TANAM PAKSA Flipbook PDF

Tanam Paksa (atau Cultuurstelsel) adalah sebuah kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda dimana raky

60 downloads 119 Views 2MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

Ebook IPS Kelas VIII SMPN 3 SOREANG

TANAM PAKSA Oleh : Wasikin

Kata Pengantar Assalaamu "alaikum warohmatullaahi wa barokatuh Alhamdulillaah puja dan puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allaah SWT, seingga saya dapat membuat tulisan ini

Penerapan sistem tanam paksa yang menjadi fokus bahasan dalam buku ini, mengkaji secara komprehensif permasalahan-permasalahan seputar dilaksanakannya sistem ini. Sistem tanam paksa diterapkan atas dasar motif ekonomi pemerintah kolonial untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyakbanyaknya. Penerapan sistem ini tidak terlepas dari kemenangan kelompok konservatif di Parlemen Belanda yang menghendaki pemerintah secara langsung terlibat dalam masalah ekonomi tanah jajahan. Krisis keuangan Belanda sebagai dampak adanya Perang Diponegoro dan Perang Kemerdekaan Belgium, mendorong pemerintah kolonial Belanda untuk menerapkan sistem eksploitasi tanah jajahan untuk memulihkan keuangan negeri induk.

Daftar Isi : Apakah tanam paksa itu? Siapakah yang menerapkan tanam paksa? Latar belakang sistem tanam paksa Bagaimana tanam paksa dilaksanakan? Dimana Tanam Paksa Dilaksanakan? Jenis Jenis Tanaman Dampak tanam paksa terhadap Indonesia Tokoh-tokoh penentang tanam paksa Penutup Tugas Siswa Motivasi

Apakah tanam paksa itu?

Secara teori, Tanam Paksa (atau Cultuurstelsel) adalah sebuah kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda dimana rakyat Hindia Belanda harus menyerahkan seperlima hasil tanaman ekspor mereka sejak tahun 1830. Mungkin sekilas seperlima hasil pertanian terdengar memungkinkan untuk dipenuhi, namun kenyataannya rakyat sangat menderita karena pada implementasinya peraturan ini sangat menyimpang dan memberi dampak buruk terhadap ekonomi dan kesejahteraan sosial rakyat Indonesia saat itu. Mekanisme pelaksanaan sistem ini akan dibahas lebih lanjut nanti. Sekarang kita cari tahu dulu yuk, siapa sih yang punya ide buat bikin sistem tanam paksa?

Siapakah yang menerapkan tanam paksa? Kalo ngebicarain tokoh yang berperan besar dalam implementasi sistem ini, tentu saja kita harus singgung pencetus sistem tanam paksa yaitu Gubernur Johannes van den Bosch.

Johannes van den Bosch adalah orang berkebangsaan Belanda yang menjabat sebagai Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-43 pada tahun 1830-1834.

Latar belakang sistem tanam paksa “Mengapa pemerintahan hindia belanda melaksanakan tanam paksa?” Untuk mengetahui tujuan pemerintah kolonial belanda melaksanakan sistem tanam paksa, lo harus tahu dulu kondisi keuangan pemerintah Belanda saat itu. Kalo kita ngintip ke masa-masa sebelum pemberlakuan sistem ini, kondisi kas pemerintah Belanda itu sedang berada di ujung tanduk alias mau bangkrut.

Singkatnya sih beberapa dekade sebelumnya, Belanda terus menerus merasakan kehilangan dana entah karena korupsi maupun perang. Sebelumnya mungkin lo udah pernah dengar kalo VOC, salah satu kompeni yang dulunya kebanggaan Belanda, harus dibubarkan karena pegawainya pada korup banget dan menggunakan dana yang terkumpul untuk kehidupan mewah dan berfoya-foya. Bahkan, VOC meninggalkan utang sebesar 136,7 juta gulden ketika dibubarkan pada 31 Desember 1799.

