Story Transcript
BAHAN AJAR
Kegiatan Belajar 1 Satuan Pendidikan
: SMAN 15 Merangin
Mata Pelajaran
: Sosiologi
Kelas / Semester
: XII IPS/ I (Satu)
Materi Pokok
: Ketimpangan sosial sebagai dampak perubahan sosial di tengah globalisasi
Alokasi Waktu
: 2x25 menit
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar •
3.3 Menganalisis faktor penyebab ketimpangan sosial dan pertautannya dengan perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi. (C4)
Indikator • • • •
•
4.3 Me ng hu bun g an da n Menampilkan hasil kajian dan pengamatan tentang ketimpangan sosial sebagai akibat dari perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi.(C5)
• •• •
Menganalisis konsep ketimpangan sosial (C4) Menganalisis faktor penyebab ketimpangan sosial di masyarakat (C4) Menghubungkan konsep ketimpangan dengan contoh ketimpangan yang ada di masyarakat (C5) Membandingkan masalah ketimpangan yang ada pada masyarakat.(C6) Menampilkan hasil diskusi kelompok tentang konsep ketimpangan sosial.(C5) (kketeimpangan Menampilkan hasil diskusi kelompok tentang faktor penyebab ketimpangan sosial.(C5) • Mendeskripsikan upaya mengatasi ketimpangan sosial.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN • Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model problem based learning dan metode diskusi kelompok, games Picture and Picture peserta didik mampu mengembangkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, percaya diri, serta mampu Menganalisis konsep ketimpangan sosial ,Menganalisis faktor penyebab ketimpangan sosial di masyarakat, Menghubungkan konsep ketimpangan dengan contoh ketimpangan yang ada di masyarakat ,Membandingkan masalah ketimpangan yang ada pada
masyarakat.Serta dapat menyajikan dan menampilkan hasil diskusi kelompok dengan baik, kritis, dan kreatif.
B. PETA KONSEP
C. TABEL ANALISIS MATERI FAKTA, KONSEP, PRINSIP DAN PROSEDUR Fakta
Konsep
Prinsip
1. Jalan Rusak di
1. Defenisi ketimpangan sosial 2. Faktor Penyebab ketimpangan sosial
3. Jalan rusak dipengaruhi
Kecamatan Jangkat timur 2. Perbedaan rumah orang kaya dan
kebijakan pemerintah yang tidak merata 4. Kemiskinan menyebabkan terjadinya
miskin di Kecamatan
ketimpangan sosial
Mendahara
dimasyarakat
3. Perbedaan tempat
5. Kebijakan pembangunan
duduk bagi Pejabat
yang tidak merata
dan masyarakat
penyebab terjadinya
biasa dalam sebuah
ketimpangan sosial
acara Formal dan Nonformal
D. MATERI 1. Defenisi Ketimpangan social
Prosedur
Gambar 1. Ketimpangan rumah orang kaya dengan orang miskin Sumber: https://www.swarnanews.co.id/2018/10/18/jangan-biarkan-jurangpemisah-kaya-dan-miskin- menganga/ Ketimpangan sosial diartikan sebagai ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya bisa berupa kebutuhan primer seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, peluang berusaha dan kerja, dapat berupa kebutuhan sekunder seperti sarana pengembangan usaha, sarana perjuangan hak asasi, sarana saluran politik, dan lain-lain. Ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi, ataupun budaya. Pada kenyataannya, ketimpangan sosial merupakan gejala yang selalu hadir. Ketimpangan sosial merupakan konsekuensi dari pelapisan sosial
(social
stratification). Sistem pelapisan sosial terbentuk oleh tatanan nilai. Melalui tatanan nilai, seseorang memperoleh status dan perannya. Dengan statusnya, orang diletakkan dalam posisi tertentu di masyarakatnya. Posisi itu tidak saja berisi orang dengan status tertentu, tetapi sekumpulan orang dengan status yang setara. Bisa dibayangkan seperti kue lapis, setiap lapis itu berisi sekumpulan orang dengan posisi tertentu. Dalam perspektif struktural fungsional, pemberian pendapatan dan berikut hak-hak istimewa lainnya (priviledge) merupakan hal yang wajar. Selain sebagai penghargaan, dengan pendapatan itu, seseorang tetap berperan sesuai dengan kehendak masyarakat. Dengan peran yang dijalankan, seluruh sistem akan berfungsi dan tetap lestari (survive).Permasalahan ketimpangan sosial ini menjadi menarik karena tidak hanya berhenti pada persoalan ketidaksamaan distribusi, tetapi dua hal yang mengikuti kemudian, yaitu diskriminasi sosial dan eksklusi sosial. Ketimpangan sosial akan memberikan prasangka sosial (social prejudice) pada kelompok yang kurang beruntung. Akibatnya, mereka memperoleh perlakuan yang berbeda. Perlakuan yang berbeda ini disebut diskriminasi sosial. Perlakuan yang berbeda akan menyebabkan seseorang atau sekelompok orang mengalami “blocking” atas segala akses yang seharusnya didapat. Mereka dikelompokan atau dipaksa
