UTS Perspektif Global Flipbook PDF


17 downloads 105 Views 586KB Size

Story Transcript

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt., yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas e-book ini pada mata kuliah perspektif global.Selamat datang di buku elektronik ini, sebuah sumber pengetahuan global yang dirancang untuk memberikan pandangan yang luas dan mendalam tentang berbagai topik yang relevan di era modern saat ini. Dalam buku ini, kami mengeksplorasi berbagai perspektif global dari berbagai sudut pandang dan memperkenalkan Anda pada banyak konsep baru dan menarik yang dapat membantu Anda memahami dunia secara lebih baik. Buku ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan wawasan yang lebih luas dan lebih dalam tentang isu-isu global yang menjadi sorotan saat ini. Kami menggabungkan berbagai pengetahuan dan sudut pandang dari para ahli di bidangnya masing-masing untuk memberikan perspektif yang kaya dan beragam. Kami harap buku ini dapat membantu memperluas pengetahuan dan pemahaman Anda tentang dunia, serta membuka pikiran Anda pada perspektif-perspektif baru yang menarik. Terima kasih telah memilih buku ini sebagai sumber pengetahuan Anda. Kami berharap Anda menikmati membaca dan menemukan nilai yang berharga dari isi buku ini.

Metro, 5 April 2023

Ihya Ghulam Halim

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... II DAFTAR ISI ........................................................................................................ III BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 5 1.1

LATAR BELAKANG .............................................................................. 5

1.2

RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 6

1.3

TUJUAN .................................................................................................. 6

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 7 2.1

HAKEKAT KONSEP PERSPEKTIF GLOBAL .................................... 7 A. Pengertian Perspektif Global................................................................7 B. Pengertian Globalisasi ......................................................................... 8

2.2

DIMENSI, MANFAAT, TUJUAN, & MASALAH PERSPEKTIF GLOBAL................................................................................................10 A. Dimensi Perspektif Global ………………………………..….……..10 B. Manfaat Mempelajari Prespektif Global ………………..….……… 11 C. Tujuan Mempelajari Prespektif Global ………………...…………...12 D. Masalah dalam Perspektif Global …………………………………..13

2.3

PERSPEKTIF GLOBAL DALAM GEOGRAFI, SEJARAH, & EKONOMI.............................................................................................14 A. Perspektif Global Dalam Geografi …………………………………16 B. Perspektif Global Dalam Sejarah …………………………….…..…16 C. Perspektif Global Dalam Ekonomi …………………………………17

2.4

PERSPEKTIF GLOBAL DALAM POLITIK ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI.........................................................................................20.

iii

A. Perspektif Global dari Visi Politik.......................................................20 B. Perspektif Global dari Visi Sosiologi...................................................23 C. Perspektif Global dari Visi Antropologi...............................................25 2.5

PERSPEKTIF GLOBAL DALAM IPTEK, TRANSPORTASI, KOMUNIKASI DAN INTERNASIONAL...........................................27. A. Perspektif Global dari Visi IPTEK....................................................27 B. Perspektif Global dari Visi Transportasi............................................28 C. Perspektif Global dari Visi Komunikasi........................................... 29 D. Perspektif Global dari Visi Internasional......................................... .30

2.6

PENTINGNYA KESADARAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL... 31 A. Pentingnya Kesadaran Dalam Perspektif Global ……………………31 B. Landasan Yang Diperlukan Dalam Kesadaran Perspektif Global …..33

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 35 3.1

KESIMPULAN .................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 36

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perspektif adalah cara pandang atau cara berpikir seseorang tentang suatuobyek. Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadapsuatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu darisisi kepentingan dunia atau internasional Kita dilahirkan dan hidup didalam masyarakat yang kaya akan tradisi,budaya,nilai,sikap dan adat istiadat. Dunia ini kaya dengan keberbedaan(diversity) dan keragaman (multiplicity) tentang pandangan, bahasa, agama,adat istiadat, budaya dan sebagainya yang menjadikan kita sebagai makhlukyang unik. Dalam perkembangannya kita

memahami

berbagai

kemajuan dalam kesadaran

dan pandangan. Wawasan Nusantara misalnya, merupakan pandangan modern yang melihat bukan perbedaan tetapi persamaan, bukanterpisahkan teratpi terhubungkan. Sebagai contoh antara orang sunda denganorang batak bukan adanya perbedaan tetapi persamaan yaitu warga NegaraIndonesia yang ramahtamah. Antara pulau jawa

dan

Sumatra

bukan dipisahkan oleh selat

sunda tetapi dihubungkan oleh selat sunda. Pandangan

modern

seperti

ini

menyebabkan

dunia

menjadi

semakinsempit, yang didukung oleh perkembangan IPTEK yang begitu cepat,terutama dalam bidang komunikasi

dan

informasi.

Dengan

demikian adakecenderungan bahwa dalam kehidupan kita tidak lagi ada batasbatas Negara yang secara tradisional membatasi hubungan antara manusia di satu Negara dengan Negara lainnya.Oleh karena itu, kami menulis makalah ini agar kita dapat menentukansikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global. Dengankata lain, perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan

5

global yang lebih luas.Dalam cara berpikir, seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara local.

1.2 Rumusan Masalah a) Apa pengertian prespektif global ? b) Apa yang dimaksud Pendidikan global ? c) Apa itu globalisasi ?

1.3 Tujuan a) Untuk mengetahui hakikat, konsep prespektif global. b) Untuk mengetahui definisi serta pengertian prespektif global. c) Untuk mengetahui pengertian Pendidikan global. d) Untuk mengetahui globalisai.

6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. HAKEKAT KONSEP PERSPEKTIF GLOBAL A. Pengertian Perspektif Global Menurut kamus bahasa inggris Logman Dictionary Of Contemporary English,mengartikan global dengan “ concerning the whole earth”. Sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh alam jagat raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan atau sikap. Yang berkaitan dengan masalah misalnya kebakaran hutan menimbulkan asap dan berdampak global di mana negara lain di asia tenggara bahkan seluruh asia mengalami sesak nafas. Yang berkaitan dengan kejadian dalam masyarakat dengan adanya penculikan. Sedangkan yang berkaitan dengan kegiatan lainnya dapat kita lihat misalnya india dan pakistan berlomba-lomba mengadakan percobaan nuklir ini akan merangsang negara lain untuk bertindak, misalnya mengutuk perbuatan tersebut. Program nuklir iran untuk perdamaian membangkitkan sikap positif dan negatif dari berbagai negara di dunia. Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga di arahkan untuk kepentingan global. Adapun hal-hal yang harus di persiapkan seorang guru sebagai komunikator atau penghubung dengan dunia luar yaitu : 1. Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional dan global. 2. Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia. 3. Mempunyai sifat terbuka, mau menerima setiap adanya pembaruan 4. Mampu menyeleksi informasi untuk di sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita.

7

B. Pengertian Globalisasi Pengertian globalisasi menurut para ahli yaitu: i.

John huckle (miriam stainer 1996) menyatakan bahwa globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi, yang signifikan bagi indipidu dan masyarakat di daerah yang jauh.

ii.

Albro (yaya tahun 1998) menyatakan bahwa globalisasi adalah keseluruan proses di manamanusian di bumi ini diinkorporasikan ( di masukkan ) kedalam masyarakat

dunia

tunggal,

masyaralat

global.

Albrow (yaya,

1998)

mengemukakan bahwa globalisasi adalah „‟..keseluruhan proses dimana manusia dibumi inidiinkorporasikan ke dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat globala..’’ iii.

Ahli lainnya yaitu Hamijo, (Mimbar, 1990) menjelaskan ciri-ciri yang berkaitan dengan globalisasi ini seperti berikut : 1. Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihanteknologi, dan komunikasi 2. Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik. 3. Adanya saling ketergantungan antar negara. 4. Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi. Globalisasi mempunyai dampak baik positif maupun negatif sebagaimana yang di kemukakan oleh tilaar (1998) bahwa dampak positipnya akan menyebakan munculnya masyarakat mega kompetisi, di mana setiap orang berlomba untuk berbuat yang terbaik untuk mencapai yang terbaik pula. Dalam era globalisasi adalah era mengejar keunggulan dan kualitas sehingga masyarakat menjadi dinamis, aktif dan kreatif. Sebaliknya globalisasi juga bisa menjadi ancaman

8

terhadap budaya bangsa. Globalisasi akan melahirkan budaya global dan akan menjadi ancaman bagi budaya lokal atau budaya bangsa. Menurut emil salim ( mimbar 1989) mengemukakan ada 4 bidang kekuatan yang membuat dunia menjadi semakin trasparan yaitu: 1.

Perkembangan IPTEK yang semakin tinggi.

2.

Perkembangan bidang ekonomi yang mengarah pada perdagangan bebas.

3.

Lingkungan hidup dan;

4.

