Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Flipbook PDF

Untuk pertama kalinya Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20), forum kerja sama ekonomi utama dunia. Periode Pre

0 downloads 110 Views 42MB Size

Story Transcript

BUNGA RAMPAI MENAKAR PELUANG DAN TANTANGAN PRESIDENSI G20 INDONESIA PERIODE OKTOBER 2022


MENDUKUNG PENGESAHAN RKUHP YANG MENGHADIRKAN PRODUK HUKUM KOMPREHENSIF PERIODE SEPTEMBER 2022


BUNGA RAMPAI MENAKAR PELUANG DAN TANTANGAN PRESIDENSI G20 INDONESIA Penulis : Dodik Prasetyo Editor : Lucky Darmawan @2022 by PENA KITA All Right Reserved


DAFTAR ISI Dukung Persiapan Pelaksanaan G20 di Bali.................................................. 1 G20 Ajang untuk Tunjukkan Peran Indonesia di Kancah Internasional .......... 5 G20 Bawa Komitmen Energi Hijau................................................................. 8 G20 di Indonesia Momentum Pemanfaatan Ekonomi Digital Secara Adil..... 11 Event B20 Tingkatkan Investasi Berkesinambungan.................................... 15 G20 Momentum Indonesia Tunjukkan Kesuksesan Pengendalian Covid-19 19 G20 Percepat Transformasi Indonesia di Masa Pandemi Covid-19.............. 22 Generasi Muda Miliki Peran Penting Sukseskan G20 .................................. 25 Indonesia Dorong Kembangkan Ekonomi Biru dalam KTT G20................... 28 Indonesia Dorong Peran G20 dalam Menyelesaikan Polycrisis Dunia ......... 32 Indonesia Rangkul Negara-Negara Berkembang dalam Event G20............. 36 Indonesia Sukses Dorong Inklusifitas dalam KTT G20................................. 40 KTT 20 Momentum Indonesia Menjawab Kepercayaan Dunia ..................... 44 KTT G20 Akan Menjadi Katalis Transformasi Ekonomi................................ 47 KTT G20 Bangkitkan Ekonomi Daerah ........................................................ 50 KTT G20 Bangkitkan UMKM Nasional ......................................................... 53 KTT G20 Dorong Kebangkitan Ekonomi Pariwisata ..................................... 56 KTT G20 Mendorong Kerja Sama Riset dan Teknologi................................ 59 KTT G20 Mendorong Transformasi Ekonomi Indonesia............................... 62 KTT G20 Indoenesia Mengakselerasi Transformasi Digital.......................... 64 KTT G20 Momentum Bangkitkan Ekonomi di Indonesia .............................. 68 KTT G20 Momentum Indonesia Dorong Dunia Hadapi Krisis Pangan Global71 KTT G20 Momentum Peluang Investasi dan Pariwisata Indonesia .............. 75 KTT G20 Momentum Tepat Promosikan Produk UMKM .............................. 78 KTT G20 Tunjukkan Komitmen Indonesia Kembangkan Ekonomi Hijau ...... 81 Masyarakat Antusias Menyambut G20......................................................... 85 Presidensi G20 Beri Peluang Ekonomi bagi Indonesia................................. 89 Presidensi G20 Menjadi Magnet Untuk Kejar Investasi di 2022 ................... 92 Side Event KTT G20 Titik Awal Pulihnya Ekonomi Indonesia...................... 95


Sinergitas Wujudkan Keamanan yang Kondusif Jelang Pelaksanaan G20 .. 98


1| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Dukung Persiapan Pelaksanaan G20 di Bali Oleh : Aldia Putra )* eluruh masyarakat harus terus mendukung secara penuh untuk persiapan pelaksanaan dari KTT G20 yang telah diupayakan oleh pemerintah di Bali demi kelancaran forum dunia tersebut. Kali ini Indonesia benar-benar disorot oleh dunia lantaran menjadi Presidensi sekaligus juga menjadi tuan rumah dalam forum dunia, yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Maka dari itu sudah mulai diadakaan koordinasi Kementerian Perhubugan (Kemenhub) dengan Polda Bali terkait dengan manajemen rekayasa lalu lintas hingga pematangan rencana penggunaan kendaraan listrik bagi delegasi KTT G20. Mengenai hal tersebut, Dirjen Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno manyatakan bahwa secara umum koordinasi dilakukan untuk mempersiapkan dengan matang gelaran internasional KTT G20 yang akan dihelat di Bali pada 15 hingga 16 November 2022 mendatang. Dalam keterangan resminya, Hendro menjelaskan bahwa memang pihaknya akan terus melihat bagaimana konsep dalam pelaksanaan pengamanan dan rekayasa lalu lintas. Dirinya ingin melakukan S


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 2 sinkronisasi dalam upaya menjalankan G20 yang berkaitan dengan masalah transportasi dan rekayasa lalu lintas. Sejauh ini memang persiapan rekayasa lalu lintas tersebut sudah dipersiapkan oleh Pemerintah dan tinggal melakukan koordinasi pelaksanaan tactical floor game atau TFG. Sementara itu, terkait dengan kendaraan listrik, Dirjen Hendro juga mengaku bahwa pihaknya telah menyiapkan sebanyak 30 bus listrik yang akan melayani empat koridor mulai dari bandara sampai ke Nusa Dua dan ada pula beberapa bus lain untuk mendukung pelaksanaan G20. Selanjutnya, Hendro juga berharap supaya semua pekerjaan maupun pelaksanaan kesiapan G20 dapat dilakukan bersama-sama. Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan juga telah menginfokan bahwa akan dimulainya tactical floor game tersebut pada sekitar bulan September 2022 dan nanti juga akan terus dilihat dapat titik supportnya di mana. Kemudian Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra juga menyatakan bahwa pihaknya akan menggelar operasi Puri Agung 2022 dan mengerahkan kurang lebih sekitar 6.744 personil dengan dukungan Mabes Polri. Dirinya juga mengungkapkan bahwa terdapat tujuh obyek pengamanan mulai dari bandara sepanjang rute yang akan dilakukan pengamanan, yakni pada kawasan Sawangan, kawasan GWK, Tahura Mangrove dan Pulau Kura-kura. Ada pula sebanyak delapan persimpangan di wilayah Bali yang perlu adanya rekayasa. Tidak hanya itu, namun Polda Bali juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perhubungan Bali karena telah memberikan fasilitas untuk mengkoneksikan CCTV sehingga dapat dimonitor di commad center Polda Bali. Kapolda Bali menguraikan bahwa Command Center yang disediakan memang sudah cukup lengkap dengan fitur yang sudah mendukung keamanan dengan tambahan fasilitas CCTV dari Dinas Perhubungan sehingga bisa diambil mulai dari setiap pelabuhan, pintu-pintu masuk ke Bali, juga jalan raya yang menjadi rute delegasi.


3| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Pihak Kapolda Bali mengaku pula terus mendukung Mabes Polri khususnya di pintu-pintu masuk fasilitas CCTV yang ada dan dilengkapi pula dengan fitur FR atau face recognition yang akan dikoneksikan dengan Command Center. Menanggapi hal tersebut, Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub, Cucu Mulyana menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut terkait 10 simpang yang terdeteksi dalam hasil survei. Pasalnya, ada anggota delegasi yang menginap di daerah Sanur sehingga simpang tersebut akan ditambah dua yang akan terimbas rekayasa lalu lintas. Cucu Mulyana juga menambahkan bahwa terkait ganjil genap akan dilakukan di sembilan ruas jalan dan pembatasan angkutan jalan di empat atau lima ruas jalan. Selain itu, Polda Bali juga akan menurunkan langsung patroli dari Polair di sepanjang rute, khususnya di tol, mengingat di kolong-kolong to ada kawasan perairan. Pengamanan juga dilakukan di bibir pantai kawasan Sawangan dan ITDC dimana terdapat penginapan. Terkait dengan ketersediaan angkutan bus, Direktur Angkutan Jalan, Suharto menguraikan bahwa bus yang akan digunakan dalam G20 telah disediakan skenario khusus. Berdasarkan skenario tersebut, akan disediakan sebanyak 30 bus listrik yang nantinya akan menjadi sarana mobilisasi. Dirinya juga menjelaskan bahwa memang ada sedikit kendala waktu tempuh, namun mengenai hal itu akan terus didiskusikan teknisnyaserta terus memohon masukan terhadap empat koridor yang disiapkan. Headwaynya sekitar 5 hingga 10 menit, sementara charging station di SPKLU sudah disediakan di beberapa lokasi dengan satu bus listrik memakan waktu kurang lebih 4 jam untuk pengisian daya. Persiapan yang dilakukan bukan hanya sekedar mengenai lalu lintas dan keamanan saja, melainkan juga dari segi kesehatan. Di bidang kesehatan, Kemenkes akan fokus memperkuat 4 hal untuk memastikan momentum pertemuan berjalan dengan aman dan sehat. Hal pertama adalah mengenai protokol kesehatan yang diperketat, kemudian hal kedua adalah akan dilakukan surveilans guna mencegah


