LAPORAN PELAKSANAN RENCANA TINDAK LANJUT DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH
Oleh:
LUTHFI ARIF,M.Pd NIP : -
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GRESIK SD MUHAMMADIYAH 1 KEBOMAS i
TAHUN 2021 LEMBAR PENGESAHAN Laporan Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut Diklat Calon Kepala Sekolah yang disusun oleh: Nama
:
Luthfi Arif, M.Pd.
Tempat, Tgl. Lahir
:
Gresik, 24 September 1972
NIP
:
-
Asal Sekolah
:
SD Muhammadiyah 1 Kebomas
Telah disetujui dan disyahkan sebagai bentuk pertanggungjawaban mengikuti Diklat Calon Kepala Sekolah.
Mentor 1 Pengawas Sekolah
Gresik ….Desember 2021 Kepala Sekolah Mentor 2 SD Muhammadiyah 1 GKB
M. Saidun,M. A NIP. 19621102 198603 1 014
Mochammad Nor Qomari,S.Si NIP. -
Mengetahui, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik
S. HARIYANTO,S.Pd,MM NIP. 197210422 19980 1 001
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT, atas bimbingan dan hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini dengan judul: “Peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Video Pembelajaran yang dibuat oleh Guru” Penulisan Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini dimaksudkan sebagai upaya
untuk
meningkatkan profesionalisme calon kepala sekolah dalam bentuk penulisan karya tulis ilmiah yang akan didokumentasikan sebagai bukti fisik dan tugas akhir dalam mengikuti Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2021. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada: 1. Ibu Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, Kepala Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS), yang telah mengarahkan kegiatan ini, sejak kegiatan Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah, sampai pada kegiatan Diklat Calon Kepala Sekolah, 2. Bapak S. Hariyanto S.Pd,M.M, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada kami untuk mengikuti seleksi dan diklat Calon Kepala Sekolah tahun 2021, sebagai salah satu persyaratan dalam pengangkatan menjadi kepala sekolah, 3. Ibu Dra. Lise Chamisijatin, M.Pd, sebagai narasumber yang dengan arif bijaksana telah mendampingi, membimbing kami dengan penuh semangat, tidak pernah lelah melakukan pembimbingan satu persatu peserta, yang telah membekali kami pengetahuan, keterampilan dan sikap profesionalisme dalam rangka mempersiapkan kami menjadi calon Kepala Sekolah, 4. Dr. Arba’iyah Yusuf, MA, Ketua Majelis Pendidikan Dasar Dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur dan Bapak Phonny Aditiawan Mulyana, SE., MM, Serta Bapak Aziz sebagai Panitia kegiatan Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah, sampai pada kegiatan Diklat Calon Kepala Sekolah yang telah membantu kami, memfasilitasi sehingga kami dapat mengikuti kegiatan Diklat Calon Kepala Sekolah ini, dengan baik dan profesional,
iii
5. Bapak M. Saidun,M.A., Pengawas sekolah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Rencana Proyek Kepemimpinan peningkatan kompetensi calon kepada sekolah dalam
(RPK) dalam rangka
mengidentifikasi masalah dan
menemukan ide gagasan pemecahan masalahnya, 6. Bapak Mochammad Nor Qomari,S.Si Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 GKB Gresik beserta wakasek dan stafnya, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan magang di sekolah yang dipimpinnya dalam rangka peningkatan kompetensi calon kepala sekolah, 7. Guru dan Peserta Didik SD Muhammadiyah 1 Kebomas, yang telah menjadi sampel dalam melakukan kegiatan RPK ini, terima kasih dan penghargaan tak lupa kami persembahkan kepada generasi calon penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa ke depan. 8. Istri dan anak-anakku tercinta, yang telah memberikan dukungan baik material dan moril sejak kegiatan Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah, kegiatan Diklat Calon Kepala Sekolah sampai pada terselesainya Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini tidak tertutup kemungkinan ditemukan berbagai kekurangan maupun kekeliruan,
baik yang
menyangkut isi maupun teknik penulisan. Oleh Karena itu, dengan lapang dada penulis berharap buah-buah pikiran dan masukan maupun kritikan demi penyempurnaan Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini. Akhirnya, besar harapan kami semoga Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Gresik, Desember 2021 Penulis,
iv
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul .......................................................................................................... Halaman Pengesahan ................................................................................................ Kata Pengantar .......................................................................................................... Daftar Isi ................................................................................................................... Daftar Tabel .............................................................................................................. Daftar Grafik ............................................................................................................. Daftar Gambar............................................................................................................. Daftar Lampiran ....................................................................................................... BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………. A. Latar Belakang ............................................................................... B. Tujuan ............................................................................................. C. Hasil yang Diharapkan ....................................................................
PROFIL SEKOLAH ………………………………………………... A. Profil Sekolah Asal…........................................................................ B. Profil Sekolah magang ...................................................................... BAB III PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)………… A. Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)……………. 1. Jurut RPK ...................................................................................... 2. Tujuan ......................................................................................... 3. Inikator Keberhasilan .................................................................... 4. Program Kegiatan ......................................................................... 5. Langkah-langkah Kegiatan Siklus I ……………………………. a. Persiapan Siklus I ………………………………….…...…… b. Pelaksanaan Siklus I ……………………………………...… c. Monev Siklus I ……………………………………………… d. Refleksi dan Tindak Lanjut Siklus I …………………...…… Langkah-langkah Kegiatan Siklus II ...……………………….…. a. Persiapan Siklus II ……………………………………...…… b. Pelaksanaan Siklus II ………………………………,,,…...… c. Monev Siklus II …………………………………,,,………… d. Hasil Kegiatan ……………………..…………………...…… e. Refleksi dan tindaklanjut siklus II …………………………. B. Pelaksanaan Kajian Managerial .................................................... 1. Persiapan …………………………........................................... 2. Pelaksanaan ………………………........................................... 3. Hasil ……...………………………........................................... a. Hasil Kajian Managerial Sekolah Magang I ……………… b. Hasil Kajian Managerial Sekolah Magang II ..…………… BAB II
v
i ii iii iv vi vii viii ix 1 1 3 4 5 5 12 20 20 21 21 21 22 22 22 23 26 27 28 28 29 29 29 30 32 33 33 33 33 37
C. Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi …...………………………. 1. Persiapan .................................................................................... 2. Pelaksanaan ................................................................................ 3. Hasil ............................................................................................ BAB IV PENUTUP……………………………………………………………….. A. Simpulan ............................................................................................. B. Saran ................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… LAMPIRAN
vi
41 41 42 42 44 44 45 46
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Fasilitas SD Muhammadiyah 1 Kebomas
7
Tabel 2.2 Capaian 8 SNP SD Muhammadiyah 1 Kebomas Tahun 2020
9
Tabel 2.3 Capaian Indikator SNP SD Muhammadiyah 1 Kebomas Tahun 2020
10
Tabel 2.4 PTK dan PD
14
Tabel 2.5 Data Rombongan Belajar
14
Tabel 2.6 Fasilitas Umum
15
Tabel 2.7 Fasilitas Pendukung
15
Tabel 2.8 Fasilitas Guru
15
Tabel 2.9 Fasilitas Umum
16
Tabel 2.10 Capaian Indikator SNP SD Muhammadiyah 1 GKBs Tahun 2020
17
Tabel 2.11 Capaian Indikator SNP SD Muhammadiyah 1 GKB Tahun 2020
18
Tabel 3.1 Kreteria Penilaian
22
Tabel 3.2 Tahap Pencapain Kegiatan RPK Siklus I
23
Tabel 3.3 Langkah-langkah Kegiatan IHT siklus I
23
Tabel 3.4 Hasil Monitoring Keterlaksanaan Program RPK Siklus I
24
Tabel 3.5 Evaluasi Peningkatan Kompetensi CKS Siklus I
25
Tabel 3.6 Evaluasi Hasil Kegiatan Siklus I
26
Tabel 3.7 Evaluasi Peningkatan Kualitas Pembelajaran bagi Peserta Didik Siklus I
26
Tabel 3.8 Evaluasi Pencapaian Student Welbeing Siklus I
27
Tabel 3.9 Pencapain Hasil Pembimbingan/Pendampingan Peserta Siklus II
30
vii
DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik 2.1 Jumlah siswa SD Muhammadiyah 1 Kebomas
6
Grafik 2.2 Jenjang Pendidikan Guru dan Tendik
7
Grafik 2.3 Capaian 8 SNP SD Muhammadiyah 1 Kebomas Tahun 2020
10
Grafik 2.4 Capaian 8 SNP SD Muhammadiyah 1 GKB Tahun 2020
17
Grafik 3.1 Rapor Mutu 2020
20
Grafik 3.2 Tingkat kemampuan Guru setelah dilaksanakan Siklus II
30
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 SD Muhammadiyah 1 Kebomas
5
Gambar 2.2 SD Muhammadiyah 1 GKB
7
ix
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran bagian awal 1) Matrik RTL ( Rencana Tindak Lanjut) 2) Jurnal harian kegiatan OJL 3) Foto Sekolah Magang 1 dan 2 B. Lampiran Bagian Isi 1. Lampiran RPK (Rencana Tindak Kepemimpinan) a) Matrik RPK b) Surat undangan Sosialisasi c) Daftar hadir d) SK Panitia/Tim Kegiatan e) Buku Panduan Kegiatan f) Program monev (monitoring dan evaluasi) g) Instrumen monitoring pelaksanaan kegiatan yang telah diisi pada siklus 1 dan 2 h) Instrumen evaluasi tujuan CKS yang telah diisi siklus 1 dan siklus 2 i) Instrumen evaluasi tujuan sasaran (guru) yang telah diisi siklus 1 dan siklus 2 j) Instrumen dampak pada peningkatan kualitas pembelajaran pada peserta didik yang telah diisi siklus 1 dan siklus 2 k) Rekap hasil monitoring dan evaluasi siklus 1 dan siklus 2 l) Produk/hasil/output dari kegiatan RPK m) Foto-foto kegiatan RPK 2. Lampiran Kajian Managerial (KM) a) Dokumen Persiapan Kegiatan KM b) Hasil Wawancara, Observasi dan studi dokumen c) Matrik Managerial sekolah asal dan sekolah magang d) Dokumen Kegiatan Kajian Managerial 3. Lampiran Peningkatan Kompetensi Hasil AKPK yang Lemah di Sekolah Magang a) Dokumen hasil magang b) Hasil wawancara dan Observasi c) Fotokopi hasil AKPK CKS d) Foto-foto kegiatan saat magang di sekolah kedua
