E-Modul Berbasis PBL Flipbook PDF

modul materi keanekaragaman hayati dibuat untuk memudahkan siswa dalam proses belajar mengajar. Semoga bermanfaat

105 downloads 105 Views 10MB Size

Story Transcript

I


I MODUL KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X IPA PENYUSUN NAJIBATURRO’YI Tadris Biologi IAIN SYEKH NURJATI CIREBON


I KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah menganugerahi kami dengan nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga mendukung terselesainya Modul ajar ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Modul ajar yang berjudul “Modul Keanekaragaman Hayati” ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir untuk memenuhi gelar sarjana. Adapun dalam penyusunan Modul ajar ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Kami menyadari sebagai manusia dengan pengetahuan yang terbatas dan tidak lepas dari kesalahan, maka Modul ajar ini mungkin masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang instruktif Modul ajar ini dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat kedepannya Cirebon, 2022 Penulis


II DAFTAR ISI PENYUSUN.......................................................................................................................................I KATA PENGANTAR.......................................................................................................................I DAFTAR ISI.................................................................................................................................... II PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .........................................................................................1 PENDAHULUAN..............................................................................................................................2 GLOSARIUM.................................................................................................................................2 1. Identitas Modul .......................................................................................................................2 2. Kompetensi inti (KI), Kompetensi dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)................................................................................................................................................2 PEMBELAJARAN 1 ........................................................................................................................5 PETA KONSEP.................................................................................................................................5 Tujuan Pembelajaran :.....................................................................................................................5 RINGKASAN MATERI...................................................................................................................6 KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI................................................................................6 Macam-Macam Keanekaragaman Hayati .......................................................................................7 Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen ........................................................................................7 Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis (Spesies) .......................................................................8 Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem ............................................................................13 Keanekaragaman Hayati di Indonesia...........................................................................................17 Persebaran Fauna (Hewan) Di Indonesia ..................................................................................17 Persebaran Flora (tumbuhan) Di Indonesia...............................................................................19 Manfaat Keanekaragaman Hayati Di Indonesia........................................................................20 Perlindungan Alam Umum........................................................................................................21 Upaya pelestarian keanekaragaman hayati....................................................................................21 Pelestarian Alam Berdasarkan Tempat Perlindungan/ Pelestariannya......................................21 Penugasan Mandiri .........................................................................................................................22 Latihan Soal.....................................................................................................................................23 PENILAIAN DIRI ..........................................................................................................................25 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................26


PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Petunjuk atau langkah-langkah dalam penggunaan modul selama mempelajari modul ini yaitu : A. Bagi Siswa Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam menggunakan modul ini, maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain: 1. Bacalah dan pahami secara seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. 2. Kerjakan semua tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar kepahaman terhadap materi. 3. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikan hal-hal berikut: a) Perhatikan petunjuk keselamatan kerja yang berlaku. b) Pahami setiap langkah (prosedur praktikum) dengan baik c) Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat. d) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian dengan benar. e) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu. f) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula. 4. Jika belum memahami materi yang disampaikan, bertanyalah kepada guru. B. Bagi Guru Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk : 1. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar. 2. Membimbing siswa melalui tugas-tugas dalam tahap belajar. 3. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktek, dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses


2 | Modul Keanekaragaman Hayati PENDAHULUAN 1. Identitas Modul Mata Pelajaran : Biologi Kelas : X (Sepuluh) Semester : 1 (Gasal) Judul Modul : Keanekaragaman Hayati 2. Kompetensi inti (KI), Kompetensi dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) A. Kompetensi Inti KI 1&2 : Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya, menunjukan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)santun, respronsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memenuhi masalah KI 4 : Mengolah, menalar menyaji dan menciptadalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan GLOSARIUM Abiotik : Makhluk hidup yang tidak hidup (benda-benda mati) Biodiversitas : Variasi organisme hidup pada berbagai tingkat Biotik : Komponen hidup yang ada di alam Ekosistem : Hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungan Endemik : Spesies local yang unik dan hanya ada pada daerah tertentu tidak ditemukan didaerah lain Konservasi : pelestarian atau perlindungan


