MODUL 3 Flipbook PDF

cg

88 downloads 113 Views 25MB Size

Story Transcript

RUANG KOL

PENGAMBILAN SEBAGAI P PEMBELA

Dadan nugraha pribadi enok siti kurniasih nesya gartiwa wana nirwana

kelompok 2 LABORASI 3.1

N KEPUTUSAN PEMIMPIN AJARAN

studi k

Pak Dadan Adalah seorang gu Pada tahun 2018 pak Dadan d Instruktur Kurikulum Nasional 2 mengimbaskannya ke sekolahketika kegiatan pengimbasan K meninggalkan kelas, padahal un antusias sekali dan kalau tidak harus dilakukan pak Dadan? m menolak menjadi IK karena tida apa yang digunakan? Prinsip m keputusan? Tahapan pengamb belum? masihkan pertanyaanapakah pilihan pengambilan ke

kasus

uru Mapel PJOK di SMPN 4 Bayongbong. dipanggil oleh Kemendikbud untuk menjadi 2013 Kabupaten Garut, Pak Dadan harus -sekolah yang ada di Kab. Garut. Otomatis Kurnas 2013 Pak Dadan harus ntuk Mapel PJOK anak-anak sangat ada Guru mereka kecewa. Apa yang menolak Tugas IK Kurnas 2013 atau ak mau meninggalkan kelas? Paradigma mana yang mendasari pengambilan bilan dan pengujian apakah tepat atau -pertanyaan lanjutan dalam benak, eputusan ini sudah tepat?

1. APA KEPUTUSAN Y AKAN MELAKSANAKAN INSTRUKTUR KU

2. PRINSIP MANA YANG A MENGAPA? BERBASIS H BASED-TH

YANG ANDA AMBIL? N TUGAS MENJADI URNAS 2013

ANDA GUNAKAN, DAN HASIL AKHIR (ENDSHINKING)

9 LANGKAH PENGAMBILAN DAN STUDI KASU



1. APA NILAI-NILAI YANG SALI STUDI KASU

GURU BERTUGAS MEMBERIKAN P PESERTA DIDIK, AKAN TETAPI DE KURNAS 2013 AKAN MENINGGAL KELA

2. SIAPA YANG TERLIBAT DA

DILEMA ETIKA BA



N PENGUJIAN KEPUTUSAN PADA US ANDA.

ING BERTENTANGAN DALAM US TERSEBUT?

PENGAJARAN DI KELAS KEPADA ENGAN MENJADI INSTRUKTUR LKAN KEGIATAN MENGAJAR DI AS.

ALAM SITUASI TERSEBUT ?

AGI PAK DADAN

9 LANGKAH PENGAMBILAN DAN PENGU ANDA

3. APA FAKTA-FAKTA YANG RELEVA

FAKTA KE 1 : PAK DADAN GURU DI SMPN 4 BA MENGAJAR DAN MENDAPATKAN TUGAS FAKTA KE 2 : PASTI KETIKA PAK DADAN MEN MENINGGALKAN KELAS, DAN MURID-MUR PERISTIWA : TUGAS PAK DADAN AKAN M MERUPAKAN TUGAS UNTUK MENSUKSESK MENYELURUH, WALAUPUN MENINGGALKAN TERBAIK DI KELAS UNTUK MENANGANI KET INSTRUKTUR KU

UJIAN KEPUTUSAN PADA STUDI KASUS A.

AN DENGAN SITUASI TERSEBUT ?

AYONGBONG YANG MEMILIKI KEWAJIBAN MENJADI INSTRUKTUR KURNAS 2013. NJDAI INSTRUKTUR KURNAS 2013 AKAN RID TIDAK MENDAPATKAN PELAJARAN MENJADI INSTRUKTUR KURNAS 2013 KAN PROGRAM PEMERINTAH SECARA KELAS. AKAN TETAPI HARUS ADA SOLUSI TIKA PAK DADAN BERTUGAS MENJADI URNAS 2013.

9 LANGKAH PENGAMBILAN DAN PENG KASUS AN



4. MARI KITA LAKUKAN PENGUJIAN BENAR TERSEBU

- APAKAH ADA ASPEK PELANGGARAN H - (UJI LEGAL) APAKAH ADA PELANGGA

PROFESI DALAM KASUS

- (UJI REGULASI) BERDASARKAN PERAS ADA YANG SALAH DALAM

GUJIAN KEPUTUSAN PADA STUDI NDA.

R ATAU SALAH TERHADAP SITUASI UT.

HUKUM DALAM SITUASI TERSEBUT? ARAN – PERATURAN/KODE ETIK

S TERSEBUT? ADA

SAAN DAN INTUISI ANDA, APAKAH M SITUASI INI? ADA

9 LANGKAH PENGAMBILAN D PADA STUDI KA

5. JIKA SITUASINYA ADALAH PARADIGMA MANA YANG TERJA

INDIVIDU LAWAN (INDIVIDUAL VS JANGKA PENDEK LA (SHORT TERM VS



DAN PENGUJIAN KEPUTUSAN ASUS ANDA.

H SITUASI DILEMA ETIKA, ADI PADA SITUASI TERSEBUT?

N MASYARAKAT COMMUNITY) AWAN JANGKA PANJANG S LONG TERM)

9 LANGKAH PENGAMB KEPUTUSAN PADA ST

6. DARI 3 PRINSIP PENYELE MANA YANG AK BERBASIS HASIL AKHIR ( E





BILAN DAN PENGUJIAN TUDI KASUS ANDA.

ESAIAN DILEMA, PRINSIP KAN DIPAKAI? ENDS-BASED-THINKING)

9 LANGKAH PENGAMB KEPUTUSAN PADA ST

7. APAKAH ADA SEBUAH PEN DAN TIDAK TERPIKIR SE MENYELESAIKAN MASALA TRILEM

BISA JADI ADA, DENGAN BER SEJAWAT, KEPALA SEK



BILAN DAN PENGUJIAN TUDI KASUS ANDA.

NYELESAIAN YANG KREATIF EBELUMNYA UNTUK AH INI (INVESTIGASI OPSI MMA)?

RDISKUSI DENGAN REKAN KOLAH ATAU DISDIK.

9 LANGKAH PENGAMBILAN D PADA STUDI KA

8. APA KEPUTUSAN YANG

MELAKSANAKAN TUGAS MEN 2013 DENGAN PERTIMBANG MELAKSANAKAN TUGAS MEN DENGAN GURU PIKET DAN GU UNTUK MENGISI KEKOSONGA MENJADI IK 2013. SEHINGGA TETAP BERJALAN DAN TUG TERLAKS

DAN PENGUJIAN KEPUTUSAN ASUS ANDA.

G AKAN ANDA AMBIL?

NJADI INSTRUKTUR KURNAS GAN BAHWA KETIKA SAYA NJADI IK BERKOLABORASI URU REKAN SEJAWAT PJOK AN KETIKA SAYA BERTUGAS A PELAYANAN PENDIDIKAN GAS MENJADI IK 2013 PUN SANA.

9 LANGKAH PENGAMBILAN PADA STUDI K

9. COBA LIHAT LAGI KEPUTUS

MENURUT SAYA BERKOLABOR SE MAPEL MAUPUN REKAN G DALAM MENGHADAPI SITUA DIAMANA PELAYANAN PENDID BERJALAN DAN TUGAS MENAD PUN DAPAT DILAKSAN





DAN PENGUJIAN KEPUTUSAN KASUS ANDA.

SAN ANDA DAN REFLEKSIKAN.

RASI DENGAN REKAN SEJAWAT GURU LAIN SANGAT PENTING ASI SEPERTI KASUS DI ATAS, DIKAN KEPADA SISWA TETEP DI INSTRUKTUR KURNAS 2013 NAKAN DENGAN BAIK.





TERIMA

guru b ergera k, indone sia maj u

A KASIH

Jawaban 1. Setelah saya pelajari modul 3.1 saya mampu membedakan apa yang dimaksud dengan dilema etika dan bujukan moral. Dimana dilema etika merupakan situasi dimana terjadi pertentangan dua kebenaran atau benar vs benar, sementara bujukan moral adalah situasi dimana terjadi sebuah pertentangan benar lawan salah, sehingga saya menyadari benang merah antara keduanya. Hal yang tidak terduga adalah pada saat awal saya mempelajari dilema etika, saya merasa terjebak dalam menentukan sebuah kasus antara bujukan moral dan dilema etika, malahan ada kasus dilema etika yang saya kategorikan bujukan moral, sehingga saya merasa keputusan saya selama ini yang buat sebelum mempelajari modul ini cenderung kaku atau hanya berbasis peraturan sehingga saya merasa untuk melenceng dari aturan itu sulit. Keetika mempelajari dilema etika saya merasa, ada kalanya kita perlu melenceng dari aturan untuk kebaikan yang lebih besar, sehingga paradigma pengambilan keputusan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan dilema etika sangatlah penting dilakukan. Begitu pula 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan adalah langkah yang sangat runut dan terarah yang sangat berguna dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang saya ambil, sehingga keputusan yang diambil adalah tepat atau dapat meminimalisir konflik/akibat. Empat paradigma pengambilan keputusan yaitu • • • •