Politik. Pendidikan global adalah upaya sistematis untuk membentuk wawasan dan

perspektif para siswa, karna melalui pendidikan global pawa siswa di bekali materi yang bersifat utuh dan menyeluruh yang berkaitan dengan masalah global. Pendidikan global menawarkan suatu makna bahwa kita hidup di dalam masyarakat manusia, suatu perkampungan global di dalam mana manusia dihubungkan; baik suku, maupun bangsa, dan batas negara tidak menjadi penghalang, dan merupakan komunalitas dari perbedaan di antara orang-orang yang berbeda bangsa. Hoopes (Garcia 1977) mengatakan bahwa pendidikan global

mempersiapkan

siswa untuk

memahami

dan mengatasi

adanya

ketergantungan global dan keragaman budaya, yang mencakup hubungan, kejadian dan kekuatan yang tidak dapat diisikan ke dalam batas-batas negara dan budaya. Selanjutnya Hoopes (1997) menjelaskan bahwa Pendidikan Global memiliki 3 tujuan yaitu: 1.

Pendidikan Global memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat dicapai melalui mengajarkan bahan dan menggunakan metode yang memberikan relativisme budaya.

2.

Pendidikan Global memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri dengan keragaman global. Kegunaan dari tujuan ini adalah untuk mendiskusikan tentang relativisme budaya dan keutamaan etika.

9

3.

Pendidikan global memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berpikir tentang mereka sendiri sebagai individu, sebagai warga suatu negara, dan sebagai anggota masyarakat manusia secara keseluruhan (global citizen). Pendidikan global mempersiapkan masa depan siswa dengan memberikan keterampilan analisis dan evaluasi yang luas. Keterampilan iniakan membekali siswa keterampilan analisis dan evaluasi yang luas. Keterampilan ini akan membekali

siswa untuk memahami dan memberi reaksi terhadap isu internasional dan antar budaya. Pendidikan global juga mengenalkan siswa dengan berbagai strategi untuk berperan serta secara lokal, nasional dan internasional. Mata pelajaran harus menyajikan informasi yang relevan untuk meningkatkan kemampuan terlibat dalam pencaturan kebijakan publik. Oleh karena itu, Pendidikan Global mengaitkan isu global dengan kepentingan lokal. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Global adalah suatu pendidikan yang berusaha untuk meningkatkan kesadaran siswa, bahwa mereka hidup dan berada pada satu area global yang saling berkaitan. Oleh karena itu, siswa perlu diberikan informasi tentang keadaan dan sistem global. Para mahasiswa kini Anda telah memahami 4 istilah yang satu sama lain sangat berkaitan yaitu istilah ”global, globalisasi, perspektif global dan pendidikan global”

2.2. DIMENSI, MANFAAT, TUJUAN, & MASALAH PERSPEKTIF GLOBAL A. Dimensi Perspektif Global Saat ini tidak ada suatu bangsapun yang statis dan ocalu. Setiap bangsa berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain, sehingga ocal nilai budaya dan nilai lainnya akan saling mempengaruhi satu sama lain. Perspektif global bertolak dari masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengenai masalah pendidikan, kesehatan, pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya. Semua permasalahan ini berdampak pada permasalahan global. Dalam kaitannya dengan budaya dalam globalisasi ini, Makagiansar (Mimbar, 1990) mengajukan empat dimensi, yaitu: 1) Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangunan akan hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu ocal, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tak terkendali lagi.

10

2) Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya. 3) Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan ocal partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan. Partisipasi rakyat ini bukan hanya dari sekelompok atau beberapa kelompok masyarakat saja, akan tetapi dari seluruh masyarakat bangsa ini. 4) Memajukan kerja sama budaya antarbangsa. Ini dimaksudkan agar adanya saling mengisi, saling mengilhami sehingga adanya kemajuan dan peningkatan antarbudaya bangsa. Sementara itu, Hanvey (1976) dalam bukunya yang sangat terkenal “An Attainable Global Perspective” menyebutkan 5 dimensi dari perspektif global sebagai berikut. 1. Perspective ocalusness Kesadaran dan penghargaan terhadap adanya berbagai macam pendapat yang berbedabeda di dunia ini. 2. State of planet awareness Adanya pengertian yang mendalam terhadap isu-isu dan peristiwa-peristiwa global. 3. Cross-cultural awareness Adanya kesepakatan yang bisa diterima secara umum dalam membuat karakteristik budaya-budaya yang ada di dunia ini, yaitu bahwa sekalipun ada perbedaan perbedaan dalam budaya, namun ada banyak kesamaan yang dimiliki. 4. Systemic awareness Mengetahui akan ocal-sistem yang ada di alam, sehingga mulai mengenal kompleksnya ocal internasional, di mana ocal-aktor ocal dan ocal-aktor non-negara saling mempengaruhi dalam berbagai macam isu yang terjadi di kawasan-kawasan yang ada di dunia ini. 5. Options for participation Mengetahui strategi-strategi yang tepat sehingga mampu berpartisipasi dengan baik dalam menghadapi isu-isu yang terjadi di tingkat ocal, nasional hingga internasional. B. Manfaat Mempelajari Prespektif Global Dalam era globalisasi ini ada beberapa peran negara yang berkurang yaitu negara tidak lagi menjadi poros utama dalam berbagai bidang, tetapi juga muncul peran baru. Dengan demikian maka peran negara tetap penting, dan setiap negara harus mengambil posisi dalam peran barunya ini. Namun, semua peran ini berkaitan dengan negara sebagai partisipan dalam era globalisasi. Secara politis peran negara bergeser dari penentu dan pembuat wawasan kebangsaan menjadi penjaga stabilitas dan pengontrol politik baik dalam maupun luar negeri. Perlu disadari bahwa negara kita berhadapan dengan faktor luar yang sangat kuat dan di luar kontrol pemerintah kita. Oleh karena itu, 11

peningkatan kerja sama dengan negara lain dalam segala bidang perlu ditingkatkan. Negara harus bersifat terbuka, karena kerja sama dalam berbagai bidang menuntut komitmen yang tinggi. Negara harus beradaptasi dengan sistem yang terus berubah, dan aktif mengikuti dan mengadakan perubahan. Berdasarkan uraian di atas, kita dapat melihat manfaat dan kegunaan dari mempelajari perspektif global antara lain seperti berikut: ∙ Meningkatkan wawasan dan kesadaran para guru dan bahkan siswa bahwa kita bukan hanya penghuni dari satu ”kampung”, provinsi, negara, akan tetapi penduduk dari satu dunia yang mempunyai ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu, dalam bersikap dan bertindak harus mencerminkan sebagai warga negara. ∙ Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga kita dapat mengikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek, terutama dalam perkembangan IPTEK. ∙ Mengondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek. ∙ Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya. Namun dalam pelaksanaannya nanti para guru akan dihadapkan kepada berbagai masalah. Masalah tersebut antara lain. C. Tujuan Mempelajari Prespektif Global Sebagaimana telah diuraikan bahwa perspektif global merupakan suatu cara pandang terhadap berbagai masalah kehidupan dunia yang semakin lama dirasakan semakin sempit.Hal ini disebabkan oleh kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam teknologi komunikasi, sehingga dunia menjadi semakin kecil. Suatu peristiwa yang terjadi di suatu belahan dunia akan dengan cepat diketahui dan bahkan mempengaruhi belahan dunia lainnya. Kebanyakan dari kita tidak memahami bahwa sebenarnya hidup kita ini dibentuk oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia. Sulit dibayangkan suatu aktivitas masyarakat atau suatu bangsa tanpa adanya hubungan yang bersifat global. Oleh karena itu, para ahli pendidikan bersepakat bahwa masalahmasalah keterkaitan global perlu diberikan di sekolah. Inilah peran dari perspektif global. Perspektif global adalah pendekatan menyeluruh (holistik) yang menghubungkan siswa dan guru dalam memahami hubungan mereka dengan masyarakat dunia. Paramahasiswa, kini saatnya kita untuk membuka mata, agar tidak tertuju pada masalah yang sempit saja, masalah lokal saja. Tempat yang kita diami ini merupakan bagian dari dunia. Oleh karena itu, kita harus memahami dunia ini. Untuk tujuan pendidikan, perspektif global bertujuan untuk mensosialisasikan sekelompok orang sehingga unsurunsur dalam perspektif global itu dapat dipahami oleh kelompok orang tersebut. Dalam pengertian ini, perspektif global merupakan suatu variabel yang dimiliki oleh penduduk tertentu dengan ciri-ciri tertentu menurut kapasitas, kecenderungan, dan sikap anggota kelompok tersebut. Walaupun variabel perspektif global itu telah sampai pada suatu kelompok tersebut, namun tidak berarti setiap anggota akan memiliki perspektif global 12

