Story Transcript
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM OLEH SITTI NUR’AINDAULIMA 431419050 A PENDIDIKAN BIOLOGI
MENGUJI KANDUNGAN ZAT DALAM URINE A. Tujuan Mengetahui kandungan protein, glukosa, klorida, dan amonia dalam urine. B. Dasar Teori Urin terbentuk pada nefron dengan cara menyaring darah dan mengambil bahanbahan yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Tahap pembentukan urin meliputi tahap filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (pengeluaran zat). Glomerulus menerima darah dari arteriola aferen dan mengeluarkan melalui arteriola eferen. Darah di dalam glomerulus berada dalam tekanan jantung. Dengan adanya tekanan ini air dan molekulmolekul kecil di dalam darah (kecuali protein) disaring di dalam glomerulus melalui dinding kapiler. Hasil filtrasi (saringan) ini disebut filtrat glomerulus. Filtrat glomerulus (urin primer) terkumpul di dalam kapsula bowman. Filtrat glomerulus masih mengandung glukosa, asam amino, dan garamgaram. Dari kapsul bowman, filtrat glomerulus masuk ke tubulus proksimal. Di dalam tubulus proksimal berlangsung reabsorpsi (penyerapan kembali) glukosa, asam amino, dan sejumlah besar ion-ion anorganik seperti Na+ , K + , Ca++ , Cl – , HCO3 – , PO43 – , dan SO42 – . Penyerapan ini terjadi secara transfor aktif. Bahan-bahan yang direabsorpsi tersebut kemudian dikembalikan ke dalam darah. Hasil dari proses ini terbentuk berupa urin sekunder (filtrat tubulus). Filtrat tubulus mengandung nitrogen, urea. Filtrat tubulus kemudian masuk ke ansa henk, lalu masuk ke tubulus distal. Di dalam tubulus ini terjadi augmentasi atau penambahan zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Di bagian ini terbentuk urin yang sesungguhnya. Di dalam urin ini terkandung air, urea dan garam. Urin disalurkan ke rongga ginjal, kemudian ke kantung kemih (vesika urinoria) melalui ureter. Apabila urin dalam kantung kemih sudah penuh maka akan ada rasa ingin kencing. Urin keluar dari kantung kemih dan keluar tubuh melalui uretra. Urin normal mengandung air, urea, garam dapur, zat warna empedu (urin berwarna kuning), obatobatan atau hormon. Jika urine yang dikeluarkan mengandung zat-zat yang tidak sesuai dengan kandungan zat pada urine normal, maka kemungkinan terjadi gangguan pada ginjal. Kelainan atau penyakit pada ginjal adalah sebagai berikut. 1. Nefritis Nefritis merupakan keadaan dimana nefron mengalami peradangan yang disebabkan infeksi bakteri Streptococcus. Nefritis menyebabkan protein tidak dapat
disaring sehingga urin yang dikeluarkan akan mengandung proteinan protein tidak dapat disaring sehingga urin yang dikeluarkan akan mengandung protein. 2. Diabetes Insipidus Diabetes insipidus merupakan penyakit yang ditandai dengan urin yang dikeluarkan banyak, karena kekurangan ADH. Hal ini menyebabkan dehidrasi, rasa haus terus menerus, dan tekanan darah rendah. 3. Diabetes Melitus Penderita penyakit diabetes melitus akan mengeluarkan urin yang mengandung glukosa. Hal ini disebabkan karena kekurangan hormon insulin yang mempunyai fungsi mengatur kadar gula darah. Penderita akan selalu merasa haus. 4. Albuminuria Albuminuria merupakan suatu keadaan dimana urin yang dikeluarkan mengandung protein dan albumin. Hal ini disebabkan karena sel-sel pada ginjal mengalami infeksi. 5. Poliuria Poliuria merupakan kondisi dimana urin yang diproduksi berlebihan. Hal ini terjadi karena adanya gangguan proses reabsorpsi di tubulus proksinal. 6. Oligouria Oligouria adalah suatu keadaan dimana produksi urin menurun atau urin tidak diproduksi (anuria). Hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada ginjal. 7. Hematuria Hematuria adalah suatu keadaan dimana urin yang diproduksi mengandung sel-sel darah merah. 8. Batu Ginjal Kelainan yang disebabkan adanya endapan garam kalsium di dalam pelvis renalis, tubulus, atau vesika urinaria sehingga urin susah keluar dan timbul rasa nyeri. Hal ini disebabkan karena kurangnya konsumsi air. 9. Uremia Uremia adalah keadaan dimana urin terbawa ke aliran darah. Hal ini disebabkan karena adanya kebocoran pada saluran di nefron. 10. Hepatitis Hepatitis suatu penyakit dimana hati mengalami peradangan yang disebabkan karena infeksi virus. Jenis hepatitis ada tiga macam, yaitu hepatitis A, B, C. C. Metode Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode Eksperimen D. Alat Dan Bahan 1) Alat •
