EKSIS 23 B Flipbook PDF


81 downloads 99 Views 27MB Size

Story Transcript

Edisi

SMP NEGERI 4 PONOROGO

EKSIS

23 April-Juli 2022

News

Eksplorasi, Kreativitas, Siswa, Inovatif, Smart

Prol

Pegiat Telekomunikasi : Edisi April-Juli 2022

BASUKI, S.Pd. M.Pd Warta Sekolah : Semarak HUT SMPN 4 Ponorogo Ke 43 Tahun 2022 Mantab 38 Siswa SMPN 4 Ponorogo Raih Prestasi

Lentera Hati : Kunci Sukses Ramadhan

Artikel : Membangun Rasa Cinta Tanah Air dan Bangsa 5 Cara Sederhana Menghindari Pergaulan Bebas Merdeka Belajar implementasi prol belajar pancasila

Serba-Serbi : Membagi Waktu Belajar dan Bermain Game dengan Baik

Salam Redaksi

Salam Redaksi Mengukir prestasi tanpa henti dimasa pandemi , merupakan sebuah kalimat motivas i yang selalu ditanamkan dibenak siswa-siswi SMP Negeri 4 Ponorogo, dengan penuh semangat yang terus mengharumkan nama almamater Sekolah. Jiwa pejuang juga selalu dikobarkan untuk membakar semangat anak-anak yang sedang perang di medan lomba, baik ditingkat kabupaten, propinsi maupun dikancah nasional, itu semua dibuktikan dengan hasil yang memuaskan dengan prestasi yang sudah ditorehkan oleh anak-anak, 33 Kejuraan yang diraih hanya dengan 4 Event lomba yang di ikuti. Itu semua menjadi bukti bahwa SPAPO merupakan sekolah yang patut dipertimbangkan di Kabupaten Ponorogo yang terletak di tengah kota yang akan selalu menghantarkan anak didiknya munuju sebuah kesuksesan. Serta selalu mengikuti perubahan – perubahan yang terus mengikuti kemajuan zaman. Universary 43, sesuai dengan usia yang semakin matang, SMPN 4 Ponorogo terus bersama untuk menjadi lembaga kepercayaan serta kebanggaan masyarakat Ponorogo, dibuktikan kegiatan Spapo Competition (SPC) yang diikuti dari berbagai wilayah di Kabupaten Ponorogo dengan total 367 peserta dari SD/ MI se Kabupaten Ponorogo. Ki Hadjar Dewantara merupakan tokoh nasional yang sudah tidak asing lagi, Beliau merupakan Bapak Pendidikan yang merintis Taman Siswa, dalam masa perjuangan melawan penjajah, dengan semboyannya Ing ngarso sung tuladha Ing madya mangun karsa, Tut Wuri Handayani. Yang menjadi pemikiran pendidikan di era revolusi industri 5.0 saat ini, pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dinilai masih relevan untuk diterapkan pada dunia pendidikan saat ini. Semangat Merdeka Belajar yang sedang dicanangkan ini juga memperkuat tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, dimana Pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Kedua semangat ini yang kemudian memunculkan sebuah pedoman, sebuah penunjuk arah yang konsisten, dalam pendidikan di Indonesia. Pedoman tersebut adalah Profil Pelajar Pancasila (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020). Pada edisi 23 majalah Eksis selalu terus berbenah untuk menuju sebuah kesempurnaan, dalam edisi ini akan mengulas sekilas Profil Pelajar Pancasila. Untuk mewujudkan Indonesia maju ber-SDM unggul. Majalah ini hadir sebagai media atau lahan untuk bereksplorasi semua warga sekolah di semua mata pelajaran contohnya materi majalah Eksis kali ini ditambah materi artikel yang disajikan berbahasa Inggris serta Kolom BK yang isinya terkait Bimbingan Konseling. Semoga dengan hadirnya kembali Majalah EKSIS bisa memberi warna dunia kepenulisan serta sebagai media informasi yang aktual dan kredibil khususnya warga sekolah umumnya untuk masyarakat. Selamat membaca dan selamat beraktivitas. (red. Arif Darul F.)

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 1

Daftar Isi

Daftar Isi

REDAKSI EKSIS NEWS Penanggung jawab : Basuki, S.Pd., M.Pd (Kepala SMP Negeri 4 Ponorogo) Ketua Program : Munif Arfawie, S.Pd (Wakil Kepala Bidang Kesiswaan)

Koordinator : Arif Darul Faroki, S.Pd Sekretaris : Irma Yuni Rianawati, M.Pd Bendahara : Tri Widayati, S.Pd Dewan Redaksi : Dra. Hj. Purwantiningsih, MA Dra. Nur Hidayati, M.Pd Yuana Fajarwati, M.Pd Moh. Badri, S.Ag, M.Kes Aulia Rizky Fitriana, M.Pd Anggie Bellia Putri, S,Pd Dhea Vica Nuraini, S.Pd Anggota Redaksi : Maylani Oktavia Putri Ardiyanti Meyllisa Ulia Nur Aziza Genta Putri Gusti W.K

Dillia Ayu Agneza Nur Latifah Revani Novika Amanda Desain Lay Out : Tutik Widiati, S.Pd

Genta Putri Gusti W.K Dillia Ayu Agneza Nur Latifah Revani Novika Amanda SMP Negeri 4 Ponorogo ALAMAT REDAKSI

Jl. Jend. Sudirman 92 Ponorogo

Tutik Widiati, S.Pd WEBSITE & EMAIL www.smpn4ponorogo.com [email protected]

3 PROFIL Pegiat Telekominikasi : Basuki, S.Pd. M.Pd Dari Spapo untuk Masyarakat 7 WARTA SEKOLAH Semarak HUT SMPN 4 Ponorogo Ke-43 Tahun 2022 Mantap! 38 siswa SMPN 4 Ponorogo raih prestasi !!! 13 LENTERA HATI Kunci Sukses Ramadhan 16 ARTIKEL Membangun Rasa Cinta Tanah Air dan Bangsa 5 Cara Sederhana Menghidari Pergaulan Bebas Merdeka Belajar merupakan implementasi profil pelajar Pancasila mewujudkan pribadi Generasi BerSDM Unggul 22 ESAI The Perpaduan Ekstrak Daun Jelatang dan Daun Asam Jawa

PENGALAMANKU 3 Inspiring Teacher : Bapak Moh. Mashuri, S.Pd Ukir Prestasi Melalui Hobi di Ajang FLS2N ENGLISH CORNER The Impact of Social Media on Students CERPEN Jakarta I’m Coming Rahasia Dibalik Seekor Teri Dunia Dalam Genggaman CERKAK 3 RAK BENER TA! Rasan –rasan mayangkara I Maca Geguritan

26

29

30

40

PUISI Kangen dan Rindu Siswaku Berjarak Tak Bersua Tetesan Embun Corona

46

PANTUN Pantun Nasihat Pantun Jenaka GEGURITAN 3 Prahara Bakal Sirna Muspra Tanpa Guna Ora ana kang ngerti Sekolahku SERBA-SERBI 3 Membagi Waktu Belajar dan Bermain Game dengan Baik

48

HIBURAN Cerita Gambar Teka-teki Silang

54

2 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

50

52

Profil

Pegiat Telekomunikasi: Basuki, S.Pd. M.Pd Lahir di Ponorogo pada tanggal 5 Agustus tahun 1962, oleh kedua orang tuanya beliau diberi nama Basuki. Dalam Bahasa Jawa, Basuki berarti Selamet, nama yang singkat namun memiliki makna yang amat dalam. Beliau mengenyam pendidikan pertama kali di SDN 4 Mangkujayan lulus tahun 1976. Setelah lulus SD, melanjutkan sekolah di SMPN 2 Ponorogo dan lulus tahun 1979. Kemudian melanjutkan di SMAN 1 Ponorogo lulus di tahun 1982. Tamat SMA melanjutkan kuliah D2 Elektronika di IKIP Surabaya lulus tahun 1984. Dirasa belum cukup untuk menimba ilmu, beliau melanjutkan ke jenjang strata 1 Fisika di IKIP PGRI Malang dan mendapatkan gelar sarjanaya di tahun 1994. Ternyata semangat beliau dalam menempuh pendidikan tidak hanya sampai di situ saja, hal ini terbukti di tahun 2010 beliau berhasil menyelesaikan pendidikan pascasarjana di Kanjuruhan Malang jurusan IPS yang pada akhirnya beliau mendapatkan dua gelar kesarjanaan sehingga nama Basuki berubah menjadi Basuki, S.Pd., M.Pd. Gelar yang diraih dengan penuh perjuangan, keringat, dan semangat yang tinggi. Pa d a t a h u n 1 9 8 8 , b e l i a u diper temukan oleh Tuhan dengan seorang wanita cantik ber nama

Cahyaningsih Sugiati yang kemudian dipersunting untuk menemani beliau mengarungi mahligai rumah tangga hingga saat ini. Ibu Cahyaningsih Sugiati saat ini menjadi guru Bahasa Indonesia di SMPN 2 Kauman. Dari pernikahan tersebut, beliau dianugerahi dua buah hati yang amat beliau sayangi. Anak pertama perempuan lahir dan diberi nama Astining Rahayu yang sekarang menjadi pengajar multimedia di SMKN Mlarak. Anak kedua seorang laki-laki ber nama Bastian Arfianto yang sedang menimba ilmu di UNESA semester 7 mengambil jurusan Manajemen Infor matika. Ber sama istrinya, beliau sepertinya memegang teguh slogan Keluarga Berencana yakni “Dua Anak Cukup”. Pria yang menyukai teknik dan musik ini, mengawali pengabdiannya sebagai guru di SMPN 2 Ponorogo, yakni sekolah yang pernah beliau jadikan tempat untuk menimba ilmu (1984-1985). Kemudian beliau dipindahtugaskan ke SMPN 1 Siman sejak tahun 1985 hingga 2 0 0 9 . Pa d a t a h u n 2 0 0 9 , b e l i a u dipromosikan sebagai kepala sekolah di SMPN 2 Sooko. Mengabdi selama empat tahun sembilan bulan, beliau dipindahtugaskan menjadi kepala sekolah di SMPN 1 Jenangan selama empat tahun tujuh bulan. EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 3

Pada tanggal 1 Juli 2018 amanah datang di SMPN 4 Ponorogo sebagai kepala sekolah hingga saat ini. Hal tersebut merupakan sebuah bukti bahwa beliau telah melaksanakan tugasnya di tempat sebelumnya dengan baik. Selama beliau menjabat di SMPN 4 Ponorogo, beliau terkenal sebagai pribadi yang penyabar dan tidak pemarah. Beliau beranggapan semua permasalahan bisa diselesaikan dengan cara yang baik tanpa melibatkan emosi yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Di masa jabatannya sebagai Kepala Sekolah SMPN 4 Ponorogo, beliau merancang Radio S PA P O O n l i n e d e n g a n t u j u a n u n t u k memberikan infor masi ter kait materi pelajaran di masa pandemi, info kegiatan sekolah, maupun kultum yang dapat didengarkan oleh khalayak umum secara online. Pada tahun 2021 beliau membuat Best Practice yang diberi judul “BELNYA SIRA SPAPO” (Belajar Nyaman dengan Siaran Radio di SMPN 4 Ponorogo) yang tidak terduga mendapatkan apresiasi sebagai karya inovatif dalam upaya mengatasi kendala

4 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

dalam pembelajaran daring dengan siaran radio di masa pandemi. Karya tersebut bisa dilihat oleh semua kalangan di saluran Youtube dan hingga ada empat mahasiswa UNS magang tentang kepenyiaran radio di SMPN 4 Ponorogo. Selama berkiprah di dunia pendidikan, beliau juga aktif dalam organisasi di luar kedinasan. Dimulai dari menjadi Ketua MGMP Elektronika (1990-1995). Kemudian menjadi Ketua MGMP TIK hingga tahun 2005. Di tahun yang sama, beliau menjadi Ketua ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia) sampai tahun 2010. Pada tahun 2012 sampai 2017, menjadi Kepala Sekolah Inti TIK sebagai Pembina MGMP. Hingga sekarang, beliau masih aktif menjadi Kepala Sekolah Inti Prakarya (2018-sekarang) dan penanggung jawa b R adio Mahagur u Online PGRI Kabupaten Ponorogo (2020-sekarang). Menceritakan masa remajanya, beliau sangat tertarik dengan dunia komunikasi dan penyiaran hingga memberikan banyak pengalaman dan keterampilan yang beliau miliki. Hobi tersebut beliau rintis sejak SMP

Profil kelas 2. Diawali dengan ekstrakurikuler pramuka, beliau dikirim sebagai perwakilan untuk mengikuti JOTA (Jambore On The Air). JOTA merupakan kegiatan pramuka yang bertujuan untuk memperkenalkan para peserta di tingkat nasional bahkan tingkat internasional melalui udara tanpa bertemu (on the air). Untuk berkomunikasi dengan para peserta, beliau diperkenalkan dengan alatalat komunikasi jarak jauh. Basuki remaja sangat senang saat itu, karena beliau dapat berkenalan dengan para anggota pramuka di seluruh Indonesia, bahkan dunia menggunakan alat komunikasi. Kegiatan tersebut menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi beliau. Dari situ, beliau mulai tertarik dengan alat-alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Beliau termotivasi mempelajari berbagai hal terkait alat komunikasi hingga menghasilkan prestasi-prestasi yang beliau peroleh. Beliau dikenal sebagai orang yang menguasai bidang IT, elektronika, dan TIK. Seringkali beliau ditunjuk sebagai tim IT dalam setiap kegiatan. Beliau juga berkarya dengan menulis buku yang berkaitan dengan elektronika dan TIK. Beliau menulis buku pelajaran Elektronika Dasar 1,2,3 (1988) dan buku mata pelajaran TIK/Keterampilan Komputer SMP (2001). Selain menulis buku, beliau juga berkontribusi dalam pembuatan Repeater Radio Pancar Ulang untuk koordinasi sekolah di Bukit Kebon Kandang, Kecamatan Ngrayun (2004). Kemudian beliau juga membuat Radio Pancar Ulang di Gunung Sekekep, Desa Paringan, Kecamatan Jenangan tahun 2014. Beliau juga merancang Radio Mahaguru Online PGRI Ponorogo dan Spapo Online di tahun 2020. Tahun 2021 beliau juga membuat repeater di Desa Kalimalang dalam upaya bantuan komunikasi tanggap bencana meliputi bencana banjir dan bencana lainnya. Berkat keterampilan yang dimiliki, beliau juga ditunjuk sebagai pengurus PGRI di posisi Kabid Informasi dan Komunikasi sejak tahun 2010 hingga sekarang. Beliau berpesan kepada semua orang khususnya para siswa yang perjalanannya masih panjang untuk menekuni setiap hobi positif yang mereka miliki, “Apabila hobi ditekuni secara serius, maka Insyaallah hobi tersebut dapat menunjang prestasi kita di masa depan.” Tutur beliau di akhir wawancara. (red. Anggie Bellia Putri)

