Modul Desinta Kintania 2B Flipbook PDF

Modul Desinta Kintania 2B

86 downloads 99 Views 377KB Size

Story Transcript

Membaca Kreatif Genre Fiksi dan Nonfiksi Oleh: Desinta Kintania Dari zaman pertama kali manusia mengenal tulisan sampai di zaman yang serba canggih ini membaca adalah kunci untuk mengetahui tentang dunia dan peradaban. Sesuai dengan judul “Membaca Kreatif Genre Fiksi dan Non Fiksi” membaca kreatif merupakan bagian dari cara membaca yang menggunakan akal, tidak hanya untuk dimaknai tetapi pada praktiknya orang yang membaca secara kreatif bisa menemukan inovasi-inovasi baru dari apa yang ia baca. Penulisan esai ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang upaya mengembangkan pemahaman membaca dengan membaca kreatif. Untuk mendapatkan pemahaman membaca dengan maksimal pembaca harus kreatif dan dapat menyelaraskan antara tujuan membaca, objek bacaan, dan metode/ teknik membaca. ( Pardini, Agung, 2012) mengatakan bahwa membaca kreatif cenderung menjadikan teks sebagai medium berpikir kreatif bagi para pembacanya. Singkatnya, membaca kreatif berarti membaca dengan menggunakan ide, menafsirkan dengan kreatif, serta menggunakan logika dan imajinasi untuk dapat memahami. Menurut Nurhadi (dalam Jafarudin, 2016) kemampuan membaca kreatif meliputi: 1) membuat ringkasan, 2) membuat kerangka bacaan, 3) menyusun resensi, 4) menerapkan isi bacaan dalam konteks sehari-hari, dan 5) membuat esai balikan. Kemampuan membaca kreatif menurut Nurhadi yang pertama adalah membuat ringkasan, dalam KBBI ringkasan berarti ikhtisar, singkatan cerita, atau ijmal. Yang berarti seseorang yang mampu meringkas apa yang telah ia baca. Kedua yaitu membuat kerangka bacaan, ketika seseorang mulai membaca buku atau tulisan yang lain, ia bisa membuat suatu rencana kerja pada sebuah bacaan yang memuat garis besar dari suatu karangan dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan atau bacaan. Ketiga yaitu menyusun resensi, ketika seseorang telah selesai membaca buku atau tulisan yang lain, ia bisa membuat resensi dari bacaannya, resensi ini adalah ulasan yang membahas isi sebuah buku, termasuk kelemahan dan keunggulan buku yang telah ia baca. Keempat menerapkan isi bacaan dalam konteks sehari-hari, pembaca yang kreatif adalah pembaca yang setelah melakukan kegiatan membacanya, ia tidak langsung menutup bukunya tapi ia menerapkan itu dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat untuk kehidupannya. Kelima membuat esai balikan, esai balikan adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis mengenai subjek tertentu yang coba dinilainya. (Pratiwi dan Subyantoro 2003) mengatakan bahwa membaca kreatif adalah tindakan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang dan kemampuan membaca kreatif, artinya

seseorang pembaca yang baik adalah membaca tidak hanya sekadar menangkap makna tersurat (reading the lines), tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kepentingan sehari-hari. Kreatif sendiri berarti kemampuan untuk menciptakan hal-hal yang baru yang dimiliki oleh setiap orang secara umum. (Nurhadi:2004) mengemukakan istilah membaca kreatif berarti tindak lanjut setelah seseorang melakukan kegiatan membacanya. Jika seseorang membaca lalu berhenti pada saat setelah ia menutup bukunya, maka dirinya tidak dapat dikatakan sebagai pembaca kreatif, sebaliknya jika setelah membaca dia melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi peningkatan kehidupan baru dia dikatakan sebagai pembaca yang kreatif. Berhubungan dengan tulisan yang telah ditulis tentang membaca kreatif yang telah diketahui, selanjutnya adalah tentang genre fiksi dan non fiksi. Pertama kita coba mengetahui apa arti kata genre. Genre adalah ragam atau berbagai macam kelompok yang dikategorikan secara sistematis dan biasanya istilah ini digunakan dalam bidang seni dan budaya. Dalam hubunganya dengan membaca kreatif, kita bisa membaca buku atau bacaan yang lain entah itu dari internet atau buku secara langsung (fisik) sesuai dengan genre yang kita sukai. Diatas kita telah membahas apa itu genre, jika genre adalah kelompok yang dikategorikan, kita coba mengetahui terlebih dahulu apa arti kata fiksi. Fiksi adalah cerita yang sifatnya rekaan berdasarkan imajinasi yang dimiliki oleh seorang penulis, dalam cerita fiksi biasanya menggambarkan kejadian, pengalaman seseorang, atau sejarah yang dibumbui dengan imajinasi dan kreativitas seorang penulis. Contoh dari genre fiksi yaitu 1) dongeng, 2) cerita rakyat, 3) hikayat, 4) novel Dongeng dalam KBBI adalah cerita yag tidak benar-benar terjadi terutama tentang kejadian zaman dulu yang bisa dikatakan aneh-aneh. Contoh ‘anak-anak gemar mendengarkan dongeng seribu satu malam.’ Cerita rakyat yaitu salah satu karya sastra yang berisi cerita-cerita tentang suatu daerah, tokoh, bahkan binatang. Cerita rakyat berasal dari masyarakat dan berkembang di setiap daerah dan menceritakan asal-usul atau legenda yang terjadi di suatu daerah. Contohnya malin kundang, lutung kasarung, danau toba, dan sebagainya. Hikayat dalam KBBI adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu. Beberapa contoh hikayat: hikayat hang tuah, hikayat Sri Rama mencari Sita Dewi, hikayat dua orang ibu, dan masih banyak contoh hikayat lainnya. Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya serta menonjolkan watak dan sifat pelaku. Novel ini termasuk dalam genre buku fiksi. Selanjutnya yaitu ada genre nonfiksi, Apa itu nonfiksi? Nonfiksi adalah sebuah genre yang karangan atau tulisannya bersifat informatif, seorang penulisnya mempunyai tanggung jawab atas kebenaran dari peristiwa, orang, dan informasi yang disampaikannya. Kerangka isi

