Modul Perawatan Jenazah Flipbook PDF

Modul Perawatan Jenazah

89 downloads 102 Views 16MB Size

Story Transcript

MODUL PEMBELAJARAN OLEH : MUHAMMAD BUDI ASWIN, SPd.I NIP. - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 GONDANGWETAN TAHUN 2022 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI TATA CARA PENYELENGGARAAN JENAZAH


LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul : Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah 2. Identitas Pembuat : Nama : Muhammad Budi Aswin, S.Pd.I NIP : Jabatan : Guru Pendidikan Agama Unit Kerja : SMAN 1 GONDANGWETAN Gondangwetan, Juli 2022 Mengetahui Kepala SMAN 1 GONDANGWETAN Drs TEGUH HARIAWAN. NIP.19680514199303 1 006


KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Modul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti ini dapat terselesaikan pada waktunya. Modul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti yang berjudul “Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah“ Pada Siswa Kelas XI SMAN 1 GONDANGWETAN Kab. Pasuruan, disusun sebagai salah satu sumber belajar untuk memudahkan proses kegiatan pembelajaran bagi peserta didik khususnya di SMAN 1 GONDANGWETAN Dalam penyusunan dan penyelesaian karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Yth. Kepala SMAN 1 GONDANGWETAN 2. Yth. Rekan-rekan Guru SMAN 1 GONDANGWETAN 3. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai Penulis menyadari bahwa hasil penyusunan modul pembelajaran ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penelitian ini dan demi penulisan yang akan datang. Gondangwetan, 20 Juli 2022 Penulis


MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI “ TATACARA PENYELENGGARAAN JENAZAH ” KELAS XI OLEH : MUHAMMAD BUDI ASWIN,SPd.I PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 GONDANGWETAN Jl. Raya Bromo No.33 Gondangwetan-Pasuruan, Telp.(0343) 441331


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 1 DAFTAR ISI GLOSARIUM ...................................................................... PETA KONSEP ...................................................................... PENDAHULUAN ...................................................................... PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ...................................................................... KONPETENSI DASAR DAN IPK ...................................................................... PEMBELAJARAN Ketentuan Penyelenggaraan Jenazah ......................................................... Memahami pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah .................... Rangkuman .............................................................................. Tes Formatif 1 .............................................................................. Memandikan jenazah Ketentuan memandikan jenazah .............................................................................. Tata cara memandikan jenazah .............................................................................. Rangkuman .............................................................................. Tes Formatif 2 .............................................................................. Mengafani Jenazah Ketentuan Mengafani jenazah .............................................................................. Tata cara mengafani jenazah .............................................................................. Rangkuman .............................................................................. Tes Formatif 3 .............................................................................. Mensholatkan Jenazah Ketentuan mensholatkan jenazah ............................................................................. Tata cara mensholatkan jenazah ............................................................................. Rangkuman ............................................................................. Tes Formatif 4 ............................................................................. Menguburkan Jenazah Ketentuan menguburkan jenazah ............................................................................ Tata cara menguburkan jenazah ............................................................................ Rangkuman ............................................................................ Tes Formatif 5 ............................................................................ Kunci Jawaban ........................................................................... Daftar Pustaka ...........................................................................


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 GLOSARIUM Jenazah : berasal dari bahasa Arab, yang berarti mayat dan dapat pula berarti usungan beserta mayatnya. Menyelenggarakan : Mengurus atau mengusahakan sesuatu Menyelenggarakan jenazah : Mengurus orang yang sudah meninggal dunia. Kain Kapan : Kain pembungkus jenazah.


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 3 PETA KONSEP


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 4 BAB I PENDAHULUAN Selamat bergabung dengan kegiatan pembelajaran e-modul pada mata pelajaran Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti dengan materi pembelajaran tata cara penyelenggaraan jenazah dalam ajaran Islam. Semua makhluk di dunia pasti akan mengalami kematian, tak ada satu pun makhluk Allah, termasuk manusia yang bisa hidup selamanya di dunia ini. Namun tidak ada yang mengetahui kapan dan di mana kematian itu datang. Urusan kematian hanya Allah Swt. yang mengetahuinya. Manusia adalah makhluk yang paling baik dan paling sempurna dibanding makhluk lainnya. Untuk itu, sikap penghormatan dan penghargaan hanya dimiliki manusia, makhluk lain tidak. Bahkan sampai meninggal dunia pun, manusia harus dihormati dan dihargai. Salah satu penghargaan itu adalah dengan memeliharanya sampai ia sudah dimasukkan ke liang lahat, mulai dari memandikan, mengkafani, menyalatkan, sampai menguburkannya. Oleh karena itu, kita semua akan mengalami hal yang sama. Tidak hanya terjadi pada keluarga kita sendiri tetapi juga akan terjadi pada orang lain. Di sinilah diperlukan aturan atau tata cara memelihara jenazah yang baik sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw.. Islam telah mengingatkan kita semua bahwa setiap insan yang bernyawa pasti mengalami kematian. Jika ada salah satu kerabat yang meninggal, keluarga yang ditinggal hendaknya ikhlas dan rela melepaskan kepergiannya karena semua yang ada di dunia ini hanyalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Seorang mukmin yang banyak mengingat mati, tentu akan menyadari bahwa dirinya suatu saat pasti akan mati dan akan hidup lagi sesudah mati. Ia juga akan menyadari bahwa perjalanannya di alam barzah dan alam akhirat kelak, tentu akan memperoleh kebahagiaan apabila selama hidupnya di dunia betul-betul bertakwa kepada Allah Swt. Demikian pula sebaliknya, bila di dunia berpaling dan Allah, maka akan mendapat siksa. Apabila ada seorang muslim yang meninggal, maka orang muslim lainnya wajib mengurus jenazahnya, yaitu memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazahnya. Kewajiban dalam mengurus jenazah muslim adalah wajib kifayah, artinya sesuatu perbuatan yang cukup dikerjakan oleh beberapa orang saja. Apabila perbuatan itu telah dikerjakan oleh sebagian orang, maka gugurlah yang lain dan kewajibannya. Tetapi apabila jenazah itu sampai terlantar, tidak ada yang mengurusnya maka seluruh


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 5 kaum muslim yang ada di tempat itu herdosa semuanya. Menyelenggarakan pengurusan jenazah saat ini terasa sangat sulit. Kadang kita beranggapan bahwa yang mampu menyelenggarakan pemgurusan jenazah adalah orang – orang tertentu padahal itu adalah merupakan kewajiban seluruh umat Islam yang masih hidup. Pada modul ini akan dibahas bagaimana tata cara penyelenggaraan jenazah, mulai dari memandikan, mengafani, menyolatkan sampai pada menguburkan jenazah. Dengan harapan pembaca modul ini pada akhirnya mampu memahami dan melakukan seluruh rangkaian ketentuan penyelenggaraan dan tata cara penyelenggaraan jenazah. Selamat mengikuti modul ini, dengan iringan do’a semoga mendapat ilmu yang bermamfaat dan mendapat ilmu yang mampu mengantarkan kita pada kebahagiaaan dunia dan akhirat. PRASYARAT Materi pembelajaran pada modul ini tidak ada pra syarat materi yang harus dipelajari terlebih dahulu, hanya disarankan untuk mampu membaca ayat – ayat AlQur’an dan banyak membaca buku-buku yang membahas tentang penyelengaraan jenazah. PETUNJUK PENGGUNAAN DIKTAT PAI DAN BUDI PEKERTI Petunjuk Penggunaan Diktat Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam menggunakan , perhatikan petunjuk khusus di bawah ini: 1. sebelum memulai menggunakan modul, mari berdoa kepada Allah Swt. agar diberikan kemudahan dalam memahami materi ini dan dapat mengamalkan dalam kehidupan sehar-hari; 2. peserta didik alangkah baiknya membaca dari bagian pendahuluan, kegiatan pembelajaran, rangkuman, dan evaluasi secara urut; 3. Baca uraian materi pada tiap-tiap kegiatan dengan baik. 4. Catatlah bagian-bagian yang belum anda pahami kemudian diskusikan dengan teman anda atau tanyakan kepada guru atau oang yang dianggap mampu. 5. setiap akhir kegiatan pembelajaran, peserta didik mengerjakan latihan soal dengan jujur tanpa melihat uraian materi. 6. Bila anda belum menguasai 75% dari kegiatan maka ulangi kembali langkahlangkah dengan seksama.