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah, selain dari tugas pokok sebagai guru, kepala sekolah sebagai orang yang bertanggung jawab merencanakan, melaksanakan dan mengelola untuk tanggung jawab berdasarkan permen No 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah menyatakan ada 5 (Lima) kompetensi yang harus dimiliki diantaranya : yaitu, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Manajerial, Kompetensi Kewirausahaan, Kompetensi Supervisi dan Kompetensi Sosial. Dasar kompetensi kepribadian ini akan sangat menentukan kompetensi lainnya, khususnya dalam melaksanakan program pendidikan nasional, propinsi, dan kabupaten/kota. Sebagai tambahan pengetahuan dan keilmuan dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan, kepala sekolah harus mampu menunjukkan kinerjanya berdasarkan kebijakan, perencanaan, dan program pendidikan. Selain itu dalam proses kepemimpinan kepala sekolah, dituntut untuk mampu
dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan
menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang terkait untuk bekerja atau berperan serta dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin tentunya akan memiliki kemampuan atau kecakapan-kecakapan yang mendukung kemampuannya sebagai seorang pemimpin di sekolah seperti kemampuan berkomunikasi yang baik, memiliki kemampuan teknis dalam bidangnya, memiliki kemampuan analitis yang tajam, bersikap tegas dan berani mengambil keputusan, etos kerjanya inggi dan memiliki visi yang jelas, disamping itu, kepala sekolah juga dituntut untuk membina dan mengelola seluruh komponen sekolah lainnya sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Karena begitu banyaknya tugas-tugas baru seorang kepala sekolah maka untuk menjadi seorang kepala sekolah yang profesional tentu tidaklah mudah. 11
Diperlukan waktu yang cukup untuk belajar bagaimana melaksanakan tugas-tugas yang baru tersebut. Pelatihan, pembimbingan dan pembinaan bagi calon kepala sekolah merupakan upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka melahirkan pemimpin sekolah yang berkualitas yang diharapkan mampu untuk memimpin dan mengelola sekolah dalam upaya meningkatkan mutu Pendidikan. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Calon Kepala Sekolah sebagai operasional Permendiknas Nomor 28 tahun 2010 merupakan kegiatan penyiapan kompetensi calon kepala sekolah untuk memantapkan wawasan, pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan dalam memimpin sekolah, sebagaimana dinyatakan dalam Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 dimana tujuan dilaksanakannya Diklat Calon Kepala Sekolah adalah memberikan pengalaman belajar yang terpadu antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial dengan pengalaman empirik (kontekstual) sesuai karakteristik calon kepala sekolah, mengembangkan kemampuan calon kepala sekolah dalam mengidentifikasi masalah pembelajaran untuk meningkatkan capaian belajar peserta didik, mengembangkan kemampuan calon kepala sekolah dalam menentukan strategi penyelesaian masalah sehingga dapat membangun budaya belajar sekolah dalam satu ekosistem persekolahan dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan calon kepala sekolah dalam menggerakkan warga sekolah untuk membantu penyelesaian masalah pembelajaran di sekolah, yang bermuara pada terwujudnya student wellbeing. Adapun pendidikan dan pelatihan yang dijalani calon kepala sekolah saat ini diselenggarakan secara tatap muka atau luring dan dilaksanakan dengan 4 (empat) tahap yaitu tahap On-the Job Training (OJT) 1, tahap In-Service Training (IST) 1, tahap On-the Job Training (OJT) 2 dan tahap In-Service Training (IST) 2. Kegiatan On-the Job Training 2 merupakan tahapan yang penting dalam rangka melatih calon kepala sekolah membiasakan bekerja berbasis data melalui kegiatan pengamatan (observe) kondisi nyata dan mengidentifikasi masalah pembelajaran, melakukan refleksi (reflect) atas hasil observasi, mencari alternatif pemecahan masalah dan menyusun rencana kegiatan pemecahan masalah dalam bentuk Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) dan Peningkatan Kompetensi (plan) serta 12
melaksanakan kegiatan sesuai rencana (Act), melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan dan hasil kegiatan (evaluate) dan merefleksi tindakan yang dilakukan (reflect). Adapun tahapan diklat adalah sebagai berikut : 1. On The Job Training (OJT) I : 31 Oktober 2021 2. In Service Training ( IST ) I : 6 s/d 10 November 2021 3. On The Job Training (OJT) 2 : 19 November s/d 13 Desember 2021 4. In Service Training ( IST ) 2 : 18 s/d 20 Desember 2021 Dalam kegiatan OJT 2, penulis melakukan kegiatan magang pada 2 (dua) sekolah di Kabupaten Gresik yakni SD Muhammadiyah 1 Kebomas sebagai magang 1 tempat penulis bertugas dan SD Muhmmadiyah 1 GKB sebagai sekolah magang kedua.
Selama pelaksaaan kegiatan On-the Job Training (OJT) 2, penulis
melakukan kegiatan antara lain 1). Membuat Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) dengan Judul “Peningkatan Minat Belajar Siswa Melaui Video Pembelajaran yang Dibuat oleh Guru” yang sekaligus menjadi judul dari laporan OJT 2, Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Berdasarkan AKPK di Sekolah Magang 2 dan Kajian managerial di sekolah magang 1 dan magang 2 B. Tujuan Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi tujuan laporan RTL On-the Job Training (OJT) 2 ini adalah : 1. Menumbuh kembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dimensidimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial bagi calon kepala sekolah; 2. Meningkatkan kemampuan calon Kepala sekolah dalam Penyusunan hasil Pelaksanaan Rencana Tindakan Proyek Kepemimpinan. 3. Meningkatkan kompetensi yang lemah berdasarkan hasil AKPK sebagai calon kepala sekolah 4. Meningkatkan minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah 5. Meningkatkan kemapuan guru dalam membuat media pembelajaran yang lebih variatif. 13
C
Hasil yang diharapkan Dengan melakukan kegiatan berupa program diklat penyiapan Calon
Kepala Sekolah melalui kegiatan pembekalan, melalui kegiatan On The Job Training (OJT), dengan mewajibkan peserta menyusun laporan diharapkan dapat menghasilkan calon kepala sekolah yang kompeten dan profesional meliputi: 1.
Meningkatnya Penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada dimensi-dimensi
kompetensi
kepribadian,
manajerial,
kewirausahaan,
supervisi, dan sosial bagi Calon kepala sekolah. 2.
Kemampuan calon kepala sekolah dalam menyusun hasil pelaksaaan tindakan kepemimpinan dapat meningkat
3.
Meningkatnya
kompetensi
supervisi
akademik yang merupakan aspek
yang lemah pada hasil AKPK 4.
Meningkatnya minat belajar peserta didik, setelah pemanfaatan video pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
5.
Meningkatnya kemampuan guru dalam membuat dan memnggunkan video pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.
14
BAB II PROFIL SEKOLAH
A. Profil Sekolah Asal (SD Muhammadiyah 1 Kebomas)
Gambar 2.1 SD Muhammadiyah 1 Kebomas Nama Sekolah
: SD MUHAMMADIYAH 1 KEBOMAS GRESIK
Alamat
: Jl. Sunan Prapen I/15 Kebomas - Gresik
NPSN/NSS
: 20501164 / 104050107024
SK Pendirian
: 23628/MPK/74
Sekolah Luas
: 9778 m2
Nomor Telepon/Fax
: 031-3980251
Website
: -
Email
:
[email protected]
Youtube
: Muri TV
Facebook
: Sdmuri-gresik
Istagram
: sdmurigresik safariilmu 15
Salah satu Amal pendidikan milik Muhammadiyah di Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik adalah SD Muhammadiyah 1 Kebomas – Gresik yang tetap eksis sampai saat ini sejak didirikan pada tahun 1969 dan menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dengan bertambahnya jumlah peserta didik setiap tahunnya. Grafik 2.1 Jumlah Siswa SD Muhammadiyah 1 Kebomas
JUMLAH SISWA 300 250 231 200
243
251
2020 - 2021
2021 - 2022
187
150 100 50 0 2018 - 2019
2019 -2020
Data siswa SD Muhammadiyah 1 Kebomas Kegitan utama belajar mengajar di SD Muhammadiyah 1 kebomas dilaksankan setiap hari hari mulai pukul 06.30 – 14.00. Selain kegiatan pokok tersebut di atas, sekolah juga mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler seperti Hizbul Wathan / pramuka, PMR, cooking class, berkuda, memanah, qiroah, musik, futsal, literasi dan baca Qur’an. Selain itu setiap selesai sholat dhuhur berjamaah diadakan pengajian kultum oleh siswa bergiliran atau terjadwal. Guru di lingkungan SD Muhammadiyah 1 Kebomas sampai saat ini terdiri dari rata-rata berpendidikan S1 dan S2 serta mengajar sesuai dengan kualifikasi pendidikannya. Jumlahnya 16 orang yang terdiri dari 4 guru laki-laki dan 13 guru perempuan. Sedangkan jumlah tenaga pendidikan berjumlah 4 orang terdiri dari 1 laki-laki dan 3 perempuan.
16
Grafik 2.2 Jenjang Pendidikan Guru dan Tendik
Jenjang Pendidikan 20 15 10 5 0 S2
S1 Guru
SMA
SMP
Karyawan
Sedangakan fasilitas di SD Muhammadiyah 1 Kebomas sudah cukup memenuhi standar yang ada. Adapun kondisi secara rinci fasilitas sekolah sebagai berikut : Tabel 2.1 Fasilitas SD Muhammadiyah 1 Kebomas No 1 2 3 4 5
Fasilitas
Jumlah 9 1 1 1 1
Ruang Kelas Ruang Kantor Guru Ruang Kepala Sekolah Ruang Laboratorium Komputer
6 7 8 9 10 11 12 13
Ruang Lab IPA Ruang APE (Alat Peraga Edukatif) Ruang Tata Usaha RuangUKS Ruang Aula Ruang UKS Ruang Audio Visual Ruang Kantin
1 1 1 1 1 1 1 1
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
14
Ruang Kamar Mandi (Gr)
2
Baik
15
Ruang Kamar Mandi (Lk)
4
Baik
16
Ruang Kamar Mandi (Pr)
4
Baik
17
Lapangan Futsal
1
Baik
Ruang Perpustakaan
17
Kondisi Baik Baik Baik Baik
18
Kebun
1
Baik
19
Gudang
1
Baik
20
Halaman Sekolah
1
Baik Visi Sekolah adalah “ Menjadi Lembaga Pendidikan yang mewujudkan budi
pekerti islami dalam budaya sekolah serta menjadikan Peserta Didik yang unggul dan kompetitif “. Misi Sekolah a.
Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi membangun budaya sekolah berdasarkan nilai- nilai islami.
b.
Mengembangkan kemampuan dan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi unggul dan kompetitif baik secara akademik maupun non akademik Moto SD Muhammadiyah 1 Kebomas ” BERBUDI, BERBUDAYA, dan UNGGUL ”. Sedangkan tujuan sekolah adalah sebagai bagian dari tujuan pendidikan
nasional untuk meningkatan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulai, serta ketrampilan hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebh lanjut. Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara nasional,
kegiatan
pembelajaran
di
sekolah
mengacu
pada
aturan
di
Muhammadiyah dan Pemerintah. SD Muhammadiyah 1 Kebomas memiliki program – program unggulan untuk mewujudakan visi, misi dan tujuan Pendidikan. Adapun program unggulan yang ada sebagai berikut : 1.
