1 3 5 2 4 Implementasi Aksi Nyata Modul 3.1 Pengambilan Keputusan berbasis Nilai-nilai Kebajikan Latar Belakang Fact Findings Feelings Future Saya adalah wali kelas 7A. Hampir setiap hari saya mendapatkan laporan dan keluhan dari rekan sejawat tentang perilaku kurang baik dari salah satu murid saya yang bernama Nizam. Bahkan karena perilakunya, beberapa rekan sejawat sudah memberi peringatan tidak akan memberi nilai pada Nizam. Saya tentunya harus mengambil tindakan dan keputusan yang tepat soal ini. Nizam sudah mendapatkan label negatif dari hampir semua guru. Saya meminta bantuan guru BK untuk memberikan konseling pada Nizam tetapi belum memberi dampak yang signifikan. Kondisi ini semakin parah ketika Nizam melakukan perbuatan yang melanggar aturan sekolah dan akhirnya harus mendapat ancaman hukuman skorsing dari sekolah. Diawali dengan mengajak Nizam berbicara menggunakan teknik coaching, saya berusaha untuk mengenali murid saya lebih dalam lagi. Selanjutnya dengan pemahaman dilema etika melalui empat paradigma,saya mencoba untuk menentukan sikap dalam mengambil keputusan dengan mempertimbangkan tiga prinsip pengambilan keputusan kemudian melakukan langkah-langkah pengujian keputusan. Awalnya saya merasa marah pada Nizam dan berfikir bahwa hukuman skorsing adalah solusi. Namun, saya mendapat wawasan baru dari modul 3.1 tentang pengambilan keputusan pada situasi dilema etika. Dari situ lah saya merasa bersalah, sebagai wali kelas, saya belum menerapkan pengujian pada pengambilan keputusan terhadap situasi murid saya Saya akan berlatih menjadi coach yang lebih baik agar murid saya lebih terbuka pada saya. Saya juga berbagi pada teman sejawat tentang RPP berdiferensiasi dan KSE untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda pada setiap murid agar guru dapat menghadirkan lingkungan yang positif pada murid sehingga mereka menyadari sendiri tentang makna belajar bagi diri mereka. MASITAH PUSPA SARI, SMPN 1 BENDAHARA CGP ANGKATAN 5, ACEH TAMIANG

Nizam diskors selama 1 minggu Nizam diberi hukuman lain tapi tidak diskors Nizam tidak diskors Opsi trilema: 1 3 5 2 4 Penerapan 9 Langkah Pengambilan Keputusan Situasi Dilema Etika, "Nizam, murid lon sayang.." Nilai kebajikan yang saling bertentangan: Keyakinan sekolah yang telah disepakati bersama telah dilanggar beberapa kali oleh Nizam sehingga harus mendapatkan konsekuensi. Di sisi lain, usia Nizam masih berada pada fase bermain, cepat bosan dan ingin diperhatikan. Saya sebagai wali kelas menghadapi situasi dilema etika. Pihak yang terlibat adalah murid, guru, orang tua murid dan kepala sekolah. Situasi yang saya hadapi adalah antara rekan sejawat yang ingin konsekuensi dijalankan, melawan murid saya yang bernama Nizam yang usianya masih tahap bermain, minat dan kebutihan belajarnya belum terpenuhi serta efek dari konsekuensi yang harus dijalaninya Nizam tidak mengerjakan tugas dari guru Nizam mengusik teman yang sedang belajar Nizam bolos saat pelajaran di kelas Guru sudah menghukum Nizam Guru BK sudah memberikan konseling Guru belum menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan KSE Fakta: MASITAH PUSPA SARI, SMPN 1 BENDAHARA CGP ANGKATAN 5, ACEH TAMIANG 6 7 Keputusan yang saya ambil setelah praktik coaching kepada Nizam dan orang tuanya: Nizam tidak diskors dengan perjanjian akan menjaga perilakunya selama 2 minggu masa percobaan dengan dukungan dan pantauan dari orang tua di rumah. 8 9 Saat ini Nizam mulai menunjukkan sedikit perubahan yaitu sudah mulai mau mengerjakan tugas yang diberikan guru namun terkadang masih suka menjahili temannya. Nizam masih belum fokus. Konsekuensi dari keputusan yang saya ambil adalah guru harus mulai memetakan kebutuhan murid yang berbeda-beda sehingga dapat menghadirkan lingkungan belajar yang menarik pada murid melalui penyusunan RPP betdiferensiasi dan KSE. Beberapa rekan sejawat sudah saya ajak sharing tentang hal ini. Uji Regulasi: Nizam melanggar nilai keyakinan sekolah yang diejawantahkan dalam peraturan sekolah. Uji Panutan: Pak Yasir menyarankan untuk melakukan coaching pada Nizam dan orang tua Nizam terkait perilaku Nizam. Prinsip resolusi yang saya terapkan adalah berfikir berbasis rasa peduli, peduli terhadap tantangan yang dihadapi rekan sejawat saat menghadapi Nizam, dan peduli terhadap kebutuhan Nizam sebagai murid

1 3 2 Saat guru melapor kepada wali kelas tentang perilaku Nizam di kelas Wali kelas dan orang tua Nizam bertemu untuk saling berkolaborasi demi perubahan sikap dan perilaku Nizam 4 Nizam sudah menunjukkan sedikit perubahan setelah hukuman skors dibatalkan, meskipun ia masih senang mengobrol dan mengganggu temannya. Dokumentasi Aksi Nyata 3.1 MASITAH PUSPA SARI, SMPN 1 BENDAHARA CGP ANGKATAN 5, ACEH TAMIANG Wali kelas (saya sendiri) melakukan pendekatan pada Nizam, menggunakan alur percakapan coaching