Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Flipbook PDF

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3

100 downloads 104 Views 44MB Size

Story Transcript

Jurnal refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Coaching untuk supervisi akademik

Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5

Subagyo, S.Pd Fasilitator

Siti Jamilah, S.Pd CGP

Sulastri, S.Pd Pengajar Praktik

model 4f 1. Facts (Peristiwa) 2. Feelings (Perasaan) 3. Findings (Pembelajaran) 4. Future (Penerapan)

Opsional: Perkenalkan kosakata baru atau fakta unik di sini

1. Fact/ Peristiwa Modul 2.3 membahas tentang Coaching untuk Supervisi Akademik. Hal baru bagi saya mempelajari bagaimana supervisi akademik itu seyogyanya dilakukan. Rangkaian kegiatan mengikuti alur MERDEKA seperti halnya modul sebelumnya. Dimulai tanggal 23 September 2022 s/d 8 Oktober 2022. Diawali kegiatan mulai dari diri yaitu eksplorasi konsep secara mandiri dilanjutkan dengan eksplorasi konsep dimana ada beberapa konsep yang harus kami pelaari. Konsep yang saya pelajari dari modul ini adalah tentang konsep coaching, prinsip coaching serta kompetensi inti coaching.Selanjutnya kami lanjut pada alur eksplorasi konsep forum diskusi. Eksplorasi konsep yang pertama adalah menyamakan pemahaman tentang praktek coaching dalam forum besar. Setelah mendapatkan paparan materi dari fasilitator kami melanjutkan diskusi pada kelompok kecil.Pada forum diskusi ini kami berlatih melaksanakan praktek coaching kepada rekan sejawat. Kami membuat 3 skenario yang nanti akan diperankan secara bergantian antara supervisor, coach dan coaching. Hal ini dapat memberi pengalaman pada CGP untuk memahami setiap peran pada pelaksanaan coaching.

Untuk eksplorasi konsep forum diskusi yang kedua adalah kami mempraktikan scenario coaching yang telah dirancang pada forum diskusi yang pertama.Kami bertiga saling bertukar peran. Masing-masing coachee mempersiapkan permasalahan yang sedang dihadapi, kemudian coach akan menuntunnya untuk melakukan identifikasi dan menemukan solusi untuk permsalahannya.Tugas dari observer adalah mengamati jalannya coaching kemudian memberikan hasil analisisnya pada praktik pelaksanaan coaching tersebut.Pada alur Demonstrasi Kontekstual kami bersama anggota kelompok kembali mempraktikan coaching tetapi pada kegiatan ini kelompok merekam sendiri hasil praktik coachingnya. Selanjutnya kami menuju alur elaborasi pemahaman, disini kami akan mendapatkan paparan materi dari instruktur tentang praktek pelaksanaan caoaching. Pada Alur Koneksi antar materi saya akan mencoba mengkaitkan tentang peran coach dengan pembelajaran berdiferensiasi serta pembelajaran social emosional serta kami menuangkan pemahaman tentang keterkaitan antar peran pemimpin pembelajaran dalam praktek coaching. Alur yang terakhir adalah aksi nyata. Dalam kegiatan ini saya akan memcoba praktek supervisi akademik pada rekan sejawat yang ada di sekolah. Demikian peristiwa yang sudah saya alami pada pembelajaran modul 2.3 ini.

2. Feelings / Perasaan Perasaan pertama yang muncul ketika mengetahui tentang materi pada modul 2.3 ini adalah penuh semangat disertai dengan rasa bingung karena merupakan hal yang sangat baru bagi seorang guru untuk berlatih melaksnakan supervisi pada rekannya di sekolah. Perasaan bingung harus memulai dari mana terus membayangi. Pikiranpikiran negative juga turut muncul dikarenakan ada perasaan ragu apakah bisa melaksanakan praktek coaching tersebut.Awal terasa sangat berat tetapi setelah melalui pembelajaran eksplorasi konsep kemudian dikuatkan lagi dalam ruang kolaborasi diskusi ada motivasi yang muncul untuk terus berusaha memahami materi dan berusaha menguasai bagaimana prkatek coaching itu dilaksnakan. Ketika berada pada ruang kolaborasi kami saling beradu argumen dengan sesama anggota kelompok. Sudah menjadi hal yang wajar ketika memahami sebuah materi secara mandiri muncullah cara pandang dari masing-masing peserta. Dalam diskusi inilah kami menyatukan pemahaman dan saling menguatkan.Setelah mendapatkan pemahaman yang utuh kami bisa melanjutkan untuk berproses pada setiap tahapan yang ada pada alur merdeka.

3. findings/ pembelajaran Pembelajaran yang saya dapatkan setelah memahami materi ini adalah mengetahui bagaimana seharusnya supervisi akademik itu dilaksanakan. Agar bisa mengoptimalkan kegiatan supervisi akademik terlebih dahulu saya harus memiliki paradigma berpikir yang memberdayakan. Supervisi hendaknya dapat memastikan terlaksananya sebuah proses pembelajaran yang berpihak pada murid serta dapat mengembangkan kompetensi diri pada seorang pendidik. Adapun yang akan membantu keberhasilan pada proses coaching tersebut adalah optimalnya peran seorang pemimpin sekolah. Seorang pemimpin sekolah harus memiliki pemahaman dasar tentang coaching, memahami prinsip coaching serta memiliki kompetensi inti coaching. Hal tersebut akan menentukan keberhasilan praktek coaching yang akan dilaksanakan. Praktek coaching hendaknya dapat menggali potensi yang sudah ada pada diri seorang coachee. Seorang coach yang baik akan dapat menjalin sebuah relasi hangat yang bisa membuat caoachee tanpa rasa sungkan bisa mengidentifikasi permasalahannya serta dapat menemukan sendiri solusi untuk masalah yang sedang dihadapi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan coach dalam memberdayakan coacheenya sangat menentukan keberhasilan dalam proses coaching.

4. future/ penerapan

Dengan pemahaman yang sudah saya dapatkan dari modul 2.3 tentang coaching untuk Supervisi Akademik saya akan berusaha menerapkan praktek coaching untuk membantu memberdayakan potensi warga sekolah yang ada dilingkungan dimana saya bertugas. Beberapa kali saya mendapati teman yang menceritakan keluh kesahnya berkaitan dengan permasalahan di sekolah. Karena sebelumnya saya belum memahami bagaimana praktek coaching itu sebaiknya dilaksanakan, saya masih banyak melakukan kekeliruan seperti terbiasa memberikan asumsi, penghakiman dan juga asosiasi ( menerapkan pemahaman sendiri pada permsalahan rekan sejawat). Setelah mengetahui hal ini selanjutnya saya akan berusaha membantu mengarahkan rekan sejawat menggunakan pendekatan coaching. Praktek coaching inipun akan saya coba terapkan pada peserta didik. Hal ini bertujuan agar saya dapat menjalin kedekatan dengan mereka sehingga akan lebih mudah bagi saya untuk memahami permasalahan yang mereka hadapi dalam pembelajaran sehingga proses pembelajaran nanti akan berjalan dengan lebih baik dan memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.

kesimpulan Coaching untuk supervisi akademik akan dapat memfasilitasi terwujudnya sebuah lingkungan belajar yang berpihak pada murid dan mengembangkan kompetensi diri dan rekan sejawat.

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.