Program Inklusi Program inklusi adalah program yang juga memberikan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Di sekolah, baik anak yang berkebutuhan khusus maupun tidak, akan belajar di kelas yang sama dan mendapat pendidikan yang serupa.
2.
Program Sekolah Inovasi Program inovasi adalah program literasi dan numerasi kelas awal sekolah dan madrasah Muhammadiyah Jawa Timur, kemitraan Australia Indonesia.
18
Program ini diikuti oleh pengajar kelas I,II, dan III dan diharapakan langsung diterapkan dalam pembelajaran di kelas. SD Muhammadiya 1 Kebomas juga memiliki perpustakaan yang sudah terakreditasi guna menunjang program literasi. 3.
Program Pembiasaan. Program pembiasaan merupakan proses pembentukan karakter anak didik agar tercapai akhlak makhmudah yang sesuai dengan kaidah dan tuntunan agama, meliputi : a.
tartil Al Qur’an, hafalan juz ammah, sholat dhuha, sholat berjama’ah,
b.
filantropi
c.
mengucapkan salam, berjabat tangan, budaya antri dan tertib ( masuk dan keluar kelas, berjalan dilingkungan sekolah, menuju dan dari masjid, ditempat wudhu dan masjid ), life skill education
d. 4.
Kunjungan ke perpustakaan ,dan praktikum dilaboratorium audio visual
Pembelajaran Kontektual (Contextual Teaching and Learning) Dalam pembelajaran di sekolah guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari hari.
5.
Program Payung Program payung adalah program Pendidikan yang diberikan kepada siswa yang pembelajarannya tidak harus di sekolah, lebih banyak di rumah atau lembaga lain. Sekolah memberikan legalitas siswa serta memberikan materi yang tidak terpenuhi di rumah atau lembaga lain. Sedangkan capaian 8 SNP (Setandar Nasional Pendidikan) yang di peroleh
SD Muhammadiyah 1 Kebomas berdasarkan Rapor Mutu PMP 2020 adalah sebagai berikut : Tabel 2.2 Capaian 8 SNP SD Muhammadiyah 1 Kebomas Tahun 2020 No
Capaian 2020
Standar Nasional Pendidikan
1 Standar Kompetensi Lulusan
5,93 19
Kab. Gresik 2020 5,93
Prov. Jawa Timur 2020 5,9
Nasional 2020 5,83
No 2 3 4 5 6 7 8
Standar Nasional Pendidikan
Capaian 2020
Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Pendidikan Standar Pendidik dan Tendik Standar Sarana dan Prasarana Standar Pengelolaan Pendidikan Standar Pembiayaan
5,68 5,54 5,95 6,4 4,91 6,56 5,78
Kab. Gresik 2020 5,84 5,43 6,22 6,15 4,64 5,87 5,65
Prov. Jawa Timur 2020 5,7 5,41 6,23 6,1 4,6 5,82 5,58
Nasional 2020
Grafik 2.3 Capaian 8 SNP SD Muhammadiyah 1 Kebomas Tahun 2020
Radar PMP 2020 Standar Kompetensi… 8 6 Standar Pembiayaan Standar Isi 4 2 Standar Pengelolaan… Standar Proses 0 Standar Sarana dan…
Standar Penilaian…
Standar Pendidik dan…
Capaian 2020
Kab. Gresik 2020
Prov. Jawa Timur 2020
Nasional 2020
Berdasar data tabel dan grafik di atas berdasarkan rapor mutu PMP tahun 2020 dapat diuraikan capaian 8 SNP (Setandar Nasional Pendidikan ) yang di peroleh SD Muhammadiyah 1 Kebomas dapat diketahui aspek/indikator yang sudah memenuhi SNP dan yang belum Memenuhi SNP seperti pada tabel berikut: Tabel 2.3 Capaian Indikator SNP SD Muhammadiyah 1 Kebomas Tahun 2020 Nomor Standar/Indikator 1 Standar Kompetensi Lulusan 1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 20
Nilai 5,93 6,22
Kategori Menuju SNP 4
5,66
Menuju SNP 4 Menuju SNP 4
5,78
Menuju SNP 4
5,57 5,25 6,17 5,9 4,45 5,71 5,51
Nomor Standar/Indikator 2 Standar Isi 2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 3 Standar Proses 3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 4 Standar Penilaian Pendidikan 4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak 6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak 7 Standar Pengelolaan Pendidikan 7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 21
Nilai 5,68 6,05
Kategori Menuju SNP 4
6,14
Menuju SNP 4 Menuju SNP 4
4,86
Menuju SNP 3
5,54 4,87
Menuju SNP 4
6,05
Menuju SNP 3 Menuju SNP 4
5,71
Menuju SNP 4
5,95 6,09 6,54 4,86 6,44 5,82 6,4
Menuju SNP 4 Menuju SNP 4 Menuju SNP 4 Menuju SNP 3 Menuju SNP 4 Menuju SNP 4 Menuju SNP 4
6,54
Menuju SNP 4
6,23
Menuju SNP 4
6,49
Menuju SNP 4
-
-
6,22
Menuju SNP 4
4,91
Menuju SNP 3
4,38 6,32
Menuju SNP 3 Menuju SNP 4
5,82
Menuju SNP 4
6,58 6,62
Menuju SNP 3 Menuju SNP 3
Nomor Standar/Indikator 7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 8 Standar Pembiayaan 8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana
Nilai 6,36
Kategori Menuju SNP 4
6,13
Menuju SNP 4
6,83
SNP
5,78 7 5 6,5
Menuju SNP 3 SNP Menuju SNP 3 Menuju SNP 4
dengan baik
B. Profil Sekolah Magang (SD Muhammadiyah 1 GKB)
Gambar 2. 2 SD Muhammadiyah GKB 1 Gresik Nama Sekolah
:
SD MUHAMMADIYAH GKB
NPSN
:
20501165
Jenjang Pendidikan
:
SD
Status Sekolah
:
Swasta
Alamat Sekolah
:
Jl. Belitung IV/20 GKB Gresik
Nomor Telepon
:
3952093 22
Nomor Fax
:
(031) 3952093
Email
:
[email protected]
Website
:
http://www.sdmuhammadiyahgkb1.sch.id
Waktu Penyelenggaraan
:
Sehari penuh (5 h/m)
SK Pendirian Sekolah
:
421.207.1/649/112.04/1995
Tanggal SK Pendirian
:
1995-05-01
Visi dan misi SD Muhammadiyah 1 GKB adalah VISI: Sekolah Islam bertaraf Intermasional yang unggul, berkarakter, dan bersinergi. MISI 1.
Menerapkan dan meningkatkan pendidikan islam yang berdasar Al Qur’an dan As Sunnah secara komprehensif.
2.
Memiliki SDM yang berkompeten dan sistem manajemen modern di bidang pengembangan ilmu pengetahuan yang menghasilkan insan beriman, berilmu, bertanggung jawab dan mandiri.
3.
Mengembangkan organisasi yang kreatif, inovatif, dan kolaboratif.
4.
Menyelenggarakan layanan pendidikan bertaraf Internasional. Kurikulum di SD Muhammadiyah 1 GKB dibuat mengacu pada Kurikulum
Nasional, ditambahkan dengan beberapa bagian Kurikulum Muhammadiyah yang belum termasuk dalam Standar Isi Kurikulum Nasional. Pengembangan dan terikat sebagai bagian dari Kurikulum adalah dalam lingkup Non Akademik ataupun masih dalam lingkup pengembangan Akademik, berupa Pengembagan Wawasan (Akademik/Non Akademik), pembinaan minat dan bakat yang tercakup dalam program EkstraKurikuler dan pembinaan Akhlaq/pembangunan Karakter yang merupakan pengembangan pendidikan Agama Islam. Pemenuhan kecukupan Standar Waktu untuk Proses Pembelajaran, tanpa mengurangi
ketentuan
pada
Standar
Waktu
Kurikulum
Nasional,
direncanakan dan dirancang dengan memperhitungkan kegiatan-kegiatan terkait program pengembangan pendidikan dan kegiatan-kegiatan sebagaimana tertuang 23
dalam ketentuan Pemerintah (Diknas), secara keseluruhan sebagimana dituangkan dalam “Kalender Pendidikan SD Muhammadiyah GKB 1 Gresik“. Sedangkan untuk hari dan jam belajar di SD Muhammadiyah 1 GKB sesuai kebijakan internal dibuat dengan memperhatikan hal-hal terkait sebagaimana ketentuan dalam rancangan Disain Kurikulum (sebagaimana terbaca di atas), menetapkan: Kelas I s.d. Kelas II: 07.00 s.d. 12.05 + waktu sholat Dhuhur ( berjamaah) dan Kelas III s.d. Kelas VI: 07.00 s.d. 14.40 + waktu sholat Ashar (berjamaah) Hari Belajar Senin s/d Kamis (Empat Hari Efektif) ditetapkan untuk kriteria kegiatan belajar reguler dengan Jam Belajar sebagai terbaca di atas.. Sedangkan 2 ( dua ) hari selebihnya ( Jumat dan Sabtu ) diberlakukan ketentuan waktu/jam belajar tersendiri, khusus untuk kegiatan-kegiatan yang merupakan Pengembangan Pendidikan sebagai berikut: a.
Program Pengembangan Wawasan dan Nalar (Akademik dan Non Akademik)
b.
Program
khusus
Pemahaman
Akidah
dan
Pemantapan/Pembiasaan
melaksanakan amal ibadah serta pembinaan Akhlaq. c.
Program Kepanduan Hizbul Wathan (HW) mencakup Pembangunan Karakter (Character Building), Ketrampilan dan Kecakapan khusus.
d.
Program Pembinaan Minat dan Bakat (Program Ekstrakurikuler)
e.
Program tidak terjadwal reguler yakni Bhakti Sosial/Dakwah Pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan SD Muhammadiyah 1
Kebomas sampai saat ini terdiri dari rata-rata berpendidikan S1 dan S2 serta mengajar sesuai dengan kualifikasi pendidikannya.
Adapun datanya sebagai
berikut : Tabel 2.4 Tabel PTK dan PD Data PTK dan PD No Uraian Guru Tendik PTK PD 1 6 3 9 446 Laki - Laki 2 34 1 35 451 Perempuan 40 4 44 897 TOTAL Sedangkan untuk rombongan belajara di SD Muhammadiyah 1 GKB adalah Tabel 2.5 Data Rombongan Belajar 24
Data Rombongan Belajar No Uraian Detail Jumlah Total L 87 1 Kelas 1 163 P 76 L 75 Kelas 2 2 156 P 81 L 65 3 Kelas 3 141 P 76 L 88 4 Kelas 4 165 P 77 L 72 5 Kelas 5 144 P 72 L 59 6 Kelas 6 128 P 69 Fasilitas di SD Muhammadiya 1 GKB cukup memadai. Semua Ruang Pembelajaran (Kelas, Laboratorium, Perpustakaan), Perkantoran, Ruang Guru, dan lain-lain, dilengkapi dengan AC, yang terdiri dari :
1. Fasilitas Utama untuk Proses Belajar Mengajar Tabel 2.6 Fasilitas Utama No.
Jumlah
Jenis
Ukuran ( M2 )
Ket.