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 6 KD /IPK Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1.7 (KD - Sikap Spiritual) Menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan syariat Islam. 1.7.1 Menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan syariat Islam. 2.7 (KD - Sikap Sosial) Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kerja sama dalam penyelenggaraan jenazah di masyarakat. 2.7.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kerja sama dalam penyelenggaraan jenazah di masyarakat. 3.7 (KD - Kognitif ) Menganalisis pelaksanaan penyelenggaraan jenazah 3.7.1 Menganalisis dalil yang menerangkan tentang pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah. 3.7.2 Menelaah pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah. 4.7 (KD - Psikomotor) Menyajikan prosedur penyelenggaraan jenazah 4.7.1 Memperagakan tatacara penyelenggaraan jenazah.


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 7 BAB II PEMBELAJARAN Ketentuan Penyelenggaraan Jenazah A. IPK Setelah membaca kegiatan belajar ini kalian diharapkan dapat : 1. Menentukan ketentuan tata cara penyelenggaraan jenazah. 2. Menunjukkan Dalil Al-Qur’an dan hadis tentang penyelenggaraan jenazah B. Uraian materi Coba perhatikan gambar berikut ! Setelah memperhatikan gambar tersebut apa yang kamu rasakan ? Kalau kita berada pada posisi yang digotong , sudahkah kita persiapkan diri kita ? Kalau kita pada posisi menggotong mampukah kita melaksanakan kewajiban kita dalam menyelenggarakan jenazah saudara kita ? Semua makhluk di dunia pasti akan mengalami kematian, tak ada satu pun makhluk Allah, termasuk manusia yang bisa hidup selamanya di dunia ini. Namun tidak ada yang mengetahui kapan dan di mana kematian itu datang. Urusan kematian hanya Allah Swt. yang mengetahuinya. Manusia adalah makhluk yang paling baik dan paling sempurna dibanding makhluk lainnya. Untuk itu, sikap penghormatan dan penghargaan hanya dimiliki manusia, makhluk lain tidak. Bahkan sampai meninggal dunia pun, manusia harus dihormati dan dihargai. Salah satu penghargaan itu adalah dengan memeliharanya sampai ia sudah dimasukkan ke liang lahat, mulai dari memandikan, mengkafani, menyalatkan, sampai menguburkannya.


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 8 Oleh karena itu, kita semua akan mengalami hal yang sama. Tidak hanya terjadi pada keluarga kita sendiri tetapi juga akan terjadi pada orang lain. Di sinilah diperlukan aturan atau tata cara memelihara jenazah yang baik sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw.. Islam telah mengingatkan kita semua bahwa setiap insan yang bernyawa pasti mengalami kematian. Jika ada salah satu kerabat yang meninggal, keluarga yang ditinggal hendaknya ikhlas dan rela melepaskan kepergiannya karena semua yang ada di dunia ini hanyalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Seorang mukmin yang banyak mengingat mati, tentu akan menyadari bahwa dirinya suatu saat pasti akan mati dan akan hidup lagi sesudah mati. Ia juga akan menyadari bahwa perjalanannya di alam barzah dan alam akhirat kelak, tentu akan memperoleh kebahagiaan apabila selama hidupnya di dunia betul-betul bertakwa kepada Allah Swt. Demikian pula sebaliknya, bila di dunia berpaling dari Allah, maka akan mendapat siksa. Apabila ada seorang muslim yang meninggal, maka orang muslim lainnya wajib mengurus jenazahnya, yaitu memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazahnya. Kewajiban dalam mengurus jenazah muslim adalah wajib kifayah (fardlu kifayah), artinya sesuatu perbuatan yang cukup dikerjakan oleh beberapa orang saja. Apabila perbuatan itu telah dikerjakan oleh sebagian orang, maka gugurlah yang lain dan kewajibannya. Tetapi apabila jenazah itu sampai terlantar, tidak ada yang mengurusnya maka seluruh kaum muslim yang ada di tempat itu herdosa semuanya. Adapun kewajiban muslimin terhadap jenazah yaitu memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan. Namun, sebelum kewajiban-kewahan tersebut dilaksanakan, ada hal-hal yang harus segera diperbuat terhadap jenazah yang baru saja meninggal yaitu: 1. Mata jenazah dipejamkan, lalu mendoakan dan memintakan ampun atas dosanya. 2. Ditutup mulutnya dengan cara diikat dagu dari kepalanya. 3. Seluruh badannya ditutup dengan kain, sebagai penghormatan dan agar tidak terbuka auratnya. 4. Memberitahu keluarga, kerabat, dan teman-teman tentang kematiannya. 5. Tidak boleh melukai mayat dan tidak mencelanya. 6. Keluanga yang ditinggal hendaknya segera membayar utang yang ditinggalkan.


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 9 A. Memahami pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah 1. Ketentuan dan tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah a. Pengertian penyelenggaraan jenazah Penyelenggaraan jenazah adalah perilaku mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensalatkan dan memakamkan. Hal ini dilakukan sebagai wujud dan upaya memuliakan manusia sebagai hamba Allah SWT. Karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang paling dimuliakan oleh Allah SWT. Firman Allah SWT dalam QS. Al Isra (17): 70; b. Hukum penyelenggaraan jenazah Umat Islam hukumnya wajib kifayah untuk mengurus jenazah umat Islam. Pengertian wajib kifayah adalah bentuk kwajiban yang dibebankan kepada umat Islam secara kolektif dan memenuhi asas ketercukupan. Artinya apabila ada jenazah umat Islam cukup dan selesai diurus oleh lima orang Islam, maka umat Islam lainnya telah gugur dari ancaman dosa. Yang menjadi persoalan adalah apakah seorang jenazah cukup dan mampu diurus secara tuntas oleh seorang diri umat Islam? Tentu, tidak akan mungkin terjadi mengurus jenazah hanya dibebankan kepada seorang diri. c. Kreteria jenazah yang wajib diurus oleh umat Islam Jenazah yang wajib diurus oleh umat Islam adalah jenazah umat Islam. Sedangkan jenazah orang kafir, umat Islam tidak wajib untuk mengurus secara Islami. Apakah semua jenazah umat Islam wajib diurus oleh umat Islam ? Tidak semua jenazah umat Islam wajib diurus oleh umat Islam. Ada beberapa jenis jenazah umat Islam yang tidak wajib diurus atau diurus tetapi tidak secara sempurna, seperti; dimandikan, dikafani, disalatkan dan dimakamkan. Diantara jenazah umat Islam yang tidak wajib diurus atau diurus oleh umat Islam, tetapi tidak secara sempurna adalah : 1) Jenazah umat Islam yang mati syahid dunia akherat


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 10 2) Jenazah umat Islam yang hilang (tidak diketemukan), seperti; tenggelam dan sejenisnya 3) Jenazah umat Islam yang sudah tidak utuh lagi, seperti; korban kecelakaan pesawat 2. Dalil yang menjadi dasar pelaksanaan penyelenggaraan jenazah Artinya: Tiap-tiap umat telah ditetapkan ajalnya (kematian), maka apabila telah datang kematian, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya (QS. Al A’raf (7): 34). a. Cara mengingat kematian Baik diingat atau dilupakan, kematian pasti akan datang pada saatnya. Kematian yang dilupakan mendorong manusia enggan untuk beramal saleh, seperti; enggan melakukan salat tepat waktu, enggan berinfaq, malas belajar, malas membaca Al-Qur’an , selalu berkata buruk, berani kepada guru, berbuat tidak baik terhadap teman, durhaka terhadap orang tua, dan sejenisnya. Sebaliknya, umat Islam yang selalu mengingat terhadap kematian, dapat mendorong manusia untuk senantiasa beramal saleh, seperti; senantiasa melakukan salat tepat waktu, tekun belajar, gemar berinfaq, gemar membaca Al-Qur’an , selalu berkata baik, santun kepada teman, hormat dan santun kepada guru, berbuat baik kepada kedua orang tua, dan sejenisnya. Karena hanya amal saleh sebagai satu-satunya bekal yang pantas untuk menghadap kepada Allah SWT. Oleh karena itu, hendaklah manusia untuk senantiasa mengingat terhadap kematian. Sedangkan cara untuk mengingat kematian antara lain; senantiasa ingat kepada Allah SWT, menggunakan setiap kesempatan untuk beribadah kepada Allah SWT, memahami berkurangnya fungsi anggota tubuh, seperti; berkurangnya secara berkala terhadap penglihatan, pendengaran, daya ingat, rambut yang mulai memutih, dan sejenisnya. Nabi bersabda; Artinya: Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatankenikmatan, yakni kematian. (HR. Tirmidzi ).


