SUPERSEMAR Flipbook PDF


6 downloads 118 Views 276KB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

Subuh, 13 Maret 2019 Saat yang lain masih bersembunyi di balik hangatnya selimut. Ayampun masih malu-malu untuk mengeluarkan suara merdunya. Suara kalam ilahi sayup-sayup terdengar dari kejauhan. Tetapi saya sudah terbangun. Takut kesiangan karena hari ini akan mengukir sejarah.

Khususnya sejarah

perjuangan untuk para pahlawan tanpa tanda jasa yang sedang menuntut haknya. Buah hati belum kembali ke rumah, masih sholat jamaah shubuh di masjid.

Saya sudah bersiap-siap meninggalkan

tempat

Tempat

berteduh.

berkumpulnya

orang-orang

tersayang. Tempat memadu kasih dan tempat menikmati asam garam dunia fana. Tubuh paruh baya ini berusaha kuat menahan dinginya angin yang berhembus. Perjalanan awal, hanya ditemani Spacy kesayangan. Jalanan masih lengang. Kebanyakan orang masih memilih menikmati nyamannya suasana Shubuh di dalam istananya masing-masing. Tapi tidak dengan ku, dan para penuntut keadilan lainnya.

Untuk

mengatasi dinginnya hembusan angin. Spacy kesayangan di parker kan di kediaman rekan sprofesi, yaitu Mr. Wede yang baik hati dan suka menolong. Dia menjabat sebagai ketua Pasmagames (

Perhimpunan Arisan SMA Galaksi Melenia

School ). Teryata di kediaman Mr. Wede sudah menunggu tiga rekan yang lain yang merupakan member di mobil Mr. Wede. Untuk melanjutkan perjalanan guna beraudiensi tentang hak diantara nya Tukin, Sertifikasi dan Tamsil dengan orang nomor satu di Provinsi. . Sebelum berangkat menuju kota provinsi tempat berdinas nya pimpinan tertinggi atau orang 1

nomor satu di suatu provinsi . Sebagai ASN yang taat aturan . Tentunya singgah dulu ke tempat tugas untuk fingerprint prin. Mengisi absensi

serta memberikan tugas untuk anak

didik yang akan ditinggalkan. Guru ASN yang sudah bersertifikasi di SMA Galaksi Melenia School (GMS) yang berlokasi di kawasan perumahan elit yang biasa disebut dengan Tikam estate. Berjumlah 32 termasuk Derektur sekolah itu. 26 guru pergi untuk menuntut haknya, antara lain Tukin , sertifikasi dan Tamsil .

Yang

seharunya sudah tiba bahkan tahunpun sudah berlalu tetapi masih senyap-senyap saja. Dering SMS bankking di Hp para ASN di SMA GMS belum terdengar.

2

Serangan Fajar di SMA GMS Luar biasanya, saat matahari masih bersembunyi di balik peraduannya.

Cahaya

masih

pejuang hak Tukin , sertifikasi

remang-remang.

Para

ASN

dan Tamsil sudah memadati

parkiran SMA Galaksi Melenia School. yang berlokasi di kawasan perumahan elit yang biasa disebut dengan Tikam estate. Dengan tertib frigerprint absensi , lalu melakukan kewajiban dengan meletakkan tugas untuk anak didiknya. Tugas

diletakkan

di

meja

piket.

Dengan

tergesa-gesa,

meninggalkan Sekolah tempat para ASN itu bertugas. Menuju pelabuhan, mengejar keberangkatan kapal pertama yang akan bertolak menuju ke kota propinsi tempat pimpinan tertinggi di propinsi itu berdinas. Tentu di pelabuhan pun masih lengang. Tetapi

loket-loket

sudah

mulai

beroperasi

sebagaimana

biasa.Sudah ada petugas mengambil posisinya. Setelah

seksi

transportasi

rombongan pejuang Tukin,

membagi

bording

pas

sertifikasi dan Tamsil, berjalan

menuju kapal yang sudah menanti di dermaga. Di dalam kapal ada yang sarapan karena tak sempat sarapan . Ada yang berdiskusi kecil membahas perubahan strategi transportasi darat. yang tadinya transportasi darat menyewa angkot semua. Untuk menghindari kecurigaan masyarakat.

ASN

berpakaian Dinas berbondong-bondong naik angkot. Maka sebagian

lagi

mendampingi

transportasi lain.

3

Korlap

dengan

menyewa

Tempat Tujuan Alam pun seakan berduka dengan penderitaan para pahlawan tanpa tanda jasa yang betul-betul di zaman milenial ini jasanya tidak dihargai bahkan terzholimi. Setibanya di tempat tujuan ,kami disambut dengan alunan gerimis yang berbalut awan gelap pada tirai langit teratas. Berjalan berdampingan dengan mendungnya hati para pahlawan tanpa tanda jasa. Lebih kurang jam sembilan pagi para ASN khusunya dari SMA Galaksi Melenia School sudah memadati parkiran kantor Gubernur. Lalu mencari tempat istirahat sambil menunggu rekan senasib sepenagulangan. Para pejuang dari Kabupaten lainnya..

4

Derektur Kebakaran Jenggot Pagi

itu

di

SMA

Galaksi

Melenia

School

terjadi

kehebohan. Direktornya kebakaran jenggot karena guru-guru yang biasanya banyak yang datang terlambat . Namun di pagi tepat tangal 11 Maret 2019. Guru-guru

sudah tanda tangan

absensi tetapi orangnya tak ada di tempat bahkan sudah ada setumpuk surat izin untuk mengikuti audiensi di kantor gubernur. Kelewatan serunya, “ Biasanya pada terlambat” jam segini sudah tanda-tangan absensi. Tetapi orangnya tidak ada. Vie, catat semua yang tidak hadir hari ini. Perintahnya ke KTU. Manisnya itu KTU pura-pura tidak dengar, sambil ngeloyor ke luar. Ahkirnya Direktur pergi keruang sebelah menemui tangan kanannya, untuk menyampaikan keluh kesah dan kejengkelan hatinya menghadapi anak buah yang tidak patuh .

5

Sebab Musabab 11 Maret 2019 Itu semua, bermula dari hak-hak ASN dan non ASN yang belum diterima . Sedangkan kewajiban sudah dilakukan. Hak tersebut antara lain, sertifikasi triwulan 4 tahun 2018 belum cair padahal tahunnya sudah berlalu. Tunjangan yang biasa diterima tiap bulannya ,belum juga diterima. . Dan bulan sudah berjalan 3 kali. Hak ASN yang belum bersertifikasi yaitu Tamsil dari 12 bulan di tahun 2018 baru 2 bulan yang cair , yang sepuluh bulan masih malu-malu menampakkan batang hidungnya. Sembunyi dulu sehingga harus dicari-cari supaya berjumpa. Karena sudah rindu, rasanya berat menanti Tukin, sertifikasi dan Tamsil yang belum cair. Jadi biarlah Tamsil itu segera bertemu dengan yang berhak. Masih ada hak-hak non ASN lain yang belum diterimanya. Padahal kehidupan terus berjalan. Sekolah anak harus dibayar. Susu anak harus dibeli. Segala kebutuhan hidup tidak ada yang gratis bahkan puasa pun harus berbuka juga.

6

Hero / Korlab Sudah berulang kali kabupaten lain berjuang sendirisendiri dan hasilnya nihil. Bahkan terintimidasi. Maka setelah terjadi kasak-kusuk serta diskusi panjang lebar dan berulangulang muncullah tokoh Hero yang selama ini dipandang sebelah mata. Karena beribu alasan. Tetapi dalam kasus ini dialah Heronya. Dia berjuang bukan untuk dirinya sendiri . Melainkan untuk kesejahteraan guru-guru seprovinsi.

Dia

tidak takut diancam, diteror maupun diintimidasi. Dia siap menerima risikonya. Tetapi dia tidak asal maju. Dia sudah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Ibarat orang berperang

dia

sudah

mempersiapkan

senjata-senjata

mutahirnya serta logistik dan obat-obatan yang dibutuhkan bahkan dokter pun siap menangani operasi jika ada hal yang darurat. Untuk melengkapi senjatanya, maka disiapkanlah data yang dibutuhkan. Mulai dari UU, PP, RAPBN, Drap dan lain sebagainya. Itu semua sampai menghabiskan kertas satu rem. Semua perlengkapan dikerjakan malam sebelum peristiwa 11 Maret 2019. Di rumah Nenek sesepuh pejuang, hingga larut malam. Kalau

Robyn

Hood

merampok

orang

kaya

untuk

dibagikan ke orang-orang yang membutuhkan tetapi kalau Hero ini memperjuangkan hak untuk yang berhak. Dia adalah ibu Ningsih yang bertugas di SMA Galaksi Milenia Sckhool ( GMS) Sebelum bertugas di SMA GMS Bu Ningsih sudah beberapa kali pindah tugas karena sering jadi 7

promotor

dari

ketidakadilan

dan

kesewenang-wenangan

atasan. Bu Ningsih menjadi Korlap pada momen Supersemar yang mulanya tentang

ketidakadilan yang menimpa para

pahlawan tanpa tanda jasa

itu. Hal yang biasa baginya,

bukan suatu masalah besar. Dia tidak gentar menjadi Korlap Supersemar mumpuni

karena tentang

dia UU,

mempunyai PP

dan

kemampuan

lain

sebagainya

yang dan

mempunyai data-data yang bisa memperkuat argumentasinya dan mempunyai kemampuan berkomunikasi yang bagus dan ketenangan dalam berbicara yang luar biasa serta kemampuan bersosialisasi yang tidak biasa. Bu Ningsih teryata penyair juga, inilah puisi-puisinya dalam momen “ Supersemar Milenia” : Lemparkan kuasa itu Kata paling bahaya ketika engkau duduk di kuasa Ketika kepalan tanganmu menohok di dada Ketika telunjukmu menentang jagat raya Sesungguhnya semua itu hanyalah Bukti kelemahanmu saja Kau berdiri berkacak pinggang Menekan urat nadi seolah yang menegang Melepaskan penat yang mulai gamang Kamipun menghadang meski … Tabuh gendering perang didengungkan Apa yang salah??? Cuma satu, kau tak pernah mencari Orang yang mampu menentramkan Andai dunia kau palingkan 8

Melihat jiwa raga pasukan diantara… Rerumputan Pasti dirimu tetap ramah terpampang Kami bukan kacung…tapi dialah.. Si pembuat nasibmu jadi bunting Kecuali kau bersedia menjawab Keresahan KU takkan menunggu

Asa dan Canda Asaku adalah candamu Rintihku adalah tawamu Luka ini mengaanga meminta … Belas kasihmu Namun air mata ini Tak begitu tangguh untuk meluluhkan Hati sang tirani Cukup ! Ku takkan menunggu Diamku bukan berate lugu Manutku, bukan berarti ku tak tahu, Yang kau mau… Sudahlah…walau bajumu berlapis baja Pangkatmu dah bintang lima… Walau kau penguasa jagat raya sekalipun Ya…Ku takkan menunggu Menuntut hak-hakku 9

Setelah Bu Ningsih mempelajari masalah dan tidak ada cela untuk tidak dibayarkan. Tukin , Sertifikasi dan Tamsil serta aneka masalah yang menimpa para pahlawan tanpa tanda jasa. Baik yang sudah ASN mapun yang non ASN . Baik yang sudah sertifikasi maupun belum bersertifikasi. Maka dia bertindak sebagai Korlab seprovinsi dan dengan Korwil-Korwil dari Kabupaten lain serta tiem inti, ia menyusun surat cinta yang diberikan ke pimpinan tertinggi provinsi yaitu Gubernur.

10

Surat Cinta untuk Gubernur

FORUM GURU KEPULAUAN RIAU Email :[email protected] Guru Bermarwah Tanah Melayu Jaya No : 01/AUD/III/2019 Batam, 04 Maret 2019 Sifat : Penting Lamp : Hal : Pemohonan Audiensi Kepada Yth, Bapak Gubernur Provinsi Kepulauan Riau DiTempat Dengan Hormat, Kami dari Forum Guru Kepri yang terdiri dari para guru di jenjang SMA-SMK se-provinsi Kepulauan Riau mencitacitakan terwujudnya peningkatan dunia pendidikan yang bermartabat dan bermarwah. Bapak Gubernur yang terhormat, Berdasarkan PermenPanRB No. 63 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Sistem Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri, selanjutnya diturunkan lewat Peraturan Gubernur Kepulauan Riau No. 80 Tahun 2018 tentang Tunjangan Daerah, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2018 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya Dalam Tahun Anggaran 2018 Kepada PNS, Prajurit TNI, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pejabat Negara, PenerimaPensiun, dan Penerima Tunjangan serta UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru danDosen, merupakan amanat Konstitusi yang seyogyanya dijalankan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah 11

dalam hal ini adalah Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sebagai bentuk apresiasi kepada para guru di lingkungan pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Apresiasi Pemerintah dimaksudkan agar guru semakin siap mengembangkan profesionalisme di bidang pendidikan juga memberikan jaminan kesejahteraan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara sehingga memenuhi keadilan merata seperti yang tertuang dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang HakAzasi Manusia. Pembayaran Tunjangan yang telah diamanatkan seperti tersebut di atas hingga saat ini belum diterima para guru di lingkungan pemerintah provinsi Kepulauan Riau yang seharusnya bersifat mengikat/wajib.

