Panduan IS 1_Revisi 23 - edit Flipbook PDF


31 downloads 104 Views 505KB Size

Story Transcript

PANDUAN KURIKULUM IRSYAD SYARI’AH FIQIH 1 I.

Pengantar

Jenjang pembinaan syari’ah (irsyad syar’i) secara umum mengandung pengertian: Binau anfusihim lisholihIl ummah wa maslahatiha ma’as salamah wa li-ibtigha-ihim hayatan tayyibatan, yaitu usaha terencana dalam membangun jiwa umat supaya terbangun keshalihan, kemaslahatan dan keselamatan semua untuk mencapai kehidupan yang baik. Intinya adalah membimbing dan mendekatkan peserta didik kepada Allah dengan tata cara (syari’at) yang benar. Irsyad Islam adalah bimbingan pemahaman dan praktek tata cara ubudiyyah syahsiyyah, khusus dalam menjalankan syariah Allah. Bimbingan pemahaman dalam irsyad adalah menjelaskan dengan argumentasi yang jelas dan kuat, baik apa yang diperintah dan apa yang dilarang oleh Allah berdasarkan al Quran Sunnah berkenaan kita sebagai mukmin muslim. Pertama adalah pengajaran, atau pemahaman. “‫الر ْشد‬ ُّ ‫تَ َب ن ََّي‬

ْ‫( قَد‬Qod tabayyana

rusydu minnal ghayyi)” tentang tatacara pelaksanaan syariat. Bangunan ilmu, pemahaman dan tata laksana syariat didasarkan pada dalil yang kuat dan bisa menjadi argumentasi. Kedua, bimbingan bukan hanya normatif, tapi juga dipraktekan pelatihan pelaksanaannya. Sehingga dalam diri mukmin muslim terjadi pemeliharaan diri “yuhafidzun”, menjadi pribadi muslim yang baik (syahsiyyah thayyibah). Ketiga, dari proses pengajaran dan bimbingan yang dilaksanakan menumbuhkembangkan kesadaran bersyari’at yang kuat dalam kehidupan masyarakat (ummatan thayyibatan) sehingga seluruh hidup dan kehidupannya menjadi baik (hayatan thayyibah). Keempat, dari bimbingan yang diproseskan, peserta bina mampu menempatkan secara proporsional berbagai perbedaan tata laksana ubudiyah. Sehingga toleran, saling menghargai dan menjadi penguat ukhuwah islamiyyah. Jenjang pembinaan Fikih Awwal bertujuan membimbing dan melatihkan peserta didik untuk memiliki ilmu tata cara ibadah yang benar sesuai dengan istinbath hukum dari para ulama berdasarkan al Quran dan Hadits. Dengan ilmu itu, peserta bisa melaksanakan kewajiban syari’at dalam ubudiyahnya. Selain itu, peserta pada jenjang ini juga termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah karena terdorong oleh fadhilah-fadhilah, bashiran dan nadzirannya menurut al Quran dan Hadits. Serta memiliki sikap saling menghormati, menghargai terhadap ikhtilafiyah furu’iyah dalam setiap bentuk tata cara ibadah syahsiyah. 1

II.

Pengertian

Fiqih Awwal ialah materi syari’at tentang tatacara ubudiyah syahsiyyah berdasarkan dalil al Quran dan al Hadits. Dengan materi tersebut, setiap mukallaf diharapkan dapat memenuhi kewajibannya dengan kaifiyat yang benar serta memahami fadhilah-fadhilahnya. Selain itu juga, setiap muslim termotivasi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ubudiyyahnya, serta toleran dengan ikhtilaf yang ditumui dalam pelaksanaannya. Materi Fikih satu adalah materi fikih tentang kaifiyat dan fadhilah ibadah. Materinya memuat tentang (1) ilmu dan istinbath tata cara ibadah berdasarkan al Quran, Hadits dan Ijtihad ulama, (2) fadhilah ibadah berdasarkan al Quran dan hadits, dan (3) ilmu tentang ikhtilaf (perbedaan) furu’iyah, tetapi berkaitan dengan hal-hal yang penting diketahui bagi yang akan melaksanakannya. Penyampaiannya disesuaikan dengan kondisi peserta didik, mudah, tidak membuat sulit dan tidak menyulitkan.

III. Strategi Irsyad Syar’i Strategi Irsyad dirancang dalam empat dimensi proses Irsyad, yaitu: pertama menyampaikan ilmu dan tata cara ubudiyah dengan dalil-dalil al Quran dan sunnah secara efektif dan efisien; kedua pembentukan kesadaran bersyariat dan bisa melaksanakannya; ketiga melahirkan motivasi untuk meningkatkan ibadah syakhsiyahnya; dan keempat menumbuhkan pemahaman toleran terhadap ikhtilaf yang ditemuinya. Strategi tersebut diproseskan melalui tahap pengajaran dengan stressing pemahaman, pengolahan sebagai upaya internalisasi pada pembentukan kesadaran (afeksi) bersyariat, menumbuhkan semangat serta pemikiran saling menghargai dengan muslim lain dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa strategi operasi yang bisa dilaksanakan, antara lain: 1. Penyuluhan bisa disinergiskan dengan proses pembinaan aqidah di masingmasing jenjang atau beririsan dengan pengkondisian dan pelayanan. 2. Proses penyampaian bisa diawali dengan tugas membaca dengan menyiapkan buku bacaan pokok yang dianjurkan. 3. Metode penyampaian disesuaikan dengan kondisi peserta sehingga semakin menguatkan dan membangun pada arah yang diharapkan. Misal, peserta khawas ilmi bisa mempergunakan metode tanya jawab atau yang lain yang dipandang maslahat. 4. Tilawah al Quran bisa diproseskan dalam bentuk pelayanan bimbingan tilawah al Quran.