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 11 b. Bekal untuk menghadapi kematian Nabi bersabda; Artinya: Rasulullah SAW bersabda; Apabila seseorang telah meninggal dunia, terputuslah semua amal, kecuali tiga hal yang tetap kekal, yakni; sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh yang senantiasa mendoakannya (HR. Bukhari dan Muslim). 3. Menerapkan ketentuan dan tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah a. Sedang sakit Ketika umat Islam mendengar berita ada umat Islam yang sakit,terpanggil umat Islam yang sehat untuk memenuhi haknya, baik sakit itu di rumah maupun di rumah sakit. Yang dimaksud dengan hak tersebut adalah; 1) Membesuk dan menghiburnya Artinya: Jika kamu mengunjungi orang sakit, maka gembirakanlah dia dengan panjang umur(agar kesehatan segera pulih), sekalipun itu tidak merubah sesuatu, namun akan dapat menggembirakan hatinya (HR. Tirmidzi) 2) Mendoakan semoga lekas sembuh Artinya: Ya Allah Tuhan sekalian manusia, jauhilah derita ini dan sembuhkanlah, Engkau Yang Maha Penyembah tiada yang lain yang dapat menyembuhkan, kecuali kesembuhan dari-Mu, suatu kesembuhan yang tidak meninggalkan bekas (HR. Bukhari dan Muslim).


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 12 b. Sedang sakaratul maut 1)Menghadapkan ke arah kiblat 2) Membaca surat Yasin dengan suara agak keras dan surat ar Ra’du dengan suara pelan dengan tujuan untuk mempermudah keluarnya ruh 3) Mentalkin dengan kalimat tahlil secar santun, tanpa ada kesan memaksa, dengan tujuan agar kalimat tahlil menjadi penutup kata dari mulut seseorang Artinya: Talkin (ajarilah) orang yang menjelang mati diantara kamu dengan kalimah tauhid “ Laa ilaaha illallah” (HR. Muslim). Karena nabi Muhammad SAW bersabda;” barang siapa mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah di akhir hidupnya, maka akan masuk surga”. 4) Memberi minum bila membutuhkan minum, karena setan akan memberikan minum dengan ditukar keimanannya 5) Orang yang menunggui tidak boleh berkata yang jelek, karena malaikat akan mengamininya Apabila orang yang sakaratul maut itu telah meninggal dunia, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh umat Islam terhadap jenazah tersebut. a. Meninggikan tempat jenazah dan menghadapkan ke arah kiblat b. Mengucapkan doa musibah Artinya: Sesungguhnya yang datang dari Allah dan pasti semua akan kembali kepada Allah. Ya Allah berikan aku pahala terhadap musibah yang ku alami ini, gantikan untukku yang lebih baik darinya (HR. Muslim). c. Memejamkan mata jenazah Artinya: Jika kamu menghadapi mayat yang baru mati, maka hendaklah engkau pejamkan matanya, maka mata itu mengikuti kepergian ruh (HR. Ahmad).


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 13 d. Mengikat dagunya dengan kain, jika mulut membuka e. Meletakkan sesuatu di atas perut sebagai penindih, agar tidak menggembung f. Meletakkan kedua tangan diantara tali pusat dan dada g. Menutupi tubuh jenazah dengan kain h. Segera membayar hutang-hutangnya, jika memiliki hutang Artinya: Roh seorang mukmin tergantung kepada hutangnya, sampai hutang itu dilunasi oleh ahli. 4. Hikmah ketentuan dan tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah a. Mendorong manusia untuk meningkatkan kwalitas bertaqwa kepada Allah b. Mengingatkan kepada manusia bahwa kematian akan datang secara mendadak c. Mendorong manusia untuk memperbanyak amal saleh d. Mendorong manusia untuk meningkatkan kwalitas sebagai makhluk sosial e. Mendorong manusia untuk senantiasa menutupi aib sesama hamba Allah 5. Menunjukkan sikap menghargai dan menghormati pelaksanaan penyelenggaraan jenazah Mengurus jenazah merupakan bagian dari hukum Fikih di dalam sistem hukum Islam. Sesuai namanya, fikih berarti bagian hukum Islam yang lahir dari proses pemahaman (ijtihad) yang dilakukan oleh para ulama mujtahid. Sehingga produk hukum Fikih terhadap suatu persoalan, bentuknya beragam. Tetapi semua terjamin kebenarannya oleh Allah, sebagaimana nabi bersabda; Artinya: Apabila seorang hakim akan memutuskan perkara, lalu iamelakukan ijtihad, kemudian ijtihadnya benar, maka iamemperoleh dua pahala (pahala ijtihad dan pahalakebenarannya). Jika hakim akan memutuskan perkara, dan iaberijtihad, kemudian hasil ijtihadnya salah, maka iamendapat satu pahala (pahala ijtihadnya) (Riwayat Bukhari dan Muslim).


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 14 Rangkuman Dari uraian ini , dapat disimpulkan : 1. Semua makhluk di dunia pasti akan mengalami kematian, 2. Penyelenggaraan jenazah adalah perilaku mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensalatkan dan memakamkan. 3. Kewajiban dalam mengurus jenazah muslim adalah wajib kifayah, artinya sesuatu perbuatan yang cukup dikerjakan oleh beberapa orang saja. Apabila perbuatan itu telah dikerjakan oleh sebagian orang, maka gugurlah yang lain dan kewajibannya. Tetapi apabila jenazah itu sampai terlantar, tidak ada yang mengurusnya maka seluruh kaum muslim yang ada di tempat itu herdosa semuanya. 4. Jenazah yang wajib diurus oleh umat Islam adalah jenazah umat Islam. Sedangkan jenazah orang kafir, umat Islam tidak wajib untuk mengurus secara Islami. 5. Jenazah yang boleh diurus secara tidak utuh adalah : a. Jenazah umat Islam yang mati syahid dunia akherat b. Jenazah umat Islam yang hilang (tidak diketemukan), seperti; tenggelam dan sejenisnya Tes Formatif 1 Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut kamu paling tepat ! ة اْلمَوْتِ .1 ayat dari كُلُّ َنفْسٍ ذَائِقَُ disamping dapat kita ketahui bahwa .. a. Semua makhluk akan merasakan kematian kecuali malaikat. b. Semua manusia akan merasakan kematian c. Semua yang manusia akan mengalami kegagalan d. Semua manusia akan mengalami kesakitan saat sakratul maut e. Setiap yang bernyawa akan mengalami kematian 2. Sikap penghormatan dan penghargaan hanya dimiliki manusia, bahkan sampai meninggal dunia, makhluk lain tidak. Hal ini disebabkan karna manusia adalah makhluq yang paling .... a. Beradab b. besar


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 c. Sempurna d. Banyak akalnya e. bahagia 3. Perhatikan pernyataan berikut ! 1) Menguburkan 2) Menyolatkan 3) Mengafani 4) Mendo’akan 5) Memandikan Pernyataan yang termasuk kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang meninggal dunia adalah ... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 4. Perhatikan pernyataan berikut ! 1) Menguburkan 2) Menyolatkan 3) Mengafani 4) Memandikan kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang meninggal dunia sesuai dengan urutannya adalah ... a. 1, 2, 3, 4 b. 2, 3, 4, 1 c. 3, 4, 1, 2 d. 4, 3, 1, 2 e. 4, 3, 2, 1 5. “Sesuatu perbuatan yang cukup dikerjakan oleh beberapa orang saja. Apabila perbuatan itu telah dikerjakan oleh salah seorang atau sebagian orang, maka gugurlah yang lain dan kewajibannya.” Pernyataan diatas merupakan ... a. Pengertian fardlu kifayah b. Pengertian fardlu Ain c. Kewajiban terhadap jenazah d. Tuntutan terhadap jenazah e. Pengertian sunnat muakkadah