Individu lawan masyarakat (individual vs community) Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Pentingnya mengidentifikasi paradigma ini, bukan hanya mengelompokkan permasalahan, namun membawa penajaman bahwa situasi yang saya hadapi betulbetul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting. Saya juga sudah memahami tentang tiga prinsip pengambilan keputusan yang terdiri atas 3 prinsip yaitu 1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) 2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) 3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Konsep lain yang sangat penting adalah 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Saya merasa langkah ini sangat penting untuk memantapkan keputusan yang saya ambil, jika saya sudah melakukan 9 uji ini maka saya bisa memastikan keputusan saya efektif. Menurut saya, 9 langkah ini sangat detail dan terstruktur dan juga memudahkan dalam mengambil keputusan karena runut dan terpola dengan baik 9 langkah tersebut adalah Langkah 1: Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini. Langkah 2: Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Langkah 3: Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini Langkah 4: Pengujian benar atau salah, yang terdiri atas: 1. Uji Legal menyangkut aspek pelanggaran hukum. Bila jawabannya adalah iya, maka pilihan yang ada bukanlah antara benar lawan benar, namun antara benar lawan salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang mematuhi hukum atau tidak, bukannya keputusan yang berhubungan dengan moral. 2. Uji Regulasi/Standar Profesional Berhubungan dengan pelanggaran peraturan atau kode etik. 3. Uji Intuisi Langkah ini mengandalkan tingkatan perasaan dan intuisi Anda dalam merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Uji intuisi ini akan mempertanyakan apakah tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilainilai yang Anda yakini. 4. Uji Halaman Depan Koran Apa yang Anda akan rasakan bila keputusan ini dipublikasikan pada halaman depan dari koran dan sesuatu yang Anda anggap merupakan ranah pribadi Anda tiba-tiba menjadi konsumsi masyarakat? Bila Anda merasa tidak nyaman membayangkan hal itu akan terjadi, kemungkinan besar Anda sedang menghadapi bujukan moral atau benar lawan salah. 5. Uji Panutan/Idola Dalam langkah ini, Anda akan membayangkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang merupakan panutan Anda, misalnya ibu Anda. Tentunya di sini fokusnya bukanlah pada ibu Anda, namun keputusan apa

yang kira-kira akan beliau ambil, karena beliau adalah orang yang menyayangi Anda dan orang yang sangat berarti bagi Anda. Langkah 5: Pengujian Paradigma Benar lawan Benar Mengidentifikasi paradigm sanagt penting karena, ini bukan hanya an permasalahan namun membawa penajaman pada fokus kenyataan bahwa situasi ini betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting. Langkah 6: Melakukan Prinsip Resolusi , yang terdiri dari 3 prinsip berpikir yaitu: • • •

Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) Langkah 7: Investigasi Opsi Trilema

Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi. Apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah. Langkah 8: Buat Keputusan Langkah 9, Tinjau lagi keputusan dan refleksikan 2. Ketika saya dipanggil untuk menjadi Instruktur Kurnas 2018 saya mengalami situasi dilema etika, dimana saya harus melaksanakan pelatihan dan pengimbasan ke sekolah-sekolah yang ada di Kab. Garut. Otomatis ketika kegiatan Pelatihan dan pengimbasan Kurnas 2013 saya harus meninggalkan kelas, padahal untuk Mapel PJOK anak-anak sangat antusias sekali dan kalau tidak ada Guru mereka kecewa. Apa yang harus dilakukan pak Dadan, menolak Tugas IK Kurnas 2013 atau menolak menjadi IK karena tidak mau meninggalkan kelas? Dalam kasus ini, saya pun menganalisis bahwa kasus ini adalah dilemma etika yang saya hadapi, ketika saya mulai menganalisi paradigma yang saya pakai dalam memutuskan kasus ini yaitu paradigma individu vs masyarakat

dan jangka pendek vs jangka panjang, dimana di satu sisi ada nilai saya meninggalkan kelas dan membuat kecewa siswa, disisi lain saya harus menjadi instruktur Kurikulum 2013 untuk mensukseskan program Pemerintah. Setelah itu saya menganalisis prinsip yang saya gunakan memutuskan kasus tersebut yaitu prinsip Berbasis Hasil Akhir (End-Based-Thinking). Barulah saya melakukan uji keputusan saya tersebut menggunakan 9 langkah pengambilan keputusan, setelah itu barulah saya merasa mantap memutuskan bahwa keputusan yang saya ambil sangat tepat. 3. Belum pernah, saya melakukan keputusan hanya berdasarkan kepada pendapat, pengalaman rekan sejawat, kepala sekolah, dll. Dan berdasarkan perasaaan atau pertimbangan saya yang saya pikirkan dalam keaadaan kesadaran penuh. 4. Dampak yang saya rasakan setelah mempelajari modul 3.1 ini saya merasakan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan terutama sebagai pemimpin pembelajaran, saya lebih percaya diri karena bisa memastkan keputusan yang saya ambil tepat atau efektif karena sudah melalui proses pengujian keputusan yang terdiri dari 9 angkah tersebut, walaupun saya juga harus tetap beajar dan sharing kepada teman sejawat yang sudah berpengalaman untuk memastikan keputusan saya sesuai atau keputusan saya tersebut tepat. Saya juga merasakan mendapat pengetahun yang berharga terutama sebagai individu dalam memandang permasalahan yang saya hadapi. 5. Sangat penting sekali, karena pengambilan keputusan yang tepat dapat memberikan pengaruh yang sangat positif dalam meningkatkan proses pembelajaran yang berpihak terhadap siswa, atau mungkkin dengan mempelajari modul ini walaupun ada kesalahan dalam pengambilan keputusan sangat minim sekali. (dapat meminimalisir) gejolak. Karena sebagai pemimpin pembelajaran kita harus bisa mempertanggungjawabkan semua keputusan yang diambil. 6. 1.Membagi materi tentang pengambilan keputusan ini melalui grup wa sekolah maupun secara formal melalui kegiatan komunitas praktisi di sekolah 2. Mengajak teman sejawat berkolaborasi dalam mengambil keputusan atas kasus yang terjadi di sekolah dengan memanfaatkan pengetahuan cara pengambilan keputusan yang sudah saya pelajari

3. Menerapkan konsep-konsep mengenai prinsip dan 9 cara pengambilan keputusan dalam mengambil keputusan pada saat saya mengalami keadaan atau situasi dilemma etika 7. Hal lain yang perlu dipelajari dalam proses pengambllan keputusan adalah bagaimana tehnik yang di lakukan dalam pengambilan keputusan secara berkelompok atau melibatkan kelompok dalam pengambilan keputusan, sehingga memaksimalkan potensi kelompok dan mengambil keputusan yang tepat. 8. Ada seperti Empati, saling tolong menolong, sopan santun, saling menghargai, rukun, dll. Bahwa nilai-nilai kebajikan tersebut merupakan dasar untuk tujuan dalam mengambilan keputusan yang tepat.

3.3.a.5.2. Ruang Kolaborasi - Pengelolaa Berdampak pada Murid

TERAS SEBELAS Tempat Aspirasi Seputar Berita Langkah Aksi Siswa

Revitalisasi Mading Digital sebagai Media Publik Ide, Karya dan Media Alternatif Pembelajaran.

DEWI WULANDARI YENI TALIA KHRIST DAVID PELAPORY DADAN PRIBADI NUGRAHA WANA NIRWANA

Calon Guru Penggerak Angkatan IV Kabupaten Ga

an Program yang

kasi

arut

Keadaan MADING SMA

AN 11 Garut Saat Ini

Latar Belakang Program

Mading adalah salah satu media publi siswa. Sayangnya MADING di SMAN 11 Garut Dalam mengikuti kodrat zaman guru ha agar selalu bisa relate dengan siswa sehingg materi pembelajaran kepada mereka. Salah s ini adalah gawai serta internet dan lebih jauh l sosial media. Hal ini dapat menjadi pot pembelajaran. Dari paparan di atas kami di SMAN 1 dengan merevitalisasi MADING dengan men dengan platform website dan sosial media un karya siswa dalam program bernama TERAS Langkah Aksi Siswa)

ikasi yang berisi informasi sekolah dan karya t mulai terbengkalai dan tidak terurus. arus selalu belajar hal-hal baru yang mutakhir ga bisa dengan mudah dalam menyampaikan satu hal yang dekat dengan siswa di generasi lagi generasi z ini banyak berinteraksi melalui tensi untuk guru dalam mengembangkan

11 Garut akan membuat program kokurikuler ntransformasikannya ke dalam media digital ntuk mewadahi ide, hasil pembelajaran serta S SEBELAS (Tempat Aspirasi Seputar Berita

Pemetaan Aset NO

ASET

1.

