Materi PLN 1 - Feb 2022 - DIV K3L - Safety Culture for Zero Accidentju Flipbook PDF

Materi PLN 1 - Feb 2022 - DIV K3L - Safety Culture for Zero Accidentju

28 downloads 122 Views 3MB Size

Recommend Stories


SAFETY DATA SHEET FOR REAGENT
SPINREACT SPINREACT, S.A. Ctra/ Santa Coloma,7 17176 St. Esteve de Bas (Girona) SPAIN IGSDCS11 0300 REV01 P.C.F. 1/2 SAFETY DATA SHEET FOR REAGE

FOR YOUR SAFETY: Wall Mounted
Installation Instructions Hotpoint Compact Electric Ranges 2 PREPARE THE OPENING (FOR INDOOR USE ONLY) See illustrations for all rough-in and spacing

Cover Page for Safety Data Sheet
Simplicity in Water Analysis Cover Page for Safety Data Sheet Thank you for choosing CHEMetrics, Inc. We appreciate your business. In order to best s

LUNES 15 FEB MARTES 16 FEB MIÉRCOLES 17 FEB JUEVES 18 FEB VIERNES 19 FEB
PRIMER GRUPO PRIMER CURSO-SEGUNDO CUATRIMESTRE Lugar de impartición: Facultad de Derecho Seminario 2810 (hasta viernes 18 marzo) Aula Máster Abogacía,

Story Transcript

Materi PLN 1 Penerapan Budaya K3 dan pada Setiap Bisnis Ketenaga Listrikan Untuk Mencapai Zero Accident di era Digital Bulan Februari 2022 Divisi HSSE / SBI K3

Tema Bulan K3 Nasional 2022 1

"Penerapan Budaya K3 Pada Setiap Kegiatan Usaha Guna Mendukung Perlindungan Tenaga Kerja di Era Digitalisasi ”

Bulan K3 Nasional Setiap tanggal 12 Januari - 12 Februari Diperingati untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan K3 bagi seluruh pihak Berpedoman pada Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 386 Tahun 2014

Tema Nasional Berdasarkan keterangan Mennaker, Tema ini dipilih agar isu perlindungan kerja tidak dikesampingkan di tengah perubahan dunia industrial di era digitalisasi. Sehingga, pekerja/buruh dapat memperoleh perlindungan dari sisi K3 dan terhindar dari risiko kecelakaan kerja.

Tema PLN

Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan RI)

Untuk mendukung program Breakthrough Charter Zero Accident di tahun 2022

www.pln.co.id

|

PLN Life Rules

www.pln.co.id

|

Jenis Temuan / Ketidaksesuaian

www.pln.co.id

|

Jenis Potensi Bahaya FISIK •Kebisingan •Getaran •Pencahayan •Suhu (tinggi/rendah) •Radiasi; •Ionisasi •Non Ionisasi • Listrik • Ketinggian • Benda tajam

KIMIA Sifat bahan kimia; •Beracun •Karsinogenik •Iritasi •Infeksi •Mutagenik Jalan masuk ke tubuh; •Terhirup •Terabsorpsi kulit •Tertelan

BIOLOGIS •Bakteri •Virus •Jamur •Parasit •Binatang

PSIKOLOGIS •Kekerasan di tempat kerja •Stress •Pelecehan •Beban kerja

ERGONOMIS •Posisi tubuh •Desain/lay out lokasi •Gerakan berulang •Desain alat kerja •Desain cara kerja

www.pln.co.id

|

Potensi Bahaya Pekerjaan Distribusi 1. Bekerja di ketinggian (Terjatuh)

2. Induksi Tegangan (Tersengat)

3. Gagal Mengawasi

5. Tertimpa Material/Pohon

4. Gagal Komunikasi

6. Tabrakan ( Pekerjaan di Jalan)

www.pln.co.id

|

Potensi Bahaya Pekerjaan Transmisi 1. Bekerja di ketinggian (Terjatuh)