Tabung reaksi 5 buah
•
Rak tabung
•
Penjepit tabung reaksi
•
Korek api
•
Larutan Biuret
•
Larutan Benedict/Fehling A dan Fehling B
2) Bahan •
Larutan gNO3
•
Pembakar spiritus
•
Urine
E. Langkah Kerja (Diagram Alir) Urine Menyediakan 4 tabung reaksi denga n berisi 2 ml untuk 3 tabung dan 1 ml untuk satu tabung
Menambahkan 5 tetes larutan benedict pada tabung uji glukosa dan 5 tetes biuret tabung uji protein, 5 tetes AgNO3 5% pada tabung klorida,
Menjepitnya dengan penjepit, lalu memenaskan dengan spritus kecuali uji protein dan klorida
Mencatat perubahan warna yang terjadi
F. Hasil Pengamatan Percobaan
Perubahan warna
G. Kesimpulan
UJI BAHAN
MAKANAN A. Tujuan 1) Mengetahui kandungan zat yang ada di dalam makanan 2) Menguji keberadaan kandungan karbohidrat, lemak pada jenis makanan tertentu. B. Dasar Teori Makanan adalah sesuatu yang dapat dimakan dan berguna bagi tubuh.Fungsi makanan antara lain: sebagai sumber atau penghasil energi, sebagai pembangun tubuh, sebagai pelindung, dan sebagai pertahanan tubuh. Makanan yang kita makanterdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Zat makanan dapat dibagimenjadi 2 yaitu zat makanan makro (makronutrien) dan zat makanan mikro(mikronutrien). Yang termasuk makronutrien yaitu karbohidrat, lemak, protein,sedangkan yang termasuk mikronutrien yaitu mineral dan vitamin Karbohidrat merupakan senyawa organik yang dapat berjenis monosakarida,disakarida, dan polisakarida. Ciri monosakarida yakni mudah larut dalam air, berasamanis, dan memiliki satu gugusan gula. Bentuknya dapat berupa glukosa, fruktosa,galaktosa, dan maltosa. Disakarida merupakan karbohidrat yang memiliki dua gugusangula, sedangkan polisakarida memiliki lebih dari 10 gugusan gula. Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari makanan pokok seperti padi, ketela, jagung, sagu, gandum, umbi-umbian, roti, dan tepung-tepungan. Karbohidrat berfungsisebagai sumber energi utama, mengatur sebagai sumber energi utama, menjagakeseimbangan
asam
basa,
membantu
proses
pencernaan
makanan,
membantupenyerapan kalsium, pembentuk lemak dan protein, penghasil kalori pokok ( 1 gram =4,1 kalori ) dan juga untuk metabolisme tubuh. Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubukputih, tawar dan tidak berbau. Amilum merupakan bahan utama yang dihasilkan olehtumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan amilum sebagai sumber energiyang penting. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodium Glukosa merupakan hasil pemecahan karbohidrat pada hewan danmanusia. Glukosa terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur,sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Bahanmakanan yang ditetesi
benedict kemudian dipanasi, apabila terjadi perubahan menjadiwarna merah bata maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. C. Metode Praktimkum ini menggunakan metode eksperimen D. Alat Bahan
1) Alat • Lumpang • Alu • Larutan Benedict • Kertas saring • Pipet • Pelat tetes 2) Bahan
• Nasi • Kentang • Pepaya • Terigu • Ikan • Telur E. Prosedur Kerja Identifikasi bahan makanan yang mengandung lemak 1) Bekerjalah dengan teman satu kelompokmu. 2) Secara terpisah hancurkan bahan makanan yang kalian bawa dengan lumpang dan alu. 3) Tempatkan makanan pada sehelai kertas, kemudian lipat sehingga kertas membungkus makanan secara sempurna (hati-hati jangan sampai kertas tersebut robek). 4) Beri label kertas dengan nama masing-masing makanan (ketika melakukan praktikum sebaiknya kamu tidak mencicipinya). 5) Biarkan selama 30 menit. 6) Ambil dua lembar kertas, satu lembar diberi tanda A dan yang lain diberi tanda B . Kertas A ditetesi dengan minyak, dan kertasB ditetesi air. 7) Bandingkan kertas tempat makanan dengan kertas A dan B. 8) Gunakan tes ini untuk menentukan makanan lainnya apakah mengandung lemak. Tanda berminyak berarti makananmengandung lemak, sedangkan tanda basah berarti makananmengandung air. 9) Catatlah hasil penyelidikanmu! Uji Bahan Makanan (karbohidrat) 1) Bekerjalah dengan teman satu kelompokmu 2) Secara terpisah haluskan bahan makanan yang kalian bawa dengan lumpang dan alu.