12

Oleh karena itu, kami Forum Guru Kepri meminta penjelasan lebih jauh apa dan mengapa hak-hak guru tidak dilaksanakan serta memohon kesediaan Gubernur Kepulauan Riau menjawab surat permohonan kami berupa agenda audiensi yang dilaksanakan pada : Hari : Senin, 11 Maret 2019 Tempat : Kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Acara : Audiensi berkaitan dengan belum dilaksanakannya, antaralain; 1. Tunjangan Kinerja Daerah untukGaji 13 dan 14 Tahun Anggaran 2018 2. Tunjangan Kinerja Daerah untukbulan, Januari dan Pebruari Tahun Anggaran 2019 3. Tunjangan Profesi Guru Triwulan 4 Tahun Anggaran 2018, 4. Dan lain sebagainya Peserta : +/-100 Orang dari seluruh guru SMA/SMK Se-Kepri Contact Person : 081268346819 (DIAH) 081363436222 (ROMULUS) 081277972998 (M NAZAR), 081363742313 (APRI YUSRI) Demikian surat permohonan ini kami sampaikan. Dengan sebenar-benarnya serta dapat ditindaklanjuti sebagaimana mestinya. Atas perhatian Bapak kami Ucapkan Terima kasih Hormat Kami, Forum Guru Kepri Mengetahui, Koordinator Batam Diah Wahyuningsih, SPd NIP 197412292006042021

Koordinator Tanjung Pinang

Koordinator Bintan

Koordinator Anambas

Romulus, SPd NIP 197203282005021004

M. Nazar, SPd NIP.1975063020031210 05

Apri Yusri, S NIP.19850328 001

13

Efek Surat Cinta belum baca ulang Setelah surat itu sampai ke Gubernur. Nyampe juga beritanya ke Dinas Pendidikan. Bahkan menyebar hingga ke media massa on line. Banyak pihak yang kebakaran jengot. Dengan

mengunakan

power

yang

dimilikinya.

Maka

dikerahkanlah segala daya upaya. Secara elegan maupun bersajak prontal. Baik melalui by pont ke tiem-tiem inti, maupun melalui bawahanya. Baik

secara lisan maupun

tertulis. Dengan cara legal maupun illegal. Hanya dengan satu tujuan, supaya para pejuang tidak sampai ke tempat tujuan. Menghadapi halangan rintangan para Korlap tidah surut ke belakang. Bahkan semakin berkobar semangatnya untuk mempersuasif rekan-rekannya. Agar menjadi guru ber marwah

tentunya.

Pepatah

mengatakan

sekali

layar

terbentang pantang surut kebelakang. Jarak antara surat cinta dengan waktu audiensi hanya satu minggu. Jam kerja hanya ketemu tiga hari. Karena di minggu itu bertemu dengan dua kali tanggal merah. Di jeda waktu itu baik dari pejuang Tukin maupun dari penguasa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Para pejuang Tukin tentu berdiskusi dengan Korwil-Korwil guna mematangkan segala rencana. Dari pihak penguasa melakukan, rapat-rapat , loby-loby untuk menghambat laju pergerakan supersemar. Bahkan di hari Minggupun diadakan rapat dengan para bawahan. Orang yang bertanggungjawab langsung

dengan

para pahlawan tanpa tanda jasa. Rapat hari minggu itu juga mengundang Korlap dan tiem inti lainnya. Tetapi tidak 14

diindahkannya . Seperti Pepatah didepan tadi Sekali

layar

terbentang pantang surut kebelakang”. Maka dilayangkanlah surat

ke sekolah-sekolah dengan

nomor : : B/424 / 130 / DISDIK/2019 Yang isinya Sehubungan

dengan

surat

himbauan

Kepala

Dinas

Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Nomor : B/424/129.1 / Disdik/ 2019 tanggal 6 Maret 2019 dengan ini diintruksikan kepada

pengawas

Sekolah

di

Kabupaten/Kota

untuk

melakukan Supervisi dan Monitoring pada setiap sekolah binaan. Kegiatan tersebut di tersebut dimulai pada hari Senin, Tanggal 11 Maret 2019, dengan mengikuti upacara senin di sekolah binaan. Supervise kelas kemudian membuat laporan kehadiran guru dan hasil supervise tersebut. Demikian disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

15

Surat diatas tidak salah. Bahkan sangat tepat. Surat untuk pengawas. Memang tugas pengawas mengawasi dan mensupervisi sekolah binaan. Yang membuat geli. Tiga hari mau ujian USBN masih ada intruksi untuk supervise, aneh bin ajaib. Itu

sudah

sebuah

intimidasi.

Karena

meniciptakan

suasana tidak nyaman. Dan turun lagi surat yang bernomor : B/424/129.1/DISDIK/2019 yang isinya sebagai berikut, Sehubungan dengan beredarnya surat yang mengatasnamakan Forum Guru

Kepulauan

Riau

nomor

:

01/AUD/III/2019.

Tanggal 14 Maret 2019 Perihal permohonan audiensi yang diajukan kepada Gubernur Kepulauan Riau , dengan ini dipandang perlu menyampaikan antara lain : 1. Bahwa Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Kode

Etik

Aparatur

Sipil

Negara.

Undang-Undang

nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 42 dan pasal 43 tentang Kode Etik Guru, PP nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri sipil. 2. Bahwa

Dinas

Pendidikan

Kepulauan

Riau

adalah

institusi yang memiliki tugas dan fungsi khususnya pada satuan sendidikan SMA,SMK dan SLB pelayan public terfokus yang melayani Satuan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan serta Peserta didik. 3. Bahwa

apapun

penyelengaraan

permasalahan pendidikan

yang

maka

timbul

Dinas

akibat

Pendidikan

memiliki tanggungjawab untuk menyelesaikan , member solusi dan mengatasi segala bentuk persoalan baik dengan cara audiensi diskusi, maupun musyawarah mufakat 16

untuk

mendapatkan

permasalahan pendidikan

yang

sesuai

jalan timbul

dengan

keluar/ yang

solusi

berkaitan

kaidah-kaidah,

atas dengan

regulasi,

kebijakan dank ode etik yang berlaku. 4. Bahwa surat permohonan audiensi kepada Gubernur Kepulauan Riau yang rencananya hari Senin 11 Maret 2019 sangat disayangkan sudah beredar ke berbagai media sosial satu minggu sebelum audiensi dilakukan. 5. Sehubungan surat Forum Guru Kepulauan Riau tersebut disampaikan : 1) Pada point 1 : Tentang Tunjangan Kinerja Daerah untuk Gaji 13 dan 14 tahun Anggaran 2018, sudah dilakukan

audiensi

antara

PGRI

dengan

Dinas

Pendidikan sesuai surat nomor : 348/Org/kro/III/2018 tanggal 12 12 September 2018, dan telah dijawab dengan surat

Dinas

Pendidikan

nomor

:

900/688.1/DISDIK/2018, tanggal 27 September 2018. 2) Pada point 2 : Tunjangan Kinerja Daerah untuk bulan Januari

dan

dibayarkan

Pebruari

tahun

Anggaran

2018

akan

dengan Angaran Tambahan Penghasilan

Daerah bagi pengawas, Guru dan tenaga kependidikan Aparatur

Sipil

Negara

pada

SMA/SMK/SLB

Dinas

Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau tahun Anggaran 2019, akan dibayarkan sesuai prosedur dan mekanisme pembayaran Langsung Setor (LS) 3) Pada point 3 : Tunjangan Profesi guru Triwulan IV Tahun Anggara 2018, akan dibayarkan dalam bentuk Cary Over sesuai surat Dinas Pendidikan Provinsi Riau Nomor : 900/811.1/DISDIK/2018, tanggal 28 Desember 2018 tentang 17

Tunda Bayar Penyaluran Aneka Tunjangan tahun 2018, akan

direalisasikan

setelah

terbit

Surat

Keputusan

Tunjangan Profesi dari kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 6. Sehubungan pelanggaran

hal

tersebut

peraturan

diatas

agar

tidak

terjadi

perundang-undangan

yang

berlaku untuk Pegawai Negeri sipil di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau terhadap Kode Etik ASN dan Kode Etik Guru, dihimbau dan disarankan kepada para coordinator lapangan yang tersebut dalam surat dan ditandatangani dapat kiranya : 1) Berkoordinasi dan berkonsulidasi dengan pengurus PGRI Kabupaten?Kota atau pengurus PGRI Provinsi Kepulauan Riau, karena PGRI adalah wadah resmi yang menaungi pendidik dan tenaga kependidikan. 2) Beraudiensi terlebih dahulu dengan Dinas Pendidikan Provinsi

Kepulauan

Riau,

penanggungjawab/Pembina

satuan

selaku pendidikan,

pendidik dan tenaga kependidikan dan peserta didik di Provinsi Kepulauan Riau. 3) Tidak melakukan hal-hal yang dikhawatirkan menjadi isu-isu

provokatif

dan

mengarah

pelanggaran

peraturan yang mengatur tentang Aparatur Sipil Negara dan Kode Etik Guru. 7. Mengingat

bulan

Maret

2019

merupakan

tahapan

dimulainya Ujian Nasional tahun 2019, maka dihimbau kepada kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan serta seluruh peserta didik untuk :

18

1) Untuk bersama-sama menciptakan iklim yang kondusif dilingkungan sekolah. 2) Melaksanakan upacara setiap senin pagi. 3) Menyelengarakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Demikian diindahkan,

himbauan atas

ini

disampaikan

perhatiannya

kasih. KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

19

diucapkan

untuk terima

Surat diatas tidak salah alamat , pertanyaanya kenapa setelah ada pergerakan bersama baru terhentak, saat riak-riak

baru

kecil dikacangi dianggap angin lalu, setelah ada

gelombang

menghadang

baru

sadar

dari

lamunan,

jika

dibiarkan takutnya sunami segera menghantam. Dan surat diatas berupa himbauan, berarti bisa dijalankan bisa juga tak diindahkan. Himbauan, ancaman dan intimidasi tidak cukup sampai di surat itu saja, ini ada lagi. Bpk Ibu

yang dirahmati Allah khususnya yang ASN

(PNS ) mohon dipahami lagi HAK ASN / PNS dan TUPOKSI GURU…besuk pagi jangan sampai kita meninggalkan tugas dan kewajiban kita sebagai guru, yang jelas KITA DILARANG DATANG AUDIENSI…dan absensi guru yang besuk pagi tidak berada di sekolah harus dilaporkan ke Kadisdik Provinsi Kepri…demikian disampaikan, terimakasih atas pengabdian dan kerjasamanya. Jangan sampai KITA MENINGGALKAN KUWAJIBAN DAN MENGABAIKAN HAK SEPERTI PESERTA DIDIK Kita. Ada beberapa hal yang perlu ditangapi dari surat tersebut : 1. Tujuan dari surat kita adalah untuk audiensi, karena belum ada titik terang dari beberapa kali pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kepri sebelumnya. Audiensi bukan anarkis atau demonstrasi ( kalaupun dilakukan demo, adalah hak bagi setiap warga Negara untuk menyatakan pendapat )

20

2. Surat himbauan dari Dinas menyebutkan akan adanya potensi kode etik guru,. Kode etik guru yang mana ? ( ini pembahasan akan lumayan panjang ) 3. Dalam pendidikan kritis ( Critical Pedagogy ), ada satu konsep pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara yang menyebut kelas tiga diding. Seperti kita tahu ruangan kelas ada 4 dinding , tapi konsep ini menyebutkan tiga dinding, dan satu diding lagi adalah ruangan terbuka yang bisa melihat keluar, melihat fenomena social dalam masyarakat. Menyuarakan aspirasi melawan ketidak adilan adalah konsep pendidikan krisis, sehinga guru bukan hanya sebagai tut wuri handayani, tetapi guru juga ing ngarso sungtulodo, di depan menjadi pemimpin dan mengayomi. Ketika guru menyuarakan aspirasinya. Melawan ketidak adilan dan kezaliman, siswa bisa belajar praktik-praktik baik dengan kejadian ini. Inilah yang disebut dengan pendidikan kritis, yang merupakan salah satu contoh pembelajaran di abad 21.