1.
26 (dua puluh enam)
Lokal Kelas (30-Siswa/Kelas)
56
Baik
2.
1 (satu)
Ruang Laboratorium IPA
54
Baik
3.
1 (satu)
Ruang Laboratorium Komputer, dilengkapi 30 (tiga puluh) unit Komputer dan LCD Proyektor serta fasilitas Internet.
108
Baik
4.
1 (satu)
Ruang Multi Media
56
Baik
5.
1 (satu)
Ruang Perpustakaan
56
Baik
2. Fasilitas Pendukung Tabel 2.7 Fasilitas Pendukung No.
1.
Ukuran ( M2 ) Ket.
Jumlah
Jenis
1 (satu)
Ruang Karya untuk siswa membuat Karya dan lokasi penyimpanan hasil Karya para Siswa 25
48
Baik
2.
1 (satu)
Ruang Musik
56
Baik
3.
1 (satu)
Lapangan Olahraga seluas 800 m2
927
Baik
4.
1 (satu)
Lahan untuk Kebun percobaan seluas 300 m2
540
Baik
5
1 (satu)
Lapangan Futsal
Baik
3. Fasilitas Guru Tabel 2.8 Fasilitas Guru Jumlah
Jenis
Ukuran ( M2 ) Ket.
1.
1 (satu)
Lokasi khusus untuk Perkantoran (Wakasek), Ruang BP (konseling), dan Ruang Penyimpanan Data
60
Baik
2.
1 (satu)
Ruang khusus Wakil Kepala Sekolah
6
Baik
1 (satu)
Ruang Guru, cukup menampung tempat kerja 50 Guru dilengkapi Komputer, LCD Proyektor, fasilitas Internet dan Ruang khusus untuk tempat meeting koordinator. 2 (dua) Kamar Mandi dan Pantry.
99
Baik
No.
3.
4. Fasilitas Umum Tabel 2.9 Fasilitas Umum Ukuran ( M2 ) Ket.
No.
Jumlah
Jenis
1.
7 (tujuh)
Kamar Mandi khusus untuk Siswa Pria
2,25
Baik
4 (empat)
Kamar Mandi khusus untuk Siswa Putri (menyatu dengan Lokasi Wudhu)
2,25
Baik
4 (empat)
Lokasi Wudhu khusus untuk Siswa Pria (24 kran)
38
Baik
4.
2 (dua)
Lokasi Wudhu khusus untuk Siswa Putri (38 kran)
24
Baik
5.
1 (satu)
Ruang Unit Kesehatan Siswa (UKS) dilengkapi 2-bed dan meja Tenaga Medis
14
Baik
1 (satu)
Lokasi AULA (juga sebagai tempat sholat berjamaah), dilengkapi LCD Proyektor, Sound Sistem, 2 (dua) Kamar Mandi Tamu dan Pantry
150,5
Baik
2. 3.
6.
26
7.
1 (satu)
Ruang Makan/Serba Guna dilengkapi lokasi khusus untuk cuci tangan
8.
1 (satu)
Ruang khusus Kantin Kejujuran
42
Baik
9.
1 (satu)
Bangunan Kantin Umum
60
Baik
10.
1 (satu)
Lokasi untuk kantor TU, Ruang Tamu dan Ruang Kasek.
56
Baik
11.
1 (satu)
Lokasi Gudang
24
Baik
12.
1 (satu)
Bangunan untuk 2-Kamar Pramubakti dilengkapi Kamar Mandi
15
Baik
13.
1 (satu)
Halaman Rumput untuk Siswa bermain dan Taman
368
Baik
14.
1 (satu)
Halaman untuk Upacara /lapangan Basket
650
Baik
15.
1 (satu)
Kamar Mandi khusus guru
6
Baik
16.
1 (satu)
Kamar Mandi khusus tamu
8
Baik
116
Baik
Sedangkan capaian 8 SNP (Setandar Nasional Pendidikan) yang di peroleh SD Muhammadiyah 1 GKB berdasarkan Rapor Mutu PMP 2020 adalah sebagai berikut : Tabel 2.10 Capaian 8 SNP SD Muhammadiyah 1 GKB Tahun 2020
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Capaian 2020
Standar Nasional Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Pendidikan Standar Pendidik dan Tendik Standar Sarana dan Prasarana Standar Pengelolaan Pendidikan Standar Pembiayaan
6,9 6,47 6,22 6,75 6,83 5,25 6,56 5,95
Kab. Gresik 2020 5,93 5,84 5,43 6,22 6,15 4,64 5,87 5,65
Prov. Jawa Timur 2020 5,9 5,7 5,41 6,23 6,1 4,6 5,82 5,58
Grafik 2.4 Capaian 8 SNP SD Muhammadiyah 1 GKB Tahun 2020
27
Nasio nal 2020 5,83 5,57 5,25 6,17 5,9 4,45 5,71 5,51
Radar PMP 2020 Standar… 10 Standar Pembiayaan Standar Isi 5 Standar… 0 Standar Proses Standar Sarana…
Standar Penilaian…
Standar Pendidik… Capaian 2020
Kab. Gresik 2020
Prov. Jawa Timur 2020
Nasional 2020
Berdasar data table dan gerafik di atas berdasarkan rapor mutu PMP tahun 2020 dapat diuraikan capaian 8 SNP (Setandar Nasional Pendidikan ) yang di peroleh SD Muhammadiyah 1 GKB dapat diketahui aspek/indikator yang sudah memenuhi SNP dan yang belum Memenuhi SNP seperti pada tabel berikut: Tabel 2.11 Capaian Indikator SNP SD Muhammadiyah 1 GKB Tahun 2020 Nomor Standar/Indikator 1 Standar Kompetensi Lulusan 1.1. 1.2. 1.3. 2 2.1. 2.2. 2.3. 3 3.1. 3.2. 3.3.
Nilai 6,9
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan Standar Isi
6,88
Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan Standar Proses
6,93
Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran
5,39
28
Kategori SNP SNP
6,91 SNP 6,91 6,47
SNP Menuju SNP 4 SNP
6,74 5,73 6,22
SNP Menuju SNP 4 Menuju SNP 4 Menuju SNP 4
6,9 SNP 6,35 Menuju SNP 4
Nomor Standar/Indikator 4 Standar Penilaian Pendidikan 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 5
Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi Teknik penilaian obyektif dan akuntabel Penilaian pendidikan ditindaklanjuti Instrumen penilaian menyesuaikan aspek Penilaian dilakukan mengikuti prosedur Standar Pendidik dan Tenaga
Nilai 6,75
Kategori
6,73 6,96 6,34 6,84 6,86 6,83
SNP SNP SNP Menuju SNP 4 SNP SNP SNP 4
6,99
SNP
6,64
Menuju SNP 4
6,97
SNP
Kependidikan 5.1. 5.2. 5.3. 5.4. 5.5. 6
Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan Standar Sarana dan Prasarana
-
-
6,7
SNP
5,25
Menuju SNP 4
Kapasitas daya tampung sekolah memadai Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak Standar Pengelolaan Pendidikan
4,71 6,6
Menuju SNP 3 Menuju SNP 4
6,32
Menuju SNP 4
6,56
Menuju SNP 4
Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan Sekolah mengelola sistem informasi manajemen Standar Pembiayaan
6,92
Sekolah memberikan layanan subsidi silang Beban operasional sekolah sesuai ketentuan Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik
7 5 6,9
Pendidikan 6.1. 6.2. 6.3. 7 7.1. 7.2. 7.3. 7.4. 8 8.1. 8.2. 8.3.
29
SNP 6,25 6,15
Menuju SNP 4 Menuju SNP 4
6,65 5,95
Menuju SNP 4 Menuju SNP 4 SNP Menuju SNP 3 SNP
BAB III PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT
A. Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) Rencana Proyek Kepemimpinan adalah sebuah upaya untuk memberikan pengalaman kepemimpinan kepada calon kepala sekolah di sekolah sendiri dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada calon kepala sekolah menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan terhadap seluruh atau sebagian warga sekolah. Sebagai Pemimpin atau Kepala Sekolah
perlu meningkatkan
kompetensi Kepribadian, Sosial, dan Kewirausahaan melalui penyusunan Rencana Proyek Kepemimpinan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Oleh karena itu mengawali perencanaan Proyek Kepemimpinan, calon kepala sekolah melakukan analisis terhadap hasil Rapor Mutu Tahun 2020 Berdasarkan rapor mutu PMP (Penjaminan Mutu Pendidikan) tahun 2020 SD Muhammadiyah 1 Kebomas untuk 4 SNP khususnya (Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian) Grafik 3.1 Rapor Mutu 2020
Rapor Mutu 2020 7 6 5 4 3 2 1 0
5,93
5,68
5,95
5,54
6,56
6,4
5,78 4,91
30
Nilai yang termasuk rendah dari keempat standar tersebut adalah standar proses dengan nilai capaian 5,54 dan termasuk kategori capaian menuju SNP 4. Memperhatikan indikator setandar proses dalam rapor mutu PMP, ada beberapa indikator yang mendapat nilai tergolong rendah yaitu: •
Mendorong siswa mencari tahu
•
Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
•
Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.