3 | Modul Keanekaragaman Hayati B. Kompetensi Dasar No KD Pengetahuan No KD Keterampilan 3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia. 4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi. No Indikator Pengetahuan No Indikator Keterampilan 3.2.1 Menjelaskan tentang keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem 4.2.1 Mempersentasekan data yang di peroleh dari pengamatan keanekaragaman hayati (Gen, jenis, dan ekosistem) 3.2.2 Mengumpulkan data melalui pengamatan objek nyata atau gambar dari keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem 3.2.3 Menjelaskan contoh keanekaragaman hayati Indonesia (Gen, jenis, ekosistem) 3. Deskripsi Singkat Materi Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. keseluruhan gen, jenis, dan ekosistem merupakan dasar kehidupan di bumi. Keanekaragaman tersebut saling berhubungan satu sama lain sehingga tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Keanekaragaman hayati tersebar di seluruh permukaan bumi mewarnai keberagaman makhluk hidup dan memberi manfaat terutama kepada kehidupan manusia. Keanekaragaman hayati sangat diperlukan untuk kelestarian hidup organisme dan berlangsungnya daur materi (aliran energy). Namun demikian, kualitas dan kuantitas keanekaragaman hayati di suatu wilayah dapat menurun atau bahkan dapat menghilang. Keanekaragaman hayati dapat dijaga kelestariannya serta dapat dipulihkan kembali. Indonesia terdiri atas 17.058 pulau, baik pulau besar maupun pulau kecil. Menurut sejarahnya mengalami proses pembentukan yang berbeda-beda dengan sejarah geologi yang tidak serupa. Topografi yang luas dengan susunan daratan dan lautan yang tidak seragam mengakibatkan timbulnya keanekaragaman dan kisaran iklim yang berbeda. Luasnya bentang alam dan dengan adanya perpaduan antara berbagai komponen penyusun kehidupan yang beraneka ragaman (biotik dan


4 | Modul Keanekaragaman Hayati abiotik), letak geografis yang membentang luas serta jenis makhluk yang bervariasi mengakibatkan ekosistem yang terbentuk juga beraneka ragam. Persebaran flora dan fauna khususnya di Indonesia menunjukkan tingkat variasi atau keanekaragaman yang tinggi. Kondisi biogeografis Indonesia menurut para ahli membagi kepada garis Wallace dan garis Weber. Kedua peneliti ini mencirikan masing-masing wilayah Indonesia dengan flora dan fauna khas masingmasing daerah. tersebut, diharapkan mampu mengeksplorasi seluruh flora dan fauna yang ada di Indonesia untuk peningkatan kualitas hidup. Berdasarkan kategori keanekaragaman hayati dibagi menjadi tingkat ekosistem, jenis dan genetik. Tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi ternyata menimbulkan permasalahan baru dengan eksploitasi yang berlebihan menimbulkan penurunan tingkat keanekaragaman hayati. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, sehingga diupayakan pelestarian tingkat keanekaragaman hayati. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara insitu dan eksitu. Setiap upaya pelestarian dengan tujuan untuk menjaga keanekaragaman hayati agar tidak mengalami kepunahan. 4. Relevansi Keanekaragaman hayati merupakan hal penting bagi umat manusia. Tingkat keanekaragaman hayati menjadi nilai ekonomi sekaligus ancaman bagi konservasi makhluk hidup. Beberapa spesies makhluk hidup berada disekitar kita, sehingga tingkat kepunahan dan tingkat keanekaragaman tetap terajaga.


5 | Modul Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati Konsep Keanekaragaman Hayati Pengertian Keanekaragaman Hayati Macam-macam Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen Tingkat Jenis (Spesies) Tingkat Ekosistem Keanekaragaman Hayati Diindonesia Persebaran Fauna (Hewan) Di Indonesia Manfaat Keanekaragaman Hayati Di Indonesia Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian keanekaragaman hayati (Gen, jenis, ekosistem) 2. Siswa dapat mampu mengumpulkan data melalui pengamatan objek nyata atau gambar dari keanekaragaman gen, jenis, ekosistem 3. Siswa dapat menganalisis upaya pelestarian terhadap ancaman keanekaragaman hayati (Gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia beserta ancamannya 4. Siswa dapat mengevaluasi keanekaragaman hayati diindonesia beradasarkan hasil penyelidikan berdasarkan jenis-jenis flora dan fauna pada daerah persebaran garis Wallace dan garis Weber PETA KONSEP PEMBELAJARAN 1