cerita non fiksi sangat dibutuhkan penelitian berdasarkan informasi, data-data yang akurat, dan kebenaran atau fakta suatu peristiwa ataupun permasalahan mengenai hal yang akan ditulis, perbedaan cerita nonfiksi dapat dilihat pertama kali dari judul bukunya. Ciri-ciri cerita nonfiksi yaitu: 1) bahasa yang formal atau baku, 2) bahasa yang denotatif, 3) isi bukunya berkaitan tentang fakta/aktual, 4) tulisannya bersifat ilmiah populer, 5) isinya diambil dari yang sudah ada ataupun penemuan. Ciri yang pertama yaitu menggunakan bahasa yang formal/baku, maksudnya dalam hal ini penulis tidak menggunakan bahasa yang macam-macam atau menggunakan bahasa yang sedang gaul dalam membuat karangan nonfiksi, Ciri yang kedua bahasa yang denotatif, artinya apa yang ditulis berguna untuk menyampaikan informasi secara lengkap, to the point, dan tegas. Penulis memakai bahasa denotatif dengan tujuan penulis memberikan informasi kepada pembaca tanpa dibuat-buat. Ciri yang ketiga yaitu isi bukunya berkaitan tentang fakta atau aktual, fakta sesuaai dengan data yang didapatkan dari lapangan atau penelitian yang sudah ada sebelumnya. Isi buku yang disampaikan bersifat faktual sehingga pembaca dapat memperoleh manfaat dari informasi yang diberikan. Ciri yang keempat tulisannya bersifat ilmiah populer, tulisannya disesuaikan dengan format puebi. Dengan kata lain tulisan tidak kaku dan tidak melulu itu-itu saja. Dikatakan tulisan ilmiah populer karena penyajiannya denganbahasa yang sesuai dengan data yang diambil berdasarkan dengan kajian, survey penelitian dilapangan, daftar pustaka dan mengacu pada referensi atau sumber yang sama. Bentuk karangan nonfiksi seperti 1) riwayat hidup/biografi 2) esai 3) karya tulis ilmiah 4) catatan dokumenter Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca kreatif merupakan sebuah proses berpikir untuk mentransformasi informasi tulisan menjadi gagasangagasan baru yang bersifat unik. Membaca kreatif ini di dukung pula oleh cara berpikir imajinatif, bahkan bila perlu intuitif, dari sang pembacanya yang senantiasa mengolah isi teks dengan menggunakan sudut pandang baru yang jauh berbeda dari sudut pandang umum. Membaca kreatif selalu di dasari oleh rasa ingin tahu yang tinggi disertai keberanian memainkan intuisi untuk melompat ke petualangan di dunia yang lebih baru. Orang dengan kebiasaan membaca kreatif selalu berambisi untuk menjadi trendsetter dalam segala hal, bukan pengekor apalagi plagiator dalam urusan produksi ide. Dalam proses membaca kreatif, buku atau teks lebih diposisikan sebagai pemberi stimulus bagi pembacanya untuk kegiatan penemuan gagasan-gagasan baru.

Daftar Pustaka Dalman. 2014. Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajawali Pers. Harjasujana, A.S. dan Damaianti, V.S. 2003. Membaca dalam Teori dan Praktik. Bandung: Mutiara. https://agungpd.wordpress.com/2012/09/07/membaca-kreatif/. https://journal2.um.ac.id >doc PDF DONGENG SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK. https://www.dosenpendidikan.co.id>cerita-rakyat https://www.gramedia.com/literasi/cerita-nonfiksi/

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.