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 4 kenaikan kasus COVID-19 dengan memperkuat 3T. Kemudian untuk hal ketiga adalah vaksinasi dan yang terakhir adalah dengan sistem perawatan, yang mana telah disediakan 5 RS telah disiapkan untuk rujukan pelayanan kesehatan KTT G20. Segala upaya sudah dilakukan oleh Pemerintah, mulai dari segi penataan lalu lintas, kemanan hingga kesehatan demi kelancaran pelaksanaan KTT G20. Maka dari itu sangat penting adanya dukungan dari seluruh pihak masyarakat Indonesia karena hal itu juga akan membawa nama baik Bangsa ini. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute


5| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia G20 Ajang untuk Tunjukkan Peran Indonesia di Kancah Internasional Oleh : Astuti Rahayu )* ndonesia terpilih menjadi Presidensi Forum G20. Forum tersebut memiliki arti penting karena menjadi ajang untuk menunjukkan peran vital Indonesia di kancah internasional. Sejak era orde lama, Indonesia memiliki posisi yang cukup baik di dunia internasional. Walau berstatus sebagai negara berkembang tetapi banyak presiden dan perdana menteri negara lain yang mengangkat topi pada pemimpin Indonesia. Pemerintah kita menganut politik bebas aktif sehingga bisa secara bebas dengan negara-negara lain, walau memiliki prinsip kenegaraan yang berbeda-beda. Peran Indonesia di kancah internasional makin dikuatkan saat menjadi Presidensi G20. Pada acara internasional itu, Indonesia menjadi tuan rumah, dan merupakan suatu kehormatan besar, karena baru pertama kali negara yang berstatus masih berkembang (bukan superpower) ditunjuk menjadi presidensi. Kepercayaan ini wajib dibalas dengan perlakuan baik selama G20 berlangsung. I


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 6 Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan presidensi G20 akan menjadi ajang bagi Indonesia untuk menunjukkan perannya dalam memimpin forum global guna mengatasi berbagai tantangan dan isu di tingkat dunia. Indonesia bertekad untuk mengatasi tantangan global yang masih akan muncul dan mencari solusi terbaik. Sri Mulyani melanjutkan, saat menjadi presidensi G20, Indonesia juga memastikan semua negara serta mendorong reformasi kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif pasca pandemi. Oleh karena itu, presidensi G20 mengusung tema recover together, recover stronger. Dalam artian, diharap pandemi akan segera berlalu sehingga akan fokus pada recovery dan perbaikan ekonomi. G20 adalah ajang untuk menunjukkan peran Indonesia di kancah internasional. Sungguh suatu kehormatan ketika ditunjuk menjadi presidensi, karena tidak semuanya mendapatkan kesempatan emas ini. Berarti Presiden Jokowi dianggap mampu untuk menjadi pemimpin dan menyelanggarakan G20 dengan lancar, walau masih situasi pandemi. Peran Indonesia di dunia internasional sangat bagus karena saat ada audensi dengan banyak pemimpin negara lain, baik di G20 maupun forum lain, pemerintah kita tidak dikucilkan. Keluwesan dan keramahan Indonesia membuat banyak orang merasa nyaman. Walau berstatus sebagai negara berkembang tetapi mereka tidak mem-bully, tetapi malah memberi semangat, bahkan berkolaborasi untuk mengatasi dampak pandemi. Tema G20 yakni recovery pasca pandemi dan stronger together. Indonesia memilih tema ini karena untuk mengatasi dampak pandemi maka butuh kerja sama yang baik antar negara. Di kancah pergaulan internasional, Indonesia dihargai dan disambut baik oleh pemimpin negara lain. Mereka menghargai dan mau bersahabat dengan Presiden Jokowi, dan menyambut baik ajakan untuk recovery bersama-sama. Pandemi terjadi secara global dan satu-persatu negara nyaris tumbang, tak hanya yang miskin dan berkembang tetapi juga negara maju.Untuk mengatasi dampak pandemi maka memang harus ada kerja sama yang bagus. Pemimpin negara lain mengagumi inisiatif Indonesia untuk


7| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia melakukan recovery bersama-sama, karena saat pandemi tidak boleh egois. Di dunia internasional, pemerintah kita menunjukkan bahwa kerja sama dan saling membantu itu penting, agar semua selamat dari corona. G20 tetap diselenggarakan saat pandemi karena acara ini sangat penting, sebagai frum internasional yang mempersatukan anggotanya untuk saling bekerja sama. Indonesia merasa terhormat ketika jadi presidensi karena dianggap mampu menyelenggarakan G20. Dalam kancah internasional, peran Indonesia juga penting, dan dihormati oleh banyak pemimpin negara lain. )* Penulis adalah pemerhati masalah internasional/kontributor citizen Journalism


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 8 G20 Bawa Komitmen Energi Hijau Oleh : Cindy Ramadhani )* onferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) membawa komitmen untuk mengganti ke energi hijau alias lebih ramah lingkungan. Ajang G20 juga menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa Indonesia sudah siap untuk mengganti sumber energi ke energi hijau. Saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2022 maka yang dibahas tidak hanya tema besar yakni: recover together, recover stronger’. Akan tetapi juga dibahas topik lain, seperti ekonomi di sherpa meeting, pemberdayaan perempuan melalui forum Woman of Twenty (W20), dan energi hijau di KTT G20 dan The Business 20 (B20). Terutama bahasan tentang energi hijau karena menarik perhatian seluruh peserta forum yang memang ingin tahu lebih lanjut manfaatnya. K


9| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Chair Task Force Energy, Sustainability, and climate, Nicke Widyawati, menjelaskan pentingnya energi hijau seperti yang sudah disampaikan oleh Presiden Jokowi. Akan ada transisi energi hijau yang nantinya dipaparkan pada pertemuan G20 mendatang. Hal ini sudah disepakati pada pertemuan B20 alias inception meeting business, yang diselenggarakan secara virtual pada akhir januari 2022. Transisi energi hijau merupakan tantangan bagi semua, tetapi juga peluang untuk menciptakan masa depan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Yang dimaksud energi hijau adalah energi masa kini yang tidak tergantung dari pengolahan fosil, tetapi merupakan energi dari hydroenergi, biodiesel, dll. Hijau bukanlah warnanya melainkan istilah yang digunakan karena memanfaatkan bahan-bahan alam sebagai sumber energi baru. Sehingga kita punya alternatif karena cadangan fosil makin menipis, dan ketika benar-benar habis tidak akan kelimpungan. Manfaat dari energi hijau adalah selain tidak usah menggunakan fosil sebagai bahan baku, juga lebih ramah lingkungan dan cinta bumi. Penyebabnya karena saat pengolahan dan penggunaan energi ini tidak akan membuat kepulan asap tebal yang hitam, yang bisa menipiskan lapisan ozon. Kita harus menjaga kesehatan bumi sehingga beralih ke energi hijau. Ada tiga isu prioritas yang menjadi fokus rekomendasi kebijakan transisi energi. Pertama adalah percepatan transisi ke tenaga berkelanjutan dan energi hijau, misalnya biofuel dan hidrogen. Harus ada percepatan agar suhu bumi tidak memanas dan maksimal batasnya adalah naik 1,5 derajat celcius, saat belum 100% berpindah ke energi hijau. Kedua, memastikan transisi yang adil dan terjangkau. Dalam artian, bahan bakar hijau alias biodiesel dll tak hanya ramah lingkungan tetapi harganya juga tidak terlalu mahal. Penyebabnya karena jika harga terlalu mahal, maka masyarakat tak mau memakainya, karena akan menguras kantor. Jadi pemerintah harus pintar berhitung agar tak rugi sekaligus tak memberatkan masyarakat. Sedangkan yang ketiga adalah kerja sama global untuk meningkatkan ketahanan energi. Misalnya untuk UMKM dan rumah tangga. Dalam


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 10 artian, seluruh anggota G20 wajib bekerja sama untuk membentuk dan menyalurkan energi hijau. Sehingga rakyatnya yang diuntungkan karena menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan, dan harganya tak terlalu mahal. KTT G20 dan B20 membawa komitmen untuk terus mempromosikan energi hijau, karena ia memiliki banyak keunggulan, di antaranya lebih ramah lingkungan dan merupakan sumber yang sustainable. Selain itu sumbernya juga dari alam sehingga tidak merusak laipsan ozon atau memanaskan suhu bumi, sehingga aman bagi semua orang. Anggota G20 juga mendukungnya sehingga kompak dalam menggunakan energi hijau. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini


11| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia G20 di Indonesia Momentum Pemanfaatan Ekonomi Digital Secara Adil Oleh : Yogi Purbananda )* emanfaatan ekonomi digital memang harus dilakukan secara adil sehingga tercipta kesetaraan antar negara anggota G20, termasuk juga dalam lingkup nasional harus ada keadilan yang dapat dirasakan para UMKM. Maka KTT G20 memang momentum paling tepat untuk terus mendorongnya. Perkembangan informasi dan teknologi digital yang belakangan semakin masif terjadi membuat hampir seluruh sektor harus ikut beradaptasi, termasuk pada sektor ekonomi. Maka dari itu belakangan ekonomi digital mulai banyak sekali digaungkan dan digadang-gadang menjadi salah satu cara perdagangan paling efektif. Namun sayangnya adalah belum semua negara siap untuk melakukannya dikarenakan perbedaan sumber daya. Mungkin bagi P


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 12 negara-negara yang sudah maju maka akan sangat mudah memanfaatkan digitalisasi, namun bagi negara yang masih berkembang bisa jadi hal tersebut akan membawa tantangan tersendiri. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengatakan bahwa Indonesia selaku presidensi dalam KTT G20 akan memastikan bahwa digitalisasi ekonomi dapat bermanfaat secara adil dan dapat mendukung masyarakat secara luas. Menurutnya momentum status presidensi dalam gelaran forum dunia tersebut memang menjadi sangatlah penting untuk bisa segera mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui transformasi digital. Tidak bisa dipungkiri bahwa memang penggunaan ekonomi digital menjadi solusi untuk bisa mengatasi pandemi COVID-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi. Pasalnya dengan adanya pandemi COVID-19 maka akan mendorong manusia untuk mengadopsi teknologi untuk memenuhi kebutuhan dan pada saat yang sama membantu mencegah penyebaran kasus COVID19 sendiri. Hal tersebut dikarenakan adanya pembatasan aktivitas dan mobilitas yang mau tidak mau akan mendorong ekonomi digital untuk berkembang secara eksponensial dan membuat banyak negara membuat forum untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital. Dengan semakin maraknya perkembangan dan penggunaan teknologi, maka akan sangat berdampak pula pada pertumbuhan sektor baru seperti e-commerce, fintech, edutech, healtech, agriculture dan juga media online. Bahkan terdapat data yang menunjukkan bahwa seluruh sektor informasi dan komunikasi menjadi sektor yang memiliki resiliensi di masa pandemi COVID-19. Iskandar menyebutkan bahwa pada tahun 2021 saja, nilai ekonomi digital di Indonesia meningkat hampir 70 miliar US Dollar dan tercatat sebagai nilai terbesar di kawasan Asia Tenggara. Maka dari itu dirinya meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi digital akan dapat terus tumbuh menjadi lebih besar mengingat besarnya penyebaran smartphone dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.


13| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Perlu diketahui bahwa jumlah koneksi seluler di Indonesia mencapai 345,3 juta atau sekitar 126 persen dari jumlah penduduk, yang mana artinya adalah setiap orang memiliki lebih dari satu telepon seluler. Untuk itu, demi bisa mendukung ekonomi digital terus berkembang, maka pemerintah sendiri memang telah memberikan dukungan melalui pengembangan talenta digital, antara lain melalui Kartu prakerja, gerakan literasi digital nasional untuk masyarakat, beasiswa talenta digital untuk tingkat profesional dan digital leadership academy. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian tersebut juga menambahkan bahwa tranformasi ekonomi berbasis digital memang harus dilakukan secara komprehensif di setiap lapisan masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan. Jika memang hendak melakukan tranformasi ekonomi digital dengan sangat efektif, maka memang harus ada di setiap lapisan masyarakat, baik dalam kegiatan bisnis, kegiatan sosial, maupun dalam rangka kegiatan pemerintahan dalam rangka percepatan pemerintahan berbasis digital. Salah satu langkah yang juga sudah diberikan oleh pemerintah adalah dengan diselenggarakannya Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia atau FEKDI 2022, yang merupakan side event dari G20 karena dapat menjadi wadah untuk memastikan proses digitalisasi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. adanya pandemi harus dipandangan dengan tetap optimis yakni memanfaatkan peluang tersebut untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Bangsa ini. Pada kesempatan lain, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi juga menyampaikan bahwa Indonesia memanfaatkan momentum sebagai presidensi G20 untuk terus mendukung transformasi digital, membangun konsensus serta mendorong perdagangan inklusif yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan sehingga memang transformasi digital terebut harus adil, transparan dan setara. Menurut Mendag Lutfi, transformasi digital dalam perdagangan diharapkan dapat mendorong pencapaian beberapa tujuan


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 14 pembangunan berkelanjutan, antara lain pengentasan kemiskinan serta pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi. selain itu memang transformasi digital sendiri dapat menjadi tiket emas untuk pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19. Lutfi juga menambahkan bahwa transformasi digital harus adil dan menawarkan kesempatan yang sama serta distribusi manfaat yang merata kepada semua pemangku kepentingan, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lantaran mereka adalah tulang punggung sistem produksi global yang menyumbang lapangan kerja dan jumlah usaha. Selain itu UMKM merupakan mesin inovasi, pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja dan kohesi sosial yang penting di negara anggota G20. Gelaran KTT G20 sendiri memang menjadi sebuah momentum yang sangat tepat, khususnya bagi Indonesia selaku presidensi dalam forum tersebut karena akan terus mendorong pemanfaatan ekonomi digital secara adil, baik itu kepada para pengusaha kecil dan besar di dalam negeri ataupun keadilan dalam konteks antar negara anggota. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini


15| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Event B20 Tingkatkan Investasi Berkesinambungan Oleh : Aprilian Hutapea )* eberadaan Investasi di Indonesia harus bisa dimanfaatkan dengan baik, terlebih lagi kemudahan bagi investor untuk menanamkan modal di Indonesia akan menjadi daya tarik untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi yang berkesinambungan. Ketua Bidang UMKM di Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Ronald Walla memberikan apresiasi atas terselenggaranya B20 Indonesia, acara tersebut bertujuan agar para pengusaha UMKM mampu mengelola bisnis yang berkesinambungan. Pembahasan terkait rantai pasok dan bisnis berkesinambungan ini mengemuka dalam The Business 20 atau B20 yang merupakan forum Bisnis dalam Presidensi G20 di Indonesia yang diselenggarakan di Jawa Timur pada 16 September 2022dan diikuti oleh para pegiat usaha. Diskusi secara spesifik menyoroti perihal proses rantai pasok yang efisien sehingga dapat berdampak positif terhadap bisnisnya. Ronald berujar, salah satu strategi bisnis yang ditekankan B20 adalah pengusaha UMKM harus memahami rantai pasok secara lebih baik terhadap keunggulan produk yang dimiliki sehingga memiliki daya K


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 16 kompetitif yang baik bagi perusahaan sehingga dapat memenuhi ekspektasi pelanggan. Penyelenggaraan G20 di Bali pada November mendatang akan membahas secara khusus hal yang berkaitan dengan perdagangan dapat membuka peluang besar dari pelaku UMKM untuk masuk ke dalam sistem rantai pasok global. Para pemangku kepentingan dari seluruh dunia diyakini bisa memberikan akses pelaku UMKM dari Indonesia untuk masuk ke dalam sistem tersebut. Dengan pendekatan yang dilakukan selama gelaran G20 itu diharapkan pelaku UMKM dalam negeri dapat secara inklusif masuk ke sistem rantai pasok global. Ronald menyampaikan para pegiat UMKM dan pelaku usaha di seluruh sektor industri untuk mempraktikkan model bisnis dan investasi yang berkesinambungan berbasis prinsip environment, social, governance (ESG). ESG ini ternyata telah populer di lima pasar utama Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Investasi berkelanjutan ini tentunya sangat mempertimbangkan lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan. Perusahaan yang menjalankan konsep ESG akan lebih mudah mendapatkan investasi dan menjadi pertimbangan dasar bagi para investor dalam melakukan pengambilan keputusan untuk berinvestai atau tidaknya dalam suatu perusahaan. Ronald menjelaskan, perusahaan yang mengimplementasikan konsep ESG ini akan dapat memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan, ekologi dan masyarakat melalui pemberdayaan komunitas. Sejumlah lembaga nirlaba juga telah mengampanyekan praktik bisnis dan investasi berbasis ESG. Wismilak Foundation, misalnya, menggelar Diplomat Succes Challenge atau DSC untuk mendorong pertumbuhan wirausahawan berusia 20-45 tahun. Forum diskusi ini juga memacu UMKM untuk terintegrasi dengan sistem rantai pasok global dan berinisiatif untuk mendampingi UMKM dalam melakukan transformasi digital agar dapat berakselerasi ke rantai pasok


17| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia global. Selain itu, UMKM diharapkan bisa mengkreasikan model bisnis yang berkelanjutan berbasis ESG. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Task Force Side Event dan CEO ASYX, Lishia Erza mengatakan, ke depannya harus ada perubahan tentang tata kelola rantai pasok secara global maupun nasional. Tantangannya adalah diharapkan adanya kerja sama antara perusahaan secara jangka panjang. Dalam forum B20 ini, rupanya mencakup banyak hal, yakni pembiayaan dan kapasitas industri, hubungannya dengan usaha yang lebih kecil, serta bagaimana pemerintah menjadi katalis. Demikian pula dari sisi keuangan. Harus diperkenalkan banyak model keuangan baru, mengingat pentingnya institusi keuangan bekerja sama dengan regulator yaitu Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan lainnya. Nantinya pasca B20 akan ada rancangan program hingga lima tahun ke depan untuk membina UKM dan level industri dari segala sisi. Program yang telah terselenggara sejak tahun 2010 ini merupakan inkubator kewirausahaan yang memperkokoh ekosistem wirausaha di Indonesia, serta mendukung bisnis berkelanjutan dalam ajang yang diselenggarakan B20 Indonesia. DSC merupakan salah satu contoh yang bagus, program ini sangat komprehensif, pengetahuan yang diberikan mampu memperkaya secara bisnis, perilaku sebagai pelaku usaha dan etika berusaha. Hal ini menjadi modal para peserta DSC untuk bisa berkembanga dan maju lebih besar. Event B20 juga menyoroti isu keberlanjutan lingkungan di mana Indonesia memiliki peran strategis untuk menanggulangi krisis iklim yaitu restorasi sumber daya alam. Executive Director Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Herlina Hartanto, menjelaskan bahwa untuk dapat merangkul stakeholder utama yaitu masyarakat desa yang dekat dengan hutan tropis, gambut dan lainnya, upaya yang dilakukan adalah dengan pemberdayaan masyarakat dan ekonomi.


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 18 Tentu saja harus ada investor untuk program tersebut, di mana investor akan memberikan dana dengan melihat sisi produk dan proses produksi apakah ada prinsip ramah lingkungan. Investor atau perusahaan model ventura juga memiliki ketertarikan kepada UMKM yang ramah lingkungan dan berdampak sosial. Event B20 rupanya mampu memberikan dampak positif tidak hanya pada ekonomi, tetapi juga pada lingkungan di mana produk yang ditawarkan mengandung prinsip ramah lingkungan. )* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara


19| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia G20 Momentum Indonesia Tunjukkan Kesuksesan Pengendalian Covid-19 Oleh : Savira Ayu )* erhelatan G20 tentu saja harus dimanfaatkan oleh pemerintah, khususnya dalam menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam upaya pengendalian Pandemi Covid19. Pandemi Covid-19 telah berdampak di banyak sektor, termasuk kesehatan, sosial dan ekonomi masyarakat di dunia. Selain itu, melambatnya kegiatan ekonomi dan pertumbuhan, ketimpangan akses terhadap kesehatan dan vaksin dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi adalah sebagian dari problem besar yang dihadapi dunia saat ini. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk (FISIPOL) UGM, Wawan Mas’udi, menyampaikan Presidensi G20 yang mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger” ini akan menjadi momen untuk pengakuan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi berkembang dan penguatan diplomasi Indonesia dalam kepemimpinan dunia. Sementara itu Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia perlu menunjukkan kemampuan yang baik dalam menangani pandemi Covid-19 di tanah air. Sebab, kemampuan tersebut akan menentukan kredibilitas dan efektivitas kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20, utamanya dihadapan banyak negara dengan tingkat ekonomi tertinggi di dunia. Sri Mulyani juga mengatakan, dalam Presidensi G20 nantinya topik penanganan Covid-19 akan dibahas dalam forum-forum tingkat menteri P


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 20 keuangan atau gubernur bank sentral. Hal ini juga yang akan menjadi aspek penting penentu perkembangan ekonomi suatu bangsa ke depannya. Pemerintah akan terus fokus mengatasi pandemi Covid-19 juga mempercepat penanganan akses vaksinasi kepada masyarakat. Sri Mulyani juga menuturkan, penanganan pandemi ini tentunya akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) demi mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tujuannya agar ekonomi memiliki daya tahan dan memiliki kemampuan untuk kembali pulih. Sebelumnya, Sri Mulyani juga mengatakan bahwa Indonesia masuk dalam negara terbesar ke-5 di dunia dari sisi akses dan capaian vaksinasi Covid-19. Capaian ini tentu saja bisa menjadi berita yang patut diwacanakan dalam momentum G20. tema Recover Together, Recover Stronger mencerminkan pentingnya mempromosikan produktivitas dan ketahanan serta stabilitas dan juga memastikan adanya perkembangan yang positif dan berkelanjutan. Upaya ini akan didukung oleh kepemimpinan global yang kuat serta lingkungan kemitraan yang mendukung. Sri mengatakan, maksud tema ini adalah untuk memperkuat koordinasi serta kolaborasi kebijakan keuangan dan fiskal-moneter untuk mendorong pemulihan secara bersama-sama dan tidak boleh ada negara yang tertinggal dalam jalur pemulihan. Sebagai bagian dari keanggotaan masyarakat global dan juga sebagai presidensi G20, Indonesia akan memanfaatkan momentum ini untuk mendorong kolaborasi dan kerjasama global. Menurut Menkeu, sebagaimana halnya dalam pandemi, perubahan iklim itu juga tidak bisa ditangani oleh satu negara meskipun mereka adalah negara besar. Indonesia sendiri memiliki target hasil kerja sama dalam penyelenggaraan presidensi KTT G20. Penyelenggaraan G20 2022 ditargetkan mampu menyelesaikan situasi yang unbalance pasca pandemi.


21| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Perhelatan KTT G20 harus berfokus pada penguatan kerja sama multilateral untuk memastikan terjadinya keseimbangan dalam pertumbuhan ekonomi di setiap negara. Tentu tidak mudah mengatasi pandemi covid-19 tanpa adanya kepemimpinan yang kuat. Pasalnya, virus corona telah terbukti berdampak pada berbagai aspek, terutama pada sektor kesehatan dan ekonomi. Terganggunya aspek ekonomi tentu akan berdampak pula pada aspek keamanan. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia akan terus mendorong negara G20 dalam membangun kolaborasi dan menggalang kekuatan untuk memastikan masyarakat dunia dapat merasakan dampak positif dari kerja sama ini, termasuk di dalamya negara negara miskin dan berkembang. Presiden juga menyebut, Indonesia berusaha membangun tata kelola dunia yang lebih adil. Melalui Presidensi G20, Indonesia akan terus berupaya dalam memperkuat solidaritas dunia dalam mengatasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Dari sisi pemulihan ekonomi, pemerintah dinilai telah bekerja cukup maksimal. Beberapa bulan yang lalu, ekonomi Indonesia sempat mengalami resesi dan pertumbuhan ekonomi mencapai titik terendah dan menyentuh lebih rendah minus 5 persen. Perhelatan G20 di Nusa Dua, Bali tentu harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk meningkatkan diplomasi ekonomi melalui upaya menciptakan arsitektur ekonomi dan kesehatan global pasca krisis pandemi Covid-19. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 22 G20 Percepat Transformasi Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 Oleh : Alfisyah Diansari )* onferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 diyakini mampu mempercepat transformasi Indonesia di masa pandemi. Peluang emas tersebut tentunya harus dimanfaatkan secara optimal demi memperbaiki sektorsektor yang sempat dihantam oleh Pandemi Covid-19. Indonesia menyoroti pentingnya kebijakan global untuk menghilangkan disparitas, menjembatani kesenjangan dan meningkatkan produktivitas ekonomi yang berkelanjutan. KTT G20 2022 juga akan berfokus pada respons multi segi untuk Covid-19 dari perspektif global. Dalam Sherpa Track G20 yang membahas isu ekonomi non-keuangan, transformasi ekonomi menjadi salah satu isu prioritas yang diidentifikasi oleh Development Working Group (DWG) G20. Isu lainnya termasuk pembangunan inklusif dan berkelanjutan, ketahanan dan multilateralisme. Demi mencapai transformasi ekonomi, ekosistem pengetahuan dan inovasi yang kuat dalam memainkan peran penting dengan menggunakan pendekatan ekonomi berbasis pengetahuan. Untuk membawa pengetahuan ke agenda kebijakan global, kelompok keterlibatan Think 20 (T20) menyatukan think tank dan lembaga K


23| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia penelitian yang diakui secara global untuk mengembangkan rekomendasi kebijakan berbasis penelitian yang secara resmi diserahkan kepada para pemimpin G20 untuk dipertimbangkan. Presidensi G20 Indonesia menempatkan Indonesia pada garis depan fokus dan perhatian internasional, utamanya yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi dan sosial. Dalam konteks ini, Australia merupakan mitra penting bagi Indonesia dalam mencapai upayanya untuk mendorong komitmen kolektif global untuk mempercepat pemulihan ekonomi global yang inklusif. Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, pun menyatakan dukungan negaranya terhadap presidensi G20 Indonesia. Deputi Bidang Perekonomian Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan, sudah saatnya Indonesia membangun kembali lebih baik, tidak berpuas diri dengan pemulihan ekonomi, namun harus mendorong pertumbuhan ekonomi. Kita harus meredesain transformasi ekonomi Indonesia Pasca-Covid19, tidak hanya kembali ke masa sebelum krisis, namun lebih baik dari sebelum krisis. Transformasi ekonomi ini merupakan titik penting kita untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Peningkatan kualitas pendidikan, riset, inovasi, pengetahuan dan kebijakan berbasis bukti adalah penting untuk meningkatkan daya saing. Integrasi isu-isu kebijakan utama sepert transformasi ekonomi dan kebijakan sosial penting untuk menghasilkan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Amalia juga menuturkan bagaimana isu prioritas DWG, khususnya transformasi ekonomi, mendukung pencapaian agenda G20. Diantaranya dengan mengimplementasikan enam strategi besar transformasi ekonomi Indonesia yang terdiri dari sumber daya manusia yang kompetitif, produktivitas ekonomi, ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi domestik dan pemindahan ibu kota. Lebih lanjut, Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Edi Prio Pambudi yang