21

Bagian Ketiga Kewajiban Pegawai ASN Pasal 23 Pegawai ASN wajib :



Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara kesatuan republic Indonesia, dan pemerintah yang sah. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa



Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat



pemerintah yang berwenang •

Menaati peraturan perundang-undangan



Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab.



Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang baik di dalam maupun diluar kedinasan.



Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dan



Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dapat share-share an dari Derektur, dan digaris bawahi

yang , “Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang”. Kenapa hanya kewajiban ASN

saja

yang

selalu

ditekankan.

Tetapi

hak

yang

seharusnya dibayarkan diabaikan. Apakah kalau seperti itu, pejuang membisu saja. Patuh pada atasan. ABS ( Asal Bos Senang ) saja. Ini namanya membungkam hak berdemokrasi dan mengeluarkan pendapat. 22

BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Kesatu HAK PNS Pasal 21 PNS berhak memperoleh : •

Gaji, tunjangan, dan fasilitas :



Cuti



Jaminan pensiun dan jaminan hari tua perlindungan: dan



Pengembangan kompetensi

Maka pejuang mencari Pasal yang imbang. Tidak hanya tentang kewajiban tapi juga tentang hak. Ingat yang dihadapi ini

juga kaum intelek . Tidak hanya bisa

menerima itruksi tapi juga bisa menganalisa. Tidak hanya menelan mentah-mentak apa yang di sampaikan atasan. Tapi bisa juga mencari pembanding dari sumber yang dapat valid. Tidak mau hanya dituntut kewajiban. Tapi tahu setelah kebajiban dilaksanakan juga mempunyai hak yang harus diterima. Baru imbang pasal-pasal di atas ada kewajiban ada hak. Jangan hanya dituntut kewajiban saja tapi hak juga harus segera diberikan., karena membeli obat tidak

bisa

ditunda,

makan

tidak

bisa

ditunda

tertunda-tunda makannya sakit mah kambuh.

23

kalau

Pasal 14 ayat (1) : Dalam melaksanakan tugas keprofesian, guru berhak ; a. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan social; b. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi guru: c. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kopetensi e. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan; f. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan dan/sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan kode etik guru dan peraturan perundangundangan; g. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas; h. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi; i. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan; j. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau k. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya”.

24

Yth. Bapak/Ibu Anggota Forum Guru Kepri Di Batam Dengan Hormat, Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Audiensi kepada Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, kami koordinator wilayah Kabupaten /Kota mengundang Bapak/Ibu Guru untuk turut berpartisipasi dan bersolidaritas dalam perjuangan ini yang dilaksanakan : Hari : Senin, 11 Maret 2019 Tempat : Kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Waktu : 11.00 WIB sampa selesai Perjuangan Forum Guru Kepri merupakan upaya nyata para guru mewujudkan amanat UU No. 14 Tahun 2005 demi terwujudnya Guru bermartabat dan bermarwah. Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih. Catatan : a) Titik Kumpul peserta berpusat di Bundaran Logo Kepri b) Waktu kumpul tidak lewat dari pukul 10.30 c) Menggunakan Pakaian Dinas Harian berwarna coklat kaki d) Saat tiba di lokasi mohon menjumpai koordinator wilayah masing-masing untuk absensi e) Bagi rekan-rekan guru dari wilayah Anambas, Natuna, Lingga, atau Karimun yang belum memiliki koordinator wilayah bisa menemui ibu Gitmiwati Guru SMAN 4 Batam Batam, 8 Maret 2019 Koordinator, 25

Korlam membuat surat undangan beraudiensi dan dikirimkan ke sekolah-sekolah, baik lewat i-mail maupun diantar langsung oleh humas . Setelah surat tersebut beredar ada juga surat berikut, UNDANGAN Ass.WW Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan USBN dan UN 2019 di SMA/SMK /MA Kota Batam dimohon kehadirannya bpk/ibu Pengawas, Kepala SMA/SMK Negeri dan perwakilan Guru yang ditunjuk sekaligus konsolidasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri yang dilakukan pada : Hari/Tgl Jam Tempat

: Minggu 10 Maret 2019 : 14.00 wib s.d Selesai : SMAN 3 Batam

Demikian disampaikan, terimakasi. Mohon hadir tepat waktu

26

Gundah Gulana Yang pastinya, bukan teman-teman di batam yang mau ketemu utusan dinas tapi sebaliknya. Utusan Dinas yang mau ketemu kami. Intinya adalah upaya untuk membendung gerakan FKG di hari senin nanti. Bahkan sampai tadi, utusan dinas yang lain melalui kepsek saya masih membujuk agar saya memikirkan ulang gerakan di hari senin. Kawan-kawan apapun yang dilakukan pihak-pihak tersebut untuk menghentikan langkah kita, saya tidak akan mundur. Meskipun banyak kawan-kawan disini memilih mundur dan kekuatan dukungan berkurang, saya Insyaallah tak akan gentar. Secara hukum kita berada pada posisi benar dan kebenaran itu telah dihinakan melalui keputusan bersifat diskriminatif. Andai kawan-kawaan takut saya tidak bisa memaksa tapi saya sangat menyayangkan serta prihatin akan sikap yang melihat masalah kita Cuma sebagai alasan takut berdampak negatif. Bila ada yang berpikir takut sebaiknya silahkan mengambil sikap mundur. Ini isi wa Korlam malam sebelum berangkat. Karena banyak anggota yang mundur, banyak kabar utusan sekolah yang tidak jadi datang. Lebih dari 30 SMA/SMK di Batam hanya guru dari tiga sekolah yang datang audiensi. Dari SMA Galaksi Melenia Schoollah yang terbanyak. Itu juga karena Korlapnya di situ. Humasnya disitu. Korwilnya di situ dan juga banyak inisiantor, motivator, dan juga kompor ada disitu. Bahkan ada yang mengatakan guru Sekolah Galaksi Melenia School sekarang liar-liar. Tak apalah… yang penting liar karena benar. Ada juga yang mengatakan sarang teroris. Kalau ini peryataan yang tidak ada dasarnya alias “ Hoak “. Dan juga banyaknya utusan untuk menemuinya dengan satu tujuan. Mengagalkan keberangkata Supersemar. Tetapi dengan bunyi wa Korlap seperti itu banyak rekan-rekan sejawat, seperjuangan, sependeritaan semakin semangat. 27

Apalagi ada undangan rapat di hari minggu. Ini juga salah satu intimidasi untuk menjeggal supaya supersemar gagal. Pertanyaannya kalau memang tidak salah kenapa harus panik. Mengunakan segala cara untuk mengagalkan rencana. Kan hanya mau beraudiensi. Bertanya tentang 5 w 1 h. What (Apa) yang sedang terjadi… Who (Siapa) saja yang belum cair When (kapan) cairnya ? Where ( dimana ) masalahnya Why ( Kenapa ) ini bisa terjadi How ( Bagaimana ) Bagaimana solusinya Kan tinggal jawab pertanyaan itu. Kenapa repot. Karakter manusia, semakin dihambat semakin semangat. Dengan adanya surat ini, surat itu, surat perintah , surat himbauan, surat undangan. Para Pejuang tukin,sertifikasi dan Tamsil bukanya gentar malah berkobar-kobar semangatnya.

28

Igit Mimpi Buruk Bahkan yang selama ini tidur nyenyak. Seperti mimpi buruk. Tersentak langsung bangun hilang ngantuknya. Ibarat habis minum doping. berlari kesana kemari bahkan langsung jadi asisten korlap merangkap humas. Pergi kesana kemari, mengantar surat untuk 11 Maret. Menelpon guru-guru sekolah lain. Mempersuasif, rekan-rekan sejawat baik yang di Kota Batam maupun rekan sejawat seprovinsi. Berkoordinasi ini dan itu. Mendampingi korlap pergi ke propinsi untuk rapat dengan para Korwil. Mendampingi Korlab rapat dengan para utusan. Mendampingi rapat , baik rapat di mall, di kota, di propinsi untuk mematangkan strategi 11 maret. Bisa jadi kondisi seperti itu karena keadaannya. Jika sertifikasi Tukin dan sejenisnya tidak segera datang untuk menemuinya. Melancarkan kebutuhan hidup yang terus berjalan. Bisa berabe jadinya. Kehidupan harus terus berjalan. Perut anak-anak harus terus diisi. Susu anak harus dibeli. Uang sekolah harus dibayar. Sedang belahan jiwa jauh di mata, buah hati ada lima dan semuanya tidak cukup hanya dengan cinta.

29

Suara Emas Elida Ada juga pejuang dari SMA Galaksi Melenia School, yang biasa suaranya emas. Tetapi dengan adanya surat 11 Maret itu, dia keluarkan suara emasnya. Dengan kemampuan berpuisinya. Akhirnya

Yang

selama

ini

melompat-lompatlah

ia

pendam

kata-kata

dalam-dalam. itu.

Menjadi

rangkaian kata-kata indah. Yang disebut puisi . Aspirasi Saat hati tercemeti, guratannya Mengelitik nadi Mintak percerahan pada yang bijak Yang bermurah hati pada pejabat Negeri Yang cermat dan dihormati Ini hanya sebuah momen ntuk Menyampaikan aspirasi Karena gema suara dari sudut-sudut pulau Tidak didengarkan lagi Dengan hasrat yang tak terbendung lagi Ingin menanyakan hak-hak yang hanya disuguhi janji Yang tak jelas dan tak pasti Hingga langkahpun membuncak Bergerak seiring irama hati FE. 090319

30

Hasrat Yang merisau tak di hirau Yang meringis tak digubris Yang papa tak disapa Pagi datang siang menjelang Petang berganti, malam berlalu Semua diam, semua bisu Hanya diam dan duduk termanggu Ketika hati mulai bergerak Langkah gemersik menyeruak Semua kepala baru mendongkak Lepaskan aunisi kesemua pihak Agar perjuangan ini bisa bertolak Namun niat sudah terpatri Tetap melaju hingga ketepi FE 100319

31

Nenek Ada juga pejuang yang usianya sudah hampir senja. Baru tahun pertama menikmati lezatnya uang sertifikasi. Sertifikatnyapun ia dapatkan dengan susah payah, pakai remedy segala. Eee…begitu terkucur triwulan 1 nikmat tiada tara. Meskipun secara financial beliau tidak membutuhkan tetapi kalau itu karena kopetensinya begitu nikmat rasanya. Bangga kopetensinya dihargai. Triwulan 2 tak ada hambatan. Triwulan 3 masih lancer. Tiba triwulan 4/ triwulan akhir di tahun itu. Tahun sudah berlalu, dana belum datang juga hal inilah salah satu yang memicu surat cinta dari guru untuk Gubernur. Dan salah satu momentum tonggak sejarah lahirnya supersemar. Ibu yang biasa dipanggil nenek oleh rekanrekannya. Dan kondisinya sering drop karena sakit auto imun yang dideritanya. Datang silih-berganti menyerang anggota tubuhnya. Tetapi saat supersemar ini Alhamdulillah kondisinya fit. Semua penyakit takut mendekatinya. Dan nenek ini juga puitis bahkan sudah satu antologi puisi dihasilkanya. Di memen supersemar ini tentunya juga merangkai kata-kata indahnya menjadi beberapa buah puisi , antara lain:

32

Audiensi vs Supersemar By: Titik sanur Bila ombak Batam menganas Punggur pun goncang mengelepar…. Bintan bergetar… Tanjung Pinang menerjang… Lingga mengila… Natuna…Anambas mengempas Terbias laut Cina selatan Perjuangan ini perih sahabat Mengadaikan SK yang belum seumur jagung Saat usia senja… Kami jadi semut yang terinjak Batam, 9 Maret 2019 Menyambung

baris

terakhir

puisi

nenek

yang

mengunakan lambang semut , pengarang lanjutkan puisi yang berjudul : Saat Semut Diinjak Satu semut diinjak langsung mati Dua semut diinjak pasti mati juga Tiga semut diinjak mati dengan perlahan Tapi….. Segerombalan semut diinjak Dia menyebar ke segala penjuru Sambil mengigit dan meningalkan … Rasa yang tak biasa Siriaon Indah, 090319

33

Mendengar rekan seperjuangan yang ikut tergerak dalam perjuangan Supersemar. Diintimidasi Derekturnyanya. Ada juga yang dipanggil satu-satu ke ruangan Derektur. Gentar itu manusiawi. Tapi tidak dianggap keberadaannya disekolah tempat ia bertugas , sakitnya tu di sini…maka nenek tergerak hatinya

untuk

menciptakan

dihadiahkan ke guru - guru

sebuah

puisi

yang

khusus

yang terintimindasi berjudul

Tirani :

TIRANI… BY Titik Sanur Suatu hari… setelah Supersemar Langit Sekupang membias hitam Kilat mewarnai…gerimis tipis Membelai perjalanan bermil-mil Menaklukkan anginutara Untuk beraudensi dengan pengambil Kebijakan… Pejuang Tukinmenelan aair mata darah… Penguasa berucap perkasa… Lantang mengelepar… Tak ada tegur sapa… Tatapan sinis penuh kebencian… Arogannya kata-kata Membawa duka lara dan nestapa Di hati lembut perempuan usia senja… Tirani ini merobek jantung Perempuan tua Mencoreng pengabdian puluhan tahun Sekarang… 34

Kejayaanmu menginjak tubuh lunglaiku… Keriput pipi makin jelas dalam… Balutan duka yang dalam Kita terabaikan… Hanya untuk perjuangan sebutir nasi Rasa hormat terbang melintas Samudra biru… Tak berujung.. Bahkan sampai ke Sahara…dan Himalaya Penguasa… Kemarahan akan menjatuhkanmu.. Bersiaplah… Karena Allah pengambil.. Kebijakan tertinggi.