•
Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa
•
Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
•
Menggunakan aneka sumber belajar Terkait dengan standar proses terutama tentang media atau sumber
pembelajaran, pada kegiatan OJT 2 lebih lengkap penulis paparkan sebagai berikut 1. Judul RPK “Peningkatan Minat Belajar Siswa Melaui Video Pembelajaran yang Dibuat oleh Guru” 2. Tujuan Melalui Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) ini bertujuan
untuk
meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah dalam Kompetensi Kepribadian, sosial, dan kewirausahaan. Selain itu dengan kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) ini diharapkan juga mampu meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran serta meningkatkan kemampuan guru dalam membuat video pembelajaran 3. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam kegiatan RPK ini calon kepala sekolah menargetkan tercapainya peningkatan kompetensi calon kepala sekolah dalam kompetensi kepribadian, sosial dan kewirausahaan dengan kategori minimal baik. Dan untuk Peningkatan minat belajar siswa melaui video pembelajaran yang dibuat oleh guru minimal Baik, serta kemampuan guru dalam membuat dan menggunakan video pembelajaran minimal Baik. 31
Adapun kriteria yang dijadikan acuan dalam monitoring dan evaluasi ini seperti tabel di bawah ini : Tabel 3.1 : Keriteria Penilaian Kriteria Penilaian Angka
Huruf
Keterangan
86 – 100
A
Sangat Baik
71 – 85
B
Baik
55 – 70
C
Cukup
< 55
D
Kurang
4. Program Kegiatan Program tindakan untuk meningkatkan SNP khususnya standar proses yang perlu ditingkatkan adalah peningkatan minat belajar siswa melaui video pembelajaran yang dibuat oleh guru 5. Langkah-langkah Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Siklus I a. Persiapan Pelaksanaan kegiatan Rencana Proyek kepemimpinan (RPK)
terlebih
dahulu diadakan koordinasi dengan mentor 1. Selanjutnya diadakan sosialisasi kepada warga sekolah melalui rapat koordinasi. Pada tahap persiapan ini pula telah dibentuk kepanitiaans. Kemudian menetapkan kegiatan peningkatan minat belajar siswa melaui video pembelajaran yang dibuat oleh guru atau diadakan In House Training (IHT) membuat video pembelajaran. Selaian itu juga menyusun panduan program, yang di dalamnya terdapat estimasi anggaran kegiatan serta jadwal pelaksanaa. Tahap perencenaan persiapan dapat di lihat pada tabel berikut :
32
Tabel 3.2 : Tahap Perencanaan Kegiatan RPK Siklus 1 Waktu No Jenis Kegiatan Pelaksanaa Membuat dan mengedarkan 1 11 November 2021 surat undangan sosialisasi Sosialisasi dan koordinasi Rapat persiapan bersama 2 warga sekolah yang akan 11 November 2021 terlibat dalam pelaksanaan RPK dan KM 3
Menyusun Kepanitiaan
11 November 2021
4
Pembuatan SK Kepanitiaan
12 November 2021
5
Menyusun buku panduan Program Kerja
13 November 2021
Keterangan Undangan terlampir Dokumen foto, notulen dan daftar hadir Bukti Kegiatan Terlampir SK Tim Terlampir Buku Panduan Kegiatan Terlampir
b. Pelaksanaan Kegiatan In House Training (IHT) membuat video pembelajaran siklus 1 dilaksanakan sebanyak dua kali pada tanggal 17 – 18 November 2021. Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai tahapan seperti dalam tabel berikut : Tabel 3.3 : Langkah-langkah Kegiatan In House Training (IHT) membuat video pembelajaran Siklus 1 Hari/Tgl
Waktu 10,00 – 10.15 10.15 – 10.20 10.20 – 10.35
Rabu 17 November 2021
Materi Registrasi peserta Pembukaan Menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah Doa
10.45 – 10.55
Sambutan Kepsek SD Muh 1 Kebomas Paparan Juknis dan Tujuan Penyelenggaraan IHT Paparan tentang pembuatan video pembelajaran dan tanya jawab ISHOMA
11.00 – 12.00 12.00 – 13.00
Riza Agustina WS,S.PdI,SPd SD Kholid Al Anshori,S.Pdi
10.35 – 10.45
10.55 – 11.00
Pemateri / Ket Panitia MC
33
Luthfi Arif,M.Pd. Umamah,S.Ag Abdul Rokhim Ashari,S.Pd Panitia
Hari/Tgl
Waktu 13.00 – 14.00 14.00 – 14.15
Kamis 10.00 – 10.10 18 November 10.10 – 10.30 2021 10.30 – 10.40 10.40 - 11.40 11.40 – 12.30 12.30 – 13.30 13.30 – 14.00 14.00 – 14.30 c. Monitoring dan Evaluasi
Materi Praktek Membuat Video Pembelajaran Penutupan kegiatan hari pertama
Pemateri / Ket Abdul Rokhim Ashari,S.Pd
Pembukaan Menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah
MC
Panitia
Peserta Kholid Al Anshori,S.Pdi
Doa Praktek Membuat Video Pemeblajaran ISHOMA Presentasi hasil kerja membuat video pembelajaran dan Evaluasi oleh Narasumber Pengumpulan Hasil kerja Penutupan
Peserta
Peserta dan Narasumber Panitia Panitia
Pada tahap monitoring dan evaluasi, penulis menganalis hasil monev sebagai berikut : 1) Monitoring dan evaluasi kegiatan RPK Hasil monitoring keterlaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) yang diperoleh dari pengisian Instrumen Monitoring keterlaksanaan program RPK siklus I yang dianalisis dari kegiatan persiapan, pelaksanaan. Monitoring ini di nilai oleh calon kepala sekolah, secara rinci hasil analisis monitoring dipaparkan dalam tabel. Berdasarkan pengolahan data instrumen monitoring pelaksanaan kegiatan dari 12 orang responden diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.4. Rekapitulasi Hasil Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Siklus 1 No
Indikator
Capaian Keterlaksanaan
1
Persiapan RPK
100
2
Pelaksanaan RPK
95.37
Rata-rata Capaian
97.8 34
Dari hasil monitoring tersebut dapat diketahui bahwa secara umum keterlaksanaan program RPK sudak terlaksana dengan baik dapat di lihat dari skor rata-rata di peroleh 97,69 yang tergolong kategori sangat baik. Berarti kegiatan rencana proyek kepemimpinan mulai dari persiapan dan pelaksanaan berjalan sesuai dengan tahapan kegiatan yang direncanakan. 2) Evaluasi kompetensi CKS Berdasar instrumen yang telah diedarkan kepada guru dan tenaga pendidikan sesuai dengan indikator pada kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi kewirausahaan yang telah disiapkan oleh CKS diperoleh hasil rata-rata 92,42. Secara rinci hasil evalasi kompetensi CKS di paparkan dalam tabel di bawah ini Tabel 3.5: Evaluasi Peningkatan Kompetensi CKS Siklus I No 1 2 3
Kompetensi
Rata-rata
kategori
91,67
A
B. Kompetensi Sosial
92,36
A
C. Kompetensi
93,23
A
92,42
A
A. Kompetensi Kepribadian
Kewirausahaan Rata-rata
Dari hasil evaluasi kompetensi CKS pada aspek kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi kewirausahaan secara umun sudah mencapai kategori sangat baik dengan skor rata-rata 92,42.. Maka sudah ada peningkatan kompetensi sehingga untuk siklus II tidak perlu dilakukan cukup dengan menambah wawasan dengan para mentor. 3) Evaluasi Hasil Kegiatan Berdasarkan pengolahan data instrumen evaluasi hasil kegiatan dari 12 orang responden diperoleh hasil sebagai berikut:
35
Tabel 3.6 : Evaluasi Hasil Kegiatan Siklus I No 1 2 3
Indikator Keberhasilan Mampu membuat video pembelajaran Video pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan video Rata-rata
Rata-rata 81,25
kategori B
81,25 89,58 84,03
B A B
Dari data table di atas diperoleh hasil bahwa sebanyak 81,25 guru dinilai baik membuat video pembelajaran, 81,25 video pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan dan 89,58 dinilai sangat baik dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan video. Pada siklus I ini, ada 3 (tiga) guru yang capaianya 75 dengan kategori baik, sehingga pada siklus II perlu ada pembimbingan atau pendampingan. 4) Instrumen Peningkatan Kualitas Pembelajaran bagi Peserta Didik Berdasarkan pengolahan data instrumen peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik dari 10 siswa responden diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.7 : Evaluasi Peningkatan prestasi peserta didik Siklus I No 1. 2. 3.
Indikator Rata-rata kategori Adanya peningkatan kemampuan siswa 87,5 A Tugas yang diberikan guru diselesaikan 92,5 A Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran A meningkat 4 Kehadiran siswa tepat waktu 95 A Rata-rata 91,25 A Dari tabel diatas menunjukan bahwa untuk semua indikator menunjukkan
peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik dikategorikan sangat baik. Artinya pada siklus I, kualitas pembelajaran bagi peserta didik sangat baik,
5) Instrumen Pencapaian Student Wellbeing Hasil capaian 90student wellbeing digambarkan pada kegiatan rencana proyek kepemimpinan siklus 1 tergambar pada tabel sebagai berikut:
36
Tabel 3.8 : Evaluasi Pencapaian Student Wellbeing Siklus I No 1. 2. 3. 4
Indikator Rata-rata kategori Pembelajaran menggunakan video membuat A 87,5 saya semangat mengikuti pembelajaran Dengan video pembelajarn membuat saya A 95 semangat untuk mengerjakan tugas Video pembelajaran membuat saya percaya diri A 92,5 mengerjakan tugas yang diberikan Video pembelajaran membuat senang mencari B dan memecahkan masalah atau soal yang 80 diberikan 88,75 Rata-rata A Dari tabel di atas dapat diuraikan bahwa 87,5 siswa semangat mengikuti
pembelajaran dengan video, 95 siswa semangat mengerjakan tugas, 92,5 siswa percaya diri mengerjakan tugas yang diberikan, dan 80 siswa senang mencari dan memecahkan masalah atau soal yang diberikan. Sedangkan rata-rata dari indikator adalah 88,75 dan kategori sangat baik.
Artinya pencapain student wellbeing
termasuk kategori sangat baik. d. Refleksi dan Tindak Lanjut Pada kegiatan refleksi, penulis mencermati hasil monev secara kualitatif dan kuantitatif terhadap pencapaian indikator program kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK), dengan memetakan komponen atau indikator yang lemah. Berdasarkan hasil monev serta merencanakan tindak lanjut terhadap komponen atau indikator yang masih lemah untuk dilaksanakan pada kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) pada Siklus kedua. Dari hasil monev yang telah dilakukan pada siklus I dapat di temukan beberapa kelemahan dan rencana tindak lanjutnya sabagai berikut: 1) Keterlaksanaan kegiatan RPK sudah terlaksana dengan sangat baik, namun pada kegiatan pelaksanaan In House Training (IHT) ada guru yang tidak hadir tepat waktu dikarenakan ada kegiatan pembelajaran tatap muka. Pelaksanaan In House Training (IHT) selanjutnya sebaiknya diagendakan dengan baik. Akan tetapi secara keseluruhan kegiatan berjalan sangat baik 2) Kompetensi Calon Kepala Sekolah pada aspek kepribadian, sosial dan kewirausahaan secara umum sudah mencapai kategori sangat baik dengan 37
skor rata -rata 92,42. Dari hasil tersebut Calon Kepala Sekolah merasa masih harus meningkatkan lagi dengan mengikuti kegiatan pengembangan wawasan baik memlaui diskusi dengan kepala sekolah mentor. 3) Hasil kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) secara umum sudah mencapai kategori baik dengan skor rata-rata 84,03. Namu masih ada 3(dua) peserta yang belum optimal membuat video pembelajaran atau mencapai kategori baik dengan skor rata-rata 75. Hal ini menjadi salah satu perlunya diadakan siklus 2 yang fokus mendampingi peserta yang masih belum optimal dalam membuat dan memanfaatkan media pembelajaran tersebut. 4) Kompetensi guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik sudah mencapai kategori sangat baik memperoleh rata-rata 91,25. Namum guru tidak boleh puas tetap harus sealu mengembangkan diri untuk peningkatan pembelajaran. 5) Dampak dari setelah terlaksananya RPK berpengaruh terhadap pencapaian student wellbeing, dampak tersebut dapat di ketahui berdasarkan skor ratarata 88,75 dengan kategori sangat baik Langkah-langkah Kegiatan Siklus II Berikut akan dipaparkan langkah-langkah pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan (RPK) siklus 2 sebagai tindak lanjut siklus sebelumnya : a. Persiapan 1). Berkonsultasi dengan mentor 1 tentang perlunya mengadakan siklus kedua pendampingan dalam pembuatan video pembelajaran 2). Menyusun perencanaan kegiatan yang meliputi nara sumber, bahan dan materi kegiatan. Dalam hal ini, kegiatan yang akan dilakukan adalah pendampingan/pembimbingan dan pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta yang sudah mampu membuat video pembelajaran dan pemanfatannya 3).Mensosialisasikan rencana kegiatan kepada semua guru yang menjadi peserta pada siklus 1.
