Buku Lesson Learn Program KOTAKU Kabupaten Banyuwangi Flipbook PDF

Buku ini berisikan pengetahuan, pengalaman, serta ilmu-ilmu yang dapat dipetik selama pelaksanaan program KOTAKU. Semoga

36 downloads 107 Views 9MB Size

Recommend Stories


Español. Learn a language your way! Lesson #9 - Me preocupa que nadie esté tomando medidas sobre este. PDF - Upper Intermediate
PDF - Upper Intermediate Learn a language your way! Español Lesson #9 - Me preocupa que nadie esté tomando medidas sobre este www.cactuslanguagetrai

teaching languages, English, Metaverse, Primary, Learn To Learn
Este trabajo se ha llevado a cabo gracias a la implicación de muchas personas y por ello me gustaría mostrarles mi gratitud en las siguientes líneas.

Synergy Spanish - Christmas Lesson
Synergy Spanish - Christmas Lesson By Marcus Santamaria / Edited by Elena Chagoya Did you complete the 4 free introductory chapters of Synergy Spanis

LESSON ACTIVITY TOOLKIT
LESSON ACTIVITY TOOLKIT ÍNDICE ACTIVITIES.............................................................................................................

Story Transcript

LESSON LEARN Pembelajaran dari Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kabupaten Banyuwangi

Q U OTE (MENYUSUL)

i

TUJUAN •

Sebagai media pembelajaran terhadap berbagai mitigasi kegagalan, praktik baik dan inovasi dalam implementasi program

yang

akan bermanfaat sebagai pijakan bagi

keberlanjutan •

Merupakan media pendukung untuk publikasi kegiatan yang sudah dilaksanakan, mitigasi kegagalan, pembelajaran baik dan inovasi dalam implementasi Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)



Memperkuat posisi dan eksistensi Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) sebagai bagian dari kegiatan pembangunan di Kota/Kabupaten lokasi sasaran Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

ii

TIM PENYUSUN Pengarah Pokja PKP Kabupaten Banyuwangi Elok Elita Rahmawati

OSP 4 Jawa Timur

Penanggung jawab Agung Hasto Nugroho

Askot Mandiri

Tim penyusun Agung Hasto Nugroho

Askot Mandiri

Ani Hidayati

Supporting Staff

Iwan Azis S.

Fasilitator

Yunus Anis

Fasilitator

Ainur Rosyidi

Fasilitator

Musfianawati

Fasilitator

Heny Nurcahyani

Supporting Staff

Ani Hidayati

Supporting Staff

Editor

Lay Out Heny Nurcahyani

Supporting Staff

Ani Hidayati

Supporting Staff

iii

KATA PENGANTAR / UCAPAN TERIMAKASIH Program KOTAKU menggunakan sinergi pendekatan antara Pembangunan Infrastruktur Berbasis Masyarakat, Penguat Peran Pemda sebagai Nahkoda Kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya di Kabupaten/Kota. Melalui sinergi ketiga pendekatan tersebut diharapkan dapat lebih mempercepat penanganan kumuh perkotaan dan Gerakan 100-0-100 dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.

Penulis

iv

KATA SAMBUTAN

v

DAFTAR ISI 

QUOTE ........................................................................................ i



TUJUAN ..................................................................................... ii



TIM PENYUSUN ......................................................................... iii



KATA PENGANTAR / UCAPAN TERIMAKASI.............................. iv



KATA SAMBUTAN ....................................................................... v



DAFTAR ISI................................................................................. vi



STANDAR PERSEPSI PENANGANAN KUMUH ............................. 1



STUDY TIRU PROGRAM KOTAKU .............................................. 4



NAPAK TILAS KOTAKU OLEH NAHKODA ................................. 5



JEMBATAN SASAK MELOT .......................................................... 7



MONEV ..................................................................................... 9



PENGADUAN YANG MEMBAWA BERKAH .............................. 12



PEMBANGUNAN DRAINASE TERTUTUP ................................. 13



PROGRAM KOTAKU BDI 2017-2018 ........................................ 15



PERJUANGAN DIMASA PANDEMI YANG BERKEPANJANGAN . 23



MERAYAP SEBELUM MENJADI GAWAT ................................... 27



KAMPUNG ASRI ....................................................................... 30



TAK ADA LAGI LUAPAN AIR .................................................... 33



PAK EDDY PENGANJURAN BUKAN SEKEDAR BKM ................. 36



USIA SENJA TAK MENGHALANGI ............................................. 41



UPAYA LKM WIRO GUNO ........................................................ 44



POKJA MENJADI KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN PEMILU LKM ............................................................................. 48



MEMBANGUN KEPEDULIAN ................................................... 51



KOTAKU SATU PROGRAM BERJUTA MAKNA ......................... 53



STRATEGI PENDAMPING DALAM MENYATUKAN SILANG PENDAPAT ANTAR TOKOH MASYARAKAT ............................. 56



PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH (KEL. SINGOTRUNAN) ...................................................................... 59



PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH (KEL. KERTOSARI) .............................................................................. 60

vi



PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH (KEL. TUKANGKAYU) ......................................................................... 61



PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH (DESA. WRINGINPUTIH) ...................................................................... 62



PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH (DESA. GENTENG KULON) ................................................................... 63

vii

viii

STANDAR PERSEPSI

PENANGANAN KUMUH Fenomena kumuh saat ini merebak di berbagai sudut – sudut kota, tidak hanya kota besar akan tetapi kota di mana kita tinggal saat ini juga tidak lepas dari fenomena kumuh ini. Ada standar yang tercermin dari persepsi masyarakat bahwa kumuh identik dengan pengelolaan persampahan yang tidak baik, hal ini semata-mata hanya secara visual (penglihatan mata) tanpa menelusuri lebih jauh sebab akibat dari kumuh tersebut muncul. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menggalakkan tim saber (Sapu Bersih) jalanan dengan di biayai APBD agar sampah dapat tertangani dan visual kumuh dapat tergerus hilang. Memang ada dampak terlihat dengan strategi ini, akan tetapi hanya berlaku di ruas jalan protokol saja. Lalu bagaimana dengan kehidupan masyarakat yang ada di gang atau jalanan yang padat permukiman, apakah dengan sendirinya identitas kumuh itu hilang dengan pembersihan pada jalanjalan protokol saja? Tentu saja tidak. Mari dengan pembelajaran strategi diatas kita telaah lebih dalam lagi sebab akibat terjadinya kekumuhan suatu wilayah. Kabupaten Banyuwangi selangkah lebih maju dalam hal pengelolaan kebersihan lingkungan, hal ini terlihat dari berbagai event – event penting tingkat kabupaten yang mengedepankan tema kebersihan lingkungan. Festival kali bersih, jeding resik hingga lomba taman ruang terbuka publik atau hijau adalah beberapa event kebersihan yang telah dan terus diselenggarakan di kabupaten Banyuwangi. Kabupaten banyuwangi juga mangapresiasi adanya Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang hadir dan telah memberikan sumbangsih besarnya dalam hal penataan lokasi perumahan dan permukiman. Program KOTAKU menginspirasi Dinas dan juga Lembaga kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi untuk dapat berkreasi dan menumbuhkan jiwa peduli terhadap Kesehatan, kebersihan dan keberlangsungan lingkungan permukiman. Bahkan dalam Rapat Forum Konsultasi Publik penyusunan RPJMD       

1

dan Rencana Kerja Tahun 2023 yang terselenggara beberapa waktu yang lalu, secara langsung Kepala Bappeda Kabupaten Banyuwangi, Bapak Dr. Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, M.Si mengapresiasi kebersihan Program KOTAKU yang telah memberikan sumbangsihnya terhadap pola pikir masayarakat dalam mengelola dan memelihara lingkungannya, beliau juga tidak segan untuk terus memantau proses keberlanjutan penataan Kawasan permukiman kumuh dengan minimal jalan – jalan pagi untuk melihat secara langsung perubahan wajah yang terjadi di daerah – daerah yang kurang tertata pada awalnya.

Dari sinilah akhirnya standar persepsi Pemerintah Daerah dan Masyarakat akhirnya terjadi pergeseran pemahaman bahwasannya Kumuh itu tidak hanya sampah akan tetapi banyak hal yang menjadi penyebabnya. Secara keseluruhan program KOTAKU mampu menangani permasalahan kumuh ini untuk dapat tertangani secara komprehensif dan efektif. Hal inilah yang akan menjadi program selanjutnya bagi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk menerapkan hal yang sama dalam hal penataan Kawasan permukiman kumuh yang saat ini mulai dilaksanakan efektifitas pembahasan di tingkat Pokja PKP untuk dapat di disstribusikan ke masing-masing OPD teknis yang menangani infrastruktur perumahan dan permukiman untuk mengacu pada dokumen penataan Kawasan kumuh yang ada. Sekali lagi, keberhasilan KOTAKU menjadi akal pemicu bagi Kabupaten Banyuwangi untuk menerapkan proses keberlanjutan program penanganan 2

      

Kawasan permukiman kumuh guna menuju kota yang layak huni dan berkelanjutan baik secara ekonomi maupun kehidupan sosial kemasyarakatan. Dengan tema “Banyuwangi Rebound”, sudah saatnya Kabupaten Banyuwangi terbebas dari image perumahan dan permukiman kumuh guna menunjang Banyuwangi yang ramah Pariwisata bagi setiap pengunjung dan masyarakatnya.

X

LESSON LEARNED :



Persepsi kumuh bukan hanya sampah, akan tetapi proses keterbatasan akses dan sarana prasarana dapat menjadi penyebabnya



Program KOTAKU menjadi pemberlajaran bagi Kabupaten Banyuwangi untuk kedepan dalam keberlanjutannya lebih komprehensif dan efektif dalam penataan Kawasan permukiman kumuh



Program KOTAKU menginspirasi Dinas dan juga Lembaga kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi untuk dapat berkreasi dan menumbuhkan jiwa peduli terhadap Kesehatan, kebersihan dan keberlangsungan lingkungan permukiman



Program KOTAKU yang telah memberikan sumbangsihnya terhadap pola pikir masayarakat dalam mengelola dan memelihara lingkungannya

      

3

STUDY TIRU PROGRAM KOTAKU Dinas PUCKPP Kab. Bnayuwangi (22/10/2020) Kantor Dinas PUCKPP Kabupaten Banyuwangi mendapat kunjungan dari Dinas PKP Kabupaten Buleleng dalam rangka Studi Tiru beberapa program yang dianggap sukses diterapkan di Banyuwangi seperti Greywater. Tidak heran jika Banyuwangi menjadi percontohan. Selama 10 tahun terakhir perkembangan Banyuwangi sangatlah pesat, Sektor-sektor vital menjadi target pemerintah dalam perubahan wajah Banyuwangi. Mulai dalam perbaikan berbagai sarana prasana publik yang dimulai dari wilayah perkotaan hingga perdesaaan. Berbagai kolaborasi dengan pihakpihak terkait pun ditempuh guna menunjang terealisasinya program-program pemerintah dalam mewujudkan prinsip pemeretaan. Salah satunya kolaborasi dengan Program KOTAKU yang pada tahun 2019 sendiri telah merealisasikan kegiatan seperti, jalan, drainase, biofil komunal, sumur bor dibeberapa titik di wilayah Kecamatan Banyuwanai, Giri, dan Muncar. Melalui KOTAKU pemerintah berharap dapat mengembalikan fungsi sarana dan prasana yang ada, misalnya drainase yang difungsikan hanya untuk menampung air hujan dan air bersih. Salah satu caranya yaitu dengan memisahkan dan memfilter limbah black dan grey rumah tangga dengan di dalam biofil komunal. LESSON LEARNED : •

4

      

asjfnjkdnjkn

NAPAK TILAS

KOTAKU OLEH NAHKODA Rutinitas monitoring merupakan salah satu pengendalian Program KOTAKU yang dilaksanakan baik dari level Pusat sampai dengan Tim Fasilitator, hal ini lah yang menjadi salah satu replikasi kegiatan yang secara rutinitas juga dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas PUCKPP melaksanakan Monitoring dan Evaluasi terhadap keberadaan Program KOTAKU. Hal ini menjadi alat bantu bagi program dalam hal kontrol dan pengendalian agar ada check and balancing antara pelaku dan pemangku kepentingan. Kegiatan ini akan memungkinkan berlanjut dan menerus selama di Kelurahan/Desa masih berdiri BKM/LKM beserta asset – asset yang ada guna mendorong kelembagaan tersebut untuk dapat mempertanggungjawabkan semua kegiatan tersebut terutama ke Pemerintah Daerah dan tentu saja ke masyarakat. Tidak hanya monitoring rutin saja yang menjadi napak tilas Pemerintah Daerah akan tetapi Replikasi tentang penentuan identifikasi Kawasan permukiman kumuh yang diharapkan juga merambah kecamatan – kecamatan lain di luar wilayah intervensi program KOTAKU. Sampai dengan akhir tahun 2021, jumlah kecamatan yang telah memiliki profil permukiman kumuh telah mencapai 10 (sepuluh) Kecamatan dari 21 (dua puluh satu) kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Hal ini jelas memberikan legalitas yang cukup bagi pemerintah daerah untuk dapat bergerak menuntaskan masalah kekumuhan di wilayah non KOTAKU sehinggga harapannya semua kecamatan nantinya masing – masing memiliki profil permukiman kumuh yang akan mempermudah bagi       

5

pemangku kepentingan bergerak menuntaskan masalah kekumuhan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 14 tahun 2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh dengan aspek kegiatan meliputi bangunan gedung, jalan lingkungan, penyediaan air minum, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan dan proteksi kebakaran.

Pokja PKP juga merupakan hasil dorongan yang kuat dari Program KOTAKU sebagai inisiator pembentukan, hal ini patut menjadin perhatian kami selaku salah satu Organisasi Pemerintah Daerah yang akan melanjutkan tongkat estafet dari program KOTAKU ini untuk terus berupaya semaksimal mungkin mengakomodir setiap perencanaan dan pelaksanaan bidang perumahan dan permukiman untuk dapat tertata dan sinnkron dengan perencanaan makro daerah terutama demi menuju kota layak huni dan berkelanjutan. Secara umum Program KOTAKU telah memberikan pembelajaran yang sangat berarti bagi penataan Kawasan perumahan dan permukiman di Kabupaten Banyuwangi serta memiliki kontribusi yang signifikan akan terciptanya kemandirian masyarakat dalam menata, mengelola dan memelihara lingkungannya sendiri agar tercipta lingkungan yang sehat dan ramah bagi semua lapisan masyarakat (universal akses). LESSON LEARNED :

6



Monitoring merupakan bentuk pengendalian, check and balancing, dan diskusi antara pelaku kegiatan dan pemangku kepentingan.



Program KOTAKU pemicu pemerintah daerah melaksanakan replikasi indentifikasi kawasan kumuh selain di 5 kecamatan dampingan KOTAKU

      

JEMBATAN SASAK MELOT

Menambah Keindahan Lingkungan, Menunjang Ekonomi Masyarakat

ENTAH sudah berapa lama jembatan penghubung RT 03/RW 01 dengan RT 04/RW 01 Lingkungan Cungking Kelurahan Mojopanggung Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur ini disebut Sasak Melot, bisa jadi waktu itu kondisi jembatannya agak miring sehingga masyarakat sekitar menyebut dengan mudah: Sasak Melot, karena memang di beberapa tempat, sebutan untuk jembatan atau sasak seringkali disesuaikan dengan kondisi fisik jembatannya. Biasanya agar lebih mudah untuk mengingatnya atau pun tidak ingin mengubah nama yang sudah terlanjur viral. Pasca dibangun kembali pun nama jembatan tidak berubah, mungkin untuk mengenang sejarah berdirinya, seperti kata Presiden Repubik Indonesia pertama Dr. Ir. H. Soekarno: Jangan sampai melupakan sejarah (Jas Merah).