2

IV. Manfaat Manfaat Fikih Awwal bagi peserta adalah: 1. Peserta memiliki pengetahuan tentang tata cara ubudiyah syahsiyyah berdasarkan nash al Quran dan al Hadits. 2. Peserta terbimbing bisa melaksanakan dan mengamalkan ubudiyah syahsiyyah dalam aktifitas sehari-hari dalam rangka memelihara dan menguatkan kemukminan dan kemuslimannya. 3. Peserta memiliki motivasi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ubudiyahnya. 4. Peserta toleran terhadap perbedaan pelaksanaan tata cara ubudiyah sehingga semakin menguatkan ikatan ukhuwah islamiyyah.

V.

Standar Kompetensi Lulusan: Memiliki kesadaran bersyariat Islam sesuai dengan al Quran dan Sunnah.

VI. Kompetensi Inti Peserta didik: 1. Mengetahui dan memahami tata cara ibadah syahsiyah sesuai dengan dalil al Quran dan Sunnah, 2. Mampu mengamalkan tata cara ibadah syahsiyyah dalam kehidupan seharihari. 3. Mampu bersikap toleran terhadap ikhtilaf fiqih yang ditemukan.

3

VII. Silabus Irsyadus Syariah Mata Pelajaran Kelas/program Pokok materi Waktu

: Fiqh Islam Awal : A1 : Thaharah : 120 menit

Kompetensi Dasar:

1. Peserta didik mengetahui tata cara Thaharah berdasarkan dalil al Quran dan 2. Peserta didik mampu memprektekan tata cara Thaharah dalam segala kondi 3. Peserta didik toleran terhadap ragam tata cara ubudiyah Thaharah dalam ke

Indikator Ketercapaian

Peserta didik: 1. Dapat menjelaskan tata cara Thaharah berdasarkan dalil al Quran dan Sunna 2. Mampu memperaktekan tata cara Thaharah dengan baik sebagaimana bimb 3. Memiliki tolernasi terhadap ragam tata cara ubudiyah Thaharah dalam kehid

Silabus Pokok bahasan 1 Pengertian thaharah Cakupan thaharah: - Najis dan hadas - Alat bersuci - Kaifiyat bersuci - Hikmah bersuci

Sub pokok bahasan 2 -

Menurut bahasa Menurut istilah Macam-macam najis Pembagian hadas Macam-macam alat bersuci (air, tanah, batu dll) - Pembagian air - Macam-macam air - Tata cara bersuci dari najis

Q

Q

Q

H A

Sunnah. isi dengan benar sesuai al Quran dan Sunnah. ehidupan bermasyarakat Islam.

ah bingan. dupan bermasyarakat Islam.

Dalil pokok 3

Sumber belajar 4

Q.S. 2: 222

Fikih islam suleiman rasyid

Q.S. 5: 90

Fikih islam wa adillatuhu Fikih sunah

Q.S. al Anfaal, 8: 11

H.R. Abi Dawud, No. 322, at-Tirmidzi, No. 124 (I/81), Abi Dawud, No. 329 (‘Aunul Ma’buud, I/528), dan an-

4

Pokok bahasan 1

Sub pokok bahasan 2 -

Tata cara hadas kecil

menghilangkan -

Tata cara menghilangkan hadas besar -

Tayamum

Najis dan istinja

Fadilah thaharah

Tata cara bersuci dari hadas

Pengertian Syarat wudhu Rukun wudhu Sunnah wudhu Hal-hal yang membatalkan wudhu Mempraktekkan tata cara wudhu Wudhu dalam keadaan khusus

Pengertian hadas besar Hal-hal yang menyebabkan wajib mandi besar : jima’, mimpi basah, haid, nifas/melahirkan - Rukun, sarat sah mandi besar - Mandi besar yang sunat - Pengertian tayamum - Sebab-sebab tayamum - Syarat tayamum - Rukun tayammum - Hal-hal yang membatalkan tayammum - Mempraktekkan cara bertayammum - Pengertian najis - Jenis-jenis najis - Pembagian najis dan cara mensucikannya - Pengertian istinja’ - Hukum istinja’ - Adab buang air kecil dan besar - Alat –alat yang dapat digunakan untuk beristinja. Fadilah-fadilah berwudhu, mandi besar dan fadilah bersuci dari najis

N S

H k Q H

Dalil pokok 3

Sumber belajar 4

Nasa-i (I/171), dengan lafazh yang hampir serupa. Shohih

Hadis mutafakun alaih ttg ahli kubur yang disiksa karena tdk istinja Q.S. 5: 6 H.R. al Bukhari No. 164 dan Muslim No. 226