Manusia

Kepala Sek yang komp

2

Sosial

Medsos (In tertib sekol

3

Fisik

Studio foto dan segala

4

Lingkungan/ Alam

Letak geog ruang terbu

5

Finansial

Dana BOS Beasiswa

6

Politik

KCD, Perg

7

Agama dan Budaya

Tempat iba

KETERANGAN

kolah, Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan peten dan Siswa yang kreatif dan inovatif

nstagram dan Youtube), komunitas praktisi, tata lah, etika bersosial media

ografi dan videografi, internet, bangunan sekolah a fasilitasnya

grafis yang berada di pusat kota Garut, memiliki uka hijau seperti taman sekolah dan kolam ikan

S, BOPD, Sumbangan Pendidikan, BUKSA,

guruan Tinggi, Puskesmas, BNN, POLISI, Telkom

adah dan kegiatan keagamaan rutin

Pemetaan Aset

Dari pemaparan aset yang kami miliki, keung yang terdiri dari guru dan siswa yang kreati di bidang IT yang cukup mahir. Selain berkontribusi dalam membimbing dan mem

Kami juga memiliki aset fisik berupa fasilitas menampung dan mewadahi siswa-siswa yan

Sosial media yang sudah berkembang cuk dan informatif, serta memiliki subscriber dan

Untuk itu, kami merencanakan merevitalisas digital dengan nama TERAS SEBELAS.

ggulan kami adalah sumber daya manusia if dan inovatif serta memiliki keterampilan itu, kami juga memiliki alumni yang mperkaya konten.

s studio fotografi dan videografi yang bisa ng kaya akan ide digital.

kup besar dengan konten-konten menarik n follower yang banyak.

si MADING konvensional menjadi MADING

Platform

Youtube

● ● ●

8900 subscriber 169 video Sudah dimonetasi

Instagram

● ●

8300 fo 1100 p

ollowers posting

Website

Konten Youtube

➔ Eduleven : Eduleven adalah konten yan Garut sebagai media pembelajaran alterna ➔ Lensha.com : Forum diskusi komunitas ➔ Aftermovie : Berisi video dokumentasi k ➔ Sebeleskustik :Penampilan musik sisw ➔ Afterstudy : Video yang berisi daftar sis ➔ Film Pendek : Film pendek fiksi dan non ➔ Viewleven : Opini dari siswa dan guru te ringan

ng berisi video materi ajar dari guru SMAN 11 atif bagi siswa s praktisi di SMAN 11 Garut kegiatan sekolah dan siswa wa dan guru dalam format akustik swa yang diterima di PTN dan PTS n fiksi karya siswa erhadap suatu isu dalam kemasan yang

Konten Youtube

Konten Instagram

Prestasi Siswa

Publikasi

Tahapan Bagja Prakarsa Perubahan:

Mewujudkan Sekolah yang Menduk Berdampak pada Siswa

kung Program Kokurikuler yang

Tahapan Bagja

PERTANYA 1.

Buat Pertanyaan Utama 2.

Bagaiman revitalisas kembali program M mulai terbengka Apa yang dilakukan siswa terta untuk menghidup kembali M sekolah?

AAN

na si

Mading

alai? harus agar arik

pkan Mading

DAFTAR PERTANYAAN/RISET/PENYELIDIKAN YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK MENEMUKAN JAWAB

1. 2.

Merevitalisasi MADING yang pernah ada dengan bermigrasi ke MADING digital Menawarkan kepada siswa melalui questioner untuk membuat MADING digital setiap kelas secara bergiliran

Tahapan Bagja Ambil Pelajaran

PERTANYA 1.

Apa manfa bagi siswa dengan mengikuti program pembuata madding in

AAN

aat a

an ni

DAFTAR PERTANYAAN/RISET/PENYELIDIKAN YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK MENEMUKAN JAWAB

1.

Siswa dapat menyalurkan potensi yang dimiliki untuk mengisi MADING digital dengan berbagai jenis konten sesuai dengan bakat, minat, dan profil belajarnya

Tahapan Bagja

PERTANYAAN 1.

Gali Mimpi

2.

Bagaimana meningkatkan minat/kegemar siswa terhadap pembuatan MA digital ini? Apa yang haru diimplementasi siswa setelah mengikuti prog pembuatan MA digital ini

N

ran p ADING

us ikan

gram ADING

DAFTAR PERTANYAAN/RISET/PENYELIDIKAN YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK MENEMUKAN JAWAB

1.

Siswa dapat menyalurkan potensi yang dimiliki untuk mengisi MADING digital dengan berbagai jenis konten sesuai dengan bakat, minat, dan profil belajarnya

Tahapan Bagja

PERTANYAAN 1.

Jabarkan Rencana 2.

Langkah inova yang bisa dilak agar pembuata MADING digita berpihak pada murid? Bagaimana car melibatkan sem siswa dalam menjalankan program ini?

N

atif apa kukan an al ini

ra mua

DAFTAR PERTANYAAN/RISET/PENYELIDIKAN YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK MENEMUKAN JAWAB

1.

2.

Ketika pembuatan MADING digital siswa selalu diberikan kesempatan untuk mengeksplor semua kemampuannya untuk membuat MADING digital Berkolaborasi dengan wali kelas, dan guru mata pelajaran untuk memaksimalkan asset yang ada

Tahapan Bagja

PERTANYAAN 1.

Atur Eksekusi 2.

Bagaimana me kelebihan dan kekurangan pro ini? Bagaimana me konsistensi aga tetap berjalan dengan baik?

N

elihat

DAFTAR PERTANYAAN/RISET/PENYELIDIKAN YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK MENEMUKAN JAWAB

1.

ogram

enjadi ar

2.

Setelah melakukan kegiatan, berkolaborasi dengan wali kelas dan guru mapel untuk melakukan refleksi kegiatan Dari hasil refleksi kita buat konsep program yang lebih baik lagi

Pelaksanaan Program TE ● ● ●

● ●



Program ini dilaksanakan sejak awa Teras Sebelas terbit setiap dua ming Tim TERAS SEBELAS terdiri dari : ➔ Admin : Mengelola web dan ➔ Kurator : Mengkurasi dan ed ➔ Pembina : Membimbing pem Pengisi konten TERAS SEBELAS ter dilakukan secara bergiliran Setiap kelas dibagi 4 kelompok berd mengoptimalkan aktualisasi diri sisw Konten wajib yang ditampilkan meru yang dihubungkan dengan materi (p siswa)

ERAS SEBELAS

al tahun pelajaran selama setahun ggu sekali

sosial media (Guru) ditor konten siswa (Guru) mbuatan konten rdiri dari siswa kelas X dan XI yang

dasarkan profil belajar untuk wa (Audio, Visual dan Kinestetik) upakan pengalaman belajar siswa pemilihan materi diserahkan kepada

Pelaksanaan Program TE 1

2

MENENTUKAN GAGASAN, ISI DAN BENTUK PENYAJIAN KONTEN

3

4

5

6

PROSES PEMBUATAN KONTEN

7

8

PRO EDI D KUR KON

ERAS SEBELAS 9

10

OSES TING DAN RASI NTEN

11

12

FINALISASI KONTEN

13

PENERBI T AN

KONTEN

14

EVALUASI DAN REFLEKSI KONTEN

Karakteristik lingkungan

Lingkungan yang mengembangkan Keteram ● ●

Kontribusi murid dalam mengelola m tidak lepas dari kontrol guru sebaga didampingi untuk selalu memperhat Menumbuhkan kepercayaan diri mu opini atau karya mereka

Lingkungan yang menyediakan kesempa pola pikir positif dan merasakan emosi po ●

Dalam proses mengelola HALAMAN kreatif dan kritis serta menjadi agen keunggulan sekolah sehingga bisa m pengunjung medsos HALAMAN SEB

yang dikembangkan

mpilan berinteraksi sosial

media sosial HALAMAN SEBELAS ai pembina, sehingga mereka tikan etika dalam bermedsos. urid dalam menyuarakan pendapat,

atan untuk murid menggunakan ositif

N SEBELAS, mereka dilatih untuk n untuk mengeksplorasi memotivasi dirinya dan juga BELAS.

Karakteristik lingkungan

Lingkungan yang berkomitmen untuk mene menentukan proses belajarnya sendiri ● ●

Memberikan kesempatan kepada mur dengan gaya minat dan bakat mereka Meningkatkan kreatifitas untuk memb minat, bakat dan profil belajar.

Lingkungan yang menumbuhkan daya len ●

Selama mengelola HALAMAN SEBE mulus, ada kesulitan dan hambatan untuk bisa bertahan dan lebih kreati ini bisa besar seperti sekarang ini de follower yang sangat banyak.

yang dikembangkan

empatkan murid menjadi aktif

rid untuk menentukan konten a buat bentuk konten yang sesuai

nting dan sikap tangguh murid

ELAS, tentu saja tidak serta merta yang dirasakan, dan murid dilatih if sehingga HALAMAN SEBELAS engan jumlah subscriber dan

Aspek Kepemimpinan Mu

Berkolaborasi mengatur layout MADING digital untuk memamerkan hasil karya mereka serta mengevaluasi dan merefleksi umpan balik dari responden

Memb kesempa siswa berkolab memb pembuat

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih konten dengan gaya minat dan bakat mereka tentang ap yang telah mereka pelajari selama 2 minggu

urid

berikan atan kepada a untuk borasi dan buat ide tan konten

h t pa

Aspek Kepemimpinan Mu Suara Murid (Voice) ● ●

Dalam pembuatan konten siswa men serta prosesnya sesuai minat, bakat Siswa berkolaborasi dengan pihak lu yang akan diusung sebagai sumber

Pilihan Murid (Choice) ● ●



Memberikan kesempatan kepada mu dengan gaya minat dan bakat merek Memberikan kesempatan kepada mu konten yang akan ditampilkan Memberikan kesempatan kepada mu yang akan ditampilkan

urid

nentukan ide, tema, aspek artistik t dan profil belajar uar yang berkaitan dengan konten belajar

urid untuk menentukan konten ka. urid untuk menentukan bentuk

urid untuk menentukan materi

Aspek Kepemimpinan Mu Kepemilikan Murid (Ownership) ● ● ● ● ●

Menerima karya dari peserta didik d Berkolaborasi mengatur layout maja Memamerkan hasil pembelajaran ata Menampilkan karya digital di sosial Merespon umpan balik yang diberik SEBELAS

urid

dari setiap kelas alah dinding digital au karya siswa media kan oleh pengunjung TERAS

Terima

a Kasih

Dadan Nugraha Pribadi (CGP ANGKATAN 4 KAB. GARUT)

3.3.a.6. Refleksi Terbimbing - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid 1. Apa yang menarik bagi Anda setelah mempelajari pengelolaan program yang berdampak pada murid?  Dalam program kegiatan siswa aktif dilibatkan dalam menentukan ide,gagasan, pilihan program kegiatan yang berdampak pada murid.  Saya mampu menentukan skala prioritas ide dan gagasan mana yang sesuai kebutuhan siswa dan sekolah bisa diterapkan  Tiga aspek penting kepemimpinan siswa yakni Suara (Voice), Pilihan (Choice) dan Kepemilikan (Ownership) dalam hal ini saya berdiskusi banyak dengan teman-teman guru CGP dan teman sejawat untuk menemukan bentuk program dan strategi yang tepat untuk menyediakan kegiatan siswa dari tiga aspek tersebut.  Saya mampu menyerahkan program yang berpihak pada murid baik suara, pilihan dan kepemilikan, sehingga kegiatan dapat diterapkan berkelanjutan.  Tahapan BAGJA digunakan dalam melaksanakan program sekolah. 2. Apa yang mengejutkan yang Anda temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid?