Selain masalah kompeni, Kerajaan Belanda juga harus menghadapi hutang yang mereka dapatkan setelah berperang. Contohnya dari Perang Napoleon, Perang Belgia, dan Perang Diponegoro. Dari Perang Diponegoro, Belanda diperkirakan harus mengeluarkan dana sebesar 25 juta gulden. Sedangkan dari kekalahan Perang Napoleon, Belanda harus mengganti seluruh pengeluaran perang kedua pihak. Gimana nggak bengkak utangnya? Karena itulah Johannes van den Bosch diangkat menjadi gubernur jenderal dengan harapan bisa mengolah daerah jajahan Belanda agar menghasilkan pundi-pundi uang untuk menutup utang tersebut dan mengisi kas Belanda.

Bagaimana tanam paksa dilaksanakan?

Untuk memahami teknis pelaksanaan sistem tanam paksa, kita bisa lihat beberapa kebijakan yang tertuang di dalam Lembaran Negara (Staatsblad) tahun 1834 no. 22. Supaya lebih gampang membandingkan kebijakan secara teori dan praktiknya, kita jadikan tabel saja ya seperti ini. Kebijakan Tertulis

Praktik Nyata

Penduduk (petani) diwajibkan untuk menyediakan 20% lahan pertanian ditanami tanaman ekspor yang sudah ditentukan pemerintah Hindia Belanda.

Lahan yang terpakai untuk tanaman penghasil komoditi ekspor jauh di atas 20%. Kalo ada kelebihan panen pun nggak dibalikin ke petani. Gara-gara ini petani jadi nggak bisa menanam tumbuhan lokal untuk kebutuhan pangan mereka sendiri.

Lahan pertanian yang digunakan untuk tanam paksa tidak dikenakan pajak.

Sudah diminta hasil tanamannya, para petani juga ternyata tetap harus bayar pajak.

Nilai jual hasil pertanian petani diatur dan ditentukan oleh pihak Belanda.

Harga jual tanaman dimonopoli sehingga nilainya rendah dan rakyat pun miskin.

Bila petani mengalami gagal panen maka pemerintah hindia belanda akan bertanggung jawab.

Petani sendiri yang tanggung jawab.

Para petani yang menggarap lahan pertanian tanam paksa berada di pengawasan penguasa pribumi.

Para bupati dan pejabat desa yang bertugas mengawasi pelaksanaan Tanam Paksa justru ikut korup demi keuntungan, cape deh.

Di mana tanam paksa dilaksanakan? Sebenarnya awalnya tanam paksa diimplementasikan di tanah Pulau Jawa. Namun seiring berjalannya waktu, tanam paksa juga diimplementasikan di daerah lain yang juga memiliki tanah yang subur. Kira-kira inilah gambaran persebaran area tanam paksa di Nusantara.

Di Pulau Jawa, daerah tanam paksa meliputi Cirebon, Pekalongan, Tegal, Semarang Jepara, Surabaya, dan Pasuruan. Sedangkan di Sumatera daerah tanam paksa meliputi Sumatera Barat, Minahasa, Minangkabau, Lampung, Palembang, Ambon, dan Banda.

Apa jenis tanaman yang menjadi fokus sistem tanam paksa?

Tentunya jenis tanaman yang ditanam pada masa tanam paksa ya tanaman yang laku dijual di Eropa karena memang tujuan utamanya untuk mengekspor hasil pertanian. Oleh karena itu, jenis tanaman yang menjadi fokus sistem tanam paksa adalah kopi, tebu, teh, indigo (disebut juga tarum/nila), dan juga rempah-rempah (pala, cengkih, dan lada) yang memang merupakan komoditi favorit orang Eropa. Nah, karena jenis tanaman yang ditanam sudah ditentukan dan memakan sebagian besar lahan dan waktu, orang Indonesia saat itu kesulitan menanam tumbuhan lokal seperti padi maupun jagung untuk bahan pangan.