Penantian panjang masyarakat akhirnya benar-benar terobati, pada hari Senin, 29 Nopember 2021 Jembatan Sasak Melot diresmikan oleh Lurah Mojopanggung Kecamatan Giri, warga berbondong-bondong menyaksikan peresmian jembatan yang menandai perubahan lingkungan. Tentu saja jembatan ini akan semakin menambah keindahan lingkungan sekaligus menunjang ekonomi masyarakat. Warga lingkungan termasuk anak-anak sekolah yang semula berputar saat berangkat sekolah, kini lebih cepat sampai ke sekolah, katakanlah tepat waktu bahkan bisa lebih pagi sampai di sekolah. Tak terkecuali, bapak-bapak yang berangkat ke tempat kerja juga lebih cepat dan sangat mudah. Apalagi ibu-ibu yang setiap pagi pergi ke pasar juga lebih mudah dan cepat sekaligus semakin bersemangat. Terwujudnya jembatan yang monumental ini sebagai penghubung tali silaturrahmi antar dua RT tentunya tidak lepas dari peranan para Ketua RT masing-masing yang penuh semangat dalam merealisasikan cita-cita bersama,       

7

tak terkecuali Ketua RT 03/RW 01 yang juga Koordinator BKM Tali Asih Mojopanggung. Yang terpenting, jembatan ini bisa segera terbangun, itulah harapan terbesar warga, baik dibangun melalui dana BPM Program KOTAKU maupun dari APBD Kabupaten Banyuwangi, sehingga usulan ini pun dimasukkan dalam dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) maupun Musyawarah Rencana Pembangunan Kelurahan (Musrenbangkel). Bersama semangat tak kenal lelah dan pantang menyerah, Koordinator BKM Tali Asih Mojopanggung mengawal segebok harapan warga hingga membuahkan hasil yang manis. Jembatan Sasak Melot berdiri tegak dan kokoh di tengah kampung, hari ini semakin dirindu kehadirannya dan menjadi tempat favorit para pejalan kaki, mantap. Begitulah jembatan, peranannya sangat penting karena pembangunan jembatan didasarkan untuk menghubungkan jalan yang terputus akibat rintangan, seperti sungai, danau, selat, saluran, lembah atau pun jurang. Saat ini jembatan menjadi salah satu prasarana transportasi yang sangat vital untuk menunjang kelancaran pergerakan arus lalu lintas. Jembatan penghubung RT 03/RW 01 dengan RT 04/RW 01 Lingkungan Cungking ini dibangun melalui (29/11/2021) Peresmian Jembatan Sasak Melot oleh Lurah Mojopanggung Kecamatan Giri kolaborasi dana APBD Kabupaten Banyuwangi tahun anggaran 2021. Konstruksi jembatan ini sangat kokoh dan semoga bertahan lama bahkan lebih lama dari perencanaannya sehingga bisa terus dinikmati oleh anak cucu cicit. Sebab itu, pemeliharaan jembatan menjadi hal yang sangat penting dilakukan agar lifetime bisa melebihi rencana. Semoga manfaat dan barokah.© LESSON LEARNED : Penulis :

Iwan azis S. (Fasilitator Teknik)

• Begitulah jembatan, peranannya sangat penting karena pembangunan jembatan didasarkan untuk menghubungkan jalan yang terputus akibat rintangan, seperti sungai, danau, selat, saluran, lembah atau pun jurang. Saat ini jembatan menjadi salah satu prasarana transportasi yang sangat vital untuk menunjang kelancaran pergerakan arus lalu lintas. • Konstruksi jembatan ini sangat kokoh dan semoga bertahan lama bahkan lebih lama dari perencanaannya sehingga bisa terus dinikmati oleh anak cucu cicit. Sebab itu, pemeliharaan jembatan menjadi hal yang sangat penting dilakukan agar lifetime bisa melebihi rencana.

8

      

MONEV Menjadi Pemicu Pencapaian Tujuan Program Sebagai salah satu bentuk pengendalian suatu kegiatan infrastruktur adalah dengan melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala agar tujuan dari dilaksanakannya suatu kegiatan dapat tercapai. Seperti yang rutin dilakukan oleh Askot Mandiri Kabupaten Banyuwangi bersama pihak-pihak terkait. Tahun 2021 merupakan tahun penuh berkah bagi Kabupaten Banyuwangi, ada beberapa program dari Kementrian PUPR yang berhasil mendarat di tanah Blambangan ini dan salah satunya melalui Program KOTAKU. Pada tahun ini KOTAKU Banyuwangi melaksanakan 2 jenis kegiatan berskala lingkungan yaitu program BPM Cash For Work dan BPM Reguler. BPM (Bantuan Pemerintah Masyarakat) CFW merupakan kegiatan padat karya yang bertujuan memberikan bantuan tunai dalam bentuk upah kerja kepada masyarakat terdampak pandemi covid-19 yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi ini. Lokasi kegiatan BPM CFW di Banyuwangi yaitu, Kelurahan Temenggungan, Pengantigan, Tamanbaru, Sobo, serta Desa Grogol, Jambesari, Kembiritan, Genteng Wetan, Setail, dan Kaligondo. Pelaksanaan kegiatan CFW sendiri adalah dalam kurun waktu 2 bulan sejak di tandatanganinya SPK dari PPK PPW Jatim dengan BKM/LKM. Dan Adapun kegiatan yang dilaksanakan diantaranya adalah perbaikan dan pemeliharaan jalan paving, drainase, MCK, Air bersih serta kegiatan skala lingkungan lainnya.       

9

Tak hanya BPM CFW, KOTAKU Banyuwangi juga mendapatkan BPM Reguler di 5 kelurahan/desa yaitu Kelurahan Singotrunan, Tukangkayu, Kertosari, dan Desa Genteng Kulon serta Wringinputih. Berbeda dengan kegiatan CFW yang berfokus pada masyarakat terdampak pandemi, untuk BPM Reguler fokusnya pada pengurangan luasan kumuh. Parameter kegiatan BPM Reguler adalah SK Kumuh Kabupaten Banyuwangi tahun 2021. Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk pengurangan kumuh skala lingkungan lebih luas yaitu pembangunan akses jalan, drainase, sanitasi, air minum, dan persampahan serta ruang terbuka hijau/publik. Begitu kompleksnya kegiatan BPM Reguler ini maka perlu adanya kegiatan monitoring dan evaluasi secara berkala. Oleh karena itu, Askot Mandiri dengan menggandeng Askot Infrastruktur dan Pokja PKP telah memiliki jadwal rutin untuk monev kegiatan KOTAKU guna mengawal, mengawasi, dan mengontrol kegiatan ini agar berjalan sesuai perencanaan dan tepat waktu.

Tak hanya kegiatan infrastruktur terbangun saja yang dimonev oleh Askot Mandiri dan tim, namun juga organisasi BKM, KSM dan KPP yang menjadi wadah terlaksananya kegiatan BPM KOTAKU juga tak lepas dari monev. Karena 10

      

organisasi yang tangguh akan membawa keberlanjutan yang berarti untuk infrastruktur terbangun. Oleh karena itu dibutuhkan pendampingan dan pengarahan secara berkala kepada organisasi tersebut. Agar pengelola kegiatan pemanfaatan, pemeliharaan prasarana sarana, penggerak masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dalam mewujudkan lingkungan yang bebas kumuh dapat tercapai. Rutinitas kegiatan monev ini juga akan memberikan dampak positif di kemudian hari terhadap pandangan khalayak luas terhadap hasil program KOTAKU dalam membangun, mengedukasi dan memberikan kenyamanan lingkungan hunian kepada masyarakat, dengan asa yang ada optimisme muncul untuk mampu menggugah hati para investor ataupun pemangku kebijakan untuk bekerjasama memberikan pengaruh dan energinya dengan bersama – sama masyarakat membangun Kabupaten Banyuwangi lebih maju dan berkesinambungan.

Penulis :

LESSON LEARNED : •



Kegiatan monitoring dan evaluasi Askot Mandiri dan Pemerindah daerah menjadi pemicu suksesnya pelaksanaan kegiatan BPM CFW dan Reguler KOTAKU tahun anggaran 2021

Agung Hasto Nugroho (Askot Mandiri)

Monev memberikan dampak positif dikemudian hari terhadap pandangan khalayak luas terhadap hasil program KOTAKU

      

11

PENGADUAN YANG MEMBAWA BERKAH

PIM Singotrunan Kronologi Pengaduan : Pada hari Sabtu tanggal 5 Desember 2020, Telah masuk pengaduan untuk tim KOTAKU Banyuwangi. Pelapor dalam hal ini menggunakan akun dengan nama alkabro mengirimkan suatu link video yang sudah terupload di akun Youtube By Sekretaris dengan judul “KOTAKU Salah Design” BKM Singotrunan yang berisikan ketidaknyamanan serta (Adib Akhdiyat Zulfansyah) kekecewaan karena tidak sesuai harapan terhadap hasil proyek drainase tersebut. Tindak lanjut Penyelesaian Aduan : Pada hari Minggu, tanggal 6 Desember 2020 Askot Mandiri dan Tim Fasilitator melakukan penelusuran adanya aduan terkait kekecewaan terhadap hasil kegiatan drainase dari dan BPM TA. 2019 melalui link video yang sudah terupload di akun Youtube dengan judul “KOTAKU Salah Design”. dari konfirmasi yang di dapat dari beberapa sumber termasuk BKM bahwa yang bersangkutan adalah salah satu warga RT/RW 02/01 Kelurahan Singotrunan Kecamatan Banyuwangi. Pada hari Senin, tanggal 7 Desember 2020 pukul 09:00 WIB telah dilaksanakan rapat internal BKM dengan KSM membahas laporan tersebut. Pada pertemuan tersebut BKM juga mengaharapkan adanya pertemuan juga dengan pihak pelapor sehingga di temukan akar permasalahan yang sesungguhnya terkait pelaporan yang menyebutkan bahwa program KOTAKU salah Desaign, khususnya pembangunan drainase di RT/RW 02/01 Kelurahan Singotrunan. Dari rapat yang diadakan tersebut KSM memberikan klarifikasi teknis terkait kegiatan drainase yang telah di lakukan, bahwasannya apa yang telah dilakukan sudah sesuai gambar, DED & RAB yang telah disepakati bersama. Bahkan pada awalnya di daerah tersebut tidak ada drainase terbangun yang sesuai dengan standart teknis. 12

      

Pada hari Senin, tanggal 7 Desember 2020 pukul 12:00 WIB Hasil dari pertemuan dan tinjau lapang tersebut telah ditemukannya titik terang pada permasalahan terkait aduan via link Youtube dengan Judul “KOTAKU Salah Design” yang pada intinya adanya keterputusan komunikasi antara Pelapor dan Pihak Terlapor tentang respon aduan yang tidak ditindak lanjuti. Dan sekaligus telah disepakatinya tindak lanjut penyelesaian masalah dengan isi kesepakatan antara lain : dikoordinir oleh KPP akan dilaksanakan kerja bakti bersama –sama warga sekitar dalam hal mengatasi permasalahan endapan lumpur yang berpengaruh terhadap sirkulasi aliran air yang melintas; akan dilakukan penambahan sodetan air baru sebagai salah satu antisipasi pembagian aliran air yang cukup deras pada saat musim hujan agar tidak menggenang baik dijalan maupun masuk ke rumah warga; pelapor telah bersedia menerima solusi di atas hasil dari mediasi yang di inisiasi oleh BKM antara pelapor dan terlapor dalam bentuk Berita Acara kesepakatan, untuk selanjutnya akan dilakukan komunikasi terlebih dahulu dengan para pihak ketika terdapat permasalahan di kemudian hari. KPP akan lebih berperan aktif kedepannya dalam hal perawatan dan pemeliharaan hasil kegiatan infrastruktur agar keberfungsian infrastruktur dapat terselengara dengan baik serta secara menerus memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada warga untuk tidak membuang limbah rumah tangga pada drainase agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.

LESSON LEARNED : •

dsghhgjg

      

13

Penataban

PEMBANGUNAN DRAINASE TERTUTUP Agar Jalan Lebih Lebar Hilir Mudik Kendaraan Lebih Leluasa

Iwan Azis S. (Fasilitator Teknik)

PENATABAN termasuk salah satu kelurahan di Kecamatan Giri yang cukup agamis, di samping pondok pesantren juga berdiri sekolah-sekolah berbasis Islam, kegiatan-kegiatan keagamaan termasuk melestarikan budaya Islam menjadi aktifitas rutin warga Penataban bahkan perkumpulan atau jam’iyah sema’an Al-Qur’an banyak dipimpin oleh warga Kelurahan Penataban. Di samping kegiatan keagamaan yang sangat kental, Penataban juga menjadi penghasil sayuran ‘kangkung’ terbesar di Banyuwangi. Kondisi tanah pertanian di Kelurahan Penataban sangat cocok untuk sayuran yang satu ini bahkan sangat beda rasanya kangkung yang ditanam di tanah Penataban dengan kangkung daerah lain. Kesibukan para petani kangkung ini banyak kita temui di jalan-jalan kecil atau gang- gang depan rumah penduduk, mereka begitu asyik memilah satu demi satu kangkung yang baru saja dipanen untuk selanjutnya dipasarkan. Bagi warga Penataban, kangkung bukan saja sayuran untuk mendampingi hidangan nasi saja tapi bisa lebih dari itu, di tangan warga Penataban kangkung bisa dibuat jus, mie, kripik atau pun yang lainnya. Kangkung memang sayuran yang multi manfaat. Belum cukup sebagai penghasil kangkung, Kelurahan Penataban ternyata juga menjadi produsen bunga sedap malam. Hebatnya, bunga hias sedap malam Kelurahan Penataban ini memiliki aroma yang sangat wangi. Kualitas keharuman bunga sedap malam Penataban telah diakui oleh konsumen dari luar daerah. Aroma bunga sedap malam mampu mengharumkan seisi rumah selama satu minggu. Para petani Penataban rata-rata mampu memproduksi bunga sedap malam sebanyak 400 batang per hari. Untuk memberikan ciri khas bunga sedap malam Penataban, para petani bunga sedap malam Penataban memberi nama bunga sedap malam Penataban dengan sebutan ‘Sayu Atika’, yang menurut cerita sejarah merupakan nenek moyang warga Penataban. Untuk mewujudkan sebuah kawasan sosial ekonomi masyarakat yang benarbenar terintegrasi dan menjadi sebuah tempat pemasaran yang strategis maka 14

      

perlu penataan lingkungan yang selama ini menjadi sentral (pusat) hasil pertanian, yaitu di Jalan Indra Giri, yang setiap pagi juga dijadikan pasar bagi masyarakat sekitar termasuk menjadi tempat yang paling ramai unting kangkung.

Agar semua kegiatan yang lahir dari tangan dingin warga Penataban, baik itu kegiatan keagamaan & sosial, kegiatan seni & budaya, kegiatan pertanian & ekonomi, tentunya mesti didukung oleh fasilitas infrastruktur yang memadai sehingga bisa menunjang kelancaran aktifitas masyarakat Kelurahan Penataban, apalagi warga yang memanfaatkan jalan paving sebagai media untuk memilahmemilih kangkung yang berkualitas tinggi. Termasuk pula saluran air yang bisa menampung sekaligus mengalirkan hujan dengan baik dan lancar. Apalagi di saat hujan menderas dan berpotensi banjir, drainase yang representatif menjadi sebuah kebutuhan dan satu-satunya pilihan terbaik. Air bisa menjadi teman baik ketika debitnya sesuai dengan kebutuhan dan harapan, akan tetapi bisa menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup kita ketika debitnya melebihi dari yang diharapkan alias banjir. Ketika warga dihadapkan pada dua pilihan pembangunan antara pembangunan paving dan pembangunan drainase, seringkali yang muncul di benak semua orang (yang harus didahulukan) adalah pembangunan paving karena jalan paving nampak jelas di depan kita, padahal ketika pavingisasi didahulukan secara otomatis jalan paving yang baru dibangun itu akan menjadi saluran air hujan terbuka, ending-nya jalan paving cepat rusak dan lifetime-nya pun menjadi singkat. LESSON LEARNED : • Melalui rembug warga lingkungan, khususnya yang paling dekat dengan lokasi pembangunan, warga sepakat bulat mengusulkan pembangunan saluran air/drainase plus penutupnya agar jalan lebih lebar, hilir mudik kendaraan pun lebih leluasa dan nyaman.

Penulis :

Iwan azis S. (Fasilitator Teknik)

• Kehadiran pembangunan saluran drainase tertutup menggunakan U-Ditch Precast, drainase dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U beserta penutup (cover) menjadi solusi yang tepat sasaran.