6 | Modul Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati merupakan komponen penting dalam proses kehidupan di bumi dan hal penunjang kehidupan manusia. Semakin banyak keanekaragaman makhluk hidup semakin banyak pula hikmah bagi manusia. Hal ini termuat dalam QS. Al-An‟am ayat 99 yang berbunyi: KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI RINGKASAN MATERI Keanekaragaman hayati (biodiversitas) keanekaragaman pada makhluk hidup yang menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya. Keanekaragaman hayati meliputi keseluruhan berbagai variasi yang terdapat pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman ini terjadi karena adanya pengaruh faktor genetik dan faktor lingkungan yang memengaruhi fenotip (ekspresi gen). secara garis besar keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkat yaitu yaitu tingkat genetika, jenis dan ekosistem. Artinya: “Dia yang menurunkan air dari langit (awan), kemudian Kami tumbuhkan dengan air itu bermacam tumbuhan, lalu Kami keluarkan daripadanya daun-daun menghijau. Kami keluarkan daripadanya biji-bijian yang bersusun-susun, dari mayang pohon kurma. (Kami keluarkan) buah kurma dengan tangkainya berdekatan dan (Kami tumbuhkan) kebun-kebun dari pokok anggur, zaitun dan delima, yang serupa dan tiada yang serupa. Kamu perhatikanlah buahnya, bila ia berbuah dan buahnya yang telah masak. Sesungguhnya yang denmikian itu menjadi tanda-tanda bagi kaum mau beriman”.


7 | Modul Keanekaragaman Hayati Istilah keanekaragaman tingkat gen diawali dari Gregor Mendel seorang biarawan yang mendokumentasikan mekanisme pewarisan sifat. Keanekaragaman gen pada organisme dalam satu spesies disebut varietas atau ras. Contoh dari keberagaman genetik dapat diamati dari macammacam warna yaitu seperti pada gambar.1 ada yang berwarna merah, putih, ungu,dan kuning. Gambar 1 : Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen (a) Bougainvillea (b) Hibiscus rosa-sinensis Sumber gambar: https://www.indonesianpapist.com/2012/ 11/gregor-johann-mendel-osa.html Macam-Macam Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam satu jenis atau spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya susunan genetik sehingga berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip (penampakan luar) suatu makhluk hidup. Keanekaragaman gen menunjukkan adanya variasi susunan gen pada individu-individu sejenis. Gen tersebut mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti tampilan pada warna mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagainya. Variasi dalam spesies ini disebut varietas.


8 | Modul Keanekaragaman Hayati Contohnya adalah Keanekaragaman jenis pada Panthera tigris (harimau), Panthera leo (singa), Panthera pardus (macan tutul). Meskipun berada dalam genus yang sama, yaitu Phantera, tetapi ketiga hewan tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda. Contoh lainnya yaitu spesies Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Harimau (Panthera tigris) Singa (Panthera leo) Macan Tutul (Panthera pardus) Gambar 2. Sumber: Google images Gambar 3 : Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis/Spesies Jeruk bali (Citrus maxima) Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) Jeruk limau (Citrus amblycarpa) Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis (Spesies) Keanekaragaman jenis (spesies) adalah keanekaragaman (variasi) yang terdapat pada berbagai jenis (spesies) makhluk hidup dalam genus dan famili yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.


9 | Modul Keanekaragaman Hayati Perhatikan Contoh Gambar Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Dibawah Ini: No Nama Tanaman Jenis Tanaman Klasifikasi Tanaman 1. Agave angustifolia Tanaman hias Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Class : Liliopsida Ordo : Liliales Famili : Agavaceae Genus : Agave Spesies : Agave angustifolia Haw. 2. Agave americana Tanaman hias Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Class : Liliopsida Ordo : Liliales Famili : Agavaceae Genus : Agave Species : Agave amareicana Linnaeus, 1753 3. Lidah Buaya (Aloe vera) Tanaman hias Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Subdivisi : Spermatophytina Klad : Angiospermae Klad : monocots Ordo : Asparagales Famili : Xanthorrhoeaceae Genus : Aloe Spesies : Aloe vera Burm.f., 1768