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 24 juga Co-Sherpa G20 menjelaskan, Presidensi G20 Indonesia akan mengintegrasikan masukan dari kelompok kerja dan kelompok keterlibatan untuk memastikan serapan kebijakan G20 terkait transformasi ekonomi dan kebijakan sosial. Sementara itu, Yose Rizal Damuri selaku Direktur Eksekutif CSIS dan Co-Chair T20, Menyoroti tantangan terbesar yakni menemukan common ground untuk bergerak mendapatkan mekanisme dan sistem di tingkat global yang dapat mendukung penyelesaian isu-isu yang ada. Selain itu, Yose berharap G20 tidak hanya sebagai communique atau sebatas komitmen saja, tetapi perlu didorong untuk pembentukan dan penggalangan aksi dalam pemulihan ekonomi dunia. Pada kesempatan berbeda, Presiden RI Joko Widodo menyebut bahwa nukan saatnya bagi negara-negara untuk menonjolkan rivalitas atau membuat ketegangan baru yang mengganggu pemulihan dunia. Presiden meyakini tidak ada satu negara pun yang bisa bangkit sendirian. Menurutnya, kebangkitan satu kawasan akan membangkitkan pula kawasan yang lainnya. Sebaliknya, keruntuhan satu kawasan juga akan turut meruntuhkan kawasan yang lainnya. Di samping itu, Jokowi menegaskan bahwa negara-negara G20 juga memiliki tugas untuk melakukan beberapa transformasi, antara lain mempercepat proses transisi menuju ekonomi baru, mempercepat transformasi digital yang merata dan terjangkau dan mendukung kebangkitan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Ia juga berharap pertemuan G20 ini dapat menghasilkan langkah konkret yang dapat segera dilaksanakan. Tentunya Indonesia memerlukan transformasi demi perbaikan di masa pandemi Covid-19. KTT G20 sudah sudah semestinya menjadi momentum bagi Indonesia pada khususnya untuk merumuskan langkah konkret dalam mempercepat transformasi di masa Pandemi. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini


25| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Generasi Muda Miliki Peran Penting Sukseskan G20 Oleh : Rizki Kurnia )* 20 akan dilaksanakan di Indonesia, tepatnya di Bali, tanggal 15 November 2022 mendatang. Indonesia sangat bangga karena dipercaya menjadi tuan rumah sebuah forum internasional. Acara ini tidak hanya melibatkan kaum tua saja, tetapi generasi muda juga memiliki peran penting untuk mensukseskannya, karena generasi muda memiliki kreatifitas tinggi. Indonesia mendapat kehormatan sebagai presidensi G20 tahun 2022, sekaligus menjadi tuan rumahnya. Acara ini sangat penting karena akan memposisikan Indonesia sebagai negara berkembang yang luwes dalam pergaulan internasional. Forum G20 juga menjadi ajang promosi bagi pariwisata dan investasi Indonesia. Oleh karena itu, seluruh warga negara Indonesia wajib untuk mensukseskan G20, termasuk generasi muda. Para pemuda sebagai calon pemimpin bangsa diharap untuk ikut andil dalam kesuksesan G20. Jangan malah mengabaikannya dan menganggapnya sebagai acara biasa, padahal G20 adalah acara internasional dan bergengsi tinggi. Staf Khusus Penguatan Program-Program Prioritas Kementerian Luar Negeri, Dian Triansyah Djani, menyatakan bahwa pemerintah mendorong kontribusi aktif kaum muda secara fisik maupun virtual, untuk mendukung G20. Para pemuda menjadi katalis untuk langkah yang diambil oleh para pemimpin G20. Dalam artian, para pemuda dan pemudi di seluruh Indonesia bisa memeriahkan G20 secara langsung atau via internet. Jika mereka tinggal G


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 26 jauh dari lokasi G20 maka bisa ikut mengkampanyekan G20 di sosial medianya masing-masing. Tujuannya agar masyarakat Indonesia memahami apa itu G20 dan bangga bahwa Indonesia menjadi negara berkembang pertama yang menjadi presidensi G20. Jika banyak pemuda yang kreatif dan membuat berbagai konten mengenai G20 di media sosial, maka akan menjadi gerakan massal. Netizen muda yang kreatif akan membuat foto, desain, dan video mengenai G20 dan mengekampanyekan ke seluruh dunia via akun media sosialnya. Dengan cara ini maka nama Indonesia dan G20 akan lebih terkenal serta viral. Dian Triansyah Djani melanjutkan, Kelompok pemuda merupakan fokus inklusivitas Presidensi G20 Indonesia, selain UMKM, perempuan, dan penyandang disabilitas. Dalam artian, G20 tidak hanya fokus pada pengembangan ekonomi internasional pasca pandemi, tetapi juga halhal lain, termasuk para pemuda. Mereka adalah calon pemimpin bangsa sehingga menjadi perhatian pula pada perhelatan G20. Pemerintah juga menunjuk perwakilan anak muda yang berprestasi sebagai juru bicara G20, yakni Maudy Ayunda. Ia menjadi juru bicara bukan saja karena kemampuan public speaking-nya. Namun juga karena berprestasi dan merupakan lulusan S2 dari kampus bergengsi di luar negeri. Diharapkan dengan penunjukan anak muda sebagai juru bicara, maka gaung G20 akan lebih terdengar pada generasi muda. Mereka tak lagi apatis dan melewatkan ajang internasional ini begitu saja. Namun juga turut bangga dan berperan aktif, baik secara langsung maupun secara virtual (di media sosial). Sementara itu, Angelo Wijaya, Kepala Proyek Management Office Y20 Indonesia, menyatakan bahwa para pemuda bisa bergabung dalam Y20 untuk mensukseskan acara ini secara langsung. Ia pernah menjadi perwakilan Y20 Indonesia ke Italia tahun 2021 lalu. Ia juga berharap akan ada lebih banyak pemuda Indonesia yang berperan aktif dalam perhelatan Y20 dan G20 tahun ini.


27| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Y20 atau Youth 20 adalah wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk dapat saling berdialog. Jika para pemuda berkumpul, maka mereka tidak akan hanya sekadar memperkenalkan diri, namun juga berdialog dan berdiskusi, sehingga terjadi kolaborasi yang positif antar pemuda di kancah internasional. Pemuda yang merupakan motor penggerak dimasa depan secara resmi dilibatkan dalam G20 melalui Y20. Diharap jika yang berkumpul sesama anak muda, maka akan jadi lebih ‘hidup’ dan semangatnya berkobar. Mereka sama-sama ingin maju dan bangkit dari efek pandemi selama hampir 3 tahun ini, sesuai dengan motto G20 tahun 2022, Recover Together, Recover Stronger. Pendiri Wahid Institute yang merupakan putri dari mendiang Gus Dur (mantan Presiden RI), Yenny Wahid, menyatakan bahwa ia mengapresiasi Y20 karena mereka kreatif dan peduli terhadap masyarakat. Mereka adalah motor pembangunan, tidak hanya hari ini tapi juga di masa depan. Dalam artian, para pemuda memang harus kreatif dan Y20 dapat menjadi tempat bagi mereka untuk menyalurkannya. Dengan dialog dan sharing dengan para pemuda dari negara anggota G20 lain, maka mereka bisa bekerja sama dalam bidang kreatif. Misalnya membuat channel Youtube untuk mempromosikan G20 dan Y20. Generasi muda memiliki peranan yang sangat penting dalam mensukseskan gelaran G20 di Indonesia. Di antaranya dengan bergabung dengan Y20 sehingga bisa melakukan dialog dan sharing dengan anggota Y20 dari negara-negara lain, dan akan berkolaborasi dan mendukung kreativitas masing-masing. Para pemuda memiliki tenaga dan kreativitas dan akan membuat G20 makin sukses. )* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 28 Indonesia Dorong Kembangkan Ekonomi Biru dalam KTT G20 Oleh : Aulia Hawa )* emerintah Indonesia mendorong pengembangan ekonomi biru dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Komitmen Indonesia ini merupakan upaya mewujudkan kesejahteraan berkelanjutan, khususnya dalam mengangkat sumber daya kelautan. Luhut Binsar Panjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, telah mengajak para negara anggota G20 untuk membangun ekonomi biru dan hijau. Hal ini disampaikannya saat dirinya menghadiri Gala Dinner G20 Climate Minister’s Meeting di Belitung pada 7 September 2022. Dalam keterangan tertulisnya, Luhut mengaku bahwa dirinya mengajak kepada seluruh negara untuk membangun prototipe ekonomi biru dan ekonomi hijau untuk masa depan bumi. Dirinya juga mengajak negara G20 untuk berperan dalam diskusi terkait roadmap G20 untuk negara berkembang. Karena bagaimanapun juga keberlanjutan serta masa P O


29| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia depan bumi tergantung dengan komitmen dan aksi setiap negara dalam menjaganya. Selain itu, Luhut juga mengungkapkan, bahwa terdapat tantangan mengenai kemampuan negara berkembang dalam mengatur keuangan untuk perbaikan iklim dan target pembangunan berkelanjutan. Menghadapi hal ini, Indonesia telah membentuk Global Blended Finance Alliance, sebagai wadah untuk mendorong percepatan investasi dalam kedua bidang tersebut. Sebelumnya, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa telah mempromosikan roadmap ekonomi biru untuk mengembangkan potensi sumber daya laut Indonesia. Dirinya menjelaskan bahwa Indonesia memiliki modal besar untuk pengembangan ekonomi biru, yaitu 17.508 pulau, 290 ribu km2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan 80.791 km garis pantai. Menurutnya, ekonomi biru memiliki potensi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi global serta mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), seperti tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi dan infrastruktur. Kemudian, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, ekosistem lautan serta kemitraan untuk mencapai tujuan. Selain itu, Suharso menilai bahwa ekonomi biru juga dapat mencegah dan mengurangi polusi laut pada 2025 sekaligus meningkatkan nilai ekonomi pada saat yang bersamaan. Serta, berkontribusi dalam transformasi ekonomi Indonesia setelah pandemi Covid-19. Dalam kesempatan tersebut, Flemming Moller Mortensen selaku Menteri Kerjasama Pembangunan dan Kerjasama Denmark memberikan 3 usulan dalam ekonomi biru. Pertama, ekonomi biru yang kuat harus berbasis didasarkan pada transisi hijau yang adil dan merata. Ekonomi biru dan transisi energi hijau harus berjalan beriringan. Kedua, dibutuhkan kemitraan publik-swasta yang kuat dalam ekonomi biru lintas sektor negara dan wilayah. Ketiga,


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 30 dibutuhkan kolaborasi regional dan multilateral yang kuat untuk mengatasi lintas batas ekonomi biru. Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Alamia Adiningar Widiyasanti menyampaikan pembentukan roadmap Ekonomi Biru dilakukan sejalan dengan momentum G20 Indonesia. Tujuannya, guna menyerap aspirasi dari berbagai pemangku kepentingan terkait. Rencananya, blue economy akan diluncurkan awal tahun 2023 pada saat Indonesia menjadi chairman ASEAN 2023. Amalia menuturkan, bahwa sejak tahun 2020, Bappenas telah meluncurkan blue economy framework untuk menyatukan pikiran dari semua pihak. Bahkan, konsep ini digadang bisa memajukan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Kemudian, pada tahun 2021 lalu, ekonomi biru juga mulai dibahas di forum Development Working Group sebagai bagian dari G20. Di sinilah peluang pengembangan dan upaya menuju transformasi ekonomi dibahas. Di sisi lain, Penjabat (PJ) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ridwan Djamaluddin mengatakan Ekonomi Biru sangatlah relevan bagi bangka belitung. Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan dalam pertemuan Development of Indonesia’s Blue Economy Roadmap dihadapan para delegasi G20 Belitong, di Hotel BW Suite, Tanjungpandan, Kabupaten Belitung. Ridwan mengatakan, G20 di Indonesia mendorong upaya kerjasama bagi pemulihan ekonomi global. Sehubungan dengan acara tersebut, Indonesia dalam upaya memajukan ekonomi biru yang sejalan dengan MDGs yang tengah diupayakan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dengan didukung oleh teknologi, pariwisata dan inovasi energi. Ridwan menyebutkan, sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki potensi perikanan terbesar kedua setelah China. Laut dengan potensi signifikan Coral Triangle (Segitiga Karang) merupakan rumah dari 76 persen spesies karang dan 47 persen spesies ikan terumbu karang dunia. Dirinya juga berujar bahwa ekonomi biru merupakan gagasan


31| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia pembangunan berkelanjutan, berpusat pada laut, membutuhkan keberlangsungan hidup ekosistem laut. Ekonomi biru sendiri merupakan potensi sempurna bagi Indonesia untuk mencapai keuntungan ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya yang sudah ada bagi pertumbuhan ekonomi, peningkatan kehidupan dalam mempertahankan pelestarian ekosistem laut. Pengelolaan laut tentu saja perlu ditempatkan pada dimensi pembangunan berkelanjutan serta menjadi bagian untuk mendukung pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Di sisi lain laut yang sehat juga akan menjadi kunci keberlanjutan pembangunan bagi Indonesia. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Insititute


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 32 Indonesia Dorong Peran G20 dalam Menyelesaikan Polycrisis Dunia Oleh : Edward Harahap )* eran dari adanya forum KTT G20 dalam upaya menyelesaikan polycrisis yang sedang terjadi di dunia ternyata sangatlah besar, pasalnya di sana Indonesia berperan selaku Presidensi akan terus mendorong seluruh negara bisa bersama menyatukan kekuatan dan bangkit bersama-sama. Krisis yang terjadi belakangan secara menyeluruh di dunia ini terkesan terus menerus bergantian terjadi, mulai dari adanya krisis akibat pandemi Covid-19, lalu merembet ke krisis pangan, termasuk juga diperparah dengan krisis energi yang terjadi karena konflik antara Rusia dan Ukraina hingga krisis keuangan lantaran normalisasi kebijakan moneter dari negara maju. Seluruh krisis tersebut terjadi dan saling bersinggungan satu sama lain atau terjadi secara simultan sehingga memang banyak pengamat yang P


33| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia menyatakan kalau sekarang dunia sedang mengalami ‘polycrisis’. Maka dari itu memang sangat penting bagi negara-negara mampu untuk bisa bersatu dan bangkit secara bersama-sama dengan meninggalkan segala macam perbedaan kepentingan demi menyelamatkan dunia. Peran dari KTT G20, utamanya Indonesia yang menjadi presidensi di dalamnya menjadi sangatlah penting dan menentukan dalam hal tersebut. Bagaimana tidak, pasalnya forum itu diisi oleh negara-negara yang menguasai sekitar 80 persen perekonomian dunia sehingga tentu segala pembahasan dan kebijakan yang lahir darinya akan sangat berdampak. G20 beranggotakan Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, China, Turki dan Uni Eropa. Terkait hal tersebut, Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan bahwa dirinya sangat menginginkan G20 menjadi relevan bagi seluruh dunia di masa-masa sulit seperti sekarang ini, bahkan bukan hanya bermanfaat bagi anggota-anggota G20 saja. Maka sebagai presidensi G20, Indonesia sangatlah berkesempatan untuk bisa memastikan kepentingan rakyat Indonesia didengar oleh seluruh dunia. Selain itu, sebagai tuan rumah, Indonesia sendiri juga dapat mengusulkan isu dan memimpin dialog yang sesuai dengan tujuan bangsa ini. Setidaknya terdapat tiga isu yang diusung Indonesia dalam Presidensi G20, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital hingga transisi energi. Pengangkatan ketiga isu tersebut dikerenakan Presiden Jokowi sangat menginginkan untuk bisa berkontribusi melalui G20 dengan jauh lebih besar bagi pemulihan ekonomi dunia serta memiliki ambisi untuk dapat membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil dan lebih berkelanjutan sesuai kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Olej karena itu tema besar yang diusung oleh Presidensi G20 Indonesia adalah recover stronger, recover together. Dalam suatu kesempatan pada forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden Jokowi juga pernah menekankan bahwa memang inklusivitas adalah prioritas utama kepemimpinan Indonesia dalam G20.