5

Mata pelajaran Kelas/program Pokok materi Waktu

: Fiqh Islam Awal : A1 : Shalat : 120 menit

Kompetensi Dasar:

1. Peserta didik mengetahui tata cara Shalat berdasarkan dalil al Quran dan Sun 2. Peserta didik mampu memprektekan tata cara Shalat dengan baik sebagaim 3. Peserta didik toleran terhadap ragam tata cara ubudiyah Shalat dalam kehid

Indikator Ketercapaian Kompetensi Dasar

Peserta didik: 1. Dapat menjelaskan tata cara Shalat berdasarkan dalil al Quran dan Sunnah. 2. Mampu memperaktekan tata cara Shalat dengan baik sebagaimana bimbing 3. Memiliki tolerasi terhadap ragam tata cara ubudiyah Shalat dalam kehidupan

Silabus Pokok bahasan 1 Shalat

Sub pokok bahasan 2 -

Pengertian sholat. Dalil dan hukum sholat. Keutamaan shalat Sanksi bagi yang meninggalkan shalat

- Macam-macam sholat.

- Waktu shalat - Syarat sholat.

-

Qs Qs Qs Qs Ah - Qs M Bu - Qs M - Qs

nnah. mana bimbingan. dupan bermasyarakat Islam.

gan. n bermasyarakat Islam.

Dalil rujukan 3 s 29: 45, Qs 9 : 103, Qs 2 : 157, 33 : 56 s. 21:13-14, 14:37. s. 11:114, H. Bukhari, Muslim, Tirmidzi s. 19:59-60, 107:4-5, 74:42-43, H. hmad. s. 62:9, 17:79, H. Ahmad, Nasai, Muslim:1422, 757, Tirmidzi:379, ukhari:937, Ahmad:5/286, Hakim:314, s. 4:103, 11:114, 17:78, H. Ahmad, Hakim, Muslim, Bukhari, Jamaah. s. 5:6, H. Abu Daud, Bukhari, Muslim

Sumber belajar 4 Tafsir Ibn Katsir, Hadits Bukhari, mulsim, Ibn Maja, Imam Ahmad, Fiqh Islam Wa adilatuhu, Fiqh Sunnah,

6

Pokok bahasan 1

Sub pokok bahasan 2 - Rukun sholat.

- Sunnat sholat.

- Yang membatalkan sholat. - Tata tertib sholat.

- Shalat berjamaah. - Rukhsah shalat - Jamak dan qoshor. - Fadhilah shalat.

-

Praktek tata cara shalat (gerakan dan bacaan) -

- Qs Ab M - Bu Ba M - H. Da - Tir M 215 66 Bu 75 M - Qs M - Qs - H. - Qs 55 Ah

Had 5 wa Had Menghadap kiblat Berdiri Shalat dengan duduk ketika sakit Niat Takbir

Dalil rujukan 3 s. H. Bukhari:756,757, 117, 831, 6265; bu Daud:618, Adzarimi:1329, Ahmad, Muslim. ukhari:759, 776, Ibn Huzaimah, Alaihaqi Juz 2 Hal 283, Qs. 16:98, Ahmad, Muslim:582, Abu Daud, 996 . Bukharai:793, 137, 1200, 516; Abu aud:175; rrmidzi:339, 250, ; Qs. 2:144; Ibn Majah:795; Ahmad:18093, 13284,7502, 549; Abu Daud:623, 648, 646, 124, 60, 713, ; Muslim 589; 587, Juz 2 hal 18; ukhari:01, 701, 740, 698,696, 752, 740, 52, 4797; Nas’i:143,895, 913; Qs. 16:98, Malik:164, 179; s. 4:102; H. Bukhari:645, 731, 378, Ibn Majah, Muslim:698, 697, Ahmad: 2278 s. 22:78; 4:28, 101, 102, . Mutafaq, Qs. 4:101, Muslim, s. 2:153, 45, 29:45; 20:14; 7:158, 19:545; Muslim:228;668, 488, 666, 233, 489; hmad:169; Thbarani: Bukhari: 477;

Sumber belajar 4

dis muttafaqun alaih ttg diwajibkan shalat aktu dis abu daud ttg waktu shalat - Fikih islam s r - Fikih islam wa adillatuhu - Fikih sunnah - Ensiklopedi shalat 7

Pokok bahasan 1

Sub pokok bahasan 2

Dzikir dan Doa Dalam Sholat Shalat berjamaah -

Makmum masbuq

-

Doa iftitah Membaca al fatihah Bacaan selepas al fatihah Bacaan sirriyah dan jahriyah Rukuk I’tidal Sujud Duduk di antara dua sujud Duduk istirahat Tasyahud Bersolawat dalam tasyahud Doa sebelum salam Salam Do’a Iftitah Doa ketika ruku’ Do’a Ketika I’tidal Do’a Ketika Sujud Do’a Ketika Duduk di Antara Dua Sujud. Do’a ketika Tasyahud Awwal Do’a ketika Tasyahhud Akhir Sholawat. Do’a setelah Sholawat. Salam. Pengertian shalat berjamaa’ah dan dalilnnya Keutamaan shalat berjamaah Hukum shalat berjama’ah Syarat menjadi imam dan makmum Tata cara membuat shaf (baris) dalam berjama’ah Pengertian makmum masbuq

