Teman Baru Di Sekolahku Flipbook PDF

Teman Baru Di Sekolahku

3 downloads 110 Views 10MB Size

Story Transcript

TEMAN BARU DI SEKOLAHKU

Judul Cerita Teman Baru Di Sekolahku Pengarang Fitri Luthfi Sesari Dibuat Tahun 2022

Dia adalah seorang anak laki-laki dengan wajah yang tampan, kulit kuning langsat, rambut lurus, hidung mancung, dan tinggi. Dia tinggal di Kota Padang bersama ayah, ibu, adik, dan kakaknya. Ia adalah anak pendiam, namanya Kevin Syahputra. Keluarga kevin merupakan keluarga yang sederhana, harmonis, dan saling menyayangi. Kevin anak kedua dari 3 bersaudara, ia sangat menyayangi kakak dan adiknya. Kevin juga anak yang sangat peduli dengan adiknya.

Di pagi hari Kevin akan pergi ke sekolah, ia sangat bersemangat untuk bertemu dengan semua temannya di sekolah karena hari itu adalah hari pertama Kevin di sekolah barunya. Saat di sekolah kevin sangat senang sekali melihat teman-teman barunya. Ibu guru meminta Kevin maju ke depan kelas untuk menyebutkan namanya. Saat mendekati jam istirahat tiba, guru meminta siswa untuk berbaris ketika keluar kelas.

“Kriiiing…kriiing….kriiiing…” Bel sekolah berbunyi. Hati kevin sangat senang sekali saat jam istirahat tiba, seluruh siswa segera berbaris rapi untuk keluar kelas. Setelah keluar dari kelas, kevin melihat banyak sekali siswa di sekolah itu dan banyak orang berjualan kue di sekolahnya. Kevin segera bergegas untuk membeli kue dan bermain dengan temannya. “Hai kevin” Ucap Bima saat memanggil Kevin dengan menepuk punggungnya. “Hai juga Bima” Jawab kevin dengan menoleh ke arah Bima dan tersenyum. “Kevin ayo main sama aku, sama Bagas dan Rudi” Ucap Bima saat mengajak Kevin untuk bermain. Kevin pun senang dengan ajakan Bima dan ikut bermain dengan mereka.

“Hai Bagas, Rudi ini Kevin teman baru kita” Ucap Bima. “Oh iya” Ucap Bagas dengan nada bicara yang dingin dan menunjukkan ekspresi yang tidak suka dengan Kevin. “Dia siswa baru di kelas kita, tidak usah bermain dengan dia!” Ucap Rudi dengan rasa sombongnya jika dia lebih dahulu di kelasnya daripada Kevin yang merupakan siswa baru. “Kalian jangan seperti itu, kevin juga teman kita. Jadi kita juga harus bermain bersama-sama dengan dia” Ucap Bima kepada Bagas dan Rudi. “Sudah Bima tidak apa-apa, aku duduk di kursi depan kelas saja untuk melihat kalian bermain” Ucap Kevin dengan mata yang berkaca-kaca dan perasaan yang sedih. Bima pun hanya terdiam melihat wajah Kevin yang akan menangis, namun Bagas dan Rudi menunjukkan ekspresi sombong karena Kevin sedih tidak diajak bermain.

“Kriing..kriiing..kriing” bel sekolah berbunyi, artinya jam istirahat sudah habis dan semua siswa masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Kemudian kevin pun segera berbaris untuk memasuki kelasnya. Saat di kelas, Ibu guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu “Balonku Ada Lima”. Ketika bernyanyi bersama-sama, Kevin tidak bersemangat untuk menyanyi hingga bel pulang sekolah berbunyi.

Sesampainya dirumah Kevin melamun, ia sedih karena tidak diajak bermain dengan temannya. “Kevin, kenapa melamun nak?” Tanya Ibu Kevin kepada Kevin. “Aku sedih ibu karena di sekolah aku tidak diajak bermain dengan temanku” Ucap kevin dengan mata yang berkaca-kaca dan meneteskan air matanya. “Ya sudah tidak apa-apa nak, ada kakak dan adik nanti bisa bermain dengan Kevin juga. Sudah ya jangan menangis lagi, Kevin adalah anak yang kuat” Ucap Ibu Kevin dengan tersenyum untuk menenangkan anaknya yang menangis. “Iya ibu” Jawab Kevin dengan memeluk ibunya.