2. Induksi Tegangan (Tersengat)

3. Gagal Mengawasi

5. Tertimpa Material

4. Gagal Komunikasi

www.pln.co.id

|

POTENSI BAHAYA KEGIATAN PEMBANGKITAN Mekanis - Mesin Produksi ( boiler, turbin,dan peralatan lain yang beroperasi) - Peralatan angkat angkut

Listrik - Short circuit - Fire - Electric shock

Fisika

Potensi Bahaya Utama : Unsafe Action Unsafe Condition

Kimia -

Bahan B3 Debu Asap Aerosol Gas

Psikologis - Stress - Beban kerja

Biologi

Bising

Suhu

-mikrobiologi

Radiasi

Getaran

-makro biologi

Ergonomi

9

POTENSI BAHAYA KEGIATAN PROYEK Mekanis - Peralatan angkat angkut - Peralatan bantu kerja : alat potong, las, martil,dll

Potensi Bahaya Utama : Unsafe Action Unsafe Condition

Listrik

Kimia -

Bahan B3 Debu Asap Aerosol Gas

Psikologis

- Short circuit - Fire - Electric shock

- Stress - Beban kerja

Fisika

Biologi

Suhu

Ergonomi

-mikrobiologi

Radiasi

Getaran

-makro biologi

Lingkungan kerja Kemiringan cuaca tidak ramah

ketinggian

permukaan tidak rata

ruang gelap

10

Piramida Kecelakaan Kerja Piramida Kecelakaan Kerja adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Herbert William Heinrich pada tahun 1931 , Dimana jika suatu tempat kerja terjadi 1 kecelakaan fatality maka ditempat kerja tersebut sebanding dengan 30 kecelakaan kerja yang bersifat mayor / cedera berat, 300 cedera ringan , 3000 Nearmiss dan terpapar 30000 bahaya berupa unsafe action dan unsafe condition. Secara sederhana bisa diartikan jika suatu tempat kerja terdapat 1 kecelakaan fatality , maka ditempat kerja itu terdapat 30000 perilaku dan kondisi tidak aman. Budaya K3 yang baik adalah dimulai dari pelaporan Unsafe Action dan Unsafe Condition yang ditindaklanjuti, sehingga hal yang tidak aman tersebut tidak menimbulkan peluang terjadinya kecelakaan.

www.pln.co.id

|

Risk & Hazard Reporting - Inspekta

0,015%

2,5%

Accident

Near Miss

9,1%

88,3%

Unsafe Action

Unsafe Condition

hsse.pln.co.id

www.pln.co.id

|

LESSON LEARNED KECELAKAAN KERJA Review Tahun 2021 TOP 6 PENYEBAB KECELAKAAN KERJA TAHUN 2021 No

Penyebab Kecelakaan Kerja

Prosentase

1

Tidak Mengikuti SOP/Rambu

27%

2

Tidak Menggunakan APD

17%

3

Tidak Ada Indentifikasi Bahaya

16%

4

Tidak Menggunakan Peralatan Kerja yang Sesuai

14%

5

Peralatan Tidak Standard

10%

6

Tidak Ada Pengawas

8%

3% 10%

87%

Pegawai PLN Pegawai AP Yantek/Vendor

3%

10%

7

Pekerja Tidak Kompeten

19%

8%

Pembangkit Transmisi Konstruksi Distribusi

68%

www.pln.co.id

|

02

Lagging & Leading Indikator K3 1. Kepatuhan K2 (Lag Measure)

• • •

Loss Of Life Frequency Rate Severety Rate

2.

Maturity Level K3 (Lead Measure)

• • • • • •

Leadership & Management Commitment Audit, Assessment and Inspection Implementasi IBPPR & JSA Safety Training and Education Safety Campaign and Communication Reporting

Kepatuhan K2 Compliance – Polaritas Negatif

Maturity Level K3 KPI Polaritas Positif

• FR • SR

•Leadership & Management Commitment •Audit, Assessment and Inspection •Implementasi IBPPR & JSA •Safety Training and Education •Safety Campaign and Communication •Reporting

Target Level PROACTIVE

www.pln.co.id

3,5

|

13

Maturity Level Safety Culture Continuous Improvement : Pemahaman kecelakaan akan terjadi kapan saja dan seluruh organisasi bekerja untuk meningkatkan kinerja K3 guna mencegah kecelakaan dan meningkatkan profit perusahaan

GENERATIVE 4,5 - 5

PROACTIVE 3,5 – 4,4

Cooperating : Pemahaman bahwa K3 sangat penting baik secara etis maupun ekonomis. Leading indicator sebagai pengukuran K3.