      

15

PROGRAM KOTAKU BDI 2017-2018 Membawa Banyak Perubahan Melalui Kolaborasi Mempertegas Keberdayaan Ekowisata Bagi Warga

Program KOTAKU di Banyuwangi di tahun 2017-2018 sudah 3 tahun berjalan, ternyata hasil pengurangan kumuh ini sesuai dengan ekpektasi dan harapan pengurangan kumuh hingga perkembangan ekonomi dan wisata melalui Rencana Penataan Ligkungan Pemukiman (RPLP) KOTAKU. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor: 188/482/KEP/429.011/2014 tentang “Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Banyuwangi”, telah teridentifikasi kawasan permukiman kumuh sebanyak 3 (tiga) lokasi dengan luas total kawasan kumuh sebesar 20,63 Ha, yang tersebar di Kecamatan Banyuwangi, lebih tepatnya di Kelurahan Kampung Mandar, Kepatihan dan Kelurahan Lateng. Berdasarkan SK Bupati Banyuwangi tersebut diatas, Kelurahan Kampung Mandar juga salah satu dari 3 (tiga) lokasi prioritas dengan luasan wilayah kumuh di Kelurahan Kampung Mandar yang ditetapkan dalam SK Bupati tersebut adalah sebesar 8,61 Ha. Wilayah kumuh yang teridentifikasi berada di Lingkungan Krajan RW I, RW II, RW III dan Lingkungan Krobokan RW IV, RW V, RW VI.Sesuai dengan amanat UU dalam intisarinya adalah dari UU NO.1 TAHUN 2011 dan permen PU PERA no.2 tahun

16

      

2016). Pelaksanaan Program KOTAKU BDI 2017-2018 awal pelaksanaannya di Kelurahan Kampung Mandar dan Kelurahan Kepatihan Banyuwangi yang menjadi target utama pengurangan kumuh di sempadan pesisir kota Banyuwangi, yang kemudian dilanjutkan di Kelurahan Lateng yang juga satu jalur dipesisir kota di tahun 2018. Memang sangatlah tidak mudah awal mula program KOTAKU di lounching Banyuwangi kala itu, kendala dan hambatan seperti makanan sehari-hari bagi pendamping program maupun bagi pelaksana dilapang, institusi pemerintahan di kelurahan maupun di tingkat daerah sebagai nahkoda di program ini, hingga lembaga non formal atau LSM hingga BUMN yang ada untuk bagaimana semua       

17

DULU

SEKARANG

element tersebut bisa menjadi satu kesatuan visi dan misi nya guna mewujudkan cita-cita luhur untuk pengurangan kumuh dan berupaya menjamin kesejahteraan masyarakat miskin dilokasi kumuh. Tentunya juga muncul tantangan yang besar pula dari masyarakat dari pola pikir mereka, sarana prasarana yang kurang dan memadai baik perubahan budaya masyarakat sebelumnya dan juga dari lembaga BKM kala awal itu masih belum berdaya maksimal hingga pada kelompokkelompok masyarakat yang dibentuk (UP-UP, TIPP, KSM dan KPP) atau kelompok-kelompok masyarakat lain. Karena Program KOTAKU ini nantinya juga untuk kebaikan mereka hingga masyarakat mendapatkan rasa puas bagi apa yang nantinya KOTAKU perbuat bersama semua stake holder, maka tantangan dan hambatan itu harus terus menerus dijalani, dirasakan, dinikmati dan di lanjutkan secara estafet tanpa ada kata selesai (keberlanjutan). Kegiatan-kegiatan program BDI KOTAKU saat itu sesuai untuk pengurangan kumuh dengan pelaksanaan menormalisasikan drainase, pengelolaan persampahan dan jalan lingkungan. Dikarenakan tidak terpeliharanya saluran air dan pembuangan sampah masih belum terkelola baik, warga masih membuang sampah di aliran sungai dan juga kualitas permukaan jalan lingkungan yang becek air menggenang karena berlubang. Wajar, karena aktivitas warga di Kelurahan Mandar, Lateng dan Kepatihan adalah para nelayan, setelah 2 tahun pelaksanaan BDI di 3 lokasi Kelurahan tersebut dalam pengurangan kumuh memberikan hasil yang sangat memuaskan baik dari hasil kemanfaatan bagi masyarakat permukiman maupun pengurangan kumuhnya sangat signifikan hasilnya. Ada satu titik lokasi yang melintasi dari beberapa RT dari lingkungan Krajan dan Grobokan di Kelurahan Mandar dan sebagian di Kelurahan Lateng. Dimana lokasi tersebut sangatlah dibutuhkan bagi para nelayan dan pedagang ikan laut untuk mengangkut dan menjual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) disekitar lokasi tersebut. Tentunya akses jalan yang ada sangat dibutuhkan bagi para nelayan dan ada beberapa kala itu 18

      

warga disana menjadi pengolah hasil pengolahan ikan laut seperti petis, krupuk ikan dan lain-lain di Kampung Mandar juga sangat banyak. Tetapi akses jalan yang digunakan saat itu sungguh sangat memprihatikan kerusakannya karena eksisting jalan tersebut pada saat itu masih jalan tanah yang becek bergelombang dan tanahnya yang labil jika saat hujan pastinya becek dan tidak bisa dilewati oleh pejalan kaki apalagi jika pada saat musim banjir Rob yang sampai saat ini masih sering menerjang pemukiman di Kelurah Kampung Mandar bisa terjadi dua kali dalam satu bulan dan bencana Rob menambah tersebut membuat kerusakan parah di jalan tersebut. Efek di musim kemarau pun debu berterbangan menyapu pemukiman di lokasi sepadan pesisir pantai, benar-benar secara visual sangat kumuh meskipun program KOTAKU di wilayah pemukiman selesai dikerjakan baik jalan yang baru diselesaikan dan drainase yang sudah rapi diakhiri dengan pengecatan masih saja terlihat kotor terkena debu. Memang jalan tersebut ditahun 2011 sudah ada pemadatan tanah yang dikerjakan oleh pihak Propinsi Jawa Timur tapi memang tak kunjung selesai, karena memang sempat terhenti, dengan harapan dan rencananya jalan tersebut segera ada pengerasan dengan pengaspalan jalan. Sebagai garis bawah, kebutuhan jalan tersebut program KOTAKU tidak bisa memberikan keputusan untuk membangunnya meskipun lokasi tersebut kumuh, dikarenakan jalan atau lokasi tersebut adalah milik BUMN PELINDO III Banyuwangi. Rembug bersama warga BKM Barokah dan Kelurahan pun wajib dilaksanakan guna memecahkan masalah ini, yang kemudian memberikan langkah kongkrit dan tindak lanjut bersama. Bentuk langkah dan upaya kita adalah dengan Kolaborasi guna mewujudkan pengurangan kumuh diwilayah jalan itu, koordinasi dan diskusi dengan pihak Dinas PUPR sudah wajib kita lakukan kala itu diakarenakan pihak Dinas pun menyaksikan bahwa jalan tersebut bisa kita selesaikan secepatnya. Langkah pertama kita dengan mendatangi dan menindaklanjuti BUMN PELINDO bersama pihak kelurahan. Peta site plan pembangunan Dermaga Marina PELINDO pun sudah kita dapatkan dan merekapun membenarkan bahwa lokasi tersebut adalah milik PELINDO. Dengan upaya tersebut mereka pun mendukung penuh akan pembangunan jalan, akan tetapi mereka tidak memprioritaskan pembangunan jalan tersebut karena rencana proyek sudah dilimpahkan kepada pihak Propinsi dan Pemerintah Daerah Banyuwangi. Tetapi jika untuk hal-hal lain yang sekiranya dapat ikut mengisi kebutuhan kesejahateraan masyarakat pesisir dekat pelabuhan Marina Pelindo dapat ikut berpartisipasi dalam memberikan solusi, malah dari hasil kunjungan tesebut dengan menjalin hubungan dekat itu mereka memberikan 1 unit gerobak motor sampah untuk       

19

pengelolaan sampah yang ada di Kampung Mandar setelah kita memberikan buku perencanaan RPLP yang sudah kita buat untuk dapat mereka pahami yang semoga PELINDO dapat memberikan banyak. Akan tetapi pembangunan jalan tersebut dengan rincian tekhnis melalui pendamping KOTAKU tidaklah mudah dan murah pengerjaannya, maka butuh upaya lebih terkait dengan hal ini.

DULU

Akhir tahun 2017 paskah penyelesaian BDI tahap 1 selesai yang menyisakan beberapa kegiatan utama di dalam wilayah pemukiman kumuh, tapi tetap menyisakan jalan dilokasi SEKARANG PELINDO tersebut, karena juga desakan warga pemanfaat jalan tersebut sudah sangat massif, keluhan wargapun semakin tidak enak didengar dikarenakan hanya sebagian wilayah dalam pemukiman saja yang baik tetapi di wilayah sempadan pesisir pantai tidak ada tindak lanjut dan itu juga menjadi aktifitas ekonomi warga masih sangat memprihatinkan, pendamping dan BKM Barokah dengan gigih dan berupaya untuk mewujudkan jalan tersebut bisa terealisasi juga bermanfaat dan benarbenar menjadi pengurangan kumuh maka diharapkan RPLP kita akan menjadi jalan atau entry point bagi realisasi pelaksanaan dan juga sebagai mimpi warga di Kampong Mandar, ada satu agenda lagi untuk mewujudkan jalan tersebut bisa terselesaikan, meskipun langkah ini bagi warga adalah sulit merekapun apatis bahwa usulan ini akan dibawa kepada rapat Musrenbangkel, karena dibeberapa tahun lalu usulan ini sudah dimasukkan dalam usulan Musrenbangkel Kampung Mandar, Tetapi kita denagn BKM Barokah dan Pihak Kelurahan terus berupaya dalam mengawal kebutuhan warga ini hingga diahir keputusan program nantinya. Akhirnya dengan mengucapkan rasa syukur ditahun 2018 pertengahan pengerjaan jalan ini sudah mulai direalisasikan oleh Dinas PU Cipta Karya Bina Marga dan Penataan Ruang dengan Volume 20

      

sepanjang 750m x lebar 8m jalan beton dari Kelurahan Kampung Mandar lingkungan Krajan dan Kerobokan hingga di Kelurahan Lateng, yang sebelumnya akan dikerjakan dengan jalan aspal tetapi dari hasil konsultasi teknis bersama fasilitator KOTAKU yang tentunya mengetahui kondisi lapang tidak memungkinkan untuk jalan aspal karena sering terjadi banjir Rob dan dengan tanah yang masih labil, selesai pengerjaan hampir bersamaan dengan selesainya Program BDI KOTAKU tahun 2018, bersamaan pula BKM Barokah Mandar pun sudah mampu untuk berkolaborasi juga dengan pihak PLN untuk pemasangan PJU (Penerangan Jalan Umum) di pinggir jalan yang sudah terbangun tersebut. Akan tetapi kami sadar hasil yang terlihat baik itu belum tentu menjadi jaminan akan keberlanjutan dan malah bisa jadi menjadi tak terurus/ tak terawat, rusak tersiasiakan seperti kurang ada greget dalam pemeliharaannya oleh warga/ KPP (Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara), inilah yang menjadi tantangan lagi bagi penggiat pengurangan kumuh dan warga itu sendiri serta institusi pemerintahan guna menjamin terawatnya bangunan dengan keberlanjutan program yang tentunya dapat mendorong pengembangan akses ekonomi dan social warga dipermukiman. Inilah yang terjadi sebagai tantangan atas kebutuhan dan kepastian jaminan terawatnya paskah hasil program diatas, yang juga sering menjadi pemikiran bagi semua stake holeder terkait dengan paskah program/ proyek dimanapun dan apapun proyeknya hal tersebut sedikit banyaknya terjawab pada Program BDI KOTAKU 2017-2018 yang telah usai dilaksanakan khususnya di Kelurahan Kampung Mandar, Kepatihan dan Lateng, sedikit flash back lagi dari sejarahnya bahwa kampong pesisir 10 tahun lalu sudah menjadi buah bibir bahwa kampong pesisir ini khususnya Kampung Mandar dan Kepatihan adalah kampungnya para preman dan banyaknya kasus criminal yang terjadi, kerasnya kehidupan pesisir pantai dan banyaknya suku dan pendatang di pemukiman padat dipinggiran kota menjadi salah satu pemicu tindak kriminal. Seperti yang pernah disampaikan itu oleh Lurah Kampung Mandar pada saat itu di acara (Serah Terima Hasil Kegiatan Program) ternyata setelah tertatanya lingkungan yang tadinya kumuh kini menjadi lebih baik masayarakat terpuaskan ternyata ada perubahan perilaku warga terhadap lingkungannya baik secara social maupun kepedulian terhadap infra strukturnya.       

21

Pertama kali diadakan Festival Fish Market Kampung Mandar setelah adanya perubahan wajah di sepanjang jalur Plengsengan

Ada lagi perubahan yang menjadi jaminan dan perubahan terbesar dan signfikan setelah selesainya program BDI KOTAKU 2017-2018 dan kegiatan kolaborasi dari dinas pemerintahan Banyuwangi untuk kehidupan yang keberlanjutan bagi ekonomi warga, yaitu pendanaan APBD yang dikerjakan oleh dinas Pariwisata Banyuwangi dilokasi kumuh disempadan pesisir pantai wilayah linkungan Krajan dan Kerobokan Kelurahan Kampong Mandar hingga di ujung wilayah sempadan pantai di Kelurahan Lateng dengan awalnya menggelar Festival Ikan Bakar Kampung Mandar yang ternyata kegiatan tersebut memberikan stimulus dan memicu bagi warga untuk membuat lokasi tersebut menjadi lokasi kuliner, sunguh menjadi keberlanjutan yang baik bagi kegiatan ekonomi dan wisata, dengan lokasi berhadapan dengan pesisir pantai dengan view kapal nelayan, gemerlap warna-warni lampu di malam hari dari pelabuhan Marina PELINDO di tepi pantai cukup indah epic dan eksotis baik sekali untuk liburan dan jalan-jalan keluarga baik dari warga sekitar maupun dari warga pendatang yang saat ini dikenal dengan sebutan “Wisatan Ikan Bakar Plengsengan” karena lokasi tersebut bersandingan dengan plengsengan untuk sandaran kapal nelayan, warga Kampung Mandar dan Lateng sangat memanfaatkan lokasi itu untuk membikin warung kuliner kreatif, dengan diberikan fasilitas lokasi yang diatur teratur oleh pihak pemerintah Kelurahan dan BKM Barokah sebagai mitra untuk bertujuan pembangunan ekowisata dan paguyuban warung Ikan Bakar dan berbagai jajanan yang murah, tidak hanya itu setelah terbentuk paguyuban tersebut penerima manfaat bagi pengusaha

22

      

warung ini juga diberikan kewajiban iuran guna pemeliharaan infrastruktur Kampung Mandar dan Lateng, dengan mengandalkan 2 unit Gerobak Motor Sampah dari KOTAKU dan 1 unit Gerobak Motor Sampah hasil Kolaborasi PELINDO ini bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk satu Kelurahan, unsur dari tujuan KPP (Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara) ini sudah berjalan, meski sebelum terbangun lokasi wisata ini kami dan BKM Barokah bersama pemerintahan kelurahan sudah membentuk KPP tetapi tidak maksimal dan tidak berjalan, tetapi setelah munculnya lokasi wisata ini pemeliharaan dan pendanaan juga aturan bersama ini sudah bisa dilaksanakan dengan penuh kesadaran baik, bagi masyarakat jika wilayah tersebut sudah menjadi lokasi wisata sepertinya warga merasa enggan untuk tidak merawat atau membersihkan lokasinya agar tetap baik dan bersih. Penulis :

Ainur Rosyidi (Senior Fasilitator)

LESSON LEARNED : • Mewujudkan perubahan di kawasan permukiman yang berkelanjutan tidak bisa dilampaui dengan hanya sendiri akan tetapi harus ada keterlibatan dari pihak semua pihak dari luar maupun dari dalam, melalui Kolaborasi dan hubungan yang harmonis diantara keduanya harus saling bersinergi • Legalitas lokasi dan penguasaan lahan dalam project kegiatan Kotaku dituntut dan dipastikan harus jelas akan kepemilikannya dengan melalui koordinasi antara beberapa pihak dan kebutuhan data yang otentik dan jelas sebagai landasan pelaksanaan • RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Pemukiman) akan menjadi jalan atau entry point bagi realisasi pelaksanaan dan juga sebagai mimpi warga di Kampong Mandar yang perlu di pasarkan, yang kemudian ditangkap oleh POKJA PKP salah satunya oleh DINAS PU Cipta Karya Bina Marga dan Penataan Ruang dengan membuat jalan cor sepanjang 750mx8 dan oleh Pelindo lll Banyuwangi dalam memberikan bantuan gerobak motor sampah • Adanya perubahan perilaku masyarakata setelah tertatanya lingkungan yang tadinya kumuh kini menjadi lebih baik masayarakat terpuaskan yang ternyata ada perubahan perilaku bagi warga terhadap lingkungannya baik secara social maupun kepedulian terhadap infra strukturnya • Perubahan kegiatan ekonomi dan Wisata di lokasi permukiman juga dibutuhkan contoh langsung sebagai rangsangan bagi warga dalam pengembangan ekonominya, salah satunya dengan menggelar event wisata kuliner ( Fish Market) yang digelar oleh pemerintah daerah • Pembentukan paguyuban oleh pemerintah Kelurahan dan BKM Barokah Mandar bagi penerima manfaat yaitu pemilik warung/ kafe kuliner secara tidak langsung mereka melaksanakan pemeliharaan dan pendanaan juga aturan bersama, ini sudah bisa dilaksanakan dengan penuh kesadaran baik

      

23

PERJUANGAN DIMASA PANDEMI YANG BERKEPANJANGAN Corona Virus Disease 2019 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Virus ini dapat mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang. Awalnya virus ini muncul dari kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019 dan menyebar ke negara lainnya mulai Januari 2020. Covid19 menyebar melalui percikan cairan yang keluar melalui batuk dan bersin seseorang yang terinfeksi, sentuhan tangan dan wajah, serta tinja namun hal ini jarang terjadi. Masa inkubasi virus ini belum diketahui secara pasti, namun ratarata gejala yang timbul antara 2-14 hari setelah pertama masuk ke dalam tubuh. Virus ini dapat menimbulkan komplikasi pneumonia dan masalah pernapasan parah lainnya, seperti gagal jantung, hati, dan kematian. Mungkin ini salah satu cara Tuhan untuk menguatkan bangsa Indonesia, ditengah berbagai ujian mulai dari bencana alam, isu-isu politik yang menegangkan. Saat ini bangsa Indonesia dikejutkan dengan wadah virus covid19 yang cukup semakin membuat resah negara ini. Bagaimana tidak, tak hanya berdampak pada sektor kesehatan, covid-19 juga mengacaukan sektor perekonomian. Seperti yang terjadi , akibat penyebaran yang wabah ini yang begitu cepat terutama di kota-kota besar dengan mobilitas masyarakatnya cukup tinggi. Kasus pertama covid-19 di Indonesia yaitu pada 2 Maret 2020 dan hingga 31 Desember 2021 Indonesia mencatat sejumlah 4.262.720 jiwa terinfeksi virus ini, 4.114.334 dinyatakan sembuh, dan 144.094 jiwa warga meninggal dunia. Pandemi yang melanda Indonesia telah mengubah negeri ini, bagaimana tidak akibat penyebaran virus yang begitu cepat kepenjuru nusantara membuat pemerintah mengeluarkan kebijaka-kebijakan yang semakin memperumit keadaan. Namun langkah itu harus diambil guna mengendalikan pandemi yang semakin menjadi. Pembatasan kegiatan masyarakat sempat melumpuhkan berbagai sektor diberbagai wilayah. Perkantoran, pusat perbelanjaan, tempat pelayanan publik, serta angkutan umum dan pribadi yang dibatasi hanya 50% 24