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 6. Perhatikan pernyataan berikut ! 1) Mati syahid dunia akherat 2) Jenazah hilang (tidak diketemukan) 3) Jenazah laki-laki 4) Jenazah waliyulloh 5) Jenazah sudah tidak utuh lagi Jenazah orang Islam yang wajib diurus tetapi boleh dengan tidak sempurna adalah... a. 1, 2, 3 b. 1, 2, 5 c. 2, 3, 4 d. 2, 4, 5 e. 3, 4, 5 7. Berikut ini amalan yang tetap mendampingi seseorang sekalipun sudah meninggal dunia, kecuali.... a. Amal jariyah b. Ilmu yang bermamfaat c. Teman setia d. Do’a anak sholeh e. Shodhaqoh Jariyah 8. Sesuai hadits riwayat Turmuzi, Apabila kita mendengar seorang muslim dalam keadaan sakit, maka kita disunnatkan untuk.... a. Melayat b. Menjemputnya c. Membiayainya d. Menyenangkannya e. menemaninya 9. Berikut ini hal – hal yang perlu dilakukan sesorang apabila melihat sesama muslimnya dalam keadaan sakaratul maut,kecuali .... a. Menghadapkan ke kiblat b. Mendo’akan c. Membimbing mengucapkan kalimat tauhid d. Tidak berkata-kata jelek e. Mengipas-ngipasi 10. Berikut amalan yang tidak perlu dilakukan oleh seseorang terhadap orang yang baru saja meninggal adalah... a. Meratapinya 15


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 b. Meninggikan tempat jenazahnya c. Membaca do’a terkena musibah d. Memejamkan matanya e. Meletakkan tangannya dengan posisi bersedekap. Cocokkanlah jawaban kamu dengan kunci jawaban yang ada pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban kamu yang benar kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaanmu terhadap materi pembelajaran 1. Rumus : Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan = ---------------------------------------------- x 100 % 10 Arti tingkat penguasaan yang kamu capai adalah : 90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup ≤ 69 % = kurang Bila tingkat penguasaan kamu mencapai 80 % ke atas, kamu dapat meneruskan ke pembelajaran berikutnya. Bagus! Jika nilai yang kamu peroleh ternyata dibawah 80 %, kamu harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum kamu kuasai. 16


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 3 Memandikan Jenazah Dengan mengucap hamdallah kita bersyukur kepada Alloh yang Maha Kuasa, karena saat ini kamu sudah masuk pada pembelajaran yang kedua. Kamu diharapkan pada pembelajaran ini lebih semangat ,lebih percaya diri dan lebih giat lagi memahami mater pelajaran. Pada pembelajaran kedua ini kamu diharapkan mampu menguasai : 1) Ketentuan – ketentuan dalam memandikan jenazah. 2) Memahami tata – cara memandikan jenazah. Untuk masuk pada pembelajaran kedua ini , diharapkan kamu sudah menguasai materi – materi yang sudah dibahas pada pembelajaran sebelumnya. Pernahkah kamu menyaksikan seperti yang kamu lihat pada gambar berikut ini ? Pernahkan kamu ikut pada kegiatan seperti yang kamu lihat pada gambar berikut ini ? kalau sudah coba ceritakan teman – temanmu ! 18


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 4 1. Ketentuan – ketentuan dalam memandikan jenazah a) Syarat-syarat Jenazah yang akan Dimandikan Jenazah yang hendak dimandikan harus memenuhi syaratsyarat berikut ini: Jenazah tersebut meninggal dalam keadaan Muslim. Jika seseorang meninggal dalam keadaan murtad dari Islam, maka tidak berlaku bagi mereka ketentuan penyelenggaraan jenazah menurut syariat Islam. Ada tubuhnya, meskipun potongan daging. Jika jasadnya hilang atau lenyap tak tersisa, tidak ada kewajiban untuk memandikannya. Meninggal bukan karena perang di jalan Allah (mati syahid). Orang yang mati karena perang di jalan Allah, tidak boleh dimandikan, akan tetapi langsung dikuburkan bersama dengan bajunya. b) Alat-alat yang Harus Disiapkan Air suci mensucikan Dipan atau meja besar untuk meletakkan jenazah Bak atau ember besar untuk menampung air Sabun dan shampo Selang air, gayung, sikat halus, kain penyeka, dan spons Kain tirai untuk menutupi jenazah dan tempat pemandianmayat agar tidak dilihat orang banyak. c) Ketentuan Umum Bagi Orang yang Memandikan Jenazah Laki-laki memandikan jenazah laki-laki, dan perempuan memandikan jenazah perempuan. Seorang wanita boleh dimandikan oleh mahramnya yang laki-laki. Ketentuan ini didasarkan pada sabda Nabi Saw, “Jika kamu (‘Aisyah Ra) meninggal lebih dahulu sebelum saya, saya akan memandikanmu”. [HR Imam Ahmad dan Ibnu Majah]. Orang yang memandikan jenazah hendaknya dipilih dari kalangan keluarga terdekat yang bisa dipercaya dan fakih dalam urusan agama. Suami diperbolehkan memandikan jenazah isterinya, begitu juga sebaliknya, seorang isteri boleh memandikan jenazah suaminya. Ketentuan ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Daruqutni dari Asma’ binti Umaisy Ra, bahwasanya Fatimah Ra berwasiat supaya Ali Ra memandikannya apabila meninggal dunia”. [HR Imam Daruqutni]. Orang yang memandikan jenazah dilarang menceritakan aib atau cacat tubuh dari jenazah. Larangan ini didasarkan pada sabda Nabi Saw, “Barangsiapa 19


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 5 memandikan jenazah dan dijaganya kepercayaan dan tidak membuka rahasia sesuatu yang cacat pada jenazah kepada orang lain, maka keluarlah dia dari segala dosa sebagaimana keadaannya sewaktu baru dilahirkan dari ibunya”. Nabi bersabda kembali, “Hendaklah yang mengaturnya adalah keluarga sendiri yang terdekat jika mereka bisa memandikan jenazah. Jika tidak bisa, maka, hendaknya dimandikan oleh orang yang hati-hati (wara’) dan amanah”. [HR Imam Ahmad] 2. Tata Cara Memandikan Jenazah a) Membersihkan semua najis yang ada di badannya. Jika memungkinkan, kotoran yang ada di dalam perut dikeluarkan dengan cara menekan perut jenazah, atau mengambilnya melalui dubur. b) Setelah najis yang ada di badan dibersihkan, meratakan (mengguyurkan) air ke seluruh tubuh jenazah sebanyak tiga kali. Jika dirasa masih kurang, boleh diguyur lebih dari tiga kali. c) Pada guyuran (siraman) yang pertama, jenazah dibersihkan dengan sabun hingga merata seluruh tubuhnya. d) Pada guyuran kedua, jenazah diguyur dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa busa sabun yang masih melekat di badan. e) Setelah tidak ada sabun yang tersisa, pada guyuran ketiga, jenazah diguyur dengan air yang telah dicampur dengan kapur barus. f) Ketika memandikan jenazah, yang didahulukan adalah anggota-anggota wudlu’ terlebih dahulu, yakni, muka,tangan, kepala, dan kaki. Setelah anggota wudlu’ dibersihkan, barulah kemudian membersihkan seluruh anggota tubuh. Bagian belakang tubuh jenazah, seperti punggung dan pantat, dibersihkan dengan cara memiringkan tubuh mayat ke kiri dan ke kanan, lalu dibersihkan. g) Dalam memandikan jenazah, disunnahkan mendahulukan anggota tubuh sebelah kanan. 20


