MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL Flipbook PDF

2.2.a.8 Koneksi Antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

40 downloads 112 Views 7MB Size

Story Transcript

MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL Oleh: Priyo Patmono CGP ANGKATAN 6 KABUPATEN PURBALINGGA FAasilitator : ibu Sulastri Pengajar Praktik: Bapak Heru Prayitno 2.2.a.8. Koneksi Antar MateriPembelajaran Sosial dan Emosional


Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional 2.2.a.8. Koneksi Antar Materi-Pembelajaran Sosial dan Emosional Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa proses pembelajaran yang rutin saya lakukan adalah sudah benar. Sesuai dengan rencana pembelajaran yang saya lakukan. Dari awal masuk kelas saya menyapa murid-murid dengan memberi salam, menanyakan kabar, kemudian berdoa bersama. Lalu menanyakan murid yang tidak hadir. Lalu pada saat pendahuluan, apersepsi juga saya sampaikan, tujuan hingga tahap penilaian. Kemudian pembelajaran seperti biasa. Kadang diselingi dengan penyegaran jika murid-murid sudah terlihat jenuh atau mulai hilang konsentrasi, walaupun sekedar dengan tepuk tangan atau bernyanyi. Sehingga murid-murid menjadi segar kembali dan siap melanjutkan pembelajaran. Sehingga apa yang saya lakukan itu hanya menjadi kegiatan yang kadang saya lakukan dalam pembelajaran.


Namun setelah saya mempelajari modul 2.2, pembelajaran social dan emosional ternyata apa yang saya lakukan tersebut ternyata bagian kecil dari pembelajaran social dan emosional, dan yang harus terus saya matangkan dalam setiap proses pembelajaran. Selain itu saya juga harus secara sadar merencanakan pelaksanaan pembelajaran social dan emosional setiap pembelajaran. Sehingga murid-murid saya dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dan pada akhirnya mereka akan mencapai keselamatan dan kebahagiaan baik sebagai manusia maupun sebagai masyarakat.


Berkaitan dengan kebutuhan belahar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat mengingkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah: 1. Pertama adalah kesadaran proses pendidikan yang berasal dari teori kecerdasarn Emosi Daniel Goleman, dengan dikembangkanya CASEL (Collaborative for Academic, Sosial and Emotional Learning) pada tahun 1995 (www.casel.org) sebagai konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE), yaitu Kesadaran diri (memahami, menghayati dan mengelola emosi), Manajemen diri (menetapkan dan mencapai tujuan positif), Kesadaran Sosial ( merasakan dan menunjukan empati kepada orang lain), Ketrampilan berelasi ( membangun dan mempertahankan hubungan yang positif), dan Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab ( membuat keputusan yang bertanggungjawab)


2. Kedua adalah prinsip kesadaran penuh (mindfulness). Kesadaran penuh dapat diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja/sadar pada kondisi saat sekarang. Kesadaran penuh dilandasai rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) (dalam Hawkins, 2017, hal 15). Kesadaran penuh berperan untuk menguatkan lima kompetensi social dan emosional serta penerapanya melalui indicator penerapan Kompetensi social emosional antara lain pengajaran eksplisit, integrai dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan KSE pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah.


3. Ketiga adalah kesejahtaraan psikologis atau wellbeing. Merupakan sebuah kondisi individu yang memiliki sikap yang positif terhadap dirinya sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri dan dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.


Berkaitan dengan kebutuhan belahar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat mengingkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis, poerubahan yang saya lakukan di kelas dan sekolah adalah: a. Untuk murid-murid saya dengan melaksanakan mindfulness secara kontinu pada proses pembelajaran dengan mengenalkan emosi pada murid. Dengan hal ini murid-murid dapat mengenal dirinya sendiri, mengetahui kekuatan yang ada pada dirinya sehingga siap untuk mengikuti pembelajan dengan baik. Selain itu memastikan murid memiliki kesempatan yang konsisten untuk menumbuhkan melatih dan merefleksi tentang kompetensi social dan emosional secara terbuka. Saya dalam melaksanakan pembelajaran dengan mengintegrasikan kompetensi social dan emosional yang diintegrasikan dalam konten pembelajran dan strategi pembelajaran. Selanjutnya mengubah budaya hukuman dan selalu berinteraksi dengan murid agar tercipta budaya positif.


b. Untuk rekan sejawat maka yang saya mendukung seluruh pendidik dan tenaga kependidikan untuk melaksanakan pembelajaran social emosional diseluruh komunits sekolah dengan murid, keluarga, mitra komunitas dan lainya. Selain itu melaksanakan kegiatan kegiatan seperti refleksi KSE, kolaborasi, literasi budaya, mengembangkan pola piker bertumbuh, memahami perkembangan murid, merawat diri, dan sesi berbagi praktik baik. Selanjutnya dengan berkolaborasi membentuk komunitas pembelajaran professional baik pada guru, dan tenaga kependidikan. Menciptakan struktur berbentuk komunitas pembelajaran secara professional. Kegiatan kolaborasi antara lain menyusun komunitsa bersama-sama. Membuat komunitas belajar professional, membuat choaching bagi rekan.


Terima Kasih


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.