Qs.3 36, 2

Qs 4 Hr berja

Dalil rujukan 3

Sumber belajar 4

3:8; 7:126, 2:250, 7:23, 14:40, 25:74, 14:35- 2:126, 3:26,; H. Muslim, Tirmidzi; Mutafaq,

4: 102 bukhari muslim ttg fadhilah shalat amaah

8

Pokok bahasan 1

Sub pokok bahasan 2 -

Imam lupa Dzikir dan do’a Ba’da Sholat Tata cara shalat jum’at Shalat jenazah Shalat jama’, qashar dan jama’ qashar -

Cara shalat makmum masbuq Cara-cara mengingatkan imam yang lupa

Pengertian dzikir dan do’a Dalil tentang dzikir Keutamaan dzikir dan do’a Bacaan dzikir dan do’a yang pokok pengertian shalat jum’at Dalil shalat jum’at Syarat rukun shalat jum’at. Syarat dan rukun khutbah jum’at Sunah shalat jum’at Rukhsah shalat jumat Fadilah shalat jum’at Pengertian dan hukum shalat jenazah Dalil shalat jenazah Syarat dan rukun shalat jenazah Pengertian shalat ghaib Kaefiat shalat jenazah Fadilah shalat jenazah



Qs 6

Pengertian shalat jama’. • Dalil bolehnya shalat jama-qashar Sebab-sebab kebolehan shalat jama’ dan jama qashar Menjelaskan macam-macam jama’ shalat Shalat yang boleh dijama’ Pengertian shalat qashar. Shalat yang boleh diqashar Syarat shalat qashar

Dalil rujukan 3

Sumber belajar 4

62: 9

9

Pokok bahasan 1

Sub pokok bahasan 2

Shalat dalam keadaan darurat ketika sedang sakit dan di kendaraan Macam-macam shalat sunat dan ketentuannya Shalat rawatib Shalat sunnah muakkad dan ghoer muakkad

Shalat ghoer rawatib (aidain, solat malam, dan shalat duha)

Tata cara shalat qashar Pengertian shalat jama’ qashar. Shalat yang boleh dijama’ qashar Syarat shalat jama qashar Praktek cara shalat jama qashar Pengertian shalat dalam keadaan darurat • dan dalilnya. Tata cara shalat dalam keadaan sakit Cara shalat dalam keadaan sakit dengan duduk, berbaring miring dan terlentang Tata cara shalat dalam kendaraan Praktek cara shalat dalam keadaan sakit dan dalam kendaraan. Praktek shalat dalam keadaan darurat ketika sedang sakit dan di kendaraan. Pengertian shalat sunnah rawatib • Keutamaan shalat sunnah rawatib Sunnah ghoiru muakkad Mengidentifikasi macam macam shalat sunnah ghoiru muakkad Shalat aidain Shalat malam/tahajud Shalat duha

Dalil rujukan 3

Sumber belajar 4

10

Mata pelajaran Kelas/program Pokok materi Waktu

: Fiqh Islam Awal : A1 : Zakat, Infak, Shadaqah & Wakaf : 120 menit

Kompetensi Dasar:

1. Peserta didik mengetahui tata cara Zakat, Infaq dan Shadaqah berdasarkan d 2. Peserta didik mampu memprektekan tata cara Zakat, Infaq dan Shadaqah de 3. Peserta didik toleran terhadap ragam tata cara ubudiyah Zakat, Infaq dan Sh

Indikator Ketercapaian

Peserta didik: 1. Dapat menjelaskan tata cara Zakat, Infaq dan Shadaqah berdasarkan dalil al 2. Mampu memperaktekan tata cara Zakat, Infaq dan Shadaqah dengan baik se 3. Memiliki tolerasi terhadap ragam tata cara ubudiyah Zakat, Infaq dan Shadaq

Silabus Pokok bahasan 1 Zakat

Fiqh zakat

Sub pokok bahasan 2 -

Pengertian zakat Landasan dalil zakat

-

Keistimewaan zakat (masih kosong) Sanksi bagi yang tidak mengeluarkan zakat

-

Hukum zakat (Bab Masih Kosong) Keutamaan zakat

-

Syarat wajib zakat.

dalil al Quran dan Sunnah. engan baik sebagaimana bimbingan. hadaqah dalam kehidupan bermasyarakat Islam.

Quran dan Sunnah ebagaimana bimbingan. qah dalam kehidupan bermasyarakat Islam.