38
b. Pelaksanaan 1). Dalam
pelaksanaan
pendampingan
pembimbingan membuat video
pembelajaran dan penggunaannya, penulis bertindak sebagai pendamping sedangkan peserta yang sudah dianggap mahir dan mampu bertindak sebagai tutor sebaya terhadap 3 (tiga ) peserta tersebut. Siklus 2 dilaksanakan selama 2 hari, yakni Senin - Selasa tanggal 29 - 30 November 2021. 2). Materi disampaikan dalam bentuk praktik secara langsung. 3). Metode partisipatif digunakan dalam membahas materi kegiatan sehingga peserta secara langsung mempraktikkannya. 4). Kegiatan berorientasi pada proses sehingga output maupun outcome dari pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Peran aktif peserta sangat diharapkan. 5). Pada akhir setiap kegiatan, panitia melakukan refleksi dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan c. Monitoring dan Evaluasi Penulis melakukan Monitoring selama kegiatan RPK siklus ke 2 berlangsung dari awal hingga akhir kegiatan, selain itu melakukan evaluasi tingkat kemampuan guru yang dibimbing oleh narasumber. d. Hasil Kegiatan Pada pembimbingan siklus ke 2 (dua) ini dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 29 -30 November 2021 kepada peserta atas Peserta 8 nilai 75,00 , Peserta 9 nilai 75,00 dan Peserta 11 mendapatkan nilai 75.00 Dari hasil pembimbingan pada siklus 2 ini, keduanya memperlihatkan progress yang meningkat pada tingkat kemampuan membuat video pembelajaran dan penggunaannya. Hal ini dapt dilihat hasil capaiannya pada table berikut : Tabel 3 : 9 Pencapaian Hasil Pembimbingan/Pendampingan Peserta Siklus 2 No 1.
Indikator Keberhasilan Mampu membuat video pembelajaran
4
Peserta 8 3 2 1 v
39
4
Peserta 9 3 2 1 v
Peserta 11 4 3 2 1 v
2.
Video pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan 3. Guru melaksanakan v pembelajaran dengan menggunakan video Total Skor Diperoleh Hasil (Skor diperoleh : Skor maksimal) x100) Kategori
v
v
v
v
v
10 83,3
11 91,7
11 91,7
B
A
A
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa ketiga peserta yang dibimbing pada siklus ke 2 (dua) menunjukka keberhasilan, indikator instrument yang lemah dapatditingkatkan sehingga mencapai nilai di atas 75. e. Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis seluruh instrumen observasi dan monitoring serta evaluasi yang telah diisi dan memeriksa hasil kerja peserta. Berdasarkan hasil analisis kompetensi guru setelah pelaksanaan siklus 2 diperoleh hasil sebagai berikut. 88
87,5
87 86 85 84,02 84 83 82 Siklus 1
Siklus 2
Grafik Tingkat kemampuan guru setelah dilaksanakan siklus 2 Berdasarkan grafik di atas, setelah pelaksanaan siklus ke 2 terhadap tiga orang peserta yang belum optimal mencapai nilai standar minimal, maka didapatkan nilai rata rata 87,5 dan mendapatkan kategori sangat baik. Pada siklus 1 (pertama) sebelum pembimbingan 3 orang peserta tersebut nilai yang didapatkan 75. Ini berarti telah mengalami peningkatan. 1) Sumber Daya 40
Dalam Kegiatan Peningkatan minat belajar siswa melalui video yang dibuat guru atau kegitan In House Traing (IHT) membuat video pembelajaran, penulis kategorikan ke dalam dua bentuk Sumber daya yang dimikliki dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan, yaitu ; Sumber daya Manusia dan Sumber Daya Non Manusia. Sumber Daya Manusia 1.
Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah Magang Kepala sekolah adalah faktor pendukung yang banyak memberikan dorongan moril dalam bentuk dukungan baik secara materi maupun non materil. Demi terlaksanya kegiatan ini.
2.
Narasumber Objek penelitian yang kami angkat tidak dapat dipisahkan dengan ketersediaan sumber daya manusia yang ada di sekolah, Narasumber yang kami tunjuk adalah guru yang sudah menguasai judul yang kami angkat. Guru tersebut adalah pernah menjadi naras umber di peltihan Microsoft dan nara seumber ditempat lain. oleh karena itu kegiatan ini kami anggap adalah kegiatan yang narasumbernya tidak diragukan lagi kemampuannya.
3.
Guru Kegiatan ini bermaksud memberikan bimbingan secara langsung kepada guru-guru untuk mampu membuat video pembelajaran dan penggunaannya di dalam kegiatan Pembelajaran agar lebih variatif di masa Covid 19.
Sumber daya non manusia: 1.
Lab. Komputer / Laptop Sarana yang kami miliki di Lab Komputer sangat memadai
2.
Jaringan Internet Jaringan internet di Lab Komputer memiliki Kapasitas 100 mbps
3.
LCD Proyektor LCD Proyektor terpasang secara permanen di Lab Komputer
4.
Kertas HVS 41
Tersedia 5.
Alat tulis Tersedia
6.
Sumber daya keuangan Sumber daya keuangan untuk melaksanakan kegitan Juru pencar berasal dari dana pribadi Calon Kepala Ssekolah, dan dana operasional sekolah.
2) Metode Pengumpulan data Pengumpulan data dalam kegiatan ini CKS merancang melaksanakannya dengan berbagai cara, sehingga memperoleh data yang sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan instrument yang diisi melalu hasil : wawancara, studi dokumen dan observasi. B. Kajian Manajerial Sekolah Kajian manajerial bagi calon kepala sekolah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan calon kepala sekolah terhadap peraturan/regulasi dalam pengelolaan sekolah, pemahaman terhadap kondisi nyata terhadap sekolah, sikap kritis dan kesadaran terhadap temuan permasalahan di sekolah yang dipimpinnya, serta mampu memikirkan dan mencetuskan ide baru/alternatif solusi sehingga sekolah dapat berkembang ke arah yang lebih maju. Pada kajian manajerial sekolah kali ini Calaon Kepala Sekolah melakukan kegiatan mengkaji aspek-aspek managerial yang dilakukan pada sekolah asal yaitu SD Muhammadiyah 1 Kebomas dan sekolah magang yaitu SD Muhammadiyah GKB, dan untuk memperoleh kesimpulan dari hasil kajian manaherial. Kegiatan manaherial ini terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan hasil. Berikut ini pejelasan lengkap tentang tahapan tersebut
1. Persiapan Pada langkah persiapan calon kepala sekolah melaksanakan beberapa kegiatan persiapan untuk melaksanakan kegiatan kajian managerial pada sekolah asal dan magang diantaranya sosialisasi program diklat calon kepala sekolah terkait 42
kajian managerial kepada pengawas sekolah, kepala sekolah magang, guru dan tenaga Pendidikan. Selanjutnya dilakukan penyiapan pengumpulan bukti nyata yang ada di sekolah, menentukan partisipan dan menyusun panduan wawancara, sasaran dan lembar observasi, serta penentuan sasaran dokumen yang dikaji terkait dengan aspek atau komponen yang telah ditentukan pada masing-masing SNP. Peserta diklat juga menyiapkan matrik kajian dan telah ditentukan lebih dahulu aspek atau komponen masing-masing SNP yang akan dikaji. 2. Pelaksanaan Setelah melakukan sosialisasi program dan disetuji oleh pengawas sekolah dan kepala sekolah magang, peserta diklat segera mengumpulkan bukti nyata kondisi sekolah dan raport mutu dengan wawancara, pengamatan maupun studi dokumen. Selanjutnya melakukan kajian dari komponen SNP yang telah ditentukan sebelumnya terutama menentukan potensi (kekuatan dan peluang) yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah berdasrakan raport mutu sekolah. Dan dengan mempertimbangakan potensi dan tantangan tersebut, peserta diklat memberikan rekomendasi strategi upaya peningkatan capaian masing-masing SNP baik sekolah asal maupun sekolah magang. 3. Hasil a. Hasil Kajian Managerial Sekolah Asal (SD Muhammadiyah 1 Kebomas) 1). Standar Kompetensi Lulusan Kondisi ideal Standar Kompetensi Lulusan apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbut No 20 Tahun 2016, Kondisi nyata sekolah terlihat siswa telah memiliki kompetensi yang baik pada dimensi sikap, tetapi perlu ditingkatkan pada perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat, Serta memiliki capaian cukup baik pada pengetahuan faktual dan konseptual, tetapi perlu ditingkatkan pada pengetahuan prosedural dan metakognitif. Sedangkan capaian Standar Kompetensi Lulusan sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,93 yang artinya sekolah telah mencapai menuju SNP 4. Potensi yang dimiliki oleh sekolah memiliki Siswa memiliki sikap yang baik diantarnya suka melaksanakan sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah, jujur, tidak suka kekerasan, santun, dan peduli terhadap temannya. Selain itu memiliki siswa yang berprestasi baik akademik 43
maupun non akademik di tingkat Kecamatan, Kabupaten, propinsi dan Nasional. Tantangan sekolah adalah siiswa belum memiliki sikap percaya diri, siswa belum memiliki sikap sebagai pembelajar sepanjang hayat, guru belum maksimal menganalisis pengetahuan prosedural yang diajarkan dan juga belum maksimal menganalisis pengetahuan metakognitif yang diajarkan. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar adalah sekolah membuat program pembelajaran yang mengarah pada peningkatan kepercayaan diri siswa. Salah satunya dengan siswa berani tampil di depan kelas. Meningkatkan program Gerakan Lima Belas Menit Membaca Al Qur’an atau buku bacaan lain seuai dengan jadwal yang ditetapkan.