35

Kecil-Kecil Cabe Rawit Ada juga guru di SMA Galaksi Melinia School biasa dipanggil Mutiara Fajar, usiannya

masih mudah, bodinya

imut. Kecil tapi lincah. Gayanya songong, sering meninggalkan kelas karena kesibukan yang ia cari sendiri. Sering terlambat datang ke sekolah. Jika ditegur atasan punya argument semantap pengacara. Tak peduli apa kata dunia yang penting dia suka dia jalan terus. Bagi dia hukum itu bisa berubah sesuai yang ia mau. Yang wajib jadi sunah ynag sunah jadi wajib . Orangnya

enerjik.

Rajin mencari peluang kegiatan.

Motonya “Saat orang lain tertidur disitu dia berpikir”. Tidak bisa membiarkan waktu luang. Jika waktu itu ada langsung ia membuat ivent - ivent, seperti Iven organizer (IO) layaknya. Baik tingkat kota , provinsi, nasional bahkan tingkat asean ia jabani. Di momen supersemar ini, dia menjabat

sebagai

inisiator dan eksekutor. Karena sebelum supersemar dia sudah terlebih dulu berjuang seorang diri dari Batam. Dia bergabung dengan Kabupaten -Kabupaten lain. Berkunjung ke Kantor Gubernur meskipun hasilnya berupa PHP an saja. Malam kedua sebelum supersemar, tiba-tiba wa member kode. Bun…” boleh tak kita berkumpul dirumah bunda”, untuk kalangan GMS saja , bunyi tulisan di japrian. “ Sekarang tanyaku terkejut “…karena waktu sudah menjelang tengah malam. “ Iya …bun “, jawabnya lagi…” Silahkan datang saja. tak masalah “, kataku.

Beberapa saat kemudian. Dia kirim

lagi. “ Bun…tidak jadi, Korlab sedang rapat tulisnya “. Keesukan harinya dia bercerita.

Sepanjang hari sampai

malam dia di telp Kepala Dinas. Hebat juga Kepala Dinas 36

menelponnya. Kepala Dinas bertanya dan marah tentang “Supersemar “. Bahkan nelponyapun bersambung layaknya cerbung. Dimomen supersemar Mutiara Fajar merangkap menjadi agen rahasia. Gayanya bak detektif professional. Dari rumah sih pakai seragam ASN seperti yang lainnya. Tetapi di kapal berganti jubah hitam lengkap dengan cadar seperti layaknya wanita mesir. Di kapal mondar-,mandir. Pindah kesatu ruangan keruangan lain, memantau sesuatu yang mencurigakan. Bun …tolongi, bisiknya sambil duduk dilantai di depanku. Kirain ada sesuatu yang bahaya, hasil dari intaiannya, teryata…..tali bra lepas, Masyaallah…. Mutiara Fajar dalam momen inu juga menghasilkan dua buah puisi “ Berjumpa denganmu suatu keniscayaan Saat asa mengerogoti Nadiku, selaluku tangalkan inginku Berjumpa denganmu serasa Dibertemu kembali darah merah yang Masuk pada jantung Berjumpa denganmu Serasa tak yakin aku bisa bernafas Kembali pada lapisan stratotesfer Berjumpa denganmu selalu ingin aku Bersujut dan bersimpuh pada yang MAHA KUASA Berjumpa dengamu firasatku berbicara Engkau mahkluk tuhan yang ditakuti ! Berjumpa denganmu 37

Terasa sepi kurasa Karena sulit sekali mencuri waktumu Berjumpa denganmu Ngotot batinku melangkah atau Diam ditempat tersembunyi Berjumpa denganmu Mengharuskan selalu lihat arloji Yang melingkar ditanganku Berjumpa denganku membuatku Selalu berkencan dengan masa lalu Berjumpa dengamu Membuat aksiku jauh melompat Dengan kisaran suara 8 oktaf Berjumpa denganmu membuatku Sadar aku hanya butiran debu yang Terjatuh dan tak bisa bangkit lagi Berjumpa denganmu ahay membuat Semangatku seperti Valentino Rossi Di area balap Berjumpa denganmu selalu ingin Bergoyang dan bernyanyi// Pebguasa-penguasa berilah Hambamu uang Berjumpa denganmu membuatku Berani menatap masa depan Tiban 080319

38

Supersemar Senin Supersemar 2019 Saksi bahwa saya hadir Saat mereka bobo Saksi bahwa hati berkecamuk Walau lautan harus kami arungi Saksi saat yang lain digengam kuat Kami bersinergi Saksi menjadi konsumsi, transfortasi, Saksi lapangan dan saksi paling keren Saksi bahwa suami istri, Mengizinkan kami berjuang Saksi bahwa ada kuasa Diatas kuasa manusia Saksi kami merdeka Batam , 11 Maret 2019

39

Ketua Pasmagames Mr. Wede, pada keseharian fisiknya kurang oke tetapi semangatnya

meluluhlantahkan

ketidakberdayaannya.

Dia

pejuang yang mempunyai spesifikasi unik. Kalau orang pada umumnya memakai cincin di jari manisnya. Mr. Wede ini memakai cincin di jantungnya.

Tetapi saat supersemar

kondisinya baik--baik saja. Semangatnya “ 45.

Bahkan dia

sudah ditugaskan membaca doa sekaligus membaca puisi. Dan itu semua dipersiapkan sampai tengah malam. Tapi gagal, memang acara perpisahan kita yang menyusun acara, sesuai yang kita mau. Ini audiensi yang orang menyebutnya demo. Syukur-syukur diberi tempat berteduh. Yang tadinya dibiarkan dilapangan berpanas-panasan. Turunlah Wagub berbaik hati diintruksikan

untuk

ke

aula

Kantor

Gubernur.

Dan

dipertemuan itu tak ada doa. Kadis langsung bertindak sebagai moderator. Mr. Wede ini termasuk penyair di SMA GMS, puisinya di Supersemar ini sebagai berikut :

40

Perjuangan Karya: Mr Wede Ketika tabuh perjuangan telah dipukul… Para pejuang hak Tukin dan hak-hak lainnya Terutama terjangan pergub yang menghantam Kehidupan para pejuang untuk tahun 2019 Sampai kapan kita tak tahu… Dan rekan-rekan ( apakah masih bisa dibilang rekan ?) Fisik telah disiapkan, materi telah dikorbankan Tekanan sudah tak berasa… Apakah semua ini Akan berakhir manis ? Allahualam bissawam…. Bukankah ini ibarat hujan di padang gersang… Semua kan ikut mandi, minum, nampung ait Bahkan ada yang berlarian kesana kesini… Menikmati sejuknya siraman hujan… Hadeuh indahnya kebersamaan…tapi Bukankah akan lebih indah apabila Berat itu sama dipikul, ringan sama dijinjing Sama-sama kita berjuang untuk kesejahteraan kita semua kawan-kawan

41

Ku takkan Menunggu Karya : Mr Wede Asaku adalah candamu Rintihku adalah tawamu Luka ini menganga… Memintak belas kasihanmu Namun air mata ini Tak begitu tangguh untuk meluluhkan Hati sang tirani Cukup ! Ku takkan menunggu Diamku bukan berarti lugu, Manutku bukan berarti ku tak tahu Yang kau mau… Sudahlah…walau bajumu berlapis baja Pangkatmu dah bintang lima…walau Kau penguasa jagat raya sekalipun Ya… Ku takkan menunggu Menuntut hak-hakku

42

Loh Karya : Mr . Wede Janganlah cemberut gitu Tak baik dilihat orang Mata tak lagi bisa dibaca Apalagi hati selalu tertutup rapai Loh..kok marah Bukannya kamu yang mulai Bukanlah kamu yang menyulut bara ini Menjadi apai sehingga kakiku Sudah mulai kepanasan… Loh..Kok kau tutupi jalanku, Pagar ini buat apa ? Apakah aku tak lagi punya hak untuk menginjak kakiku Ditanah kelahiranku sendiri ? Loh… Kau teriak-teriak Parahnya dirimu…ayahmu Adalah ayahku Hakmu sama denganku Kau pakai sepatu akupun juga Seragammu berlambang akupun Apalagi… Hah ? Kau pinta aku dia ? Bukan sekali dua kali Kau usik diriku Bahkan berkali-kali Kau rampas hakku Seakan-akan hanya kau … yang butuh makan dan minum apa aku tak butuh apa-apa heh…Walau kau tutup jalanku, 43

kau pagari langkahku, kau ikat kakiku dengan segala kekuatanmu aku takkan gentar… karena aku tak sendiri May god save us tomorow

44

Enam Utusan SMA GMS Hasil dari audiensi di aula Kantor Gubernur yang dimoderatori oleh Kadis belum ada. Karena Bapak Gubernur sedang tugas ke Jakarta. Bapak Wagub memberi solusi. Esuk silahkan datang lagi. Tapi hanya perwakilan saja. Tiga puluh sampai empat puluh guru saja. Silahkan datang ke lantai tiga. Kantor utama. Lebih nyaman tentunya. Maka diutus tujuh perwakilan dari tiap Kabupaten. Utusan dari Kabupaten Madani. Korlab tentunya. Bu Yanti salah duanya. Bu Yanti bertindak sebagai bendahara pada momen Supersemar ini. Dia mengumpulkan uang baik yang pergi maupun yang tidak pergi. kecuali Derektur tentunya. Kualat kalau derekturnya dimintak iuran juga. Dilarang pergi tidak diindahkanya. Ada satu Asdes yang tidak mau iuran. entah kenapa. Tujuan iuran supaya di jalan menuju tempat tujuan tidak kerepotan lagi mengenai masalah transfortasi, konsumsi , serta pengeluaran lainnya, Karena tempat audiensi jauh dari keramaian. Sehingga semuanya aman karena sudah ada yang mengurus. Dan teryata benar. Saat makan siang hanya pejuang dari SMA GMS lah yang sudah tersedia konsumsi. Bu Yanti termasuk yang bermalam. Tujuh utusan yang tinggal . Untuk mendampingi Korlab. Tentu bermalamnya tidak ada rencana sehingga tanpa persiapan yang matang. Untuk itu malamnya harus belanja untuk baju ganti karena esuk perjuangan akan dilanjutkan lagi. Dan baju hanya yang menempel di badan saja. Dan keesukan hari harus dipakai lagi. Tentu belanjanya dari baju luar sampai dalamnya. Dan 45

hebatnya lagi baju dalam bu Yanti lebih mahal dari ongkos ferry. Tapi tak apalah yang penting puas hati. Dan tak ada yang rugi. Ibu bayangkari ikut juga. Tidak ada catatan khusus sih. Di sekolah mengerjakan tugas sebagaimana mestinya. Masalah vocal ya….Vokal juga., apalagi tentang ketidak adilan. Dalam momen Supersemar ini menjadi penyemangat juga. Apalagi sang belahan jiwa saat Supersemar tuga diluar kota. Jadi dia juga bersemangat 45. Dua hari meninggalkan peraduannya. Untuk melanjutkan perjuangan keesuk harinya. Sehingga dimalam hari rumahnya seperti gua….gelap gulita. Kalau ibu Manik yang baru beberpa bulan ditinggal belahan jiwa untuk selama-lamanya. . Dia sama halnya ibu Bayangkari. Penyemangat jiwa peredam hati yang bergejolak. Dia rela juga meninggalkan tiga buah hatinya Dua hari . Bermalam untuk melanjutkan perjuangan keesukan harinya. Berharap

Tukin,

sertifikasi

dan

Tamsil

segera

diterima.