Dalil rujukan 3

Sumber belajar 4

- Qs. 2:276; 9:103; 87:14; Tirmidzi. - Qs. 2:43; 9:103-104, 34, 24:56; H. Muslim:20, 08, ; - D - Qs. 41:6-7; 9:34-35; Muslim:9867; Bukhari:1403, 7284; - Dsad - Qs. 8:28; 64:15-16; 2:261-264, 110; 57:10; 28:54; 4:162; 30:39; 11

Pokok bahasan 1

Sub pokok bahasan 2 -

Zakat mal (umum dan khusus)

Syarat sah zakat. Rukun zakat. Tata cara mengamalkan zakat. - Nishab, haul, dan kadar

- Zakat mal khusus: a) Zakat hewan ternak b) Zakat emas dan perak c) Zakat hasil pertanian d) Zakat barang dagangan e) Zakat barang temuan dan tambang Hukum dan tata cara - Keutamaan infak dan shadaqah infak dan shadaqah - Ketentuan infak dan shadaqah Zakat fitrah - Kewajiban zakat fitrah dan dalilnya

Wakaf

-

Syarat wajib zakat fitrah Syarat sah zakat fitrah Kadar zakat fitrah Waktu membayar zakat fitrah Fadlilah Zakat Fitrah

-

Pengertian Landasan dalil Kaifiat wakaf

barang

Dalil rujukan 3

Sumber belajar 4

- Qs. 9:103, 2:267, 6:141, 9:60, Abu Daud 1573, 246; 2:267; Imam Ahmad, -

N N N 2:267, Abu Daud:246

- Qs. 2:261-262 - Qs. 2:254; 8:3-4; 3:93; 9:99; 4:36 - Qs. 87:14-15, 9:103 Abu Daud 2:150, 153; - S - S - H. Bukhari:1510 - Muslim:986, Bukhari:1509, 1510, 1511; Malik:629; - Qs. 8:28; 64:15-16; 2:261-264, 110, 274, 1-5, 254; 57:10; 28:54; 4:162; 9:120-121; 5:12; 23:1-11; 69:9-10; Tirmidzi:1984;

-

12

Mata pelajaran Kelas/program Pokok materi Waktu

: Fiqh Islam Awal : A1 : Shaum : 90 menit

Kompetensi Dasar:

1. Peserta didik mengetahui tata cara Shaum berdasarkan dalil al Quran dan Su 2. Peserta didik mampu memprektekan tata cara Shaum dengan baik sebagaim 3. Peserta didik toleran terhadap ragam tata cara ubudiyah Shaum dalam kehid

Indikator Ketercapaian Kompetensi Dasar

Peserta didik: 1. Dapat menjelaskan tata cara Shaum berdasarkan dalil al Quran dan Sunnah 2. Mampu memperaktekan tata cara Shaum dengan baik sebagaimana bimbing 3. Memiliki tolerasi terhadap ragam tata cara ubudiyah Shaum dalam kehidupa

Silabus

Pokok bahasan 1 Keutamaan ramadhan

Fadhilah shaum

dan

Sub pokok bahasan 2

pengertian -

Nama-nama bulan ramadhan dan mak Keutamaan ramadhan

-

Keutamaan shaum ramadhan Shaum sunat senin-kamis, 10 muhar dzulhijjah

unnah mana bimbingan. dupan bermasyarakat Islam.

gan. an bermasyarakat Islam.

Dalil rujukan 3

Sumber belajar 4

knanya - Qs. 2:185, Adukhan: 3; 97:3-5; 33:35Ibn Majah:1328, 1753, 1745; Tirmidzi:3598, 1623, Bukhari:38, 1899, 1904, 1896, 1905 ; Muslim:233, 1153, 1152, 1027; Ahmad:22016, 6626, 22149, 1524, 669, 9225, 6626; - Qs. 33:35; Ahmad:14669, 9225, ram, 9 6626; Musli:, 10271400, 1152, 1153; Tirmizi: 1623, 2615; 13

Pokok bahasan 1

Pengertian

Sub pokok bahasan 2

-

Pengertian shaum secara bahasa.

-

Shaum sunnah

-

Shaum makruh. Shaum haram.

-

Dalil yang mewajibkan shaum ramadhan Awal mula diwajibkannya shaum ramadlan Keutamaan shaum ramadlan. Sarat wajib shaum ramadhan Sarat sah Rukun shaum Sunat dalam shaum ramadhan

-

Yang membatalkan

Sunnah-sunnah dan makruh selama shaum ramadlan

-

Sunnah-sunnah seputar shaum (sahur, tak Tilawah, tazkiyyah & binayah. Qiyamul lail. Shadaqah di bulan ramadlan. Memperbanyak silaturahmi. Udzur yang membolehkan untuk tidak sha

I’tikaf di bulan ramadhan

-

Pengertian Dalil dan hukum i’tikaf

Hukum-hukum shaum

Shaum ramadhan

Ketentuan shaum ramadhan

Definisi shaum dalam, terminologi fiqih Shaum wajib.

Dalil rujukan 3

-

-

-

Sumber belajar 4

Bukhari:3257; Ibn Hiban:641; Ibn Majah:1752, 1753 Qs. 19:26, 39:10; 4:92; Qs. 2:183-185, 4:92; Abu Daud 3:289, 2449 Tirmidzi:747, 761; Nas’i : 2362, 2360, 2347; Muslim:1162, 1:134, 1:162, 1159; Bukhari:1178, 1989, 1979; AL-Jamaah:955; Abu Daud, 2337; Tiemidzi:686; Muslim:1159; Ahmad 7:229; Bukhari:1967, 1849; Qs. 2:183-185, Bukhari:8;

n.