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 6 Rangkuman 1. Jenazah yang hendak dimandikan harus memenuhi syaratsyarat berikut ini: Jenazah tersebut meninggal dalam keadaan Muslim Ada tubuhnya, meskipun potongan daging. Meninggal bukan karena perang di jalan Allah (mati syahid). 2. Alat-alat yang Harus Disiapkan Air suci mensucikan Dipan atau Meja besar untuk meletakkan jenazah Bak atau ember besar untuk menampung air Sabun dan shampo Selang air, gayung, sikat halus, kain penyeka, dan spons Kain tirai untuk menutupi jenazah dan tempat pemandian mayat agar tidak dilihat orang banyak. 3. Ketentuan Umum Bagi Orang yang Memandikan Jenazah Laki-laki memandikan jenazah laki-laki, dan perempuan memandikan jenazah perempuan kecuali mahramnya. Orang yang memandikan jenazah hendaknya dipilih dari kalangan keluarga terdekat yang bisa dipercaya dan fakih dalam urusan agama. Suami diperbolehkan memandikan jenazah isterinya, begitu juga sebaliknya, Orang yang memandikan jenazah dilarang menceritakan aib atau cacat tubuh dari jenazah. Tes Formatif 2 Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut kamu paling tepat ! 1. Urutan yang paling utama dalam kewajiban penyelenggaraan jenazah adalah... a. Memandikan b. Mengafani c. Menyolatkan d. Menguburkan e. Mendo’akan 2. Jenazah yang wajib dimandikan adalah jenazah .... a. Orang berharta b. Orang muslim c. Orang bertahta d. Orang yang mati sahid e. terlantar 21


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 3. Berikut jenazah yang tidak wajib dimandikan oleh orang Islam,yaitu ... a. Jenazah orang muslim b. Jenazah orang mukmin c. Jenazah orang kafir d. ada jasadnya e. tidak Mati sahid 4. Perhatikan pernyataan berikut ! 1) Jenazah tersebut meninggal dalam keadaan Muslim 2) Ada tubuhnya, meskipun potongan daging. 3) Sebagai pemuka agama 4) Meninggal bukan karena perang di jalan Allah (mati syahid). 5) Pemuka masyarakat Pernyataan yang merupakan syarat jenazah yang wajib dimandikan adalah ... a. 1, 2, 3 b. 2, 3, 4 c. 3, 4, 1 d. 1, 2, 4 e. 3, 4, 5 5. Bahan yang perlu disiapkan dalam memandikan jenazah adalah ... a. Kain kafan b. Tandu c. Daun kemangi d. Sabun e. kapas 6. Perhatikan pernyataan berikut ! 1) Air suci mensucikan 2) Dipan atau meja besar untuk meletakkan jenazah 3) tandu 4) Sabun dan shampo 5) Kapas Alat yang perlu dipersiapkan dalam memandikan jenazah adalah ... a. 1, 2, 3 b. 2, 3, 4 c. 3, 4, 5 d. 4, 5, 1 e. 1, 2, 4 22


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 7. Seorang Bapak meninggal dunia dengan meninggalkan 3 anak laki-laki, 3 anak perempuan, istri, 2 saudara laki – laki dan 3 saudara perempuan. Dari keluarga yang ditinggalkan, yang paling berhak memandikan jenazah itu adalah ... a. Anak laki – laki b. Anak perempuan c. Istri d. Saudara laki –laki e. Saudara perempuan 8. Perhatikan pernyataan berikut ! 1) Anak laki – laki 2) Anak perempuan 3) Saudara laki – laki 4) Suami 5) Tetangga Apabila seorang ibu meninggal dunia, yang paling berhak memandikannya adalah.... a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 4 dan 5 d. 5 dan 1 e. 2 dan 4 9. Hal yang dilarang bagi orang yang memandikan jenazah adalah ... a. Menceritakan aib jenazah b. Membersihkan kuku jenazah c. Menekan perut jenazah d. Menyiram jenazah e. Memandikan jenazah di tempat yang tertutup 10. Perhatikan pernyataan berikut ! 1) Membersihkan semua najis yang ada di badannya. 2) Jika memungkinkan, kotoran yang ada di dalam perut dikeluarkan dengan cara menekan perut jenazah, atau mengambilnya melalui dubur. 3) Setelah najis yang ada di badan dibersihkan, meratakan (mengguyurkan) air ke seluruh tubuh jenazah. 4) Menutup rongga badan dengan kapas. 5) jenazah dibersihkan dengan sabun hingga merata seluruh tubuhnya. 23


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 Hal yang tidak dilakukan dalam memandikan jenazah sesuai dengan pernyataan di atas adalah ... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 Cocokkanlah jawaban kamu dengan kunci jawaban yang ada pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban kamu yang benar kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaanmu terhadap materi pembelajaran . Rumus : Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan = ---------------------------------------------- x 100 % 10 Arti tingkat penguasaan yang kamu capai adalah : 90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup ≤ 69 % = kurang Bila tingkat penguasaan kamu mencapai 80 % ke atas, kamu dapat meneruskan ke pembelajaran berikutnya. Bagus! Jika nilai yang kamu peroleh ternyata dibawah 80 %, kamu harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum kamu kuasai. 24


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 Mengafani jenazah Dengan mengucap hamdallah kita bersyukur kepada Alloh yang Maha Kuasa, karena saat ini kamu sudah masuk pada pembelajaran yang ketiga. Kamu diharapkan pada pembelajaran ini lebih semangat ,lebih percaya diri dan lebih giat lagi memahami mater pelajaran. Pada pembelajaran ketiga ini kamu diharapkan mampu menguasai : 1) Ketentuan – ketentuan dalam mengafani jenazah. 2) Memahami tata – cara mengafani jenazah. Untuk masuk pada pembelajaran ketiga ini , diharapkan kamu sudah menguasai materi – materi yang sudah dibahas pada pembelajaran sebelumnya. Pernahkah kamu menyaksikan seperti yang kamu lihat pada gambar berikut ini ? Pernahkan kamu ikut pada kegiatan seperti yang kamu lihat pada gambar berikut ini ? kalau sudah coba ceritakan teman – temanmu ! 25


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 3 Mengafani jenazah harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Rasulullah Saw. bersabda : Artinya :“ Bilamana seseorang di antara kamu mengafani (jenazah) saudaranya (sesama muslim) hendaklah melakukan dengan baik”. (HR. Muslim) 1) Ketentuan mengafani jenazah: a) Kain yang digunakan hendaklah bagus, bersih, dan menutupi seluruh tubuh. b) Kain kafan hendaklah berwarnah putih. c) Jumlah kain kafan bagi laki-laki hendaklah tiga lapis, sedangkan perempuan lima lapis. Rosululloh SAW. Bersabda : Artinya:Dari ‘Aisyah, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dikafan dengan tiga lapis kain putih bersih yang terbuat dari kapas, tanpa baju, dan tanpa sorban di dalamnya (HR Bukhari-Muslim). d) Sebelum digunakan untuk membungkus, kain kafan hendaknya diberi wangiwangian. e) Tidak berlebihan dalam mengafani jenazah. Sabda Nabi Saw.: Artinya: Janganlah kamu berlebihan (memilih kain yang mahal) untuk kafan karena sesungguhnya kafan itu akan hancur dengan segera (HR. Abu Dawud). 2) Cara mengafani jenazah laki-laki a) Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai, yang paling bawah lebih lebar dan luas. Sebaiknya masing-masing helai diberi kapur barus. b) Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan memanjang lalu ditaburi dengan wangi-wangian. c) Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas. 26


