ISRO HARTATI_CGP6_2.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.2 Flipbook PDF

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL_OLEH ISRO HARTATI CGP 6

35 downloads 103 Views 9MB Size

Story Transcript

2.2.A.8. KONEKSI ANTAR MATERI_MODUL 2.2 PEMBELAJARN SOSIAL EMOSIONAL FASILITATOR: IBU SULASTRI PENGAJAR PRAKTIK: IBU YOHANA KRISTIANTI Oleh: Isro Hartati, S.Pd SMA N 1 Bukateja Calon Guru Penggerak Angkatan 6


Kaitan Standar Nasional Pendidikan dengan KSE Kaitan dengan Standar Nasional Pendidikan Pembelajaran Sosial dan Emosional berupaya menciptakan lingkungan dan pengalaman belajar yang menumbuhkan 5 kompetensi sosial dan emosional yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Pembelajaran 5 KSE tersebut akan dapat menghasilkan murid-murid yang berkarakter, disiplin, santun, jujur, peduli, responsif, proaktif, mendorong anak untuk memiliki rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan humaniora. Semua ini selaras dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi dalam Standar Nasional Pendidikan.


Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat: 1. Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri) 2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri) 3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial) 4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi) 5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)


BAGAIMANA PENERAPANNYA DI KELAS/SEKOLAH? Pengajaran KSE secara eksplisit Integrasi KSE dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik Penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah (Adult SEL) 1. 2. 3. 4.


PENINGKATAN 5 KOMPETENSI SOSIAL EMOSIONAL PENGURANGAN PERILAKU NEGATIF LINGKUNGAN BELAJAR YANG SUPORTIF PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL H A S I L P E N C A P A I A N P E M B E L A J A R A N S O S I A L E M O S I O N A L PENINGKKATAN PERILAKU POSITIF PENGURANGAN TINGKAT STRES PENINGKATAN SIKAP PADA DIRI SENDIRI, RESPEK DAN TOLERAN TERHADAP ORANG LAIN DAN LINGKUNGAN PENINGKATAN PERFORMA AKADEMIK MURID


FILOSOFI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA VISI GURU BUDAYA POSITIF PENGGERAK PEMBELAJARAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR MURID B A G A I M A N A K A I T A N M A T E R I I N I D E N G A N M O D U L S E B E L U M N Y A ? NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL


B A G A I M A N A K A I T A N M A T E R I I N I D E N G A N M O D U L S E B E L U M N Y A ? Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi - tinggainya baik sebagai manusia maupun masyarakat. Agar para guru memiliki pemahaman yang sama tentang filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara sebagai acuan dari kurikulum merdeka ini maka perlu adanya guru yang diberi tugas sebagai penggerak bagi rekan lainnya. Untuk itu pada guru penggerak harus mampu memahami nilai dan peran guru penggerak.


B A G A I M A N A K A I T A N M A T E R I I N I D E N G A N M O D U L S E B E L U M N Y A ? Agar guru penggerak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, maka guru pengerak harus memiliki visi yang nantinya akan diterapkan di lingkungan sekolah sebagai pendukung pemimpin pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran, guru penggerak perlu menanamkan budaya positif pada murid dan rekan sejawat di lingkungan sekolah agar lingkungan belajar menjadi lebih nyaman bagi murid.


B A G A I M A N A K A I T A N M A T E R I I N I D E N G A N M O D U L S E B E L U M N Y A ? Guru harus mampu memetakan kebutuhan belajar murid dengan melihat kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid. jika guru sudah mampu melakukan pembelajaran yang berdiferensiasi dengan memenuhi kebutuhan belajar murid artinya guru sudah mampu menerapkan pembelajaran yang sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara. "ANAK-ANAK HIDUP DAN TUMBUH SESUAI KODRATNYA SENDIRI, PENDIDIK HANYA DAPAT MERAWAT DAN MENUNTUN TUMBUHNYA KODRAT TERSEBUT"


B A G A I M A N A K A I T A N M A T E R I I N I D E N G A N M O D U L S E B E L U M N Y A ? Untuk mencapai semua itu maka perlu adanya pembelajaran sosial emosianal baik bagi murid, pendidik dan tenaga kependidikan. Pembelajaran sosial emosional dapat meningkatkan kenyamanan lingkungan balajar di kelas maupun di sekolah.


K E S I M P U L A N P E M B E L A J A R A N K S E Sebagai guru sekaligus pemimpin pembelajaran sudah tentu banyak memiliki tugas dan tanggung jawab baik yang pokok maupun tugas tambahan. Tak jarang waktu pelaksanaannya selalu berbenturan dan berurutan secara terus menerus, belum lagi harus mengahdapi murid dengan berbagai karakter dan keunikan yang bisa menguras energi dan emosi. Kondisi tersebut tentunya akan mempengaruhi social emosional kita jika tidak dapat mengelolanya. Setelah mempelajari materi modul 2.2 maka saya memiliki tambahan pengetahuan tentang kompetensi social emosional, sehingga saya belajar keterampilan mengendalikan kesadaran diri, manajement diri, kesadaaran social, kemampuan berelasi, pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Hal yang saya rasakan setelah mempraktikan modul 2.2 perasaan saya menjadi lebih relax dalam menghadapi murid dan kesibukan.