-

Qs. 2:183,185Abu Daud, Bukhari, Muslim, Abu Daud Abu Daud:2358, Bukhari:1923, 3554, - Bukhari 1:933; Qs. 2:187, Abu daud 2:380;

kjil, dll).

aum

14

Pokok bahasan 1

Sub pokok bahasan 2 -

Waktu dan tempat i’tikaf Syarat i’tikaf Etika i’tikaf Yang makruh dalan i’tikaf Yang membatalkan i’tikaf

Dalil rujukan 3

Sumber belajar 4

15

Mata pelajaran Kelas/program Pokok materi Waktu

: Fiqh Islam Awal : A1 : Tilawah al Qur’an : 3 x 120 Menit

Kompetensi Dasar:

1. Peserta didik mengetahui tata cara membaca al Quran berdasarkan kaidah M 2. Peserta didik mampu memprektekan tata cara membaca al Quran berdasark dan tahsin.

Indikator Ketercapaian Kompetensi Dasar

Peserta didik: 1. Dapat menjelaskan tata cara membaca al Quran berdasarkan kaidah Makhar 2. Mampu memperaktekan tata cara membaca al Quran berdasarkan kaidah M

Silabus Pokok bahasan 1 Keutamaan membaca al-qur’an

Praktek membaca

Sub pokok bahasan 2 -

Menjadi syafaat Mendapatkan kebaikan Latihan membaca secara mandiri Setor bacaan

Makharijul Huruf, Hukum Huruf dan Shifatul Hurufnya. kan kaidah Makharijul Huruf, Hukum Huruf dan Shifatul Hurufnya dengan tartil

rijul Huruf, Hukum Huruf dan Shifatul Hurufnya. Makharijul Huruf, Hukum Huruf dan Shifatul Hurufnya dengan tartil dan tahsin.

Dalil rujukan 3

Sumber belajar 4

16

Mata pelajaran Kelas/program Pokok materi Waktu

: Fiqh Islam Awal : A1 : Qurban dan ‘Aqikah : 120 menit

Kompetensi Dasar:

1. Peserta didik mengetahui tata cara Qurban dan Aqikah berdasarkan dalil al Q 2. Peserta didik mampu mempraktekkan tata cara Qurban dan Aqikah dengan 3. Peserta didik toleran terhadap ragam tata cara ubudiyah Qurban dan Aqikah

Indikator Ketercapaian Kompetensi Dasar

Peserta didik: 1. Dapat menjelaskan tata cara Qurban dan Aqikah berdasarkan dalil al Quran d 2. Mampu memperaktekan tata cara Qurban dan Aqikah dengan baik sebagaim 3. Memiliki tolerasi terhadap ragam tata cara ubudiyah Qurban dan Aqikah dala

Silabus Pokok bahasan 1 Ketentuan qurban

Sub pokok bahasan 2 -

Pengertian qurban Hukum qurban Qurban Satu Keluarga Jenis hewan qurban Sarat hewan qurban Waktu menyembelih Pembagian daging kurban

-

-

Kaefiat penyembelihan Fadilah Qurban

-

-

Q.S. Qs. Tirm Qs. Mus Buk Qs. Mus Buk Qs. 2; 16

Quran dan Sunnah baik sebagaimana bimbingan. h dalam kehidupan bermasyarakat Islam.

dan Sunnah mana bimbingan. am kehidupan bermasyarakat Islam.

Dalil rujukan 3

Sumber belajar 4

. al-Kautsar 108:1-2; Muslim:1977, 1967; midzi:1505; 22:34; slim, Bukhari, khari:5562; Ibn Hiban:3854; . 22:36, 28; Bukhari:5107; slim:1971; khari, Muslim, 5:27; 37:102-108; 22:34-37; 108:16:125; Alhakim:7523; 17

Pokok bahasan 1 Ketentuan akikah

Sub pokok bahasan 2 - Pengertian akikah - Hukum akikah - Hal-hal yang sunah dan wajib di sekitar kelahiran.

-

Dalil rujukan 3

Sumber belajar 4

Bukhari:5472; Abu Daud: 2842; Tirmidzi; Bukhari:1196, QS. 2:233; Muslim: 1:hal 221,

18

Mata pelajaran Kelas/program Pokok materi Waktu

: Fiqh Islam Awal : A1 : Etika Pergaulan Islam : 120 menit

Kompetensi Dasar:

1. Peserta didik mengetahui adab Tata Etika Pergaulan baik sesama jenis maup 2. Peserta didik mampu memprektekan adab Tata Etika Pergaulan baik sesama 3. Peserta didik toleran terhadap tata cara adab Etika Pergaulan baik sesama j dengan lingkungannya, tetapi tetap teguh dalam menjalaninya sehingga tida

Indikator Ketercapaian

Peserta didik: 1. Dapat menjelaskan tata cara dan etika pergaulan, baik sesama jenis maupun 2. Mampu berinteraksi sosial dalam pergaulannya sesuai dengan tata cara da sebagaimana bimbingan. 3. Memiliki sikap luwes dalam pergaulannya sesuai dengan adab pergaulan ba Islam dan masyarakat umum.