yang sama. Dengan demikian maka tujuan dari diberikannya perspektif global (Marryfield, 1997) adalah: 1. Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah global 2. Mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan masalah lintas budaya; dan 3. Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam pengembangan profesinya. D. Masalah dalam Perspektif Global Pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah, guru mengalami beberapa permasalahan dalam mengajarkan perspektif global, diantaranya: 1. Menurut kurikulum KTSP, dalam pelajaran IPS materinya belum membahas masalah dunia, tetapi terbatas sampai tingkat propinsi dan sedikit tingkat Negara. Hal ini akan menyulitkan guru untuk membicarakan dunia dengan siswa. Untuk mengatasinya, guru dapat memulai hal-hal yang ada dilingkungan sekitar misalnya masalah lingkungan, penduduk, kesehatan, AIDS, dan sebagainya. 2. Masalah global adalah masalah integral yaitu suatu permasalahan yang dapat dilihat dari berbagai bidang ilmu. Sementara pada materi pelajaran IPS di SD masih menitikberatkan pada materi bidang studi yaitu sejarah dan geografi. 3. Mata kuliah perspektif global tergolong baru, para guru belum memiliki pengalaman cukup untuk mengajar materi persepktif global di SD. 4. Buku sumber untuk pelajaran perspektif global di SD masih sangat kurang sehingga diperlukan kreatifitas yang tinggi dari guru (tidak terpaku pada buku paket atau LKS). Berkaitan dengan masalah global, Merry M. Merryfield (1997 : 8) mengemukakan pokok-pokok masalah global, yaitu: 1. Penduduk dan keluarga berencana (population and family planning) 2. Hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-determination) 3. Pembangunan (development) 4. Hak asasi manusia (human right) 5. Emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugees) 6. Kepemilikan bersama secara global (the global commnos) 7. Lingkungan hidup dan sumber daya alam (environment and natural resources) 8. Persebaran kemakmuran 9. Teknologi informasi 10. Sumber daya 13

11. Jalan masuk ke pasar 12. Kelaparan dan bahan pangan 13. Perdamaian dan keamanan 14. Prasangka dan diskriminasi. Isu dan masalah diatas bukan lagi hanya dirasakan secara lokal dan regional di tempat-tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan telah menjadi isu dan masalah global yang dirasakan serta disadari oleh masyarakat dunia. Badan dan lembaga dunia, baik organisasi yang merupakan bagian dari PBB maupun diluar PBB seperti LSM (lembaga swadaya masyarakat), telah menaruh perhatian serta kepedulian terhadap masalah-masalah global tersebut. Berikut ini contoh beberapa isu dan masalah global seperti penduduk dan keluarga berencana, pembangunan, hak asasi manusia, migrasi, lingkungan dan sumber daya, dalam pembahasan yang singkat.

2.3. PERSPEKTIF GLOBAL DALAM GEOGRAFI, SEJARAH, & EKONOMI A. Perspektif Global Dalam Geografi Geografi merupakan ilmu keruangan yang membahas segala fenomena dalam konteks keruangannya. Ruang yang digambarkan dalam geografi yaitu permukaan bumi tiga dimensi yang terdiri atas muka bumi yaitu berupa daratan dan perairan serta kolom udara diatasnya. Ruang permukaan bumi ini memiliki tahapan ukuran dan jaraknya mulai dari tingkat lokal, regional, sampai ke tingkat global. Dari hal tersebut maka perspektif geografi merupakan perspektif keruangan yang bertingkat dari perspektif lokal, regional, hingga ke perspektif global. Sering di kenal sebagai perspektif keruangan, perspektif geografi juga di artikan sebagai suatu kekuatan memandang secara mendalam berhubungan dengan fenomena, proses, dan masalah keruangan permukaan bumi, baik masa lampau, saat ini, ataupun untuk masa yang mendatang. Pendekatan yang bisa dipraktikkan pada perspektif keruangan ini adalah pendekatan sejarah serta kemampuan mengestimasi. Dalam ruang lingkup kajian perspektif keruangan ini berkembang mulai dari perspektif lokal, perspektif regional, sampai perspektif global, perhatikan, amati, dan hayati serta perkembangan yang terjadi dari waktu ke waktu. Bagaimana keadaan permukiman, jalan, pertanian, pengairan, perdangangan, dan keadaan penduduk setempat. Dengan melakukan pengamatan perskpektif lokal, bisa kita saksikan perkampungan yang satu dengan yang lain menjadi bersambung membentuk perkampungan yang lebih luas dari perkampungan-perkampungan sebenarnya. Kemudian dari hal tersebut terjadi proses sosial ekonomi dalam bentuk interaksi antar sesame penduduk dan saling ketergantungan (interdependensi) barang-barang kebutuhan seharihari. Dalam keadaan tersebut, preskpektif geografi tidak hanya berbatas pada ruang yang

14

disebut kampung atau perkampungan melainkan terdorong pada kawasan-kawasan yang lebih luas lagi. Dalam proses perluasan kota dan penambahan serta pertambahan penduduknya, telah terjadi proses yang dikenal dengan sebutan Urbanisasi. Urbanisasi sebagai suatu proses menurut W.J. Waworoentoe, A. Sjarif Puradimadja, Uton Rustam (Prisma, 1972:7-12), terjadi karena adanya tiga peristiwa yang berkaitan satu sama lain. Tiga persitiwa yang termasuk kedalam proses urbanisasi itu: 1. Perpindahan pendudukan dari pedesaan ke perkotaan, 2. Perluasan area atau kawasan kota dan 3. Perubahan cara hidup sebagai orang kota Dari pembahasan di atas, prespektif geografi atau prespektif keruagan itu tidak hanya melihat kawasan lokal, tetapi juga telah mencapai kawasan yang lebih luas. Dari pernyataan tersebut, perspektif geografi ini dapat disebut sebagai perspektif regional. Pengertian region atau kawasan menurut Peter Hagget (1975:6) yaitu bagian dari permukaan bumi, baik secara alam nya maupun buatan manusia yang memebedakan diri dari areal yang ada di sekitarnya. Ukuran region luasnya beragam mulai dari yang sempit seperti wilayah kabupaten, lebih luas lagi wilayah provinsi, dan lebih luas lagi kawasan timur Indonesia, kawasan ASEAN, kawasan asia pasifik, kawasan timur tengah, dst. Dengan melakukan pengamatan penghayatan dan prediksi prespektif regional, bisa kita pelajari perubahan dalam ruang yang juga disebut region atau wilayah. Perkembangan dan interaksi serta interdependensi keruangan itu, tidak hanya terjadi antar regional didalam provinsi dan didalam negeri, tetapi mencapai batas-batas Negara. Interaksi keruangan sesama region ini tergambar dari pakaian, makanan, kesenian, dan perdagangan. Prespektif geografi atau prespektif keruangan yang paling luas adalah prespektif global. Bagi studi geografi, inipun tidak asing. Dalam bidang geografi terkenal adanya konsep dasar globalisme dan bumi sebagai suatu planet dan mengungkapkan bahwa bumi sebagai suatu global atau suatu planet itu berdampak luas terhadap kondisi alamnya dan kondisi kehidupan yang mendunia. Melihat hasil analisis prespektif geografi atau preskpektif keruangan, penggundulan hutan yang terjadi secara regional dikawasan tertentu dipermukaan bumi, pencemaran udara yang berlebihan dikawasan tertentu, tidak hanya berdampak negatif pada kawasan yang bersangkutan, melainkan juga berdampak global bagi seluruh dunia. Perspektif global dapat diterapkan pada bidang ilmu yang lain, dapat di pahami pernyataan Preston E. James (1979:11), yaitu bahwa geografi dapat dikatakan sebagai induk ilmu, dengan ketentuan bahwa geografi dapat dikatakan sebagai induk ilmu dengan ketentuan bahwa kajian ilmu apapun pengamataannya selalu dimulai dari permukaan tempat objek kajian itu berada. Dengan demikian, prespektif global sebagai prespektif geografi menjadi landasan sudut pandang ilmu apapun, selama aspek kajian yang meluas itu masih melekatan di permukaan bumi. Dari kajian yang dapat dikatakan “hampir murni” geografi berkenaan dengan penerapan prespektif global, yaitu tentang pemanasan 15

