Koneksi Antarmateri Modul 2.3 Flipbook PDF

Koneksi Antarmateri Modul 2.3

36 downloads 122 Views 14MB Size

Story Transcript

Tugas Mandiri

2.3.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 2.3

Fasiitator Drs. Parlan

Calon Guru Penggerak IRWAS, S. Ag., M. Pd.

Pengajar Praktik

Nurhaydah, S. Pd.

Koneksi Antar Materi Modul 2.3

“Kreativitas adalah tentang membuat hubungan antara satu hal

dengan hal lainnya. Ketika Anda bertanya pada orang-orang kreatif

bagaimana mereka melakukan sesuatu, mereka merasa sedikit

bersalah karena mereka tidak benar-benar melakukannya. Mereka

hanya menemukan sesuatu yang kemudian menjadi jelas bagi mereka.

Yang mereka lakukan adalah melihat hubungan antara berbagai

pengalaman dan merumuskan hal baru.”

– Steve Jobs

Pembelajaran

Berdiferensiasi adalah

serangkaian keputusan

masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang

berorientasi kepada

kebutuhan murid.

Koneksi

Antar Materi

Modul 2.3

Pembelajaran Sosial dan

Emosional adalah pembelajaran

yangSilahkan dilakukanisisecara text inikolaboratif

dengan

seluruh komunitas sekolah. Proses

penjelasan mengenai topik

kolaborasi ini memungkinkan

yang ingin kamu bahas. anak dan orang dewasa di

sekolah memperoleh dan

Jangan lupa untuk mengajak

menerapkan pengetahuan,

audiens untuk aktif dalam sesi

keterampilan dan sikap positif

mengenaipresentasi. aspek sosial dan

emosional.

Coaching adalah Sebuah

proses kolaborasi yang

berfokus pada solusi,

berorientasi pada hasil dan

sistematis, dimana coach

memfasilitasi peningkatan

atas performa kerja,

pengalaman hidup,

pembelajaran diri, dan

pertumbuhan pribadi dari

coachee (Grant, 1999)

Tujuannya: "Menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan

materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan

pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam

berbagai media."

Pembelajaran Berdiferensiasi

Kaitannya dengan Coaching

Pembelajaran Berdiferensiasi

memberikan kesempatan murid

untuk belajar sesuai dengan

kesiapan, minat dan profil belajar

murid. Pemetaan kebutuhan belajar murid digunakan oleh

seorang coach sebagai data dalam proses coaching,

sehingga murid dapat mengoptimalkan potensi yang

ada dalam dirinya dan menemukan solusi yang

terbaik

Pembelajaran Berdiferensiasi

Kaitannya dengan Coaching

Dalam coaching guru berperan sebagai

coach yang dapat menuntun murid sebagai

coachee dengan mengajukan pertanyaan

untuk menggali segala potensi dan

kemampuan yang dimiliki murid dengan tujuan menuntun dan mengarahkan untuk

mencari solusi.

Pembelajaran Berdiferensiasi

Kaitannya dengan Coaching

Guru sebagai coach sangat berperan

penting dalam menciptakan

kenyamanan bagi murid melalui

keterampilan berkomunikasi dengan

baik sehingga timbullah rasa empati,

saling menghormati dan saling

menghargai antara guru dan murid.

Pembelajaran Berdiferensiasi

Kaitannya dengan Coaching Dengan kemampuan dan

keterampilan bertanya dari seorang

coach dapat menyadarkan murid

akan kekuatan dan kemampuan yang

dimilikinya sehingga murid tersebut

mendapatkan solusi atas

permasalahannya sendiri.

Pembelajaran Sosial Emosional

Kaitannya dengan Coaching

Dalam proses coaching ini

pembelajaran sosial emosional

digunakan oleh seorang coach

terhadap coachee agar terjadi

pengendalian diri dan emosi,

menimbulkan empati dan

sosialisasi dan pengambilan

keputusan yang tepat.

Pembelajaran Sosial Emosional

Kaitannya dengan Coaching Proses coaching dapat berjalan dengan

mengoptimalkan ranah sosial emosional

sehingga setiap murid mampu menyelesaikan

setiap masalah dengan potensi dan

kemampuannnya sendiri. Pada akhirnya mereka akan mampu hidup

bebas dan merdeka menentukan jalan

hidupnya sesuai kekuatan dan potensinya

masing-masing.