Silabus Pokok bahasan 1

Sub pokok bahasan 2

Pergaulan lawan jenis

-

Pengertian Hukum pergaulan islami Hukum pergaulan bebas

QS Al H 110]; Q 34; An Mutta

Mahram

-

Pengertian mahram Jenis mahram

Nisa ay

pun dengan lawan jenis berdasarkan dalil al Quran dan Sunnah a jenis maupun dengan lawan jenis dengan baik sebagaimana bimbingan. jenis maupun dengan lawan jenis dalam kehidupan bermasyarakat Islam sesuai ak tergelincir pada pergaulan yang salah dan negatif.

n dengan lawan jenis berdasarkan dalil al Quran dan Sunnah. an etika pergaulan baik sesama jenis maupun dengan lawan jenis dengan baik

aik sesama jenis maupun dengan lawan jenis dalam kehidupan bermasyarakat

Dalil rujukan 3 Hujarat Ayat 13; [Q.S. Ali Imr n, 3: QS. al-Isra’ ayat 32; [Q.S. Yusuf: 23, n Nuur, 30: 30-31; Al Hakim, afaqun alaih,

Sumber belajar 4

yat 23-24;

19

Pokok bahasan 1 Batasan pergaulan lawan jenis

Sub pokok bahasan 2 1) 2) 3)

Pintu-pintu syahwat Pandangan (al lahazhat) Lintasan pikiran (al khatharoh)

Qs 24: hasan An Nur Al lafadzah (ungkapan lisan atau Ghofir, ucapan)

Bahaya pergaulan bebas

Pergaulan islami

4) Al khathawat (langkah perbuatan) - Ikhtilat - Khalwat - Tabarruj - Pengertian Pergaulan Bebas - Akibat di dunia - Akibat di akhirat - Menundukan pandangan - Membenci zina - Shaum - Taubat - Menikah

Dalil rujukan 3 : 30-31, H.R. At Turmudzi, hadits ghorib, Ahmad, Thabrani, Muslim, r, 24: 39; Turmudzi; Al Furqon, 63; , 40: 19

Sumber belajar 4

20

Mata pelajaran Kelas/program Pokok materi Waktu

: Fiqh Islam Awal : A1 : Fikih Nisa : 120 menit

Kompetensi Dasar:

1. Peserta didik mengetahui tata cara ubudiyah khusus bagi wanita dalam bebe 2. Peserta didik mampu memprektekan tata cara ubudiyah khusus bagi wanita 3. Peserta didik toleran terhadap ragam tata cara ubudiyah khusus bagi wanita

Indikator Ketercapaian

Peserta didik: 1. Dapat menjelaskan tata cara ubudiyah khusus bagi wanita dalam beberapa k 2. Mampu memperaktekan tata cara ubudiyah khusus bagi wanita dalam bebe 3. Memiliki tolerasi terhadap ragam tata cara ubudiyah ubudiyah khusus bagi w Islam.

Silabus Pokok bahasan 1 Haid

Sub pokok bahasan 2 -

Pengertian Ciri-ciri darah haid

erapa keadaan, dan kondisi berdasarkan dalil al Quran dan Sunnah a dalam beberapa keadaan, dan kondisi sebagaimana bimbingan. a dalam beberapa keadaan, dan kondisi dalam kehidupan bermasyarakat Islam.

keadaan, dan kondisi berdasarkan dalil al Quran dan Sunnah erapa keadaan, dan kondisi dengan baik sebagaimana bimbingan. wanita dalam beberapa keadaan, dan kondisi dalam kehidupan bermasyarakat

Dalil rujukan 3 - Al Baqarah:222; H.R. al Bukhari, No. 305 dan Muslim, No. 1211]; Maram, 2: 113 – 115, [H.R. al Bukhari secara mu’allaq, tanpa sanad].; [H.R. al Bukhari, No. 326; Abu Daud, No. 308; An Nasai, No. 1:186].

Sumber belajar 4

21

Pokok bahasan 1

Sub pokok bahasan 2

Nifas

-

Pengertian Ciri-ciri darah nifas Hal yang dilarang karena haid dan nifas

Darah penyakit

-

Pengertian Hukumnya Dibawah usia balig Pada usia baligh Dengan mahram Wudhu di tempat umum Bepergian Bekerja Menuntut ilmu Cara pandang terhadap lawan jenis Seputar wali Hak waris Seputar hamil dan melahirkan KB, Aborsi Menyusui, Mengurus Anak Ibadah saat haid dan nifas Berdandan/Berhias. Peranan Wanita Masa Nabi (Jihad Dakwah, Mengajarkan Ilmu)

Aurat wanita

Seputar ubudiyah muslimah

-

-

-

d,

-

Dalil rujukan 3 H.R Asysyaikhani; Abu dawud dan turmudzi, QS. Al Waqi‟ah: 79; Abu Daud; Q.S. An Nissa‟: 43); Q.S Thalaq:10; . Abu Daud, No. 311; Tirmidzi, No. 139; Ibnu Majah, No. 648.