      

dari kapasitas. Tak hanya itu jam operasional meraka pun juga dibatasi guna membatasi mobilitas masyarakat. Tahun 2021 genap setahun pandemi ini melanda bangsa Indonesia, berbagai upaya dilakukan pemerintah guna kembali membangunkan geliat perekonomian nasional. Termasuk Kementrian PUPR yang akan terus sigap membangun negeri melalui pembangunan infrastruktur di berbagai penjuru nusantara. Salah satunya melalui program KOTAKU yang telah eksis sejak tahun 2017, program yang fokus menuntaskan kawasan kumuh diberbagai daerah di Indonesia. Tahun ini merupakan tantangan baru bagi KOTAKU, bagaimana tidak ? Setiap tahap kegiatan dalam pemanfaatan Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) harus dilalui dengan prokes yang sangat ketat. Mengingat angka masyarakat yang terinfeksi virus ini terus mengalami peningkatan. Kabupaten Banyuwangi, wilayah diujung pulau Jawa ini pada tahun 2021 sesuai mendapatakan anggaran BPM melalui program KOTAKU sebesar 15 milyar. Berdasarkan Kepmen PUPR nomor 177/KPTS/M/2021 terkait penetapan lokasi dan besaran bantuan kegiatan infrastruktur berbasis masyarakat program ini mendapat 2 kegiatan yaitu BPM CFW (Cash for Work) dan BPM Reguler yang terbagai di 10 desa/kelurahan dampingan KOTAKU. Kelurahan Temenggungan, Pengantigan, Tamanbaru, Sobo dan Desa Grogol, Jambesari, Genteng Wetan, Kembiritan, Setail, seta Kaligondo menjadi daerah yang menerima BPM CFW. Cash for Work merupakan kegiatan pemeliharan infrastruktur terbangun melalui dana APBN, tujuan kegiatan ini adalah memberikan bantuan berupa upah kerja kepada masyarakat terdampak pandemic ini. Jika dicermati desa/kelurahan yang mendapatkan kegiatan BPM CFW merupakan wilayah dengan masyarakat terinfeksi covid-19 yang cukup tinggi. Salah satu dampak yang begitu dirasakan masyarakat adalah semakin sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Hal ini merupakan dampak dari banyaknya usaha-usaha mikro yang gulung tikar, pabrik yang banyak memangkas tenaga kerjanya. Akibatnya angka pengangguran semakin tinggi, nilai kebutuhan pokok yang semakin melambung semakin mencekik masyarakat kecil. Pada kegiatan CFW, KOTAKU tidak membatasi pekerja yang terlihat harus laki-laki, siapapun boleh terlibat asalkan berdomisili di daerah tersebut. Pekerjaan CFW meliputi mengecatan, perbaikan/penggantian paving yang berlubang, pemeliharan drainase mulai dari pengerukan sedimen, perbaikan       

25

dinding saluran yang ambrol, serta penggantian perpipaan air bersih. Menurut penuturan salah satu pekerja CFW mereka sangat berterima kasih kepada KOTAKU, dengan kegiatannya mereka dapat bekerja di dekat rumah dan saat jam istirahat tetap dapat mengerjakan rutinitasnya mengurus ternak. “Senang sekali, hitung-hitung kerja bakti tapi dibayar, sayang kegiatannya cuman sebentar”. Tidak hanya kegiatan CFW, Banyuwangi juga mendapatkan BPM Reguler melalui program KOTAKU. Kegiatan yang bergerak di lokasi SK Bupati Kabupaten Banyuwangi jatuh di Kelurahan Singotrunan, Tukangkayu, Kertosari, Desa Wringinputih, dan Genteng Kulon. Berbeda dengan CFW, BPM reguler merupakan kegiatan pembangunan layanan dasar baru dalam rangka mengurangi angka kekumuhan disuatu wilayah. Pada BPM reguler teratasinya permasalahan dan perubahan wajah di lokasi SK kumuh menjadi capaian tertinggi program. Adapun kegiatan yang dilaksanakan kegiatan ini meliputi pavingisasi, pembangunan drainase baik cor ditempat atau menggunakan precast, rabat motif, septiktank komunal, rehab MCK dan jalur hijau. Semua tahapan kegiatan dilaksanakan dengan penerapan prokes yang ketat sesuai anjuran perintah. Bahkan dalam pelaksanaan kegiatan BPM, ada anggaran yang dikhususkan untuk penyediaan perlengkapan prokes seperti masker, sabun cuci tangan, hand sanitizer, thermogun, dan multi vitamin bagi pekerja. Tidak hanya perlengkapan prokes, pelaksanaan BPM pada tahun tersebut juga harus menerapkan prosedur K3. Jadi setiap pekerja dan pelaku yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi BPM harus menggunakan alat pelindung diri (APD) sepatu boots, rompi, dan helm proyek. Menjadi tantangan tersendiri untuk para fasilitator KOTAKU untuk mengawal kegiatan BPM tahun ini. Ditengah pandemi yang tak berkesudahan meraka dituntut untuk lebih sabar dan pantang menyerah mengingatkan para pekerja untuk selalu taat prokes dan konsisten menggunakan alat pelindung diri (APD) selama pelaksanaan konstruksi. Akan selalu diadakan pengukuran suhu tubuh para pekerja sebelum pelaksanaan kegiatan serta tidak lupa pengecekan perlengkapan dan peralatan yang digunakan. Untuk mereka para pekerja ini hal baru bagi mereka, semuanya terasa memberatkan bagi mereka. Apalagi saat 26

      

cuaca terik, mereka sangat tersiksa dengan masker yang digunakan karena menyulitkan mereka bernapas. Tak jarang mereka curi-curi untuk menurunkan bahkan melepas masker yang digunakan. Tidak hanya prokes pembiasaan pengunaan APD juga sering kali membuat mereka mengeluh tidak terbiasa, tidak nyaman. Seperti seorang anak yang merayu orang tuanya, demikian juga yang dilakukan para pekerja, sedikit demi sedikit merayu pendamping agar mereka diijinkan tidak menggunakan APDnya dengan lengkap.

Tidak hanya berfokus pada pelaksanaan konstruksi, KOTAKU juga peduli dengan terhadapa peningkatan kapasitas pelaku yang terlibat deprogram ini. Ada pelatihan-pelatihan yang dapat diikuti seperti pelatihan perangkat kelurahan/desa, pelatihan BKM/LKM, KSM, KPP, UP-UP, dan yang sangat diminati adalah sertifikasi tenaga kerja konstruksi. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya dengan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur melalui KOTAKU. Sertifikasi ini bertujuan guna meningkatkan kemampuan para pekerja yang terlibat. Diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan fisik mereka tidak hanya sekedar mendapatkan upah dan selesai. Namun mereka juga mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan sertifikat yang bermanfaat untuk peningkatan kapasitas dan keterampilan mereka kedepannya. Karena dilaksanakan pada masa pandemi, pelatihan tukang pada tahun tersebut harus terbagi menjadi dua cluster mengingat jumlah peserta yang cukup       

27

banyak. Pelatihan hari pertama dilaksanakan di balai Desa Genteng Kulon, dan hari keduannya di balai Kelurahan Singotrunan. Lagi-lagi dengan penerapan prokes yang cukup ketat, yaitu kewajiban seluruh peserta sertifikasi untuk melakukan swab test sebelum memasuki lokasi penyelenggaraan kegiatan. Berkat kerja sama dan kesadaran semua pihak kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar dan sesuai harapan. Dan harapannya semoga kegiatan seperti ini dapat terselenggara secara rutin. LESSON LEARNED : • Covid-19 merupakan penyumbang angka Indonesia selama 2 tahun terakhir

Penulis :

kematian terbesar di

• Pembatasan kegiatan masyarakat skala besar merupakan salah satu upaya pemerintah menekan persebaran virus covid dengan membatasi mobilitasnya di luar rumah • Kontribusi program KOTAKU dalam pemulihan perekonomian masyarakat dimasa pandemi dengan kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat yang menerapkan prosedur kesehatan dan keselamatan yang ketat dan sesuai aturan. Banyuwangi di tahun 2021 mendapatkan bantuan pemerintah untuk masyarakat melalui KOTAKU berupa kegiatan BPM FCW dan Reguler. • Kegiatan CFW program kotaku yang dikemas dalam kegiatan swakelola memberikan sumbang sih dalam penanganan dampak ekomomi akibat pandemi covid 19 yang diwujudkan dalam padat karya infrastruktur • Pelaksanaan CFW dan BPM program kotaku menerapkan SMK3 (sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja) mencegah penyebaran covid 19 dan jaminan keselamatan kerja.

28

      

Ani Hidayati (Supporting Staff)

KELURAHAN KERTOSARI

“ MERAYAP SEBELUM MENJADI GAWAT “ Pakem…… nama kampung yang di kenal masyarakat sekitar Banyuwangi sebagai nama tempat bisnis prostitusi, namun tidak banyak yang tahu kalau pakem masuk wilayah administrasi RT3 RW2 lingkungan kramat pakem Kelurahan Kertosari Kecamatan Banyuwangi. Ada 90 an KK yang tinggal dan menetap di sana, dan tidak semua KK disana menjadi tempat bisnis haram, ada 30 an rumah yang membuka “usaha badan”. Dan yang menjadi pembeda antara rumah tangga biasa dengan tempat bordil adalah suara hingar bingar musik koplo di setiap sudut rumah, dengan beberapa perempuan penampilan seksi nongkrong menunggu pelanggan datang. Bagi sebagian orang yang baru pertama kesana, barangkali agak aneh karena di depan gang sudah di hadang oleh petugas parkir, agar membelokan kendaraanv ke parkiran. Itu berlaku bagi semua orang yang bukan warga setempat. Meski konon masyarakat sudah mendiami lokasi ini sejak tahun 70 an namun jarang ada program pembangunan dari pemerintah yang masuk ke sana. Mungkin karena menjadi lokasi tempat bisnis prostitusi tentunya nama pakem memiliki konotasi kurang nyaman, sehingga kegiatan pembangunan acapkali di alihkan ke tempat lain karena khawatir di anggap “mendukung” berkembangnya prostitusi. Bahkan sepanjang berdirinya kampung pakem ini baru di tahun 2013 lalu di bangun jalan makadam sepanjang 800 meter. Melalui SK Satuan kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Profinsi Jawa Timur Nomor : 70/KTPS/Cb.16.5.4/2021 di tahun 2021 lalu lokasi ini di tetapkan sebagai salah satu RT penerima kegiatan BPM KOTAKU, dimana kegiatan jalan paving sepanjang 197 meter menjadi fokus garapan program KOTAKU karena skor kekumuhannya tinggi. Pada pelaksanaanya dengan hanya bekal SK tersebut ternyata tidak cukup bagi Tim Faskel untuk melakukan aksi penanganan, program tidak bisa dengan serta merta langsung bisa melakukan       

29

intervensi, kenapa? penolakan oknum ormas dan media lokal yang menganggap bahwa program KOTAKU turut mendukung berkembangnya bisnis haram ini, kontra pandangan ini juga di dukung oleh sebagian masyarakat, sementara di sisi program, tim faskel wajib mengawal program sampai selesei. Berat memang, tapi masih ada peluang, karena sebagian tokoh masyarakat di Kertosari memang berharap pembangunan infrastruktur di lokasi RT3 RW2 lingkungan kramat pakem tidak di pindah, alasanya adalah yang tinggal di pakem tidak semuanya memiliki bisnis haram dan kebutuhan akan fasilitas umum berupa jalan yang

kayak menjadi kebutuhan penting untuk di prioritaskan pembangunanya. Mempertemukan dua pendapat inipun tidak mudah, setiap saat ada permintaan konfirmasi dan klarifikasi dari ormas dan media lokal, baik kepada Pemerintah Kelurahan, LKM maupun Tim Faskel. Dilematis sekali jika fasilitator akan gagal dalam mengawal perencanaan program, karena tantangan terberat adalah bagaimana mengawal program dengan baik, tanpa ada kedala dan tanpa ada yang di rugikan. Gagal bisa gawat………..! Beberapa pendekatan yang coba dilakukan Tim Faskel adalah melakukan komunikasi informal dengan tokoh masyarakat, Forum RT/RW dan LPMK dengan tujuan utama adalah kegiatan di lingkungan kramat pakem tetap berjalan. Bahkan dilakukan fasilitasi pertemuan antara ormas, Pemerintah Kelurahan, LPMK, LKM dan Tim Faskel juga tidak memberikan hasil yang signifikan, karena oknum ormas tidak hadir. Sehingga kemudian di ambil keputusan pembangunan jalan paving sepanjang 197 m di lokasi RT3 RW2 lingkungan kramat pakem tetap dilanjutkan, dengan berbagai konsekwensi, salah satunya adalah kemungkinan blow up berita negative dari media local. Gayung bersambut, di tahun yang sama melalui APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi telah mengalokasikan pembangunan jalan 30

      

paving sepanjang 402 m, nyambung dengan paving yang di garap oleh Program KOTAKU. Lengkap sudah keberhasilan Ini, program berjalan baik, dukungan dari masyarakat, Pemerintah kelurahan dan Pemerintah Daerah sangat luar biasa.

Heri Leo tokoh masyarakat lingkungan pakem menyampikan bahwa pembangunan jalan ini memang di tunggu oleh masyarakat, mengingat bahwa musim penghujan dipastikan jalan licin dan becek, belum lagi jika musim pasang air laut, maka banjir ROB kerap terjadi. Sehingga harapan kedepan jika ada program serupa, ada pembangunan plengsengan (TPT) untuk menghalau ROB dan jaringan drainase yang memadai dalam menampung limpasan air hujan. LESSON LEARNED :

Penulis :

Yunus Anis (Senior Fasilitator)



Pelaksanan kegiatan yang komperehensif akan mampu menjawab kebutuhan masyarakat.



Edukasi akan menjaga lingkungan tetap lestari akan menciptakan lingkungan bersih, indah dan sehat

      

31

GERAK LANGKAH KPP KELURAHAN KERTOSARI DALAM MEWUJUDKAN

“KAMPUNG ASRI” TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR

Kelurahan Kertosari Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kelurahan yang Berdasarkan SK Kumuh Bupati Banyuwangi Nomor 188/22/KEP/429.011 merupakan Kelurahan yang masih berstatus kumuh ringan dengan luas kumuh sejumlah 7,80 Ha Dengan Jumlah Penduduk 2.242 Jiwa dan 723 KK dengan Tipologi kelurahan adalah daerah Persawahan. Daerah yang berstatus kumuh tersebar di 6 RT yaitu 3 RT ada di Lingkungan Krajan yaitu di RT 1 RW 2, RT3 RW 2 dan RT 3 RW 3 dan 3 RT ada di lingkungan Kramat, tepatnya di RT 1 RW 2, RT 2RW 2 dan RT 3 RW 2. Adapun jumlah bangunan yang ada di Lokasi Kumuh sejumlah 629 unit bangunan. Posisi kelurahan Kertosari di sebelah Utara berbatasan Dengan Kelurahan Karangrejo, Sebelah Timur berbatasan dengan selat Bali, Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Sobo dan Sebelah Barat Berbatasan dengan Tukangkayu. Di tahun 2021 Kelurahan Kertosari merupakan satu diantara 5 kelurahan yang memperoleh Dana Bantuan Pemerintah Untuk Masyarakat (BPM) regular. Penyumang kekumuhan di kelurahan kumuh adalah masih adanya Bangunan yang tidak memenuhi syarat tenis yaitu sejumlah 321, masih adanya jalan dengan permukaan yang rusak sepanjang 2.107 m masih adanya masyarakat yang tidak terakses air minum sejumlah 278 KK Serta masih adanya jumlah KK dengan sarpras limbah tdk sesai dengan persyaratan Tehnis sejumlah 246 KK. Dalam rangka Pengurangan Kumuh di Kelurahan Kertosari beberapa kegiatan yang direncanakan adalah Pembangunan Jalan Paving, Pembangunan Drainase, Ipal Komunal, Pembangunan Bak Sampah, pembangunan gerobak sampah, Perbaikan MCK serta Kawasan hijau.