   

Hal yang terbaru saya temukan pada Modul Kepemimpinan Berdampak pada Murid dalam pengelolaan pembelajaran baik intra, ko dan ekstra kurikuler adalah: Bentuk-bentuk program sekolah. Ide digali dan diusulkan oleh siswa menjadi program sekolah Program diterapkan dari siswa oleh siswa untuk siswa dan dievaluasi oleh guru sebagai pendamping. Program Intra, Ko dan Ekstra Kurikuler dikemas untuk memberi kesempatan siswa mengembangkan kegiatan yang kreatif dan menyenangkan.

3. Apa yang berubah yang akan Anda lakukan setelah memahami atau mempelajari materi ini? Setelah mempelajari dan memahami materi mengenai pengelolaan program yang berdampak pada murid, saya akan melakukan beberapa perubahan dalam membuat suatu program, yaitu:       

Sosialisasi pengelolaan program dengan tahapan BAGJA Melakukan pemetaan berbasis asset/kekuatan Menggali gagasan/ide yang melibatkan siswa Menyusun rencana aksi dari ide atau gagasan Melaksanakan Rencana aksi Melakukan monev dalam pelaksanaan program Menetapkan program tersebut dalam standar mutu pendidikan

4. Apa yang menantang bagi Anda untuk memahami apa yang disampaikan dalam modul ini?  Saya akan mencoba membuat program sederhana dulu yang melibatkan keterlibatan siswa dan orang tua, sekolah tidak memonopoli program. Adapun pengelolaan sumber daya sekolah dengan menggunakan pendekatan BAGJA dan pendekatan yang dilkukan dengan pendekatan berbasis kekutan atau asset.  Program ini harus memiliki Dampak / Impact yang signifikan bagi murid, untuk masa mendatang siswa akan merasakan pengaruh belajar saat ini sehingga dapat memberi kebermaknaan hidup bagi dirinya.

5. Sumber-sumber dukungan yang saya miliki untuk membantu saya menyusun program yang berdampak pada murid. Sumber dukungan yang say miliki adalah 7 aset yang ada di sekolah yaitu : 1. Sumber daya manusia : Manusia (siswa, guru, staff, ortu, komite dll), 2. aset sosial, 3. aset fisik, 4. aset politik, 5. aset agama/budaya, 6. aset finansial. 7. Asset lingkungan/alam. Ketujuh aset ini yang harus dapat dikelola dengan pendekatan berbasis asset atau kekuatan sehingga mampu berdampak nyata terhadap kemajuan siswa dan sekolah.

MODUL 3.2.a.9 KONEKSI ANTAR MATERI Dadan Nugraha Pribadi (CGP ANGKATAN 4 KAB. GARUT)

A. SINTESIS BERBAGAI MATERI

Pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah dapat di simpulkan menjadi 2 yang pertama Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. Dan yang kedua adalah Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif. Keselarasan dan keharmonisan pada sekolah dapat terwujud apabila kita mampu memanfaatkan sumber daya yang ada, dan kita wujudkan menjadi sebuah aset serta saya simpulkan yang termasuk dalam kelompok Biotik adalah: Murid, Guru, Kepala sekolah, pengawas dan komite sekolah. Faktor-faktor dalam kelompok Abiotik adalah: Sarana Prasarana dan keuangan. Ini merupakan contoh artinya ada kolaborasi antara sesuatu yang hidup dan tak hidup. Kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan

potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri disebut Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset. Pendekatan ini berfokus pada Potensi Aset/sumber daya yang dimiliki oleh sekolah dalam hal ini adalah ekosistem yang ada di sekolah. Pendekatan Komunitas Berbasis Aset ini sangat cocok di terapkan di sekolah, karena ternyata banyak sekali aset yang dapat dijadikan kekuatan untuk menciptakan sekolah yang lebih baik, adapun 7 aset yang ada sebagai berikut: 1. Modal Manusia 2. Modal Sosial 3. Modal Fisik 4. Modal Lingkungan Atau Alam 5. Modal Finansial 6. Modal Politik 7. Modal Agama dan Budaya Kesimpulan Terkait Materi Pemimpin Pembelajaran Dalam Pengelolaan Sumber Daya. Menjadi seorang pemimpin harus mampu meningkatkan rasa kepekaan terhadap kondisi dan situasi yang ada di sekolah, karena berdasarkan inilah kita akan mampu melakukan tindakan yang tepat untuk kemajuan sekolah. Dan kolaborasi harus dilakukan untuk mewujudkannya kita tidak bisa berjalan sendiri, kita perlu bergotong royong memanfaatkan segala potensi yang ada di sekolah. Melalui sebuah aksi nyata dari tindakan yang terkecil sampai hal yang lebih kompleks. Kita harus fokus pada aset dan kekuatan, Membayangkan masa depan, Berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut, Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya dalam hal ini adalah aset. Hubungan Antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan terkait Modul ini adalah sebelmnya saya biasa menggunakan pendekatan berbasis kekurangan, kelemahan atau nasalah dalam melihat kondisi sekolah saya, setelah mempelajari modul ini saya mulai biasa menggunakan pola berpikir berbasis asset atau kekuatan sehingga mampu berfikir positif dalam menggali semua sumber daya

yang ada di sekolah untuk dapat meningkatkan atau memajukan sekolah saya. Hubungan dengan Materi Pada Modul-Modul sebelumnya: a. Hubungan dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan sebagai suatu proses menuntun segala kodrat pada anak,hidup tumbuhnya anak itu diluar dari kecakapan atau kehendak kita sebagai pendidik,setiap anak adalah mahluk ,manusia dan benda hidup yang hidup dan bertumbuh menurut kodratnya sendiri. Karenanya, sebagai seorang pendidik,kita hanyalah sebagai pamong dalam pembelajaran yang bisa menjadi teladan, pendorong, dan penyemangat bagi anak didiknya. Seorang pemimpin harus mampu mengelola salah satu aset yang dimiliki sekolah yaitu modal manusia baik guru maupun murid. Seorang Pemimpin harus bisa mendorong para guru melaksanakan pembelajaran yang berpihak kepada murid sehingga murid dapat berkembang sesuai kodratnya. b. Hubungan dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak Peran Guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa menerapkan nilai-nilai guru penggerak dalam kesehariannya seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Dengan diterapkan nilai-nilai ini maka sekolah akan dapat mewujudkan murid yang memiliki profil pelajar Pancasila. c. Hubungan dengan Visi Guru Penggerak Seorang pemimpin haruslah bisa menyusun Visi dan misi yang berpihak pada murid sebagai Aset manusia yang ada disekolah. seorang pemimpin akan dapat melakukan perubahan menjadikan sekolah berbasis sumber daya yang mampu menggerakkan seluruh warga sekolah untuk melakukan perubahan yang akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.

D. Hubungan Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi, Sosial Emosional, dan Coaching. Pembelajaran berdiferensiasi mengelola sumber daya sesuai minat dan bakat dari murid sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan berdampak pada murid. Pembelajaran sosial emosional, melihat Potensi-potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh siswa dapat kita kembangkan lebih jauh lagi dengan memperhatikan sisi sosial emosional siswa. Hubungan dengan coaching, diperlukan dalam menggali potensi yang dimiliki oleh siswa untuk dapat dikembangkan agar supaya siswa akan dapat berkembang dengan maksimal. Hubungan Dengan Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran Sebagai Pemimpin Pembelajaran mampu mengambil keputusan yang memerdekakan murid seutuhnya dan mengambil keputusan Berdasarkan nilai kebajikan universal, memperhatikan Paradigma, Prinsip, langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan serta Bertanggung jawab sebagai pemimpin yang bijaksana.

B. RANCANGAN TINDAKAN PRAKARSA PERUBAHAN

Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Dalam Proses Pembelajaran di Kelas dan di Sekolah Daftar tindakan yang perlu

TAHAPAN

Pertanyaan

dilakukan untuk menjawab pertanyaan

B-uat pertanyaan (Define)

Apa usaha yang harus saya lakukan agar dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada murid

1. Mencari informasi (Melihat,

?

dapat menumbuhkan jiwa

membaca, melaksanakan) berbagai aktifitas yang kepemimpinan pada murid. 2. Bertukar pikiran dengan bapak Kepala Sekolah, Wakasek, para PKS dan rekan guru di sekolah.

A-mbil

1. Siapa di sekolah yang

1. Wawancara / bertanya

pelajaran

memiliki pengalaman

dengan kepala sekolah,

(Discover)

dalam menumbuhkan jiwa

wakasek, guru dan peserta

kepemimpinan pada siswa

didik.

?

2. Mencari aksi nyata

2. Bagaimana orang

menumbuhkan jiwa

tersebut melakukannya ?

kepemimpian pada siswa.

3. Kegiatan/Aktifitas apa

(Pengamatan, wawancara,

saja yang dilakukan ?

diskusi, angket, dll).