Sumber belajar 4

[HSR. Imam Bukhari (Fathul Baari IV/172), Muslim (hal. 978) dan Ahmad I/222 dan 246]; Imam Bukhari (1087), Muslim (hal. 970) dan Ahmad II/13; 19; 142-143; 182 dan Abu Daud]; Imam Bukhari (Fathul Baari II/566), Muslim (hal. 487) dan Ahmad II/437; 445; 493; dan 506]; Fathul Baari IV/73), Muslim (hal. 976) dan Ahmad III/34 dan 45]; (QS Al Mujadilah, [58]:11). An-Nisa ayat 7, 11, 12, dan 176.; (Qs: Al-Baqarah:233).

22

Mata pelajaran Kelas/program Pokok materi Waktu

: Fiqh Islam Awal : A1 : Al Kabair : 120 menit

Kompetensi Dasar:

1. Peserta didik mengetahui ketentuan dosa-dosa besar berdasarkan dalil al Qu 2. Peserta didik mampu menghindari dosa-dosa besar sebagaimana bimbingan 3. Peserta didik tidak permisif atau abai terhadap perbuatan dosa besar yang a

Indikator Ketercapaian

Peserta didik: 1. Dapat menjelaskan ketentuan dosa-dosa besar berdasarkan dalil al Quran da 2. Mampu menghindari dosa-dosa besar sebagaimana bimbingan. 3. Memiliki sikap yang jelas dan tegas, tidak permisif atau abai terhadap perbua

Silabus Pokok bahasan 1

Sub Pokok Bahasan 2

Syirik

-

Pengertian Dalil Macam-macam Syirik.

Q H 3 la T

Zina

-

Pengertian dan dalil haramnya zina

-

-

Jenis zina Jarimah zina

uran dan Sunnah. n. ada dalam kehidupan bermasyarakat.

an Sunnah.

atan dosa besar yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalil rujukan 3 Qs 60: 12, 6:121; 2:70;; H. Tirmidzi, Ahmad, H.R. Ibn Majjah, No. 3530; Abu Daud, No. 3883; Ibnu Hibban, No. 6090, dan yang ainnya. Shahih. -al Maktabah-]., Nasa’I, Thbrani,

Sumber belajar 4

Qs. 17:32; 24:2; H. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Daud, 23

Pokok bahasan 1

Sub Pokok Bahasan 2 -

Ancaman Allah (dunia dan akhirat) bagi penjina

-

Pengertian membunuh Jenis membunuh Qishosh Ancaman allah bagi pembunuh

-

Mencuri

-

Pengertian Had mencuri Ancaman allah bagi pencuri

-

Persaksian Palsu

-

Pengertian Persaksian Palsu Takzir bagi Persaksian Palsu

-

Sihir

-

Pengertian Dalil Pengharaman

-

Membunuh

Memakan Harta Yatim Memakan Riba Menuduh Zina (Khodaf)

-

Pengertian

Dalil rujukan 3 Al-Kasyif ‘an Haqoiqis Sunan : 8/2514, AlBukhari : 2649 dan Muslim : 1697 HR. Al-Bukhari : 30 dan Muslim : 25, Diriwayatkan Ahmad, An-Nasa’i].

Sumber belajar 4

QS. al-Isro’ [17]: 33; [4]: 92-93; 2:178-179, H. Bukhari, Muslim, Ahmad, HR atTirmidzi no. 1409) QS. An-Nisa’: 93; Al-Furqan: 68-70; AlMaidah: 32; HR Ibnu Majah, HR Ahmad.

al-Mâidah/5:38-39; H. Muttafaqun ‘Alaihi QS. Al-Maidah: 38; Al-Nisa’: 29; al Bukhari, No. 2574 Q.S. Al Baqarah, 2: 283, 140; H.R. al Bukhari, No. 2653 dan Muslim, No. 88; QS. Al-Hajj [22]: 30). [H.R. Abu Dawud, No. 3599, Tirmidzi, No. 2300, Ibnu Majah, No. 2372. Qs. 2:102, bukhari muslim

Qs. 2:275, 276;

24

Pokok bahasan 1 Lari dari Peperangan

Sub Pokok Bahasan 2 -

-

Melanggar Kewajiban yang Sudah Aksiomatik -

Meninggalkan Kewajiban Shalat. Meninggalkan Kewajiban Shaum Meninggalkan Kewajiban Zakat Meninggalkan Kewajiban Haji dan Umrah. Dan lain-lain yang sudah aksiomatik.

VIII. Penutup

Demikianlah panduan Irsyadussyariah ini disusun. Semoga Allah SWT m sehingga para insan pembina pandai dan dipandaikan melaksanakan tuga

Dalil rujukan 3 HR. Bukhari, no. 3024; Muslim, no. 1742; Hadits Shahih Riwayat al-Bukhâri, no: 3456; Muslim, no: 2669, Al-Anfâl/8:15-16]

Sumber belajar 4

Al-Anfâl/8:16

meridhoi dan memberkahi usaha ini, serta mencurahkan tolong dan kurnia-Nya, asnya. Aamiin.

25

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.