Involving : CALCULATIVE 2,5 – 3,4

REACTIVE 1,5 – 2,4

PATHOLOGICAL 0 – 1,4

Menyadari bahwa pekerja harus terlibat untuk meningkatkan K3. Manajemen menyadari bahwa mereka bertanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi. Karyawan memahami tanggung jawab mereka terhadap K3

Managing : K3 dapat diselesaikan hanya dengan aturan dan prosedur yang berlaku. Lagging indicator sebagai pengukuran K3

2023

3,25

Emerging : “K3 dipandang sebagai masalah teknis dan prosedural. Insiden dianggap sebagai bagian dari pekerjaan. Minat rendah terhadap K3”

2024

3,75 2022 2021 2020

Data Source : 1) Model Safety Culture Maturity, IOGP, 2) Dr Mark Fleming, Keil Centre, 3) Chlamer University of Technology

www.pln.co.id

|

BREAKTHROUGH CHARTER ZERO ACCIDENT & CSMS 2

Contractor Safety Management System

BREAKTHROUGH CHARTER ZERO ACCIDENT

Implementasi Contractor Safety Management System (CSMS)

Penguatan World Class Safety Culture

Penataan Kebijakan K3 Korporat -

• • • •

Kick Off Implementasi Sosialisasi kepada Vendor Penerbitan sertifikat CSMS Evaluasi implementasi CSMS kepada vendor

-

Pilot Project UID Banten Penyampaian BOD Safety Message secara berkala Penambahan materi K3 dalam diklat penjenjangan Pembuatan matriks role & responsibility K3 korporat Pelaksanaan assessment hygiene factor TAD oleh UPAC kepada seluruh Unit

-

-

-

Review perdir pengelolaan K3 korporat Pedoman efektifitas penyusunan anggaran K3 Roadmap dan panduan K3 korporat menuju Level Generative Safety Culture Standardisasi prosedur safety induction & safety contact Penguatan Aspek Pengelolaan K3 dalam Maturity Level K3 Standardisasi prosedur operasional terpadu distribusitransmisi Implementasi Safety Patrol dan Inspeksi K3 Upskilling TAD pada Kampus Yantek di seluruh Unit Induk Wilayah dan Distribusi

Digitalisasi Tool Safety Management (IT) -

-

Aplikasi CSMS Aplikasi Working Permit dan Safety Briefing terintegrasi dengan aplikasi operasional Digital Learning K3 Dashboard K3 Korporat Pembuatan Safety Asset Management Safety Mobile App

www.pln.co.id

|

Contractor Safety Management System

CSMS ( Contractor Safety Management System) adalah suatu sistem manajemen untuk mengelola kontraktor yang bekerja di lingkungan perusahaan. CSMS merupakan sistem komprehensif dalam pengelolaan kontraktor sejak tahap perencanaan sampai pelaksanaan pekerjaan.

Tujuan  Untuk memastikan bahwa kontraktor yang bekerja di lingkungan perusahaan telah memenuhi standard dan kriteria K3L yang ditetapkan perusahaan  Mengoptimalkan kecelakaan kerja

pengendalian

resiko

terjadinya

www.pln.co.id

|3

TAHAPAN IMPLEMENTASI CSMS Risk Assessment

PJ / SPK Pre Qualification

Pre Job Activity Work in Progress

Selection

Final Evaluation

Fase Administratif

Fase Implementasi

www.pln.co.id

|

6

Manfaat CSMS Kontraktor Professional

Platform Komunikasi Perusahaan & Kontraktor

Perusahaan memperoleh kontraktor yang professional dengan Pembagian tanggung jawab K3L yang jelas antara perusahaan dan kontraktor