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 4 d) Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan selembar demi selembar dengan cara yang lembut. e) Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya dibawah kain kafan tiga atau lima ikatan. Lepaskan ikatan setelah dibaringkan di liang lahat. f) Jika kain kafan tidak cukup menutupi seluruh badan jenazah, tutupkanlah bagian auratnya. Bagian kaki yang terbuka boleh ditutup dengan rerumputan atau daun kayu atau kertas dan semisalnya. Jika tidak ada kain kafan kecuali sekadar untuk menutup auratnya saja, tutuplah dengan apa saja yang ada. Jika banyak jenazah dan kain kafannya sedikit, boleh dikafankan dua atau tiga orang dalam satu kain kafan. Kemudian, kuburkan dalam satu liang lahat, sebagaimana dilakukan terhadap syuhada’ dalam perang uhud. 3) Cara mengafani jenazah perempuan Kain kafan perempuan terdiri atas lima lembar kain kafan putih, yaitu: a) Lembar pertama yang paling bawah untuk menutupi seluruh badannya yang lebih lebar. b) Lembar kedua untuk kerudung kepala. c) Lembar ketiga untuk baju kurung. d) Lembar keempat untuk menutup pinggang hingga kaki. e) Lembar kelima untuk pinggul dan pahanya. Mengafani jenazah perempuan sebagai berikut: a) Susunlah kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian dengan tertib. Kemudian angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan sejajar, serta taburi dengan wangi-wangian atau dengan kapur barus. b) Tutup lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas. c) Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya. d) Pakaikan sarung ( cukup disobek saja, tidak di jahit ) e) Pakaikan baju kurungnya (cukup disobek saja, tidak di jahit ) f) Dandanilah rambutnya tiga dandanan, lalu julurkan kebelakang. g) Pakaikan penutup kepalanya ( kerudung ) 27


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 5 h) Membungkusnya dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua ujung kain kiri dan kanan lalu digulung ke dalam. Setelah itu, ikat dengan sobekan pinggir kain kafan yang telah disiapkan di bagian bawah kain kafan, tiga atau lima ikatan, dan dilepaskan ikatannya setelah diletakkan di dalam liang lahat. Setelah itu, siap untuk di sholatkan. Rangkuman 1. Ketentuan mengafani jenazah: a. Kain yang digunakan bagus, bersih, dan menutupi seluruh tubuh. b. Kain kafan hendaklah berwarnah putih. c. Jumlah kain kafan laki-laki tiga lapis, sedangkan perempuan lima lapis. d. Kain kafan hendaknya diberi wangi-wangian. e. Tidak berlebihan dalam mengafani jenazah. 2. Cara mengafani jenazah laki-laki a. Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai dan diberi kapur barus. b. Angkatlah jenazah ke atas kain kafan lalu ditaburi dengan wangi-wangian. c. Tutuplah lubang-lubang yang masih mengeluarkan kotoran dengan kapas. d. Selimutkan kain kafan e. Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan tiga atau lima ikatan. f. Jika kain kafan tidak cukup menutupi seluruh badan jenazah, tutupkanlah bagian auratnya. 3. Cara mengafani jenazah perempuan a. Kain kafan perempuan terdiri atas lima lembar kain kafan putih, yaitu: Lembar pertama yang paling bawah untuk menutupi seluruh badannya yang lebih lebar. Lembar kedua untuk kerudung kepala. Lembar ketiga untuk baju kurung. Lembar keempat untuk menutup pinggang hingga kaki. Lembar kelima untuk pinggul dan pahanya. 28


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 6 Tes Formatif 3 Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut kamu paling tepat ! 1. Perhatikan hadits berikut ! Hadits tersebut merupakan dalil untuk .... a. Memandikan jenazah b. Mengafani jenazah c. Sholat jenazah d. Bershodaqah e. Menguburkan jenazah 2. Berikut ini ketentuan kain yang digunakan dalam mengafani jenazah, kecuali ... a. Bersih b. Bagus c. Warna – warni d. Menutupi badan e. putih 3. Pak Nurdin meninggal dunia. Keluarganya ingin mengafani jenazahnya. Kain kapan yang harus disiapkan keluarga adalah ... a. 1 lapis b. 2 lapis c. 3 lapis d. 4 lapis e. 5 lapis 4. Jumlah lapisan kain kapan untuk jenazah wanita adalah .... a. 2 lapis b. 3 lapis c. 4 lapis d. 5 lapis e. 6 lapis 5. Perhatikan hadits berikut ! Hadits tersebut berisikan tentang ... a. Jumlah lapisan kain kapan b. Warna kain kapan c. Menggunakan pengharum pada kain kapan 29


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 d. Kain kapan harus bersih e. Tidak berlebihan pada kain kapan 6. Sebelum membungkus jenazah, sebaiknya kain kapan ... a. Ditaburi kapur barus b. Dicuci terlebih dahulu c. Diseterika terlebih dulu d. Dipajang dahulu e. Dilipat dahulu 7. Sebelum jenazah dibungkus dengan kain kapan, rongga badan jenazah sebaiknya ... a. Dibiarkan terbuka b. Ditutup dengan kapas c. Ditutup dengan pembalut d. Diberi wangi – wangian e. Ditaburi kapur barus 8. Jumlah ikatan kain kapan dalam jenazah adalah ... a. 1 ikatan b. 2 ikatan c. 3 ikatan d. 4 ikatan e. 8 ikatan 9. Ditempat yang jauh dari pemukiman, seorang bapak meninggal dunia. Setelah dimandikan, jenazah tersebut ingin dikafani. Tetapi kain kafannya tidak cukup untuk menutupi seluruh badannya. Yang harus dilakukan keluarganya adalah... a. Tidak perlu dikafani b. Di tutup kepalanya saja c. Cukup ditutup kakinya d. Ditutup auratnya e. Langsung dikuburkan 10. Perhatikan pernyataan berikut ! 1) Lembar pertama penutupi seluruh badannya . 2) Lembar kedua untuk kerudung kepala. 3) Lembar ketiga untuk baju kurung. 4) Lembar keempat untuk menutup pinggang hingga kaki. 5) Lembar kelima untuk menutup telinga sampai lehernya. 30


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 Dari pernyataan diatas yang tidak termasuk lapisan kain kapan untuk jenazah perempuan adalah .... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 Cocokkanlah jawaban kamu dengan kunci jawaban yang ada pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban kamu yang benar kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaanmu terhadap materi pembelajaran . Rumus : Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan = ---------------------------------------------- x 100 % 10 Arti tingkat penguasaan yang kamu capai adalah : 90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup ≤ 69 % = kurang Bila tingkat penguasaan kamu mencapai 80 % ke atas, kamu dapat meneruskan ke pembelajaran berikutnya. Bagus! Jika nilai yang kamu peroleh ternyata dibawah 80 %, kamu harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum kamu kuasai. 31


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 Menshalatkan Jenazah Dengan mengucap hamdallah kita bersyukur kepada Alloh yang Maha Kuasa, karena saat ini kamu sudah masuk pada pembelajaran yang keempat. Kamu diharapkan pada pembelajaran ini lebih semangat ,lebih percaya diri dan lebih giat lagi memahami mater pelajaran. Pada pembelajaran keempat ini kamu diharapkan mampu menguasai : 1) Ketentuan – ketentuan dalam menshalatkan jenazah. 2) Memahami tata – cara menshalatkan jenazah. Untuk masuk pada pembelajaran keempat ini , diharapkan kamu sudah menguasai materi – materi yang sudah dibahas pada pembelajaran sebelumnya. Pernahkah kamu menyaksikan seperti yang kamu lihat pada gambar berikut ini ? Pernahkan kamu ikut pada kegiatan seperti yang kamu lihat pada gambar berikut ini ? kalau sudah coba ceritakan teman – temanmu ! 32


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 3 Ketentuan Dalam Shalat Jenazah Islam sangat mengedepankan persaudaraan sehingga sekalipun salah satu kerabat kita sudah meninggal dunia dan sudah dikuburkan akan tetapi nilai persaudaraan itu masih bisa dirasakan di antaranya perintah agar orang-orang Islam yang masih hidup memohonkan ampun dan rahmat kepada Allah Swt. bagi yang telah meninggal dunia. Menshalatkan jenazah berarti melakukan salat untuk jenazah dengan cara melakukan empat takbir. Salat jenazah hukumnya fardu kifayah, baik untuk jenazah laki-laki maupun jenazah perempuan. Yang berhak untuk mensalatkan jenazah adalah; a. Orang yang diwasiyatkan, dengan syarat, orang yang diwasiatkan bukan orang fasik atau ahli bid’ah. b. Ulama atau pemimpin agama c. Orang tua si mayat ke atas d. Anak-anak si mayat ke bawah e. Keluarga terdekat f. Kaum muslimin Dasar hukum shalat jenazah adalah: Artinya: Shalatkanlah orang-orang yang meninggal dunia antaramu”.(HR Ibnu Majah) Semua syarat wajib dan syarat sahnya shalat fardlu menjadi syarat dalam shalat janazah, kecuali waktu shalat. Setelah berdiri kemudian mulai shalat dengan urutan : takbiratul ihram dan niat, membaca surat Al Fatihah, takbir kedua membaca shalawat 33