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 5

Profil

DARI SPAPO Untuk Masyarakat

B

apak Riyadi, begitulah beliau biasa disapa oleh warga di Desa Kalimalang. Lahir pada 22 Agustus 1974, Pak Riyadi ini memulai jenjang pendidikannya di SDN Karanglo Lor lalu melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 Ponorogo. Jenjang selanjutnya beliau memilih untuk melanjutkan pendidikan di STM Brawijaya. Perjalanan beliau hingga saat ini tentu tidaklah mudah, kepada tim redaksi beliau menceritakan pengalamannya saat menempuh pendidikan di SMP Negeri 4 Ponorogo. Untuk sampai di sekolah, beliau harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan mengendarai sepeda. Meski begitu, jauhnya jarak tidak mengurangi semangat beliau untuk mencari ilmu. Hal ini terbukti karena beliau termasuk alumni yang berhasil mengabdikan diri pada masyarakat.Ada banyak kenangan yang sangat berkesan bagi Pak Riyadi, Bahkan sampai saat ini beliau masih ingat dengan jelas siapa saja wali dan guru yang mengajar semasa sekolah di SPAPO. Selain itu, kenangan yang beliau ingat adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di siang hari hingga petang. Pak Riyadi merupakan tokoh masyarakat di Kalimalang yang mendedikasikan waktunya untuk masyarakat. Tidak hanya kepada masyarakat saja, saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite SMP Negeri 4 Ponorogo. Pertemuan beliau dengan Kepala SMP Negeri 4 Ponorogo saat mengurus pendaftaran putrinya, ternyata membawa beliau untuk turut serta menjadi bagian dari sekolah tercinta kita. Selain alumni SPAPO, alasan beliau bersedia bergabung dengan SMP 4 karena ini adalah kesempatan yang baik untuk membantu SPAPO lebih maju. Jiwa kepemimpinan yang dimiliki Bapak Riyadi juga di miliki oleh putrinya. Hal ini terbukti bahwa putri beliau yaitu Maylani Oktavia Putri Ardiyanti terpilih sebagai ketua OSIS SMP Negeri 4 Ponorogo periode 2021-2022. Pak Riyadi juga berpesan kepada siswasiswa untuk lebih giat dalam belajar, belajar untuk menambah ilmudan pengalaman, karena itulah yang akan menjadi modal untuk mewujudkan cita-cita, yang tentunya berguna untuk Nusa, bangsa serta masyarakat. (red. Safira Putri Huria)

6 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

SEMARAK HUT SMPN 4 PONOROGO KE- 43 TAHUN 2022

SPAPO COMPETITION 2022 (SPC) Peringatan Hari Ulang Tahun SMPN 4 Ponorogo yang ke-43 menjadi momen yang paling ditunggu oleh seluruh warga sekolah. Meski ditengah pandemi covid-19 saat ini, peringatan HUT sekolah tetap dilaksanakan dengan menerapkan protocol kesehatan pencegahan covid-19. Agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh sekolah yang bertujuan untuk memberikan wadah berbagai potensi, kreasi dan performa terbaik seluruh peserta lomba, sekaligus sebagai perwujudan rasa cinta dan bangga kepada almamater. Kegiatan peringatan

HUT sekolah ke-43 di tahun 2022 ini, dilaksanakan dengan cara yang berbeda dari tahun – tahun sebelumnya karena situasi Negara yang sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang mewajibkan siswa untuk belajar dari rumah. HUT tahun ini mengambil tema “Tetap Produktif dan Berprestasi di Masa Perubahan Baru untuk menuju Ponorogo Hebat.. Berbagai jenis kegiatan kompetisi, inovasi, seni, religi dan empati yang diselenggarakan sekolah membuktikan bahwa sekolah tidak pernah ragu dalam mengikuti adaptasi baru selama EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 7

Warta Sekolah masa pandemi Covid-19. Pelaksanaan lomba yang dilakukan secara virtual, dapat diikuti oleh sekolah dasar Se-Kabupaten Po n o rog o m e n j a d i t a n t a n g a n d a n pengalaman baru yang penuh warna sehingga peringatan HUT ke-43 tahun ini menjadi istimewa. Kegiatan yang digelar meliputi 1) Lomba tari Tradisional 2) Baca Puisi,) 3) Solo Vocal 4) Lomba Macapat 5) Tartil 6) Lomba Sains. Yang diikuti oleh 367 Peserta dari semua cabang lomba dari berbagai daerah di K a buapaten Ponorogo, di Ca bang lomba Sains bisa memenuhi batas maksimal yaitu 150 peserta. Lomba Sains dilaksanakan secara Offline d i L a b. T I K S M P N 4 Ponorogo, selain lomba sains cabang lomba yang lain dilaksanakan Semi Online diambil 6 terbaik untuk masuk Babak Fina didatangkan di sekolah untuk diambil kejuaraan 1, 2, 3, 4, 5, 6 serta peneyerahan Tropy dan ser tifikat kejuaran.. Grand Final dilaksanakan Sabtu, 26 Februari 202. Selanjutnya ada bakti sosial untuk warga sekitar sekolah yang terdampak pandemi Covid-19. Acara yang ditunggu-tunggu yaitu puncak HUT yang diisi dengan Sarasehan dan ramah tamah oleh seluruh warga sekolah Dalam acara penyerahan hadiah ada satu moment penting sebagai simbol memperingati HUT SPAPO Ke-43 Ta h u n ya i t u d e n g a n Pe m o t o n g a n 8 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Tumpeng yang dilaksanakan di Aula sekolah dan dihadiri oleh dewan guru ,komite sekolah dan para peserta lomba. Bapak Kepala Sekolah, Basuki, S.Pd, M.Pd memberikan sambutan singkat untuk membuka acara tersebut. “Dengan bertambahnya usia SMPN 4 Ponorogo yang ke-43 ini, semoga sekolah kita bisa menjadi sekolah tujuan utama para orang t u a u n t u k mempercayakan putraputrinya menimba ilmu d a n m e n g a s a h keterampilannya di sini.” ujar beliau. Acara HUT S M P N 4 Po n o r o g o diakhiri dengan pengumuman dan penyerahan penghargaan untuk para pemenang lomba. Itulah serangkaian acara HUT SMPN 4 Po n o r o g o, m e s k i p u n d a l a m ke a d a a n ya n g masih sangat terbatas, kegiatan tetap dilaksanakan dengan penuh effort dan kerja keras. Selamat ulang tahun SMPN 4 Ponorogo yang ke-43, semoga di usia yang semakin bertambah ini bertambah juga semangat, inovasi, kualitas, kreatifitas, dan juga prestasinya. Semoga SMPN 4 Ponorogo bisa menjadi sekolah yang mampu mengantarkan putra-putrinya menuju jalan kesuksesan. (Red.Mila Putri Samaria Sinaga, 7C)

Warta Sekolah Adapun hasil Kejuaran dalam SPAPO COMPETITION 2022 (SPC) No

Nama

1

Tsaqila Ananda Zulfa

2

Asal Sekolah SDN 1 Karangan Balong

Jenis Lomba

Peringkat Kejuaraan

Solo Vokal

1

Keisya Qiareen Yuantoro SDN1 Sedarat

Solo Vokal

2

3

Zabrina Salsafa Rosta S.

SDN 4 Mangkujayan

Solo Vokal

3

4

Rusydan Brilliant A.N.

SD Muhammmadiyah

Solo Vokal

4

5

Zaretha Novita Hasanah SDN 1 Mangkujayan

Solo Vokal

5

6

Vianola Mabunga Masae SDN Beton

Solo Vokal

6

7

Nailatul Fadhilah

Sdn 1 Madusari

Baca Puisi

1

8

Clarin Naazira Heiga

SDN 1 Bancar

Baca Puisi

2

9

Nazwa Syahira Z

SDN 1 Mangkujayan

Baca Puisi

3

10 Roro Pathirtan K

SDN 1 Brotonegaran

Baca Puisi

4

11 Juliana Vertika Sari

SDN 1 Karangwaluh

Baca Puisi

5

12 Rusyidan Briliant A

SD Muhammadiyah

Baca Puisi

6

13 Vhianca Ardhis A.

SDN 1 Mangkujayan

Tari Jatil

1

14 Janetta Aurellya Putri

SDN Bajang

Tari Jatil

2

15 Alia Putri Kinasih

SD Immersion Ponorogo Tari Jatil

3

16 Feni Agusti Ningrum

SD Patihan Wetan

Tari Jatil

4

17 Nirwasita Wastu G.B.

SD Muhammadiyah

Tari Jatil

5

18 Nanda Ulfiani Putri

SDN 4 Mangkujayan

Tari Jatil

6

19 Raffatitan Yuxikato F.A.

SDN 1 Prayungan

Tari Bujangganong

1

20 Rendy Ravellino Saputra SDN 1 Jingglong

Tari Bujangganong

2

21 Stanley Ferdinand E.

SDN 1 Wagir Kidul

Tari Bujangganong

3

22 Irsyad Alwi Hasan

MIN 3 Ponorogo

Tari Bujangganong

4

23 Afifta Yoga Dina M.

MIN 3 Ponorogo

Tari Bujangganong

5

24 Daffa Ihsani Al Muzakkiy SDN Ngunut

Tari Bujangganong

6

25 Affan Akbar Firjatullah

SDN 1 Bancar

Macapat Putra

1

26 Nyuangga Dwi Prasetya

SDN 1 Bancar

Macapat Putra

2

27 Javas Ararya Nur R.

SDN 4 Mangkujayan

Macapat Putra

3

28 Farhan 'Izzulhaq

SDN 4 Mangkujayan

Macapat Putra

4

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 9

Warta Sekolah

No

Nama

Asal Sekolah

Jenis Lomba

Peringkat Kejuaraan

29 Adib Akbar Panuntun

SDN 2 Sumoroto

Macapat Putra

5

30 Keisya Qaireen Y.

SDN 1 Sedarat

Macapat Putri

1

31 Nabila Dinar Khanza

SDN 1 Bancar

Macapat Putri

2

32 Nessa Zuwina Adenia

SDN 1 Baosan Lor

Macapat Putri

3

33 Amelia Devita Ekawati

SDN 1 Bancar

Macapat Putri

4

34 Claresta Nadindra R.

SDN 1 Bancar

Macapat Putri

5

35 Daanys Farah Fikriya

SDN 2 Somoroto

Macapat Putri

6

36 Muhammad Alfath M.

SDMT Ponorogo

Tartil Putra

1

37 Muhammad Fadhola N. SD Ma'arif Ponorogo

Tartil Putra

2

38 Rizqan Izza Kurbana

SDMT Ponorogo

Tartil Putra

3

39 Raihan Elfadhil R. G.

SD Muhammadiyah

Tartil Putra

4

40 Naufal Riska Pratama P. SDMT Ponorogo

Tartil Putra

5

41 Nadia Hayyu Azkiya

SDN Ngunut

Tartil Putri

1

42 Nareswari Kara S.

SDMT Ponorogo

Tartil Putri

2

43 Asfa Nesya

SDMT Ponorogo

Tartil Putri

3

44 Adinda Syifa Salsabila

SD Maarif Ponorogo

Tartil Putri

4

45 Alfifah Aulia Zahra

SDMT Ponorogo

Tartil Putri

5

46 Felyta Nawindy

SDN 4 Mangkujayan

Tartil Putri

6

47 Kamila Nazihatuz Zahro SD Ma'arif Ponorogo

Tartil Putri

7

48 Adelia Kusuma Hasna

SDN 1 Mangkujayan

Lomba Sains

1

49 Damai Triannida

SD Muhammadiyah

Lomba Sains

2

50 Almira Bareka Usodo

SDN 2 Somoroto

Lomba Sains

3

51 Balyan Akhtar Finailir R. SDMT Ponorogo

Lomba Sains

4

52 Arco Rafelino

SDMT Ponorogo

Lomba Sains

5

53 Intan Ratri Syaharani

SDMT Ponorogo

Lomba Sains

6

10 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Warta Sekolah

Mantap! 38 siswa SMPN 4 Ponorogo raih prestasi !!!

M

engukir prestasi tanpa henti dimasa pandemi siswa-siswi SMPN 4 Ponorogo, berhasil mengukir sejarah baru meraih juara diberbagai lomba baik di tingkat Kabupaten, Provinsi, dan Nasional. Kepala sekolah SMPN 4 Ponorogo Basuki, S.Pd, NAMA

NO

M.Pd menyampaikan, talenta siswa siswi ini bisa dikembangkan lagi untuk bekal mereka mendatang. Beliau juga berharap ini menjadi contoh dan motivasi siswa yang lainnya sehingga semakin banyak prestasi SMPN 4 Ponorogo yang diraih. Mereka yang berhasil mendapat penghargaan sebagai berikut :

PEROLEHAN

KEJUARAAN

Juara 1

Kaligrafi tingkat Kabupaten Ponorogo

Juara 3

Lomba Tari Tingkat Kabupaten FLS2N

Nazia Jasmine Hayuzi

Juara 1

Lomba Poster Tingkat Kabupaten FLS2N

8

Kurniawan Dwi Romandhani

Juara 2

Lomba Cerdas Cermat Tingkat Jawa Timur PASCO VI

9

BB Fitra Oqtaviananda

Juara 1

Lomba Essay SAC MAN 2 Ponorogo Tingkat Jawa Timur

10

Naila Rohadatul Aisy

Juara 1

Lomba Kaligrafi SAC MAN 2 Ponorogo

11

Nadine Maharani Pratama

12

Aurelya Nur Tiffany A

Juara 2

Solo Vocal SMAN 1 Ponorogo

13

BB fitra Oqtaviananda

Harapan 1

Solo Vocal SMAN 1 Ponorogo

14

Winar Nabela

1

Naila Rohadatul Aisy

2

Meilisa Ulia Nur Aziza

3

Putri Ayu Anindita Silviany

4

Nadine Ayudya Puja N

5

Abiyyu Putra Umbara

6

Kaka Geo Awansyah

7

Harapan 3

Juara 3

Story Telling SMAN 1 Ponorogo

Lempar Lembing Putri SMAN 1 Ponorogo

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 11

Warta Sekolah NAMA

NO

PEROLEHAN

KEJUARAAN

15

Daffa Bintang Wahyu P

Juara 1

Olimpiade MIPA-IPS SMAN 3 Ponorogo

16

Dillia Ayu Agnesia Nur L

Juara 1

Lomba Essay SMAN 3 Ponorogo Tingkat Nasional

17

Anesia Nur Fadila

18

Meylisa Ulia Nur Aziza

19

Putri Ayu Anandita

20

Ilmania Syafina

Juara 3

Tari Tradisional SMAN 3 Ponorogo

21

Nadine Ayudya Puja N

22

Alyya Fathin Amira

23

Imelda Kusmawati

24

Nadine Maharani Pratama

Harapan 1

Story Telling SMAN 3 Ponorogo

25

Muhammad Syafiq

Harapan 1

Baca Puisi SMAN 1 Ponorogo

26

Keysa Azzara Izzatul Juara 3

Lomba Tari Reyog Lepas SMAN 1 Ponorogo

Harapan 2

Lomba Tari Reyog Lepas SMAN 1 Ponorogo

Harapan 3

Lomba Tari Reyog Lepas SMAN 1 Ponorogo

Harapan 2

Lomba Tari Reyog Lepas SMAN 1 Ponorogo

Harapan 3

Lomba Tari Reyog Lepas SMAN 1 Ponorogo

27

Nadine Ayudya Puja

28

Almira Rahma Nur Avita

29

Tri Avita Rahmadhani

30

M Rahaf Pasya Hidayat

31

Aditya Bagus Dwi s

32

Zamzika Khohar Hanafi

33

Habib Nur Kamaludin

34

Alfian Akbar Prasetya

35

Muhammad Syafiq Maherdani Panatagama

Juara 1

Lomba Baca Puisi SMA Muhammadiyah 1 Po

36

Yashinta Pradini

Juara 2

Lomba Bahasa Jawa SMA Muhammadiyah 1 Po

37

Muh Yazid Nur Arindi

Juara 3

Lomba Bahasa Jawa SMA Muhammadiyah 1 Po

38

Nadine Maharani Pratama

Harapan 1

Lomba Story Telling SMA Muhammadiyah 1 Po

Semoga dengan prestasi yang diraih bisa membawa perubahan yang signifikan untuk kemajuan SMP Negeri 4 Ponorogo, kami selalu siap untuk menghantar siswa – siswi menuju kesuksesan untuk mewujudkan visi misi sekolah. (Red. Aulia Rizky Fitriana M.Pd) 12 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Lentera Hati