10 | Modul Keanekaragaman Hayati 4. Lili paris (Chlorophytum comosum) Tanaman hias Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Class : Liliopsida Ordo : Liliaceae Famili : Anthericaceae Genus : Chlorophytum Spesies : Chlorophytum comosum (Thunb.) Jacques 5. Kamboja Jepang Tanaman hias Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Ordo : Gentianales Famili : Apocynaceae Genus : Adenium Spesies : Adenium obesum (Forssk.) Roem. & Schult. 6. Krokot mawar Tanaman hias Klasifikasi Divisi : Tracheophyta Subdivisi : Spermatophytina Klad : Angiospermae Klad : Mesangiosperms Klad : Eudicots Klad : core eudicots Ordo : Caryophyllales Famili : Portulacaceae Genus : Portulaca Spesies : Portulaca grandiflora Hook.


11 | Modul Keanekaragaman Hayati 7. Kembang sepatu Tanaman hias Klasifikasi Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malvales Famili : Malvaceae Genus : Hibiscus Spesies : Hibiscus rosa-sinensis Linnaeus. 8. Neoregelia johannis Tanaman hias Klasifikasi Kingdom : Plantae (unranked) : Angiosperms (unranked) : Monocots (unranked) : Commelinids Order : Poales Family : Bromeliaceae Subfamily : Bromelioideae Genus : Neoregelia Species : Neoregelia johannis (Carrière) L.B. Smith 9. Kuping gajah Anthurium crystallinum Tanaman hias Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Subkelas : Arecidae Ordo : Arales Famili : Araceae Genus : Anthurium Spesies : Anthurium crystallinum Linden & André


12 | Modul Keanekaragaman Hayati 10. Asoka Ixora Chinensis Tanaman hias Klasifikasi Kingdom : Plantae Clade : Tracheophytes Clade : Angiosperms Clade : Eudicots Clade : Asterids Order : Gentianales Family : Rubiaceae Genus : Ixora Species : Ixora chinensis Linnaeus, 1753 11. Bunga lily Tanaman hias Klasifikasi Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Subkelas : Liliidae Ordo : Liliales Famili : Liliaceae Genus : Hippeastrum Spesies : Hippeastrum reginae Linnaeus., Herb. 12. Kastuba Tanaman hias Klasifikasi Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malpighiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Euphorbia Spesies : Euphorbia pulcherrima Willd. ex Klotzsch


13 | Modul Keanekaragaman Hayati Komponen abiotic yang beragam menyebabkan jenis makhluk hidup (biotic) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Akibatnya terbentuk keanekaragaman ekosistem. Macam-macam ekosistem yaitu antara lain: a. Ekosistem darat (terrestrial), contohnya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma hutan hujan tropis, bioma hutan gugur, bioma taiga, bioma tundra, bioma karst. b. Ekosistem perairan (akuatik), contohnya ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem estuari (muara), ekosistem pantai, ekosistem sungai, ekosistem terumbu karang, ekosistem laut dalam, ekosistem lamun. c. Ekosistem buatan, contohnya bendungan,agroekosistem seperti sawah, hutan produksi. (Prakosa, Bima. 2018 : 11-30) Ekosistem pantai Ekosistem gurun Padang rumput Taiga Sumber: Google images Gambar 4 : Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem. Interaksi antar organisme didalam ekosistem ditentukan oleh: Komponen Biotik • Berbagai jenis makhluk hidup Komponen Abiotik • Faktor Fisik (iklim, cahaya, suhu, air, tanah, kelembapan) • Faktor Kimia (salinitas, tingkat keasaman/pH, kandungan mineral). Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem Ekosistem adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya.