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 4 atas Nabi, takbir ketiga membaca do’a untuk si mayat, takbir keempat membaca do’a kemudian mengucap salam. Yang menjadi rukun salat jenazah adalah; a. Niat Salat jenazah dianggap tidak sah, jika tidak diniatkan untuk salat jenazah. Ketentuan mengenai niat didasarkan pada sabda Rasulullah SAW: Artinya :“Sesunggguhnya amal itu tergantung dengan niatnya.”[HR Mutafaq ‘Alaih]. b. Berdiri bagi yang mampu. c. Melakukan empat takbir Di dalam riwayat-riwayat ahih dituturkan bahwa Nabi SAW kadang-kadang bertakbir sebanyak lima, enam, dantujuh takbir. Ketentuan mengenai takbir 4 kali didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dan Daruqutni, dari Abu Hurairah Ra, bahwasanya Rasulullah Saw menyalati jenazah, lalu beliau bertakbir empat kali, dan bersalam satu kali. Sedangkan ketentuan mengenai takbir, lima, enam, dan tujuh kali, didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dari Abu Wail Ra, bahwasanya ia berkata: Artinya:“Para shahabat bertakbir di masa Rasulullah SAW tujuh kali, lima kali, dan enam kali, atau dia berkata empat kali. Lalu Umar bin Ka ab Ra mengumpulkan para shahabat Rasulullah Saw, dan setiap orang dari mereka mengatakan apa yang dilihatnya. Kemudian Umar mengumpulkan mereka untuk bertakbir empat kali takbir saja sebagai salat yang terpanjang”. [HR. Imam Baihaqi] 34


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 5 1) Takbir pertama membaca surat Al Fatehah Imam Bukhari menuturkan sebuah hadis dari alhah bin ‘Abdullah bin ‘Auf RA, bahwasanya ia berkata: Artinya :“Saya pernah salat jenazah di belakang Ibnu ‘Abbas Ra,lalu dia membaca surat Al-Fatihah”. Dia berkata, “Agar mereka mengetahui bahwa membaca surat Al-Fatihah dalamsalat jenazah adalah sunnah”.[HR Imam Bukhari] 2) Takbir kedua membaca salawat nabi Dari Umamah bin Sahl Ra dituturkan bahwasanya ia diberitahu salah seorang sahabat Nabi Saw, bahwasanya termasuk sunnah dalam salat jenazah adalah; hendaknya seorang imam bertakbir, lalu membaca surah Al-Fatihah dengan pelan dalam hati setelah takbir pertama. Setelah itu, membaca salawat atas Nabi Muhammad Saw, dilanjutkan dengan memanjatkan doa dengan tulus untuk jenazah pada takbir-takbir berikutnya, dan tidak membaca ayat-ayat Al-Qur’an apapun di dalam salat jenazah. Setelah itu bersalam dengan pelan di dalam hati”. [HR Imam Syafi’i, Al-Baihaqi, dan Abu Dawud Ath-Thayalisi] 3) Takbir ketiga membaca doa untuk jenazah Di dalam riwayat-riwayat sahih dituturkan bahwasanya Nabi saw mendoakan jenazah dengan doa-doa tertentu. Doa-doa tersebut dibaca pada takbir ketiga, dan keempat. Di antara doa yang dipanjatkan Nabi saw pada salat jenazah adalah doa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari ‘Auf bin Malik ra, bahwasanya ia berkata: 35


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 6 Artinya :“Saya hafal doa beliau Saw (saat salat jenazah), beliau Saw berdoa, “Ya Allah, ampunilah dan kasihilah dia (jenazah), berilah dirinya maaf dan maafkanlah dosanya; muliakanlah kedatangannya, lapangkanlah tempatnya, basuhlah dengan air, salju, dan air es dan sucikanlah dirinya dari kesalahankesalahan, sebagaimana Engkau mensucikan baju putih dari kotoran. Dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, dan gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, gantilah isterinya dengan isteri yang lebih baik, dan masukkanlah dirinya ke dalam surga, dan lindungilah dirinya dari siksa kubur, atau dari siksa api neraka. 4) Takbir keempat membaca doa untuk jenazah d. Salam Tata Cara Pelaksanaan Sholat Jenazah a. Salat jenazah bisa dilakukan atas seorang, dua orang, atau banyak jenazah. Salat jenazah boleh dilakukan secara bergiliran. Jika kelompok pertama selesai menyalatkan, barulah kemudian kelompok kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. b. Disunnahkan mengerjakan salat jenazah berjama’ah. Jika salat jenazah dilakukan dengan berjama’ah, maka jenazah diletakkan secara melintang di depan imam, dengan posisi kepala jenazah di sebelah kanan imam. c. Imam mengambil posisi menghadap kepala jenazah, jika jenazahnya laki-laki. Jika jenazahnya perempuan, imam mengambil posisi menghadap perut jenazah. Setelah imam dan makmum berdiri menghadap kiblat dan meluruskan shaf, maka salat jenazah bisa dimulai. 36


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 7 d. Membaca niat Jenazah laki-laki: Jenazah Perempuan: Jenazah Ghaib: e. Membaca Surat Al Fatihah f. Membaca Shalawat Nabi g. Membaca do’a setelah takbir ke 3 Artinya :“Ya Allah, ampunilah dan kasihilah dia (jenazah), berilah dirinya maaf dan maafkanlah dosanya; muliakanlah kedatangannya, lapangkanlah tempatnya, basuhlah dengan air, salju, dan air es dan sucikanlah dirinya dari kesalahankesalahan, sebagaimana Engkau mensucikan baju putih dari kotoran. Dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, dan gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, gantilah isterinya dengan isteri yang lebih baik, dan masukkanlah dirinya ke dalam surga, dan lindungilah dirinya dari siksa kubur, atau dari siksa api neraka. 37


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 8 h. Membaca do ‘a setelah takbir ke 4 Artinya : Ya Allah jangan Engkau halangi kami dari mendapat pahala (atas musibah kematian)-nya dan jangan Engkau menguji kami sepeninggalnya dan ampunulah kami dan dia. i. Salam Rangkuman 1. Yang berhak untuk mensalatkan jenazah adalah; a. Orang yang diwasiyatkan, dengan syarat, orang yang diwasiatkan bukan orang fasik atau ahli bid’ah. b. Ulama atau pemimpin agama c. Orang tua si mayat ke atas d. Anak-anak si mayat ke bawah e. Keluarga terdekat f. Kaum muslimin 2. Yang menjadi rukun salat jenazah adalah; a. Niat b. Berdiri bagi yang mampu. c. Melakukan empat takbir d. Salam 38


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 9 Tes Formatif 4 Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut kamu paling tepat ! 1. Kewajiban yang dilakukan umat Islam setelah mengafani jenazah adalah... a. Memandikan b. Mensholatkan c. Menguburkan d. Mendo’akan e. Ta’ziyah 2. Hukum mengerjakan sholat jenazah adalah ... a. Mubah b. Fardlu ain c. Fardlu kifayah d. Sunah e. Sunnah muakkadah 3. Mensholatkan jenazah dikerjakan dengan cara .... a. Sama dengan sholat yang lain b. empat kali takbir c. empat kali salam d. dua kali sujud e. satu kali rukuk 4. Dibawah ini yang paling berhak untuk mensalatkan jenazah adalah... a. Orang yang diwasiyatkan b. Ulama atau pemimpin agama c. Orang tua si mayat ke atas d. Anak-anak si mayat ke bawah e. Keluarga terdekat 5. Perhatikan hadits berikut ! Hadits diatas adalah dalil tentang perintah... a. Shalat fardlu b. Shalat sunnat c. Puasa wajib d. Sholat jenazah e. Menguburkan jenazah 39