KUNCI SUKSES RAMADHAN

B

ulan Ramadha merupakan salah satu bulan yang istimewa dan ditunggutunggu oleh seluruh umat Islam yang ada di dunia. Sesungguhnya bulan Ramadhan yang mulia ini akan terasa begitu singkat hari-harinya akan berlalu begitu cepat, meninggalkan kita penuh penyesalan jika tidak segera tersadar untuk mengisinya dengan berbagai kebaikan. Isyarat begitu dalam tentang hari-hari Ramadhan kita dapatkan setelah ayat perintah kewajiban berpuasa. Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai taqwa, dan salah satu upaya untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipat gandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-nya dari amal-amal ibadah lainnya. dimana Allah SWT berfirman:

َ َ ‫ﻛﺗب‬ ْ ِ ‫ﯾن‬ ١٨٣ – ‫ﺗﺗﻘون‬ َ ْ ‫اﻟذ‬ َ ۙ ْ ُ ‫ﻟﻌﻠﻛم َ ﱠ‬ َ ْ ‫اﻟذ‬ ِ ‫ٰ ٓﯾﺎ َﯾ َﱡﮭﺎ ﱠ‬ ِ ‫ﻋﻠﻰ ﱠ‬ ْ ُ َ ٰ ‫ﯾن‬ َ ‫ﻛﺗب‬ َ ِ ُ ‫اﻣﻧوا‬ َ ِ ُ ‫ﻛﻣﺎ‬ ْ ُ ‫ﺑﻠﻛم َ َ ﱠ‬ ْ ُ ِ ْ َ‫ﻣن ﻗ‬ ُ َ ّ ِ ‫ﯾﻛم‬ ُ ُ ْ َ‫ﻋﻠ‬ َ َ ‫اﻟﺻﯾﺎم‬ "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," Al Baqarah 183 (Tafsir Ringkas Kemenag RI). Ada kunci sukses Ramadha, yang jika kita menjalankannya dengan baik , insya Allah akan menjadikan Ramadhan kita lebih berharga, lebih terasa, dan lebih berkah insya Allah. Dengan hal tersebut, kita bisa meniti hari-hari Ramadhan dengan dipenuhi amal yang baik dan disyariatkan. Adapun hal tersebut adalah:

1. Menjaga Puasa kita agar tetap utuh pahalanya Yang dimaksud menjaga puasa kita adalah upaya untuk menjadikan pahala puasa kita utuh. Dua cara yang harus kita lakukan dalam kaitannya dengan hal ini, yaitu menjalani sunnah-sunnah puasa, serta menjauhi hal-hal yang bisa mengurangi pahala dan hikmah puasa. Adapun sunnah- sunnah puasa, antara lain adalah mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka. Sunnah yang sederhana ini adalah bagian dari kemudahan dan keindahan syariat Islam. Kita diminta mengakhirkan sahur, sebagai persiapan untuk EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 13

Lentera Hati menjalani puasa seharian. Begitu pula kita diminta menyegerakan berbuka, sebagai kebutuhan fitrah manusia yang harus diperhatikan. Menjaga puasa juga dengan menjauhi segala sikap dan tindakan yang akan mengurangi keberkahan puasa kita, seperti marah tiada guna, emosional, berdusta dalam perkataan, ghibah, maupun kemaksiatan secara umum. Hal-hal semacam di atas, selain dilarang secara umum bagi seorang muslim, juga akan mempengaruhi kualitas puasanya di hadapan Allah SWT. Rasulullah SAW telah mengingatkan kepada kita: "Betapa Banyak tidak mendapat puasanya kecuali banyak orang yang tapi tidak selain begadang M a r i k i t a hadits di atas, hari-hari ramadhan kehati-hatian dan kita tidak akan mendapat lapar mulia ini.

"Betapa Banyak Orang berpuasa tapi tidak mendapat (pahala) apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar, dan betapa banyak orang yang sholat malam (tarawih) tapi tidak mendapatkan apa-apa selain begadang saja," (HR An-Nasai)

Orang ber puasa tapi (pahala) apa-apa dari hanya lapar, dan betapa sholat malam (tarawih) mendapatkan apa-apa saja," (HR An-NAsai) mengambil pelajaran dari untuk kemudian meniti kita dengan penuh perhitungan. Siapapun pernah rela jika hanya dahaga saja di bulan

2. Menghayati Hikmah dan Manfaat Puasa bagi Kita Jika seorang memahami maksud, hikmah dan manfaat dari apa yang dilakukan, maka tentulah ia akan menjalankannya dengan ringan dan senang hati. Maka begitu pula seorang yang berpuasa, ketika ia benar-benar mampu menghayati hikmah puasa, maka ibadah yang terlihat berat ini akan dijalani dengan penuh kekhusyukan dan hati yang ringan. Diantara hikmah puasa antara lain adalah menjadi madrasah ketakwaan dalam diri kita. Sebagaimana isyarat Al-Quran ketika berbicara kewajiban puasa, yaitu la'allakum tattaqun. agar supaya engkau bertakwa. Hikmah puasa yang lain adalah menggugurkan dosa-dosa kita yang terdahulu, sebagaimana disebutkan dalam banyak riwayat seputar keutamaan ibadah puasa Ramadhan. Hikmah puasa berikutnya tentu saja menjadikan kemuliaan tersendiri bagi yang menjalaninya saat hari kiamat nanti. Jangankan amal ibadahnya, bahkan bau mulut orang yang berpuasa pun menjadi tanda kemuliaan tersendiri di akhirat nanti. 14 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Lentera Hati

Subhanallah, Rasulullah SAW bersabda : ْ ِ ِ ‫ﻋﻧد ﱠ‬ ِ.‫اﻟﻣﺳك‬ ْ ِ ْ ِ‫ﻣن ِرﯾﺢ‬ ُ َ ْ َ ‫اﻟﺻﺎﺋم‬ َ ْ ِ ‫أطﯾب‬ ُ ُُ ََ ِ ِ ‫وﻟﺧﻠوف َ ِﻓم ﱠ‬ “Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada bau minyak kasturi” (HR Muslim). Dengan memahami hikmah puasa yang begitu besar dan mulia bagi diri kita, maka insya Allah membuat kita lebih semangat dalam menjalani hari-hari Ramadhan kita. 3. Menghias Puasa kita dengan Ragam Amal yang disyariatkan dalam Ramadhan Sesungguhnya ibadah dalam bulan Ramadhan bukan hanya puasa saja. Tetapi banyak ragam ibadah yang juga disyariatkan dalam bulan penuh berkah ini. Mari kita menghias Ramadhan dengan ibadah-ibadah mulia tersebut, agar ramadhan sebagai madrasah ketakwaan benar- benar hadir dalam hidup kita. Rasulullah SAW telah memberikan contoh pada kita bagaimana beliau menghias hati-hati Ramadhannya dengan Tadarus Tilawah, memperbanyak sedekah, sholat tarawih, memberi hidangan berbuka, bahkan juga I'tikaf di masjid pada sepuluh hari yang terakhir. Jika kita ingin merasakan Ramadhan yang berbeda dan begitu bermakna, tentu menjadi penting bagi kita untuk menghias Ramadhan kita dengan amal ibadah tersebut. Marilah kita berusaha menjalankan kunci sukses Ramadhan di atas, agar usaha kita mendapatkan keberkahan dan kesuksesan Ramadhan benar-benar terarah dengan baik dan optimal dan Semoga Allah SWT memudahkan dan memberikan kekuatan kepada kita. aamiin. (red. M. Abdul Aziz) Daftar Pustaka Sulaiman, Rasyid. Fiqh Islam. Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2011 Sunarto, Ahmad. Puasa Wajib dan Sunnah. Jakarta : Pustaka Amani, 2007. EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 15

Membangun Rasa Cinta Tanah Air dan Bangsa DENGAN LITERASI DAN NUMERASI Melalui Kegiatan Mengggambar Peta Pulau-pulau di Indonesia

Pengalaman mengajar berdasarkan RPP ditulis oleh : Irma Yuni Rianawati, M.Pd Guru SMPN 4 Ponorogo

M

enghadapi era pandemi Covid-19 seperti yang saat ini terjadi membuat guru dan walimurid merasa kewalahan. Pasalnya guru yang selama ini tidak pernah melaksanakan pembelajaran secara jarak jauh atau daring dipaksa untuk bisa melakukannya dengan berbagai cara. Sedangkan walimurid yang selama ini menyerahkan sepenuhnya segala aktivitas pembelajaran menjadi harus terlibat dan bahkan menyulap dirinya menjadi seorang guru bagi anaknya. Ternyata hal ini sungguh memusingkan banyak pihak. Ternyata siswa juga mengalami hal yang sama. Mereka mengeluh tidak paham dengan materi yang disampaikan guru melalui ponselnya. Mengapa hal ini bisa terjadi ? Selama ini pembelajaran selalu dilakukan dengan tatap muka atau secara langsung, bahkan home schooling juga dilaksanakan secara tatap muka. Kondisi ini secara langsung mempengaruhi gaya belajar siswa yang terbiasa belajar secara audio visual sehingga ketika siswa menghadapi situasi dan kondisi yang 16 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

mengharuskannya belajar dengan hanya membaca saja maka dia akan kesulitan untuk memahami apa yang disampaikan guru. Selain itu kondisi pandemi-19 mengharuskan kita untuk berdiam di r umah, menjaga kesehatan, makan makanan bergizi. Awalnya ter lihat menyenangkan tetapi lama-lama mereka bosan, dan lebih parahnya lagi mereka mejadi malas melakukan kegiatan belajar. Mereka memiliki kebiasaan baru menjadi seorang penjelajah dunia maya. Para siswa seolah memiliki dan menikmati dunia mereka sendiri, hingga mereka lupa bahwa mereka sebenarnya sedang sekolah. Menyikapi kondisi ini guru berpikir keras, bagaimana supaya mereka tetap ingat akan sekolahnya. Berbagai upaya dilakukan seorang guru supaya murid dapat ikut serta dalam pembelajaran meskipun tidak aktif. Mengapa demikian? Kenyataan di lapangan murid yang aktif dalam satu kelas tidak lebih dari 25 orang, selebihnya cuek saja. Aktif yang dimaksud adalah aktif melakukan absensi kehadiran di Whatsapp Group (WAG), bukan aktif mengikuti kegiatan belajar. Kebanyakan guru akan

Artikel membentuk Whatsapp Group (WAG) dan Google Classroom (GC) atau media lainnya untuk menemani siswa belajar. Tetapi belum tentu siswa yang absen di WAG akan mengumpulkan tugasnya di GC.Lalu bagaimana cara mengatasi keadaan yang sedang kita jalani ini? Mungkin langkah sederhana berikut bisakita manfaatkan untuk sekedar bertemu dengan siswa kita walaupun hanya sebentar saja, tidak lebih dari 10 menit tetapi kitabisa menyelipkan pesan moral pada siswa. Beberapa langkah ini tidak asing lagi, mari kita coba bersama : 1. Memberikan tugas yang berbeda dari biasanya, misalnya memberikan kegiatan menggambar peta salah satu pulau di Indonesia. Guru memberikan langkah-langkah menggambar yang akan dilaksanakan dalam beberapa tahap. a. Tahap pertama, guru memberikan materi melalui ringkasan tentang tata cara menggambar melalui pesan suara di WAG dan juga file di GC. b. Tahap kedua, guru akan memandu siswa membuat GRID pada gambar peta yang akan dicontoh dan juga pada kertas gambar yang akan dipakai menggambar se per ti contoh berikut

c. Tahap ketiga, guru mengajak siswa untuk mulai menggambar peta sesuai dengan langkah yang telah disampaikan dan kembali m e n g i n g a t k a n s u p aya s i s wa menggambar sesuai dengan ke t e n t u a n ya i t u m e l e n g k a p i gambar dengan syarat dan unsur peta seperti yang dapat kita lihat pada contoh berikut ini

https://www.google.com/search?q=u nsur+peta+adalah&source=lnms

Semua petunjuk dan langkah menggambar disampaikan secara online, sehingga siswa tidak perlu datang ke sekolah. 2. T u g a s b e r i k u t n y a a d a l a h mengumpulkan tugas ke sekolah dengan waktu yang telah ditentukan, dan tetap melaksanakan prokes untuk tetap sehat, semangat, dan bahagia Kegiatan berliterasi pada penugasan ini dilaksanakan ketika siswa membaca petunjuk kerja dengan teliti lalu mengamati unsur peta dan menggambarnya dengan perbesaran a t a u m e m p e r ke c i l uk ur a n p e t a . Kegiatan tersebut mengharuskan siswa mengikuti arahan serta mencocokkan https://www.google.com/search?q=g huruf dan angka yang telah dibuat ambar+grid+pada+peta EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 17

Artikel m e l a l u i G R I D u n t u k d a p a t r a j i n b e l a j a r. S i s w a d i b e r i k a n menghasilkan gambar peta yang baik kesempatan untuk mengenal dirinya dan benar. Gambar peta yang baik d a n d i b i m b i n g s u p a y a l e b i h dihasilkan dari kecermatan serta b e r t a n g g u n g j awa b p a d a m a s a k e t e l i t i a n s i s w a d a l a m depannya. Memang hal ini tidak mengaplikasikan huruf dan angka yang mudah, namun kita har us tetap telah dibuatnya. Sedangkan kegiatan mengupayakan demi masa depan numerasi dapat ditemukan pada b a n g s a k i t a . M e n g a p a s a y a kegiatan menghitung GRID pada atlas memberikan tugas menggambar peta sebagai contoh menggambar peta, salah satu pulau di Indonesia? Hal tersebut sangat erat kaitannya buku gambar yang akan dengan rasa cinta tanah air dan digunakan sebagai bangsa. Generasi yang hebat media menggambar, Gambar peta yang a d a l a h g e n e r a s i ya n g dilanjutkan dengan baik dihasilkan dari m e n g e n a l n e g a r a nya menghitung skala kecermatan serta dengan baik (Perilaku u n t u k ketelitian siswa dalam Pelajar Pancasila). Selain memperbesar mengaplikasikan itu materi pembelajaran atau memperkecil huruf dan angka IPS kelas VII memang peta yang akan yang telah mencakup materi digambar. Setelah dibuatnya “Memahami Letak Wiayah GRID selesai dibuat Berdasar kan Peta”. Nah, maka siswa akan memanfaatkan momen yang segera menghitung skala, sesuai dengan materi pembelajaran ini apakah gambar peta yang akan dibuat itu merupakan hasil perbesaran, gur u bisa memberikan wawasan atau justr u sebaliknya. Kegiatan kepada siswa bagaimana kita harus pembelajaran dengan literasi dan mencintai bangsa kita dan mengenal numerasi ini dapat dilaksanakan wilayah NKRI melalui kegiatan disemua mata pelajaran sesuai dengan menggambar peta. Apakah saya tidak menemui program Direktorat Sekolah Menengah P e r t a m a t e n t a n g I n s p i r a s i kendala pada saat memberikan tugas Pembelajaran yang Menguatkan ini kepada siswa. Tentu saja ada, bahkan kendala yang dihadapi siswa Literasi dan Numerasi. P a d a k e s e m p a t a n sangat beragam, terutama pada saat mengumpulkan tugas ke sekolah, guru s a y a m e m i n t a s i s w a u n t u k dapat memanfaatkan waktu yang mengumpulkan ke sekolah. Sebanyak sangat terbatas untuk berpesan pada 20% siswa belum selesai mengerjakan siswa supaya tetap bersemangat dan dengan alasan tidak paham materi dan 18 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Artikel caranya, untuk itulah saya meminta siswa tersebut untuk bertanya kepada temannya melalui WA. Dari sinilah kita dapat memanfaatkan peran teman sebaya (tutor sebaya) dalam kegiatan pembelajaran ini. Biasanya saya akan bertanya kepada siapa dia menanyakan t u g a s t e r s e b u t , l a l u s aya a k a n mengirimkan chat pribadi pada siswa. Untuk siswa yang telah bersedia membantu temannya dengan cara menjelaskan melalui WA ataupun telepon maka dia berhak untuk mendapatkan nilai tambahan dari guru sebagai bentuk apresiasinya dalam kegiatan belajar pada materi ini. Dengan demikian secara tidak langsung kita sudah melatih siswa untuk berkomunikasi (communication) dan saling membantu sesama (gotong royong)sesuai dengan profil pelajar Pa n c a s i l a d a l a m k e h i d u p a n ber masyarakat dengan teman sekelasnya. Kegiatan ini bisa dilaksanakan dalam bentuk kerja kelompok dengan tagihan tugas terstruktur berupa menggambar peta secara mandiri. Sebanyak 80% datang ke sekolah untuk mengumpulkan tugasnya dengan wajah yang bahagia. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan nuansa yang berbeda pada siswa sehingga mampu mengikis rasa bosan belajar di rumah selama masa pandemi covid-19. Selain itu guru juga berharap pada kegiatan mengumpulkan tugas ke sekolah dapat memberikan sedikit pesan moral

tentang tanggung jawab dan mengenal wilayah NKRI agar siswa le bih mencintai negaranya karena Indonesia merupakan negara yang sangat kaya serta memiliki berbagai budaya dan memiliki keanekaragaman sumber daya yang berlimpah dan merupakan kewajiban bagi mereka di masa mendatang untuk menjaga keutuhannya. Siswa kita sekarang adalah generasi emas yang sangat diharapkan dapat membangun dan membawa negara dan bangsa kita lebih maju dan lebih makmur kehidupan rak yatnya. Menjadi negara yang merdeka dan mampu memenuhi seluruh kebutuhan hidup rakyatnya dengan baik. Sumber : Setiawan, Iwan dkk. 2017. Buku Paket Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. RPP Mata Pelajaran IPS kelas VII materi Memahami Letak Wilayah B e r d a s a r k a n Pe t a https://www.detik.com/edu/sekola h / d - 5 6 3 5 7 0 8 / 6 - p ro f i l - p e l a j a rpancasila-yang-dir umuskankemendikbud