Serta mengadakan workshop penyusunan materi
pembelajaran secara yang mengarahkan pencapaian pengetahuan pada dimensi prosedural dan metakognitif. 2). Standar Isi Kondisi ideal Standar Isi apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbut No 21 Tahun 2016. Kondisi nyata sekolah, tampak guru-guru telah menyusun kelengkapan perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP yang telah sesuai dengan Standar Isi yang berlaku. Capaian Standar Isi sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,68 yang artinya sekolah telah mencapai kategori menuju SNP 4. Potensi yang dimiliki oleh sekolah tampak guru telah menyusun silabus dan RPP sesuai dengan standar isi. Tantangan sekolah dalam pengembangan standar isi adalah Perangkat pembelajaran belum disesuaikan dengan kemampuan siswa, dikembangkan sesui dengan lingkungan sekolah dan pengembangan kurikulum muatan local. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar isi adalah dengan mengadakan In House Training (IHT) untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran yang menyesuaikan kemampuan siswa dan melibatkan seluruh steakholder (Majelis Dikdasmen, Komite atau Lembaga lain) untuk menggali dan mengembangkan kurikulum yang disusun. Serta kepala sekolah rutin melaksanakan supervise untuk memaksimalkan keterlaksanaan standar isi. 3). Standar Proses
44
Kondisi ideal Standar Proses apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbut No 22 Tahun 2016. Kondisi nyata sekolah dalam pelaksanaan proses pembelajaran tampak telah banyak menerapkan pembelajaran yang berfokus kepada siswa. Capaian Standar Proses sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,54 yang artinya sekolah telah mencapai kategori menuju SNP 4 . Potensi skolah dalam standar proses guru-gur sudah banyak menerapkan metode-metode pembelajaran yang menyenangkan dan berfokus kepada siswa. Tantangan sekolah yang dihadapi kurangnya invoasi guru dalam memanfaatkan atau membuat media-media pembelajaran. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar adalah menyarankan kepada guru untuk mengikuti workshop / diklat / In House Training (IHT ) yang berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran. 4). Standar Penilaian Kondisi ideal Standar Penilaian apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbud No 23 Tahun 2016. Kondisi nyata sekolah secara umum guru telah melaksanakan penilaian dengan baik terkait kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Capaian Standar Penilaian sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,95 yang artinya sekolah telah mencapai kategori menuju SNP 4.
Potensi sekolah dalam standar penilaian guru dalam penilain siswa telah
menyusun instrument penilain, memganalisi hasil penilaian setrta memberikan remidi dan pengayaan kepada siswa. Penilaian juga dilakukan oleh guru untuk mengetahui deskripsi sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Serta pelaporan pendidikan dilakukan secara periodik. Tantangan yang dihadipi sekolah adalah prosedur penilaian tidak dievaluasi secara berkala, belum dilakukan penilaian sikap secara optimal dan masih ada guru yag belum memahami penyusunan penilaian secara lengkap. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar penilaian adalah diadakan workshop tentang penyusunan perangkat penilaian secara lengkap. 5). Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik Kondisi ideal Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai SNP. Kondisi nyata sekolah telah memiliki 45
tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,4 yang artinya sekolah telah mencapai kategori Menuju SNP 4. Tantangan sekolah dalam standar pendidik dan tenaga pendidik adalah Sebagian guru belum memiliki sertifikat pendidik, tidak adanya tenaga khusus dalam mengelola dana BOS atau dana yang lain, serta tenaga perpustakaan sesuai dengan kompetensinya. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar kepala sekolah dapat merekomendasikan tenaga yang ada untuk mengisi kekosongan tenaga dengan memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihanpelatihan tambahan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan 6). Standar Sarana dan Prasarana Kondisi ideal Standar Sarana dan Prasarana apabila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendiknas No 24 Tahun 2007, Permendiknas No 33 Tahun 2008, Permendiknas No 40 Tahun 2008. Kondisi nyata sekolah telah memiliki sarana dan prasarana yang tergolong lengkap. Capaian Standar Sarana dan Prasarana sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 4,91 yang artinya sekolah telah mencapai kategori Menuju SNP 3. Tantangan sekolah dalam pemeliharaan sarana dan prasarna sekolah terlihat ada bagaian-bagian gedung yang mengalami kerusakan. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar sarpar kepala sekolah dapat memaksimalkan dana BOS guna melengkapi/memperbaiki sarana sekolah yang kondisinya rusak ringan, melibatkan komite untuk penggalangan dana untuk melengkapi saran yang tidak dapat dianggarkan dari dana BOS serta mengadakan In House Training (IHT )
perihal pengelolaan dan
pelaporan yang sesuai standar. 7). Standar Pengelolaan Kondisi ideal Standar Standar Pengelolaan apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendiknas No 19 Tahun 2007. Kondisi nyata sekolah telah menyusun dan memiliki visi, misi, tujuan, RKS, dan KTSP. Capaian Standar Pengelolaan sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,56 yang artinya sekolah telah mencapai kategori menuju SNP 4. Tantangan sekolah belum maksimalnya dalam melibatkan seluruh warga sekolah dalam pengelolan sekolah. Rekomendasi 46
tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar pengelolan kepala sekolah dapat merangkul berbagai pihak, melibatkan semua warga sekolah dan mengadakan rapat atau koordinasi dengan guru, komite, orang tua agar keterlibatan warga sekolah lebih meningkat. 8). Standar Biaya Kondisi ideal Standar Biaya apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendiknas No 69 Tahun 2009. Kondisi nyata sekolah telah mengelola standar pembiayaan dengan trasparan dan akutabel dengan baik. Capaian Standar Biaya sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,78 yang artinya sekolah telah mencapai kategori menuju SNP 4. Potensi yang dimiliki oleh sekolah memiliki beberapa sumber pembiayaan selain dari dana BOS yaitu dari komite, dan kantin. Tantangan sekolah dalam standar pembiayan sekolah tidak memiliki tenaga khusus dalam mengelola keuangan sekolah dan bantuan biaya sekolah bagi siswa yang tidak mampu. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar kepala sekolah dapat memambah tenaga adminstrasi guna membantu pengelolan pembiayaan sekolah, mengadakan program anak asuh serta kerjasama dengan Lazizmu, Baznaz atau Lembaga yang lain. b. Hasil Kajian Managerial Sekolah Magang (SD Muhammadiyah 1 GKB) 1). Standar Kompetensi Lulusan Kondisi ideal Standar Kompetensi Lulusan apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbut No 20 Tahun 2016, Kondisi nyata sekolah terlihat siswa telah memiliki kompetensi yang baik pada kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Capaian Standar Kompetensi Lulusan sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,90 yang artinya sekolah telah mencapai kategori SNP. Potensi yang dimiliki oleh sekolah memiliki budaya-budaya yang menamkan kompetensi sikap sosial dan sepiritual kepada siswa seperti kegiatan sholat berjamaah, berdoa bersama, kegiatan filantrop, menerapkan senyum, sapa, sopan dan santun. Tantangan sekolah adalah mepertahankan dan meningkatkan kompetensi siswa. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar adalah sekolah dapat mempertahankan dan meningkatan program-program ketrampilan atau ekstrakulikuler untuk meningkatkan kompetensi siswa. 47
2). Standar Isi Kondisi ideal Standar Isi apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbut No 21 Tahun 2016. Kondisi nyata sekolah, tampak guru-guru telah menyusun kelengkapan perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP yang telah sesuai dengan Standar Isi yang berlaku. Capaian Standar Isi sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,47 yang artinya sekolah telah mencapai kategori menuju SNP 4. Potensi yang dimiliki oleh sekolah tampak guru telah menyusun silabus dan RPP sesuai dengan standar isi. Tantangan sekolah dalam pengembangan setandar isi kurang memperkaya kembali terkait dengan unsur budaya dan sosail sekitar lingkungan sekolah, belum semua pemangku kepentingan terlibat dalam pengembangan kurikulum dan masih ada tenaga pendidik belum paham tentang KTSP yang dikembangkan.
Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan
capaian standar isi adalah melaksanakan workshop peningkatan kompetensi serta melibatkan semua pemangku dalam menyusunan agar lebih baik lagi serta penyusunan silabus dan RPP guru,
dan kepala sekolah rutin melaksanakan
supervise untuk memaksimalkan keterlaksanaan standar isi 3). Standar Proses Kondisi ideal Standar Proses apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbut No 22 Tahun 2016. Kondisi nyata sekolah dalam pelaksanaan proses pembelajaran masih diperlukan adanya perbaikan untuk penyempurnaan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Capaian Standar Proses sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,22 yang artinya sekolah telah mencapai kategori menuju SNP 4. Potensi skolah dalam standar proses guru-guru sudah sesuai kompetensi dan sudah banyak menerapkan metode-metode pembelajaran yang menyenangkan dan berfokus kepada siswa. Tantangan sekolah yang dihadapi masih ada beberapa tenaga pendidik yang belum mampu menyusun perangkat pembelajaran yang tepat, dan peningkatan invoasi guru dalam memanfaatkan atau membuat
media-media
pembelajaran. Rekomendasi tindak lanjut
untuk
meningkatkan capaian standar adalah menyarankan kepada guru untuk mengikuti workshop / IHT yang berkaitan dengan penyusunan perangkat pembelajaran dan pengembangan media pembelajaran 48
4). Standar Penilaian Kondisi ideal Standar Penilaian apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendikbut No Permendikbud No 23 Tahun 2016. Kondisi nyata sekolah secara umum guru telah melaksanakan penilaian dengan baik terkait kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Capaian Standar Penilaian sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,75 yang artinya sekolah telah mencapai kategori SNP. Potensi sekolah dalam standar penilaian terlihat guru dalam penilain siswa telah menyusun instrument penilain, memganalisi hasil penilaian setrta memberikan remidi dan pengayaan kepada siswa. Tantangan yang dihadipi sekolah adalah ada guru belum mampu melakukan teknik penilaian yang sesuai ranah kompetensi, dan belum menerapkan teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel serta belum melaporkan penilaian secara periodik. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar penilaian adalah melaksanakan In House Training /tutor sebaya sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan guru dalam teknik penilaian pendidikan 5). Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik Kondisi ideal Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai SNP. Kondisi nyata sekolah telah memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan kompetensi mengajar. Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,83 yang artinya sekolah telah mencapai kategori SNP. Tantangan sekolah dalam standar pendidik dan tenaga pendidik aadalah tidak adanya tenaga laboran dan tenaga perpustakaan sesuai dengan kompetensinya. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar kepala sekolah dapat merekomendasikan tenaga yang ada untuk mengisi kekosongan tenaga dengan memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tambahan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
6). Standar Sarana dan Prasarana Kondisi ideal Standar Sarana dan Prasarana apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendiknas No 24 Tahun 2007, 49
Permendiknas No 33 Tahun 2008, Permendiknas No 40 Tahun 2008. Kondisi nyata sekolah telah memiliki sarana dan prasarana yang terholong lengkap. Capaian Standar Sarana dan Prasarana sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,25 yang artinya sekolah telah mencapai kategori Menuju SNP 4. Tantangan sekolah dalam pemeliharaan sarana dan prasarna sekolah terlihat ada bagaian-bagian gedung yang mengalami kerusakan. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar sarana prasarana kepala sekolah dapat memaksimalkan dana BOS guna melengkapi/memperbaiki sarana sekolah yang kondisinya rusak ringan, dan dapat melibatkan komite untuk penggalangan dana untuk melengkapi saran yang tidak dapat dianggarkan dari dana BOS. 7). Standar Pengelolaan Kondisi ideal Standar Standar Pengelolaan apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendiknas No 19 Tahun 2007. Kondisi nyata sekolah telah menyusun dan memiliki visi, misi, tujuan, RKS, dan KTSP. Capaian Standar Pengelolaan sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,56 yang artinya sekolah telah mencapai kategori menuju SNP 4. Tantangan sekolah belum maksimalnya dalam melibatkan seluruh warga sekolah atau dengan lembaga lain dalam pengelolan sekolah. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar pengelolan kepala sekolah dapat merangkul berbagai pihak atau lebih banyak membangun kemitraan yang dapat mendujung pengelolaan sekolah 8). Standar Biaya Kondisi ideal Standar Biaya apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikator sesuai Permendiknas No 69 Tahun 2009. Kondisi nyata sekolah telah mengelola standar pembiayaan dengan trasparan dan akutabel dengan baik. Capaian Standar Biaya sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,95 yang artinya sekolah telah mencapai kategori menuju SNP 4. Potensi yang dimiliki oleh sekolah memiliki beberapa sumber pembiayaan selain dari dana BOS yaitu dari komite, dan biaya SPP siswa. Tantangan sekolah dalam standar pembiayan sekolah laporan keuangan belum maksimal dapat diakses oleh pemangku kepentingan. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar kepala sekolah dapat mengoptimalkan tenaga IT untuk pelaporan agar mudah diakses. 50
C. Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi (PK) Berdasarkan
hasil
penilaian
Analisis
Kebutuhan
Pengembangan
Keprofesian (AKPK) sebagai peserta diklat calon kepala sekolah memperlihatkan hasil sebagai berikut. Tabel 3. 16 : Hasil Penilaian AKPK Kode Kompetensi 1 Kepribadian 2 Kompetensi Manajerial 3 Kewirausahaan 4 Supervisi 5 Sosial
Jumlah 87,50 75,00 75,00 75,00 80,00
Dari hasil penilaian AKPK diketahui kompetensi yang paling lemah adalah kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan dan kompetensi supervisi. Kelemahan tersebut sebagai dasar kegiatan peningkatan kompetensi di sekolah magang dua diSD Muhammadiyah 1 GKB. Peserta diklat Calon Kepala Sekolah melaksanakan kegiatan berdasarkan keunggulan sekolah magang diantaranya unggul dalam kompetensi supervisi. Sebagai tindak lanjut dari hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) calon kepala sekolah yang masih kurang atau sangat lemah, dan juga merupakan salah satu tugas dari kegiatan On the Job Training (OJT) 2, maka calon kepala sekolah harus meningkatkan kompetensi supervisi di sekolah magang 2 SD Negeri 2 Pekutatan melalui kegiatan pengamatan/observasi terhadap pelaksanaan kegiatan sosial yang dilakukan di SD Muhammadiyah 1 GKB 1. Persiapan Pada kegiatan perencanaan, penulis mempersiapkan instrumen wawancara untuk kepala sekolah dan guru. Selain itu penulis juga berkoordinasi dengan kepala sekolah magang untuk peningkatan Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian
(AKPK)
khususnya
kompetensi
supervisi.
Penulis
juga
menyampaikan teknik dan cara pengambilan data dan informasi berkaitan dengan kegiatan tersebut. Kepala Sekolah magang
memberikan kesempatan perihal
kegiatan supervisi yang terapkan pada sekolah. Penulis juga meminta kesiapan beberapa orang guru untuk
diwawancara serta menentukan pelaksanaan 51
wawancara tersebut. Guna melengkapi instrumen, penulis juga melakukan observasi dan studi dokumen supervisi. 2. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penulis berusaha mempelajari kompetensi supervisi yang dimiliki oleh kepala sekolah dengan cara melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan guru, observasi pelaksanaan supervise dan melihat atau meminjam dokumen supervisi. 3. Hasil Hasil dari wawancara kepada kepala sekolah dan guru observasi pelaksanaan supervisi dan melihat atau meminjam dokumen supervisi dapat dilihat bahwa kompetensi yang dimiliki Kepala SD Muhammadiyah 1 GKB sangat baik dan bisa dijadikan sebagai pembelajaran yang berarti bagi penulis sebagai calon kepala sekolah. Dari hasil wawancara, observasi dan kajian dokumen penulis merangkumnya sebagai berikut : o
Kepala sekolah Magang melibatkan guru dalam menentukan rencana atau program sekolah. Begitu pula dengan program supervisi sekolah terhadap guru.
o
Kepala sekolah Magang telah memberikan uraian tugas kepada guru dengan jelas dalam bentuk Surat Keputusan Kepala Sekolah yang harus dilaksanakan oleh semua guru.
o
Kepala sekolah Magang telah memberikan penghargaan kepada guru yang baik. Penghargaan berupa peningkatan status guru atau berupa hadiah. Sedangkan guru yang belum optimal diadakan pembinaan dan diikutkan pelatihan/seminar atau yang lain.
o
Kepala sekolah Magang melakukan pemantauan sebagai upaya pengendalian sekolahnya terhadap guru dan karyawan sekolah melalui supervisi sekolah
o
Kepala Sekolah Magang melakukan penilaian terhadap kinerja guru secara lengkap dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan di awal tahun pelajaran. Dan pada akhir tahun seluruh aktivitas guru dan tenaga pendidikan diperiksa keseluruhannya.
52
o
Kepala sekolah Magang telah menggunakan supervisi sebagai dasar untuk melakukan tindak lanjut baik berupa berupa pemantapan dan perbaikan kinerja tahun berikutnya. Kesimpulan dari hasil wawancara, observasi dan kajian dokumen supervisi
bahwa dalam perencanaan program sekolah telah melibatkan seluruh guru. Kegiatan supervisi dilaksanakan secara terencana dengan baik.
Pengendalian
kegiatan pembelajaran dilakukan dengan baik. Penghargaan dan pembinaan guru maupun tenaga Pendidikan dilakukan dengan baik Pada akhirnya, setelah melakukan On the Job Training (OJT) 2 atau magang di SD Muhammadiyah 1 GKB CKS mendapatkan ilmu atau pengalaman yang sangat berharga dan bermanfaat khususnya dalam kompetensi supervisi. Pengalaman
yang sangat berharga ini harapannya bias diterapkan dan
dikembangkan di sekolah asal.
Dimulai dari perencanaan yang melibatkan semua
guru, pelaksanaan dan penghargaan/pembinaan. Serta pendokumentasian perihal supervisi.
53
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) on the job Training (OJT) diklat calon kepala sekolah yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah 1 Kebomas dan SD Muhammadiyah GKB, dapat disimpulkan bahwa: 1. Pelaksanaan
OJT
memberikan
pengalaman
dalam
meningkatkan
kompetensi Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi, dan sosial calon kepala sekolah. 2. Kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan dapat menumbuh kembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dimensi kepribadian, manajerial supervisi dan sosial sebagai calon kepala sekolah 3. Dengan terlaksananya kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan, dapat meningkatkan kemampuan kami untuk melaksanakan penyusunan RTL sebagai calon Kepala Sekolah 4. Kegiatan Peningkatan minat belajar siswa melaui video pembelajaran yang dibuat oleh guru dapat meningkatkan kompetensi kepemimpinan calon kepala sekolah, minat belajar siswa, kemampuan guru dalam membuat video pembelajaran, dan peningkatan dalam kegiatan pembelajaran. 5. Kegiatan kajian managerial di sekolah asal maupun sekolah magang dapat meningkatkan kompetensi calon kepala dalam menganalisi raport mutu sekolah dan mencari solusi dalam meningkatkan aspek-aspek yang belum tercapai. 6. Peningkatan kompetensi berdasarkan Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian
(AKPK)
dapat
meningkatkan
akademik calon kepala sekolah.
54
kompetensi
supervisi
B. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan hasil kajian dan pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut (RTL) on the job Training (OJT), maka penulis dapat mengemukakan saransaran sebagai berikut: 1.
Kepada Calon Kepala Sekolah terus mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya terkait dimensi-dimensi yang harus dimiliki sebagai kepala sekolah
2.
Sebagai Calon Kepala Sekolah, hendaknya memiliki kemampuan dalam proses penyusunan Laporan Tindak Lanjut dengan menggunakan referensi dan melibatkan berbagai pihak demi kesempurnaan laporan
3.
Kegiatan kedepannya
pengembangan
keprofesian
berkelanjutan
bagi
guru
terus ditingkatkan agar dapat membantu guru-guru
memecahakan persoalan-persoalan yang dihadapi sehari-hari sesuai dengan tupoksinya sebagai guru profesional. 4.
Kepada Kepala Sekolah magang 2 agar dapat bekerja sama dengan calon kepala sekolah dalam program pengelolaan pendidikan di sekolah sebagai upaya peningkatan kompetensi supervisi akademik atau kompetensi yang lain sebagai aspek terlemah dalam AKPK.
5.
Untuk menciptaka proses pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, maka perlu pelatihan atau pembimbingan media pembelajaran yang dapat diguakan dalam kegiatan belajar mengajar baik secara daring maupun luring dalam rangka meningkatkan minat dan prestasi peserta didik
55
DAFTAR PUSTAKA Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Drektorat Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, 2021, Bahan Pembelajaran Dilat Callon Kepala Sekolah Moda Luar Jaringan (Luring) 2021. Penerbit : Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Drektorat Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga
Kependidikan, 2021,
Pengembangan
Kewirausahaan. Penerbit : Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Drektorat Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, 2021, Coaching dalam Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan. Penerbit : Direktorat Pendidikan
Profesi
dan
Pembinaan
Guru
dan
Tenaga
Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Drektorat Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, 2021, Managerial Sekolah. Penerbit : Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Drektorat Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, 2021, Pembentukan Karakter. Penerbit : Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan
56
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Drektorat Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, 2021, Renvana Tindak Lanjut. Penerbit : Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Permendiknas N0 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasaran untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) Permendiknas N0 33 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasaran untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biaya (SMPLB), dan Sekolah Menegah Atas Luar Biaya (SMALB) Permendiknas N0 33 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasaran untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Permendiknas
No. 19
Tahun
2007 tentang
Standar
Pengelolaan
Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
57
Permendiknas No.69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia
tahun
2009
untuk
Sekolah/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI)), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs),
dan
Sekolah
Menegah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biaya (SMPLB), dan Sekolah Menegah Atas Luar Biaya (SMALB)
58