14 | Modul Keanekaragaman Hayati Berikut ini adalah contoh kasus yang terkait dengan tingkat keanekaragaman hayati. Baca dan pahami wacana dibawah ini, agar kamu dapat merumuskan masalah pada tahap selanjutnya! Menurut data dari Dishut Jabar, Jawa Barat memiliki 6.500 jenis flora, dari jumlah itu 4.500 merupakan tumbuhan asli yang tumbuh di sejumlah lokasi yang spesifik tempatnya di berbagai daerah. Seluruhnya berada di kawasan-kawasan konservasi yang tersebar di Jawa Barat yang bisa terancam punah jika habitatnya rusak. Beragam jenis hewan ada di Jawa Barat. Spesies burung total ada 499 jenis, 15 di antaranya terancam punah seperti Elang Jawa yang di antaranya ditemukan di Taman Nasional Gunung Halimun. Hewan mamalia ada 137 jenis, dengan 22 di antaranya seperti banteng di Pangandaran dan Hutan Sancang, termasuk hewan endemik, yang terancam punah. Ikan air tawar di Jawa Barat tercatat ada 132 jenis, dengan 13 di antaranya berada di posisi terancam punah. Beberapa di antaranya malah diduga sudah punah. Seperti Ikan Tagih, jenis ikan khas Sungai Citarum yang kini sulit ditemukan. Mari kita selamatkan flora dan fauna di sekitar kita demi generasi yang akan datang, dengan menjaga lingkungan alam di sekitar kita. Ayo kita Bersama-sama, jangan biarkan mereka punah begitu saja! Dengan ada nya tekad, kemungkinan besar, kini hewan dan tumbuhan tak lagi melangka. Sources : http://dishut.jabarprov.go.id/?mod=detilBerita&idMenuKiri=&idBerita=1721#:~:text=Setia wan%20menyebutkan%2C%20Jawa%20Barat%20memiliki,terancam%20punah%20jika%2 0habitatnya%20rusak. Orientasi Masalah


15 | Modul Keanekaragaman Hayati “Ayo Merumuskan Masalah” Setelah kamu memahami wacana diatas, sekarang saatnya kamu menentukan satu permasalahan yang akan kalian selesaikan secara berkelompok. Fokuslah masalahmu pada salah satu subtopic materi yang akan di pelajari hari ini, yaitu: keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis, keanekaragaman tingkat ekosistem, dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Tuliskan rumusan masalah yang telah kalian tentukan kedalam bentuk pertanyaan rumusan masalah seperti contoh di bawah ini: Contoh: “Bagaimana upaya pelestarian keanekaragaman hayati agar tidak terancam punah?” ……………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………… Pengorganisasian Belajar “Ayo Mengumpulkan Informasi” Setelah merumuskan masalah, sekarang saatnya kalian secara berkelompok mengumpulkan informasi dengan membaca kajian teori pada modul ini maupun sumber lainnya. Informasi yang kalian cari adalah informasi yang berguna untuk menyelesaikan rumusan masalah yang telah kalian buat. Tuliskan informasi yang kalian dapat pada kolom dibawah ini. ……………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………….. Penyelidikan Kelompok


16 | Modul Keanekaragaman Hayati “Ayo Berkreasi” Setelah kalian menyelesaikan permasalhan melalui proses penyelidikan, buatlah rancangan presentasi hasil penyelidikan yang kalian tampilkan didepan kelas. Rancanglah presentasi hasil penyelidikankalian dengan jelas dan mudah dipahami. Kalian dapat menggunakan bahan-bahan seperti karton dan spidol yang telah disediakan. Buatlah tampilan presentasi semenarik mungkin. ……………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………….. Pengembangan Hasil Penyelidikan “Ayo Tampil di Depan” Pada tahap ini, setiap kelompok akan mengirimkan dua orang sebagai perwakilannya untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Bagi kelompok yang belum mendapatkan giliran presentasi, dapat memberikan tanggapan, saran atau pertanyaan ketika presentasi telah disampaikan oleh presenter. Anggota kelompok yang tidak tampil dapat membantu presenter untuk menjawab pertanyaan. ……………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………….. Penyajian Hasil Penyelidikan


17 | Modul Keanekaragaman Hayati Penyebaran fauna di Indonesia dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan Australia. Para pakar zoologi berpendapat bahwa tipe fauna di kawasan Indonesia bagian barat mirip dengan fauna di Asia Tenggara (oriental), sedangkan fauna di kawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna di benua Australia (australis). Daerah persebaran fauna di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan Indonesia bagian barat, kawasan peralihan (Wallacea), dan kawasan Indonesia bagian timur. “Ayo Merumuskan Kesimpulan” Kalian telah selesai mempresentasikan hasil penyelidikan di depan kelas, sekarang saatnya untuk merumuskan kesimpulan bersadarkan pembelajararan yang telah kalian lakukan pada hari ini. ……………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………….. Merumuskan Kesimpulan Keanekaragaman Hayati di Indonesia Persebaran Fauna (Hewan) Di Indonesia