4. Kompetensi apa yang saya miliki dalam menumbuhkan jiwa kepemimpianan pada siswa ?

G-ali mimpi

1. Apa saja kebiasan baru

1. Membuat deskripsi saat

(Dream)

peserta didik yang muncul

peserta didik sudah bisa

setelah jiwa

menumbuhkan jiwa

kepemimpinannya tumbuh

kepemimpinan.

2. Bagaimana perasaan

2. Mewawancara, memberi

saya setelah melihat jiwa

angket, dll dari perilaku

kepemimpinan siswa

peserta didik setelah

tumbuh ?

melaksanakan aktifitas (baik

3. Apa yang saya lakukan agar

intra kukrikuler maupun

dapat menumbuhkan jiwa

ekstrakurikuler) yang dapat

kepemimpinan peserta didik ?

menumbuhkan jiwa kepemimpinan. 3. Melaksanakan tugas tambahan sebagai PKS Kesiswaan dengan baik.

J-abarkan

1. Apa langkah yang paling

Membuat program-program

rencana

sederhana bisa saya

yang dapat menumbuhkan

(Design)

lakukan ?

kepemimpinan pada peserta

2. Tindakan atau terobosan apa

didik baik intra dan

saja yang dapat dilakukan dalam

ekstakurikuker.

menumbuhkan jiwa kepemimpinan peserta didik ? 3. Berapa lama target agar jiwa kepemimpinan peserta didik dapat tercapai ?

A-tur eksekusi

1. Siapa yang akan

1. Intra kurikuler dengan

(Deliver)

dilibatkan dalam program

supervisi akademik dan

menumbuhkan

rencana tindak lanjutnya

kepemimpinan pada

agar ada pemantauan

peserta didik ?

terhadap proses

2. Siapa orang yang melakukan

pembelajaran yang dapat

Monev dalam dalam

menumbuhkan jiwa

melaksanakan program

kepemimpinan pada peserta

menumbuhkan kepemimpinan peserta didik ?

didik.

3. Berapa lama waktu dalam

2. ekstrakurikuler dengan

program menumbuhkan

berja sama dengan semua

kepemimpinan peserta didik?

Pembina ekskul melaksanakan yang dapat menumbuhkan kepemimpinan peserta didik. 3. Membuat table perkembangan jiwa kepemimpinan pada peserta didik. 4. Menjadikan bapak Kepala Sekolah, wakasek atau rekan sejawat yang diberi SK untuk melakukan monev atas capaian program yang dilaksanakan.

Dadan Nugraha Pribadi CGP Angkatan 4 Kabupaten Garut

Modul 3.1.a.9 Koneksi Antar Materi Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran 1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil? Filosofi Pratap Triloka merupakan pondasi kuat setiap pendidik dalam menerapkan dalam proses pemebelajaran di sekolah dimana ing ngarso sung tulodo memberikan pengaruh yang besar dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. KHD berpandangan bahwa sebagai seorang guru, itu harus memberikan tauladan atau contoh praktik baik kepada murid. Dalam setiap pengambilan keputusan, seorang guru harus memberikan karsa atau usaha keras sebagai wujud filosofi Pratap Triloka ing madyo mangun karsa dan pada akhirnya guru membantu murid untuk dapat menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara mandiri. Guru hanya sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan filosofi Pratap Triloka Tut Wuri Handayani. 2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? Setiap guru seyogyanya memiliki nilai-nilai positif yang sudah tertanam dalam dirinya. Nilai-nilai positif yang mampu mempengaruhi dirinya untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid. Nilai-nilai yang akan membimbing dan mendorong pendidik untuk mengambil keputusan yang tepat dan benar. Nilai-nilai positif tersebut seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut merupakan prinsip yang dipegang teguh ketika kita berada dalam posisi yang menuntut kita untuk mengambil keputusan dari dua pilihan yang secara logika dan rasa keduanya benar, berada situasi dilema etika (benar vs benar) atau berada dalam dua pilihan antara benar melawan salah (bujukan moral) yang menuntut kita berpikir secara seksama untuk mengambil keputusan yang benar. Keputusan tepat yang diambil tersebut merupakan buah dari nilai-nilai positif yang dipegang teguh dan dijalankan oleh kita. Nilai-nilai positif akan mengarahkan kita mengambil keputusan dengan resiko yang sekecil-kecilnya. Keputusan yang mampu memunculkan kepentingan dan keberpihakan pada peserta didik.

Nilai-nilai positif mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif serta berpihak pada murid adalah manifestasi dari pengimplementasian kompetensi social emosional kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran social dan keterampilan berinteraksi social dalam mengambil keputusan secara berkesadaran penuh untuk meminimalisir kesalahan dan konsekuensi yang akan terjadi. 3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaanpertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya. Coaching adalah ketrampilan yang sangat penting dalam menggali suatu masalah yang sebenarnya terjadi baik masalah dalam diri kita maupun masalah yang dimiliki orang lain. Dengan langkah coaching TIRTA, kita dapat mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi dan membuat pemecahan masalah secara sistematis. Konsep coaching TIRTA sangat ideal apaila dikombinasikan dengan sembilan langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang kita ambil. Pembimbingan yang telah dilakukan oleh pendamping praktik dan fasilitator telah membantu saya berlatih mengevaluasi keputusan yang telah saya ambil. Apakah keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid, sudah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan universal dan apakah keputusan yang saya ambil tersebut akan dapat saya pertanggung jawabkan. TIRTA merupakan model coaching yang dikembangkan dengan semangat merdeka belajar. Model TIRTA menuntut guru untuk memiliki keterampilan coaching. Hal ini penting mengingat tujuan coaching, yaitu untuk melejitkan potensi murid agar menjadi lebih merdeka. TIRTA adalah satu model coaching yang diperkenalkan dalam Program Pendidikan Guru Penggerak saat ini. TIRTA dikembangkan dari Model GROW. GROW adalah akronim dari Goal, Reality, Options dan Will. Goal (Tujuan): coach perlu mengetahui apa tujuan yang hendak dicapai coachee dari sesi coaching ini, Reality (Hal-hal yang nyata): proses menggali semua hal yang terjadi pada diri coachee, Options (Pilihan): coach membantu coachee dalam memilah dan memilih hasil pemikiran selama sesi yang nantinya akan dijadikan sebuah rancangan aksi.

Will (Keinginan untuk maju): komitmen coachee dalam membuat sebuah rencana aksi dan menjalankannya.TIRTA akronim dari : T : Tujuan I : Identifikasi R : Rencana aksi TA: Tanggung jawab 4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan? Sebagai seorang pendidik, kita harus mampu menjembatani perbedaan minat dan gaya belajar murid di kelas sehingga dalam proses pembelajaran murid mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai profil belajar mereka masing-masing. Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan yang tepat agar seluruh kepentingan murid dapat terakomodir dengan baik. Kompetensi sosial dan emosional diperlukan agar guru dapat fokus memberikan pembelajaran dan dapat mengambil keputusan dengan tepat dan bijak sehingga dapat mewujudkan merdeka belajar di kelas maupun di sekolah. 5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik? Keberpihakan dan mengutamakan kepentingan murid dapat tercipta dari tangan pendidik yang mampu membuat solusi tepat dari setiap permasalahan yang terjadi. Pendidik yang mampu melihat permasalahan dari berbagai kaca mata dan pendidik yang dengan tepat mampu membedakan apakah permasalahan yang dihadapi termasuk dilema etika ataukah bujukan moral. Seorang pendidik ketika dihadapkan dengan kasus-kasus yang fokus terhadap masalah moral dan etika, baik secara sadar atau pun tidak akan terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Nilainilai yang dianutnya akan mempengaruhi dirinya dalam mengambil sebuah keputusan. Jika nilainilai yang dianutnya nilai-nilai positif maka keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggung jawabkan dan begitupun sebaliknya jika nilai-nilai yang dianutnya tidak sesuai dengan kaidah moral, agama dan norma maka keputusan yang diambilnya lebih cenderung hanya benar secara pribadi dan tidak sesuai harapan kebanyakan pihak.Kita tahu bahwa Nilai-nilai yang dianut oleh Guru Penggerak adalah reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada anak didik. Nilai-nilai tersebut akan mendorong guru untuk menentukan keputusan masalah moral atau etika yang tepat sasaran, benar dan meminimalisir kemungkinan kesalahan pengambilan keputusan yang dapat merugikan semua pihak khususnya peserta didik. 6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Pengambilan keputusan yang tepat tekait kasus-kasus pada masalah moral atau etika hanya dapat dicapai jika dilakukan melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dapat dipastikan bahwa jika pengambilan keputusan dilakukan secara akurat melalui proses analisis kasus yang cermat dan sesuai dengan 9 langkah tersebut, maka keputusan tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat , maka hal tersebut akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. 7. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda? Jawaban saya yaitu iya, kesulitan muncul karena masalah perubahan paradigma dan budaya sekolah yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Diantaranya adalah sistem yang kadang jika memaksa guru untuk memilih pilihan yang salah atau kurang tepat dan tidak berpihak kepada murid. Yang kedua tidak semua warga sekolah berkomitmen tinggi untuk menjalankan keputusan Bersama. Yang ketiga keputusan yang diambil kadang kala tanpa sepenuhnya melibatkan guru sehingga muncul banyak kendala-kendala dalam proses pelaksanaan pengambilan keputusan. 8. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Menurut pendapat saya, semua tergantung kepada keputusan seperti apa yang diambil, apabila keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid dalam hal ini tentang metode yang digunakan oleh guru, media dan sistem penilaian yang dilakukan yang sudah sesuai dengan kebutuhan murid, maka hal ini akan dapat memerdekakan murid dalam belajar dan pada akhirnya murid dapat berkembang sesuai dengan potensi dan kodratnya. Namun sebaliknya apabila keputusan tersebut tidak berpihak kepada murid, dalam hal metode, media, penilaian dan lain sebagainya maka kemerdekaan belajar murid hanya sebuah omong kosong belaka dan tentunya murid tidak akan dapat berkembang sesuai potensi dan kondratnya. 9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya? Ketika guru sebagai pemimpin pembelajaran melakukan pengambilan keputusan yang memerdekakan dan berpihak pada murid, maka dapat dipastikan murid-muridnya akan belajar menjadi oang-orang yang merdeka, kreatif , inovatif dalam mengambil keputusan yang menentukan bagi masa depan mereka sendiri. Di masa depan mereka akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang matang, penuh pertimbangan dan cermat dalam mengambil keputusankeputusan penting bagi kehidupan dan pekerjaannya. Keputusan yang diambil oleh seorang guru akan menjadi ibarat pisau yang disatu sisi apabila digunakan dengan baik akan membawa kesuksesan dalam kehidupan murid di masa yang akan dating. Demikian sebaliknya apabila kebutuhan tersebut tidak diambil dengan bijaksana maka bisa jadi berdampak sangat buruk bagi masa depan murid-murid. Keputusan yang berpihak kepada murid haruslah melalui pertimbangan yang sangat akurat dimana dilakukan terlebih