dikelompokkan
(social
exclusion),
kemudian
mengalami
proses
peminggiran (marginalizati- on). Kondisi yang demikian ini, oleh sejumlah ahli, dianggap sebagai bentuk dari ketidakadilan sosial (social injustice). Pengertian ketimpangan sosial menurut para ahli : a. Menurut Karl Marx, ketimpangan sosial adalah pembedaan kelas sosial yang didasarkan atas kepemilikan alat produksi. b. William Ogburn, ketimpangan sosial merupakan perubahan sosial yang melibatkan unsur-unsur dalam masyarakat yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain. c. Menurut Andrinof A. Chaniago; ketimpangan adalah buah dari pembangunan yang hanya berfokus pada aspek ekonomi dan melupakan aspek social d. Menurut Budi Winarno; ketimpangan merupakan akibat dari kegagalan pembangunan di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga masyarakat. e. Menurut Jonathan Haughton & Shahidur R. Khandker; ketimpangan sosial adalah bentuk-bentuk ketidakadilan yang terjadi dalam proses pembangunan. f. Roichatul Aswidah; ketimpangan sosial sering dipandang sebagai dampak residual dari proses pertumbuhan ekonomi.
Jadi, dapat diatarik kesimpulan ketimpangan sosial adalah sebuah masalah sosial akibat adanya ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor serta mengakibatkan berbagai macam dampak pula dalam bidang ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.
2. Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial Beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya ketimpangan sosial terjadi karena dua faktor: a. Faktor internal Faktor
ini
berasal
dari
dalam
diri
seseorang. Rendahnya
kualitas
diri
seseorang adalah salah satu faktor internal. Ketimpangan sosial ini bisa muncul karena kemiskinan yang mengekang masyarakat. Contohnya adanya sifat malas berusaha.
Gambar 2 : Orang Malas- Malasan Sumber : https://www.elinotes.com/2019/01/orang-bodoh-atau-pemalas.html
b. Faktor eksternal Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini bisa terjadi
karena adanya
birokrasi
atau
aturan hukum
negara
yang
mengekang masyarakat, kebijakan- kebijakan pemerintah sehingga mereka kesusahan dalam mengembangkan dirinya. Ketimpangan sosial ini bisa memicu adanya gejala kemiskinan secara struktural.
Gambar 3 : Jalan Bagus dan Jalan Rusak Sumber : https://www.google.com/search?q=jalan+bagus dan dokumen pribadi jalan ke Kecamatan Jangkat Timur
E. DAFTAR PUSTAKA Modul Sosiologi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas 2020 Buku-Buku Sosiologi kelas 12,edisi revisi Srikandi Empat. Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Kelompok Kompetensi C. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016 https://www.swarnanews.co.id/2018/10/18/jangan-biarkan-jurang-pemisah-kaya-danmiskin- menganga/ https://www.elinotes.com/2019/01/orang-bodoh-atau-pemalas.html https://www.google.com/search?q=jalan+bagus https://www.quipper.com/id/blog/mapel/sosiologi/teori-ketimpangan-sosial-dalam-sosiologi/
F. GLOSARIUM
Gunakan glosarium apabila Saudara mendapatkan kesulitan dalam memahami istilah atau konsep tertentu. Ketimpangan sosial
ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. sebagai suatu ketidakadilan yang dirasakan masyarakat dalam status dan kedudukan.
Faktor Internal
Faktor
ini
berasal
dari
dalam
diri
seseorang.
Rendahnya kualitas diri seseorang Faktor Eksternal
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini bisa
terjadi
karena adanya
birokrasi
atau aturan hukum negara yang mengekang masyarakat.