3) Tempatkan makanan pada pelat tetes. Berilah label pada massingmasing jenis makanan 4) Setiap bahan makanan ditetesi dengan larutan benedict sebanyak 3 tetes 5) Amati perubahan warna yang terjadi pada setiap bahan makanan 6) Tuliskan hasilnya pada tabel pengamatan F. Hasil pengamatan Identifikasi bahan yang mengandung lemak Kandungan Lemak (Berminyak) No Bahan Makanan Ada Tidak ada
No
Uji bahan makanan karbohidrat (Amilum)dan glukosa Warna Warna seteleh ditetesi Bahan Asal Makanan Lugol Bebedict
G. Kesimpulan
Kandungan Karbohidrat Tidak ada
UJI KANDUNGAN KERINGAT A. Tujuan Untuk mengetahui zat sisa yang dikeluarkan pada kulit B. Dasar Teori Peran berkeringat untuk menghilangkan produk limbah dan racun tampaknya kecil dibandingkan dengan jalan ekskresi lainnya melalui ginjal dan saluran pencernaan; karena kelenjar ekrin tidak beradaptasi untuk meningkatkan laju ekskresi baik melalui konsentrasi keringat atau meningkatkan laju keringat keseluruhan. Kelenjar keringat adalah struktur tubular melingkar yang penting untuk mengatur suhu tubuh manusia. Manusia memiliki tiga jenis kelenjar keringat: ekrin, apokrin, dan apoekrin. Kelenjar keringat ekrin tersebar luas di seluruh kulit dan terutama mengeluarkan air dan elektrolit melalui permukaan kulit. Kelenjar apokrin mengeluarkan zat berminyak yang mengandung lipid, protein, dan steroid melalui saluran rambut dan hanya ditemukan di kulit yang mengandung rambut (terbatas pada ketiak, mammae, anal, dan area genital). Alih-alih merespons suhu, kelenjar apokrin sering merespons rangsangan emosional termasuk kecemasan dan ketakutan. Dalam keadaan ini, keringat sering terlihat di ketiak, telapak tangan, dan telapak kaki. Selama beberapa dekade diyakini bahwa ini adalah dua jenis kelenjar keringat. Pada tahun 1987, bagaimanapun, kelenjar apokrin diidentifikasi di daerah kelenjar apokrin tetapi mengeluarkan cairan berair yang mirip dengan kelenjar ekrin. Tidak seperti manusia, hewan seperti anjing dan tikus hanya memiliki kelenjar keringat di cakarnya karena mereka telah mengembangkan metode termoregulasi yang berbeda, yaitu terengah-engah. Pada hewan-hewan ini, kelenjar keringat hadir di kaki untuk memberikan gesekan untuk berlari dan memanjat. Penguapan keringat dari permukaan kulit memainkan peran penting dalam termoregulasi manusia dan ini paling jelas ketika kemampuan berkeringat dikompromikan selama periode kerja fisik yang berat dan / atau paparan ke lingkungan yang panas [1]. Sebagai contoh, pada pasien anhidrotik atau individu yang mengenakan pakaian / peralatan pelindung enkapsulasi, suhu inti tubuh naik
tajam dengan stres akibat olahraga, yang dapat menyebabkan kelelahan panas atau stroke panas jika cara pendinginan lainnya tidak dilakukan. Meskipun peran berkeringat termoregulasi yang diterima dengan baik, adalah persepsi umum bahwa berkeringat memiliki berbagai fungsi homeostatis penting lainnya yang tidak terkait dengan termoregulasi. Misalnya, kelenjar keringat dianggap memainkan fungsi ekskresi yang penting, mirip dengan sistem ginjal, bertanggung jawab untuk membersihkan kelebihan zat gizi mikro, sisa metabolisme, dan racun dari tubuh. C. Metode Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode eksperimen D. Alat dan Bahan 1) Alat •
Stopwatch
•
Gelas kimia
•
Pengaduk
•
Penggaris dan Gunting
2) Bahan •