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 34 Inklusivitas tersebut juga menjadi sebuah komitmen tegas dari Indonesia sendiri untuk bisa membuktikan no one left behind atau semua negara jangan sampai ada yang tertinggal sehingga seluruhnya bisa maju secara bersama-sama, terutama dalam mengatasi Covid-19 dan pemulihan ekonomi global. Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia akan terus berupaya agar G20 dapat bekerja untuk kepentingan semua negara termasuk untuk negara maju dan berkembang, negara Utara dan Selatan, negara besar dan kecil, negara kepulauan dan pulau kecil seperti di Pasifik serta kelompok rentan yang memang harus diprioritaskan. Untuk itu, dengan mengusung semangat bangkit bersama tersebut, maka Indonesia juga mengundang negara-negara kepulauan kecil yakni Komunitas Karibia dan Forum Kepulauan Pasifik di G20. Selain itu Indonesia juga menyampaikan komitmen seriusnya untuk mengundang Uni Afrika dalam G20 bahkan keikutsertaan negara-negara kepulauan kecil dan Uni Afrika tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah G20. Upaya untuk melibatkan negara kepulauan dan negara-negara sahabat di Benua Afrika memang bukanlah tanpa alasan. Pasalnya memang konflik militer yang terjadi di Rusia dan Ukraina telah meningkatkan harga pangan, seperti untuk komoditas biji-bijian, pupuk dan energi sehingga menyebabkan adanya efek berantai ekonomi yang lebih memperburuk krisis dan mempengaruhi banyak negara-negara di dunia termasuk Ethiopia, Kenya dan Somalia. Di sisi lain, banyak pula negara-negara dari Ghana hingga Zambia yang sebenarnya telah meminta bantuan IMF untuk memperbaiki utang mereka seperti pada laporan data dari Bloomberg. Maka memang sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa suara dari setiap negara yang merasakan imbas ketidakpastian global saat ini sangatlah penting untuk bisa didengar di Forum G20. Masih terkait dengan upaya pengendalian serta penanganan pandemi Covid-19, Indonesia sendiri juga tak berhenti untuk terus menyuarakan


35| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia ketersediaan vaksin Covid-19 bagi seluruh negara tanpa adanya ketimpangan. Berbagai hal tersebut terus dilakukan karena memang Indonesia adalah selaku Presidensi G20 sehingga menjadi ujung tombak dari solusi permasalahan global. Peran KTT G20 bagi Indonesia sebagai Presidensi di dalamnya sangatlah penting dan banyak pihak yang menitipkan permasalahan mereka untuk bisa segera diatasi, terutama di era polycrisis dunia seperti sekarang ini sehingga semua negara harus bergabung dan meningkatkan inklusivitas bersama-sama. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 36 Indonesia Rangkul Negara-Negara Berkembang dalam Event G20 Oleh : Kurnia Sandi )* ndonesia membuktikan komitmen untuk bisa menghadapi seluruh tantangan global secara bersama-sama tanpa membeda-bedakan, maka keputusannya patut diapresiasi yakni mampu merangkul beberapa negara berkembang dan negara kecil dalam rangkaian event G20. Penyelenggaraan KTT G20 merupakan salah satu ajang untuk bisa membuat banyak negara saling bekerja sama dalam rangka mencapai sebuah tujuan tertentu. Namun tentunya kerja sama yang dilakukan tidak akan efektif apabila ternyata hanya melibatkan negara-negara yang sudah maju saja. Justru untuk bisa mendapatkan banyak perspektif secara komprehensif dan holistik, utamanya memperbaiki berbagai macam tantangan global, maka juga sangat penting mampu mengikutsertakan pula negara-negara kecil dan negara berkembang. Selain agar mendapatkan tambahan perspektif yang baru, namun juga akan sangat menguntungkan untuk I


37| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia kebangkitan bersama sesuai dengan tagline secara garis besar yang diangkat oleh Indonesia. Maka dari itu, selaku Presidensi sekaligus tuan rumah dalam gelaran KTT G20 yang dilaksanakan pada tahun 2022 ini di Bali, Indonesia juga mengundang negara-negara kepulauan dan negara kecil dalam forum Internasional tersebut. Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu, Tri Tharyat ketika menghadiri media briefing Kemlu di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, dirinya mengungkapkan bahwa sangat bangga dengan keputusan Indonesia untuk mengundang semua negara tanpa memandang tersebut. Lebih lanjut, Tri Tharyat menambahkan bahwa terdapat Fiji yang mewakili forum Pacific Island Forum, lalu ada perwakilan dari Suriname selaku ketua Caribbea Community. Sehingga sudah sangat jelas bahwa di sana terdapat asas sama rata tanpa adanya diskriminasi sama sekali. Bahkan dengan bangganya, Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemlu tersebut juga menerangkan bahwa sejauh ini sama sekali masih belum pernah ada terobosan seperti yang dilakukan oleh Presidensi G20 Indonesia seperti itu sepanjang sejarah. Pasalnya penyelenggaraan KTT G20 sebelumnya juga turut serta mengundang Uni Afrika, Ketua NEPAD African Union Development Agency yang saat ini dipegang oleh Rwanda. Beberapa negara lain yang juga turut diundang dalam gelaran KTT G20 oleh Indonesia menurut Tri Tharyat adalah Senegal, Spanyol, Singapura serta dalam konteks untuk mempersatukan ASEAN, maka Indonesia juga turut mengundang Kamboja, termasuk juga ada Belanda dan Uni Emirat Arab (UEA). Secara garis besar memang keberlangsungan KTT G20 tersebut digunakan untuk bisa mengatasi krisis, utamanya adalah krisis yang terjadi di daerah Asia, Rusia hingga Amerika Latin. Selain itu tujuan utama dari pertemuan Internasional tersebut adalah untuk bisa mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan juga inklusif. Seluruh hal tersebut merupakan hal yang sangat penting karena untuk bisa menghadapi segala macam tantangan yang bisa saja menghadang


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 38 di kemudian hari, utamanya belakangan ketika ada serba ketidakpastian global yang terjadi. Dengan tegas, Dirjen Tri juga menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang mampu merangkul seluruh pihak dengan tanpa membedabedakan sama sekali karena terbukti dari seperti apa isu yang diangkat, serta siapa saja negara yang diundang. Sehingga meski negara berkembang dan negara kecil sekalipun, akan turut didengar suaranya. Terlebih, dirinya mengutarakan bahwa hasil dari forum KTT G20 tersebut harus bisa memperoleh sesuatu yang sangat konkret untuk kepentingan seluruh negara, bukan hanya dihegemoni oleh negara-negara yang sudah maju saja ataupun kepentingan masing-masing, melainkan semuanya harus melebur menjadi satu sehingga asas inklusifitas benarbenar terwakili. Maka diharapkan, seluruh hasil perundingan dan juga kerja sama yang didapatkan dari sebuah forum Internasional tersebut nantinya akan benar-benar mendatangkan kebaikan untuk seluruh pihak tanpa terkecuali. Bukan hanya sekedar negara-negara berkembang dan negara kecil saja, melainkan Presiden Jokowi juga turut mengundang Rusia, yang mana padahal beberapa anggota G20 merasa keberatan lantaran terjadinya konflik antara negara tersebut dengan Ukraina. Namun untuk membuktikan kalau Indonesia memang sama sekali tidak memihak manapun dan menjunjung tinggi kebersamaan, maka secara profesional Indonesia akan tetap mengundang Rusia. Dengan upaya dan keseriusan yang diberkan oleh Presiden Jokowi tersebut, akhirnya belakangan membuat sikap Amerika Serikat yang selama ini terus berseteru dengan negara komunis termasuk Rusia, pun akhirnya perlahan melunak. Bahkan mereka menyatakan bahwa sama sekali tidak memiliki niatan untuk menjauhkan negara lain dari Rusia. Sebagai informasi, Presiden Jokowi sendiri selaku pimpinan G20 telah secara resmi mengundang kedua negara yang saat ini tengah berkonflik tersebut, yakni undangannya langsung ditujukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.


39| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Bahkan tanpa ragu, dan mampu mencetak sejarah sebagai negara Asia yang pertama kali menginjakkan kaki di tengah kedua negara berkonflik tersebut, Presiden Jokowi secara langsung bertemu dengan Zelensky dan Putin. Bukan hanya dalam rangka mendesak supaya kedua negara itu segera menyelesaikan konflik mereka, namun secara baik-baik, Jokowi juga mengundang mereka supaya datang ke KTT G20. Dalam rangka menjadikan semua negara mampu berkembang secara bersama-sama, Indonesia langsung merangkul negara-negara berkembang dan negara kecil dalam event G20. Undangan tersebut memiliki esensi yang sangat penting, yakni supaya ada perspektif yang komprehensif dan holistik dalam menghadapi segala macam tantangan global agar bisa diselesaikan secara bersama-sama. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 40 Indonesia Sukses Dorong Inklusifitas dalam KTT G20 Oleh : Savira Ayu )* erja sama antar negara menjadi hal yang sangat penting, bahkan merupakan kunci untuk bisa terus bangkit setelah terjadinya pandemi. Melihat fakta tersebut, Indonesia akhirnya mengalami kesuksesan dalam upayanya terus mendorong inklusifitas antar negara dalam forum KTT G20. Semangat untuk terus mewujudkan persatuan dunia ternyata berhasil dengan sangat sukses didorong oleh Presiden RI Joko Widodo dalam gelaran forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20). Hal tersebut oleh banyak pengamat dinilai memang sesuatu yang wajib dan bahkan menjadi kunci jika negara-negara ingin segera bisa bangkit dari keterpurukan dan krisis pascapandemi Covid-19. Pada era serba ketidakpastian seperti sekarang ini, maka sudah bukan saatnya lagi bagi negara-negara terlalu mementingkan kepentingannya sendiri saja dan seolah bertindak sangat arogan, melainkan justru K


41| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia sekarang ini waktunya seluruh negara bisa bersatu dan saling bahumembahu demi kepentingan bersama. Tidak sedikit dari peran aktif melalui langkah politik luar negeri yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi ternyata memang membawa dampak sangat positif. Buktinya hubungan komunikasi berhasil dibangun dengan para pimpinan dunia lainnya dengan sangat elegan. Mengenai hal tersebut, Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengaku bahwa memang tindakan yang dilakukan oleh Presiden sudah sangat tepat. Pasalnya kunjungan kenegaraan ke negara-negara sahabat seperti China, Jepang dan Korea Selatan beberapa waktu lalu terbukti sukses langsung memperkuat perekonomian Nasional. Bukan hanya sekedar langkah untuk formalitas saja, melainkan Hikmahanto menilai bahwa pendekatan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi sangatlah unik lantaran dengan memberikan personal touch. Bahkan bukan hanya tiga negara di Asia Timur itu saja, melainkan Presiden RI Ketujuh tersebut juga terus melakukan pendekatan personal touch kepada pimpinan negara lainnya yang menjadi anggota G20 sehingga sama sekali tidak membeda-bedakan sikap. Hebatnya lagi adalah, bukan sekedar pada negara yang tengah stabil saja, namun Presiden Jokowi juga langsung melakukan kunjungan kepada negara yang tengah berkonflik. Memang kunjungan yang penuh risiko dari Presiden Jokowi ke Rusia dan Ukraina sempat banyak sekali disorot lantaran beliau rela mempertaruhkan keselamatannya demi bisa menggugat agar kedua negara yang tengah berkonflik tadi segera bisa menghentikan konfliknya karena justru dampak yang dirasakan akan menyebar secara luas bahkan harus ditanggung pula oleh negara yang sama sekali tidak ada kaitannya. Buktinya sejumlah sanksi dan juga peraturan akhirnya membuat Rusia dan Ukraina sempat menghentikan kegiatan ekspor gandum mereka, padahal diketahui keduanya merupakan termasuk negara penghasil gandum terbesar, sehingga pasokan pangan global menjadi sangat


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 42 terguncang dan harganya pun menjadi meroket sehingga ancaman inflasi mulai menghantui. Bukan hanya sekedar untuk misi perdamaian saja, melainkan kunjungan Presiden Jokowi dengan bertemu secara langsung bersama Presiden Putin dan Presiden Zelensky juga adalah bentuk misi dari agenda penyelenggaraan G20 yang akan digelar pada November 2022 mendatang. Pasalnya terdapat beberapa negara yang mengancam melakukan walkout apabila ternyata Rusia masih datang dalam KTT tersebut. Tentunya sebagai negara Presidensi, Indonesia tidak bisa tinggal diam saja mengetahui hal tersebut. Maka dari itu Bangsa ini akan terus mengupayakan bagaimana terciptanya inklusifitas antar negara, khususnya mereka para anggota G20 sendiri karena jika ketegangan ini terus dibiarkan, maka dunia akan terus memanas dan tidak segera tercipta stabilitas. Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB-MDHW), KH. M. Musthofa Aqil Siroj juga turut memberikan apresiasinya kepada langkah Presiden Jokowi tersebut. Menurutnya, beliau sangatlah berani untuk berkunjung ke negara yang tengah berkonflik demi membawa misi perdamaian dan merupakan langkah sangat inisiatif serta patut dibanggakan. Pengamat Hubungan Internasional, Anton Aliabbas menyatakan bahwa upaya intervensi secara langsung yang dilakukan oleh Presiden Jokowi tersbeut juga sebagai cara untuk bisa meninggalkan sebuah warisan dan mencetak sejarah kepresidenan Indonesia selama ini, bahwa ternyata memang terdapat Presiden Tanah Air yang ikut berperan aktif dalam mendamaikan sebuah konflik antar negara. Anton juga menilai bahwa semenjak periode kedua berjalannya kabinet Presiden Jokowi, sangat terlihat kalau beliau mulai berfokus untuk terus meningkatkan aktivitas pelaksanaan politik luar negeri utamanya dalam forum multilateral. Sikap imparsialitas atau sama sekali tidak memihak siapapun yang ditunjukkan secara nyata dalam penyikapan mengenai


43| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia konflik tersebut ternyata meang sangatlah dibutuhkan oleh tiap negara, utamanya jika mereka menawarkan diri sebagai potensial mediator. Lebih lanjut, agenda besar lainnya yang akan terus diupayakan adalah bagaimana langkah membawa serta mengawal inklusifitas antar negara ini dalam bentuk yang lebih nyata, seperti pada kerja sama ekonomi. Hal tersebut lagi-lagi sangat sukses dijalankan oleh Indonesia dalam forum The Business 20 (B20). Rekomendasi yang diberikan oleh Indonesia dalam forum B20-G20 tersebut adalah supaya ada keseriusan dari setiap negara agar mampu mengatasi seluruh kesenjangan infrastruktur dan juga pendanaan yang terjadi, utamanya adalah pada negara-negara berkembang. Selain itu, Chair Ridha Wirakusumah sekali gugus tugas Finance & Infrastructure (F&I) menambahkan bahwa pemulihan ekonomi yang berkelanjutan juga merupakan hal penting. Kesuksesan Indonesia untuk terus mendorong inklusifitas antar negara melalui KTT G20 memang tak perlu diragukan lagi. Hal tersebut menjadi kunci utamanya demi seluruh negara bisa segera bangkit kembali dalam berbagai sektor setelah terguncang oleh pandemi Covid-19. )* Penulis adalah pegiat Wirausaha Muda


Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia | 44 KTT 20 Momentum Indonesia Menjawab Kepercayaan Dunia Oleh : Aldia Putra )* onferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menjadi momentum Indonesia untuk menjawab kepercayaan dunia. Keberhasilan penyelenggaraan event tersebut diharapkan berdampak positif pada kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan membuka lapangan kerja seluasnya kepada rakyat. Masa depan Indonesia dipertaruhkan dalam G20. Di mana untuk pertama kalinya Indonesia akan memimpin forum global yang beranggotakan negara-negara penyumbang 80% produk domestic bruto (PDB) dunia atau yang dikenal dengan G20 mulai 1 Desember 2021. Presidensi atau keketuaan tersebut telah resmi diserahkan oleh Mario Draghi selaku Perdana Menteri Italia kepada Presiden RI Joko Widodo pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma pada 31 Oktober 2021. Dengan diterimanya Presidensi G20, Indonesia juga menggenggam kepercayaan dunia untuk menyukseskan sejumlah agenda, terutama terkait pemulihan global melalui berbagai upaya dan solusi yang konkret. Presiden Jokowi juga menekankan agar Presidensi Indonesia di G20 tidak sebatas seremonial belaka, tetapi juga melakukan aksi nyata. Untuk itu, Indonesia akan terus mendorong negara-negara di G20 untuk menghasilkan terobosan-terobosan besar serta membangun kolaborasi dan menggalang kekuatan untuk memastikan masyarakat dunia dapat merasakan dampak positif dari kerja sama yang terjalin. K


45| Menakar Peluang dan Tantangan Presidensi G20 Indonesia Jokowi sempat mengatakan, bahwa kepercayaan ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi dunia. Untuk membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil dan berkelanjutan, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia menekankan inklusivitas dalam Presidensi G20 agar dampak positif tidak hanya dirasakan oleh negara-negara anggota, tetapi juga negara berkembang. Itikad tersebut tercermin dalam pelibatan negara kepulauan terkecil dari Pasifik dan Karibia untuk pertama kalinya dalam sejarah Presidensi G20, di samping negara berkembang lain dari Afrika, ASEAN dan Amerika Latin. Negara-negara Karibia diwakili oleh ketua Caribbean Community (CARICOM) yang saat ini dipegang oleh Antigua dan Barbuda, sementara negara-negara Pasifik diwakili oleh ketu Pasific Island Forum (PAF) yang saat ini dipegang oleh FIJI. Dalam skala nasional, pemerintah pun menginginkan lebih banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari Presidensi G20, terutama kelompok akar rumput. Untuk itu, sejumlah sektor yang melekat dan berkembang di tengah masyarakat telah diidentifikasi untuk dibawa ke dalam agenda G20, seperti ekonomi digital, pemberdayaan perempuan dan UMKM. Akan ada total 127 pertemuan dalam rangkaian agenda KTT G20 yang tidak hanya dipusatkan di Bali, tetapi juga diselenggarakan tersebar di sejumlah daerah agar lebih banyak masyarakat terlibat secara langsung. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerja sama dengan Universitas Indonesia, Presidensi Indonesia di G20 akan membawa dampak jangka pendek, seperti penciptaan lapangan kerja untuk 33.000 orang di seluruh lokasi pertemuan, meningkatkan PDB nasional sebesar Rp 7,43 triliun dan


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.