18 | Modul Keanekaragaman Hayati Gambar 5. Sumber: Google images Kawasan Indonesia bagian barat meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Kawasan ini dibatasi oleh garis imajiner Wallace yang terletak di antara Kalimantan dengan Sulawesi dan antara Bali dengan Lombok.Meskipun jarak antara Bali dan Lombok sangat dekat, namun jenis fauna yang hidup di kedua pulau tersebut berbeda. Garis Wallace dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace (ahli zoologi berkebangsaan inggris) pada abad ke-19. Beberapa jenis fauna kawasan Indonesia bagian barat yang juga menjadi spesies endemic antara lain harimau (Panthera tigris), macan tutul atau leopard (Panthera pardus), gajah (Elephas maximus), badak jawa (Rhinoceros sondaicus), banteng (Bos sondaicus), orang utan (Pongo pygmaeus), wauwau (Hylobates lar), lutung (Presbytis cristata), merak hijau (Pavo muticus), dan burung jalak bali (Leucopsar rothschildi). Daerah Sebelah Barat Garis Wallace


19 | Modul Keanekaragaman Hayati Kawasan peralihan meliputi Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Lombok, dan Timor. Dibatasi oleh garis Wallace di sebelah barat dan garis Lydekker di sebelah timur. Di antara kedua garis ini, terdapat garis keseimbangan Weber yang terletak di sebelah timur Sulawesi. Garis Weber dikemukakan oleh Max Carl Wilhelm Weber (ahli zoologi berkebangsaan Jerman). Pada kawasan ini, terdapat peluang percampuran antara unsur fauna oriental dengan fauna australis. Beberapa jenis fauna kawasan peralihan yang juga menjadi spesies endemik antara lain anoa pegunungan (Bubalus quarlesi), komodo (Varanus komodoensis), babirusa (Babyrousa babyrussa), maleo (Macrocephalon maleo), duyung (Dugong dugon), kuskus beruang (Ailurops ursinus), burung rangkong (Rhyticeros cassidix), kupu-kupu Sulawesi (Papilio iswara, Papilio peranthus), soa-soa (Hydrosaurus amboinensis), dan kakatua putih berjambul merah (Cacatua moluccensis). Kawasan Indonesia timur dibatasi oleh garis Lydekker yang meliputi Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jenis fauna kawasan ini antara lain kanguru pohon (Dendrolagus ursinus), burung kasuari gelambir ganda (Casuarius casuarius), burung kakatua raja (Probosciger aterrimus), burung cendrawasih ekor pita (Astrapia mayeri), kasturi raja (Psittrichas fulgidus), kupukupu sayap burung (Ornithoptera sp.), ular sanca hijau (Chondropython viridis), dan buaya irian (Crocodylus novaeguineae). Burung di kawasan ini memiliki bulu berwarna-warni Kawasan Peralihan (wilayah Wallacea) Kawasan Indonesia Bagian Timur Persebaran Flora (tumbuhan) Di Indonesia Flora di Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia, Filipina, Indonesia , dan Papua Nugini. Pada tahun 2009, Van Welzen dan Silk, botanis dari Belanda, melakukan penelitian yang menjelaskan distribusi flora Malesiana. Menurut keduanya, flora Malesiana terbagi menjadi flora dataran Sunda, flora dataran Sahul, dan flora di daerah tengah (peralihan) yang sangat khas dan endemik.