global. Akibat meningkatnya jumlah karbon dioksida di atmosfer, efek rumah kaca di atmosfer ini juga meningkat. B. Perspektif Global Dalam Sejarah Sejarah merupakan ilmu yang menafahus atau menyelidiki kegiatan manusia dalam masyarakat pada masa lampau yang berhubungan sebab akibat, perkembangan waktu dan tempatnya bersifat unik, dan yang mempunyai arti yang bersifat sosial. Dalam ilmu sejarah terdapat beberapa konsep yaitu perubahan dan kesinambungan, sebab akibat (kausalitas), kronologi, objektif, evolusi, revolusi, nasionalisme, internasionalisme, peradaban, konflik, tradisi, kreativitas kebudayaan, humanisme dan sebagainya. Dilihat dari pengaruh peristiwanya sejarah dapat di bedakan menjadi: 1. Sejarah lokal (mikro) Sejarah lokal merupakan proses perkembangan keaktifan kemanusiaan di suatu daerah tertentu atau lingkungan sekitar. 2. Sejarah nasional (makro) Sejarah nasional adalah unit sejarah yang membahas negara nasional secara keseluruhan. Sejarah nasional mengkaji peristiwa bersifat nasional, bukan kumpulan dari sejarah lokal. 3. Sejarah dunia Sejarah dunia adalah pengkajian dari bangsa atau negara didunia. Pada umumnya peristiwa yang dikaji merupakan peristiwa-peristiwa besar yang menjadi perhatian dan berpengaruh besar terhadap dunia. Dari sudut sejarah, perspektif global dapat dilihat dalam rentang waktu yang panjang pada peristiwa sejarah. Apabila dikaji sesuai konsep ilmu sejarah, Peristiwa sejarah pada tingkat lokal dapat berkembang menjadi sejarah nasional, Begitupun pada tingkat nasional dapat pula berkembang menjadi peristiwa dunia yang menglobalisasi sampai ke negara lain. Salah satu contohnya yaitu penemuan mesin uap oleh James Watt. Kronologi peristiwa tersebut dapat digambarkan dengan menggunakan konsep sebab akibat, yaitu: penemuan mesin uap (sejarah lokal), menjadi faktor lahirnya, revolusi di Inggris (sejarah nasional). Terjadinya revolusi industri mendorong penjajahan di Asia Afrika (sejarah dunia / global). Perspektif sejarah mengacu pada konsep waktu, khususnya waktu yang sudah lampau. Perspektif sejarah suatu peristiwa merupakan suatu pengalaman masa lampau yang dapat dikaji hari ini, untuk memprediksi kejadian atau peristiwa di masa depan. Perspektif global dari sudut pandang sejarah mengenai tokoh-tokoh, bangunan, perang, pertemuan internasional dan peristiwa bersejarah lain yang berdampak luas pada susunan kehidupan global, dapat dijadikan bahan dalam pendidikan sebagai acuan transformasi budaya dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda untuk menghadapi kehidupan global. 16

Tokoh-tokoh agama, para nabi dan rasul tidak hanya berpengaruh terhadap umatnya pada masa itu dikawasan lingkungannya, Tetapi tetap menjadi pola perilaku dan teladan secara global sampai saat ini. Tokoh sejarah, bahkan tokoh dunia yang seperti itu, menjadi perhatian perspektif global baik dari sudut pandang sejarah maupun dari sudut pandang ilmu-ilmu lainnya. Peperang yang terjadi di berbagai kawasan, terutama Perang Dunia yang dicatat sebagai peristiwa sejarah, Jika dilihat dari sudut pandang global, dapat diambil nilai dan makna kemanusiaannya. Perang menjadi ajang pertentangan berbagai pihak saat sedang berlangsung, tetapi pada saat telah selesai peperangan dapat menjadi pemeraatu berbagai bangsa dalam memikirkan umat secara global. Pengalaman negatif dari perang menjadi alat penyadar bagi umat dunia untuk memikirkan hal-hal yang lebih bernilai dan bermakna bagi kemanusiaan. Bahkan secara global, meningkatkan kemampuan IPTEK yang mendukung kesejahteraan. Semntara itu, pengalaman buruk yang membawa musibah terhadap perpecahan akan menjadi acuan kewaspadaan bagi kepentingan bersama. Di bidang pendidikan, perang yang merupakan peristiwa sejarah itu juga dapat menjadi pelajaran untuk meningkatkan kesadaran, penghayatan dan kewaspadaan peserta didik terhadap bahaya perang “modern” di hari-hari mendatang. Pertemuan Internasional yang bernilai juga bermakna sejarah seperti Konferensi Asia Afrika (1955) yang terkenal dengan “ Semangat Banndung “, telah meningkatkan kesadaran masyarakat Asia Afrika akan haknya sebagai manusia yang memiliki wewenang untuk berdaulat di negaranya sendiri, bernilai kemanusiaan yang meningkatkan martabat manusia. Peristiwa itu juga telah menyadarkan ngara-negara maju sebagai bekas penjajah tentang arti kemerdekaan bagi bekas negara yang dijajahnya yang wajib untuk diperhitungkan. Dari peritiwa sejarah tersebut, telah membuka mata masyarakat Dunia pada pentingnya persatuan untuk menghadapi bangsa-bangsa besar yang secara sosial budaya, ekonomi dan sosial politik lebih kuat dibandingkan negaranegara yang bersangkutan. Perspektif global sejarah seperti itulah yang wajib diangkat dalam pendidikan. Dengan mempelajari sejarah manusia akan mengetahui perubahan-perubahan apa yang terjadi dan dapat mengambil pelajaran dari perubahan yang terjadi tersebut, sehingga mampu mengantisipasi, mengahadapi dan mengatasinya. C. Perspektif Global Dalam Ekonomi Ilmu ekonomi adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana manusia menentukan pilihan. Ilmu ekonomi mempelajari berbagai tingkah laku manusia yang bertujuan untuk mendapatkan dan mengelola sumber daya yang terbatas. Ekonomi juga dapat diartikan sebagai usaha dalam membuat alternatif barang atau jasa untuk kepuasan atas kebutuhan hidup manusia yang tidak ada batasnya. Ekonomi memiliki Konsep dasar utama yaitu ”kelangkaan”. Manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas, namun sumber daya yang dibutuhkan terbatas dan tidak tersedia dengan bebas. Oleh sebab itu, sumber daya tersebut menjadi langka dan memiliki berbagai kegunaan alternatif. Ilmu ekonomi berkaitan dengan beberapa aspek 17

sebagai berikut: a. Menetukan pilihan b. Keinginan yang tidak terbatas c. Persediaan sumber daya terbatas, bahkan ada yang langka d. Kegunaan alternatif sumber daya e. Penggunaan hari ini dan hari esok Prespektif ekonomi berkaitan dengan waktu, hari ini dan hari esok. Prespektif ke hari esok atau masalah yang akan datang berkaitan luas dengan pertumbuhan penduduk, kemajuan dan penerapan IPTEK pada proses produksi juga distribusi, kebutuhan yang cenderung tidak terbatas kuantitasnya, akibatnya persediaan sumber daya menjadi terbatas dan langka. Sedangkan pemakaian sumber daya alternatif terkait dengan IPTEK dan kecenderungan kebudayaan. Dari banyaknya jenis sumber daya, terkhusus sumber daya alam, ada yang dapat diperbaharui (tumbuh-tumbuhan dan hewan) dan tidak dapat diperbaharui (Migas Batu bara) Sumber daya yang sifatnya tidak terbarukan dapat habis sekali pakai akibatnya, persediaannya makin terbatas sedangkan kebutuhan terus meningkat. Kesenjangan ini tidak hanya bersifat lokal atau regional, tetapi telah menjadi masalah global. Kiat-kiat ekonomi diperlukan untuk menciptkan keseimbangan antara konsumsi dari satu pihak, dan diproduksi di pihak lain. Kemajuan dan penerapan IPTEK berupaya mencari solusi dari masalah ekonomi tersebut. David Turney menyatakan bahwa: "Dilema besar yang pokok saat ini yaitu bahwa penduduk dunia telah sampai pada ketergantungan terhadap teknologi untuk mempertahankan dan menopang kehidupankehidupan secara berkelanjutan. Namun selanjutnya, penerapan praktis teknologi dan intervensinya dalam menunjang kehidupan, cepat atau lambat akan merusak sumber daya alam. Dalam menghadapi dilemma yang demikian, kebutuhan manusia menjadi tiga kali lipat yaitu pertama kita harus menguasai teknologi itu, kedua, menstabilkan penduduk, dan ketiga mengembangkan tatanan sosial yang mampu hidup produktif dan sejahtera secara terpadu, dalam ekosistem yang seimbang." Dari pernyataan David Turney itu, dapat diketahui IPTEK bukan segala-galanya. Pada akhirnya, masalah global tadi berbalik kepada manusia. Dalam mengembangkan pranata sosial untuk mengendalikan IPTEK sesuai dengan asas keseimbangan dan kelestarian, tidak cukup hanya dengan perubahan dan pengembangan aspek fisik material saja. Manusia harus turut serta berpartisipasi, terutapa pada perilakunya. Manusia tidak dapat terbebas dari pemanfaatan teknologi. Lingkungan sekitar dapat rusak serta terkuras karena penerapan dan pemanfaatan IPTEK. Masalah ini telah menjadi masalah dunia dan global karena tidak hanya terjadi secara lokal di lingkungan dan perkonomian. Kesenjangan, kerusakan, dan masalah yang terjadi dalam kehidupan serta lingkungannya harus dikembalikan kepada manusia sendiri, terutama pada akhlaknya. 18