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 19

Artikel

5Menghidari Pergaulan Bebas Cara Sederhana

M

a s a remaja adalah masa saat pribadi beranjak dari anak kecil, mulai berpikir ingin mengenenal siapa dirinya yang sebenarnya. Hal yang ada dalam kehidupan remaja ini, pergaulan bebas menjadi salah satu perilaku yang cukup meresahkan, baik bagi orang tua, masyarakat, dan remaja itu sendiri. Karena selain merusak pribadinya, pergaulan bebas juga mengundang perilaku yang mengganggu masyarakat. Muncunya kenakalan remaja berlatar belakang pelampiasan masalah yang dihadapinya, sehingga lebih mengarah pada tindakan dan perilaku tidak sebagaimana layaknya. Seperti yang sering kita dengar, kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquenc y merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Selain itu, juga kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan criminal. Salah satu contoh kasus pergaulan bebas yang terjadi yaitu Tterjadinya tawuran antar pelajar di Brebes. Kejadian

20 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

tersebut bisa kita jadikan catatan buruk untuk segera diperbaiki. Oleh karena itu sebisa mungkin kita sebagai remaja jangan sampai ter jer umus pada pergaulan bebas. Agar terhindar dari pergaulan bebas banyak hal sederhana yang dapat kita terapkan. Ada apa saja? simak ulasan berikut : 1. M e m p e r l u a s / m e m p e r k a y a pendidikan agama Dalam agama pasti ada tuntunan/ajaran yang secara garis besar mengarahkan manusia untuk berperilaku baik. Oleh karena itu orang yang paham agama tingkah lakunya pasti akan baik karena dia punya tuntunan dalam hidupnya. Di SMPN 4 PONOROGO sudah mengaktif kan kegiatan keagamaan seperti tahfidz alQur'an(yang dilaksanakan setiap hari kamis dan sabtu) sholat berjama'ah(sholat duha, sholat zuhur dan sholat jum'at). Dengan ini maka seseorang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. 2. Mengisi waktu luang dengan hal yang positif Di dalam kehidupan ini, kita pasti

Artikel memiliki waktu luang. Agar tidak terjebak pada perilaku negatif, alangkah baiknya kita melakukan hal-hal positif, misal hobi. Karena pergaulan bebas bisa bermula saat kita lengah tanpa aktifitas yang berarti. Salah satunya mengikuti kegiatan bermanfaat yang ada di sekolah, seperti mengikuti ekstrakulikuler yang ada di SMPN 4 PONOROGO sesuai bakat dan minat kota masing masing. 3. Mencintai diri sendiri Orang yang mencintai diri sendiri, pikirannya akan penuh dengan halhal positif. Dalam keadaan ini pikiran tidak akan mencari celah memikirkan pelarian. Karena saat seseorang tidak mencintai diri sendiri, pikiran negatifnya akan menjerumus pada keputusasaan. Dan rasa putus asa inilah yang biasanya akan menuntun pada halhal negatif salah satunya ke arah pergulan bebas. 4. Menetapkan tujuan hidup dan fokus untuk mencapainya Usia remaja adalah masa-masa pencarian jati diri. karena itulah penting bagi remaja untuk menetapkan tujuan hidup agar arah masa depannya pasti. Saat remaja disibukkan dengan pencapaian target, maka hal-hal negatif akan dengan sendirinya tereliminasi. Di SMPN 4 memiliki banyak pilihan ekstrakulikuler yang pelaksanaannya setelah pulang sekolah. Kita dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk mengikutinya dengan memilih sesuai keinginan, Kesempatan yang har us dimanfaatkan, dengan

mengikuti secara aktif kegiatan ekstrakurikuler ini, nantinya dapat mengikuti seleksi untuk perwakilan lomba. Dengan demikian keberhasilan yang kita targetkan, akan memicu upaya dalam berjuang untuk menunjukkan keberhasilan. Ini merupakan salah satu cara meminimalisir agar remaja tidak terjebak pada pergaulan bebas. 5. Memilih circle pergaulan positif Disadari atau tidak circle pertemanan akan ikut membentuk karakter kita. Tidak peduli seberapa baik diri kita, jika circle pergaulannya buruk, kita juga berpotensi untuk menjadi buruk. Oleh karena itu kita harus selektif untuk memilih teman. Usahakan menghindari bergabung dengan teman-teman mempengaruhi ke arah dampak negatif. Demikian 5 cara menghidari pergaulan bebas yang dapat kita terapkan. Kita harus waspada pada halhal kecil agar tidak salah langkah dalam pergaulan. Karena sekali terjerumus dalam pergaulan bebas, yang rugi juga kita sendiri. (red. Ilmania) Daftar pustaka : https://m.merdeka.com/jabar/pengert ian-pergaulan-bebas-berikutd a m p a k - d a n - c a r a menanggulanginyakln.html?page=2 minggu, 6 Februari 2022. 20:30 https://www.google.com/amp/s/dose npsikologi.com/caramenghindari-pergaulanbebas/amp senin, 7 maret 2022. 18:45

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 21

Artikel

MERDEKA BELAJAR MERUPAKAN IMPLEMENTASI PROFIL PELAJAR PANCASILA MEWUJUDKAN PRIBADI GENERASI BERSDM UNGGUL Oleh :Cayara Isma Safika

M

erdeka belajar m e r u p a k a n kebebasan guru dan murid untuk berinovasi, belajar dengan mandiri dan kraetif dengan metode belajar pada zaman ini karena dalam merdeka belajar kita bisa menentukan sendiri cara terbaik dalam proses pembelajaran untuk mewujudkan profil p e l a j a r p a n c a s i l a s e s u a i p rog r a m pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik indonesia, kita se bagai murid sangat menyambut

22 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

prog ram tersebut untuk agar bisa mewujudkan generasi BerSDM unggul Sistem pengajaran berubah dari yang sebelumnya dilakukan di dalam kelas menjadi dilakukan di luar kelas dengan metode yang menarik, pembelajaran s e t i a p h a r i m o d e l c e r a m a h ya n g menjenuhkan, Murid dapat berdiskusi lebih dalam dengan guru, belajar dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru saja. Terbentuknya karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdas dalam bergaul,

Artikel beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya sekedar mengandalkan sistem rangking di kelas yang dapat membuat galau anak dan orang tua saja, karena sebenarnya setiap anak memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang masingmasing sesuai dengan potensi tanpa memandang siswa yang berkemampuan minim. Dengan sistem pembelajaran yang berinovasi serta menyenangkan akan mewujudkan sebuah karakter-karakter yang baik, sehingga bisa mer ubah ekosistem dalam pembelajaran di kelas. P r o f i l p e l a j a r Pa n c a s i l a mer upakan karakter yang har us diwujudkan dalam merdeka belajar, Pelajar Pancasila adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya. Dimensi ini antara lain: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna, di sekolah pun begitu jika tidak ada atau hilang satu maka pelajar Pancasila tidak bermakna untuk kemajuan sekolah berharap dengan keenam dimensi itu sekolah dapat menjadi pegangan untuk para pendidik, dalam membangun karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil.

Memang untuk mewujudkan hal tersebut sangat sulit dan perlu kerja keras seluruh warga sekolah baik Kepala sekolah selaku pengambil kebijakan, Guru sebagai ujung tombang dilapangan sedangkan kita murid sebagai sasaran pembentukan karakter implementasi profil pelajar pancasila, kita harus siap untuk melaksanakan program pemerintah tersebut, agar ada perubahan di bidang pendidikan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Ponorogo serta di SMP Negeri 4 Ponorogo, sesuai dengan semboyan dari KEMDIKBUD yaitu Generasi yang BerSDM unggul semoga bisa segera terwujud, serta semboyan di Kabupaten Ponorogo sendiri juga punya semboyan menuju Ponorogo Hebat bermartabat. (red. Cayara Isma Safika) Daftar Pustaka Dirktorat Jendral Paud, Dikdas dan Dikmen, Kementerian Pendidikan , Kebudayaan, Riset, dan Tekhnologi di akses 8 Febr uari 2022, dari http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/ merdeka-belajar Kasih, ayunda pininta (2022, Januari 19) Penerapan Profil Pelajar Pancasila di Sekolah. Di Akses 9 Februari 2022. Dari https://cerdasberkarakter.kemdikbu d.go.id/profil-pelajar-pancasila

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 23

ESAI

Teh Perpaduan Ekstrak Daun Jelatang dan Daun Asam Jawa

Oleh Dea Taktia Utami (Kelas 9G)

I

ndonesia menyimpan beragam kekayaan alam ya n g m e l i m p a h r u a h . Sudah sepatutnya kita bersyukur kepada Sang Pencipta karena telah memberikan banyak berkah. Indonesia sendiri juga dianugerahi se bagai negara yang memiliki iklim tropis dan kondisi geografis yang sangat strategis. Hal inilah yang menyebabkan negara ini memiliki potensi keanekaragaman hayati yang tergolong tinggi yaitu sejumlah 30.000 jenis di Indonesia dari total 40.000 yang ada di dunia. Salah satu komoditas keanekaragaman hayati yang berpotensi adalah tanaman teh (Camellia Sinensis L). Sebuah racikan minuman yang menjadi favorit di seluruh penjuru negeri. Terbukti, data dari Badan Pusat Statistika (BPS) pada tahun 2016 tingkat konsumsi teh rata- rata di dunia mencapai 700-800 mg per kapita sementara di Indonesia sebesar 0,46 kg per kapita. Teh merupakan minuman yang mudah dibuat dan dapat disajikan dengan cara menambahkan gula dan teh ke dalam cangkir yang berisi air panas. Biasanya teh sering dinikmati di pagi hari sebelum memulai aktivitas, namun tahukah anda bahwa apa saja zat berbahaya yang terkandung di dalam teh

24 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

dan dampak apa yang terjadi jika sering meminum teh? Seperti yang kita ketahui teh mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh, akan tetapi teh juga tidak luput dari senyawa zat yang beracun yakni mengandung logam berat, kafein, f louride, dan pyrrolidzine alkaloid. Apalagi kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi teh setiap hari menimbulkan dampak negatif bagi tubuh yaitu dapat menyebabkan gangguan tidur, m e n g h a m b a t p e nye r a p a n n u t r i s i , meningkatkan kecemasan, memicu rasa mual, serta terpapar racun yang terserap dari tanah. S e l a i n m e m i l i k i keanekaragaman hayati, Indonesia memiliki potensi tanaman herbal yang tak kalah tinggi yakni sebesar 30.000 spesies, sementara dari jumlah tersebut sekitar 9.600 memiliki khasiat obat. Menurut guru besar Universitas Gadjah Mada P r o f. D r. R a t n a A s m a h S u s i d i a n t i , menyebutkan bahwa baru 200 spesies tanaman saja yang telah digunakan sebagai bahan baku industri pengobatan tradisional. Dari pernyataan tersebut dapat kita bisa tarik kesimpulan bahwa potensi tanaman herbal terbilang belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu

Esai tanaman herbal yang terkesan disepelekan oleh banyak masyarakat tetapi memiliki beragam khasiat adalah tanaman herbal jelatang (Urtica Dioica L.) yang dapat dimanfaatkan pada bagian daunnya. Daun jelatang biasanya dapat ditemukan di sekitar pekarangan rumah kita, bentuknya kecil, berwarna hijau, bertekstur tajam, dan ketika disentuh daun ini akan memberikan reaksi gatal terhadap kulit. Meski demikian, sejak dahulu daun jelatang dipercayai dapat mengobati berbagai penyakit jika diolah secara baik dan benar. Terlebih di era new normal ini kita sebagai pelajar harus berperan aktif dalam mengelola serta mengoptimalkan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada. Teh Perpaduan Ekstrak Daun Jelatang dan Daun Asam Jawa sebagai Bentuk Pengoptimalan Sumber Daya Alam Oleh Pelajar Guna Beradaptasi di Era New Normal. merupakan inovasi minuman mirip seperti teh tetapi berbahan dasar dari daun jelatang. Untuk menambah cita rasa yang segar, penulis mencampurkan daun asam jawa (Tamarindus Indica L.) bersamaan dengan daun jelatang, sehingga rasa minuman tersebut tidak hambar dan terdapat rasa asam alami. Teh ini dikemas di dalam kantong teh reusable agar dapat dikonsumsi atau diseduh secara praktis. Dalam 1 kemasannya terdapat 12 buah kantong teh. Tujuan dari terciptanya inovasi ini adalah sebagai alternatif minuman pengganti teh yang bisa dikonsumsi setiap hari untuk berbagai kalangan tanpa khawatir akan dampaknya. Selain itu juga untuk memanfaatkan tanaman herbal yang tersedia di

lingkungan sekitar kita. Daun Jelatang diketahui mengandung banyak senyawa yang baik bagi tubuh seperti klorofi l; protein; karotenoid seperti lutein, karoten, dan isomernya; mineral di antaranya zat besi, fosfor, magnesium, kalsium, potasium, sodium; vitamin B C, dan K (Zeipi a, Alsi a, & Lepse, 2014); flavonoid seperti isokuersetin dan rutin, tannin, histamine, serotonin, asam format, asam resin, glukokinin (Jain, Singh, Parashar, & Gupta, 2017). Sedangkan daun asam jawa diyakini mengandung senyawa flavonoid dan tanin yang berguna dalam meningkatkan sistem imun tubuh terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Berikut adalah langkah-langkah pembuatannya: 1. Petik daun jelatang dan daun asam yang berada di pekarangan atau lingkungan sekitar rumah secukupnya. Agar lebih aman, gunakan sarung tangan untuk menghindari rasa gatal yang ditimbulkan dari daun jelatang; 2. Cuci daun jelatang dan daun asam dengan air yang mengalir; 3. Jika sudah bersih, tiriskan daun asam ke dalam wadah; 4. Rendam daun jelatang ke dalam air panas selama 10-15 menit untuk menetralisirkan racun yang berada di dalam daun jelatang; 5. Tiriskan daunn jelatang yang sudah direndam bersamaan dengan daun asam yang berada di wadah; 6. Letakkan wadah tersebut di bawah sinar matahari hingga daunnya kering; 7. Apabila sudah kering hancurkan kedua daun tersebut, kemudian sang rai menggunakan wajan hingga berwarna EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 25