dahulu pemetaan terhadap minat belajar, profil belajar dan kesiapan belajar murid untuk kemudian dilakukan pembelajaran berdiferensiasi yaitu melakukan diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. 10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya? Kesimplan yang didapat dari pembelajaran modul ini yang dikaitkan dengan modul-modul sebelumnya adalah : Pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi atau skill yang harus dimiiki oleh guru dan harus berlandaskan kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang dikaitkan sebagai pemimpin pembelajaran. Pengambilan keputusan harus berdasarkan pada budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being). Dalam pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh (mindfullness) untuk menghantarkan muridnya menuju profil pelajar pancasila. Dalam perjalanannya menuju profil pelajar pancasila, ada banyak dilema etika dan bujukan moral sehingga diperlukan panduan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan untuk memutuskan dan memecahkan suatu masalah agar keputusan tersebut berpihak kepada murid demi terwujudnya merdeka belajar.

KE LOM DA DA N NUGR A HA E NOK KU R NIA SIH-

PEMETAAN

PEMIMPIN DALAM PENG

MPOK 2 - WA NA NIR WA NA - NESYA GA R NIWA

N 7 ASET

GELOLAAN SUMBER DAYA

7 ASET U MODAL MANUSIA PENGETAHUAN, KETERAMPIALAN DAN KECERDASAN WARGA SEKOLAH (KS, GURU, SISWA, TENAGA KEPENDIDIKAN

MODAL FISIK BANGUNAN DAN INFRASTRUKTUR

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

UTAMA MODAL SOSIAL NORMA/ ATURAN YANG MENGIKAT DI DALAMNYA

MODAL LINGKUNGAN FOTENSI YANG BELUM DIOLAH DAN BERNILAI EKONOMIS

7 ASET U MODAL FINANSIAL DUKUNGAN KEUANGAN YANG DIMILIKI

MODAL A

NILAI AGAMA BERPRILAKU D

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

UTAMA MODAL POLITIK UKURAN KETERLIBATAN SOSIAL

AGAMA & BUDAYA

YANG MENJADI DASAR DAN BUDAYA UNIK

1. MODAL MANUSIA Kualfikasi S1, S2 Kepala Sekolah Guru telah bersertifikasi Komposisi guru usia muda

Penguasaan Informasi dan tek Alumni dan Orangtua siswa

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

knologi

PEMETAAN K

Pelibatan un

STRATEGI PEMANFAATAN MODAL MANUSIA

yang ada un

program seko positif Mengekspos

peristiwa/ keg modal sekolah. PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

man

KETERSEDIAAN MODAL MANUSIA

nsur/ komponen modal manusia

ntuk mendukung keterlaksanaan

olah dengan menjalin komunikasi

secara intensif ide ide, gagasan,

giatan yang melibatkan komponen

nusia

yang

diberdayakan

oleh

2. MODAL SOSIAL

1. Kepercayaan dan antusias m 2.Komunitas Alumni. 3. Warga sekolah yang selalu baksos di sekolah.

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

masyarakat pada sekolah mensukseskan kegiatan

Strategi Pemanfaatan Modal Sosial

Pemetaan Menggali

pengemb kegiatan

Melakuka

komunita

sumber d

mutu sek PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

n Ketersediaan Modal Sosial dukungan sosial dalam

bangan mutu sekolah maupun sosial.

an sinergi & Memberdayakan

as untuk mengakses berbagai

daya & peluang bagi peningkatan

kolah.

3. MODAL FISIK

Sarana dan prasarana cuk

mendukung pembelajaran

UKS, Lab IPA, Perpustakaa

Lokasi sekolah yang strate

bangunan vital lainnya sep KODIM, Alun-alun, pusat seni, dll PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

kup lengkap untuk

n (Ruang Aula, Ruang

an, Lapangan Olahraga)

egis, dekat dengan

perti puskemas, Bank, perbelanjaan, gedung

Strategi Pemanfaatan Modal Fisik

Pemetaan Ke

Melakukan a

yang direkom

kebutuhan se

bersama kom

Memfungsika

fisik yang ter yang sesuai. PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

etersediaan Modal Fisik

arahan pemanfaatan modal fisik

mendasikan & sesuai dengan

ekolah berdasarkan hasil kajian

mponen sekolah.

an dan mengoptimalkan modal

rsedia untuk kegiatan sekolah

4. MODAL LINGKUN

Adanya lahan koson Taman hidroponik Kebun sekolah Apotik hidup

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

NGAN

ng

Identifikasi K

Strategi Pemanfaatan Modal Lingkungan

Melakukan a

lingkungan ya

dengan kebu

hasil kajian b

Memfungsika

lingkungan ya

sekolah yang

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

Kapasitas Lingkungan

arahan pemanfaatan modal

ang direkomendasikan & sesuai

utuhan sekolah berdasarkan

bersama komponen sekolah.

an dan mengoptimalkan modal

ang tersedia untuk kegiatan

g sesuai.

5. MODAL FINANSIA Danas Bos Komite Sekolah Koperasi Sekolah Kantin Sekolah Kontribusi Alumni

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

AL

Strategi Pemanfaatan Modal Finansial

Pemetaan

Membuat

dengan m sekolah

Memfungs

kapasitas

untuk keg

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

n Kapasitas Finansial

t RKT (Rencana Kerja Tahunan)

melibatkan seluruh komponen warga

sikan dan mengoptimalkan

s finansial secara efektif dan efisien

giatan sekolah.

6. MODAL POLITK

Membangun kerjasama de

Kesehatan, Kejari, BNN, Ko

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

engan Muspika, Dinas

oramil, Polres, Damkar

Strategi Pemanfaatan Modal Politik

Identifika

Melakuka

komunika

politik yan

Memberd yang ada terhadap sekolah. PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

asi Modal Politik yang Tersedia

an pendekatan, menjalin relasi &

asi positif dengan komponen modal

ng tersedia.

dayakan kapasitas modal, politik untuk berkontribusi positif peningkatan mutu layanan

7. MODAL AGAMA & BU Sarana Ibadah Kegiatan Keagamaan

Perayaan Hari Keagam

Rutin sholat berjamaah

Kegiatan Pentas Seni B

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

UDAYA

maan

h dan bersedekah

Budaya dan Bazar

Strategi Pemanfaatan Modal Agama dan Budaya

Identifik

Tersedia

Member

& agama

budaya p

Member

untuk ke

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

kasi Modal Agama & Budaya yang

a

rdayakan nilai budaya, kearifan lokal

a yang ada untuk pengembangan

positif di sekolah.

rdayakan artefak budaya yang ada

egiatan pembelajaran di sekolah.

Terima

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

akasih

DEMONTRASI MODU

DADAN NUG CGP AN KABUPAT

PEMETAA

PEMIMPIN DALAM PEN

I KONTEKSTUAL UL 3.2.A.7

GRAHA PRIBADI NGKATAN 4 TEN GARUT

AN 7 ASET

NGELOLAAN SUMBER DAYA

7 ASET U MODAL MANUSIA PENGETAHUAN, KETERAMPIALAN DAN KECERDASAN WARGA SEKOLAH (KS, GURU, SISWA, TENAGA KEPENDIDIKAN

MODAL FISIK BANGUNAN DAN INFRASTRUKTUR

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

UTAMA MODAL SOSIAL NORMA/ ATURAN YANG MENGIKAT DI DALAMNYA

MODAL LINGKUNGAN FOTENSI YANG BELUM DIOLAH DAN BERNILAI EKONOMIS

7 ASET U MODAL FINANSIAL DUKUNGAN KEUANGAN YANG DIMILIKI

MODAL A

NILAI AGAMA BERPRILAKU D

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

UTAMA MODAL POLITIK UKURAN KETERLIBATAN SOSIAL

AGAMA & BUDAYA

YANG MENJADI DASAR DAN BUDAYA UNIK

1. MODAL MANUSIA Kualfikasi S1, S2 Kepala Sekolah Guru telah bersertifikasi Komposisi guru usia muda

Penguasaan Informasi dan tek Alumni dan Orangtua siswa

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

knologi

PEMETAAN K

Pelibatan un

STRATEGI PEMANFAATAN MODAL MANUSIA

yang ada un

program seko positif Mengekspos

peristiwa/ keg modal sekolah. PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

man

KETERSEDIAAN MODAL MANUSIA

nsur/ komponen modal manusia

ntuk mendukung keterlaksanaan

olah dengan menjalin komunikasi

secara intensif ide ide, gagasan,

giatan yang melibatkan komponen

nusia

yang

diberdayakan

oleh

2. MODAL SOSIAL

1. Kepercayaan dan antusias m 2.Komunitas Alumni. 3. Warga sekolah yang selalu baksos di sekolah.

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

masyarakat pada sekolah mensukseskan kegiatan

Strategi Pemanfaatan Modal Sosial

Pemetaan Menggali

pengemb kegiatan

Melakuka

komunita

sumber d

mutu sek PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

n Ketersediaan Modal Sosial dukungan sosial dalam

bangan mutu sekolah maupun sosial.

an sinergi & Memberdayakan

as untuk mengakses berbagai

daya & peluang bagi peningkatan

kolah.