Pada era global dengan segala kesenjangan, masalah, dan tantangannya baik ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun lingkungan, pengembangan serta pembinaan perilaku menjadi kunci yang menyelamatkan kehidupan dengan lingkungannya. Sebab itu, kita bangsa Indonesia wajib mempersiapkan mental dengan perilaku ahlak yang tinggi agar bisa menghadapi prespektif global ekonomi seperti perekonomian pasar bebas, beralihnya kawasan ekonomi maju dari Atlantik ke Pasifik dan kebangkitan ekonomi Asia-Afrika. Tantangan global dalam bidang ekonomi tidak akan segera mereda. Penyediaan SDM generasi muda Indonesia yang berkualitas guna menghadapi arus global, harus dimulai sesegera mungkin. a. Contoh Globalisasi Ekonomi Ekonomi merupakan gelombang globalisasi yang paling besar dalam bidang ekonomi dan berpengaruh terhadap bidang lain seperti hukum, budaya, politik dan bahkan lingkungan. Menurut Dr. Tanri Abeng, S.E., M.B.A terdapat beberapa bentuk nyata yang terjadi akibat globalisasi ekonomi antara lain sebagai berikut: 1. Produksi Pada umumnya produksi lebih menekankan ke arah biaya. Untuk menekan biaya produksi, sebuah perusahaan akan melakukan produksi di beberapa negara. Cara ini bertujuan untuk melihat faktor upah buruh pada suatu negara yang sudah dianggap reda atau murah, sehingga biaya bea masuk ke negara tersebut juga tergolong murah. Selain itu, hal ini juga dipengarihi infrastruktur yang disediakan oleh suatu negara, dimana infrastruktur tersebut lebih maju dan memadai. 2. Pembiayaan Pembiayaan mengacu pada saat melakukan pinjaman atau investasi dalam bidang ekonomi, yang dapat terjadi di seluruh negara di dunia ini. Contoh pembiayaan era globalisasi di bidang ekonomi adalah PT Telkom yang membutuhkan investasi dari negara lain untuk memperluas satuan sambungan telepon di berbagai negara. 3. Tenaga Kerja Tenaga kerja asing bekerja di negara lain dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dari negara asalnya. Tenaga kerja itu sendiri harus dilihat dari tingkatan dan kemampuannya. Contoh nyata dari tenaga kerja asing di Indonesia ini adalah adanya buruh kasar dan staf profesional yang mempunyai banyak pengalaman kerja. Dimana pengalaman tersebut didapatkan dari negara asalnya. 4. Jaringan Informasi Kemajuan teknologi yang terjadi pada zaman sekarang ini merupakan contoh globalisasi di bidang ekonomi dalam bentuk jaringan informasi. Kemajuan teknologi mengakibatkan semua informasi dapat diterima atau di sebar luaskan secara cepat dan lebih akurat. Informasi tersebut bisa berasal dari radio, televisi, maupun internet. Internet adalah sumber informasi yang sangat cepat dan mudah diakses oleh seluruh kalangan 19

masyarakat di dunia. Oleh sebab itu, merek besar internasional banyak dikenal di seluruh penjuru dunia. 5. Perdagangan Bentuk globalisasi ekonomi pada bidang perdagangan ini dapat ditandai dengan adanya penyamaan dan penurunan tarif ekspor impor dalam suatu negara. Tujuannya supaya negara lain juga menghapus tarif yang diterapkan di negaranya pada saat proses ekspor impor. Terciptanya berbagai lembaga perekonomian antar bangsa membuktikan bahwa suatu negara tidak lagi dapat hidup dan membangun bangsanya sendirian. Krisis moneter yang melanda negeri kita saat ini juga dirasakan oleh hampir setiap negara di Asia Tenggara dan Asia Timur, bahkan Eropa, Rusia juga mengalami krisis serupa. Perubahan arus ekspor dan impor disebabkan karena adanya perubahan kurs mata uang di suatu negara yang dapat mempengaruhi negara lainnya. Kerjasama antar negara ternjadi karena adanya faktor pendorong berupa keterkaitan dan ketergantungan antar negara yang semakin besar. Negara berkembang memiliki ketergantungan ekonomi yang besar pada negara maju, baik sebagai produsen atau konsumen. Sementara itu, negara Asia Timur membutuhkan pasar di negara maju Eropa dan Amerika. Suatu negara harus siap memasuki era globalisasi dan berperan dalam kerja sama ekonomi dalam perdagangan bebas dan pasar bebas. Menurut Susanto, kerja sama ekonomi antarnegara di tingkat regional umumnya dari bidang perdagangan, lalu memasuki sumber daya dan kebijakan ekonomi regional. Kerja sama ekonomi antarnegara merupakan metode yang strategis dan progresif dalam proses mempersiapkan diri menjadi masyarakat yang bijak di era global. Masing-masing negara belajar untuk membuka pasar dan meningkatkan sarana prasarananya. Keberhasilan kerja sama ini memerlukan dukungan dari persamaan visi dan tujuan, penciptaan sistem dan prosedur penunjang, juga kebijakan ekonomi yang mendukung perdagangan bebas.

2.4. PERSPEKTIF GLOBAL DALAM POLITIK ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI A. Perspektif Global dari Visi Politik Menurut Roger F. Soltau dalam introduction to Politics (Miriam Budiardjo: 1991: 9) Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembagalembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Hubungan antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara-negaralain. Dalam perspektif global, aspek hubungan dengan negara lain merupakan hal yang pokok. Hubungan dengan negara lain, khususnya Negara Republik Indonesia dengan negara tetangga disebut hubungan regional, dengan negara- negara lain disebut 20

hubungan antarnegara atau antarbangsa ataupun hubungan Internasional, dan akhirnya dengan semua negara di dunia ini disebut hubunganglobal. Contoh Hubungan Bilateral, Regional. Dan Multilateral 1) Bilateral: Hubungan Internasional Indonesia dengan Korea Hubungan internasional Indonesia dengan Korea berjalan di segala bidang. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Di bidang pendidikan, Indonesia dan Korea melakukan suatu kerjasama dalam bentuk beasiswa bagi siswa dan mahasiswa Indonesia untuk belajar di Korea. Beberapa program beasiswa diturunkan dari beberapa lembaga dan universitas di Korea. Ada pula yang diturunkan oleh Kedutaan Besar Korea di Indonesia. Program beasiswa ini tentunya membantu para siswa dan mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studinya di luar negeri, khususnya Korea. Program yang ditawarkan biasanya beasiswa S1, S2, hingga S3. 2) Regional: Hubungan Internasional Indonesia dengan Negara-Negara ASEAN

21

Hubungan Indonesia dengan negara-negara ASEAN salah satunya di bidang perdagangan yaitu AFTA (ASEAN Free Trade Area) yaitu dimana negaranegara yang berada di kawasan ASEAN dapat melakukan perdagangan bebas untuk melakukan ekspor impor tanpa dikenakan bea cukai. 3) Multilateral: Hubungan Internasional Indonesia dengan banyak negara di seluruh dunia Hubungan Indonesia dengan PBB dalam bentuk perundingan mengenai hukum internasional dan tindakan terkait dengan masalah internasional. Dengan hubungan ini negara Indonesia berhak untuk mengajukan pandangan terhadap isu internasional. Bergabungnya Indonesia ke dalam PBB mempercepat proses penyelesaian konflik Indonesia – Belanda (penjajah), sehingga mau mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949 Secara politik, negara dengan tujuan dan lembaga-lembaganya dari waktu ke waktu mengalami perkembangan. Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan kerja sama di bidang ekonomi dengan negara- negara lain. Bebas, artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai cara sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan terwujudnya perdamaian dunia. Stabilitas dan kemajuan politik Indonesia, khususnya politik luar negeri, berpengaruh pada kondisi politik global, contohnya dampak Konferensi Asia Afrika. Pimpinan dan pengaruh Indonesia dalam Gerakan Non-Blok (GNB – khususnya untuk mendukung perdamaian dunia). Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh perkembangan di negara-negara lain. Perkembangan di negara- negara lain selalu berpengaruh terhadap kehidupan politik, khususnya politik luar negeri Indonesia. Perubahan peta politik membawa dampak luas pada tatanan global di bidang politik, ekonomi, sosial, dan IPTEK. Perspektif global

22

dari perubahan peta politik tersebut, membawa dampak pada berbagai aspek hubungan luar negeri Indonesia. B. Perspektif Global dari Visi Sosiologi Menurut Frank H.Hankins (Fairch, H.P.dkk, 1982: 302), sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok- kelompok umat manusia dan lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain. Dalam sosiologi, objek yang menjadi sorotan utamanya yaitu hubungan antar manusia, terutama dalam lingkungan yang terbentuk oleh manusia sendiri, atau yang disebut lingkungan sosial. Motif interaksi sosial sangat beragam dilandasi oleh tujuan tertentu. Contohnya hubungan antara produsen dan konsumen yang dilandasi oleh motif ekonomi. Akibat interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat global, menunjukkan perubahan sosial di masyarakat sampai ke proses modernisasi. Dampak kemajuan, penerapan, dan permanfaatan IPTEK di bidang transportasi dan komunikasi menjadikan interaksi sosial ini makin intensif dan meluas. Interaksi bisa terjadi secara fisik maupun non-fisik melalui internet. Teknologi komputer melalui email menyebabkan dunia ini menjadi tanpa batas secara non-fisik. Secara fisik batasbatas wilayah setiap negara berdasarkan hokum internasional masih jelas. Interaksi secara langsung (tatap muka) dan tidak langsung melalui berbagai media yang semakin intensif serta makin meluas, membawa perubahan sosial, kemajuan sosial yang berdampak luas terhadap opini, kecerdasan, nalar dan wawasan manusia yang mengalaminya. Pengetahuan ilmu dan pengenalan teknologi yang terbawa oleh satu pihak kemudian diterima oleh pihak lain melalui berbagai media, berdampak luas terhadap tatanan sosial, baik materialmaupun non-material. Contohnya material, pakaian, peralatan, dan perangkat kasar lain tidak hanya terbatas digunakan serta dimanfaatkan oleh orang tertentu melainkan telah memasuki kehidupan segala lapisan masyarakat secara lokal, regional, bahkan juga global. Katakanlah mie instan, pakaian dan jeans, pizza, hot dog,