Esai kecokelatan; 8. Kemas Teh ke dalam kantong teh dan masukkan ke dalam kemasan; 9. Teh siap untuk dinikmati. Dalam proses perealisasian ide ini, penulis akan terus membuka diri agar menambah relasi sehingga dapat menampung kritik, saran, serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait agar gagasan ini bisa menjadi lebih optimal. Adapun pihak yang menjadi sasaran penulis dalam membuat citra gagasan ini adalah Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, Ahli Gizi, dan guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dari penjelasan yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa produk ini merupakan sebuah inovasi minuman herbal dalam bentuk teh celup kekinian. Penulis juga yakin jika gagasan ini mampu bersaing dan bersanding dengan produk teh lainnya. Tak lupa, Teh ini hadir sebagai solusi dari hasil buah pikir pelajar yang berperan sebagai garda terdepan perubahan khususnya di masa yang serba sulit saat pandemi ini. (red. DeaTaktia Utami) DAFTAR PUSTAKA CNN Indonesia. (2020, Desember 28). 6 Efek Samping Terlalu Banyak Minum Teh. Diakses pada 14 November 2 0 2 1 , d a r i https://www.cnnindonesia.com/ga ya-hidup/20201225193217-262586350/6-efek-samping-terlalubanyak-minum-teh. Ika. (2017, Januari 17). Ribuan Tanaman Herbal di Indonesia Belum

26 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Dimanfaatkan Secara Optimal. Diakses pada 14 November 2021, dari https://www.ugm.ac.id/id/berita/1 3165-ribuan-tanaman-herbal-diindonesia- belum-dimanfaatkansecara-optimal. Kapojos, M.B.E. (2021, Agustus 12). Tren Konsumsi Teh di Indonesia Belum Meningkat, Susah Kenalkan Teh Kualitas Baik. Diakses pada 13 November 2021, dari https://www.kompas.com/food/rea d/2021/08/12/160800075/trenkonsumsi-teh-di-indonesia-belummeningkat-susah-kenalkan-tehkualitas. L a g i o n o, E n d a h L e s t a r i . ( 2 0 1 8 ) . Pemanfaatan Tanaman sebagai Obat Oleh Masyarakat Desa Karang Dukuh Krcamatan Belawang Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Hayati, 4(3), 114119. Maimunah, S. dkk. (2020). Pemanfaatan Ekstrak Daun Urtica Dioca L. Sebagai Anti-Aging Alami Dalam Sediaan Krim. Jurnal Penelitian Saintek, 25(2), 125. Nurdiyanti, A.V. (2019, Oktober 24). Sederet Manfaat Daun Asam Jawa Untuk Kesehatan, Salah Satunya Dapat Mengurangi Nyeri Saat Menstr uasi. Diakses pada 15 November 2021, dari https://nakita.grid.id/amp/0218956 71/sederet- manfaat-daun-asamjawa-untuk-kesehatan-salahsatunya-dapat-mengurangi- nyerisaat-menstruasi.

Esai

LAMPIRAN 1. Langkah-langkah pembuatan dari teh perpaduan ekstrak daun jelatang dan daun asam jawa

2. Kemasan produk teh perpaduan ekstrak daun jelatang dan daun asam jawa

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 27

Pengalamanku

INSPIRING TEACHER Bapak Moh. Mashuri, S.Pd

P

ak Mashur, S.Pd adalah salah satu guru PKn di SMP Negeri 4 Ponorogo. Beliau lahir pada 12 Januari 1962. Sejak muda beiiau telah mengabdikan dirinya pada dunia pendidikan, m e n g a j a r m u s i k h i n g g a Pe n d i d i k a n Kewarganegaraan, ia tekuni untuk anak-anak bangsa. Pak guru yang selalu menanamkan nilai-nilai budi pekerti kepada siswa-siswanya telah mengabdikan dirinya untuk mengajar di almamater tercinta, SMP Negeri 4 Ponorogo. Sejak 1980 Pak Mashuri telah bergelut dengan dunia pendidikan, kemudian beliau diangkat menjadi pegawai di tahun 1984 di salah satu sekolah di Sooko. Selain mengajar PKn, beliau juga gemar ber musik. Perjalananannya di dunia pedidikan memang

28 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

patut diacungi jempol. Pak Mashuri pernah menjadi ketua MGMP untuk bidang studi PKn selama 12 tahun, beliau juga aktif sebagai penasehat di PGRI Kecamatan Kota. Selain itu, beliau juga aktif melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, bahkan beliau juga dipercaya menjadi Ketua LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan). Guru yang telah memiliki tiga orang cucu ini selalu berusaha untuk mengajarkan nilai-niai religius kepada siswanya. Dalam kegiatan belajarmengajar Pak Mashuri memiliki slogan DUIT (Doa, Usaha, Ikhlas dan Tawakal). Baginya menjadi seorang guru haruslah mampu memahami situasi dan keadaan siswanya. Beliau selalu berusaha untuk melakukan pendekatan kepada siswa agar mereka dapat belajar dengan nyaman. Hal ini selalu beliau lakukan dalam kegaiatan belajar, karena baginya kebahagiaan seorang guru adalah melihat siswanya berhasil. Di akhir masa baktinya, beliau berharap SMP Negeri 4 Ponorogo dapat menjadi sekolah yang religius, nasionalis dan moderat, serta dapat menjadi contoh sekolah yang menerapakan Profil Pancasila. Selain itu beliau juga berharap agar siswasiswa SPAPO selalu memegang teguh nilai-nilai religius dan selallu berbakti kepada orangtua dan guru. Selamat purna tugas Pak Mashuri, petuahpetuahmu yang bijak akan kami kenang dan lakukan. (red. Safira Putri Huria)

Pengalamanku

Ukir Prestasi Melalui Hobi di Ajang FLS2N Meylissa Ulia Nur Aziza (VIII H)

S

ejak kecil aku sangat suka menari terutama tari tradisional. Bagiku tari tradisional sangat menarik, karena membutuhkan keluwesan, kelincahan, ketepatan tempo, dan perlu berkonsentrasi penuh. Dengan hobiku ini aku bisa memiliki sebuah pengalaman yang tak terlupakan ketika memasuki jenjang SMP. Berikut cerita pengalamanku saat aku ditunjuk mengikuti FLS2N tahun 2021. Pada hari Kamis, tanggal 3 Juni 2021, a k u d i t u n j u k B u Fe n i p e m b i n a ekstrakulikuler tari SMP Negeri 4 Ponorogo untuk mengikuti Festival Lomba Seni Siswa Nasional atau biasa disingkat FLS2N. Aku sangat senang dan bersemangat saat itu, karena aku bisa mengikuti lomba tari bergengsi yang diikuti oleh banyak sekolah di Kabupaten Ponorogo. K e e s o k a n h a r i nya B u Fe n i mengadakan pertemuan untuk pertama kalinya. Ada lima siswa yang ditunjuk Bu feni, selain aku ada Putri, Nadine, Kaka, dan Abiyyu. Kami berkenalan satu sama lain karena kami dari kelas yang berbeda-beda sehingga belum mengenal satu sama lain. Setelah berkenalan, Bu Feni memberi arahan terkait lomba yang akan kami ikuti. Lomba FLS2N akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2021 secara online atau dalam bentuk video yang akan diupload di Youtube. Setelah diberi tahu beberapa ketentuannya, Bu Feni menguji kami dengan berbagai jenis tari. Malam harinya,

kami berlima dibuatkan grup whatsapp untuk memudahkan berkomunikasi hingga saat perlombaan dilaksanakan. Besoknya aku sangat bersemangat karena akan memulai latihan untuk lomba. Latihan di mulai pukul 09.00 WIB dan diawali dengan pemanasan dan peregangan supaya tubuh kami tidak mengalami kram dan kaku. Latihan pertama selesai pada pukul 16.00 WIB, aku dan teman-teman langsung pulang ke rumah masing-masing. Latihan persiapan FLS2N hampir dilaksanakan setiap hari, Bu Feni sangat tegas dalam melatih kami, setiap detail gerakan sangat beliau perhatikan. Rasa lelah dan kurang semangat akhirnya menghampiri kami berlima. Kami menjadi sedikit malas berlatih. Namun hal tersebut tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Anak lakilaki membuat yel-yel untuk menyemangati kami ketika rasa lelah datang. “Semangat Yo (Yo)!” itulah yel-yel yang membuat kami bersemangat kembali. Tibalah hari pembuatan video untuk diikutser takan lomba. K ami semua berkumpul jam sembilan untuk melakukan persiapan lomba. Semua persiapan lomba selesai pada pukul 15.00 WIB dan sudah siap untuk take video. Namun, tanpa terduga hujan deras mengguyur SMP Negeri 4 Ponorogo dan sekitarnya, karena pengambilan video dilakukan di lapangan sekolah, jadi kami harus menunggu hingga hujan reda. Pada pukul 19.30 WIB kami

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 29

Pengalamanku m e mu l a i p e n g a m b i l a n v i d e o t a r i , walaupun kami sudah lelah karena terlalu lama menunggu hujan reda kami tidak patah semangat dan bersungguh sungguh dalam pembuatan video supaya bisa mengharumkan nama SMP Negeri 4 Ponorogo. Hari demi hari telah aku lewati, hingga tibalah pengumuman pemenang lomba. Aku sangat deg-degan saat itu. Alhamdulillah aku dan teman-teman mendapatkan juara 2 lomba FLS2N seKabupaten Ponorogo dan bisa maju ke

30 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

tingkat provinsi. Akhirnya usaha dan keringat aku dan teman-teman semua dapat membuahkan hasil, tak lupa aku dan teman-teman mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan dan mengucapkan terima kasih kepada Bu Feni karena telah membimbing kami hingga mendapatkan hasil yang memuaskan. Sekarang aku sangat percaya, jika hobi maupun kegemaran yang kita lakukan dengan bersungguh-sungguh dan bertujuan baik, maka akan membuahkan hasil yang manis pula. (red. Meylissa Ulia Nur Aziza)

English Corner

THE IMPACT OF SOCIAL MEDIA ON STUDENTS

N

owadays, social media is a word that is very often heard among teenagers, especially students. Social media in general is a digital platform to facilitate communication between one person and another. We now live in an all-digital era. The increasingly advanced technology has many positive and negative impacts on social media. Social media in today's era has also become an inseparable part of activities in daily life Students are one of the users of social media. As for those who cannot use social media well. The use of social media that is not good will have a fatal impact. Adolescence is a period of selfdevelopment. Social media is growing rapidly among students. Usually, the difficulty of the lessons they are working on can be searched through social media. So it can be said that students are the most active users and almost every day they use social media. Social media users among teenagers have a direct impact, both positive and negative. Students who are dependent or often use social media can interfere with

their learning process. Many students are looking for various information on social media. However, not a few of them catch the wrong information, and are not wise in using social media. Social media does not always have a negative impact on teenagers or students. If used correctly, social media will provide many advantages, namely: As a means of communication with friends, increase creativity, broaden horizons and knowledge. In addition to the positive impacts that can be taken from social media, there are also negative impacts, namely: Become addicted to social media, Less careful in filtering the existing information, causing misunderstanding, be negligent or lazy in studying, interrupting their study time, lack of social interaction Here's how to deal with students who are addicted to social media: limit time using social media and computer placement, the role of parents as a reminder for their children, encourage children to do physical activity more often than playing social media. Among today's students, social media is a common thing. The positive impact of using social media on students is to increase creativity and broaden horizons. The negative impact of using social media among students includes many students who are addicted to using social media without knowing the time so that it makes their learning time disrupted so that it reduces productivity and social sense among students is reduced. The role of parents is very important for students who are still entering their teens. Even though parents don't use social media, parents still have to take care of their children's social environment with the help of their closest friends. Be smart guys. (red. Nadine) EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 31

JAKARTA I’m Comming “Uuuaagghh…sudah pagi yaa bu, kok aku dibangunkan….?” Tanyaku pada ibu saat Wanita terhebat itu membangunkanku. “Ayoo..bangun gillaaanngg” teriak ibu lagi. “iyaaa buu…”sahutku sambil berjalan keluar kamar untuk mandi. “kamu kan sudah tahu kita berangkat hari minggu jam empat pagi”. Kata ayahku mengingatkan. Aku segera bersiap karena bus akan berangkat jam lima. Rumahku cukup jauh dari terminal. Selepas bersiap akupun segera berpamitan kepada Nenek dan Kakek, “Hati-hati dijalan ya nak, semoga perjalanannya lancar” ucap Nenek sambil mengelus kepalaku. Aku bergegas berangkat keterminal, benar saja sampai di terminal bus yang akan kunaiki sudah sampai dan siap menunggu penumpangnya. “Bismillah semoga lancar sampai tujuan” doaku dalam hati. Perjalanan lancar busnya pun nyaman, tak terasa tiga jam telah berlalu dan akupun tertidur lelap sambil mendengarkan lagu-lagu dari HPku. Tiba-tiba aku dibangunkan oleh Ayahku, ternyata bus yang kami tumpangi mogok dijalan. Bus segera menepi dan semua penumpang turun. Sopir dan kru mencoba memperbaiki. Tak sengaja aku melihat tukang es cendol. Penjual itu terihat sudah tua dan dagangannya masih banyak. Hari semakin siang dan sangat terik. Kupandangi tukang es cendol sambil mencari-cari uang di saku celanaku. Tak terasa kakiku melangkah mengikutinya sambil tetap mencari uang disaku. Tak berapa lama uangku ketemu dan kupanggil penjual es cendol itu, “ Paaakk….beliii paakk…” namun tukang es itu tetap berjalan. Kupanggil lagi “ paakk…beli es cendol paaakkk..” akhirnya bapak itu berhenti.