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 6. Perhatikan pernyataan berikut ! 1) Niat 2) Berdiri bagi yang mampu 3) Melakukan empat kali takbir 4) Salam 5) Rukuk Dari pernyataan diatas, yang tidak termasuk rukun shalat jenazah adalah... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 7. Bacaan yang dibaca setelah takbir pertama pada sholat jenazah adalah... a. Niat b. Surah al- fatihah c. Sholawat d. Do’a mayit e. salam 8. Dalam sholat jenazah pada takbir yang kedua dibaca... a. Niat b. Surah al- fatihah c. Sholawat d. Do’a mayit e. salam 9. perhatikan bacaan berikut ! Bacaan di atas adalah ... a. niat untuk jenazah perempuan b. niat untuk jenazah laki –laki c. bacaan untuk takbir keempat d. niat sholat gaib e. bacaan takbir ketiga 40


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 10. Dalam sholat jenazah, kata ganti (dhomir) yang digunakan sangat tergantung pada jumlah atau jenis kelamin jenazahnya. Dhomir yang digunakan untuk jenazah seorang perempuan adalah... a. Hu b. Haa c. Huma d. Hum e. hunna Cocokkanlah jawaban kamu dengan kunci jawaban yang ada pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban kamu yang benar kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaanmu terhadap materi pembelajaran . Rumus : Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan = ---------------------------------------------- x 100 % 10 Arti tingkat penguasaan yang kamu capai adalah : 90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup ≤ 69 % = kurang Bila tingkat penguasaan kamu mencapai 80 % ke atas, kamu dapat meneruskan ke pembelajaran berikutnya. Bagus! Jika nilai yang kamu peroleh ternyata dibawah 80 %, kamu harus mengulangi kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum kamu kuasai. 41


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 2 Menguburkan Jenazah Dengan mengucap hamdallah kita bersyukur kepada Alloh yang Maha Kuasa, karena saat ini kamu sudah masuk pada pembelajaran yang kelima. Kamu diharapkan pada pembelajaran ini lebih semangat ,lebih percaya diri dan lebih giat lagi memahami mater pelajaran. Pada pembelajaran kelima ini kamu diharapkan mampu menguasai : 1) Ketentuan – ketentuan dalam menguburkankan jenazah. 2) Memahami tata – cara menguburkan jenazah. Untuk masuk pada pembelajaran kelima ini , diharapkan kamu sudah menguasai materi – materi yang sudah dibahas pada pembelajaran sebelumnya. Pernahkah kamu menyaksikan seperti yang kamu lihat pada gambar berikut ini ? Pernahkan kamu ikut pada kegiatan seperti yang kamu lihat pada gambar berikut ini ? kalau sudah coba ceritakan teman – temanmu ! Ketentuan Menguburkan Jenazah Setelah disholatkan, kegiatan penyelenggaraan jenazah berikutnya adalah menguburkan jenazah. Hal – halyang perlu diperhatikan dalam menguburkan adalah: a. Menyegerakan penguburan jenazah . sesuai dengan sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihiwa Sallam: 42


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 3 Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Hendaklah kamu segerakan untuk mengangkat jenazah, karena jika ia seorang saleh, maka kamu mendekatkannya kepada kebaikan, dan jika Ia bukan orang shalih, maka supaya kejahatannya itu (lekas) terbuang dari tanggungan kamu”. (HR. Jamaah) b. Jenazah sebaiknya dipikul oleh empat orang jamaah. Ibnu Mas’ud berkata : Artinya :“Barang siapa mengantar jenazah hendaknya mereka ikut memikul pada setiap sisi usungan karena perbuatan demikian termasuk sunah”.(HR Ibnu Majah). c. Sebelum proses penguburan sebaiknya lubang kubur dipersiapkan terlebih dahulu, dengan kedalaman kira -kira 2 meter dan lebar 1 meter agar bau tubuh yang membusuk tidak tercium ke atas dan tidak bisa digali atau dirusak oleh binatang-binatang buas. Selain itu, lubang yang dibuat hendaknya bisa memudahkan orang yang hendak menguburkan jenazah.dan untuk menjaga kehormatannya sebagai manusia. d. Setalah lubang dibuat, harus dibuat liang lahat yang pembuatannya bisa dibuat di tengah-tengah lubang, pinggir lubang, atau sisi samping. Lihat gambar berikut ini. Kotak berwarna biru adalah posisi liang lahat. Liang lahat adalah liang yang digunakan untuk memasukkan jenazah. Setelah jenazah masuk, liang lahat ditutup dengan kayu atau bambu. Setelah itu, lubang ditutup dengan tanah. 43


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 4 e. Selanjutnya, secara perlahan jenazah dimasukkan ke dalam kubur di tempatkan pada lubang lahat, dengan dimiringkan ke arah kiblat. Selanjutnya, tali pengikat jenazah bagian kepala dan kaki dibuka agar menyentuh tanah langsung. f. Bacaan meletakkan mayat dalam kubur. Apabila meletakkan mayat dalam kubur, Rasulullah saw. membaca: Artinya: Dengan nama Allah dan nama agama Rasulullah. Dalam riwayat lain, Rasulullah saw. membaca: Artinya: Dengan nama Allah dan nama agama Rasulullah dan atas nama sunnah Rasulullah.” (HR. Lima ahli hadis, kecuali Nasai dan IbnuUmar ra.) g. Agar posisi jenazah tidak berubah, sebaiknya diberi ganjalan dengan bulatan tanah atau bulatan tanah kecil. Selanjutnya, lubang tanah ditutup dengan kayu atau bambu sehingga waktu penimbunan tubuh jenazah tidak terkena dengan tanah. h. Jenazah tidak boleh dikubur pada saat malam hari, kecuali dalam keadaan darurat. Ketentuan ini didasarkan pada sebuah hadits : Artinya : “Janganlah kalian mengubur jenazah-jenazah kalian pada waktu malam hari, kecuali terpaksa”. [HR ImamIbnu Majah] i. Larangan memperindah kuburan. Jabir ra. menerangkan, “Rasulullah saw. melarang mengecat kuburan, duduk, dan membuat bangunan di atasnya.” (HR. Muslim) 44


2020 , Modul Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti SMAN 1 Gondangwetan 5 j. Sebelum dikubur, ahli waris atau keluarga hendaklah bersedia menjadi penjamin atau menyelesaikan atas hutang-hutang si mayat jika ada, baik dari harta yang ditinggalkannya atau dari sumbangan keluarganya. Nabi Muhammad saw. bersabda: “Diri orang mu’min itu tergantung (tidak sampai ke hadirat Tuhan), karena hutangnya, sampai dibayar dahulu utangnya itu (oleh keluarganya).” (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Hurairah ra.) k. Ketika penguburan mayat sudah selesai, disunnahkan bagi pengiring jenazah untuk berdiri sebentar mendoakan jenazah. Ketentuan seperti ini didasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dari ‘U man bin ‘Affan Ra, bahwasanya ia berkata: Artinya : “Nabi SAW jika selesai menguburkan jenazah, beliau berdiri sejenak di dekat kuburan, dan bersabda, “Mohonkanlah ampunan dari Allah untuk saudaramu ini, dan mintakanlah kelapangan untuk dirinya di alam kubur, karena sesungguhnya saat ini ia tengah di tanya”.[HR Imam Abu Dawud] Tata Cara Menguburkan Jenazah Adapun peragaan cara mengubur jenazah dengan mengikuti petunjuk berikut : 1) Siapkanlah lubang kubur dengan kedalaman ± 2 meter dan lebar ± 1 meter. 2) Buatlah liang lahat pada lubang kubur tersebut. 3) Turunlah tiga orang ke liang lahat guna menerima jenazah. Ada yang menerima jenazah pada bagian kepala, bagian tengah, dan bagian kaki. 4) Angkatlah jenazah pelan-pelan. Orang yang berada di atas liang lahat berrtugas mengangkat jenazah. Ada yang memegangi kepala, perut dan kaki. 5) Masukkan jenazah dari arah kaki kubur atau dari samping kubur (mana yang mudah). 6) Taruh jenazah di liang lahat dan menghadap kiblat. 7) Berilah penyangga dengan tanah secukupnya agar jenazah tetap miring. Penyangga diletakkan pada bagian kepala dan punggung serta paha. 45


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.