3. MODAL FISIK

Sarana dan prasarana cuk

mendukung pembelajaran

UKS, Lab IPA, Perpustakaa

Lokasi sekolah yang strate

bangunan vital lainnya sep KODIM, Alun-alun, pusat seni, dll PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

kup lengkap untuk

n (Ruang Aula, Ruang

an, Lapangan Olahraga)

egis, dekat dengan

perti puskemas, Bank, perbelanjaan, gedung

Strategi Pemanfaatan Modal Fisik

Pemetaan Ke

Melakukan a

yang direkom

kebutuhan se

bersama kom

Memfungsika

fisik yang ter yang sesuai. PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

etersediaan Modal Fisik

arahan pemanfaatan modal fisik

mendasikan & sesuai dengan

ekolah berdasarkan hasil kajian

mponen sekolah.

an dan mengoptimalkan modal

rsedia untuk kegiatan sekolah

4. MODAL LINGKUN

Adanya lahan koson Taman hidroponik Kebun sekolah Apotik hidup

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

NGAN

ng

Identifikasi K

Strategi Pemanfaatan Modal Lingkungan

Melakukan a

lingkungan ya

dengan kebu

hasil kajian b

Memfungsika

lingkungan ya

sekolah yang

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

Kapasitas Lingkungan

arahan pemanfaatan modal

ang direkomendasikan & sesuai

utuhan sekolah berdasarkan

bersama komponen sekolah.

an dan mengoptimalkan modal

ang tersedia untuk kegiatan

g sesuai.

5. MODAL FINANSIA Danas Bos Komite Sekolah Koperasi Sekolah Kantin Sekolah Kontribusi Alumni

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

AL

Strategi Pemanfaatan Modal Finansial

Pemetaan

Membuat

dengan m sekolah

Memfungs

kapasitas

untuk keg

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

n Kapasitas Finansial

t RKT (Rencana Kerja Tahunan)

melibatkan seluruh komponen warga

sikan dan mengoptimalkan

s finansial secara efektif dan efisien

giatan sekolah.

6. MODAL POLITK

Membangun kerjasama de

Kesehatan, Kejari, BNN, Ko

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

engan Muspika, Dinas

oramil, Polres, Damkar

Strategi Pemanfaatan Modal Politik

Identifika

Melakuka

komunika

politik yan

Memberd yang ada terhadap sekolah. PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

asi Modal Politik yang Tersedia

an pendekatan, menjalin relasi &

asi positif dengan komponen modal

ng tersedia.

dayakan kapasitas modal, politik untuk berkontribusi positif peningkatan mutu layanan

7. MODAL AGAMA & BU Sarana Ibadah Kegiatan Keagamaan

Perayaan Hari Keagam

Rutin sholat berjamaah

Kegiatan Pentas Seni B

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

UDAYA

maan

h dan bersedekah

Budaya dan Bazar

Strategi Pemanfaatan Modal Agama dan Budaya

Identifik

Tersedia

Member

& agama

budaya p

Member

untuk ke

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

kasi Modal Agama & Budaya yang

a

rdayakan nilai budaya, kearifan lokal

a yang ada untuk pengembangan

positif di sekolah.

rdayakan artefak budaya yang ada

egiatan pembelajaran di sekolah.

Terima

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

akasih

Click to edit Master title style

Modu Aksi Nyat Keputus Pem

Dadan Nugr

CGP Angkatan 4 K

ul 3.1.a10 ta Pengambilan san Pemimpin mbelajaran

aha Pribadi

Kabupaten Garut

1

Click to edit Master title style 1. Peristiwa (FACTS) Latar Belakang

Diakhir proses pembelajaran kelas 9 tahun pelajaran 2021/20 sidang kelulusan kelas 9 yang diikuti oleh seluruh guru mengikuti proses pembelajaran selama 3 tahun di SMPN 3 G sekarang ini ada beberapa siswa yang mengalami penuruna dikarenakan siswa-siswa tersebut terkendala masalah dikarenakan keterbatasan ekonomi dalam pelaksanaan pros yang dilaksanakan secara daring atau PJJ (pembelajaran tersebut menyebabkan keterlamabatan atau ketertinggalan da penilaian baik tugas, ulangan harian, maupun penilaian tengah

Padahal waktu itu saya sudah berusaha melaksanka deferensiasi terhadap peserta didik secara daring untuk men kebutuhan semua peserta didik,

022 akan diadakan u, setelah siswa Garut. Pada masa an prestasi belajar alat komunikasi ses pembelajaran n jarak jauh). Hal alam pelaksanaan h semester.

an pembelajaran ngakomodir semua

2 2

Alasan Melaksanakan Aksi

Click to edit Master title style

Alasan melakukan aksi nyata ini bahwa pada masa pendemi sistem pembelajaran yang dilaksanakan secara daring atau PJJ memerlukan alat komunikasi, akan tetapi ada beberapa siswa yang tidak memiliki alat komunikasi sehingga sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu memfasilitasi dapat menuntaskan / melaksanakan proses pembela rapat kelulusan dewan guru peserta didik tersebut d diluluskan dan dapat melanjutkan pendidikan di jenja

i peserta didik agar ajaran agar dalam dinyatakan layak untuk ang yang lebih tinggi.

3 3

Click to edit Master title style Hasil Aksi Nyata Saya sebagai CGP melakukan pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah dengan dewan guru untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dan hasilnya bahwa bagi peserta didik tersebut diberikan proses pembelajaran secara offline atau luring dengan hadir ke sekolah untuk mengikuti proses pembelajaran, sehingga tugas, ulangan harian, penilaian tengah semester dapat dituntaskan dengan deadline waktu yang telah ditetapkan.

4 4

Click to edit Master title style

2

Saya m nyata i dilaksana dilaksana proses harus d (dengan tidak me harian d syarat k memutus yang da secara l protokol

2. Perasaan (Feelings)

mengalami dilema etika Ketika mengalami aksi ini dikarenakan proses pembelajaran yang akan pada masa pandemic covid 19 harus akan secara PJJ / daring atau BDR. Akan tetapi pembelajaran kepada beberapa peserta didik dilaksanakan secara luring atau tatap muka protocol Kesehatan yang ketat) karena mereka emiliki alat komunikasi, sedangkan tugas, ulangan dll harus dapat dituntaskan untuk memenuhi kelulusan kelas 9 di SMPN 3 Garut. Saya skan ini karena hanya beberapa peserta didik atang kesekolah untuk melakukan pembelajaran luring, hal ini tidak menyalahi aturan tentang Kesehatan.

5

Click to edit Master title style

setia kepu haru mun

3. Pembelajaran (Findings)

Setelah melaksanakan aksi nyata ini pembelajaran yang saya ambil adalah kita harus mampu membuat suatu keputusan yang berpihak kepada murid dimana Ketika mengalami dilema etika dengan menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keuputusan dan pengujian keputusan serta perlu berkolaborasi dengan guru / rekan sejawat dalam menyelesaikan ap permasalahan sehingga dapat menciptakan utusan yang tepat, atau kalaupun ada resiko kita us mempu meminimalisir resiko tersebut sekecil ngkin.

6

Click 4. Penerapan to edit Master (Future) title style

Kemampuan dalam proses pengambilan ke sebagai pemimpin pembelajaran harus dilaksanakan secara konsisten karena konsistensi tersebut akan mengasah saya menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 pengambilan keputusan menjadi lebih baik.

eputusan dapat dengan a dalam langkah

7 7

Click to edit Master Dokumentasi Aksi Nyata title style

8 8

Click to edit Master title style

Terima Kasih

9 9

Modu Aksi Nyata Pem Pengelolaan

Dadan Nugr CGP Angkatan 4

ul 3.2 mimpin dalam Sumber Daya

raha Pribadi Kabupaten Garut

1.Peristiwa (FACTS) Latar Belakang

Setelah penurunan penyebaran pemerintah daerah untuk melaksa muka 100%. Salah satu prog melaksanakan ekstrakurikuler waj dilaksanakanlah suatu kegiatan W New Normal dalam Melaksanaka Sehat setelah Masa Pandemi dan Program ini melibatkan seluruh penggalang dan seluruh dewa berkoordinasi dengan Gugus C setempat dan dinas pendidikan di k

)

virus covid 19 maka kebijakan anakna proses pembelajaran tatap gram yang dilaksanakan adalah jib yaitu pendidikan kepramukaan, Wide Games dengan tema “Adaptasi an Pembiasaan Hidup Bersis dan Menjelang Bulan Suci Ramadhan”. h peserta didik kelas 7, para an guru serta komite sekolah Covid 19, Kepolisian, Pemerintah kabupaten garut.