Kertas kobalt
•
Aquades
•
Garam
E. Langkah Kerja Kelenjar keringat
Menyediakan kertas kobalt kering
Meletakkan kertas kobalt diatas punggung tangab dan satu lembar lagi pada telapak tanganm,kemudian kencangkan dengan isolasi
Mengamati apa yang terjadi dan mencatat waktunya Berlari di tempat selama 5 menit lalu menempelkan dengan cepat kertas kobalt Mengamati dan mencatat kembali
F. Hasil Pengamatan
No Kondisi
G. Kesimpulan
Bau
Rasa
Warna
Dipanaskan di bawah sinar
UJI ASAM BASA\
A. Tujuan Mempelajari sifat asam basa, menentukan pH asam basa, menentukan kadar asam asetat dalam cuka makanan. B. Dasar Teori Konsep asam basa dapat dipelajari melalui teori asam basa yang disampaikan oleh ahli kimia. Menurut Arrhenius (1859-1927) dari Swedia menyatakan bahwa asam adalah senyawa yang mengandung hydrogen dan menghasilkan ion H3O + bila dilarutkan dalam air. Sedangkan basa adalah suatu senyawa yang mengandung OH dan menghasilkan ion OH jika dilarutkan dalam air.Beberapa ahli mengatakan bahwa teori ini mempunyai kelemahan karena keterbatasan pelarutnya air. Teori kedua disampaikan oleh Bronsted-Lowry pada tahun 1923 yang mendefinisikan asam dan basa berdasarkan pada reaksi protonisasi. Asam merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion hidrogen ( donor proton). Basa merupakan senyawa yang dapat menerima ion hidrogen (aseptor proton). Ketiga disampaikan oleh Lewis yang mendefinisikan asam dan basa berdasarkan reaksi transfer elektron. Asam merupakan senyawa yang berfungsi sebagai aseptor elektron . Basa merupakan senyawa yang berfungsi sebagai donor electron. Dari ketiga teori tersebut , dalam pelarut air (Aqueous ) teori dari Bronsted-Lowry adalah yang paling banyak dipakai. Suatu larutan dapat digolongkan menjadi asam ,basa atau netral. Untuk mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam,basa atau netral dapat digunakan indicator asam basa. Indikator asam basa adalah suatu zat kimia yang memiliki warna yang berbeda jika dimasukkan dalam larutan asam dan basa. Batasbatas ketika indicator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna atau trayek indikator. contoh indicator asam basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus ada dua macam yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru pada suasana basa ,demikian sebaliknya ( mohon dipelajari lagi) Berdasarkan kekuatan ionisasinya, dikenal istilah asambasa kuat dan lemah. Asam kuat didalam air akan terurai secara sempurna menjadi ion ionya. Tidak demikian halnya dengan asam lemah , hanya sebagian kecil molekulnya yang mengion. Sedangkan basa kuat adalah basa yang dalam pelarut
air menghasilkan ion hidroksi secara sempurna, demikian sebaliknya untuk basa lemah. Jadi kekuatan asam basa ditentukan oleh sejauh mana mereka terionisasi dalam air, secara total atau sebagian. Derajat kekuatan asam atau keasaman dapat ditentukan dg indikator universal , maupun dengan alat pH meter. Derajat keasaman atau menggambarkan hubungan antara jumlah ion hidrogen (H+ ) dan diekspresikan dalam rumus pH = - log (H+ ). Untuk larutan asam maka pH nya kurang dari 7 sedangkan larutan basa pH nya lebih dari 7, sedangkan larutan netral mempunyai pH 7. C. Metode Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode Eksperimen D. Alat dan Bahan 1) Alat •
pipet tetes
•
plate reaksi kimia c.