32

      

Dalam pelaksanaan kegiatan, warga bersama sama memberikan swadaya baik berupa tenaga kerja, mapun konsumsi secara bergiliran yang diberikan kepada para pekerja. Wujud dari kerjasama yang baik menghasilkan kegiatan pembangunan yang baik, termasuk terwujudnya Lembaga setelah kegiatan usai dilaksanakan yaitu Kelompok Pemanfaat Pemelihara yang diketuai oleh Bapak Hendro. Adapun susunan KPP Kertosari adalah sebagai Berikut : Kelompok Pemanfaat Pemelihara (KPP). Dalam struktur Organisasinya KPP yang diketuai oleh Bpk Hendro Harsono yang merupakan Juga Ketua Forum RT/RW di Kelurahan Kertosari. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Kelurahan Kertosari, Bapak Joko bahwa di tahun 2017 Kelurahan Kertosari memperoleh Juara 3 Kampung Asri Tingkat Kabupaten Banyuwangi. Pada saat tahun 2017 Kelurahan Kertosari baru memiliki 1RW, sedangkan syarat untuk bisa mengikuti Lomba Kampung Asri tingkat Propinsi harus sudah memiliki minimal 2 RW yang memenuhi syarat,

adapun syarat RW tersebut, selain bersih dan indah, juga sudah keluar dari kekumuhan, artinya jalannya sudah bagus, tidak ada lagi permasalah Kebutuhan Air Minum warga dan juga tidak ada masalah lagi terkait dengan persampahan. Dan yang terpenting lagi adalah adanya kesadaran masyarakat untk       

33

menjaga lingkungannya menjadi lingkungan yang bersih dan Asri. Terwujudnya Kertosari Menjadi Lingkungan yang asri sangat didukung dengan keberadaan pembangunan Perbaikan MCK di Wilayah RW 2. Dimana pembangunan inilah yang menjadikan masyarakat khususnya ibu ibu mulai bergerak untuk berbuat demi lingkungannya. karena MCK yang dibangun menyisakan ruang terbuka hijau yang dimanfaatkan oleh ibu ibu untuk menanam Sayuran. Dan yang terpenting lagi berdasarkan Info dari Warga Masyarakat yaitu ibu Romadhon sebagai penggerak masyarakat di lingkungan krajan, ibu ibu mulai melakukan pemilahan sampah dari dapur masing masing mengatur jadwal Piket memelihara tanaman sayuran. Untuk Penguatan kapasitas bagi masyarakat ,KPP telah bekerja sama dengan “Sanggar Ma’e” yang ada Di Kelurahan Karangrejo untuk peningkatan pengetahuan, pemilahan Sampah, Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dan pelatihan membuat product dari limbah sampah. Semoga Kelurahan Kertosari memperoleh juara dalam mengikuti lomba kampung Asri di tingkat Propinsi dan KPP ditingkat kelurahan maupun tingkat Basis di RT berjalan dengan baik.

Penulis :

Musfianawati (Fasilitator Sosial)

LESSON LEARNED : • Bersama sama mewujudkan lingkungan menjadi bersih lebih ringan bila dibanding melakukan sendiri-sendiri. • Untuk merubah lingkungan menjadi bersih diperlukan kesadaran semua pihak • Menjadi besar harus dimulai dari diri sendri, dari hal kecil dan dimulai saat ini • Bekerjasama dengan berbagai pihak adalah kunci mengembangankan potensi

34

      

Kelurahan Boyolangu

TAK ADA LAGI LUAPAN AIR AIR HUJAN MENGALIR ALAMIAH, WARGA MAKIN BERGAIRAH BERAKTIFITAS

Festival Puter Kayun Setiap Tahun di Kelurahan Boyolangu

KELURAHAN Boyolangu Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur adalah salah satu kelurahan yang terletak di dataran tinggi barat kota Banyuwangi. Kelurahan ini termasuk salah satu kelurahan yang cukup intens dalam menggelar berbagai kegiatan, baik seni-budaya maupun kegiatan keagamaan. Salah satu kegiatan budaya yang sudah menjadi agenda kabupaten dan dimasukkan dalam kalender wisata Banyuwangi, yaitu Tradisi Puter Kayun, kegiatan turun menurun ini sejak lama dilakukan oleh warga dan saat ini makin terkoordinasi dengan baik, guyup-rukun menjadi salah satu harapan semua warga. Ritual napak tilas masyarakat Using Boyolangu Banyuwangi ini digelar setiap bulan Syawal, tepatnya hari ke-10 bulan Syawal. Kegiatan terbaru yang dilakukan warga lingkungan dan didukung penuh pihak kelurahan adalah Pasar Kampung Kopat, yaitu Pasar kuliner khas Banyuwangi seperti kupat sayur, jajanan tradisional seperti cenil, orog-orog, clorot, lepet, dan lain-lain. Di samping padatnya kegiatan seni-budaya & keagamaan, tentunya fasilitas pendukung mesti diperhatikan sekaligus dipenuhi demi menunjang kelancaran aktifitas masyarakat Kelurahan Boyolangu, khususnya warga yang bermukim di pinggir jalan. Perbaikan/pembangunan saluran air menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak. Pembangunan drainase ini menjadi sangatlah       

35

penting karena berpengaruh pada halaman rumah juga rumah penduduk sekitar. Saat hujan turun apalagi hujan yang turun terus-menerus berimplikasi terhadap debit air yang mengalir (membeludak) di saluran drainase. Tak jarang air kiriman ini kerap masuk ke rumah-rumah penduduk. Memperbaiki dan membangun saluran drainase yang representatif dan memadai menjadi sebuah keniscayaan. Berdasar rembug warga lingkungan, khususnya yang dekat dengan lokasi pembangunan, warga menyepakati untuk mengusulkan pembangun saluran air/drainase beserta penutupnya agar jalan bisa lebih luas, manuver kendaraan pun lebih mudah dan nyaman. Yang tak kalah penting adalah saat hujan turun, airnya mengalir dengan lancar tanpa hambatan, sehingga segala urusan pekerjaan maupun urusan sehari-hari warga bisa lebih mudah dan lancar. Kalau mau jujur, selama ini peningkatan prasarana penunjang kebutuhan warga kelurahan mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, apalagi kehadiran Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang sebelumnya bernama Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) di Indonesia dan menyebar luas di masing-masing Kabupaten/Kota dan Kelurahan/Desa memiliki arti tersendiri. Kelurahan Boyolangu Kecamatan Giri menjadi salah satu kelurahan di barat kota yang mendapat program ini sejak tahun 2007 kemarin yang kegiatan infrastrukturnya lebih difokuskan pada kebutuhan warga miskin tingkat basis (Lingkungan/RW/RT). Kini, tak ada lagi jalan-jalan kecil dan gang-gang sempit yang kotor dan kumuh, sebab kegiatan PNPM-MP telah menyasar habis lokasilokasi yang sebelumnya tak tersentuh oleh pembangunan. Apalagi sejak kemunculan Program KOTAKU yang menggantikan PNPM-MP, yang sasaran pembangunannya lebih luas lagi yakni kawasan lingkungan yang mesti tuntas dalam satu periode anggaran. Tahun 2019 adalah tahun yang membahagiakan bagi warga Kelurahan Boyolangu, khususnya Lingkungan Porong, Program KOTAKU yang hebat dan dahsyat ini telah menyulap Lingkungan Porong yang agak jauh dari kota menjadi lingkungan yang indah mempesona, kampung yang mengasyikkan, kampung yang meneduhkan. Program KOTAKU telah membawa katarsis, memunculkan spirit membangun tanah kelahiran. Tahun kemarin (2021) dan sampai hari ini, RT di Lingkungan Krajan juga Lingkungan Concrong menjadi lokasi SK Bupati Banyuwangi yang nantinya menjadi titik pusat pembangunan Program KOTAKU. Harapannya, pasca 36

      

mendapat SK Bupati sebagai dasar hukum pembangunannya, penyelesaian (pembangunan) lingkungan ini bisa dituntaskan secara keroyokan (bersamasama) pelbagai pihak dengan cara kolaborasi, yang penting kekumuhan bisa tuntas. Hadirnya pembangunan saluran drainase tertutup yang menggunakan UDitch Precast, drainase dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U beserta penutupnya menjadi solusi yang tepat untuk menyelesaikan persoalan lebatnya air hujan di Lingkungan Krajan Kelurahan Boyolangu. Kolaborasi pembangunan drainase dari dana APBD Kabupaten Banyuwangi ini sangat tepat sekaligus memudahkan warga sekitar dalam melakoni aktifitas sehari-hari. Semoga manfaat dan barokah sekaligus aktifitas berkesenian dan berkebudayaan masyarakat menjadi lebih mudah dan lancar. © Penulis :

LESSON LEARNED :

Iwan azis S. (Fasilitator Teknik)

• Pembangunan drainase ini menjadi sangatlah penting karena berpengaruh pada halaman rumah juga rumah penduduk sekitar. Saat hujan turun apalagi hujan yang turun terus-menerus berimplikasi terhadap debit air yang mengalir (membeludak) di saluran drainase. • Memperbaiki dan membangun saluran drainase yang representatif dan memadai menjadi sebuah keniscayaan. • Kalau mau jujur, selama ini peningkatan prasarana penunjang kebutuhan warga kelurahan mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, apalagi kehadiran Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang sebelumnya bernama Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) di Indonesia dan menyebar luas di masing-masing kabupaten/kota dan kelurahan/desa memiliki arti tersendiri. • Apalagi sejak kemunculan Program KOTAKU yang menggantikan PNPM-MP, yang sasaran pembangunannya lebih luas lagi yakni kawasan lingkungan yang mesti tuntas dalam satu periode anggaran.

      

37

“PAK EDDY PENGANJURAN” BUKAN SEKEDAR BKM SAAT pertama kali program ini muncul di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, Penganjuran adalah salah satu dari dua kelurahan (Lateng dan Singotrunan) yang menjadi pilot project P2KP (Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan), program sederhana yang lambat laun melampaui ekspektasi ini pertama diluncurkan tahun 1999 pasca bergulirnya reformasi Indonesia dan Republik Indonesia mulai dipimpin oleh presiden yang merakyat Dr. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Begitulah perjalanan sejarah, program demi program terus bermunculan tapi tidak banyak yang tetap berjalan dan menjadi kebanggaan masyarakat. P2KP adalah salah sedikit program yang tetap bertahan itu, walau dalam perjalanannya mengalami pergantian baju tapi intisari program tetap sama, ada BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) yang merupakan garda depan dan terpenting dari program ini, bagaimana tidak penting seluruh dana yang turun dari pusat Kementerian PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) jatuhnya ke rekening BKM yang tidak bisa dikeluarkan tanpa ada tanda tangan dari tiga orang spesimen (Pimpinan Kolektif BKM), dan sampai hari ini masih tetap seperti itu pedoman umumnya. Tidak bisa dipungkiri oleh semua pihak bahwa P2KP (Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan) telah membawa katarsis bagi kampung-kampung di tengah perkotaan, kalau dulu jalan kecil di gang-gang 38

      

sempit di wilayah RT, RW, lingkungan tidak pernah tersentuh oleh program pembangunan dan hanya swadaya masyarakat yang bisa menyelesaikan, sejak P2KP muncul, jalan perkampungan yang sempit bahkan menyatu dengan tanah warga menjadi sasaran utama pembangunan. Kalau lahan yang akan (dibangun) dijadikan jalan, cukup melampirkan surat yang ditandatangani bersama termasuk lurah bahwa lahan itu diijinkan untuk dilalui atau bahkan (jika boleh) dihibahkan untuk jalan. Sebuah program yang benarbenar (menghargai) masyarakat, masyarakat diajak untuk berpikir dan berbuat. Dalam pelaksanaannya, masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang mengusulkan, merencanakan, membangun, mengawasi, melaporkan, tentu saja tetap dalam pendampingan BKM, fasilitator (pendamping), lurah, camat, dan seterusnya.

sempit di wilayah RT, RW, lingkungan tidak pernah tersentuh oleh program pembangunan dan hanya swadaya masyarakat yang bisa menyelesaikan, sejak P2KP muncul, jalan perkampungan yang sempit bahkan menyatu dengan tanah warga menjadi sasaran utama pembangunan. Kalau lahan yang akan (dibangun) dijadikan jalan, cukup melampirkan surat yang ditandatangani bersama termasuk lurah bahwa lahan itu diijinkan untuk dilalui atau bahkan (jika boleh) dihibahkan untuk jalan. Sebuah program yang benar-benar (menghargai) masyarakat, masyarakat diajak untuk berpikir dan berbuat. Dalam pelaksanaannya, masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang mengusulkan, merencanakan, membangun, mengawasi, melaporkan, tentu saja tetap dalam pendampingan BKM, fasilitator (pendamping), lurah, camat, dan seterusnya. Setelah delapan tahun berjalan atau tepatnya tahun 2007, P2KP berganti baju menjadi PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan), bisa jadi untuk lebih menegaskan bahwa ini adalah program nasional. Tentu saja, program ini mesti lebih baik, karena sesuatu yang masih kurang di P2KP disempurnakan di PNPM-MP. Di tengah perjalanan PNPM-MP atau tepatnya tahun 2009 di Kelurahan Penganjuran Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi ada sesosok yang mencuri perhatian fasilitator (pendamping) bukan karena kecantikan yang luar biasa tapi karena kegantengan yang mempesona (mantap pak, geno tetep katon enom). Sosok ini biasa dipanggil Pak Eddy Penganjuran (lengkapnya Eddy Sutanto), kalau membicarakan tentang Pak Eddy biasanya tidak lepas dari sosok teman karibnya Pak Lukman Tukangkayu (lengkapnya Lukman Hakim), dua sosok inilah yang malang melintang di dunia pemberdayaan, saling mengisi, saling menjaga, saling berdiskusi, dan segala sesuatu yang mengarah pada keberhasilan program. Tahun 2021 kemarin kebersamaan itu harus berpisah, Pak Lukman yang murah senyum itu akhirnya kembali keharibaan Allah SWT, semoga husnul khotimah, aamiin. Setelah delapan tahun berjalan atau tepatnya tahun 2007, P2KP berganti baju menjadi PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan), bisa jadi untuk lebih menegaskan bahwa ini adalah program nasional. Tentu saja, program ini mesti lebih baik, karena sesuatu yang masih kurang di P2KP disempurnakan di PNPM-MP. Di tengah perjalanan PNPM-MP atau tepatnya tahun 2009 di Kelurahan Penganjuran Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi ada sesosok yang mencuri perhatian fasilitator (pendamping) bukan karena kecantikan yang luar biasa tapi karena kegantengan yang mempesona (mantap pak, geno tetep katon enom).

      

39

Pak Eddy BKM Penganjuran

Legendaris

Sosok ini biasa dipanggil Pak Eddy Penganjuran (lengkapnya Eddy Sutanto), kalau membicarakan tentang Pak Eddy biasanya tidak lepas dari sosok teman karibnya Pak Lukman Tukangkayu (lengkapnya Lukman Hakim), dua sosok inilah yang malang melintang di dunia pemberdayaan, saling mengisi, saling menjaga, saling berdiskusi, dan segala sesuatu yang mengarah pada keberhasilan program. Tahun 2021 kemarin kebersamaan itu harus berpisah, Pak Lukman yang murah senyum itu akhirnya kembali keharibaan Allah SWT, semoga husnul khotimah, aamiin.

Di usia yang tidak lagi muda, Pak Eddy yang lahir di Banyuwangi, 28 Juli 1954 ini sekarang tinggal di RT 01/RW 03 Lingkungan Mulyoasri bersama istri tercintanya sementara kedua anaknya tinggal di Surabaya bersama pendampingnya masing-masing termasuk cucu-cucu Pak Eddy. Salah satu prinsip yang dipegang terus oleh Pak Eddy adalah mendampingi masyarakat sama saja dengan mendampingi keluarga, alhasil kedua putra-putrinya menjadi anak-anak yang berhasil, baik dalam pekerjaan maupun rumah tangganya. Kedermawanan seorang Pak Eddy diikuti oleh anak-anaknya, membantu masyarakat menjadi sebuah keharusan dan pertanggungjawaban hidup di dunia bahkan di akherat kelak. Kata seorang teman, untuk melihat seseorang itu dicintai oleh masyarakat, salah satunya bisa dibuktikan dengan menjadi seorang Ketua RT, karena Ketua RT adalah jabatan yang paling dekat dengan warganya. Ini sudah dibuktikan oleh Pak Eddy yang pernah menjadi Ketua RT 01/RW 01 Lingkungan Krajan Kelurahan Penganjuran Kecamatan Banyuwangi sejak tahun 2001 sampai tahun 2011. Sementara menjadi PK-BKM sejak tahun 2009 sampai hari ini (13 tahun) dan Pak Eddy adalah satu-satunya BKM Penganjuran terlama. Tentunya ini bukan waktu yang sebentar, dan ini bukan hanya sekedar kepercayaan masyarakat tapi rasa rindu dan cinta yang tak bisa diungkapkan dengan seribu kata kepada seorang Pak Eddy. “Saya di BKM hanya menjadi penyeimbang saja, nggak perlu harus di depan, kalau semua ingin di depan lalu siapa yang akan berada di tengah atau di belakang, posisi itu sebenarnya hanya persoalan waktu saja tapi (yang terpenting) bagaimana di seluruh waktu, kita bisa memberi warna tersendiri sehingga BKM lebih berwana,” pesan Pak Eddy yang diamini oleh fasilitator Budi Pratomo, Hartono, Roziqin, Iwan Aziez yang lagi ngopi bareng di rumahnya. Kalau ngomong ngopi bareng, tidak cukup waktu untuk ditulis dan diperbincangkan, karena ngopi sejatinya adalah sebuah tulisan dan perbincangan yang tiada ujungnya, kadhung wes ngopai lalai sekabehane. 40

      

Tak kenal lelah dan serba bisa, itu predikat yang pantas disematkan kepada Pak Eddy Penganjuran, bagaimana tidak serba bisa kalau pendampingan UPL (infrastruktur) beliau pakarnya, pendampingan UPS (sosial) di luar kepala, pendampingan UPK (simpan Saat Fasilitator Pendamping Koordinasi dengan Pak Eddy pinjam) sudah tidak diragukan lagi, apalagi pendampingan sekretaris yang menjadi pantauannya setiap bulan. Bagi Pak Eddy, rumahnya adalah kantor kedua BKM, koordinasi dan ngopi bareng bahkan pertemuan PK-BKM juga kerap dilakukan di rumahnya, “Kadhung nong umah isun ojo kuatir, isun siapno sekabehane, ono kopine, gedang goreng, mie goreng, sate,” begitulah janji Pak Eddy dalam bahasa Osing Banyuwangi yang kental. Yang harus digarisbawahi semua itu adalah uang pribadi, kadangkala fasilitator menolak ajakannya tapi bagi Pak Eddy, menolak sama saja dengan membuat kecewa. Inilah fenomena pemberdayaan, tidak semua harus diukur dengan uang, pelatihan BKM, UPL, UPS, UPK, sekretaris, KPP, KSM adalah kegiatan yang mesti terus dilakukan setiap tahun untuk semua BKM karena pelatihan ini menyatukan para pelaku pemberdaya, saling bertukar pikiran, sharing keberhasilan UPK, dan lain-lain. Minimal output dari pelatihan, ada ilmu dan informasi baru yang masuk termasuk silaturrahmi yang terus terjaga. Pak Eddy adalah tokoh pemersatu BKM di Banyuwangi, tak jarang Pak Eddy menginisiasi pertemuan BKM walau tidak semuanya tapi BKM yang paling peduli terhadap kemajuan BKM, dari sinilah muncul gagasan-gagasan baru yang genius. BKM dan KSM, kata Pak Eddy, mesti difungsikan sebagaimana mestinya sesuai Tupoksi dan Pedum yang ada, jangan sampai atas nama proyek, semua harus segera selesai tanpa mengindahkan proses yang harus dilalui. Mantap Pak Eddy, pemberdayaan dan proyek adalah sesuatu yang harus berjalan beriringan, tidak saling mendahului atau didahului, proyek dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membuahkan hasil (manfaat), adapun waktu dan biaya adalah pondasi utama dari sebuah proyek, sementara pemberdayaan adalah proses terjadinya perubahan sikap dan mental masyarakat agar bisa mandiri untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.