23

humberger, dan lain-lain, telah masuk dalam kehidupan perkotaan, pedesaan secara regional dan bahkan global. Katakanlah jenis makanan khas setempat seperti dodol Garut, kacang Bali, manisan Cianjur, oncom Bandung, tidak lagi hanya ada ditemapt semula melainkan telah menyebar kesegala tempat dan adanya pun di toko serba ada (toserba) bahkan juga di mancanegara. Non-material, nilai dan norma juga mengalami pergeseran. Bersalaman, tepuk punggung, tegur sapa ada ala barat, sampai pada ciuman antar keluarga, antarteman, dan seterusnya, telah masuk ke dalam kehidupan orang Indonesia. Hal-hal yang positif yang berdampak sosial seperti pertukaran pengalaman, pertukaran kemampuan, pertukaran nilai dan seterusnya, wajib disyukuri. Contohnya pertandingan olahraga, kunjungan dan pertukaran pemuda pelajar, pertemuan pramuka (jambore), tingkat daerah,tingkat regional, nasional, serta antar negara merupakan interaksi sosial yang meluas, paling tidak di wakili oleh kelompok yang bertemu saat itu. Suasana dan peristiwa yang demikian itu, tidak hanya bertemu atau interaksi manusia saja melainkan juga terjadi pertemuan berbagia aspek sosial yag terbawa oleh kelompok-kelompok manusia itu. Dari arus global dan interaksi sosial baik langsung maupun melalui media, tentu saja ada yang wajib diwaspadai. Pergaulan bebas, pemakaian obat terlarang, kebiasaan minum-minum keras, sadisme dan sebangsanya yang menjadi racun bagi kehidupan sosial. Akibat interaksi sosial yang makin intensif sampai ketingkat global, menunjukkan perubahan sosial di masyarakat sampai ke proses modernisasi. Perubahan dan kemajuan yang positif meningkatakan kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya harus disyukuri, sedangkan yang berdampak negatif, harus kita waspadai bahakan secara aktif kita harus mencari alternatif pemecahannya. Sosiologi yang oleh Horton dan Hun (1976: 22) didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang kehidupan sosial umat manusia, harus mengembangkan kemampuan perspektif global dalam menyimak masalah-masalah global yang mengancam kehidupan umat manusia.

24

C. Perspektif Global dari Visi Antropologi Antropologi adalah ilmu yang mempelajari orang (bentuk, khas fisiknya), masyarakat dan budayanya. Khususnya antropologi budaya yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1990: 11-12) dikatakan sebagai pengganti ilmu budaya merupakan studi tentang manusia dengan kebudayaannya. Sedangkan oleh E.A. Hoebel (Fairchild, H.P. dkk. 1982: 12) didefinisikan sebagai studi tentang manusia dengan pekerjaannya, lebih menitikberatkan kepada kebudayaan sebagai hasil pengembangan akal pikiran manusia. Sudut pandang antropologi terhadap perspektif global terarah pada keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam kontek global yang artinya mengamati,

menghayati

dan

memprediksi

perkembangan

kebudayaan

secara

menyeluruh yang aspek serta unsur-unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintregrasi dalam kehidupan manusia. Pada Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun yang mengarus mulai dari tingkat lokal sampai ke tingkat global, dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Bangunan dari gubuk, rumah darurat, rumah permanen sampai gedung bertingkat pencakar langit. Kendaraan mulai dari yang didorong/ditarik oleh manusia, ditarik hewan, kendaraan bermotor, sampai kendaraan ruang angkasa. Pakaian mulai dari kulit kayu, kulit bintang, kapas, wool sampai serat sintesis. Perkembangan serta kemajuan yang ada di sekitar kita itu merupakan hasil pengembangan akal pikiran manusia atau hasil pengembangan budaya sebagai perkembangan kebudayaan. Proses dan arus globalisasi dalam kehidupan sesungguhnya adalah proses global kemampuan budaya atau proses kebudayaan. Sudut pandang antropologi terhadap perspektif global, berarti mengamati, menghayati, dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang aspek-aspek serta unsure-unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan manusia. Secara perspektif, meningkatnya pendapatan masyarakat (ekonomi) terkait dengan mmeningkatnya kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan dirinya menggunakan peralatan mengolah

25

sumber daya (budaya). Hal itu tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang diperoleh (budaya) dalam arti yang seluas-luasnya, formal, nonformal, dan informal. Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari interaksi sosial (sosiologi, sosial) yang dilakukan oleh anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan. Perkembangan budaya (daya pikir) dengan kebudayaan (hasil daya pikir) sebagai satu kesatuan, berjalan menembus waktu (hari kemarin-hari ini- hari esok) mencapai tatanan global. Apalagi dengan berkembang serta makin majunya media elektronik (radio, telepon, TV, facsimile, internet), yang menurut Marshall McCgulan (Ackoff: 5) menyebabkan terjadinya global villge, dusun global yang mencerminkan tertembusnya batas-batas local dan regional membentuk tatanan kehidupan manusia. Contohnya peristiwa dunia seperti olahraga (sepak bola, tenis olimpiade) dan pertemuan-pertemuan tingkat dunia serta peristiwa yang menonjol (bencana alam, pembunuhan massal) yang terjadi sangat jauh dari tempat tinggal atau negara kita, namun pada saat yang sama, kita dapat mengikutinya melalui siaran radio dan tayangan TV. Peristiwa, proses dan arus global yang demikian, sudah menjadipengetahuan, pengalaman kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan umat manusia yang semakin terbuka, persilangan kebudayaan, bukan merupakan tantangan, melainkan sudah menjadi kebutuhan. Kenyataannya, negara-negara di dunia termasuk di dalamnya Indonesia, secara sengaja melakukan pertunjukkan kesenian keliling dunia, kunjungan anggota DPR ke seluruh dunia, pertukaran pelajar antarnegara, belum lagi pertemuan internasional, berbagai pakar dari berbagai bidang ilmupengetahuan. Antropologi akan terus berkembang sampai sekarang pada akhirnya berada pada masa globalisasi ini. Pada dasarnya antropologi tidak terbebas dari suatu nilai akan tetapi dengan globalisasi yang menganggap dunia tanpa batas akan sangat berpengaruh. Disisi lain perspektif global jika dikaitkan dengan antropologi mempunyai dampak positif bagi kekayaan khasanah budaya suatu bangsa serta globalisasi juga dapat mempercepat pola kehidupan bahasa.

26

Misalnya melahirkan pranata-pranata atau lembaga-lembaga social baru seperti lembaga suadaya masyarakat (LSM), organisasi profesi di pasar modal. Perkembangan pakaian seni dan ilmu pengetahuan turut meramaikan kehidupan masyarakat. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri dalam bidang social dan budaya menimbulkan dampak negatif dari globalisasi antara lain adalah meningkatkan individualisme, perubahan pada pola kerja, terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat. Saat ini dikalangan generasi muda banyak yang seperti kehilangan jati dirinya. Mereka berlomba-lomba meniru gaya hidup alabarat yang tidak cocok jika diterapkan di indonesia, seperti berganti-ganti pasangan, konsumtif dan hedonisme tidak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di Negara kita. Untuk itu sebagai generasi muda penerus bangsa kita harus menyadari keberadaan nilai yang masih berlaku di Negara kita. Kita harus pandai di dalam menyeleksi budaya asing yang masuk ke Negara kita. Jika budaya asing tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang berdasarkan pancasila, kita berusaha bersifat terbuka dalam menerima kebudayaan tersebut. Akan tetapi jika tidak sesuai dengan kepribadian bangsakita harus bersuara lantang untuk menolaknya.

2.5.