CSMS menjembatani penerapan K3L perusahaan dengan penerapan K3L kontraktor, dengan cara Perusahaan memberikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Sistem Manajemen K3L Kontraktor

Kepastian Kapabilitas Kontraktor

Meningkatkan Produktifitas Meningkatkan productivity, reliability dan efficiency perusahaan dan kontraktor , Meningkatkan Kinerja K3L Perusahaan

Safety expectation dan capabilities dapat dipahami secara jelas sebelum pekerjaan dimulai .

Memiliki Track Record Kontraktor

Pengendalian Konsistensi Aspek K3L

Memiliki Track Record Kontraktor baik data induk maupun kinerja K3 pada fase administrasi & implementasi .

Perusahaan dapat memperkuat pengawasan mengkontrol konsistensi kontraktor dalam menerapkan aspek K3L selama Pelaksanaan Pekerjaan

www.pln.co.id www.free-powerpoint-templates-design.com

|

HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO 3

Contoh Contoh Risk Control

Hirarki Pengendalian Resiko

www.pln.co.id

|

Lock Out Tag Out LOTO (Lockout Tagout) ialah suatu prosedur untuk menjamin mesin/alat berbahaya secara tepat telah dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama pekerjaan sedang berlangsung sampai dengan pekerjaan tersebut telah selesai. Prosedur Umum LOTO (Lockout Tagout) antara lain: 1.Mengidentifikasi Sumber Energi (Listrik, Gas , BBM ,dll). 2.Mengisolasi dan mematikan Sumber Energi. 3.Mengunci dan Memberi Tanda Bahaya pada Sumber Energi. 4.Memastikan Efektivitas Isolasi Sumber Energi.

www.pln.co.id

|

WORKING PERMIT Work permit adalah dokumen izin kerja yang mengacu pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan aman dan efisien. Work permit juga bisa dipakai sebagai alat untuk mengidentifikasi sebuah pekerjaan yang akan dikerjakan, potensi-potensi yang dapat membahayakan pekerjaan dan juga sebagai tindakan pencegahan maupun pengendalian potensi bahaya tersebut SUB UNIT PLN

Pengawas Lapangan

Direksi Lapangan

UNIT PLN

4. Pengiriman Doker ke UNIT PLN

Pengawas K3

3. Pengajuan WP

Perencanaan Pekerjaan Penyusunan dan Pengajuan WP

Direktur Mitra Kerja

Manager UNIT

Izin Padam dan

Pengesahan Izin Kerja

Pengesahan Pekerjaan

Manuver Jaringan

(Working Permit)

(Penunjukan Direksi dan Pengawas)

Mitra Kerja

Pengawas Lapangan

Direksi Pekerjaan

Bagian Operasi Manager Operasi

1. Perintah Kerja

• • • •

Pengawas K3

Penyusunan WP ( JSA, IK , Surat Penugasan)

Working Permit harus memuat beberapa informasi mencakup:

2. Pengajuan WP ke UNIT PLN

• • •

Nama pekerja (bisa lebih dari satu pekerja) Detail lokasi pekerjaan Pekerjaan yang akan dilakukan Tanggal dan waktu pekerjaan (waktu memulai dan berakhirnya pekerjaan) Daftar potensi bahaya Daftar persiapan, seperti kelengkapan peralatan yang diperlukan, pengujian atmosfer, isolasi sumber energi berbahaya, dll. Detail urutan prosedur kerjaTindakan pencegahan yang diperlukan

• • • • •



Alat pelindung diri yang dibutuhkan Peralatan darurat yang dibutuhkan Nomor telepon darurat dan lokasi telepon terdekat diletakkan Tanda tangan orang yang berwenang/ petugas yang mengeluarkan izin kerja (bisa lebih dari satu) Tanda tangan pekerja (bisa lebih dari satu) yang menunjukkan bahwa mereka sudah memahami bahaya yang terlibat dan mengetahui tindakan pencegahan yang harus dilakukan Tanggal dan waktu izin kerja dikeluarkan.