      

41

LESSON LEARNED :

Sampai hari ini pasca PNPM-MP berubah menjadi P2KKP (Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan) tahun 2015, kini bertitel Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) sejak tahun 2016, ini sebuah bukti nyata bahwa Program KOTAKU memang benar-benar milik masyarakat dan senantiasa dirindui-dicintai masyarakat. Termasuk Program KOTAKU di Kelurahan Penganjuran yang sudah berusia 23 tahun, apalagi yang sangat mengagumkan dan layak diapresiasi, UPK Penganjuran sampai hari ini masih tegak berdiri alias berjalan sesuai dengan pedoman umum KOTAKU. Strateginya, kata Pak Eddy, harus sabar dan telaten, jangan meremehkan persoalan kecil tapi juga jangan terlalu membesarkan setiap persoalan. Sepakat Pak Eddy Penganjuran, kapan-kapan ngopi bareng maning, sedulur Faskel Budi Pratomo, Hartono, Roziqin, Iwan Aziez siap meluncur… ©

Penulis :

Iwan azis S. (Fasilitator Teknik)

42

      

• Program KOTAKU adalah sebuah program yang benar-benar (menghargai) masyarakat, masyarakat diajak untuk berpikir dan berbuat. Dalam pelaksanaannya, masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang mengusulkan, merencanakan, membangun, mengawasi, melaporkan, tentu saja tetap dalam pendampingan BKM, fasilitator (pendamping), lurah, camat, dan seterusnya. • “Saya di BKM hanya menjadi penyeimbang saja, nggak perlu harus di depan, kalau semua ingin di depan lalu siapa yang akan berada di tengah atau di belakang, posisi itu sebenarnya hanya persoalan waktu saja tapi (yang terpenting) bagaimana di seluruh waktu, kita bisa memberi warna tersendiri sehingga BKM lebih berwana,” pesan Pak Eddy. • BKM dan KSM mesti difungsikan sebagaimana mestinya sesuai Tupoksi dan Pedum yang ada, jangan sampai atas nama proyek, semua harus segera selesai tanpa mengindahkan proses yang harus dilalui. Pemberdayaan dan proyek adalah sesuatu yang harus berjalan beriringan, tidak saling mendahului atau didahului, proyek dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membuahkan hasil (manfaat), adapun waktu dan biaya adalah pondasi utama dari sebuah proyek, sementara pemberdayaan adalah proses terjadinya perubahan sikap dan mental masyarakat agar bisa mandiri untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama. • Strategi menjadi BKM yang baik adalah harus sabar dan telaten, jangan meremehkan persoalan kecil tapi juga jangan terlalu membesarkan setiap persoalan.

USIA SENJA TAK MENGHALANGI Inilah Program KOTAKU yang baru yang disesuaikan dengan kebutuhan saat pandemic Covid19 di tahun 2020 dan hal itu tersampaikan dalam Keputusan Presiden No.12 Tahun 2020 Tanggal 13 April 2020 menetapkan Bencana Non Alam Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional serta Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya tentang Tata Cara Pencegahan Penyebaran COVID-19 dalam pelaksanaan kegiatan Padat Karya; dan Surat Edaran Direktur Salah Satu Pekerja CFW Jenderal Cipta Karya Nomor CFW Memulihkan …./SE/DC/2021 tentang Pedoman Pendapatannya Lagi Teknis Pelaksanaan Kegiatan Padat Karya Direktorat Jenderal Cipta Karya, dan Program Cash for Work (CFW) sebagai upaya mengatasi dampak Pandemi COVID-19 & Pemulihan Ekonomi Nasional. Berikut bentuk tujuan program CFW dalam pelaksanaannya adalah ; a. Memberikan bantuan tunai dalam bentuk upah tenaga kerja kepada masyarakat terdampak Covid-19 yang mengalami Putus Hubungan Kerja (PHK) dan masyarakat yang mengalami penurunan/kehilangan pendapatan; b. Memulihkan perekonomian masyarakat untuk mempercepat pemulihan kondisi sosial dan ekonomi paska Covid-19, khususnya di perkotaan; c. Membantu Pemerintah dalam upayas pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan daya beli masyarakat terdampak Covid-19; dan d. Terpeliharanya dan berfungsinya aset infrastruktur melalui pemeliharaan dan perbaikan yang dibangun program KOTAKU maupun Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) lain melalui swakelola masyarakat (BKM/LKM). Dari hal tersebut kami ingin mengangkat dan mengulik sedikit dari keggihan yang patut dicontoh, tentang profile pelaku program CFW di Kelurahan Temenggungan, beliau adalah seorang pria yang sudah berumur lanjut yang

      

43

tergabung dalam anggota KSM Tawangalun Kelurahan Temenggungan – Banyuwangi. Meski tidak tegap berjalan tetap saja melangkah pasti, meski tidak seberat beban yang dibawa dengan pekerja lainnya tapi tetap membawa meski hanya setimba cat dan kuas ditangan kiri nya atau kuas cat, dan beliau selalu tepat waktu hadir di lokasi kegiatan program CFW Kelurahan Temenggungan, sepertinya beliau tak mau kalah dengan pekerja-pekerja muda yang lainnya, dialah Bpk,Samsudin yang sudah masuk diusia senja 70 tahun beliau mengabdikan menjadi pahlawan keluarga. Awal mula beliau ikut didalam program CFW ini sebetulnya bukan karena dorongan dari orang lain atau perangkat RT setempat melainkan beliau sendirilah yang mengajukan untuk ikut dalam program CFW menjadi pekerja, meskipun sempat diragukan oleh Pak RT nya karena alasan umur beliau sudah hampir seabad itu, tapi memang Bapak RT juga melihat kebutuhan hidup beliau yang masih pas-pasan dan beliu juga mempunyai tanggungan keluarga nya sebanyak 4 orang, akhirnya dengan pertimbangan dan kesanggupan pak Samsudin inilah kemudian beliau diikut sertakan untuk ikut menjadi pekerja di program CFW di Kelurahan Temenggungan ini, Meski begitu keseharian pak Samsudin ini selain jualan kopi bersama istri tercintanya dan 2 anak dan satu cucu yang masih ikut dalam tanggungan keluarga beliau, terkadang beliau juga bekerja serabutan apapun yang ada dan bisa beliau kerjakan dengan sepenuh hati dan telaten karena banyak warga dan tetangganya masih meminta jasanya untuk benah-benah rumah mereka dan tetangganya juga merasa puas dari hasil kerjanya terkadang juga mereka memberikan tips lebih karena mungkin iba akan tuntutan hidup yang harus dipenuhi demi keluarganya hingga menjahitpun dia kerjakan bersama istrinya juga anaknya, meski saat ini usaha beliau sudah tidak seramai dulu, jasa benah-benah rumah dari wargapun sudah tak banyak beliau terima lagi, pendapatan untuk keluarga drastic menurun karena masa pandemic ini, dan pendapatan warga sudah mulai berkurang. Melihat ketelatenan dan ketelitian pada saat bekerja itu ternyata hasil dari wawancara kami dengan pak Samsudin beliau ternyata mantan dari pekerja Pelabuhan sebagai cecker di Gudang Pelabuhan pada saat itu, inilah yang mungkin terdidiknya pak Samsudin bisa bekerja dengan teliti cakap dan kuat secara fisiknya, dan dimasa pandemic inilah tuntutan dalam mencukupi dan menghidupi keluarga tidak boleh putus guna menyambung hidup dengan kerja 44

      

keras meski usia sudah masuk diusia senjanya, beliau seperti tak menyerah hingga nyawa lepas dari raga, seperti yang diucapkan pada saat kami mewawancarainya disela-sela jam istirahatnya dengan seruputan kopi sajian dari warga “sampai kapanpun apa saja yang saya mampu dan menghasilkan akan tetap saya lakukan, karena saya tidak melihat usia ini tapi kebutuhan saya yang menjadi tuntutan harus tetap ada, rawe-rawe rantas malang-malang putung’ (sambil terkekeh dan terlihat giginya sudah tidak lengkap lagi) dengan gaya tetap memakai Bahasa Indonesia nya dan kelihatan beliau juga seperti orang yang terdidik.dan mampu mengolah kata dengan baik. Alhamdulillah program CFW ini ada di Kelurahan Temenggungan menjadi salah satu oase dalam pandemic untuk bisa menambah inkam keluarganya. Bahwa seusia beliau ini seharusnya sudah bebas dan menikmati tabungan pensiunnya atau menikmati hasil asetnya dan sudah lepas dari tanggung jawab untuk membesarkan anak-anaknya, tapi kita lihat masih banyak pak Samsudin yang lain sesusianya masih bertaruh hidup guna tuntutan keluarga, patutlah disukuri dari program CFW ini masih bisa merekrut orang-orang seperti pak Samsudin.

LESSON LEARNED : • Salah satu tujuan CFW Memulihkan perekonomian masyarakat untuk mempercepat pemulihan kondisi sosial dan ekonomi paska covid-19, khususnya di perkotaan, hal ini sudah tertunaikan disalah satu pekerja yang terdampak pandemic Covid 19 dan renta di KSM Tawang Alun Kelurahan Temenggungan • Pelibatan RT dalam pemilihan dan penentuan pekerja di program CFW juga penting bagi warga terdampak pandemic Covid-19, dikarenakan RT sangat mengerti kondisi warganya • Kegigihan dan semangat pak Samsudin menjadikan inspirasi bagi semua untuk selalu bekerja keras demi mencukupi dan menghidupi keluarga tidak boleh putus asa guna menyambung hidup dengan kerja keras meski sudah masuk diusia senja Penulis :

Ainur Rosyidi (Senior Fasilitator)

      

45

LKM WIRO GUNO

Upaya LKM Wiro Guno

TEMENGGUNGAN

Membantu KSM Mencari Jalan Keluar untuk Dana Penguliran yang Menunggak Melalui Aplikasi Toko Online

Memang tidaklah mudah dan sederhana untuk dilaksanakan dari program pinjaman bergulir, inilah tantangan bagi semua pelaku program dipenmpingan UPK (Unit Pelaku Keuangan) ataupun bagi pendamping program, yang dimulai pelaksanaannya dari tahun pembentukan 1999 dan dilaksanakan di tahun 2000 untuk progrm P2KP. Salah satu permasalahannya adalah terkait dengan tunggakan KSM perguliran menjadi masalah yang tak kunjung tuntas, sebenarnya banyak upaya yang tidak putus-putusnya guna mencari solusi dan rencana upaya dari program maupun kebijakan lokal untuk menyehatkan UPK agar berkinerja baik maupun KSM bergulir untuk mempunyai itikad baik dalam mengangsurnya, hanya waktu dan proses yang baik itu bisa terjawab. Permasalahan ini tidak hanya terjadi pada satu atau dua UPK-BKM/LKM dimanapun lokasinya, salah satunya memang terjadi di LKM Wiro Guno Kel.Temenggungan yang juga mengalami kemacetan di pelaksanaan UPK dan KSM yang menunggak, seperti yang sudah tersampaikan bahwa segala upayanya sudah dilaksanakan sampai pada pelibatan dari pihak eksternalpun sudah dicoba, yaitu dengan melibatkan 3 pilar dari pihak Kelurahan, Babinkamtibmas dan Babinsa tapi tetap masih tidak mencapai hasil yang signifikan, tidaklah menjadi patah semangat dalam berupaya yang tanpa hentinya yang terjadi di LKM Wiro Guno ini. Semoga inilah yang mungkin bisa menjawab dari keinginan dan harapan yang selama ini bisa menjadi langkah terbaik bagi perkembangan UPK dan KSM di di LKM Wiro Guno Kel.Temenggungan. Seiring dengan perkembangan kemajuan Media Sosial melalui internet yang sangat cepat, berdampak membawa pengaruh terhadap gaya hidup masyarakat yang cenderung selalu mempergunakan fasilitas yang tersedia di internet untuk mempermudah segala urusan hidup termasuk di dalam bidang perniagaan. Berbagai macam 46

      

kemudahan dalam berniaga ditawarkan, diantaranya pilihan transaksi, melihat produk, jasa pengiriman dan masih banyak lagi fasilitas yang bisa dipergunakan. Berdasarkan uraian di atas maka LKM Wiro Guno memiliki inisiatif untuk lebih mengembangkan ekonomi warga khususnya dalam bidang perdagangan dengan jalan memperkenalkan “Toko Online” bagi pelaku ekonomi, khususnya di wilayah Kelurahan Temenggungan. Hal ini penting mengingat dirasakan ada kesulitan banyak warga yang memiliki usaha perdagangan yang menurun hasilnya diantaranya karena pengaruh Pandemi Virus Covid 19 yang tidak kunjung usai dan berakibat terganggunya pengembalian pinjaman Dana bergulir dari Dana KSM, sehingga perlu dibuat langkah terobosan yang bisa membantu Perdagangan Warga bisa membaik. Dengan membantu membuatkan Aplikasi Layanan Toko Online buat Warga yang berdagang diharapkan omset dan keuntungan perdagangan warga bisa meningkat. Hal ini karena prospek Konsumen yang lebih banyak dan wilayah marketing yang lebih luas jangkauannya. Toko Online adalah perdagangan dengan mempergunakan media internet baik yang berupa website maupun media sosial sehingga jarak dan waktu bisa lebih efisien. Di bawah ini ada contoh tampilan dari Aplikasi Toko Online yang diperkenalkan kepada warga Kel. Temenggungan untuk menjalankan usaha perdagannya. Sedangkan untuk penyebarluasan promosi Toko Online bisa mempergunakan kalimat di bawah ini yang dapat disebar melalui media sosial seperti WhatsApp, Telegram, Twitter dan lain sebagainya.