Karena itu haknya dan hak para pahlawan tanpa tanda jasa yang sedang dipandang sebelah mata. Bu Manik merasa ia tulang punggung satu-satunya. Dia berharap bisa meningkatan kemakmuran hidup anak -anaknya. Yona masih mudah, cantik dan enerjik. bertahan juga jadi utusan. Rela meninggalkan belahan jiwa satu malam. Tapi karena ada saudara di Seberang sana jadi tak ada hambatan yang berarti. bahkan jadi ajang bersilahturahmi. Sisa utusan dari sekolah yang berbeda.

46

Pejuang SMA GMS Lainya Mantapnya dua bapak guru olah raga. Di sekolah jarang pakai baju dinas. Upacara juga jarang. Yang berhubungan dengan

resmi-resmi

pokoknya

jarang.

Tetapi

pada

saat

Supersemar ini. Dua hari dia bisa pakai baju dinas lengkap. Luar biasa. Bapak-bapak hanya ada empat

satu lagi Pak Adri

namanya. Ganteng orangnya. Pintar Dia. Rajin juga. Dua anaknya. Tentu ikut serta karena dia merasa ada didalamnya.

Punya

hak

yang

belum

dibayarkan

hak juga.

Sebenarnya mau tingal bersama tujuh pejuang lainnya. Tetapi tak ada lelaki jadi dia tak sampai hati seorang diri, bersama dengan pejuang wanita. Maka tak jadilah ia, tapi ia berjanji .Esuk hari akan datang lagi. Mona ada juga .Masih muda orangnya. Berparas cantik, cekatan , pintar juga, apa masalahnya, tak ada, tapi dia harus ikut serta, karena ia juga ada didalamnya, punyak hak yang sama atas kewajiban yang sudah dijalankan, jadi ia ikut berjuang juga. Ely, Nely, pendiam orangnya tapi juga turut serta karena haknya juga belum dibayarkannya. Dua

guru

ekonomi

yang

pendiam

dan

baik

hati.

Orangnya sedikit bicara, banyak kerja. Rajin orangnya. Yang satu

dari

Jokjakarta

Bendahara

koperasi

Hadiningrat ia.

Suka

bu

Rusmi

membantu

namanya.

kawan

yang

membutuhkan. Gambaran pribadi jawa yang sesungguhnya. Santun,

nrimo,

iklas,

tetapi 47

akhir-akhir

ini

sudah

terkontaminasi. Hasil

pergaulan dengan rekan-kerja yang

Bhineka Tunggal Ika. Guru ekonomi yang satu lagi asli Sumatera Barat orangnya lembut. Bodinya kurus kering. Namanya bu Kurnia. Dia sensitif,mudah tersentuh, panikkan dan murah …air mata. Air matanya bisa keluar dimana saja, kapan saja. Saat turun gunungpun dia korbankan banyak air mata. Entah air mata apa ? Sedih, senang, terharu, ia keluarkan air mata. Melihat Korlap digerubungi wartawan, ia mengeluarkan air mata. Kadis berbicara ia mengeluarkan air mata. Disuruh masuk aula dia mengeluarkan air mata. Di kasih

makan

siang

wagub

dia

mengeluarkan

air

mata.

Sepertinya bu Kurnia, ada sumber air mata yang tak pernah kering layaknya air zam-zam. Bu Purwanti ada juga. Dia sudah tua, serta

karena

dia

Memperjuangkan

mempunyai hak

tetapi dia ikut

kepentinggan

Tukin,

sertifikasi

yang yang

sama. belum

diterimanya. Bu Sila ikut serta karena mempunyai alasan yang sama Bu Nopri luar biasa. Ia sakit tangannya. Tak bisa digerakkanya . Tapi di monen Supersemar semangat ikut serta. Ia

tidak

mau

ketinggalan

mengukir

sejarah

Supersemar

Melenia. Bu Fla, juga ikut serta. Dia menjabat sebagai Menejeris ( Menejer

Arisan

)

SMA

Galaksi

Melenia

School.

Heboh

orangnya. Cewawakan gayanya, selalu tertawa dimana saja . Tak bisa nangis ,tak punya air mata,mungkin.

Bising kalau

ada dia. Tapi tak apa sebagai pelengkap penderita jadilah dari pada senyap suasana. Dia orang yang sangat menghargai 48

makanan. Rasa makanan hanya ada dua: enak dan…sangat enak. Tak ketinggalan juga Ibu Puspita. Mempunyai tiga anak balita. Iya tinggalkan demi solidaritas. Dia sudah sedia payang sebelum hujan. Saat –saat gentingpun dia sempat berselfi ria dengan payang kesayangannya. Dia berprinsif beraudiensi sekaligus berekreasi. Si Cantik Klara ini dalam tugas kesehariannya juga sering terlambat. Sering menghilang dan muncul kembali sesuka hati. Bahkan setelah sepi baru kembali lagi untuk prinjer prin dan absen, sudah biasa. Ya… kalau di tegur alasan jemput buah hatilah inilah itulah. Tetapi di momen Supersemar dia tak ketingalan karena ada hak-haknya juga. Dua hari berangkat shubuh bisa. Tidak terlambat, berarti buah hati tak ada masalah, harusnya. Itu Guru-Guru SMA Galaksi Melenia Shkool ( GMS ) yang turun

gunung

memperjuangan

hak-hak

yang

belum

diterimanya. Energi

positif

dan

energi

negatif

bertemu,

bersatu,

menjadi kekuatan yang maha dahsyat. Menjadi energi yang saling melengkapi . Mentalnya menjadi mental baja. Tak gentar apapun yang menghadang. Spirit keiklasan ,

/ on

semangat

perjuangan,

time/tepat

kemauan,

waktu, disiplin

kekuatan,

dalam

momen

Supersemar Melenia ini. Alangkah baiknya jika diteruskan dalam menjalankan tugas sebagai pendidik, sebagai pencerdas anak bangsa, sebagai pencetak pemimpin masa depan. Jika 49

semangat perjuangan, kita terapkan dalam menjalankan tugas keseharian. Saya yakin SMA Galaksi Melenia Schkool akan menjadi sekolah yang hebat. “Maju bersama kita bisa”, cocok untuk momen ini. Bukan seperti yang biasa kudengar, yang sering dilontarkan Direktur. Geli rasanya. Cocoknya “Majulah tanpa dana, jika sukses aku dapat nama”.

50

Jaga Kandang Yang tinggal disekolah GMS, ASN hanya delapan orang. Satu Derektur. Sebenarnya

Derektur seperti makan buah

“Simalakama” dimakan Bapak mati tak dimakan ibu mati. Diizinkan dia kena damprat atasan. Tak bisa mengurus anak buah.

Tak diizinkan anak buahnya berjuang menuntut

haknya. Kalau kata Dono, Kasino Indro sih,

maju kena

mundur kena. Empat Asdek ( Asisten Derektur ) yang tiga lagi entah kenapa tidak pergi. Alasannya hanya dia dan Allah lah yang tahu, Tidak kalah pentingnya dengan yang pergi turun gunung ASder ( Asisten Derektur ) yang membidangi kurikulum tidak kalah penting Peranya. Bisa dikatakan dia juga pengatur strategi / sutradara , penasihat. Namanya Pak Toy asli Jawa Timur

orangnya

pinter

bahasanya

sering

mengunakan

sarkasme. Agak sedeng juga orangnya . Dia rela pasang badan saat

derektur

kebakaran

jengot.

Saat

pengawas

menginterogasi. Jadi kerjasama yang bagus berjuang dengan cara yang berbeda meskipun tujuan utama sama, berjuang dengan

kemampuan

yang

berbeda-beda

tentunya.

Saling

melengkapi, saling membutuhkan. Beda cerita dengan Asder ( Asisten derektur ) yang membidangi bagian kesiswaan. Dia semangat 45’, dana sudah disumbangkannya. Mental sudah sekuat baja. Tetapi dia tak boleh ikut serta. Entah siapa yang puny ide melarangnya. Dia disuruh

jaga

kandang.

Disuruh

mengamankan

keadaan.

Disuruh jadi jubir jika ada wartawan tak diundang, yang akan 51

bertandang, ke sekolahan. Itulah namanya kepentingan dalam kebersamaan.

52

Ikatan Emosional antara Guru dan Murid Di tangal 11 Maret 2019 di SMA Galaksi Melenia Schkool khususnya guru ASN turun gunung 26 orang. Yang tersisa ASN hanya 8 orang. Sisanya guru non ASN. Siswa-siswi seribu lebih. Biasanya , siswanya banyak tingkah , hobinya mengguji kesabaran gurunya . Kalau baris di lapangan harus diteriaki dulu. Guru harus marah-marah dulu. Ada guru yang turun kelapangan. Seperti menghalau itik mau masuk kandang. Dan sering juga bertingkah polah dengan beraneka ragan cara, antara lain : Panjat pagar ia lakukan. Dilarang keluar dari lokasi sekolah, dengan sembunyi-sembunyi ia lakukan. Melalui jalan-jalan tikus yang ia ciptakan, bisa keluar juga. Dengan memalsukan surat izin sering juga. Jika di dalam kelas tidak ada guru berpesta pora . Dengan bergitaran, bersendau gurau, bertelanjang dada, tiduran di atas meja, berteriak - teriak mondar mandir di teras kelas, main bola dilapangan yang tak seberapa luasnya, dan lain sebagainya. Ada guru dikelaspun, dilihat siapa gurunya, bisa diakali apa tidak. Kalau Gurunya sabar dan baik hati, siswa-siswi bertindak sesuka hati. Izin ke toilet , nyasar ke kantin, itu hal yang biasa. Tetapi saat guru-gurunya memperjuangkan hak Tukin, sertifikasi dan Tamsil yang belum kunjung tiba. Eee….siswasiswi itu jadi baik hati, penurut, memahami situasi. Mungkin merasakan ,apa yang dirasakan gurunya. Mempunyai ikatan batin layaknya orang tua.

53

Saat berbaris mau apel. Hanya sesaat sudah berbaris dengan tertib. Setelah apel masuk kelas dengan tertib pula. Tidak singgak kemana-mana , seperti biasa. Kantin tempat favoritnya tidak ia kunjungi langsung masuk kelas. Dikelas mengerjakan tugas dari guru-gurunya yang sedang menuntut hak. Teryata siswa-siswi mempunyai ikatan batin yang kuat. Saat gurunya bersedih ia bisa merasakan juga. Ibarat anak kandung, jika emak bapaknya ada didepan mata. Bertingkah segala rupa. Tetapi kalau emak bapaknya tak ada dirumah menjadi anak yang baik budi. keorang

lain.

kepelukan

Menurut

ayah

bunda

apa

Apalagi kalau dititipkan

intruksinya.

bertingkah

polah

Setelah yang

kembali ia

suka.

Mengamati keadaan seperti itu. Asder ( Asisten Derektur ) Pak Toy berkata “ Ini yang salah siapa ? Siswa- Siswi apa gurugurunya “ Jika ada guru-gurunya siswa-siswi bertingkah polah tak terkendali. Tetapi saat tidak ada guru-gurunya siswa-siswi baik hati seperti ini. Hayooo…siapa yang bisa jawab ????