www.pln.co.id

|

Alat Pelindung Diri (APD) Adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Permenaker 08/2010 tentang Alat Pelidung Diri

www.pln.co.id

|

Tool seorang pengawas Pekerjaan Administrasi Hirarc

JSA

Kompetensi Soft Skill • Kemampuan Komunikasi efektif • Pendengar yang baik • Disiplin • Kemampuan Memotivasi • Kemampuan negosiasi • Kemampuat mengatur prioritas pekerjaan

Working Permit Hard Skill SOP Pekerjaan

Kontrak / SPK

• Skill Teknis & Pengalaman bidang Konstruksi • Kemampuan Identifikasi Bahaya • Kemampuan mitigasi resiko • Pemahaman Regulasi Pemerintah & Korporat www.pln.co.id

|

SAFETY BRIEFING

STEP 01

STEP 02

STEP 03

STEP 04

STEP 05

Dilaksanakan oleh Pengawas/Supervisor sebelum dimulainya tugas pekerjaan.

STEP

02

Memastikan Kesiapan Alat Kerja , Sarana Prasarana & APD Memastikan semua anggota kelompok kerja menyadari tugas masing-masing, setiap bahaya yang mungkin dihadapi

STEP

03 STEP

01

SAFETY BRIEFING

menerangkan prosedur terkait pekerjaan dengan komunikasi 2 arah kepada pekerja Berdoa dan Mengingatkan selalu bahwa keluarga menunggu dirumah

STEP STEP

04

05

www.pln.co.id

|

SAFETY INDUCTION Apa itu Safety Induction? Pengenalan dasar-dasar K3 kepada karyawan baru, visitor (tamu), atau kontraktor yang akan melakukan aktivitas di area perusahaan pada awal acara sebelum suatu aktivitas/pekerjaan dimulai Dapat disampaikan melalui video/presentasi/penjelasan langsung

Apa yang disampaikan? (minimal) - Kebijakan K3 perusahaan - Peta bahaya area kerja - APD wajib - Prosedur tanggap darurat (Jalur evakuasi) - Lokasi assembly point - Peralatan fire protection system - Fasilitas perusahaan (toilet, ruang serbaguna, smoking room)

Apa Bedanya dengan Safety Briefing? Safety Induction

Safety Briefing

Materi Pengenalan aspek penyampaian K3 di area perusahaan

Prosedur bekerja (teknis)

Objek

Karyawan baru, tamu, atau kontraktor

Sekelompok pekerja proyek atau lapangan

Metode Biasa berupa penyampaian video/presentasi

Informasi langsung dapat dengan tanya jawab

www.pln.co.id

|

FIRE SAFETY PROTECTION

4

Basic Fire Protection

FIRE SAFETY APAR Alat Pemadam Api Ringan Alat yang ringan serta mudah digunakan untuk satu orang guna memadamkan api/kebakaran pada awal terjadi kebakaran (definisi berdasarkan Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syaratsyarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan).

www.pln.co.id

|

FIRE SAFETY Fire Accident in Time Frame Deteksi dan Pemadaman Awal

Evakuasi dan Fire Fighting

www.pln.co.id

|

31

FIRE SAFETY Sprinkler adalah alat (Sistem Proteksi Kebakaran Aktif) yang berguna untuk memadamkan api secara otomatis, alat ini merupakan bagian dari fire sprinkler system yang akan mengeluarkan debit air ketika terdeteksi ada api, atau ketika telah melampaui suhu yang telah ditentukan.

Jenis-jenis Sprinkler

Cara Kerja: • Api memanaskan cairan yang ada dalam tabung kaca • Apabila panas sudah mencapai suhu tertentu (+/- 68 Celcius) tabung kaca akan pecah • Air akan keluar dari mulut pipa.

www.pln.co.id

|

TERIMA KASIH

Pembentukan Mindset K3

www.pln.co.id

|

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.