5 Keterampilan dalam Coaching 1. Mendengarkan Secara Aktif 2. Fokus Pada Tujuan Akhir 3. Bertanya Pertanyaan Yang Tepat 4. Komunikasi Yang Memotivasi 5. Memberikan Umpan Balik Untuk Pengembangan

TEHNIK COACHING

Dalam proses

coaching salah satu

model yang

digunakan oleh

coach yaitu Alur

TIRTA yang meliputi: Tujuan utama

pertemuan/pem

bicaraan; Identifikasi

masalah

coachee; Rencana aksi

coachee; dan TAnggung

jawab/komitmen

model GROW TIRTA dikembangkan dari satu model coaching

yang dikenal yaitu GROW (Goal, Reality, Options

dan Will) Pada tahapan 1. Goal (Tujuan): coach perlu mengetahui apa

tujuan yang hendak dicapai coachee dari sesi

coaching ini, 2. Reality (Hal-hal yang nyata): proses menggali

semua hal yang terjadi pada diri coachee, 3. Options (Pilihan): coach membantu coachee

dalam memilah dan memilih hasil pemikiran

selama sesi yang nantinya akan dijadikan

sebuah rancangan aksi. 4. Will (Keinginan untuk maju): komitmen

coachee dalam membuat sebuah rencana aksi

dan menjalankannya.

Tujuan Umum (biasanya ini ada dalam pikiran coach dan

beberapa dapat ditanyakan kepada coachee)

Dalam Aksi Aspek berkomunikasi untuk

mendukung praktik coaching antara lain, Komunikasi Asertif Menjadi Pendengar aktif, Bertanya reflektif dan Umpan balik positif.

Apa rencana pertemuan

ini? Apa tujuannya? Apakah tujuan dari

pertemuan ini? Apa definisi tujuan akhir

yang diketahui? Apakah ukuran

keberhasilan pertemuan

ini?

Beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam tahap

identifikasi ini adalah:

Dalam Aksi Aspek berkomunikasi untuk

mendukung praktik coaching antara lain, Komunikasi Asertif Menjadi Pendengar aktif, Bertanya reflektif dan Umpan balik positif.

Kesempatan apa yang kamu miliki

sekarang? Dari skala 1 hingga 10, dimana kamu

sekarang dalam pencapaian tujuan

kamu? Apa kekuatan kamu dalam mencapai

tujuan? Peluang/kemungkinan apa yang bisa

kamu ambil? Apa hambatan atau gangguan yang

dapat menghalangi kamu dalam

meraih tujuan? Apa solusinya?

Rencana Aksi

Dalam Aksi Aspek berkomunikasi untuk

mendukung praktik coaching antara lain, Komunikasi Asertif Menjadi Pendengar aktif, Bertanya reflektif dan Umpan balik positif.

Apa rencana kamu dalam

mencapai tujuan? Adakah prioritas? Apa strategi untuk itu? Bagaimana jangka

waktunya? Apa ukuran keberhasilan

rencana aksi kamu? Bagaimana cara kamu

mengantisipasi gangguan?

TAnggungjawab

Dalam Aksi Aspek berkomunikasi untuk

mendukung praktik coaching antara lain, Komunikasi Asertif Menjadi Pendengar aktif, Bertanya reflektif dan Umpan balik positif.

Apa komitmen kamu

terhadap rencana aksi? Siapa dan apa yang

dapat membantu kamu

dalam menjaga

komitmen? Bagaimana dengan

tindak lanjut dari sesi

coaching ini?

MANFAAT COACHING Dengan melakukan proses coaching dapat

membantu saya dalam menjalankan

pendidikan yang berpihak pada murid. Dengan proses coaching, dapat membantu

saya sebagai seorang guru untuk

membantu murid saya untuk

meningkatkan potensinya dan

menemukan solusi atas masalah yang

dihadapinya sendiri. Dengan mempelajari keterampilan

coaching ini harapan saya dapat membuat

murid saya mencapai tujuannya yaitu

kemerdekaan dalam belajar.

Alhamdulillahi Rabbil Alamien

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.