Hari kedua Kevin untuk sekolah telah tiba, di pagi hari yang cerah kevin sedikit sedih untuk pergi ke sekolah karena ia takut tidak mendapatkan teman lagi. Saat sampai di sekolah, kevin diam saja hingga bel istirahat berbunyi. “Kriing..kriing..kriiing…” bel istirahat berbunyi. “Hai Kevin, ayo bermain sepeda dengan aku, Bagas, dan Rudi. Bagas membawa sepeda ke sekolah hari ini” Ucap Bima dengan mengajak Kevin untuk bermain dengannya. “Hai juga Bima, apa boleh aku bermain dengan kamu, Bagas, dan Rudi?” Jawab Kevin dan menanyakan pertanyaan kepada bima dengan wajah yang sedih. “Boleh Kevin, nanti biar aku saja yang bilang ke Rudi biar nanti kamu bisa coba naik sepeda juga” Jawab Bima dengan senang hati membantu Kevin.

Saat giliran bermain sepeda mulai dari Rudi, Bagas, dan Bima selesai, saat ini giliran Kevin yang bermain sepeda itu. “Rudi nanti Kevin pinjam sepeda kamu ya biar dia bisa coba naik sepeda juga” Ucap Bima kepada rudi dengan nada bicara yang halus. “Kevin pinjam sepedaku? Yaudah sini” Ucap Rudi dengan nada bicara yang dingin. Kevin pun segera menghampiri Rudi dengan wajah yang ceria untuk naik sepeda. “Aku pinjam sepeda kamu dulu ya Rudi” Ucap Kevin dengan wajah yang senang kepada Rudi. “Iya” Jawab Rudi.

Saat Kevin mulai menaiki sepeda itu dan akan mengayuh sepedanya, Rudi mendorong Kevin sampai hampir jatuh. Bagas juga mendorong Kevin, Rudi dan Bagas dengan tertawa mendorong Kevin. “Bagas, Rudi cukup! Kalian jangan seperti itu dengan Kevin” Ucap Bima dengan nada bicara yang tinggi dan suara yang keras. “Iya! Kamu bermain saja dengan Kevin sana!” Ucap Rudi dengan membentak kepada Bima. “Iya, ayo Kevin” Ucap Bima. Kemudian Bima segera mengajak Kevin pergi dan mengajak Kevin untuk membeli kue bersama di kantin. Saat Kevin dan Bima membeli kue dan makan bersama di kantin, tiba-tiba terdengar suara orang jatuh. “Braaakkk…” Suara Rudi dan Bagas terjatuh dari sepeda. Kevin dan Bima pun segera melihat ke arah luar kantin. Dengan wajah terkejut Kevin dan Bima segera menolong mereka yang terjatuh dan mengantarkan mereka ke UKS agar segera diobati.

“Kriiing..kriiing…kriing..” Bel sekolah berbunyi yang artinya jam istirahat sudah habis dan seluruh siswa harus memasuki kelasnya masing-masing. Kevin dan Bima pun segera berbaris untuk masuk ke dalam kelas dan mengikuti pembelajaran dengan baik. Saat pembelajaran selesai, Ibu guru memberikan nasihat kepada siswa untuk berhati-hati ketika pulang dari sekolah. “Kriiing..kriiing…kriing..” Bel sekolah berbunyi yang artinya pembelajaran sudah selesai dan seluruh siswa boleh meninggalkan kelasnya untuk pulang ke rumah masingmasing. Saat Kevin dan Bima berjalan untuk pulang, tibatiba ada yang memanggilnya.

““Kevin, Bima tunggu dulu” Ucap Rudi dengan suara yang lantang. Kevin dan Bima pun menoleh ke arah Rudi dan menghampiri Rudi. “Iya ada apa Rudi?” Tanya Bima kepada Rudi. “Terima kasih ya Kevin dan Bima sudah menolong aku dan Bagas saat jatuh tadi. Aku minta maaf ya sudah jahat dengan kalian” Ucap Rudi dengan nada yang halus dan sedih karena merasa bersalah. “Aku juga minta maaf yaa” Ucap Bagas kepada Kevin dan Bima. “Tidak apa-apa Rudi” Jawab Kevin dengan tersenyum kepada Rudi dan Bagas. Bima pun juga tersenyum kepada Rudi dan Bagas. Akhirnya mereka berjabat tangan untuk saling memaafkan. “Bagaimana kalau nanti kalian semua main ke rumahku, nanti kita bermain PS bersama-sama” Ucap Rudi mengajak mereka untuk bermain bersama dengan senang hati. Bagas, Bima, dan Kevin pun dengan senang hati setuju pada ajakan Rudi utuk bermain bersama. Akhirnya mereka pulang bersama dan merencanakan apa saja game yang ingin mereka mainkan.

Pesan Moral

Kita harus saling menolong antar sesama dan tidak boleh membedabedakan dalam berteman.

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.