54

Isi Grup WA Pejuang Hak Tukin Tanjungpinang 10032019 Untuk semua bapak , ibu di group ini sudah selama dua bulan saya berjalan bahkan berlari keliling sendiri untuk mempertahankan/mempertanyakan sertifikasi yang tidak tertera nama saya di sertifikasi selama enam bulan + enam bulan berjalan ini. Hujan , panas, sore, petang, sampai tak ingat pulang demi sertifikasi… namun jawaban itu sia-sia ku dapat…jawaban dari seseorang diatas sana “ Saya harus legowo “ Bisa saja mengatakan LEGOWO MAKASIH TEMAN,KERABAT PEJUANG HAK Tukin makasih Tuhan moga ini ada jawabannya. Itu isi wa ibu Sella Sely di group pejuang Tukin. Teryata ibu Sella Sely yang mengajar di Tanjung Pinang selama ini berjuang seorang diri dan hasilnya nol besar…begitu senangnya ada momen Supersemar ini, ini satu contoh ketidak adilan di negeri ini, semoga bu Sella Selly dan kita para pejuang hak Tukin , sertifikasi dan Tamsil segera keluar haknya karena kewajibannya sudah kita tunaikan dan semoga tidak ada bu Sella Selly di Kepri khususnya dan di Indonesia tercinta umumnya, terutama untuk para pahlawan tanpa tanda jasa yang tugasnya mencerdaskan anak bangsa, mencetak calon pemimpin masa depan. Bu Sella Sely merangkai gejolah hati menyusun kata-kata yang ia rasa, hasilnya seperti ini :

55

Limit Tak Hingga Membangkitkan Semangat Karya : Sella Selly Kekuasaan yang kau dapat adalah amanah Kekuasaan yang kau dapat janganlah Mendekati limit untuk variable yang tak Hingga tanpa batas kepada bawahanmu Yang merasakan tekanan yang begitu berat Karena hasilnya akan mendekati nol bagimu. Semua akan sia-sia belaka. Malah akan membangkitkan semangat kami Untuk berjuang mengemakan suara Hati kami di bumi gurindam ini Usahakanlah kekuasaanmu itu untuk variable yang mendekati nol sehingga bawahanmu merasa senang dan segan, pada akhirnya dirimu akan memperoleh hasil yang tak terhingga besarnya di dunia dan akhirat semoga mereka mengerti akan suara… hati kita para guru

56

Ada

juga ibu Rika yang juga mencurahkan isi hati

melalui puisi. Pejuangan Pejuangan Pejuangan Pejuangan Pejuangan

Karya : Rika butuh pengorbanan butuh keberanian suatu pembuktian menuju kesuksesan

Jangan pernah tajut berjuang Demi maewah yang terjejas Demi harkat yang tertindak Demi hak yang terabaikan Sekali berjuang Terus melangkah ke depan Jangan pernah mundur ke belakang Tekatkan maju tanpa gentar Berucap bismillah Tiada perjuangan yang sia-sia Tiada perjuangan kosong belaka Tiada perjuangan badan mati binasa

57

Ada juga puisi dari Bapak Hendrianto Kafga, yang tak berjudul, tapi bisa juga diberi judul Guru, Guru Guru adalah seperti artis Punya pengemar anak yang manis \walau isi kantong tipis Tiap bulan mengais tapi pantang mengemis Guru adalah seperti penceramah Harus bersifat ramah tak boleh mudah marah walau gakjinya murah tapi harus tetap bersyukur Alhamdulillah Guru itu seperti pejabat Punya pekerjaan berat Harus mendidik anak jadi orang hebat Walau gajinya susah didapat Tapi yang penting bermanfaat Salam untuk semua guru

58

Kumpulan Puisi dari pejuang Tukin, Sertifikasi dan Tamsil, akan saya tutup dengan puisi yang berjudul Harapan yang Sirna Karya: NR Hati teriris Belati tak berhati Sakit tak terkira Kekecewaan tiada tara Pengorbanan tak dihargai Hak dizholimi dan juga dikebiri Rasa takut melayang ke angkasa Keberanian datang seketika Terdesak asa, tak biasa Ketika lentera, perlahan dipadamkan Si bisu mulai pandai bicara Si buta mulai pandai melihat Si tuli akhirnya bisa mendengar Saat sang raja rimba… Menunjukkan taringnya Dan mencengeram kuku-kukunya Berharap gentar karenanya Tapi sia-sia… Karena semua sudah… Terluka dan kecewa Siriaon ,100319

59

Ada juga bapak guru sesama pejuang Tukin, sertifikasi dan Tamsil berdoa di tulis di wa, isi doanya seperti berikut. Buya Irwandhie Assalamualaikum wr.wb Selamat pagi… Salam Sejahtera… Untuk kita semua… Amin … Ya Allah…ya Tuhan Kami… Selalu kuatkanlah iman kami… kepadaMu Ya Allah… selalu kuatkanlah Niat, Tekat, langkah dan perbuatan kami untuk kerja kemajuan kebaikan yang berguna untuk kami keluarga kami lingkungan kami lembaga kami bekerja, bangsa dan Negara kami… Ya Allah… Ya Tuhan kami Mohonkanlah ya Allah… Singkirkanlah,, jauhkanlah, rasa dan sikap Iri, dengki, fitnah dan hasut Dari diri kami… Jauhkanlah jiwa dan sikap merusak Bagi keharmonisan dan kemajuan Kehidupan kami… Jauhkanlah ya Allah… Agar kami rukun berkeluarga Berwarga, berkebangsaan Dan bernegara… 60

Maafkanlah kami dari segala Kesalahan kekhilapan… Bimbinglah kami ya Allah… Aaamiiin…Ya Rabbal Alamin Irwandhie Shiddigue. Doa pak Irwandhi tidak menyebutkan tentang Tukin, sertifikasi dan Tamsil, tapi tak apa berdoa untuk mencari ridho Ilahi, untuk mendapatkan ketenangan jiwa, untuk menguatkan jiwa yang rapuh. Dan sekolah yang di Pulau susah transfortasi seperti Anambas, Natuna mereka tidak turun gunung tetapi tetap berdoa, menyemangati dan menggalang dana sebagai bentuk solidaritas. Doa dari rekan di Anambas … Ass wr.wb Salam sejahtera tuk kita semua… Kami dari seluruh Guru Anambas Mendoakan semoga langkah kaki Teman-teman guru menuju kantor Gubernur dimudahkan, dilancarkan, seta diberikan Keselamatan dalam memperjuangkan hak-hak Para guru… Tetap semangat dalam kebenaran… Aamin, aamin

61

Selamat berjuang sahabat guru semua…dari jauh ( Anambas ) kami iringi dengan doa…semoga perjuangan ini membuahkan hasil

yang

sesuai

dengan

keinginan

dan

harapan

kita

semua…jayalah guru se Kepulauan Riau Luar biasa…berjuang dengan porsinya masing-masing, saling menyemangati,

saling

mendukung,

saling

mengisi,

berkata,

Aku

mendengar

bersabda

tiga

doa

saling

mendoakan, saling melengkapi. Dari

Abu

Jafar,

ia

Abu

Hurairah berkata : Rasullullah,

SAW

,

diragukan kemustajabannya, 1. Doa orang yang terzholomi 2. Doa orang yang berpergian 3. Doa orang tua untuk anaknya HR, Ahmad no 1771

62

yang

tidak

Dompak , Hari Senin 11, Maret 2019 Rombongan dari SMA Galaksi Melenia School sebenarnya diarahkan ke Dinas Pendidikan. Tetapi bu Ningsih selaku Korlap mengatakan tidak. Tujuan kita dari awal audiensi dengan Gubernur. Surat sudah masuk ke Gubernur jadi siapapun yang mengarahkan kita ke mana saja, katakana, Tidak ! Diarahkan berkumpul dulu ke Dinas Pendidikan, katakana tidak ! Kita tetap pada rencana semula. Di depan kantor Gubernur sudah berjaga rombongan petugas dari kepolisian. Polisi yang diturunkan yang sudah senior alias tua-tua. Polisinya juga bingung, karena ditugaskan jaga di Dinas Pendidikan. Sedangkan ramai-ramainya di Kantor Gubernur. Pak Polisi

bertanya “ Bu , sebenarnya

tujuannya kemana ? Dinas Pendidikan atau Kantor Gubernur ? Kantor Gubernur, Pak. Jawab rombongan. Menariknya ada petugas polisi memakai baju bebas/intel wibawa,

gagah,

sudah

senior.

Bercakap-cakap

dengan

rombongan dari SMA Galaksi Melenia School dan berkata : “ Istri saya juga guru, bu “.Artinya Polisi juga mendukung aksi kita. Karena istrinya juga mengalami hal yang sama dengan guru yang turun gunung. Dan Bapak-Bapak Polisi yang bertugas itu berphoro ria dengan penuh kemesraan dengan Guru-Guru SMA Galaksi Melenia School. Hari semakin siang cuaca semakin panas. Tadinya mendung dan gerimis menyambut kedatangan rombongan dari SMa

Galaksi

Melenia

School,

semakin

siang

matahari

menunjukkan kegarangannya. Dan semakin siang semakin 63

banyak pejuang-pejuang Tukin, sertifikasi dan Tamsil yang datang dari Kabupaten-Kabupaten lain. Wartawan baik cetak maupun elektronik semakin banyak juga berdatangan.

Korlab digerubuti para wartawan, bak

artis yang memenangang piala citra / penghargaan. Cukup lama para pejuang Tukin, sertifikasi dan Tamsil dari

berbagai

Kabupaten-Kabupaten

di

Provinsi

Kepri.

Menjelang tengah hari ada yang mengarahkan ke aula. Entah siapa dia ? karena antara ASN kantor Gubernur dan para pejuang Tukin, sertifikasi dan Tamsil tidak ada bedanya seragamnya sama. Dan dikatakan juga pak Gubernur tidak di tempat sedang di Jakarta. Kan, ada Wagub, asisten dan lain sebagainya, jawab suara-suara. Rombongan pejuang. Dengan tertib para pahlawan tanpa tanda jasa itu menuju aula. Di depan aula ada yang berkata “ aula dipakai”. Suara

lain

menyambung.

“Ke

aula

gedung

sebelah

“.

Berputarlah rombongan di bawah terik matahari. Melewati lapangan yang cukup luas menuju gedung satunya lagi. ASN pejuangan

Tukin,

sertifikasi

dan

Tamsil

yang

notabene

terbasuk pengawai Gubernur. Baru pertama kali menginjakkan kakinya

di

kantor

Gubernur.

Kalau

bukan

karena

keterlambatan Tukin, sertifikasi dan Tamsil mungkin para pahlawan tanpa tanda jasa itu tidak pernah menginjakkan kaki di kantor Gubernur yang megah ini. Mungkin ada yang sampai pensiunpun tak pernah ke kantor Gubernur. angap saja silahturahmi ke tempat bapaknya.

64

Jadi

Setelah rombongan sampai di depan pintu kantor sebelah. Sebelum masuk ke ruangan. Ada utusan yang keluar dari gedung. Dan mengintruksikan ke Dinas Pendidikan. Karena Bapak Gubernur tidak ada di tempat. Tetapi rombongan tak beranjak. Akhirnya Kepala DInas Pendidikan Provinsi Kepri . Bapak. M.Dali dengan mengunakan kaca mata hitam. Dengan tangan dimasukkan ke dalam kantong celana. Keluar dari gedung. Dan berbalas pantun dengan Korlab. Yang intinya. Rombongan

tak

Pendidikan.

mau

Dengan

beraudiensi alas

an,

dengan

sudah

Kepala

berulang

Dinas

kali

tak

menumukan jalan keluar. Alias yang ditemui jalan buntu. Suasana Kemudian keadaan.

semakin

datanglah Dengan

panas. peneduh

serentak.

Baik hati.

Padamu

alam

maupun

Untuk Negeri

hati.

menetralisir Jiwa

raga

kami….tanpa komando para pahlawan tanpa tanda jasa menyajikan lagu “Padamu Negeri”, dengan sepenuh hati. Merinding rasanya karena menyanyi dengan sepenuh jiwa. Pak Isdianto selaku Wagub datang menemui demostran. Karena kita katakan audiensi, orang tetap mengatakan demo. Terserahlah apa namanya. Yang penting tujuannya sama. Mintak kejelasan atas hak-hak yang harus diterima karena kewajiban sudah dijalankannya. Bahkan ada hadis mengatakan “ bayarlah upah para pekerja sebelum keringat kering. Hadis Riwayat Ibnu Maja. Menunda kewajiban bagi yang mampu adalah kedholiman HR. Bukhori Muslim. 65

Wagub

bicara

layaknya

Bapak

disuruh istirahat, sholat, makan, di aula.

dengan

anak.

Lalu

Yang tadi katanya

digunakan teryata kosong mlompong. Disuruh memilih utusan sebagai perwakilan menyampaikan keperluan.

Mantapnya

lagi, dibelikan nasi padang untuk makan siang. Dilayani sepenuh hati. Berarti Pak Wagub mengangap anak, yang mengunjungi rumah Bapaknya. Guna bersilahturahmi dan bertanya kabar berita.

Pak Wagub trenyuh, anak-anak

berkunjung dari jauh-jauh. Bahkan menyeberangi lautan. Dan sudah waktunya makan siang.