20 | Modul Keanekaragaman Hayati Bahan Pangan •Makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia adalah beras yang diperoleh dari tanaman padi (Oryza sativa). Namun, di beberapa daerah, makanan pokok penduduk adalah jagung, singkong, ubi jalar, talas, atau sagu. Di indonesia terdapat 400 jenis tanaman buah, 370 jenis sayuran, 70 jenis tanaman berumbi, 55 jenis tanaman rempah dan beragam hewan yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi Bahan Sandang •Manusia hidup membutuhkan pakaian walaupun pakaian yang dikenakan memiliki bentuk, model dan bahan yang berbeda-beda. misalnya kapas, ulat sutra, kulit hewan, dll. Bahan Bangunan •sebagian besar komponen barang-barang terbuat dari besi, plastik atau kayu. bahan kayu berasal dari tumbuhan. Bahan ObatObatan •Indonesia memiliki sektar 30.000 spesies tumbuhan, 940 spesies di antaranya merupakan tanaman obat dan sekitar 250 spesies tanaman obat tersebut digunakan dalam industri obat herbal lokal. Selain tumbuhtumbuhan, beberapa jenis hewan juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan sebagai sumber kosmetik •Beberapa tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuatan kosmetik, antara lain buga mawar, urang aring, bengkuang, alpukat, dll. Indonesia memiliki 2 diantaranya lima bioma didunia yaitu bioma hutan hujan tropis dan bioma savana. Tumbuhan khas malesiana yang terkenal adalah Raflesia arnoldi (bunga raflesia), penyebaran raflesia meliputi Sumatra (aceh dan Bengkulu), Malaysia, Kalimantan dan jawa. Selain itu, terdapat juga Amorohophallus titanum (bunga bangkai) yang merupakan flora khas Indonesia yang terdapat disumatra. Manfaat Keanekaragaman Hayati Di Indonesia Carilah berbagai informasi dari berbagai sumber mengenai manfaat keanekaragaman hayati di Indonesia


21 | Modul Keanekaragaman Hayati 1. Pelestarian Secara In Situ Pelestarian Secara In Situ adalah pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan di tempat hidup aslinya (habitatnya). Contoh pelestarian hewan dan tumbuhan di habitat aslinya berupa: cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional dan hutan lindung 2. Pelestarian Secara Ex Situ Pelestarian ex situ adalah usaha pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan di luar habitat aslinya. Contoh pelestarian hewan dan tumbuhan di luar habitat aslinya berupa: kebun binatang, taman safari dan kebun botani. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati Perlindungan Alam Umum Pelestarian Alam Berdasarkan Tempat Perlindungan/ Pelestariannya Merupakan perlindungan terhadap flora, fauna dan tanahnya. Perlindungan alam umum dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Perlindungan alam ketat perlindungan alam tanpa campur tangan manusia, kecuali apabila dipandang perlu. Jadi dalam perlindungan ini, alam dibiarkan berkembang dengan sendirinya. 2. Perlindungan alam terbimbing perlindungan oleh para ahli, contohnya kebun raya bogor. Kedua perlindungan alam tersebut biasanya berupa areal atau wilayah yang relative sempit. 3. Taman nasional perlindungan terhadap keadaan alam meliputi daerah yang sangat luas, dimana tidak diperbolehkan dibangun rumah atau kepentingan industry.


22 | Modul Keanekaragaman Hayati Penugasan Mandiri Langkah Kerja 1. Amati lingkungan sekitar tempat tingkalmu! 2. Tentukan 2 ekosistem yang akan diamati (missal ekosistem darat dan ekosistem air)! 3. Amati kehidupan disetiap ekosistem tersebut!. Yang harus diamati meliputi berbagai jenis makhluk hidup yang ada dan interaksi yang terjadi antar makhluk hidup tersebut dan antar makhluk hidup dengan lingkungannya. 4. Amati pula keanekaragaman gen dari setiap spesies yang anda temui! 5. Masukkan data hasil pengamatan pada table berikut ini! Kondisi yang teramati Kondisi komponen Abiotik Jenis tumbuhan yang ditemukan Jenis hewan yang ditemukan Ekosistem air Ekosistem Darat Pertanyaan 1. Bagaimana kondisi komponen abiotic pada kedua ekosistem yang anda amati? 2. Bagaimana kondisi komponen biotik pada kedua ekositem yang anda amati? 3. Pada ekosistem yang manakah keanekaragaman gen dan jenis paling tinggi? Apa yang menyebabkannya? Jelaskan?