R E F L E K S I S E B E L U M M E M P E L A J A R I M O D U L 2 . 2 Sebelum mempelajari modul ini, saya berfikir bahwa pembelajaran social emosional tidak perlu diajarkan secara khusus, dan sejalan dengan waktu dan perkembangan usia anak maka kematangan social emosional akan terbentuk juga. Pada masa paska pandemi saya mendapati motivasi belajar murid sangat menurun, maka dari itu saya mencoba untuk membangun mindset anak apa itu pentingnya belajar, apa tujuan belajar dan motivasi tentang masa depan, cita- cita dan sebagainya. Saya memilih merelakan banyak waktu di pertemuan – pertemuan awal demi membangun motivasi dan semangat anak untuk siap belajar. Langkah selanjutnya saya ajak anak untuk meditasi sejenak sebelum memulai pelajaran dengan berdoa yang lebih fokus, saya bimbing dengan kata – kata “Hadirkan Tuhan dalam Jiwa, Rasakan kedamaiannya, Bukalah Pikirannya ”.


Tujuannya agar setiap kegiatan yang dilakukan termasuk belajar saya dan murid selalu ingat pada Tuhan, ikhlas untuk mempelajari ilmu. Dan ternyata di pendidikan calon guru penggerak diajarkan tentang pembelajaran social emosional pada modul 2.2, tentunya hal ini membuat saya sangat senang karena hal ini sangat menunjang bagi saya sendiri sebagai guru maupun bagi murid dalam mengelola social emosional, bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, bagaimana belajar menambil keputusan yang bertanggungjawab. Di modul ini juga diajarkan tentang CASEL. Well-being, mindfulness, kesadaran diri, manajement diri, kesadaaran social, kemampuan berelasi, pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Tata cara mengajarkan kompetensi social emosional ini juga dapat dilakukan dengan berbagai penerapan baik eksplisit maupun implisit atau terintegrasi dalam pembelajaran. Teknik yang dilakukan juga dapat bermacam – macam sehingga kita dapat memilih cara yang sesuai atau bahkan tiap anak dapat melakukan cara mengelola emosi dengan teknik yang berbeda dapat dengan meditasi, mendengarkan musik, menggambar, bercerita dengan teman dan sebagainya.


H A L P E N T I N G Y A N G H A R U S D I P E L A J A R I U N T U K M E N U N J A N G P E M B E L A J A R A N K S E Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kecerdasan psikologis (well-being), tiga hal yang penting saya pelajari adalah (1) pembelajaran diferensiasi dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar murid dengan mempertimbangkan profil belajar murid, minat murid dan lingkungan belajar murid (2) Pembelajaran social emosional, (3) budaya positif. Jika ketiga hal tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka pembelajaran yang berpihak pada murid akan terlaksana dengan baik.


H A L P E N T I N G Y A N G H A R U S D I P E L A J A R I U N T U K M E N U N J A N G P E M B E L A J A R A N K S E Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kecerdasan psikologis (well-being), perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan di sekolah : 1. (a) Perubahan bagi murid antara lain, (1) membuat keyakinan kelas dalam rangka menciptakan budaya positif yang dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman, (2) menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi dengan memperhatikan kebutuhan belajar murid sehingga pembelajaran lebih aktif, kreatif dan menyenangkan dan (3) menerapkan pembelajaran social emosional dengan penguatan kompetensi kesadaran diri, management diri, kesadaran social, pengambilan keputusan yang bertanggungjawab, CASEL. Well-being, mindfulness.


H A L P E N T I N G Y A N G H A R U S D I P E L A J A R I U N T U K M E N U N J A N G P E M B E L A J A R A N K S E Dalam praktik yang terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar saya akan melakukan: (1) Pembukaan hangat, antara lain dengan memberikan kesempatan pada murid untuk berbicara, mendengarkan aktif, memungkinkan interaksi, menciptakan rasa memiliki, dapat menumbuhkan salah satu kompetensi social emosional. (2) Kegiatan inti yang melibatkan: antara lain melakukan diskusi akademik, pembelajaran kooperatif, project-base learning, refleksi diri dan penialian diri, pemebrian suara dan pilihan. (3) Penutupan optimistik: antara lain dengan refleksi, apresiasi, dan cara-cara positif lainnya untuk memperkuat pembelajaran


P E R U B A H A N B A G I R E K A N S E J A W A T (b) Perubahan bagi rekan sejawat adalah memberikan pemahaman materi tentang kompetensi social emosional melalui IHT atau pada rapat guru dan karyawan, memberikan keteladanan, dan berkolaborasi.


TERIMAKASIH IBU BAPAK GURU HEBAT SALAM DAN BAHAGIA


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.