Alasan Melaksanakan Ak

Aksi nyata ini dilaksanakan meme kepramukaan di sekolah sekaligus s melaksanakan pembiasaan hidup be Ramadhan. Kegiatan ini melibatkan selu 1. Modal SDM : kepala sekolah, guru, 2. Modal Fisik : ruangan aula, lapanga 3. Modal Sosial : kepercayaan dan ant 4. Modal Lingkungan: Lahan kosong u 5. Modal Finansial : Dana Bos, Komite 6. Modal Politik : tim gugus covid 19, k 7. Modal Agama: Sarana Ibadah untuk

ksi

enuhi kegiatan ekstrakurikuler wajib sebagai adapatasi new normal dalam ersih dan sehat menjelang bulan suci uruh sumber daya sekolah seperti: TAS, siswa, komite dll. an, kelas dll tusias masyrakat kepada sekolah untuk kegiatan kebersihan e sekolah kepolisian dan pemerintah setempat. k sholat berjamaah.

Hasil Aksi Nyata

Memberikan pengalaman yang ber penurunan covid 19, yaitu se mengembangkan karakter sikap (sp keterampilan untuk menjadi Profil membekali peserta didik dimasa pembiasaan hidup bersih dan sehat

rharga kepada peserta didik setelah ebagai program kegiatan dalam piritual dan sosial), pengetahuan dan Pelajar Pancasila selain itu mampu new normal dalam melaksanakan menjelang bulan suci Ramadhan.

2. Perasaan (Feelings)

Saya merasa senang, bangga dan b daya di SMPN 3 Garut dapat dikol yang mampu memfasilitasi peserta profile pelajar Pancasila melalui ke tersebut.

bersemangat karena seluruh sumber laborasikan menjadi suatu kekuatan a didik dalam membentuk karakter egiatan Wide Games kepramukaan

3. Pembelajaran (Findings)

Pembelajaran yang dapat saya am seluruh sumber daya yang ada di asset/kekuatan dan mengkolaborasik eksternal sekolah sehingga mencipta (kepramukaan) yang sangat bergu peserta didik dengan Profil Pelajar Pa

mbil adalah bahwa saya melihat SMPN 3 Garut dengan berbasis kan dengan seluruh internal dan akan suatu kegiatan Wide Games una dalam membentuk karakter ancasila.

4. Penerapan (Future)

Pola fikir saya yang awalnya berb demi sedikit sudah mulai berubah dalam pengelolaan sumber daya ya berpengaruh kepada saya dalam sebagai pendidik di sekolah sehingg kualitas pendidikan bagi peserta didik

basis kelemahan/kekurangan sedikit h menjadi berbasis asset/kekuatan ang ada di sekolah. Hal ini sangat m meningkatkan kompetensi saya ga berimbas terhadap meningkatkan k dan lingkungan sekolah.

Dokumentasi Aksi N

Nyata

Dokumentasi Aksi N

Nyata

Terima

a Kasih

Pengelo berda

CG

Modul 3.3 olaan Program yang ampak pada murid Dadan Nugraha Pribadi

GP Angkatan 4 Kabupaten Garut

1.Peristiwa (FACTS)

Latar Belakang Setelah melaksanakan penilaian akhir siswa dan siswi kelas 7 dan 8 tahun pe 2021-2022 maka perlunya s memfasilitasi peserta didik untuk

melaksanakan proses pembelajaran dala yang dapat menciptakan kepemimpinan m kearifan local untuk mengisi waktu menje LHBS (Laporan Hasil Belajar Siswa) seme melaksanakan kegiatan susulan, remedia tiap guru mata pelajaran.

tahun elajaran sekolah

am bentuk kegiatan murid, pelestarian elang dibagikannya ester di samping al, pengayaan oleh

Alasan Melaksanakan Aksi

Kegiatan ini untuk mengisi waktu set kegiatan penilaian akhir tahun (PAT), m peserta didik menunggu waktu pemba raport semester 2 (kenaikan kelas). Maka dibuatlah program kegiatan u mengembangkan kepemipinan murid set mengalami masa pandemi covid 19 su menurun di Indonesia dan melestar kearifan lokal sehingga mampu mencipta peserta didik yang berprestasi , kreatif, a mandiri, kolaboratif dengan keimanan ketaqwaan kepada Tuhan YME.

telah maka agian

untuk telah udah rikan akan aktif, dan

Hasil Aksi Nyata

Kegiatan ini adalah Pekan Olah Raga d (PORSENI) dalam upaya mengem kepemimpinan murid setelah masa p dan melestarikan kearifan lokal. Adapun kegiatannnya adalah pertandingan ola seperti Basket, Futsal, Gobak Sodo Pertandingan seni seperti Kaligrafi dan Group.

an Seni mbalikan pandemi n bentuk ah raga: or dan n Vokal

2. Perasaan (Feelings)

Perasaan saya Ketika melaksanakan aksi n ini sangat senang, walaupun pada awalnya tantangan tersendiri terhadap peserta untuk dapat mengembalikan kepemip murid (suara, pilihan dan kepemilikan) ha sangat memerlukan bimbingan yang ek karena peserta didik (panitia osis) su hampir 3 tahun tidak melaksanakan kegi tersebut.

nyata a ada didik pinan al ini kstra udah iatan

3. Pembelajaran (Findings)

Pada kegiatna PORSENI ini pembelajara bisa saya ambil adalah menjadikan p didik sebagai pemimpin pembelajaran ( pilihan dan kepemilikan murid) dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. setelah masa pandemi peserta memerlukan bimbingan yang intensi seluruh siswa kelas 7 dan 8 wajib berpa aktif dalam kegiatan ini.

an yang peserta (suara , n lebih Karena didik if dan artisifasi

4. Penerapan (Future)

Penerapan yang saya laksanakan a membimbing peserta didik menjadi pem pembelajaran (suara, pilihan dan kepem murid) secara aktif walaupun masih b kekurangan namun harus terus dilaksa secara konsisten sehingga proses pembel yang aktif, kreatif menyenangkan dilaksanakan lebih baik lagi, dan diterapkan dalam kehidupan nyata sehari

adalah mimpin milikan banyak anakan lajaran dapat bisa hari.

Dokumentasi Aksi Nyata

Dokumentasi Aksi Nyata

Terima Kasih

Pengelo berda

CG

Modul 3.3 olaan Program yang ampak pada murid Dadan Nugraha Pribadi

GP Angkatan 4 Kabupaten Garut

1.Peristiwa (FACTS)

Latar Belakang Setelah melaksanakan penilaian akhir siswa dan siswi kelas 7 dan 8 tahun pe 2021-2022 maka perlunya s memfasilitasi peserta didik untuk

melaksanakan proses pembelajaran dala yang dapat menciptakan kepemimpinan m kearifan local untuk mengisi waktu menje LHBS (Laporan Hasil Belajar Siswa) seme melaksanakan kegiatan susulan, remedia tiap guru mata pelajaran.

tahun elajaran sekolah

am bentuk kegiatan murid, pelestarian elang dibagikannya ester di samping al, pengayaan oleh

Alasan Melaksanakan Aksi

Kegiatan ini untuk mengisi waktu set kegiatan penilaian akhir tahun (PAT), m peserta didik menunggu waktu pemba raport semester 2 (kenaikan kelas). Maka dibuatlah program kegiatan u mengembangkan kepemipinan murid set mengalami masa pandemi covid 19 su menurun di Indonesia dan melestar kearifan lokal sehingga mampu mencipta peserta didik yang berprestasi , kreatif, a mandiri, kolaboratif dengan keimanan ketaqwaan kepada Tuhan YME.

telah maka agian

untuk telah udah rikan akan aktif, dan

Hasil Aksi Nyata

Kegiatan ini adalah Pekan Olah Raga d (PORSENI) dalam upaya mengem kepemimpinan murid setelah masa p dan melestarikan kearifan lokal. Adapun kegiatannnya adalah pertandingan ola seperti Basket, Futsal, Gobak Sodo Pertandingan seni seperti Kaligrafi dan Group.

an Seni mbalikan pandemi n bentuk ah raga: or dan n Vokal

2. Perasaan (Feelings)

Perasaan saya Ketika melaksanakan aksi n ini sangat senang, walaupun pada awalnya tantangan tersendiri terhadap peserta untuk dapat mengembalikan kepemip murid (suara, pilihan dan kepemilikan) ha sangat memerlukan bimbingan yang ek karena peserta didik (panitia osis) su hampir 3 tahun tidak melaksanakan kegi tersebut.

nyata a ada didik pinan al ini kstra udah iatan

3. Pembelajaran (Findings)

Pada kegiatna PORSENI ini pembelajara bisa saya ambil adalah menjadikan p didik sebagai pemimpin pembelajaran ( pilihan dan kepemilikan murid) dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. setelah masa pandemi peserta memerlukan bimbingan yang intensi seluruh siswa kelas 7 dan 8 wajib berpa aktif dalam kegiatan ini.

an yang peserta (suara , n lebih Karena didik if dan artisifasi

4. Penerapan (Future)

Penerapan yang saya laksanakan a membimbing peserta didik menjadi pem pembelajaran (suara, pilihan dan kepem murid) secara aktif walaupun masih b kekurangan namun harus terus dilaksa secara konsisten sehingga proses pembel yang aktif, kreatif menyenangkan dilaksanakan lebih baik lagi, dan diterapkan dalam kehidupan nyata sehari

adalah mimpin milikan banyak anakan lajaran dapat bisa hari.

Dokumentasi Aksi Nyata

Dokumentasi Aksi Nyata

Terima Kasih

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.