32 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Cerpen Tukang es cendol tersenyum ramah, ia membuatkan pesananku. Aku membeli dua bungkus es cendol untuk kubagi dengan ayah dan ibuku. Tanpa berfikir panjang aku segera minum es yang ku genggam. Seketika hausku terobati. Karena lelah mengejar tukang es tadi aku merasa ngantuk. Ku lihat bus masih diperbaiki. Akhirnya aku putuskan untuk duduk dibawah pohon yang rindang. Semilir angin yang sejuk membuai kantukku siang itu. Ku layangkan pandangan mataku ke sekitarku. Aku kaget bukan kepalang. “Astaghfir ullah….” ser uku dengan keras. Kuusap-usap mataku, tapi pemandangannya tak berubah. Aku merinding dan bingung setengah mati. “Kemana tukang es cendol tadi” gumamku. Mengapa aku berada di tengah kuburan sendirian seperti ini ?. “aaayyyaaahhh…iibbuu…kalian dimana ?” aku berteriak sekencangnya. Sungguh aku takut sekali. Tiba-tiba badanku berguncang keras. Kudengar suara teriakan orang memanggil namaku. “Gilaaangg….kamu kenapa naaakk….banguunn giilaaanngg….” Aku bingung, ini hanya mimpi atau kenyataan, aku berada ditengah kuburan sendirian. Kembali tubuhku merasakan guncangan yang sangat keras, badanku seperti melayang ke atas. Aku semakin bingung, mengapa orang-orang berteriak memanggilku, sedangkan aku ada didekatnya. Kubuka mataku lebar-lebar dan kujawab mereka dengan keras. “Aku disini….aku baik-baik saja….aku tidak tidur….kalian kenapa siiihh…” teriakku keras. Orang-orang semakin kebingungan dan kembali berkata. “Giillaanngg anakkuuu…ayoo..bangun naakkk…banguunn…kamu kenapa naakk…kamu bicara apa…banguunn…” Aku kembali berteriak, kali ini aku berteriak lebih keras lagi supaya mereka bisa mendengarku. Selang beberapa lama aku batuk-batuk karena capek berteriak. Tenggorokanku seperti kering dan tercekat. Aku batuk sangat keras. Kemudian orang-orang berseru. “Alhamdulillah…akhirnya kamu bangun naakkk”. Aku bingung, karena aku merasa tidak tidur. Ayah menjelaskan kepadaku bahwa aku tadi berjalan kearah pohon ini dan tertidur dibawah pohon. Aku berteriak sehingga mengagetkan orang-orang disekitarku. Aku hanya bisa menarik nafas Panjang atas apa yang telah kualami. Busnya sudah selesai diperbaiki dan menyala kembali, sorak sorai dan ucap syukur pun terdengar dari seluruh penumpang. Perjalanan pun dapat dilanjutkan. Syukurlah tidak ada kendala maupun kerusakan lagi. Sambil memandang pepohonan disepanjang jalan aku berusaha untuk tidak tertidur lagi. Aku takut sekali dengan kejadian tadi. Sepanjang perjalanan aku bercerita kepada ayah dan ibuku tentang kejadian yang kualami tadi. Mereka berdua tertawa dan berkata , “ Syukurlah kau masih dikembalikan pada kami, tidak dibawa pergi tukang es cendol tadi, lagian….ditengah hutan mana ada tukang es cendol naakk…, selama kami menunggu tadi tidak ada tukang es cendol yang lewat” kata ayahku. Disepanjang jalan tak hentinya kuucap rasa syukurku. Aku dapat bangun lagi dan berkumpul dengan keluargaku. Aku berpikir bahwa aku tadi tidak berdo'a sebelum berangkat. “Yaa Allah…terimakasih telah Engkau berikan kesempatan padaku untuk bersama dengan keluargaku lagi, Aamiin”. Tak terasa bus yang ku tumpangi sudah tiba di EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 33

Cerpen Jakarta pukul 05.00 pagi keesokan harinya. Semua penumpang pun bergegas untuk mengambil barang bawaannya aku juga begitu, kubereskan barang bawaanku yang ada di bus. Ketika Bus sudah berhenti aku menghela nafas sambil turun dari bus “Alhamdulillah.....akhirnya sampai juga ya di Jakarta” sambil memutar pinggangku. Kuhirup udara yang sangat berbeda dengan di desa. Yaa…wajarlah namanya Kota besar sekaligus Ibu Kota Indonesia banyak kendaraan lalu lalang. Aku bergegas melanjutkan perjalanan kerumahku. "Sepertinya sudah lama ya aku tidak kesini" Ucapku pelan, "Sekitar 2-3 tahunan dik kamu tidak kesini" sahut ayah sambil menurunkan barang-barang kita dari bagasi mobil. Kitapun bergegas untuk mandi, sholat, dan makan malam. Tidak terasa jam menunjukan pukul 13.00 siang aku pun bersiap siap beristiharat karena lelah dengan perjalanan yang ku tempuh kemarin. (red. Gilang Rizki Eka Pratama/IX-B)

R

ahasia dibalik Seekor Teri Oleh : Umi Mina

Satu persatu siswa kelas IX D SMP Nusa Bangsa mulai beranjak dari bangku dan berhamburan keluar kelas setelah terdengar bel 3 kali. Sesaat suasana begitu riuh gemuruh disepanjang koridor sekolah. Karena memang sudah waktunya jam pulang. Mereka sudah tidak sabar menuju rumah masing-masing untuk mengisi perut yang mulai keroncongan, karena menahan lapar sedang di sekolah tidak ada kantin yang buka. Namun tidak dengan Angga, dia masih duduk dibangkunya meski Fernanda, teman sebangkunya mengajaknya pulang. Keningnya berkerut, tangannya menopang dagu. Ia melamun dan masih terkesima saat upacara pagi tadi. Upacara Senin ini tampak istimewa. Kepala sekolah menyematkan medali dan penghargaan khusus untuk teman-teman lain yang telah berhasil menjadi juara di Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi. FLS2N ini sudah dilaksanakan dari bulan yang lalu, namun pengumumannya baru Senin kemarin. Ada Alfa yang menjadi juara satu desain grafis, Arga yang menjadi juara dua Puisi, dan juga Selpi yang menjadi juara tiga lomba vokal. Teman-temannya satu geng dengan Alfa 34 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Cerpen bersorak-sorak di lapangan bak menyambut sang superstar. Bahkan diarak sambil bernyanyi-nyanyi dan beryel-yel sampai di kelas. Sementara Arga dan Selpi begitu medali dan sertifikat diserahkan, mereka langsung kembali ke barisan yang disambut ucapan selamat dari teman-teman lainnya. Begitu tiba di kelas, Angga mencoba mendekati Alfa untuk memberi selamat karena belum sempat memberi ucapan ketika di lapangan tadi, kebetulan mereka sekelas. Dua langkah sebelum sampai di bangku Alfa, Angga langsung dihadang oleh Wisnu. “Jangan dekat-dekat dengan Alfa dan kami. Bajumu bau teri. Lagian seragam hari ini tuh biru putih. Bukan biru cokelat!” Gerr….semua menertawakan Angga. Meski ada beberapa yang tampak berbisikbisik. “Sudahlah Wisnu. Jangan seperti itu! Itu gak baik. Lagian kita kan teman?” Alfa menyela. “Ya tidak bisa begitu, Fa. Kamu sekarang siswa terpopuler di sekolah ini. Siswa berkelas, dan kami sebagai anggota gengmu harus menjaga harkat dan martabatmu dari sentuhan-sentuhan tangan yang bisa mengotorimu. Kita kan tahu Si Angga orang miskin. Orang tuanya saja hanya pedagang keliling teri. Pasti tangan dan bajunya bau teri.” Wisnu masih saja membantah. Angga masih terpekur dibangkunya. Kejadian dua hari lalu masih saja dia ingat. Apalagi kemarin sepanjang perjalanan pulang Wisnu dan teman-temannya masih saja mengolok-olok tentang sepeda onthel bututnya. Ia hanya ingin pulang belakangan dan menghindari bertemu Wisnu dan teman-temannya. Meski Alfa selalu bersifat netral dan selalu mengingatkan perlakuan Wisnu, tapi nyatanya Wisnu selalu begitu. Sebenarnya dulu Wisnu tidak sebegitu. Meski bukan satu geng. Namun Wisnu bersikap baik pada Angga. Kebencian Wisnu kepada Angga berawal ketika ia sering disuruh Ibunya mengantarkan makanan ke rumah Angga. Beberapa kali ia menolak disuruh. Namun ancaman bahwa ia tidak akan dikasih uang saku menjadikan Wisnu tetap menuruti perintah Ibunya, meski dengan mengomel-ngomel. Setiap kali Wisnu bertanya kenapa Ibunya selalu memberi makanan pada keluarga Angga. Bersedekah, itu alasannya. Pernah ia membantah Ibunya bersedekah kok tiap hari. Seolah terkesan memaksa Wisnu untuk melakukan pekerjaan itu. Maka Ibunya pun melipir dan terkesan menghindari untuk menjawabnya. Seperti sore itu. Dua rantang berisi nasi dan lauk pauk komplit sudah ditenteng Wisnu hendak diantar ke rumah Angga. Jarak rumah mereka sekitar lima kilometer. Butuh sekitar sepuluh menit untuk sampai ke rumah Angga. “Assalamualaikum, ….!” Hening. Tak ada jawaban. Diulanginya sampai tiga kali. Tak ada sahutan. Hampir saja Wisnu meletakkan rantang dan meninggalkannya begitu saja. Namun tiba-tiba seorang tetangga Angga lewat memberitahu agar Wisnu lewat pintu samping. Karena saat itu di rumah tidak ada siapa-siapa selain Angga dan Bapaknya.

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 35

Cerpen Ia ikuti saran tetangga tersebut. “Ternyata rumah ini mempunyai pintu samping”, batin Wisnu. Selama ini dia tidak tahu. Ia ketuk dan mengucap salam. “Masuk saja pintu tidak terkunci.” Terdengar suara Angga. Wisnu segera masuk. Namun beberapa saat langkahnya terhenti. Ia mendapati pemandangan tak biasa. Terlihat Angga mengelap tubuh Bapaknya yang duduk di kursi roda. “Angga, Ini Bapakmu? Bukankah Bapakmu kerja di luar kota?” “Betul, Nu. Baru sebulan di rumah. Beliau lumpuh karena kecelakaan. Motor yang dikendarai ditabrak seseorang saat dalam perjalanan pulang.” Angga menjawab pertanyaan Wisnu sambil menghanduki Bapaknya. “Siapa yang menabraknya, Ngga?” tanya Wisnu. Angga hanya membisu. “Yang menabrak Bapaknya Angga itu Ayahmu Wisnu.” Tiba-tiba muncul suara dari belakang yang ternyata berasal dari Bu Surti, Ibunya Angga. Wisnu menoleh. “Betul apa yang dikatakan Ibumu?” tanya Wisnu kembali. “Betul. Selama ini Ibu mencoba berdiam diri berharap hubunganmu dengan Angga baik-baik saja dan tidak muncul dendam di hati Angga. Meski ini berat buat Angga. Namun akhir-akhir ini kelakuanmu pada Angga semakin tidak terkendali. Semula Ibu tidak percaya atas laporan dari teman-teman perempuan Angga. Namun kemarin, Ibu terang-terangan melihatmu mengolo-olok Angga. Bukan sekali, tapi beberapa kali.” Bu Surti mendekati Wisnu. “Ketahuilah, Nak. Angga berjualan teri itu dikarenakan Bapaknya sudah tidak sanggup bekerja. Hanya ini yang bisa ia lakukan untuk membantu ekonomi keluarga.” Bu Surti terlihat berusaha keras menahan air mata agar tidak menetes. Ia tidak ingin terlihat rapuh. Wisnu tertohok. Ia begitu malu. Segera ia letakkan rantang dan bergegas pulang. Ia harus ketemu Ibunya. Ia harus mengklarifikasi hal ini. Kenapa Ibu menyembunyikan fakta ini darinya? “Maafkan Ibu, Nak. Ibu tidak menceritakan ini kepadamu karena Ibu ingin menjaga perasaanmu. Ibu tidak ingin kamu terbebani dengan masalah ini. Hantaran makanan tiap hari itu belum cukup untuk mengganti kerugian material dan psikis akibat kecelakaan itu. Lihatlah, Bapaknya Wisnu kehilangan pekerjaan. Sepeda motor yang sedianya akan dipakai Angga untuk sekolah kini rusak tak bisa dipakai, itu karena kesalahan Ayahmu, Nu.” Wisnu lemas tak percaya. Duduknya limbung. Ia terjatuh dan tersungkur. Seolah apa yang diceritakan Ibunya seperti mimpi disiang hari yang membuat hatinya remuk tak berdaya. (red. Umi Mina)

36 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Cerpen

DUNIA DALAM GENGGAMAN Oleh: Lia Warda Nur Khasanah, Kelas IX-C

B

umi dalam buku sejarah pada abad ke-20, mengisahkan kehidupan yang katanya mulai hancur. Gadis dengan nama Rhea, mulai membuka lembaran buku itu dengan netra yang sibuk menelik kata-perkata buku. Dulu, banyak manusia yang berspekulasi tentang masa depan. Padahal, tanpa diterka-terka pun, sudah jelas jika tindakan mereka memengaruhi kehidupan keturunan mereka nanti. Seperti pada abad ke23 ini. Para peramal mengabarkan datangnya kiamat. Rhea pikir, tanpa sebuah ramalan pun, bumi memang sudah di ambang kebinasaan. Gadis dengan surai hitam sebatas pinggang ini, memilih mengakhiri bacaannya. Ia mengalihkan atensinya pada sang ayah yang tengah sibuk. Ia menggiring langkahnya mendekati ayah. Beliau seorang arkeolog, tetapi kini ia disibukkan dengan misi menyelamatkan bumi bersama dengan agen rahasia.

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 37

Cerpen "Ayah percaya peramal itu?" tanya sang putri seraya mendudukkan dirinya di kursi kecil. "Tentu tidak. Kiamat itu mutlak rahasia Tuhan," balas beliau dengan tenang. Mata Rhea nampak sayu, ia tak rela jika manusia terus menggilas buana yang tiada cela. "Rhea percaya ayah, Tuhan sedang memberi kita waktu untuk memperbaiki diri dan bumi kita ini." Perkataan beliau berhenti sejenak. Beliau mengulurkan sebuah kotak kaca yang di dalamnya terdapat satu benih pohon. "Tanam ini di tengah-tengah kota! Hancurkan semua sistem pesawat, dan cegah semua manusia yang hendak pergi ke Mars!" Rhea menerima kotak itu. Dengan langkah lebar ia berlari keluar dari kediamannya. Gadis itu memutuskan untuk pergi ke rumah sahabatnya. "ERI!" panggil gadis itu sedangkan sahabatnya keluar dengan pakaian lengkap ala astronot. Sontak hal itu membuat Rhea tercengang bengang. "Rhe, aku akan ke Mars. Peramal bilang bumi akan kiamat," urai Eri membuat Rhea tertawa. "Dasar otak kacau, 2300 bahkan kecerdasan manusia di atas rata-rata tapi, kok tertipu dengan peramal yang dusta itu. Di abad ke-20, ada Albert Einstein seorang fisikawan paling berpengaruh pada abad itu. William James Sidis tokoh dengan IQ di atas ratarata. Dan kamu, seorang pencipta cyborg yang berhasil menjadi tokoh muda di abad ke-23 ini, percaya dengan mulut busuk peramal itu?" Rhea tertawa remeh seraya menyeka air yang tanpa disadari keluar dari pelupuk matanya. "Rhe…! Kamu nggak sadar, volume air makin hari makin naik, retakan tanah marak terjadi di segala tempat, dan sering terjadi polusi udara. Mungkin peramal itu benar," elak Eri berusaha keras menjelaskan secara gamblang pada Rhea. "Volume air naik karena manusia dengan gencar menebangi pepohonan tanpa adanya reboisasi, lihatlah sekarang, tidak ada lagi pohon asli yang ada hanyalah pohon buatan dan hanya bisa menghasilkan oksigen tanpa adanya akar untuk menyokong tanah yang retak bahkan hanya untuk sekedar mengambil air dan tak ada yang mengambil karbondioksida penyebab polusi udara." Eri tercekat, lidahnya terasa kelu. Faktanya Rhea sangat pandai tentang alam. "Sekarang tugas kita adalah menanam pohon ini di tengah kota dan mematikan seluruh pesawat untuk mengehentikan tindakan manusia." Rhea dengan segera menarik lengan Eri dan mengambil langkah panjang menuju titik tengah kota. Rhea

38 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Cerpen segera menanam biji pohon itu dan menyiramnya dengan air pancuran di tengah kota. Setelahnya, Eri hanya bisa pasrah, mengikuti langkah tergesa Rhea dengan terpaksa. Sepersekian menit kemudian keduanya tiba di bandara. Di sana, nampak para manusia lalu-lalang dengan raut wajah yang menyiratkan kepanikan. Mereka berduyun-duyun memasuki pesawat yang digadang-gadang menuju Mars. Rhea segera mematikan sistem propulsi jet di setiap pesawat dan tak menghiraukan para manusia yang sibuk menghadangnya. Dan selanjutnya seluruh pesawat telah gagal terbang. Rhea menatap para manusia dengan sorot mata berapi-api. Para manusia itu turun dari pesawat, melemparkan barang apa saja pada Rhea. "2300! Zaman dimana manusia dengan mudah menciptakan kecerdasan buatan. Zaman di mana semua manusia bergantung pada mesin. Dari nenek moyang kita dulu, bumi memang sudah d i a m b a n g kebinasaan, dan kini bumi telah salah kita rawat. Bukankah bumi berharga di mata kalian? Lantas, di mana tanggung jawab kalian? Kalian mengobrak-abrik bumi, menindas bumi, tapi tak per nah sekalipun kalian ber terima kasih pada bumi serta pencipta-Nya." Seketika semuanya nampak hening. Lebih tepatnya mereka mengevaluasi diri mereka. Benar apa yang dikatakan gadis itu, bumi hancur karena ulah semena-mena mereka.