23 | Modul Keanekaragaman Hayati Latihan Soal Pilihlah satu jawaban yang paling benar! 1. Keanekaragaman hayati dibedakan menjadi 3 tingkat, yaitu … a. Gen – jenis – ekosistem b. Spesises – jenis – ekosistem c. Gen – populasi – ekosistem d. Gen – ekosistem – populasi e. Jenis – populasi – ekosistem 2. Kelompok tumbuhan yang merupakan tingkatan satu gen adalah … a. Manga manalagi, manga harum manis, dan manga gedong b. Jambu, manga, dan papaya c. Kelapa sawit, kelapa gading mas, dan aren d. Aren, kelapa sawit, dan jambu e. Bawang merah, bawang putih, dan bawang daun 3. Keanekaragaman jenis dapat terlihat dari adanya perbedaan … a. Bentuk, warna, ukuran dan penampilan b. Bentuk, warna, jumlah, ukuran dan factor pembawa sifat menurun c. Morfologi dan anatomi d. Tingkah laku dan gen e. Morfologi dan tingkah laku 4. Organisme yang menunjukkan berbagai macam variasi pada komunitas, ekosistem dan spesies dapat menimbulkan … a. Varietas b. Spesies baru c. Populasi d. Biodiversitas e. Habitat baru 5. Keanekaragaman jenis (spesies) tertinggi pada ekosistem … a. Gurun d. Sabana b. Sawah e. Mangrove c. Hutan hujan tropis


24 | Modul Keanekaragaman Hayati Essay : Jawablah pertayaan dibawah ini dengan benar !. 1. Sebutkan macam-macam Tingkat Keanekaragaman Hayati ? Jelaskan !. 2. Apa yang dimaksud dengan in-situ dan ex-situ ? 3. Sebutkan 3 upaya menjaga keanekaragaman hayati! 4. Sebutkan 2 macam ekosistem pada Keanekaragaman Hayati Tingkat ekosistem ? 5. Apa manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia ? .... minimal 3!.


25 | Modul Keanekaragaman Hayati PENILAIAN DIRI Lakukan penilaian diri untuk mengetahui seberapa jauh anda memahami materi pada kegiatan pembelajaran. Berilah tanda centang (✓) pada kolom jika sesuai atau tidak sesuai dengan yang dirasakan No Deskripsi Kompetensi Hasil Penilaian Diri Ya Tidak 1. Apakah anda dapat menjelaskan pengertian keanekaragaman hayati 2. Apakah anda dapat membedakan keanekaragaman tingkat gen, tingkat jenis dan tingkat ekosistem 3. Apakah anda dapat mengidentifikasi ciri-ciri berbagai bioma sebagai bagian dari keanekaragaman hayati tingkat ekosistem Jika menjawab "Tidak" ada salah satu pertanyaan di atas maka pelajari kembali modul kegiatan pembelajaran. "Jangan putus". Jika menjawab "Ya" pada semua pertanyaan, maka lanjut ke materi selanjutnya.


26 | Modul Keanekaragaman Hayati DAFTAR PUSTAKA Aris Shoimin, Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013 (Yogyakarta: ArruzMedia, 2014). Aryulina, D., dkk. 2007. Biologi SMA dan MA Kelas X. Jakarta: PT. Gelora Aksara. Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Panduan Penyususnan E-modul, (Jakarta: Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2017), Elizabeth A. Widjaja, dkk, Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia, Edisi 1, (Jakarta: Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, LIPI Press, 2014), Irnaningtyas. 2016. Biologi Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kusmana, Cecep. 2015. Keanekaragaman Hayati Flora Di Indonesia. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Vol. 5 No. 2 Noventianus Umbu Ranja Uma, Pengembangan Bahan Ajar E-Modul Dengan Menggunakan Aplikasi Kvisoft Flipbook Marker Pada Materi Sistem Pernapasan Untuk Siswa Kelas VII SMP Kristen Wee Rame, (Malang: Skripsi Tidak diterbitkan, 2019), Prakosa, Bima. 2018. Keanekaragaman Hayati Dan Klasifikasi Makhluk Hidup. Sentra Edukasi Media: Yogyakarta. E-ISBN : 976-602-52915-8-6 Ummi Faturrohmi,”Pengembangan E-Modul Biologi Berbasis Kvisoft Flipbook Maker Pada Materi Fungi Untuk Memberdayakan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas X di SMAN 11 Bandar Lampung, (Lampung: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2019), Vaniada Gustia Laraswaty, Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Berbentuk Permainan Ular Tangga pada Materi Keanekaragaman Hayati untuk Siswa Kelas X SMA, (Lampung: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2017),


27 | Modul Keanekaragaman Hayati Kunci Jawaban Pilihan Ganda 1. A 2. A 3. C 4. D 5. B Pedoman Penskoran Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar. Nilai = (jumlah skor yang diperoleh/ skor max.)x100% Konversi tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.