Dampak tanam paksa terhadap Indonesia Diterapkannya sistem penanaman secara paksa tentu memberikan berbagai dampak terhadap di Indonesia. Bahkan, terdapat dampak-dampak yang mungkin mempengaruhi keadaan Indonesia sekarang. Kira-kira apa saja ya dampak tanam paksa terhadap kehidupan rakyat Indonesia saat itu? Indonesia jadi kenal sama tanaman yang laku diperdagangkan secara internasional, atau dengan kata lain jadi punya komoditas ekspor yang laku seperti kopi, teh, tarum, dan lain sebagainya. Tenaga buruh menjadi murah dan masyarakat pedesaan mengenal sistem permodalan sehingga terjadi perubahan pola transaksi dari pola transaksi tradisional ke arah pengembangan ekonomi moneter. Rakyat Indonesia kelaparan karena tidak bisa menanam padi maupun jagung untuk dimakan. Korban jiwa pun tidak dapat dihindari. Rakyat Indonesia harus mengalami kemiskinan karena harga diatur oleh pihak Belanda. Mereka juga masih harus membayar pajak. Infrastruktur Indonesia dibangun demi memperlancar distribusi hasil tanam paksa. Contohnya jembatan, jalan raya, pelabuhan, dan rel kereta api dikembangkan untuk mengangkut hasil tanam paksa. Untuk bacaan lebih lanjut, coba deh cek sejarah kereta api di Indonesia. Penerapan sistem yang tidak manusiawi ini mendapatkan banyak kritik dari pejuang Indonesia serta aktivis HAM di Belanda. Pada akhirnya sistem ini dihentikan pada tahun 1970. Untuk “membalas budi” terhadap rakyat Hindia Belanda (Indonesia), Belanda menerapkan sistem Politik Balas Budi atau yang juga dikenal sebagai Politik Etis.

Tokoh-tokoh penentang tanam paksa di antaranya : 1) E.F.E. Douwes Dekker (Multatuli) Lewat bukunya yang berjudul Max Havelaar. Akibat kritikan Douwes Dekker atau yang dikenal dengan nama Multatuli, Belanda mengganti politik tanam paksa dengan politik pintu terbuka. Dalam bukunya, Multatuli mengemukakan keadaan pemerintahan kolonial yang zalim dan korup di Jawa. Buku itu menjadi senjata bagi kaum liberal untuk melancarkan protes atas pelaksanaan tanam paksa. 2) Baron van Hoevell Baron van Hoevell adalah mantan pendeta yang menyaksikan sendiri penderitaan rakyat akibat tanam paksa. Baron van Hoevell membela rakyat Indonesia melalui pidato-pidatonya di DPR Nederland. 3) Fransen van der Putte Fransen van der Putte yang menulis Suiker Contracten. Hasil dari perdebatan di parlemen Belanda adalah dihapuskannya cultuurstelsel secara bertahap mulai tanaman yang paling tidak laku sampai dengan tanaman yang laku keras di pasaran Eropa.

Penutup A. Kesimpulan Tanam paksa adalah suatu aturan yang sengaja ditetapkan oleh Belanda untuk mengisi kekosongan kas Negara Belanda dari pembiayaan biaya perang melawan Belgia maupun di Indonesia, serta Karena hutang luar negeri Belanda. Namun, secara tidak langsung setelah diutusnya Van Den Bosch, maka ia menetapkan aturan-aturan tanam paksa yang ternyata adalah kebalikan dari aturan-aturan tanam paksa yang telah dibentuk sebelumnya di Belanda. Jadi, intinya apabila bangsa Indonesia tidak melakukan perubahan pada aspek iptek, bangsa Indonesia akan tergilas bangsa lain dan dapat dibodoh-bodohi dan dimanfaatkan kelemahan Indonesia untuk keuntungan bangsa lain. Oleh karena itu, marilah kita sebagai Bangsa Indonesia bersamasama mewujudkan Indonesia untuk tidak dapat lagi dibodohbodohi.

B. Saran



Demikianlah pembuatan makalah ini, penulis juga menyadari makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan maka dari pada itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah yang akan datang akan lebih baik lagi. Kritik dan saran penulis ucapkan terima kasih.

Jelaskan Pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan bagaimana penderitaan bangsa Indonesia akibat penjajahan pada masa VOC! 2. Faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi Belanda menerapkan sistem Tanam Paksa di Indonesia? 3. Siapakah yang menerapkan tanam paksa? 4. Di manakah tanam paksa dilaksanakan? 5. Bagaimanakah sikap kalian sebagai pemuda memaknai kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pejuang?

MOTIVASI "Berdoa saja tidak cukup. Belajar dengan baik adalah bukti bahwa doa Anda serius. Belajar adalah ibadah."

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.