2300! Zaman dimana manusia dengan mudah menciptakan kecerdasan buatan. Zaman di mana semua manusia bergantung pada mesin

Semenjak saat itu, seutas kata yang Rhea sampaikan mampu membuat manusia-manusia itu tersadar terkait kehidupan bumi dan masa depan anak cucu mereka. Eri, yang sejatinya memang anak dari seorang profesor, ia menciptakan formula untuk mempercepat tumbuh sebuah tanaman. Pohon yang sempat Rhea taman di tengah kota, kini tumbuh cepat dan menjadi pohon abadi seantero jagat. Dan kini, bumi sudah berada di genggaman manusia. Semuanya dapat diubah, termasuk peradabannya. 2300, kecerdasan buatan belum tentu mengalahkan kecerdasan manusia penggenggam buana. Jika bisa menjaga diri, juga bisa menjaga bumi. Jika kesadaran diri mati maka keindahan bumi akan berlalu pergi. (red. Lia Warda Nur Khasanah)

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 39

Cerkak

RAK BENER TA! Rasan –rasan mayangkara I

Dening Chriesna Yuli Anggawati,S.Pd. Guru Bahasa Jawa SMPN 4 Ponorogo Donyane mlebu ing jaman alfa sing sarwa cepet. Wiwit akses komunikasi lan informasi nganti mobilitas wong-wong kang urip ing jaman iki. Tembung burnout prasasat dadi prakara kang ora ana obate jalaran sakabehe panggaweyan kudu katindakake kanthi cepet lan bener. Apa maneh wong-wong wis padha rumangsa pinter ngudi kawruh ing negara liya saengga nglirwakake piwulang-piwulang luhur saka simbah. Mligine yen nemoni pakulinan Jawa sing ora bisa diandharake kanthi teori. Bab sing kaya mangkono diarani mitos. Ananging saka sakebehe bab kang owah, amung siji sing ora owah awit jaman kopi deplok disruput ing cingkir nganti jaman saiki kopi espresso janji kita, yaiku kabar sing kawetu saka para ibu kang lagi padha grumbul. Warta apa wae bisa langsung kasebar kayadene playune angin ing mangsa mbedhidhing. Pancen abab kuwi playune cepet apa maneh kabar sing ala. Playune kaya kecepatan wifi 1Gb nalika download film. “Lik Mi, Pak Karwo mau wis bakul apa durung ya? kok suwimen preine” pitakonku marang Lik Minah tangga mburi omahku sing mung keletan tegalan rong meter. “Kowe ki apa ora ngerti to jane? Wonge ki lho terjangkit CORONA” anggone mangsuli karo dimantebake nadane. “Aku kok wedi yo Lik, corona tambah saya suwe tambah nyalawadi kaya ngene” ujarku marang Lik Mi. “Kowe kuwi ora usah wedi, virus corona kuwi gaweyane wong luar negeri kae lho. Ben apa? Ben awake dhewe tambah saya mlarat. Bener gak omonganku? Nyatane akeh wong sing diPHK merga wedi yen biangkrut. Buktine aku bola bali Surabaya-Ponorogo ya ra genegene. Sehat wal afiat ora lara” wangsulane Lik Mi sing pancen manteb.

40 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Cerkak Andharane Lik Mi ning ati rasane tansaya sumelang. Apa bener virus corona kuwi sejatine mung taktike wong pinter kanggo golek bandha lan agawe donyane bubrah? Ananging yen bener kuwi amung karangan, kok nyata-nyata kedaden ing bakul sayur sing saben esuk mandheg ing sandhing pos ronda. Semono uga pawarta – pawarta ing tv lan youtube njletrehake yen akeh wong sing tilar donya jalaran corona iki. Dene Januari 2021 wae wis ana 4000 wong saben dina sing kena lelara iki. Pageblug kang makara-kara murup mulat – mulat iki agawe tempe sing dakgoreng gosong ora kena kepangan jalaran anggonku masak daksambi nglamun lan nonton youtube channel berita satu. “Astaghfirullah. Gara – gara corona iki malih gosong pangananku”. Atiku ora jenjem uga wedi campur dadi siji. Mengko jebul aku nate kontak erat karo pak Karwo? Lha Mengko yen aku kena corona terus diisolasi ning rumah sakit? Lan obate ya durung ana ing ndonya. Maksranthal dakpateni kompor gasku banjur mara menyang pawone Lik Mi. Aku kepingin weruh kepiye gejalane, saka ngendi ketularan corona. Pitakon-pitakon kuwi mau wis tharik-tharik daktulis ing pangawangku. Satekane pawone Lik Mi, daksawang sakiwa tengen ora ana wong. Dakceluk ambal ping satus ora semaur. Kompore wis mati lan ambune jangan terong kemebul ngebaki pawon. Dakinceng ing meja wis cemepak jangan terong lawuh iwak bagong. Ing panggraitaku, mbok menawa Lik Mi golek godhong kanggo dodol sega kering ing pasar sesuk esuk. Srengenge wis angslup ing brang kulon. Alon-alon awan gumanti wengi. Srengene gumanti lintang. Kahanane peteng ndhedhet, jalaran oglangan ing desaku uga udane nrecih awit sore mau. “Ana apa ta Bu, kok sajake nandang pikiran sing abot? Yen ana masalah kuwi dirembug bareng-bareng. Apa merga Lik Mi wis cair dana bantuane saka pamarentah, dene awake dhewe durung?” pitakone bojoku sing jebul wis nyetitekake tumindaku awit surup nganti tengah wengi. Lambeku kaya dibingkem corona. Ora bisa mangsuli pitakone bojoku. Nadyan atiku wis ampeg kepingin dakudarasakake marang bojoku. Aku wedi corona tambah saya makara-kara. Dene saiki sekolah wis padha mlebu nadyan kanthi shift. Yen anakku ning sekolah ketemu wong sing tracing banjur neng omah nularake lelara kuwi marang aku? Pikiranku mlayu-mlayu. “Buk, wis ta aja dipikir bab donya ngono kuwi. Sing paling wigati, nadyan aku kena PHK saka kantor. Aku isih bisa nyukupi kabutuhan kluwarga. Usaha sing dakjajal wis mulai mlaku.” Bojoku ngambali maneh wejangane.Keprungu nadane bojoku alon, tegese bojoku wis mangkel. Mula dakaturke apa sing dadi pikirane atiku marang bojoku. “Panjenengan mireng Pak Karwo kena corona? Blaka wae Pak, aku wedi. Wedi yen nyatane aku ketularan. Apa maneh obate durung ana. Ananging Lik Mi mau kandha yen corona kuwi amung awu-awune wong pinter” anggonku crita karo krewelan keweden. “Rak bener ta, Buke kuwi wis kepangan omongane Lik Mi. Wis ping pira dak kandhani. Aja nggugu omongane Lik Mi. Pamarintah kan ya wis mrentah kudu njaga protokol yaiku EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 41

Cerkak masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, memakai handsanitizer, tetap di rumah saja. Lha yen protokol kesehatan kuwi dijaga, ora perlu sumelang. Urip ing alam ndonya kuwi mung mampir ngombe. Yen ana bungah lan susahe kuwi lumrah. Aja didadekake pikiran, manut dalane Gusti Kang Murbeng Dumadi. Corona kuwi ya pancen ana. Kancaku dokter ngendika yen virus corona kuwi bisa mutasi. Lha mulane to, saiki kudu bisa njaga awake dhewe-dhewe.Andharane bojoku pancen agawe adhem ing ati. Wengi kuwi dakselehake pikiranku bab corona. Dina candhake swara bel motor obroke pak Karwo muni. Age-age kudhungan, maskeran, lan ora lali nggawa handsanitizer ing kasang. Lakuku rada banter jalaran yen ora cepet bakale antri suwe banget. Teka sisih omahe Lik Mi, dak inceng dhewekke lagi ngelus godhong gedhang. “Lik, ora blanja ta? Kae lho Pak Karwo wis bakul maneh?” pitakonku marang Lik Mi. “Giah. Aku ya wedi kena corona ta. Wong jelas-jelas Pak Karwo ora bakul suwe kuwi merga kena corona” anggone semaur ora kepenak. “Ealah Lik, aja kaya mengkono ta. Apa wis ana buktine yen pak Karwo kuwi kena corona? Ya wis yen ngono. Aku blanja dhisik. Silak awan malah bojoku ngamuk engko” “Ati – ati lho yaaaaaaa” swarane kaya ngewehi pratandha bakale ana apa-apa yen aku blanja menyang pak Karwo. Sanalika atiku ciyut, lakuku kandheg keprungu ujare Lik Mi sing mbengung ing kupingku. Mangkat budhal blanja apa mulih? Blanja apa mulih? Suwe anggonku mikir. Pungkasane lakuku manteb budhal menyang Pak Karwo. Protokol kesehatan pancen kudu dijaga. Rumangsaku anggonku mlaku sikil kaya digandhuli watu gedhe. Rada dakseret lakuku nganti sendal fladeoku muni pating kresek nyenggol dalan paving tumuju ing bakulane Pak Karwo. Tanganku dakkepel atos supaya tatag mlaku menyang Pak Karwo lan ngalahake rasa kuwatir sing ngebaki pikiran uga atiku. Katon blegere pak Karwo gawe udeng coklat rada mbulak, ngungkuri srengenge sing muntup-muntup njedhul ing wetan. Pak Karwo lagi repot ngetung blanjane wongwong sing padha tuku janganan. Ibu-ibu uga katon rerembugan ing pinggir dalan karo nggawa kresek-kresek ireng blanjane. Sajak para ibu-ibu kasebut gayeng anggone rasanrasan. Ora weruh apa sing dirembug ibu-ibu kuwi mau, sing jelas anggone mandeng lan micara rada bisik-bisik. “Duh Gusti, bab apa sing dirembug ibu – ibu kuwi mau ya. Apa pancen bener pak Karwo kena corona lan ibu-ibu kuwi pada rasan-rasan? Apa ana korban maneh jalaran pageblug iki?” batinku. Watara limalas menit aku mandheg ing gang cilik mantebake niyat tuku janganan ing Pak Karwo. Dakunjal ambeganku landhung dakremake sedhela mripatku banjur melek lan manteb budhal menyang Pak Karwo tanpa nggagas kandhane Lik Mi. Ing kono ana bu Yeti lan bu Srimah lagi rembug samubarang bab. “Bu, reneo jajal. Njenengan wis pirsa apa durung kabar sing paling gempar sakRT?” pitakone bu Yeti. 42 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Cerkak “Kabar apa ta Bu? Aku kok ora patiya krungu.”anggonku nyauri rada grathul-grathul nyingitake rasa wediku. “Putrane Lik Mi kae bali saka Jakarta, baline ya kanthi dhedhemitan ora lapur marang pak RT. Ngono kuwi rak ora bener ta? Yen ana apa-apa karo desane dhewe, sing susah ya awake dhewe” Bu Yeti nggunggung pranyatan mau. “Heleh, kaya ora apal Lik Mi wae njenengan ki. Piyantune ki lho pancen uatos lan angel diatur. Wis mengko yen ana apa-apa ben ditanggung dhewe” “Ya ora bisa ngono kuwi lho Bu. Yen putrane nggawa virus mrene banjur nularake ning Lik Mi, banjur Lik Mi mekotok budhal pasar banjur blanja ning Pak Karwo rak yo awake dhegwe sing cotho. “Ngene wae lho Bu, dilapurne marang pak Yosep wae. Isih kelingan Pak Yosep ngendikan yen ora diparengake mudik lsp?”kanggo nengahi dakwenehi dalan tengah supaya ora kedarung-darung ngrasani. “Iya aku sarujuk Bu Tyas” “Aku takon ya Bu, wingi kuwi Lik Mi kandha yen Pak Karwo kuwi ora bakul telung dina jalaran kena corona. Apa bener kuwi ya Bu?” pitakonku marang ibu-ibu “Heh ngawur. Aku mau takon pak Karwo. Telung dina ora dodol kuwi Pak Karwo lara. Larane ora corona, ananging lara asam urat. Byungalah Lek Mi nek kandha ora pikirpikir dhisik.” Wangsu.lane bu Srimah Keprungu warta kuwi, watu sing ditibakake ing dadaku wingi ilang kegawa angin. Lega lan plong. Ambeganku wis ora ampeg. Sirahku wis ora mumet maneh. Lan anggonku mlaku kaya Paula garwane Baim Wong. Blanjaku kanggo kelan lodeh wis jangkep banjur bali ngomah bareng bu Yeti lan bu Srimah. Mlaku bebarengan karo gayeng ngrembug pageblug mayangkara iki kira-kira bakal rampung kapan. Bu Yeti nduwe panyaruwe gawe masker homemade supaya bisa nambahi tuku beras dene bu Srimah cukup gawe video tutorial masak-masak ing youtube. Ceperane bisa kanggo tuku wedak. “Lho Bu, kok ana petugas kanthi APD?” pitakone Bu Yeti. “Heh sapa ya Bu ? aku kok wedi. Sik to Bu kok mara menyang daleme bu Tyas?” “Aku? Ya Allah. Sapa ya” “LIK MI..........” Kabeh padha kaget, Lik Mi sakluwarga sing saiki kudu diisolasi ing rumah sakit jalaran kena corona.Jalaran putrane Lik Mi bali saka Jakarta, warga sadesa kudu diisolasi ing omahe dhewe-dhewe kanggo nyegati lakune virus corona sumebar ana ing ngendi-endi. Rak bener ta? Kandhane Pamarintah kanggo nyegati corona, ora diparengake bali utawa mudik menyang desa. Rak bener ta yen pakulinan wong Jawa jaman biyen wisuh sadurunge mlebu owah sawise lelungan kuwi isih relevan? Rak bener to yen protokol kesehatan kuwi kudu dijaga supaya corona enggal muspra saka alam donya. Rak bener to ngugemi prentahe Pamarintah kuwi kanggo becike awake dhewe? RAK BENER NGONO TA? Cunthel EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 43

