TOPIK 2 - koneksi antar materi - Pembelajaran Berdiferensiasi Flipbook PDF


99 downloads 107 Views 2MB Size

Recommend Stories


TOPIK 240 EC HERBICIDA Concentrado Emulsionable (EC)
15/10/13 ® TOPIK 240 EC HERBICIDA Concentrado Emulsionable (EC) Composición: Clodinafop-propargilo * Cloquintocet-mexilo (protector o antídoto)** C

Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

Story Transcript

TOPIK 2 KONEKSI ANTAR MATERI Pembelajaran Berdiferensiasi Oleh : LIA DWI ISTIYANI PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2 UNIVERSITASMUHAMMADIYAHSURAKARTA


Pengetahuan baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari topik ini? Pada topik sebelumnya saya telah memahami teori yang melatarbelakangi pembelajaran berdiferensiasi, dan mampu memetakan bahwa setiap peserta didik itu unik. Artinya setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Saya pun juga menyadari bahwa ketika menjadi seorang guru harus memahami keberagaman karakteristik peserta didik. Sehingga dengan adanya keberagaman tersebut diperlukan pembelajaran yang mampu mengakomodir kebutuhan peserta didik yaitu pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya berfokus pada produk pembelajaran, tetapi juga fokus pada aspek diferensiasi yang lain seperti proses dan juga konten/materi. Setelah mempelajari topik ini saya mendapatkan pengetahuan baru bahwa pembelajaran berdiferensiasi memiliki 4 (empat) aspek yang harus diperhatikan saat proses pembelajaran yaitu aspek konten/isi, aspek proses, aspek produk, dan aspek lingkungan belajar. Dari keempat aspek yang telah saya pelajari, saya cukup mengerti dalam membedakan aspek tersebut dan bagaiman cara mengimplementasikan dengan tepat pada pembelajaran berdiferensiasi. Bagaimana pengetahuan baru tersebut berkontribusi terhadap pemahaman tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi? Pengetahuan baru terkait aspek-aspek pembelajaran berdiferensiasi nantinya akan saya praktikkan pada saat pembelajaran secara nyata yaitu ketika mengajar di kelas. Adanya pembelajaran berdiferensiasi sangat mendukung dengan kondisi siswa yang beragam, sehingga menambah banyak cara dalam mengajar. Apalagi jika dilihat kondisi peserta didik saat ini telah memasuki generasi alpha. Dimana pada generasi ini peserta didik sudah sangat akrab dengan teknologi digital. Selain itu generasi alpha memiliki cara berpikir terbuka, kritis, dan inovatif. Maka dari itu, sebagai guru harus memperhatikan kebutuhan belajar peserta didik serta harus mampu mengikuti perkembangan pendidikan yang ada. Namun demikian, bukan berarti guru harus mengajar dengan berbagai cara yang berbeda dalam satu waktu. Misalkan dari ke empat aspek pembelajaran diferensiasi guru tidak harus menerapkan ke empat aspek tersebut dalam satu waktu. Guru bisa menerapkan salah satu, salah dua, atau secara bersamaan. Dalam pelaksanaannya pembelajaran berdiferensiasi harus berpedoman pada kebutuhan belajar individu dengan terlebih dulu melakukan pemetaan kebutuhan belajar. Oleh karena itu, saat membuat perencanaan, pelaksanaan, asesmen, dan rencana tindak lanjut dalam pembelajaran berdiferensiasi dibutuhkan guru yang terampil dan kompeten. Sehingga mampu berkontribusi secara aktif dalam mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.


ASPEK -ASPEK PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI KONTEN/ISI PROSES Konten merupakan materi pembelajaran yang disampaikan pada peserta didik dengan mempertimbangkan pemetaan kebutuhan belajar baik itu dalam aspek kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik atau kombinasi dari ketiganya. Contoh: materi pembelajaran tentang sifat bangun ruang. Guru menyediakan topik atau konten bangun ruang yang disukai peserta didik. Dalam menyampaikan materi tersebut, guru juga menggunakan modalitas belajar yang sesuai karakteristik peserta didik seperti menggunakan visual, audio visual, atau alat peraga. Aspek proses yaitu bagaimana cara guru memberikan pemahaman dan pemaknaan mengenai pembelajaran kepada peserta didik. Strategi untuk diferensiasi proses diantaranya 1) kegiatan berjenjang, 2) menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan, 3) membuat agenda individu, 4) memvariasikan lama waktu mengerjakan tugas, 5) mengakomodasikan gaya belajar, 6) menggunakan pengelompokan fleksibel. Pada diferensiasi proses, guru memberikan bantuan belajar kepada peserta didik, sehingga guru harus melihat dan mengetahui peserta didik mana yang membutuhkan bantuan dengan memberikan pertanyaan pemandu.


ASPEK -ASPEK PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PRODUK LINGKUNGAN BELAJAR Diferensiasi produk berupa variasi hasil dari tugas pembelajaran yang dibuat peserta didik untuk menunjang penilaian hasil belajar peserta didik. Pada diferensiasi produk penting bagi guru untuk menentukan ekspetasi pada murid, diantaranya menentukan: 1) kualitas pekerjaan yang diinginkan, 2) konten apa yang harus ada pada produk, 3) cara mengerjakannya, 4) sifat dari produk akhir apa yang diharapkan. Contoh: peserta didik diberi tugas matematika untuk menyajikan suatu data statistika. Peserta didik bebas menentukan produk yang dibuat apakah diagram, histogram, atau grafik. Lingkungan belajar merupakan kondisi dari luar peserta didik yang memberikan pengaruh atau rangsangan terhadap peserta didik, yang meliputi pengaruh fisik, sosial, dan intelektual. Contoh : memberikan tugas matematika untuk mengamati dan menemukan nama bangun ruang yang sesuai dengan benda-benda di sekitar rumah, sehingga peserta didik melakukan pengamatan lingkungan rumahnya.


Koneksi Pembelajaran Berdiferensiasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Tujuan pendidikan menurut KHD adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggitingginya. Maksudnya setiap peserta didik adalah pribadi yang unik. Adanya keberagaman yang dimiliki setiap peserta didik dapat dijadikan acuan guru dalam praktik pembelajaran. Guru harus mampu mengakomodasi keberagaman yang ada dalam kelas dan memfasilitasinya dengan menciptakan lingkungan dan pengalaman belajar terbaik bagi peserta didik, salah satunya dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi. KHD memaparkan sistem among yang bertujuan untuk memberikan kebebasan peserta didik untuk belajar mengenai sesuatu berdasarkan pengalamannya sendiri. Guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. Hal ini sejalan dengan teori ZPD dimana guru menjembatani kesenjangan pemahaman siswa dengan melakukan scaffolding. Guru berusaha menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan berbagai metode dan strateginya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar. Teori Konstruktivisme Vygotsky Vygotsky berpendapat bahwa proses belajar akan terjadi secara efisien apabila anak belajar secara kooperatif dengan anak-anak lain dalam suasana dan lingkungan mendukung, dalam bimbingan seseorang yang lebih mampu yaitu guru. Teori ini menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal dari pembelajran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. Kaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi adalah bahwa guru perlu menciptakan suasana pembelajaran yang mendukung proses belajar peserta didik. Guru dapat melakukan diferensiasi khususnya pada aspek proses dan lingkungan belajar.


THANK YOU PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2 UNIVERSITASMUHAMMADIYAHSURAKARTA


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.