PERSPEKTIF

GLOBAL

DALAM

IPTEK,

TRANSPORTASI,

KOMUNIKASI DAN INTERNASIONAL

A. Perspektif Global dari Visi IPTEK Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sebagian orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Alvin Toffler dala M bukunya yang berjudul gelombang ketiga (1980), mengemukakan tiga tahap perkembangan, ikhtisarnya secara singkat sebagai berikut (Toffler, 1980: 10) Gelombang Pertama ribuan tahun yang lalu, telah terjadi perubahan besar dalam bercocok tanam sederhana menjadi pertanian yang lebih maju, IPTEK pertanian yang lebiH maju dari periode sebelumnya, telah diterapkan dan bermanfaat. Saat Sayatu terjadi 27

revolusi hijau. Gelombang kedua tiga ratus tahun yang lalu, tepatnya pada buruk XVII, dengan ditemukan mesin uap, mesin pemintal kapas, proses produksi di sektor industri cepat meningkat Perkembangan, kemajuan dan aplikasi IPTEK dibidangproduksi danindustri bermanfaat, sehingga periode dikenal dengan revolusi industri. Gelombang Ketiga=padaburuk ini (XX), kemajuan IPTEK elektronik maju dengan cepat. Radio, televisi dan telepon maju dengan cepat termasuk penerapannya. Melalui media elektronik ini, berita, dan peristiwa cepat tersiar keseluruh dunia. Dengan dimanfaatkannya komunikasi satelit, penyiar TV semakin meluas, informasi semakin cepat merambah. Oleh karena itu, pada buruk XX, telah terjadi revolusi informasi. Melalui revolusi informasi, proses globalisasi berbagai aspek kehidupan, semakin cepat. Teknologi adalah penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan pengetahuan tentang cara memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Ilmu pengetahuan erat hubungannya dengan teknologi, dalam kehidupan sehari-hari popular disebut IPTEK. Perkembangan IPTEK meliputi tiga tahap perkembangan : 1. IPTEK pertanian yang lebih maju : terjadi Revolusi Hijau 2. Abad XVII ditemukan mesin uap (kemajuan IPTEK di bidang produksi dan industry) : terjadi revolusi industry 3. Abad XX kemajuan IPTEK elektronik (Radio, TV dan telepon) : terjadi revolusi informasi. Dampak negatif yang ditimbulkan adalah kesehatan psikologis dan biologis yang timbul di masyarakat : Ketegangan urat syaraf, darah tinggi, sadime, kriminalitas, mabuk teller bukan penyakit psikologis biologi di negara tertentu saja, tapi sudah mendunia.

B. Perspektif Global dari Visi Transportasi Sejarah transportasi dimulai sejak manusia menemukan roda sekitar tahun 3500 SM. Pada zaman itu manusia menggunakan roda untuk memindahkan barang. Kemudian roda berkembang menjadi alat transportasi yang tidak hanya digunakan untuk memindahkan barang saja tetapi juga digunakan untuk manusia. Perkembangan transportasi yang terjadi dari waktu ke waktu tersebut tidak terlepas dari pemikiran manusia yang terus menerus berfikir untuk menciptakan sesuatu yang baru serta bermanfaat bagi umat manusia dimuka bumi ini, serta terciptanya sesuatu yang baru tersebut juga karena ilmu pengetahuan yang terus berkembang dan maju terutama 28

pengetahuan yang berhubungan dengan IPTEK. Kemudian perkembangan transportasi ini juga sebagai salah satu perkembangan budaya. Dengan berkembangnya alat transportasi serta jalan sebagai prasarana transportasi, maka jarak yang jauh dapat ditempuh dengan waktu yang singkat, serta tempat-tempat yang terpencil dapat dijangkau. Perjalanan dari satu daerah ke daerah yang lain saat ini dapat ditempuh hanya dalam hitungan menit saja serta perjalanan dari satu Negara kenegara yang lain dapat terjangkau dengan hitungan jam dengan menggunakan transportasi seperti pesawat, bahkan manusia saat ini pun dapat mengunjungi planetplanet lain. Berkembangnya alat transportasi ini juga menjadi urat nadi bagi perekonomian dalam proses distribusi hasil produksi ke pasar dan kepada konsumen. Dengan berkembang serta makin majunya transportasi, konsep ekonomi tentang kebutuhan serta sumber daya produksi, distribusi serta konsumsi, makin nyata makna serta nilainya.  Peran Transportasi 1.Dengan adanya transportasi, maka jarak yang jauh dapat ditempuh dengan waktu yang singkat. Dan tempat yang tidak terjangkau menjadi dapat terjangkau. 2. Dengan transportasi ini juga menjadi urat nadi bagi perekonomian dalam proses distribusi hasil produksi ke pasar serta kepada konsumen. 3. Dengan transportasi ini juga sebagai salah satu penyebaran perkembangan budaya.  Dampak Transportasi 1. Penyelundupan orang jahat, teroris, obat- obatan terlarang, dokumen terlarang, dan lain sebagainya. 2. Menyebabkan polusi udara akibat asap yang dihasilkan transportasi tersebut. 3. Meningkatnya volume atau jumlah kendaraan sehingga sering kita lihat terjadi kemacetan di kota-kota besar.

C. Perspektif Global dari Visi Komunikasi Manusia sebagai makhluk hidup yang berbudaya yang mengembangkan IPTEK, mempunyai kemampuan, cara berkomunikasi yang berbeda-beda, yang juga berkembang serta dapat dikembangkan. Mulai dari masyarakat sederhana sampai ke masyarakat modern, cara berkomunikasi ini bertahap, beragam dan berkembang. IPTEK menjadi salah satu sarana komunikasi yang makin berkembang tidak hanya terbatas secara lokal, 29

regioanal, nasional, serta global namun sampai mampu menembus ke luar angkasa. Sejalan dengan perkembangan kemajuan serta penggunaan transportasi serta media elektronik sepeeti radio,Teletivi, faksmile, dan internet kontak interaksi sosial umat manusia untuk dapat berkomunikasi makin maju. Proses serta arus global kehidupan manusia makin dipacu melalui komunikasi ini. Makin lama komunikasi ini makin menjadi kebutuhan yang tidak dapat di lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.  Peran Komunikasi 1. Terjalinnya hubungan antara dua negara atau lebih serta hubungan di berbagai bidang antara kelompok- kelompok masyarakat yang berbeda negara atau kebangsaan. 2. Menunjang upaya-upaya pencapaian tujuan hubungan internasioanl dengan meningkatkan kerjasama internasional dan menghindari terjadinya konflik atau kesalahpahaman baik antara pemerintah dengan pemerintah luar maupun antar penduduk. 3. Sebagai cara atau teknik untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri bagi masing- masing negara supaya memperjuangkan pencapaian kepentingan. di negara lain.  Dampak Komunikasi 1. Jasa komunikasi di akses oleh jaringan teroris 2. Pola interaksi antar manusia yang berubah 3. Mengurangi sifat sosial manusia sebB cenderung lebih suka berhubungan lewat internet dibandingkan bertemu secara langsung. D. Perspektif Global dari Visi Internasional (PBB) Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah dunia yang memperhatikan segala aspek kehidupan manusia di negara-negara anggotanya. Oleh sebab itu, departemen ini membawahi lembaga khusus yang menangani aspek tertentu dari kehidupan manusia. Seperti namanya, PBB berurusan dengan masalah internasional, terutama negara anggotanya. Seperti masalah yang terkait secara internal. Masalah kependudukan tidak hanya menyangkut aspek demografis dari ukuran populasi, pertumbuhan dan distribusi, tetapi juga mencakup aspek ekonomi, budaya, politik, sosiologis dan psikologis. Masalah lingkungan yang dampak negatifnya mengkhawatirkan tatanan kehidupan global tidak terlepas dari masalah kependudukan, industri, sumber daya 30

alam, kesehatan dan tatanan alam pada umumnya. Masalah perdamaian yang memengaruhi perselisihan nuklir global, uji coba nuklir, dan perselisihan perbatasan. Sesuatu yang menjadi kepentingan global bagi umat manusia, terutama dalam kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia, budaya, pendidikan, dan ilmu pengetahuan. Dalam badan PBB ini, perbedaan sistem politik, kemampuan ekonomi, ras, agama, budaya dan bentuk pemerintahan antar negara anggota tidak menjadi halangan untuk mengeluarkan pendapat baik di dalam maupun di luar negeri dan urusan dunia pada umumnya. PBB tidak hanya membahas isu-isu regional dan internasional. Kerja sama regional, seperti Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Grup Arab, Komunitas Ekonomi Eropa, Grup Afrika, dll. Kelompok-kelompok ini menghormati dan peduli tidak hanya masalah regional mereka sendiri, tetapi juga masalah internasional dan global. Masalah tersebut dibawa ke forum yang lebih luas seperti forum PBB dan naungannya. Sebuah organisasi independen yang berafiliasi dengan Rome Group, yang anggotanya terdiri dari berbagai pakar seperti ilmuwan, pekerja budaya, ulama, pengusaha, pegawai negeri dan lain-lain yang juga terlibat dalam masalah global seperti masalah kependudukan, gizi dan kelaparan, produksi pertanian, konsumsi . . sumber daya alam, industrialisasi, polusi, krisis energi, krisis pangan dan lain-lain. Saling ketergantungan antar wilayah, negara dan masyarakat, serta ketergantungan ekonomi dan lingkungan, merupakan kebutuhan nyata yang dapat mendamaikan kesejahteraan manusia dengan kelestarian lingkungan. Untuk mencegah timbulnya ketidak seimbangan antara ekonomi dan ekologi ini, maka diperlukan orientasi internasional. Karena ketika degradasi lingkungan ini terjadi, dampaknya tidak hanya berdampak pada negara penerima, tetapi meluas ke dunia internasional, bahkan lintas batas global.