Maka disediakan makan.

Terima kasih pak Wagub atas kasih sayangnya. Kalau momen Supersemar ini. Petingi menyebutnya demontrasi. Tapi dikasih makan siang. Berarti kami masih diakui. Apa sekedar menghibur hati. Ada yang bersuara jagan lupa tujuan, karena makan siang. Jangan karena dikasih makan siang lupa segalanya…tentu tidak. Cukup

isomanya,

audiensi

dimulai.

Moderatornya

lansung Kepala Dinas Pendidikan. Ada tiga perwakilan yang berorasi.

Isinya

cukup

jelas

dan

gamlang.

Narasi

dari

perwakilan Bintan. Tentang usaha yang telah ditempuh dan sia-sia

saja.

Dilanjutkan

perwakilan

dari

Tanjungpinag.

Ditutup dengan perwakilan Batam sekaligus Korlab. Ibu Ningsih, yang isinya menguliti dan mengupas Kepala Dinas. Kepala Dinas menahan napas. Mau marah ke bawahan, ada atasan. Mau tidak marah, hati terbakar menahan amarah. Tapi, ya…sudahlah… Hasil dari pertemuan Supersemar adalah. Audiensi di lanjutkan esuk hari di lantai empat Kantor Gubernur. Sambil 66

menunggu

Gubernur

yang

sedang

di

Jakarta

katanya.

Dimintak untuk mengirimkan dua puluh atau tiga puluh perwakilan/utusan. Audiensi keesukan hari tanggal 12 Maret 2019, dihadiri oleh : -

Gubernur

-

Wakil Gubernur

-

Kepala Dinas Pendidikan

-

DPRD

-

Dan para utusan

-

Utusan yang menginap difasilitasi

-

Yang hadir keesukan harinya diberi dispensasi

-

Yang hadir tidak boleh mendapat intimidasi Meskipun Wagum dan Kadis sudah meninggalkan aula.

Rombongan masih lama bertahan di aula. Cukup rumit dan berbelit-belit. Rombongan rapat lagi. Mengeluarkan pendapat dari perwakilan Kabupaten. Hasilnya berubah-rubah, tak ada yang mau mengalah. Setelah keluar dari ruangan rapat dilanjutkan dilapangan. Untuk menentukan siapa yang tingal ditanjung

pinang.

Khususnya

yang

menyeberang

lautan.

Karena tak ada persiapan akan bermalam. Tak membawa perbekalan.

Tapi

apapun

itu

harus

diputuskan

segera.

Dapatlah hasilnya dari Batam tujuh dari SMA Galaksi Melenia School. Tiga dari SMA Platinum Milenia School. Sedang SMA International School sudah pulang terlebih dulu. Karena dari Batam hanya tiga sekolah

yang turun gunung.

SMA International School meskipun esuk hari tidak datang ke Tanjung Pinang untuk melanjutkan perjuangan. Karena ada

67

berbagai hambatan. Mereka tetap mendukung perjuangan dengan menyumbang dana tanda berpartisifasi. Selain dari yang bersepulah, semua pulang kembali ke pelukan keluarga masing-masing. Keesukan harinya berangkat lagi untuk memberikan dukungan kepada para utusan karena “ Power of massa “ itu benar adanya.

68

Perjalanan Pulang Hari Pertama Perjalanan panjang membuat lelah jiwa raga. Jadi di kapal digunakan untuk beristrirahat. Ada yang tidur, ada juga yang bercakap-cakap membahasa peristiwa yang dialami hari ini. Teryata banyak tawaran untuk pejuang yang menyebrang lautan. Untuk menginap di Tanjung Pinang di rumah rekan seperjuangan. Dengan adanya momen Superseper hubungan rekan seprofesi, senasib sepenanggungan, yang tadinya tidak kenal.

Jadi kenal dan saling menguatkan.

Serta saling

memberi pertolongan, bagi yang membutuhkan. Beberapa saat sebelum kapal bersandar. Ada musik yang akhir-akhir ini selalu dinanti “SMS bangking berdering “ wajah yang tadi pada kuyu-kuyu. Dan juga yang tertidur karena kelelahan

ekspresinya berubah. Tentunya berubah ceria.

Karena yang diperjuangkan barusan, mulai ada hasilnya meskipun belum semuanya. Yang tadinya berencana tidak hadir untuk keesukan hari. Setelah SMS bangking bordering. Jadi semangkat kembali. Seperti habis minum vitamin. Dering SMS bangking bunyi sekali lagi. Para pejuang tambah semangat berlipat-lipat. Sekali turun gunung saja “ Tukin “ langsung cair. Apalagi kalau keesukan harinya turun lagi mudah-mudahan segera cair semua tuntutannya, Pikirnya. Sebelum

berpisah

di

pelabuhan

menuju

ke

pelukan

keluarga tercinta. Khususnya rombongan dari SMA Galaksi Melenia School mengatur strategi keberangatan esuk hari. Apakah masih sama dengan strategi pagi tadi . Apa ada 69

strategi baru. Masih belum ada keputusan pasti. Maka untuk rencana keesukan harinya tunggu kabar dari grup wa yang khusus dibuat untuk pejuang yang turun gunung.

70

Berita Media Berita-berita. baik media cetak maupun elektronik , berseliweran setelah peristiwa Supersemar Melenia, tentu beritanya ada yang pro ada yang kontra diantaranya : Aksi ratusan guru SMA/SMK se-Kepri yang menuntut pencairan dana sertifikasi serta gaji 13 dan 14 tahun 2018 pada Senin (11/3/2019) menyisakan cerita lain sikap Kepala Dinas Pendidikan serta peryataannya kepada awak media yang akan memberikan sanksi kepada korlap aksi, menuai respon negative dari berbagai pihak termasuk para guru yang ikut aksi tersebut. Menurut salah seorang guru yang ikut dalam aksi itu mengatakan,

seharusnya

Kadisdik

tidak

sampai

harus

melontarkan peryataan seperti itu. Beliau pimpinan kami, dan kami kesini juga ingin menuntut hak kami. Kenapa pula kami harus diberi sanksi. Jika dari awal Kadisdik mau terbuka terkait persoalan ini. Sehingga mereka tidak sampai melakukan aksi seperti yang dilakukan pada Senin 11/3/2019 Dosen UMRAH DR Suradji juga menyayangkan sikap Kadisdik Kepri, Seyogyanya kepala dinas Pendidikan itu memahami tugas dan fungsi pendidikan. Ia mengatakan bahwa pendidikan itu perlu kesejahteraan meski tidak mewah. Bagaimana mungkin guru bisa mengajar dengan baik, kalau kesejahteraan diri dan keluarganya tidak dijamin. 71

Tanjungpinang-Harapan

ratusan

guru

SMA/SMK

sederajat, agar Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau segera membayar tunjangan kinerja daerah untuk gaji 13 dan 14 tahun anggaran 2018 , Tunjangankinerja daerah untuk bulan Januari dan Pebruari tahun anggaran 2019, dan tunjangan profesi guru triwulan IV tahun anggaran 2018 tampaknya tidak akan terealisasi dalam waktu dekat. Hal ini menyusul peryataan yang dilontarkan Gubernur Kepri , Nurdin Basirun, saat bertemu dengan para guru, Selasa (12/03/2019) Dalam pertemuan tersebut Nurdin mengatakan sebelum merealisasikan pembayaran tunjangan yang dimintak guru Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, terlebih dulu harus mintak petunjuk dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan membayar tunjangan yang dimintak para guru. Namun, sebelum hal itudilaksanakan ada aturan main penggunaan anggaran. Ada peraturan yang mengatur. Tentu peraturan itu tidak bisa diabaikan, “ kata Nurdin Nurdin melanjutkan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau belum bisa kapan pencairan akan dilakukan., sebab masih ada proses yang dilakukan oleh pihak BPK. Sementara itu paska ratusan guru yang terhimpun dalam Forum

Guru

SMA/SMK

Se-

Provinsi

Kepulauan

Riau,

menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Kepulauan 72

Riau, Dompak, Tanjungpinang Senin, (11/03/2019). Kepala Dinas Pendidikan Kepri , M.Dali, akan memberi peringatan kepada para Koordinator Lapangan ( Korlap ) aksi. Sanksi apa yang dimaksud, Dali kepada wartawan mengatakan belum bisa mengatakannya. “ Ada sanksi tegas, khususnya pada Korlap aksi, “ ungkap Dali. Alasan hanya Korlap yang diberi sangsi karena mereka yang mengerakkan para guru untuk berunjuk rasa. Padahal sebelumnya Disdik Kepri telah menyurati Kepala Sekolah SMA sederajat, agar tidak guru mengikuti aksi unjuk rasa.

73

Hari Kedua Audiensi Selasa , 12 Maret 2019 Saat badan sudah pulih kembali setelah istiraht semalam. Perut telah diisi fasilitas dari provinsi. Para utusan menuju lantai empat Kantor Gubernur tempat audiensi dengan sang petinggi. Pemimpin Negeri. Para pengambil kebijakan. Perwakilan siap mendengarkan. Para utusan menuju ruangan. Duduk manis di ruang ber AC. Menunggu orang nomor satu di provinsi. Para partisifan di luar gedung mencari tempat yang nyaman. Sambil berdoa semoga hasil memuaskan. Di hari kedua para pejuangan Tukin, sertifikasi dan Tamsil, lebih terarah . Karena sudah jelas. Dimana, ruang yang mana, jam berapa, bertemu dengan siapa, siapa saja, harus bagaimana. Yang dinanti orang nomor satu di Kepri Bapak Gubernur , akhirnya memasuki ruangan dengan jajarannya. Perwakilan menyalami dengan taksim dan penuh hormat. Setelah berbasa-basi , akhirnya dimulai juga audiensi. Sang anak mengeluarkan isi hati, dan keresahan hati, tentang penantian panjang yang dinanti tak kunjung datang. Sang Bapang mendengar dengan sabar dan menghibur serta berjanji anak - anak tak akan terlantar lagi. Diaudiensi itu juga sang anak mengadu ke kakek. Bapak kandung yang bertindak sebagai layaknya bapak tiri. Karena tidak memikirkan kepentingan anak-anaknya. Dan pilih kasih memperlakukan anak-anaknya tidak sama. Yang satu disayang-sayang. Diberi apa saja yang iya butuhkan. Sehingga seperti dimanjakan. Tetapi anak yang lain menuntut hak dimarah-marah. Diintimidasi, dihambat supaya tidak bisa bertemu kakek tersayang. Supaya tidak bisa mengadu. Mendengar hal itu bapak kandung, murka adanya, marah besar, tetapi sang kakek melindungi cucunya. Menghibur, 74

mengajak makan siang bersama di tempat favorit kakek tercinta. Bahkan pulangnya diantar dengan mengunakan transfortasi yang biasa digunakan kakek dalam bertugas.

Hasil Kesepakatan audiensi Perwakilan forum guru dengan pak gubernur : 1. Tunjangan kinerja gaji 13 dan 14 masih akan di selesaikan pada tahun anggaran ini, namun forum guru dipastikan terlibat dalam proses pembahasan yang di damping pemerintah daerah dan komisi 4 DPRD 2. Carry over sertifikasi dan Tamsil menunggu keputusan kementrian akan tetapi forum guru Kepri mengawali hingga bulan Maret ini paling lama. 3. Intimidasi dan sanksi pada guru yang tergabung di Forum Guru Kepri ditegaskan oleh Gubernur tidak akan terjadi, bila masih terjadi, mohon informasikan kepada coordinator masing-masing. ( Tertanda Koordinator Wilayah )

75

Masa Transisis Ironis memang. Baru dua tahun, merangkak menuju jalan ke tiga tahunya, bergabung dengan Pemprov tetapi sudah ada ketidakpuasan yang dirasakan bawahannya. Sudah

ada

hak-hak dari bawahan yang diabaikan. Masalah ini cukup kompleks. Dalam jangka waktu dua tahun lebih sedikit. Kepala Dinasnya sudah ganti. Yang merencanakan Kadis lama tetapi eksekusi Kadis baru. Jadi kalau warisannya sebuah prestasi. Banggalah yang baru. Ini karyaku, ini hasil kerjaku, ini pemikiranku, ini prestasiku. Tetapi kalau yang diwariskan masalah. Mencari seribu satu alasan. Itu bukan salahku, itu bukan bagianku, saat saya menjabat bulan ini, sedangkan itu harusnya dianggarkan bulan

yang

itu.