TOKO ONLINE LKM WIROGUNO TEMENGGUNGAN Halo! Kamu bisa mengunjungi online shop LKM WIROGUNO, TEMENGGUNGAN (Kirim : 09.00-15.00)dengan klik link ini:

https://lummoshop.com/temenggungan0 Lewat LummoSHOP, kamu bisa membeli produk kami & cek status pesananmu tanpa perlu mengunduh aplikasi. Lihat cara membuat pesananmu lewat LummoSHOP di sini ya : https://www.youtube.com/watch?v=hVHnKVR4ciE

      

47

Melalui langkah dan harapan LKM Wiro Guno yang dilakukan melalui perdagangan Toko Online buat perdagangan warga ini bisa efektif sehingga warga memdapat keuntungan dalam usaha niaganya dan dapat membayar tunggakan Dana yang dipinjam sehingga LKM dan KSM di Temenggungan bisa terus berkembang dan terus membantu perekonomian warga di Kel. Temenggungan. Meskipun terobasan atau cara ini baru dibuat, akan tetapi LKM Wiro Guno ini mempunyai prinsip bahwa Barangsiapa tidak mengikuti perubahan dalam perkembangan tekhnologi yang terus berkembang maka kita akan tergerus dengan perubahan itu sendiri, maka upaya ini mantab untuk terus dibenahi dan dievalusi dan terus dilaksanakan, tetapi patutlah kita semua dapat mengapresiasi kegiatan program LKM. Prestasi LKM Wiroguno ini juga tidak meninggalkan upaya lain guna memajukan usaha dan perkembangan ekonomi warganya di Kelurahan Temenggungan. Langkah LKM Wiroguno tetap mengedepankan Kolaborasi dengan pihak-pihak yang mendukung kegiatan ini, yaitu dengan menggandeng pihak DISBUDPAR Banyuwangi dan POKDARWIS Temenggungan, dengan membuat Pasar Seni Jajanan Rakyat Banyuwangi atau biasa disingkat dan dikenal dengan PASJARI, agar supaya masyarakat Banyuwangi juga akan mengenal 48

      

produk-produk kreatif dan seni, dimulai dari pagelaran seni musik Jazz Patrol yang digelar di jalan kampung, produksi dan praktek pembuatan batik tulis asli Banyuwangi dan jajanan/ kuliner yang kesemuanya dibuat oleh warga Temenggungan sendiri, tentunya anggota LKM bersama masyarakat dan pihak Kelurahan Temenggungan untuk menjadi panitia dan panitia pun bisa menggandeng beberapa sponsor pendukung atas event PASJARI, ini juga akan menjadi entry point pengenalan produk secara langsung kepada masyarakat Banyuwangi yang digelar di setiap malam minggu, agar supaya aplikasi Toko Online hasil dari buatan LKM Wiro Guno ini bisa terakses dan dikenal langsung dari produk-produknya.(Wawuh). LESSON LEARNED : • Warga yang memiliki usaha perdagangan yang menurun hasilnya diantaranya karena pengaruh Pandemi Virus Covid 19 yang tidak kunjung usai dan berakibat terganggunya pengembalian pinjaman Dana bergulir dari Dana KSM, sehingga perlu dibuat langkah terobosan yang bisa membantu Perdagangan Warga bisa membaik • Aplikasi Toko Online adalah perdagangan dengan mempergunakan media internet baik yang berupa website maupun media sosial sehingga jarak dan waktu bisa lebih efisien • Cara perdagangan Toko Online buat perdagangan warga, ini bisa efektif sehingga warga mendapat keuntungan dalam usaha niaganya dan dapat membayar tunggakan Dana yang dipinjam, yang di buat oleh LKM Wiro Guno • Event PASJARI, ini juga akan menjadi entry point pengenalan produk secara langsung kepada masyarakat Banyuwangi yang digelar di setiap malam minggu, agar supaya aplikasi Toko Online hasil dari buatan LKM Wiro Guno ini bisa terakses dan dikenal langsung dari produk-produknya

Penulis :

Wawuh Purnomo (LKM Wiroguna)

      

49

POKJA MENJADI KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN

PEMILU LKM Sudah menjadi hal biasa dan bukan menjadi hal yang baru pergantian pengurus dalam suatu organisasi dimanapun, tapi proses yang dilakukan inilah yang perlu dicermati akan subtansi dan makna yang ada dalam proses pelaksanaannya, agar supaya goal’s yang diharapkan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh pihak pelaksana (panitia) maupun yang menjadi subyek pelaksanaan (peserta), dalam hal ini KOTAKU masih mengemban misi pelaksanaan pembangunan kelembagaan LKM melalui pemilu LKM yang dharapkan dilaksanakan sesuai dengan AD/ART yang sudah tersepakati sebelumnya., pelaksanaan Pemilu ini memang tidak semudah yang diharapkan juga, dikarenakan kesibukan dan kesempatan warga dalam mengikuti kegiatan-kegiatan warga dalam partsipasi pelaksanaan program seperti ini banyak menuai kendala, dikarenakan juga secara lokasi bahwa Kelurahan Tamanbaru adalah lokasi tengah kota dan banyak lokasi perumahan dan tertutup, akan tetapi upaya dan cara pun kita tempuh bersama pokja dan relawan. Setelah koordinasi dan pendekatan oleh beberapa pihak, baik dari pihak kelurahan dan tokoh masyarakat dan tentunya juga dengan LKM lama guna menentukan undangan bagi beberapa stake holder yang Sosialisasi Pelaksanaan Pemilu nantinya sebagai kepanitiaan atau anggota pokja, hingga menemukan solusi dan rencana pelaksanaan diawali dengan diadakannya Sosialisasi pelaksanaan Pemilu LKM, meski pada saat itu juga terkendala waktu dan tarik ulur jadwal yang akan dilaksanakan, pada saat sosialisasi ini pendamping memberikan penjelasan dan beberapa arahan oleh pendamping KOTAKU dan sekaligus pembentukan Pokja-Pokja antara lain : Pokja AD, Pokja Tatib, Pokja Pemilu dan Pokja Pemantau, secara parallel pada saat itu sekaligus dilaksanakan coaching pokja-pokja salah satu pembekalan tugas-tugas yang nantinya akan dilaksanakan sekaligus 50

      

Sosialisasi dan Pemilu Tingkat Basis

penyepakatan RKTL bagi pokja dalam tindak lanjut tugastugasnya, kami salut akan niat dan keihklasan mereka dalam melaksanakan tugasnya tanpa jutaan gaji yang diterima hanya berbekal niat kerelawanan untuk keberlangsungan program dan harapan juga tumpuan lembaga LKM Taman Wangi sebagai salah satu jawaban atas kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat di Kelurahan Tamanbaru nantinya.

Pokja-pokja dengan kerelawannya juga menepati janji rencana kerja yang dilaksanakan dengan mensosialisasikan kegiatan Pemilu LKM ini kepada ketua RT/RT secara door to door yang pada saat sosialisasi mereka tidak hadir, agar supaya RT/RT tersebut melaksanakan pelaksanaan pemilu tingkat basis agar dapat di pahami secara subtansi (bukan hanya tugas teknis saja yang diberikan), dan pelaksanaan door to door ini menjadi efektif, meskipun ada juga serba serbi masalah atau penolakan oleh ketua RT, dengan cara pendekatan subtansi dan humanis ternyata mereka mampu Sosialisasi dan Pemilu Tingkat Basis untuk mengubah cara berpikirnya. Meskipun tidak semua RT melaksanakan pertemuan warga guna pelaksanaan pemilu tingkat basis dikarenakan sebagian warga masih menjaga akan adanya pandemic Covid-19 ini Pokja pun tidak memaksa tapi paling tidak sebagian warga mau mengikuti proses meskipun diluar target. Tak ketinggalan juga tugas Pokja AD kebetulan mereka dengan background kemampuan dari bidang hukum sangat membantu dalam penyempurnaan AD yang nantinya akan dibaca dan di sahkan oleh peserta pemilu ditingkat

      

51

kelurahan, yang tentunya masih didampingi oleh pendamping guna menjaga subtansi dan POS yang ada. Sesuai dengan jadwal yang disepakati pelaksanaan Pemilu di Kel.Tamanbaru ini dapat dilaksanakan pada tanggal 1 Nopember 2021 di balai Kelurahan, proses pemilihan LKM ini sebelumnya diperkenalkan para utusan dari setiap RT yang hadir, setelah itu peserta memilih 3 nama yang berbeda dari semua utusan yang hadir dengan cara pemilihan secara Pemilhan Melalui Kartu Suara tertutup. Setelah semua peserta telah Terpilh 9 anggota LKM Tamanwangi Kelurahan Tamanbaru melakukan pemilihan maka diadakan perhitungan suara. Perhitungan suara ini dilakukan dengan tally account kemudian mengadakan perangkingan dan peserta yang mendapat suara terbanyak pada rangking 1 sampai 9 dinyatakan terpilih menjadi anggota PKLKM untuk periode 2021- 2024. Setelah proses pemilihan selesai kemudian dilanjutkan dengna pengukuhan anggota LKM Taman Wangi periode 20212024 oleh Sekretaris Kelurahan Tamanbaru. Kemudian fasilitator memandu proses pemilihan Ksoordinator dengan mengajak asnggota LKM bermusyawarah. Kesepakatan dilakukan pemilihan secara tertutup dan terpilihlah Bpk. Suryadi sebagai Koordinator LKM yang lama masih terpilih kembali. LESSON LEARNED : Penulis :

Ainur Rosyidi (Senior Fasilitator)

• Salah satu kunci awal keberhasilan dalam pelaksanaan pemilu ini adalah dengan adanya pendekatan dengan beberapa stake holder di tingkat masyarakat baik dari tokoh maupun structural, dengan dilanjutkan sosialisasi dengan mengedepankan subtansi pemilu yang tidak melulu tekhnis • Penentuan anggota POKJA yang selektif yang di pilih bersama dapat menentukan kelayakan anggota dalam pelaksanaan tugasnya masing-masing • Pendekatan dan sosialisasi pokja pemilu melalui door to door di beberapa RT dengan mengedepankan subtansi juga humanis dapat mepermudah pelaksanaan pemilu di tingkat basis • Rapat Pokja pemilu lebih mudah dan bebrbobot tatkala didalamnya ada anggota pokja yang mempunyai background kemampuan dari bidang hukum sangat membantu dalam penyempurnaan AD/ART

52

      

BKM AL-IKHLAS

Membangun

Kepedulian Kelurahan Karangrejo UPK sebagai Lembaga Keuangan bukan Bank, merupakan hal yang menarik diperbincangkan dalam masyarakat. Tingkat perekonomian masyarakat yang beragam membuat adanya kesenjangan diantara mereka. Hal ini sedapat mungkin diatasi sedikit demi sedikit oleh BKM melalui pinjaman dana bergulir yang dilaksanakan oleh UPK. Pinjaman Dana Bergulir ini diperuntukkan bagi mereka yang tergolong miskin. Salah satunya adalah Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) ALIKHLAS kelurahan Karangrejo Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi berdiri di tahun 2004, memiliki unit-unit pengelola, UPK salah satunya yang sampai saat ini masih beroperasi dan memiliki dua orang staf, manager UPK dan pembuku yang bekerja setiap hari senin sampai dengan sabtu. Di awal berdiri modal UPK BKM AL-IKHLAS ini memiliki modal sebesar Rp 194.000.000 dan sampai dengan saat ini modal yang sudah di gulirkan adalah sebesar Rp 563.000.000 yang telah di manfaatkan oleh 33 KSM. Tidak mudah bagi UPK BKM AL-IKHLAS untuk bisa bertahan selama 18 tahun, sementara banyak UPK lain yang sudah tidak beroperasi karena terkendala kemacetan pinjaman KSM dan juga karena sebab yang lain.

Tahapan dan strategi perguliran tentunya sangat diperhatikan oleh BKM sejak awal. Perguliran akan dilakukan apabila dokumen administrasi pengajuan pinjaman telah lengkap dan diverifikasi oleh UPK dan BKM. Dalam tahapan ini tentunya dapat dilihat domisili dari pemohon pinjaman. Transparansi dalam syarat perguliran dapat menjadi pegangan bagi BKM untuk membangun sinergi antara masyarakat dengan UPK, dalam hal ini BKM juga turut berkontribusi memantau dan memberi arahan bagi penerima manfaat agar masyarakat tersebut paham bahwa UPK tidak berdiri sendiri, ada BKM yang ikut memberikan advis atas perkembangan simpan pinjam, karena sebagian dari jasa yang dari peminjam adalah untuk kegiatan sosial dan pembiayaan perbaikan infrastruktur di masyarakat. Sehingga edukasi UPK juga menanamkan rasa kepedulian yang tinggi atas masyarakat yang kurang mampu baik perekonomian maupun lingkungannya menjadi baik dan tidak sepenuhnya berorientasi pada laba UPK saja.

      

53

Yuli Susiani manager UPK BKM AL-IKHLAS menyampaikan bahwa pengelolaan secara profesional menjadi kunci utama, dimana setiap pengajuan pinjaman oleh KSM tidak serta merta akan di cairkan, akan tetapi melalui tahapan analisa kelayakan usaha calon anggota KSM, dengan tujuan untuk menentukan besaran angsuran yang sesuai dengan jenis usaha calon anggota KSM, jangan sampai jumlah angsuran lebih besar dari omset yang di peroleh dan satu lagi, karakter calon peminjam juga menjadi pertimbangan penting bagi UPK, imbuhnya. Bisa di bayangkan jika pengelolaan simpan pinjam di UPK tidak berjalan baik, di pastikan dana pinjaman terhenti dan tidak ada perguliran dimasyarakat, perekonomian masyarakat kecil tidak berkembang, kesempatan berusaha dan mengembangkan usaha terhambat, sementara di pahami bersama sebagian besar masyarakat kecil tidak memiliki aset yang bisa di jaminkan. Sehingga UPK menjadi jawaban bagi masyarakat kecil dalam pemenuhan modal usaha riilnya, tanpa jaminan sudah dapat mengakses pinjaman dengan jasa terjangkau. Lokasi kantor UPK BKM AL-IKHLAS yang strategis karena berada di wilayah pasar pujasera Banyuwangi ini, menjadikan BKM berkeinginan mengembangkan usaha simpan pinjam ini kepada pedagang di wilayah pasar pujasera, dengan sistim kelembagaan yang ditata sedemikian rupa, di harapkan secara tidak langsung akan mendorong kinerja UPK BKM ALIKHLAS berkembang lebih pesat. Bapak Kusnahadi koordinator BKM AL-IKHLAS menjelaskan jika rencana tersebut sedang di bahas dengan paguyupan pedagang pasar pujasera. Sehingga UPK BKM AL-IKHLAS tidak salah sasaran dan perguliran nantinya tetap berjalan berkesinambungan. Dengan merujuk POS Program KOTAKU yang tertuang dalam SKIM Pinjaman Bergulir. Pemanfaatan dana UPK berupa pinjaman dana bergulir dikhususkan untuk meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Kelurahan Karangrejo. LESSON LEARNED : • Strategi yang tepat dalam pengelolaan simpan pinjam akan membuat UPK tetap bertahan dn hal tersebut menjadi kunci suksesnya perguliran • UPK menjadi jawaban bagi masyarakat yang tidak memiliki asset untuk di jaminkan

54

      

Penulis :

Yunus Anis (Senior Fasilitator)

KOTAKU Satu Program Berjuta Makna Lingkungan yang nyaman dan sehat menjadi sebuah kebutuhan masyarakat yang tidak bisa di tawar lagi, sementara kondisi sumberdana sangatlah terbatas. Kesenjangan ini perlu mendapatkan sebuah langkah kongkrit agar dapat menjawab kebutuhan lingkungan yang sehat dapat terpenuhi. Faktor penyebab timbulnya lingkungan yang kurang sehat, disamping kondisi infrastruktur yang buruk, juga karena kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan yang rendah, sehingga memperparah buruknya kondisi kesehatan lingkungan. Salah satu lokasi di Kelurahan Tukangkayu Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi yang perlu di lakukan penanganan lingkungan adalah di RT 2 RW 1 lingkungan Krajan selatan. Adalah banjir di setiap musim penghujan tiba, sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang di tidak terkelola dengan baik, menjadi persoalan yang sering di keluhkan warga kepada pemerintah kelurahan. Bapak Hotmada Tanjung, M.Si Lurah Tukangkayu menyampaikan bahwa persoalan banjir dan pembuangan limbah menjadi hal yang penting untuk segera di carikan solusinya. Struktur tanah permukiman yang rendah menjadi langganan banjir, namun bukan berarti banjir tidak bisa di atasi. Perbaikan dan pembangunan jaringan drainase yang koneksi dengan jaringan drainase kota dan pembuatan biofill (black water ) juga merupakan upaya penanganan limbah rumah tangga yang di gagas oleh pemerintah kelurahan, dimana sebagaian besar masyarakat di lingkungan RT 2 RW 1 Lingkungan Krajan Selatan membuang limbahnya secara langsung ke sungai, sehingga sungai menjadi kotor karena banyak “cerobong” limbah rumah tangga di sepanjang sungai. BPM Program KOTAKU menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat akan lingkungan nyaman dan sehat. Dan berdasar SK Mentri PUPR nomor 177/KPTS/M/2021 tentang penetapan lokasi dan besaran bantuan kegiatan infrastruktur berbasis masyarakat tahun anggaran 2021, dimana Kelurahan Tukangkayu menjadi salah satu lokasi penerima BPM Reguler. Kesempatan ini tentunya tidak di sia siakan oleh masyarakat, melalui BKM “Jenggirat Tangi” di bentuklah KSM “Jati”. Dan yang dilakukan KSM “Jati” saat itu adalah dengan melakukan survey drainase eksisting dan rencana jaringan drainase yang baru.       

55

Ini penting dilakukan agar drainase yang di bangun nantinya berfungsi mengalirkan limpasan air hujan dengan baik, tidak hanya itu saja akan tetapi juga melakukan survey terhadap masyarakat yang tidak memiliki septiktank, sehingga penuntasan kekumuhan di lingkungan RT 2 RW 1 lingkungan Krajan selatan terseleseikan secara komprehensif, tidak hanya itu saja KSM “Jati”. Juga menyulap lingkungan pinggir sungai menjadi bersih dan indah.

