Story Transcript
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4
BUDAYA POSITIF MAHENDRA PRAMANA CGP ANGKATAN 7 - 243 A KAB. BONDOWOSO
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4
Pendidikan adalah pemberi tuntunan terhadap kodrat anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan bermasyarakat
BUDAYA POSITIF
Berpihak pada Murid
Merdeka Belajar
Prakarsa Perubahan BAGJA
Nilai : Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, berpihak pada Murid Peran : Kepemimpinan pembelajaran Coach bagi guru lain Kolaborasi Kepemimpinan Murid Menggerakkan Komunitas Praktisi
Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa guru harus berpihak pada murid, sehingga sebagai guru penggerak harus bisa menuntun murid sesuai dengan kodratnya, baik kodrat alam maupun kodrat zaman. Sehingga bisa menumbuhkan karakter positif yang kuat.
Ing Ngarso Sung Tulodho Tut Wuri Handayani
Nilai dan Peran Guru Penggerak Nilai Guru Penggerak
Peran Guru Penggerak
Mandiri, Reflektif,
Kepemimpinan
Kolaboratif,
pembelajaran Coach bagi
Inovatif, berpihak
guru lain Kolaborasi
pada Murid
Kepemimpinan Murid Menggerakkan Komunitas Praktisi
Calon Guru Penggerak harus mampu merumuskan visi pribadi mengenai murid dan bagaimana sekolah berpihak pada murid di masa depan Penerapan Inkuiri Apresiatif. Inkuiri apresiatif adalah sebuah pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu organisasi atau komunitas dalam mengembangkan perilaku suatu organisasi melalui pengajuan pertanyaan yang tersusun dalam tahapan BAGJA dan dijalankan dalam suasana yang positif dan apresiatif.
Visi Guru Penggerak
Budaya Positif Budaya positif di sekolah adalah nilai - nilai positif yang diterapkan di sekolah untuk menumbuhkan motivasi intrinsik pada diri siswa yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti yang luhur sehingga terwujud profil pelajar pancasila. Mutu dari sekolah dapat dilihat dari budaya positif yang hidup dan dikembangkan warga sekolah. Budaya positif yang ada di sekolah akan membantu pencapaian visi sekolah. Untuk mewujudkan visi sekolah, peran guru yang merupakan ujung tombak kualitas pendidikan di sekolah memegang peranan penting.
Disiplin Positif
Kebutuhan Dasar Manusia
Disiplin dalam diri yang memiliki motivasi internal, dimana seseorang mampu menggali potensi diri untuk dunia berkualitas.
Semua yang kita lakukan (guru dan siswa) adalah usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebenarnya saat itu kita sedang memenuhi satu atau lebih kebutuhan dasar kita, yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), cinta dan kasih sayang (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan kekuasaan (power).
Segitiga Restitusi Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat. Menstabilkan identitas, Validasi tindakan yang salah, menanyakan keyakinan
Posisi Kontrol Bagian dari disiplin yang dapat menuntun murid. Ada Lima posisi kontrol guru. Penghukum, Pembuat merasa bersalah, Teman, Pemantau, Manajer
Keyakinan Kelas Nilai - nilai kebijakan universal yang di sepakati bersama untuk terciptanya lingkungan yang positif.
Perubahan yang terjadi pada cara berpikir saya dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah saya setelah mempelajari modul ini
Saya akan menempatkan posisi sebagai manajer dalam menangani masalah yang terjadi. Untuk memberi kesempatan pada murid mempertanggungjawabkan perbuatannya dan mencari solusinya. Memberikan motivasi pada murid untuk dapat merubah perilakunya.
Pengalaman yang pernah saya alami terkait penerapan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif baik di lingkup kelas maupun sekolah saya
Dalam menerapkan posisi kontrol terkadang
Perasaan saya sedikit tertantang untuk
saya masih cenderung sebagai teman dan
mewujudkan lingkungan positif yang
pemantau. Dengan mempelajari modul ini
didukung oleh semua warga sekolah.
ternyata apa yang saya terapkan adalah
Namun ada hal - hal yang sudah
kurang tepat. Menentukan kesepakatan kelas dan kesepakatan sekolah bersama warga sekolah. Terkadang masih terkendala dengan teman sejawat yang masih menerapkan pemikiran
terjalin yaitu selalu terciptanya kolaborasi yang baik. Hal yang perlu diperbaiki adalah disiplin datang tepat waktu bagi beberapa
lama.
guru.
Sebelum Sebelum mempelajari modul saya masih sering menggunakan posisi Teman dan Pemantau. Saya merasa apa yang saya lakukan benar. Karena saya merasa lebih dekat dengan murid dan memantaunya.
Sesudah Sesudah mempelajari modul ini, saya akan merubah posisi kontral saya menjadi posisi MANAJER. Dan saya merasa sangat senang karena murid saya lebih bisa bertanggungjawab dan mandiri.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi?
Pernah, tetapi setelah saya mempelajari modul ini saya merasa kurang tepat. Sebatas menstabilkan identitas dan validasi tindakan. Murid mengakui kesalahan kemudian meminta maaf.
Hal-hal lain yang menurut saya penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah
KERJASAMA Kerjasama yang baik dengan murid sangat membantu dalam penentuan kesepakatan kelas dan proses pembelajaran yang menyenangkan. Kerjasama yang baik antar warga sekolah sangat diperlukan untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang positif. Kerjasama yang baik dengan wali murid juga sangat diperlukan, karena wali murid adalah sumber belajar dan pendamping murid ketika di rumah.
SARPRAS Keberadaan sarana dan prasarana sangat mendukung terwujudnya pembelajaran yang menyenangkan.
Rencana Tindakan Aksi Nyata Latar Belakang
Tujuan
Saat ini kondisi lingkungan di sekitar kita semakin
1.Menumbuhkan rasa
1.Murid bertanggungjawab terhadap
tanggungjawab terhadap lingkungan
lingkungan sekitar.
memprihatinkan. Kesadaran akan kebersihan lingkungan masih rendah. Banyak anak-anak, remaja, bahkan orang tua terbiasa membuang sampah di sembarang tempat.
Tolok Ukur
Sikap peduli lingkungan merupakan sikap yang perlu ditanamkan sejak usia dini yakni pada Pendidikan dasar.
pembiasaan peduli lingkungan perlu dilatihkan kepada siswa
bersih, rapi, dan indah.
sampah pada murid
3.Terciptanya kerukunan antara warga
3.Membentuk karakter murid
sekolah, murid, dan dengan wali murid
melalui kesepakatan kelas
4.Terciptanya budaya positif cinta
Dan kurangnya pemanfaatan limbah sampah membuat penumpukan sampah semakin parah. Kegiatan-kegiatan
2.Terciptanya kelas dan sekolah yang
2.Mengenalkan kegunaan limbah
dengan bimbingan guru. Dimulai dari pembiasaan di kelas. Kelas yang bersih akan membuat nyaman dalam belajar.
Dukungan yang dibutuhkan
lingkungan di kelas
Lini Masa
1.Kerjasama denganwarga sekolah
1.Membuat rencana aksi nyata
baik pimpinan atau teman sejawat
2.Mensosialisasikan Rencana aksi
2.Sarana dan prasarana di sekolah
warga sekolah
3.Kerjasama dengan wali murid
3.Membuat kesepakatan kelas
4.Kerjasama dengan murid
4.Pelaksanaan aksi nyata
5.Kerjasama dengan masyarakat
5.Sosialisasi pada kelas lain
lingkungan sekolah
6.Refleksi kegiatan aksi nyata
Thank You For Today! GURU BERGERAK INDONESIA MAJU