2) Bahan •
kertas lakmus merah
•
kertas lakmus biru
•
larutan sabun cuci
•
jus buah jeruk \
•
air accu (0.1 M)
•
larutan cuka makan (cuka makan)
•
larutan NaOH 0,1 M
•
larutan garam dapur
•
ekstrak kunyit.
•
air hujan
E. Langkah Kerja Uji Asam Basa
Mencuci dg air bersih plate reaksi hingga bersih Mengambil beberapa tetes bahan kimia,memulai dari no 1.e Memasukkan dalam salah satu lubang plat reaksi.
Megambil kertas lakmus merah, kemudian mencelupkan dalam larutan yang ada pada plate reaksi. mengamati perubahan warna kertas lakmus.
Mengulangi langkah c dengan menggunakan kertas lakmus biru.
Mengulangi langkah a-d menggunakan bahan kimia yang lain (bahan berada di lubang plate yang berbeda)
Menuliskan semua hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. Hasil pengamatan
No
Bahan
G. Kesimpulan
Lakmus Biru
Lakmus Merah
Kesimpulan
UJI FORMALIN PADA MAKANAN
A. Tujuan Setelah praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengidentifakasi adanya formalin pada makanan B. Dasar Teori Formaldehid (HCOH) merupakan suatu bahan kimia dengan berat molekul 30,03 yang pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berbentuk gas tidak berwarna, berbau pedas (menusuk) dan sangat reaktif (mudah terbakar). Bahan ini larut dalam air dan sangat mudah larut dalam etanol dan eter. (Rachmita, 2013) Formalin adalah larutan formaldehid dalam air dengan kadar 37% yang biasa di gunakan untuk mengawetkan sampel biologi atau mengawetkan mayat. Formalin merupakan bahan kimia yang disalahgunakan pada pengawetan tahu, mie basah, dan bakso. Formalin sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila digunakan secara benar, formalin akan banyak kita rasakan manfaatnya, misalnya sebagai antibakteri atau pembunuh kuman dalam berbagai jenis keperluan industri, yakni pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, pembasmi lalat maupun berbagai serangga lainnya. Dalam dunia fotografi biasanya digunakan sebagai pengeras lapisan gelatin dan kertas. Formalin juga sering digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk urea, bahan pembuat produk parfum, pengawet bahan kosmetika, pengeras kuku. Formalin boleh juga dipakai sebagai bahan pencegah korosi untuk sumur minyak. Di bidang industri kayu, formalin digunakan sebagai bahan perekat untuk produk kayu lapis (polywood). Dalam kosentrasi yang sangat kecil (< 1%) digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, lilin dan karpet. (Assambo, 2013). C. Metode Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode Ekperiment D. Alat dan Bahan 1) Alat •
Pipet tetes
•
Plat tetes
•
Mortal
2) Bahan •
Larutan kunyit
•
Larutan buah naga
•
Larutan ubi ungu
•
Sampel bakso
•
Sampel tahu putih
•
Sampel mie kuning
•
Sampel pempe
E. Langkah Kerja
Uji Formalin
Mengambil larutan formalin yang ada pada wadah plastik dengan menggunakan pipet tetes.
Meneteskan larutan formalin tersebut pada bakso, mie kuning dan pempek yang ada di cawan porselen.
Menunggu beberapa saat sambil mengamati perubahan yang terjadi baik perubahan pada bakso, mie kuning dan pempek maupun pada larutan tersebut.
Larutan atau sampel yang berubah menjadi warna coklat mengindikasikan formalin.
Mencatat hasil pengamatan berdasarkan pengamatan yang dilakukan
F. Hasil Pengamatan No
G. Kesimpulan
Sampel
Negative
Positif