Berarti

salah

yang

lama

yang

tidak

menganggarkannya, tugasku banyak, pegawai sedikit , kantor beroperasinya belum lama dan lain sebagainya. Itu kita tidak tahu dan tidak mau tahu yang kita tahu kewajiban sudah kita lakukan lalu hak kami mana ???

76

Mendapat Perhatian Masalah ini mendapat perhatian cukup besar dari Tokoh masyarakat. Dan orang-orang yang bisa merubah keadaan. Maka pada hari Senin tanggal 18 April 2019 dipanggilah para Korwil dan Korlap diajak duduk bersama untuk menemukan jalan keluar. Untuk menindaklanjuti pembicaraan sebelumnya. Karena semua itu hak para guru yang telah melaksanakan kewajibannya.

Dan sebenarnya tidak ada yang susah dalam

hal mencairkan “ Tukin 13, 14 dan sertifikasi “ yang penting ada “ Niat “ karena masalah ini , aturannya jelas. Provinsi lain bisa kenapa Kepri tidak. Jadi hasil dari pertemuan hari Senin, 18 Maret 2019, Tukin 13, 14 dan sertifikasi triwulan 4 akan di cairkan sebelum “ Puasa, kita tunggu realisasinya “ kita mau bukti bukan janji. Tujuan

utama

guru

menuntut

hak.

Tidak

mau

melibatkan yang tidak berkepentingan. Kalaupun ada yang mengambil maupun

momen

kelompok.

ini,

sebagai

Untuk

peluang

untuk

kepentinganya

individu

sendiri,

atau

kelompoknya, itu kita tidak ada kuasa mencegahnya. Karena ini

masalah

terjadi

di

dunia

fana

yang

penuh

dengan

panggung sandiwara dan manusia menjadi tokoh utama. Kalaupun dalam masalah ini ada yang terkorbankan dan ada yang muncul menjadi “ Pahlawan “ itu hal yang biasa dalam sebuah pergerakan atau perjuangan.

77

Energi Positif Bagi guru-guru Kepri khususnya, yang tempat tugas di pisahkan dengan lautan yang membentang. Tadinya tidak saling kenal, karena jarang berjumpa. Dan tak pernah bertegur sapa. Tetapi dengan adanya momen “ Supersemar Melenia “ karena mempunyai masalah yang sama. Kesamaan nasib dan sepenaggungan.

Harga diri sedang dilujuti. Profesi tak

dihargai. Hak terabaikan. Marwah sedang terhempas. Tak diperhitungkan keberadaannya. Katanya pahlawan tanpa tanda jasa .Tapi di pandang sebelah mata, dan alasan lain yang sama. Maka muncullah solidaritas tanpa batas. Saling mengasihi, saling menyayangi, saling membutuhkan, saling menguatkan. Meskipun hanya dua hari berjumpa. Dilanjutkan silahturahmi di dunia maya/media sosial . Dan Terbentuklah Forum Guru Kepri ( FGK ) yang punya visi misi yang sama : Visi FGK : Memperjuangkan hak, harkat dan martabat guru, dan berpartisipasi aktif dalam kebijakan pendidikan untuk memajukan pendidikan, sekolah dan siswa di Provinsi Kepulauan Riau. Misi : 1. Menjalin

kerjasama

yang

erat

di

antara

guru

di

Kepulauan Riau atas dasar solidaritas sesame guru dan senasib sepenanggungan 2. Berperan

aktif

dalam

kebijakan

pendidikan

yang

berkeadilan, terjangkau, berkualitas untuk kepentingan sekolah dan anak. 3. Memperjuangkan hak-hak guru, sekolah dan siswa. 78

4. Berperan aktif melawan segala bentuk intimidasi, ketidak adilan, kesewenang-wenangan birokrasi. 5. Menciptakan hubungan yang sehat antara warga sekolah , siswa, orang tua, guru dan kepala sekolah. 6. Menjalin kerjasama yang baik dan berperan sertaaktif dengan

stakeholder

pendidikan

untuk

memajukan

pendidikan 7. Berperan serta aktif meminimalisir bentuk diskriminasi dalam dunia pendidikan.

79

Berita Koran Setelah Momen 11 Maret 2019 Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun juga ikut menyayangkan

sikap

bawahannya

tsb.

Menurutnya

kedatangan para guru itu adalah hal yang wajar. Sebab, para pendidik itu hanya ingin memintak kepastian kapan haknya dibayarkan. Orang nomor satu di provinsi Kepri inipun menjamin . Sanksi yang sempat dilontarkan Kadisdik Kepri terhadap para guru itu juga tidak akan diberlakukan. Tidak ada sanksi. karena mereka tidak salah. Mereka kesini kan mau silahturahmi, “ Ujarnya usai audiensi bersama perwakilan guru di kantor Gubernur, Pulau Dompak

Sijori Kepri Seharusnya Kadis Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau diberi Saksi Terpisah,

Pemerhati

Pendidikan

Provinsi

Kepulauan

Riau, Firman menegaskan sikap Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Riau, M.Dali, yang akan me3mberi sanksi para Korlap

yang

mengerakkan

aksi

demo

dinilainya

sangat

berlebihan. Pasalnya yang diperjuangkan guru adalah hak yang harus mereka terima. “ Seharusnya

Pak Gubernur Kepri

memberi saanksi Kadis Pendidikan Kepri, karena terkesan tidak maksimal memperjuangkan hak guru,” katanya. 80

Pria ini berharap, Gubernur Kepri, NUrdin Basirun mengambil sikap bijaksana terkait rencana pemberian sanksi terhadap Korlab Aksi Demo Guru. Menurutnya, tidak patut guru yang disalahkan, karena

yang diperjuangkan guru

adalah keputusan yang telah dibuat pemerintah. “ Jika pemberian gaji 13 dan 14 tidak dijanjikan tentu guru tidak akan memintaknya. Lantas mengapa mereka diberi sanksi. Kita berharap pak Gubernur Kepri , memangil Kadis Pendidikan,

terkait

rencana

untuk

Korlap” katanya ( wak zek)

81

member

sanksi

para

Akhir Sebuah Perjuangan Pulang dari Supersemar Tukin cair dua bulan. Ada yang meremehkan, kata-kata yang menyakitkan itu antara lain : •

Orang-orang tidak turunpun Tukin akan cair juga



ASN Hibah saja banyak tingkah .



Untuk apa capek-capek pergi ,lebih baik ke salon”.



Dan masih banyak kata-kata sinisme lainnya Kalau

ada

orang

berbuat

apalagi

itu

untuk

kemasalahatan umat. Untuk kepentingan orang banyak dan kita tidak setuju. Kita tidak mau berbuat seperti itu. Daripada kita menyakiti orang yang berbuat sesuatu lebih baik kita diam. Disini tepat jika dikatakan ” diam itu emas “. Dalam perjuangan. Dalam hidup pro dan kontra itu biasa. Ada antagonis ada protagonis itu yang membuat cerita jadi indah. Ada yang baik ada yang jahat itu namanya hidup. Kalau Tukin cair diremehkan masih bisa diterima. Biasanya juga terlambat tetapi kalau Tamsil yang dalam setahun hanya muncul dua bulan yang sepuluh bulan hilang entah kemana. Tahunpun sudah berganti, itu akhirnya turun langsung dirapel 10 bulan. Mau bilang apa ? Apakah tetap tidak ada jasanya yang berjuang/ turun gunung ???

82

Dampak dari Turun Gunung Setelah audiensi selesai. Di SMA Galaksi Melenia School. Aman-aman saja. Bahkan Derektur antusias mendengarkan kronologisnya. Ancaman yang disampaikan, supervise yang dijanjikan, pengawas gabungan yang akan hadir di upacara bendera dll, dll, itu hanya fiksi belaka. Bahkan di SMA Galaksi Melenia

School

pada

hari

Senin

11

Maret

2019

tidak

mengadakan upacara bendera. Melainkan apel saja, dan informasi-informasi penting. Karena esok lusa sudah hari tenang untuk menyambut USBN hari Kamisnya . Tetapi di SMA Internasional

School

beda cerita. Yang

pergi diintimidasi Derekturnya. Sebenarnya bisa memahami posisi Derekturnya. Saat upacara bendera, Pembina upacara dari Dewan pendidikan. Setelah upacara, photo bersama , lengkap gurunya. Setelah

tamu

pulang, dengaan membawa

kebanggaan akan kedisiplinan, kepatuhan guru-guru SMA Internasional School, terhadap

Derekturnya. Eee…tamunya

pergi, lalu pintu dikunci supaya kendaraan tak bisa keluar halaman

sekolah.

Beberapa

guru

sudah

mengantisifasi

kendaraan di parkir di luar halaman sekolah. Supaya bisa pergi tanpa

hambatan. Untuk bersama –sama

menuntut

haknya. Menyusul yang duluan turun gunung. “ Apa kata dunia

batin

derekturnya”,Dimana

kuletakkan

mukaku,

batinya lagi. Tunggu pembalasanku, lanjutnya dalam hati. Aku berkuasa atas kalian. Gerutunya dalam hati . Semua tak ada yang salah dalam hal ini. Kursi terlalu empuk. Terlalu nyaman, sayang jika diambil orang. Semua punya kewajiban pada atasan. Harus tunduk dan taat pada 83

atasan itu benar adanya. Tapi bawahan terbawah. Yang tidak punya bawahan lagi. Tidak ada kepentingan untuk menjaga kursi yang empuk, karena kursinya tidak empuk. Juga punya hak. Jika haknya terabaikan. Itu harus juga di perjuangkan.

84

Menunggu Perkembangan Korwil,

Korlap,

selalu

menajamkan

pendengaran,

memantau perkembangan, apa ada kabar yang bisa dishare untuk para pejuang apa tidak ? hasil dari pantauan Korlap menginformasikan

lewat

wa



(

Breaking

News

)

Assalamualaikum, salam sejahtera. Kawan-kawan khusus yang sudah bersertifikasi. TPG triwulan IV tahun 2018 ( CO ) insyaallah dibayarkan diantara hari Selasa 26 Maret atau Rabu 27 Maret 2019. Semoga informasi ini menambah motivasi untuk terus membangun bangsa. Terimakasih dan salam santun. Membaca wa yang isinya seperti diatas khususnya ASN yang

belum

menerima

TPG

Triwulan

IV

2018

tentunya

menanti-nanti hari dan tanggal sesuai informasi itu. Hari selasa para penanti berdebar-debar. Datang tidak yang dinanti. Hari itu terlewati tanpa kedatangannya. Masuk hari berikutnya Rabu tanggal 26 Maret tak ada tanda-tanda nyanyian merdu dari sms bangking. Para penanti semakin gelisah apa di PHP lagi bisiknya. Kemarau panjang menunggu datangnya hujan. Tanaman sudah lama tak disiram. Karena tak ada hujan. Air dalam tampungan sudah kering kerontang. Korwil, Korlap tak tinggal diam. Mendengar kabar burung, akan adanya penundaan lagi. Hari Rabu tanggal 27 mengadakan pertemuan di TPI, dalam pertemuan itu yang dari Anambaspun hadir rela mengarungi lautan , menlawan dahsyatnya ombak dan gelombang, demi satu tujuan.

85

Di hari Kamis Tangal 28 Tahun 2019. Sekitar jam 10.00 WIB. Ada musik yang paling indah sepanjang sejarah, “ Supersemar Melenia “. Musik yang paling dinanti para pejuang Tukin, Sertifikasi dan Tamsil. Musik itu diberi judul dering SMS bangking. Yang mengabarkan bahwa TPG Triwulan IV 2018 sudah berbunyi. Tandanya perjuangan ada hasilnya. Satupersatu tuntutan dari audiensi surat “ Supersemar “ 2019 Agenda tuntutan telah berbuah manis. Hak-hak yang kita tunggu sudah kita dapatkan. Tinggal satu agenda lagi siap kita perjuangkan. Semoga keberhasilan ini menambah semangat dan daya

juang kita. Serta

meningkatkan dedikasi

kita

mengabdi di Tanah Melayu yang kita cintai. Salam hormat dan terima kasih untuk Bapak Gubernur , Wagub, Pimpinan Dewan, Ketua Komisi dan anggota. Salam santun…

86

Setia Orang yang setia bisa diipercaya, diandalkan. Dia selalu menempati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak berkhianat. Muhajir Efendi Bapak Menteri Pendidikan masa bakti 2014-2019 mengatakan : “ Sebelum berbicara tentang pendidikan yang berkualitas sejahterakan dulu guru. Dan beri dia status yang membuat mereka bangga, sehingga mereka memiliki self-dignity “

87

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.