2.6. PENTINGNYA KESADARAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL

A. Pentingnya Kesadaran Dalam Perspektif Global Dalam kehidupan global yang pertama kali harus disadari adalah bahwa manusia merupakan warga Negara global, sebagai penduduk dunia yang memiliki hak dan kewajiban tertentu. Hak merupakan cornerstone of citizenship (Stainer, 1996:20), 31

merupakan inti dari kehidupan warga dunia. Sedangkan kewajiban merupakan panggilan atau tanggung jawab atau tugas kita sebagai warga dunia. Selain itu, perlu kita sadari bahwa di dunia ini tidak hanya ada kita, akan tetapi pada orang lain yang bermukim di seluruh belahan dunia. Oleh karena itu, kita harus banyak mempelajari tentang dunia dan seisinya.Globalisasi terjadi karena adanya perkembangan IPTEK dan komunikasi yang semakin maju, dan yang jadi pertanyaan adalah bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menimbulkan globalisasi. Kesadaran tentang terjadinya globalisasi adalah sikap menerima suatu kenyataan bahwa planet tempat kita berada ini semakin menyempit dengan adanya terobosan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sikap dalam menghadapi globalisasi ini adalah bukan melawan arus globalisasi akan tetapi kita harus dapat “menjinakkan” globalisasi itu sendiri. Globalisasi adalah suatu proses yang berlanjut, bila kita lambat mengikutinya maka kita akan semakin ketertinggalan. Tetapi juga akan berakibat fatal apabila kita salah dalam memperlakukannya. Menurut Makagiansar (Mimbar, 1989) Bahwa perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) begitu pesat. Kemajuan IPTEK ini ditandai dengan berbagai temuan,berbagai temuan dalam ilmu pengetahuan yang berdampak dunia, misalnya tentang pengembangbiakkan makhluk hidup melalui sel yaitu “cloning”, dan ditemukannya hijau daun (klorofil) sebagai obat pembasmi kanker (Republika, 10 Februari 1998). Selain itu, kemajuan dalam bidang teknologi informasi terutama penggunaan komputer dan satelit juga merupakan faktor yang mempercepat arus globalisasi ini. Kemajuan dalam IPTEK mempunyai dampak secara global.Perkembangan teknologi komunikasi dimulai dengan diciptakannya pesawat telepon oleh Alexander Grahan Bell (Yaya, 1998) pada tahun 1976). Hal ini membawa perubahan besar terhadap teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi ini lebih diperkuat dengan berkembangnya teknologi komputer yang diciptakan oleh Atansoff dan Clifford Berry tahun 1939. Kedua teknologi tersebut secara berenergi memberikan landasan yang kuat bagi perkembangan teknologi komunikasi modern. Teknologi merupakan alat dan jalan ,untuk menggunakannya sangat tergantung pada orangnya.Apabila digunakan untuk hal yang negatif maka teknologi menjadi sesuatu yang jelek dan menakutkan, sebaliknya apabila digunakan untuk kepentingan yang positif maka teknologi menjadi sesuatu yang baik dan sangat mengasyikkan. Di sinilah pentingnya kesadaran dan wawasan agar teknologi lingkungan untuk kepentingan yang positif. Suatu peristiwa yang terjadi di dunia akan dengan cepat diketahui di belahan dunia lainnya. Pengaruhnya dapat menembus langsung ke pelosok-pelosok dunia. Hal ini kita dapat mengetahui dari Koran, televisi, radio, telepon, internet, e-mail, dan sebagainya. Maka dari itu teknologi komunikasi yang merupakan media informasi bagi manusia. Oleh karena itu kita memerlukan kesadaran yang tinggi serta wawasan yang luas. Dengan kesadaran bahwa kita akan merasakan adanya kebutuhan memahami masalah global, serta dengan wawasan yang luas kita dapat memilih dan memilah 32

informasi atau nilai mana yang diperlukan dan mana yang tidak, mana yang sesuai dengan nilai budaya kita dan mana yang tidak. B. Landasan Yang Diperlukan Dalam Kesadaran Perspektif Global 1. Nasionalisme ( Kesadaran Nasional) Nasionalisme berasal dari kata „nation‟ (Inggris) yang berarti bangsa. Ada beberapa tokoh mengemukakan tentang pengertian Nasionalisme : a. Menurut Ernest Renan: Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara. 2. Menurut Otto Bauar: Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul karena perasaan senasib. b. Imawan mengutip pendapat Haas (Yaya, 1998) bahwa nasionalisme yang kuat dapat menjadi pilar terhadap pengaruh buruk dari perkembangan teknologi yang pesat ini. Dapat disimpulkan bahwa nasionalisme adalah cara yang tepat digunakan untuk menyatukan beberapa perbedaan, karena nasionalisme lebih mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan individu. Nasionalisme harus mampu menangkal perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama. Yang baik harus kita ambil dan yang buruk kita tinggalkan. Kita memiliki kesadaran nasionalisme yang cukup kuat, misalnya kesetiakawanan sosial, ketahanan nasional, dan musyawarah nasional. 2. Norma Dan Agama Bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang agamis, patuh terhadap aturan dan norma yang ada, baik itu norma adat, sosial, susila dan norma lainnya. Norma dan agama adalah pilar utama untuk menangkal pengaruh negatif seiring dengan gelombang globalisasi. Nilai - Nilai agama kini mengalami kepudaran.Munculnya pemikiranpemikiran baru yang liberal dan cenderung merusak kaidah agama membuat masyarakat bingung dan akhirnya justru terjerumus ke dalam sudut-sudut yang mengkotak-kotakkan agama. Hadirnya paham sekularisme juga menambah keterbatasan agama dalam mengatur kehidupan manusia. Sekulerisme adalah sebuah paham yang memisahkan antara urusan dunia dengan urusan agama. Jadi, dalam urusan duniawi tidak boleh dicampur dengan agama, karena kita harus selalu menyatukan keduanya secara seiringan sehingga tercipta kehidupan yang selaras. 3. Nilai Budaya Bangsa Bangsa kita memiliki nilai budaya yang luhur, yang dapat dijadikan pilar dan filter terhadap berbagai pengaruh yang negatif, serta sebagai pendukung bagi nilai dan pengaruh, yang membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.nilai budaya ini juga akan menjadi faktor pendukung sekaligus pilar terhadap globalisasi.

33

Menurut Emil Salim (Mimbar Pendidikan, 1989), terdapat 4 bidang kekuatan gelombang globalisasi yang paling menonjol, yaitu: 1) gelombang perkembangan IPTEK yang amat tinggi. Kekuatan ini Nampak antara lain penggunaan computer dan satelit. Dengan teknologi ini sekarang orang dapat dengan cepat dapat menghimpun informasi dunia dengan rinci tentang segala hal, misalnya kekayaan laut, hutan, dan lain-lain. Dengan kemajuan IPTEK yang begitu kuat pengaruhnya sehingga dapat mengubah perspektif atau sikap, pandangan dan perilaku orang. 2) kekuatan ekonomi. Ekonomi global yang terjadi saat ini demikian kuat, sehingga peristiwa ekonomi yang terjadi di suatu Negara akan dapat dengan mudah diikuti dan mempengaruhi Negara lain. Globalisasi dalam ekonomi nampak sebagai suatu keterkaitan mata rantai yang sulit dilepaskan. 3) masalah lingkungan hidup, tentang peristiwa kebakaran hutan di Indonesia yang berdampak dunia. Pengaruh asap kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera dapat dirasakan di Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, bahkan Filiphina. Dampaknya sangat terasa di seluruh dunia, dimana semua penerbangan ke Indonesia tertunda karena adanya gangguan asap. 4) Politik, misalnya krisis Teluk dampaknya sangat dirasakan secara global di Negara negara lain, baik dalam segi politik maupun ekonomi. Adanya kekisruhan politik dalam negeri juga berdampak besar terhadap perkembangan pariwisata, perdagangan dan sebagainya.

34

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan perspektif global adalah bahwa perspektif ini sangat penting dalam era globalisasi yang semakin terhubung. Perspektif global mempertimbangkan dampak dan implikasi dari tindakan manusia di seluruh dunia, dan mengakui bahwa kita hidup di dunia yang saling terkait dan memerlukan kerjasama global dalam mengatasi tantangan global yang kompleks. Perspektif global juga mengakui pentingnya kerjasama internasional dan solidaritas dalam mencapai tujuan-tujuan global, seperti pembangunan berkelanjutan, perdamaian dunia, dan penanganan krisis global seperti pandemi. Dalam perspektif global, tindakan dan keputusan harus dipertimbangkan dari sudut pandang yang lebih luas dan holistik, serta memperhatikan implikasi jangka panjangnya. Perspektif global juga mengakui bahwa perbedaan budaya, bahasa, dan agama tidak boleh menjadi hambatan dalam mencapai tujuan bersama untuk kesejahteraan manusia dan planet ini. Oleh karena itu, perspektif global harus menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, dengan mempertimbangkan dampaknya secara global dan memperjuangkan kepentingan bersama dalam mencapai tujuan global.

35

DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH KELOMPOK 1 MAKALAH KELOMPOK 2 MAKALAH KELOMPOK 3 MAKALAH KELOMPOK 4 MAKALAH KELOMPOK 5 MAKALAH KELOMPOK 6

36

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.