Geguritan

MACA GEGURITAN

Dening; Diajenk Dycma Pangesti kelas 9F

N

alika wayah meh akhir semester kaya padatan sekolahanku nganaake kagiyatan kang sinebut Class Meeting. Wayah iku ana Guru ngendikan ngenani arep nganakake Class Meeting maneh. Class meeting mujudake kagiyatan rutin kang ditindakake saben sak wis e UAS (Ujian Akhir Semester). Biasane dianakake ing wulan Desember sawise ujian akhir semester siji. Meh rong taun ora ana class meeting amarga ana corona. Amarga swasana wis tambah apik saka taun sadurunge, sekolahku nganakake class meeting maneh. Telung dina sakdurunge ketua kelas diwenehi data sing isine jeneng peserta lan lomba-lomba kang kudu ditindaklanjuti. Ketua kelas e aku dhewe. Aku njaluk tulung marang pengurus kelas liyane. Ananging mung Desi lan Sifa kang teka. Aku, Desi, lan Sifa rembugan bab kuwi mau. “Cah, iki sapa kang isa volly?” pitakonanku marang kanca - kanca “Aku lan Sifa bisa, ananging wis suwe ora latihan” wangsulane Desi “Ya ora apa-apa, mengko sampeyan bisa latihan” saranku marang kanca – kanca “Banjur liyane kang bisa, kira-kira sapa maneh?” pitakonanku maneh Sifa duwe panemu Putri, Ana lan Wati, banjur takon lumantar video call group “Halo kanca - kanca, kowe kabeh isa volly ora?” pitakonanku marang kanca – kanca “Aku bisa merga mbiyen nate melu volly,” ujare 44 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Geguritan Putri “Yen aku bisa, aku mung kurang latihan,” wangsulane Ana lan Wati “Ya mengko kowe bisa latihan bareng-bareng” kandhaku “Iya, siap” jawabe bebarengan.Sawise iku, aku mateni video call. “Iki volly wis rampung, mung kurang maca geguritan , piye nek Sinta wae? Pitakonanku “Ya, coba takon a Shinta” wangsulane Desi ringkes. Pranyata Sinta ora bisa amarga wis melu lomba liyane lan ora diijini melu lomba loro. Aku nyoba takon maneh marang Rika lan kanca-kanca liyane nanging asile padha ora ana sing bisa maca geguritan. “Lha nek dikosongake wae piye? Amarga wis bengi aku arep langsung mulih” usulane Sifa “Ya, ayo dikosongake, sesuk matur wali kelas” kandhaku karo Desi. Datane wis jangkep kabeh, mung kurang sing maca geguritan, mula perangan mau banjur dikosongake. Sesuke data dikumpulake marang Bu Guru “Iki perangane geguritan kok ora ana?” Bu Guru nyuwun pirsa “Kula sampun rembugan kaliyan kanca – kanca Bu, ananging mboten wonten ingkang saged” aku matur apa anane marang Bu Guru Bu Guru Dhawuh marang aku supaya aku kang melu lomba maca geguritan. Sejatine aku ora pinter maca geguritan ananging aku kudu bisa mituhu dhawuhe Guru, etungetung kabeh kanggo pengalaman. Tanpa mikir – mikir maneh aku matur “ inggih Bu kula siyap” Aku milih irah-irahan geguritan kang wis disiyapake dening panitia. Latihan mung sawetara menit, sinambi nonton tutorial ing YouTube, dina sesuke aku tangi krasa lara, suhuku panas, lan mumet. Aku ora mangkat sekolah. Aku arep mundur saka lomba, aku matur wali kelas. Nanging wali kelas paring motivasi yen aku bisa. Sawise ngombe obat lan nggletak akhire mriyangku mudhun. Bengine aku sinau maneh ben sesuk bisa luwih optimal. Esuke lomba maca geguritan diwiwiti, aku entuk lotre nomer pungkasan, rasa lega amarga bisa siyap-siyap. Rasane gugup lan jantungku deg-degan, aku weruh akeh kanca kang pinter maca geguritan, aku dadi wedi amarga aku mung pemula lan mung latihan sedina. Nanging aku yakin bisa uga. Giliranku teka, aku jumangkah ing ngarepe dewan juri. Aku maca geguritan miturut sing aku sinau wingi. Akhire rampung. Sakwise iku dewan juri rembugan kanggo nemtokake sing menang, pranyata jenengku ana ing pangarep-arep 3. Nanging ora apa-apa aku kudu nglatih luwih giat maneh. Yen kita pengin nggayuh apa sing dikarepake, kita kudu mbudidaya lan ora pareng kalah karo kahanan, mula percaya yen ngimpi bisa dadi nyata ing sawijining dina. (red. Diajenk Dycma Pangesti) Cunthel

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 45

Puisi

Kangen dan Rindu Siswaku Oleh : Dijah Aju Ratnasari, S.Pd Kangen dan rindu ... Mendengar celotehmu siswaku Kangen dan rindu Dengan kejahilan unikmu Kangen dan rindu Melihat wajahmu yang ceria Kangen dan rindu Bertemu denganmu siswaku Walau pandemi membatasi tatap muka Siswaku selalu membanggakan Meskipun belajar dengan daring Menunggu setiap postingan Siswaku berusaha tuk bisa Semangat siswaku Demi masa depanmu Kangen dan rindu selalu untukmu siswaku

Berjarak Tak Bersua Oleh : Elfa Tazkiyatun Nafsi/VII G Satu warsa lebih beranjak kau buat sesak jiwa Mengakap saban fisik serupa santapan Mengacau pergeseran masing-masing kelimun Diperbudak ibarat kian bagindanya semata Nan layak bertumbuk masa ini tak bisa Tampaknya tirai usai sungkan berdarma bagiku Pagi, siang, malam tak ingat masa Kini telah asing oleh julukan kutu buku Engkau datang bersama kepedihan Memusnahkan segala angan-angan Melumpuhkan segala peluang Semenjak adanya kau yang lancang

46 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Puisi

Tetesan Embun

Oleh : -S. N. Annisa A. W. ( VIII F )

Di kala pagi datang menghampiri Angin sejuk pegunungan menambah hangatnya suasana pedesaan Menelisik masuk dalam relung jiwa hingga bergetar

Ku duduk sendiri menyaksikan lukisan Sang Maha Kuasa, Pencipta alam semesta Burung-burung berkicau ria saut-menyaut tiada henti bagai alunan melodi pagi hari Dan tetes embun masih melekat pada dedaunan yang menari Menyambut sang fajar datang Menyambut secarah harapan dari sang pemberi kehidupan Aku masih duduk merenung menapaki jejak kebesaran Sang Maha Agung Di mana semua terlukis indah Menyibak sebuah takdir yang begitu miris untuk diingat Karna dibalik indahnya negeriku Terselip banyaknya problematika Yang entah kapan akan terselesaikan Inilah bumiku Dengan segala kelebihan dan kekurangan di dalamnya Inilah negeriku Tanah air tercintaku

Corona Oleh : Lauren Restu Pramudya (VII F) Hanya kaulah yang bisa membuat semua orang diam di rumah Belajar di rumah Hingga kerja pun di rumah Corona, kenapa engkau harus datang ke bumi ini Dan mengapa kau tidak pergi dari bumiku hingga sekarang Pergilah... Kembalikan bumiku yang sehat seperti dulu Kembalikan negeriku seperti dulu Corona... Pergilah, pulanglah kau ke asal Dan jangan muncul lagi dari muka bumi ini Tidak ada yang menginginkan kau datang

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 47

Pantun PANTUN NASIHAT

Karya: Kurniawan Dwi R. (VIII C) Timur Barat segala arah Memandang laut sejauh mata Jangan mundur jangan menyerah Sebelum tercapai cita-cita Ada perempuan ada laki-laki Hidup saling berpasang-pasang Jauhilah iri dan dengki Niscaya hidup selalu tenang

Karya:Alfat Faiznata M. (VII F) Pergi ke pasar membeli pepaya Tak lupa membeli stroberi Janganlah durhaka kepada kedua orang tua Agar tidak menyesal di kemudian hari Indah pemandangan langit nan biru Berpadu lautan di Pelabuhan Ratu Kunci penerapan kenormalan baru Protokol kesehatan jadi penentu

48 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Pantun

Karya: Meylissa Ulia N.A. (VIII H) Minum kopi saat hujan Kopinya panas nikmat sekali Jadilah anak yang teladan Agar cita-citamu tercapai Beli jambu di pasar baru Jangan lupa beli buah ceri Pengalaman adalah guru terbaikmu Supaya sukses di kemudian hari

PANTUN JENAKA

Karya: Genta Putra A.W.K. (VIII G) Jalan-jalan ke rawa-rawa Jika lelah duduk di pohon palem Geli hati menahan tawa Melihat kucing memakai helm Pegunungan jalan berliku Udara pegunungan sungguh enak Senyuman tampak di wajahku Melihat adek sedang berbedak

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 49

Geguritan

Prahara Bakal Sirna Dening. Tri Widayati, S.Pd Guru Bhs Jawa SMPN 4 Ponorogo

Jamane Wus Tuwa, Kahanane Uga Wus Beda Prahara Tumeka, Nggawa Bebaya Lakune Taun Katutan Ama Ngembrahing Wabah Turah Turah Aja Padha Lena…. Sapa Lena Bisa Sirna Kaggulung Ama. Tumrap Para Manungsa Tansah Eling lan Waspada Tansah Nduwe Rasa Angreksa Aja Kemba Ing Panjangka Ayo Padha Ndedonga Gusti Allah Ingkang Paring Daya Parane Sambat lan Meminta Mugia Prahara Enggal Sirna Ayem Tentrem Nir Ing Sambikala

Muspra Tanpa Guna Dening. Tri Widayati, S.Pd Guru Bhs Jawa SMPN 4 Ponorogo

Nalikane… Ati lan Lathi Ora bisa nyawiji dadi siji Nalikane… Jiwa lan Raga Wus kelangan Rasa Muspra… Muspra… Tanpa Guna Kaya dene Pitakonan Tanpa anane Wangsulan Kaya dene Gunem Kang Tanpa Pakem Kaya dene Cerita Kang Sansaya Ngayawara Muspra… Muspra… Tanpa Guna... 50 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Geguritan

Ora Ana Kang Ngerti Dening.Frenisa Fella Fawwaz kelas 9F Donya iki kayata sungkawa Semilire angin amung kari swara Srengenge ilang tanpa surya Nangis kelara lara Nalika lingsir wengi Kebak swara kang njalari goreh ing ati Tanpa ana kang ngerti… Ana ngendi dumadi Sapa kang nganti anti Sapa kang nggoleki Tanpa dingerteni Ora ana kang ngerti Gusti Allah Ingkang Maha Kuwasa Nyuwun pepadhanging driya Ayem tentrem ing alam Donya Pangajab bisa mlebu swarga

Sekolahku Dening. Asfi Nofita Satyaningrum kelas 9C

Sekolahku Panggonan anggonku golek ngelmu Sekolahku Diwulang dening Bapak Ibu Guru Sekolahku Sinau maca buku Bapak lan Ibu Guru Ndhawuhi bekti mring Wong Tuwaku Dadi bocah aja gampang nesu Kudu tansa mituhu Dhawuhe Bapak lan Ibu Guru Ing Tembe mburi kabeh mesthi ngerti Senadyan abot kudu dilakoni Kabeh mau kanggo kepentingan Dhiri Supaya mbesuk dadi wong kan aji Miguna tumrap Bangsa lan Nagari

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 51

Serba Serbi

Membagi Waktu Belajar dan Bermain Game dengan Baik Oleh : Dian Fihtiana, S,Pd. Saat ini gadget tergolong mudah didapatkan oleh siapa saja termasuk anak-anak. Ketertarikan orang pada gadget atau gawai pun karena hal yang beragam, mulai dari untuk urusan bisnis pendidikan sosial media, hiburan dan game. Bagi pelajar gadget ini lebih untuk sosial media dan game. Dalam kamus bahasa indonesia “game” diartikan permainan. Permainan adalah bagian dari bermain juga bagian dari permainan, keduanya ini saling berhubungan. Game adalah permainan yang diprogram pada suatu perangkat

52 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

yang dapat dijalankan secara offline maupun online. Adapun dampak positif bermain game adalah: 1. Melatih menyelesaikan masalah 2. Menumbuhkan sifat pantang menyerah 3. Belajar mengendalikan emosi Namun sebagai pelajar jika sampai ketagihan bermain game maka waktu belajar kita jadi terganggu, sampaisampai melupakan waktu belajar dan tentunya ini berdampak sangat tidak baik.

Serba Serbi Dampak negative bermain game adalah : 1. Perubahan mood Jika seseorang sedang bermain game dan kalah pasti akan merasa kesal dan jengkel karena tak mampu mengungguli lawannya. Karena kalah beberapa pelajar bahkan suka melampiaskan kemarahannya dengan memukul-mukul tangganya ke meja atau berteriak seenaknya. 2. Boros Jika game online tentunya memakai kuota internet 3. Penurunan konsentrasi belajar Belajar menjadi tidak focus karena memikirkan game, pelajar lebih aktif memikirkan bagaimana cara untuk menyelesaikan tahap permainan game dan mengalahkan lawan tanpa peduli tentang pelajaran bahkan tugas-tugas sekolah juga terabaikan sehingga otomatis prestasi siswa menjadi menurun. 4. Kerusakan mata Kerusakan mata terjadi karena mata dipaksa untuk menatap layar smartphone atau komputer dalam waktu yang lama. Sehingga hal tersebut membuat mata mudah letih, memerah, dan bahkan menyebabkan cacat mata yakni rabun dekat yang disertai sakit kepala. 5. Mudah berkata kasar Jika kalah bermain game, seseorang akan mudah berkata kasar. Parahnya kebiasaan berkata kasar tersebut tidak hanya terjadi saat bermain game, dalam kesehariannya akan sangat mudah bahkan spontan berkata kasar dan tidak sopan.

Bagi kalian seorang pelajar, berikut tips membagi waktu antara bermain game dan belajar 1. Rencanakan jadwal waktu bermain dan belajar Kalian adalah seorang pelajar, maka tetap utamakan waktu sekolah, disiplin dalam belajar dan jangan lupa mengerjakan tugas lebih dahulu sebelum bermain game. 2. Jangan bermain terlalu lama Batasi waktu bermain game, harus ada komitmen tentang waktu bermain game misal sehari 1 jam sehingga kalian bisa produktif pada kegiatan lainnya. Jangan bermain game lebih dari jam tersebut sekalipun, karena berpotensi bikin kamu merasa bisa memaklumi peraturan yang kamu bikin sendiri. 3. Jangan lupa waktu saat bermain game meskipun sedang liburan Memang, liburan seperti libur akhir semester merupakan kebebasan untuk bermain game. Namun jangan bermain terlalu lama. Meskipun kita merasa terbebas dari tanggungan untuk belajar, kita tidak boleh lupa waktu seperti waktu solat, makan, istirahat dan lain-lain. Demikian tadi beberapa tips bermain game, tapi ketika kalian berprestasi. Sah-sah saja ketika kalian menjadi gamer yang aktif dan menjadikan game sebagai rutinitas. Namun jangan berlebih dan lupa akan tugas kamu sebagai murid untuk belajar. Semoga tips ini bermanfaat bagi kita semua. (red. Dian Fihtiana, S.Pd)

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 53

Hiburan

54 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Hiburan

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 55

Hiburan

56 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Hiburan

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 57

Hiburan

58 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

Hiburan

Mendatar 1. 7. 10. 13. 14.

Nama lain Raden Mas Said Saluran mobilitas social peningkatan sistem budidaya di sektor pertanian yang ramah lingkungan Partai Nasional Indonesia ketidakseimbangan antara kebutuhanddan ketersediaan alat pemuas kebutuhan 15. gambaran permukaan bumi pada suatu bidang datar 18. Kerja paksa masa pendudukan Jepang 21. Vereenignde Oost Indische Compagnie 22. pendistribusian pendapatan masyarakat kelompok kaya kepada masyarakat kelompok miskin 23. Masa sebelum ada tulisan

Menurun 2. salah satu komponen peta 3. Organisasi krjasama negara-negara di Asia Tenggara 4. Proses sosial yang bersifat antagonistik 5. Peninggalan Kerajaan Kutai 6. Iklim di Indonesia 8. proses persaingan untuk mencari keuntungan melalui bidang tertentu 9. SDA dari Nusa Tenggara Timur 11. Rumah Tangga Konsumen 12. Ibukota Filipina 15. Tempat ibadah umat Hindu 16. kegiatan menghasilkan barang atau jasa 17. Kemajemukan 19. Keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk memperoleh sesuatu 20. Lembaga politik Indonesia

EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022 | 59

60 |EKSIS Edisi 23 | April - Juli 2022

GALERI FOTO Penyerahan Potongan Tumpeng HUT ke-43 SMP 4 PO

Pemenang Lomba SPC dalam Rangka HUT SMP 4 ke-43

Kegiatan Diklat Literasi Penyiaran

Final Lomba Macapat SPC dalam Rangka HUT SMP 4 Ke-43

Final Lomba Solo Vocal SPC dalam Rangka HUT SMP 4 Ke-43

Penyerahan Piala Kejuaraan

Final Lomba Sains SPC dalam Rangka HUT SMP 4 Ke-43

Baksos dalam Rangka HUT ke-43 SMP 4 PO

Pramuka Garuda PRASPAPO Tahun 2022

Peserta Kegiatan Diklat Literasi Penyiaran

Kegiatan Orientasi Anggota Baru PMR

Pelantikan dan Pengukuhan Pramuka Garuda 2022

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.