Before

After

Dengan program KOTAKU hasil kongkrit yang dicapai KSM “Jati” di tahun 2021 adalah terbangunya drainase (precast) dan jalan rabat motif sepanjang 466 meter, karena drainase eksisting selama ini tidak terkoneksi dengan drainase kota dan ini menjadi salah satu penyebab banjir di RT 2 RW 1 lingkungan Krajan selatan. Maka kemudian di bangunlah drainase yang terkoneksi dengan jaringan drainase eksisting, untuk menunjang keindahan dan kenyamanan, diatas drainase di bangunlah jalan rabat motif dan jalan paving sepanjang 140 meter. Biofill sebanyak 8 unit, di buat berdasarkan kebutuhan pemanfaat dan ketersediaan lahan, biofill ini di harapkan dapat mengurangi polusi sungai, kalau selama ini sebagian warga membuang limbah rumah tangganya langsung ke sungai, dengan biofill ini limbah rumah tangga terkelola dengan baik karena.sungai tidak lagi “jorok”. Gerobak sampah di perlukan agar pengangkutan sampah ke TPS berjalan baik, sampah tidak lagi di buang ke sungai. Dan berikutnya yang di lakukan adalah pembangunan jalur hijau di pinggir sunga sepanjang 90 meter. Jalur hijau ini selain memberikan kesan keindahan, hijau dan asri juga bertujuan agar kebiasaan membuang sampah ke sungai menjadi enggan. Besaran dana program KOTAKU yang di kelola oleh KSM “Jati” untuk melakukan pembanguan infrastruktur di atas adalah sebesar 576 juta. Pelibatan masyarakat juga menjadi kunci suksesnya penyelesaian persoalan lingkungan, demikian menurut ketua KSM “Jati” Bapak Cornelis 56

      

Mangisi. Tukang dan pekerja 85 % diambil dari warga lingkungan Krajan selatan, selebihnya tenaga ahli 15 % di ambil dari luar. Penggunaan tenaga kerja dari warga setempat di perlukan dalam upaya memberikan manfaat ekonomi secara langsung dan juga meningkatkan kepedulian terhadap lingkungannya sendiri. Kemudian 15 % tenaga ahli pemasangan precast dan koral batu sikat yang di pekerjakan di harapkan mampu melakukan transfer pengalaman kepada pekerja lokal. Nah ini menjadi penting bagi pelaksanaan kegiatan KOTAKU, karena di samping infrastruktur lingkungan terbangun, edukasi menjaga lingkungan terbentuk, dampak ekonominya juga dapat, SDM meningkat. Harapan pasca terbangunya infrastruktur tersebut muncul rasa kepedulian yang tinggi untuk menjaga lingkungannya dari warga selaku pemanfaat langsung, sehingga hasil kegiatan tetap baik dan berfungsi lebih lama, sehingga di tahun-tahun berikutnya pemerintah Kelurahan Tukangkayu akan berkonsentrasi pada lokasi lingkungan yang lain, mengingat Kelurahan Tukangkayu memiliki luas 182,7 Ha dan ini wilayah paling luas di Kecamatan Banyuwangi dengan 46 RT 14 RW dengan 3 lingkungan. Dari daftar hasil Musrenbangkel tahun 2022 hampir semua RT memiliki persoalan infrastruktur, nah kalau satu lingkungan secara menyeluruh terselesaikan persoalnnya, maka pemerintah Kelurahan Tukangkayu akan mencari sumber-sumber pembiayaan yang lain, entah dari APBD atau APBN, untuk mengatasi persoalan lingkungan ini. LESSON LEARNED :

Penulis :

Yunus Anis (Senior Fasilitator)



Pelaksanan kegiatan yang komperehensif akan mampu menjawab kebutuhan masyarakat.



Edukasi akan menjaga lingkungan tetap lestari akan menciptakan lingkungan bersih, indah dan sehat

      

57

STATEGI PENDAMPING DALAM MENYATUKAN SILANG PENDAPAT ANTAR TOKOH MASYARAKAT Di Kelurahan Singotrunan Kelurahan Singotrunan Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kelurahan yang Berdasarkan SK Kumuh Bupati Banyuwangi Noor 188/22/KEP/429.011 merupakan Kelurahan yang masih berstatus kumuh ringan dengan luas kumuh sejumlah 6,06 Ha yang tersebar di 3 RT yaitu di RT 1 RW 1, RT 4 RW 3 dan RT 6 RW 3. Jumlah Bangunan yang ada di Lokasi Kumuh sejumlah 268 Unit, Dengan Jumlah Penduduk sejumlah 940 Jiwa dan 273 KK dengan Tipologi Penduduknya kebanyakan berpenghasilan dari Jasa dan Perdagangan. Lokasi Wilayah Kelurahan Singotrunan disebelah Utara berbatasan denganKecamatan Klatak, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Lateng, sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Singonegaran dan Kelurahan Pengantigan dan sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Pengantigan.

Dalam Pelaksanaan Kegiatan BKM tidak diperkenankan melaksanakan kegiatan pembangunan, namun harus dilaksanakan oleh Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KSM). KSM dipilih oleh masyarakat

Berdasarkan SK kumuh Tersebut, kelurahan singotrunan merupakan salah satu Kelurahan yang Memperoleh Dana Bantuan Reguler sebesar 1 Milyar. . Selain memperoleh anggaran Dana, Kelurahan Singotrunan juga memperoleh bantuan Pendampingan atau disebut juga Fasilitator untuk pelaksanaan kegiatan. Peran Pendamping selain juga Fasilitasi Perencanan Kegiatan Pembangunan, Fasilitasi Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Kontruksi, On The Jop Training, Serta Fasilitasi Penyelesaian Kegiatan .

Sehubungan dengan lokasi kumuh, Ditahun 2021 pelaksanaan kegiatan dikerjakan oleh 2 KSM yaitu KSM jenggirat dan KSM Sisik Melik, dalam pembagian anggaran dan wilayah kerjanyanya, KSM Jenggirat Melaksanakan di wilayah RT6 RW 3 dan KSM Sisik Melik melaksanakan Kegiatan di RT 1 RW 1 dan RT4 RW 3. Faktor Penyumbang Kekumuhan di Kelurahan singotrunan adalah, permasalahan Jalan Lingkungan, Tidak adanya Drainase yang menyebabkan seringnya Banjir dilokasi tersebut. Selain itu juga Permasalahan Persampahan.

Adapun Lembaga yang diberikan amanah untu melaksanaan kegiatan adalah Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) “Singotrunan” yang dikoordinatori oleh Bapak H. Bambang Basuki yang merupakan Pensiunan Guru. 58

      

Dalam pelaksanaan kegiatan, perjalanan Pendampingan memang tidak selalu mulus Hal tersebut terjadi karena ada Tokoh masyarakat yaitu Ketua RT 4 RW 3 yang belum memahami Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan. Ketua RT yaitu Bapak Gufron tidak setuju jika Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh warga masyarakat di luar RTnya. Hal ini karena Pelaksana Kegiatan yaitu KSM Sisik Melik adalah Warga RT 1 RW1. Tokoh Masyarakat tersebut selalu mengatas namakan warga, bahwa warga tidak menyetujuai pelaksanaan kegiatan, padahal sebelumnya telah dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat dan masyarakat setuju dan mendukung kegiatan pembangunan tersebut. Keberatan Ketua RT, ternyata bukan tanpa alasan. Karena setelah tim Pendamping menemui beliau dan berbincang bincang santai ketahuan bahwa Pak RT menghendaki dana pembangunan Drainase sebesar Rp 29.890.500,(Dua Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Lima Ratus Rupiah) diminta untuk diberikan kepada Ketua RT dan Ketua RT yang akan menjalankan Kegiatannya. Setelah ketahuan maksud tujuan tersebut, pendamping menjelaskan, hal tersebut tidak bisa dilakukan karena yang bertanda tangan Kontrak adalah Ketua KSM Sisik Melik. Bagaimanapun juga KSM Sisik Melik Telah Menandatangani Kesepakatan dengan BKM untuk melaksanakan Kegiatan. Pada saat tersebut Ketua RT memahami bahwa tidak mungkin Dana Drainase di kelola oleh Ketua RT karena berbenturan dengan aturan. Dengan memberikan Pemahaman tersebut pendamping pikir sudah selesai dan pekerjaan bisa dilaksanakan, Ternyata tidak. Pak RT melanjutkan menghubungi Koordinator BKM dan menyatakan Menolak Kegiatan tersebut.       

59

Terkait dengan hal Tersebut Koordinator BKM berkoordinasi dengan PK BKM yang lain untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, yang sebelumnya Koordiator BKM telah berkoordinasi dengan Tim Pendamping. Setelah diadakan pertemuan yang dihadiri oleh PK BKM Singotrunan dan Pak RT serta dengan para Pendamping mengadakan pertemuan walaupun dengan agak bersitegang dengan Pak RT, akhirnya kegiatan tersebut disepakati tetap dilaksanakan oleh KSM Sisik Melik. Dalam Perjalanan Waktu beberapa hari, sebelum kegiatan pembangunan Drainase dilaksanakan, dilaksanakanlah Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Kontruksi dengan mengundang masyarakat di lokasi Pembangunan, ternyata tidak ada satu warga pun yang menolak kegiatan tersebut, karena dengan rencana dibangunnya Drainase, berarti masalah Banjir bisa teratasi. Bahkan dalam pelaksnaan pembangunan Drainase di lokasi RT 6 RW 3 Masyarakat secara Bergantian memberikan swadaya berupa makan Pagi dan makan siang untuk para Pekerja.

LESSON LEARNED : •

60

Setiap Permasalahan yang terjadi harus dikomunikasikan dengan berbagai pihak dengan berbagai stategi.



Terkadang alasan seseorang mengantasnamakan masyarakat tetapi menolak untuk dipertemukan dengan masyarakat terbersit kepentingan untuk dirinya sendiri.



Tetap bersemangat menghadapi masyarakat dengan berbagai karakter.

      

Penulis :

Musfianawati (Fasilitator Sosial)

PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN SINGOTRUNAN KECAMATAN BANYUWANGI , KABUPATEN BANYUWANGI DESKRIPSI SINGKAT : Perwujudan permukiman di Wilayah Perkotaan menjadi layak huni, dimulai dengan penanganan permukiman kumuh di Kawasan Permukiman kelurahan Singotrunan yang menyeluruh. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah meningkatkan kualitas infrastruktur permukiman kumuh kawasan Perekotaan di kelurahan singotrunan dan Kecamatan Banyuwangi serta Meningkatkan potensi Ekonomi Lokal Singotrunan dengan Peningkatan Akses. LINGKUP KEGIATAN 1. Pekerjaan Jalan Paving 2. Pekerjaan Drainase 3. Gerobak Sampah MANFAAT: 1. 2. 3. 4. 5.

Menampung limpasan air hujan Mengurang genangan Akses jalan lebih layak Lingkungan lebih tertata dan rapi Mengurang pencemaran lingkungan khususnya sungai 6. Memudahkan pengangkutan sampah AKSES KE LOKASI : Desa Singotrunan merupakan bagian dari Kecamatan Banyuwangi, yang merupakan Kecamatan Kota di Kabupaten Banyuwangi adapun desa-desa yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Singotrunan adalah sebagao berikut : ❖ Sebelah Utara : Kecamatan Klatak ❖ Sebelah Timur : Kelurahan Lateng ❖ Sebelah Selatan : Kel.Singonegaran ,Kel.Pengantigan ❖ Sebelah Barat : Kelurahan Pengantigan

      

61

PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN KERTOSARI KECAMATAN BANYUWANGI , KABUPATEN BANYUWANGI DESKRIPSI SINGKAT Perwujudan lingkungan permukiman menjadi layak huni dimulai dengan penanganan permukiman kumuh. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah meningkatkan kualitas infrastruktur permukiman kumuh Kelurahan Kertosari LINGKUP KEGIATAN : 1. Pekerjaan Jalan Paving dan RTP 2. Pekerjaan Drainase 3. Pekerjaan Rehab MCK 4. Septictang Komunal 5. Gerobak Sampah MANFAAT : 1. Pembaruan MCK (Mandi Cuci Kakus) guna dapat difungsikan kembali 2. Menampung limpasan air hujan 3. Mengurang genangan 4. Akses jalan lebih layak 5. Lingkungan lebih tertata dan rapi 6. Mengurang pencemaran lingkungan khususnya sungai 7. Mengurangi dampak negative yang ditimbulkan oleh buruknya system sanitasi bagi kesehatan masyarakat, serta serangan dari berbagai macam penyakit menular 8. Memudahkan pengangkutan sampah AKSES KE LOKASI : Akses ke lokasi kegiatan dari Kota Surabaya ke Kabupaten Banyuwangi sejauh 305 kilometer yang dapat ditempuh melalui jalur darat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan penumpang umum yang memakan waktu kurang lebih 7 jam.

62

      

PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN TUKANGKAYU KECAMATAN BANYUWANGI , KABUPATEN BANYUWANGI LINGKUP KEGIATAN 1. Pekerjaan Drainase Lingkungan 2. Pekerjaan Septictang Komunal 3. Jalan Paving dan RTH

DESKRIPSI SINGKAT : Perwujudan permukiman di Wilayah Perkotaan menjadi layak huni, dimulai dengan penanganan permukiman kumuh di Kawasan Permukiman kelurahan Tukang Kayu yang menyeluruh. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah meningkatkan kualitas infrastruktur permukiman kumuh kawasan Perekotaan di kelurahan Tukang Kayu dan Kecamatan Banyuwangi serta Meningkatkan potensi Ekonomi Lokal Tukang kayu dengan Peningkatan Akses

MANFAAT : 1. Menampung limpasan air hujan 2. Mengurang genangan 3. Akses jalan lebih layak 4. Lingkungan lebih tertata dan rapi 5. Mengurang pencemaran lingkungan khususnya sungai 6. Mengurangi dampak negative yang ditimbulkan oleh buruknya system sanitasi bagi kesehatan masyarakat, serta serangan dari berbagai macam penyakit menular

AKSES KE LOKASI : Desa Tukangkayu merupakan bagian dari Kecamatan Banyuwangi, yang merupakan Kecamatan Kota di Kabupaten Banyuwangi adapun desa-desa yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Tukangkayu adalah sebagai berikut : ❖ Sebelah Utara : Kelurahan Kepatihan ❖ Sebelah Timur : Kelurahan Tamanbaru Dan Penganjuran ❖ Sebelah Selatan : Kelurahan Sobo ❖ Sebelah Barat : Kelurahan Kertosari       

63

PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH DESA WRINGINPUTIH KECAMATAN MUNCAR , KABUPATEN BANYUWANGI

DESKRIPSI SINGKAT : Perwujudan permukiman di Wilayah Pesisir MANFAAT : menjadi layak huni dimulai dengan 1. Menampung limpasan air hujan penanganan permukiman kumuh di 2. Mengurang genangan Kawasan Permukiman di wilayah Pesisir 3. Akses jalan lebih layak yang menyeluruh. Tujuan pelaksanaan 4. Lingkungan lebih tertata dan rapi kegiatan adalah meningkatkan kualitas 5. Mengurang pencemaran lingkungan khususnya sungai infrastruktur permukiman kumuh kawasan 6. Memudahkan pengangkutan sampah Pesisir pantai cemara....dan mencegah tumbuhnya permukiman ilegal di Sempadan Pantai. LINGKUP KEGIATAN 1. Pekerjaan Drainase Lingkungan 2. Pekerjaan Jalan Paving 3. Gerobak Sampah 4. Jalur Hijau AKSES KE LOKASI : Desa Wringinputih merupakan Wilayah Pesisir yang merupakan bagian dari Kecamatan Muncar, berjarak ± 45 km dari kecamatan Banyuwangi, adapun desa-desa yang berbatasan langsung dengan Desa Wringinputih adalah sebagai berikut : ❖ ❖ ❖ ❖

64

      

Sebelah Utara : Desa Kedungringin Sebelah Timur : Laut selat Bali Sebelah Selatan : Desa Tegaldlimo Sebelah Barat : Desa Sumberberas

PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH DESA GENTENG KULON KECAMATAN GENTENG , KABUPATEN BANYUWANGI AKSES KE LOKASI : Akses ke lokasi kegiatan dari Surabaya Ke Genteng Kulon sejauh 270 KM yang dapat ditempuh melalui jalur darat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan penumpang umum yang memakan waktu kurang lebih 6,5 jam.

DESKRIPSI SINGKAT : Perwujudan permukiman di Wilayah permukiman menjadi layak huni, dimulai dengan penanganan permukiman kumuh di wilayah Desa Genteng Kulon yang menyeluruh. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah meningkatkan kualitas infrastruktur permukiman kumuh dan meningkatkan potensi Ekonomi Lokal dengan Peningkatan Akses LINGKUP KEGIATAN 1. Pekerjaan Jalan Paving 2. Pekerjaan Drainase 3. Gerobak Sampah 4. Pekerjaan MCK & RTP 5. Septictang Komunal 6. Perpipaan Air Bersih

MANFAAT : 1. Pembaruan MCK (Mandi Cuci Kakus) guna dapat difungsikan kembali 2. Menampung limpasan air hujan 3. Mengurang genangan 4. Akses jalan lebih layak 5. Lingkungan lebih tertata dan rapi 6. Mengurang pencemaran lingkungan khususnya sungai 7. Mengurangi dampak negative yang ditimbulkan oleh buruknya system sanitasi bagi kesehatan masyarakat, serta serangan dari berbagai macam penyakit menular 8. Memudahkan pengangkutan sampah

      

65

Instagram

: kotaku.banyuwangi

Facebook

: Kotaku Mandiri

Twitter

: @MandiriKotaku

Email

: [email protected]

www.kotaku.pu.go.id OSP 4 Jawa Timur

66

      

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.