perlu Eksplorasi Konsep. modul 3.1 tugas diskusi Flipbook PDF


18 downloads 97 Views 882KB Size

Story Transcript

Eksplorasi Konsep (Modul 3.1) Forum Diskusi

02 April , 2023

Marlina Muhammad, M.Si CGP A.7 ACEH BESAR

Fasilitator : Irmi, M.Pd Pengajar Praktik : Andri Muhrizan, S.Pd

Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP mampu menganalisis pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dalam studi kasus yang mereka dapatkan dan memberi tanggapan pada studi kasus CGP lainnya dan bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.

I.

KASUS 1

 Pak Frans merupakan guru matematika di SMP Karunia. Pak Frans dikenal sebagai guru yang rajin, ramah, penyabar, dan disukai murid-muridnya. Suatu hari ia sedang mengajar di kelas 8A, guru piket tergopoh-gopoh tiba di depan kelasnya dan mengatakan ada ayahnya Andreas, salah satu murid di kelas 8A di ruang tamu sekolah.  Guru piket mengatakan pada pak Frans bahwa ayahnya Andreas ingin menjemput Andreas dan memintanya untuk membantunya bekerja di ladang. Ia juga mengatakan bahwa ayah Andreas datang sambil marah-marah bahkan mengacung-acungkan parang. Pak Frans pun memanggil Andreas dan mengatakan bahwa ia dijemput ayahnya pulang. Andreas langsung memohon sambil menangis agar Pak Frans tidak mengizinkan ia pulang bersama ayahnya. Andreas berkata ia ingin belajar di sekolah dan ia takut dimarah-marahi oleh ayahnya bila membantu ayahnya di ladang, bila melakukan kesalahan sedikit saja.  Pak Frans bimbang, antara memenuhi permintaan Andreas atau tidak. Dalam situasi dan kondisi seperti itu, akhirnya Pak Frans memutuskan untuk membawa Andreas ke ruang kepala sekolah, dan meminta saran dari kepala sekolah. Bila Anda adalah kepala saran apa yang akan anda berikan pada Pak Frans, dan apa alasannya?

Berikut Ini Analisis kasusnya 1.

Paradigma yang terjadi adalah paradigma rasa keadilan dan rasa belas kasihan , nilai yang bertentangan yaitu nilai keadilan dan belas kasihan 2. Uji legal ( ada unsur pelanggaran hukum yaitu : pengancaman dengan membawa sentaja tajamke sekolah dan ekploitasi anak yaitu suruh bekerja dan memarahi ketika berbuat salah, maka dalam kasus ini adalah benar VS salah ( bujukan moral) 3. Pelanggaran peraturan/ kode etik ( uji regulasi) : Tidak ada pelanggaran kode etik, tidak ada dilema etika 4. Apakah ada yang salah dalam situasi ini ( uji intuisi) Uji intuisi dalam kasus ini yang salah adalah orang tua Andreans yaitu melakukan pengancaman, mengekploitasi anak dan sering memarahinya.

5. Yang saya rasakan jika keputusan saya dipublikasikan ke media cetak/elektronik : Perasaan saya tidak nyaman karena masih menghargai Andreas dan orang tuanya, apabila sampai viral kasus ini maka orang tuanya akan dituntut oleh HAM dan akan memperburuk citra sekolah 6. Keputusan yang diambil oleh panutan/idola saya dalam kasus ini yaitu; Menurut tokoh idola saya adalah dengan melakukan dialog dengan orang tua Andreas dengan mengedepankan sosial emosional sebagai pemimpin yaitu:

@meredamkan emosi ortu Andreas. @mengajak komunikasi membahas tentang permasalahan tersebut, terutama alasan kenapa harus membantu bekerja.

7. Adakah sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terfikir sebelumnya untuk

menyelesaikan masalah (investigasi opsi trilemma) yaitu : mengajak orang tua Andreas untuk konsultasi ke tenaga ahli tentang hak-hak anak.

8. Apa keputusan yang anda ambil? Keputusan yang saya ambil adalah : dengan melakukan diskusi coaching yaitu dengan membawa senjata tajam merupakan bentuk pelanggaran hokum. Dan juga memahami anknya tugas seorang anak adalah belajar dengan rajin, jika perlu membantu orang tua setelah pulang dari sekolah 9. Prinsip yang anda gunakan , dan mengapa? Adapun prinsip yang akan saya gunakan yaitu prinsip berfikir berbasis peraturan (rule basis thinking), prinsip berdasarkan tugas atau peraturan agar orang tua Andreas untuk selalu mematuhi dan selalu ikut peraturan saat menjumpai anaknya karena bertamu di jam belajar.

II.

KASUS 2

 Ibu Azizah adalah kepala sekolah SMP Tunas Bangsa. Ia adalah seorang kepala sekolah yang memiliki integritas dan komitmen yang tinggi. Ia memiliki hubungan profesional yang baik dengan Ibu Dani, Kepala SMA Nusantara. Mereka seringkali berkomunikasi dan bekerjasama sehubungan dengan program-program pendidikan baik di sekolah Ibu Azizah sendiri maupun

sekolah Ibu Dani.  Baru-baru ini Ibu Azizah terpilih menjadi ketua MKKS-Musyawarah Kerja Kepala Sekolah. Ibu Dani pun terpilih menjadi bendahara MKKS. Awalnya semua program MKKS dibawah kepemimpinan Ibu Azizah berjalan dengan baik sampai pada saatnya diadakan rapat evaluasi semester 1, dimana Ibu Azizah harus memberikan laporan pada Dewan Pembina MKKS, termasuk laporan keuangan. Ibu Azizah pun meminta laporan keuangan pada bendahara yaitu Ibu Dani.

 Dua minggu sebelum rapat evaluasi, Ibu Azizah pun sibuk mempersiapkan dokumen-dokumen laporan yang dibutuhkan, termasuk dokumen yang berhubungan dengan keuangan. Ia pun

menghubungi Ibu Dani, saat itulah Ibu Azizah mengetahui bahwa selama ini Ibu Dani menggunakan sebagian uang MKKS untuk pengobatan putrinya yang sedang sakit dan memerlukan pengobatan yang mahal. Ibu Dani berjanji bahwa uang tersebut akan segera digantikan sebelum rapat evaluasi tiba. Ibu Azizah sebetulnya ragu akan hal tersebut mengingat jumlah uang yang cukup besar. Namun Ibu Dani meminta Ibu Azizah untuk berjanji

Berikut Ini Analisis kasusnya

1.

2.

Paradigma yang terjadi adalah paradigma rasa keadilan dan rasa belas kasihan , nilai yang bertentangan yaitu Adanya pilihan untuk mentaati peraturan berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan, dan adanya pilihan untuk membengkokkan peraturan berdasarkan rasa kasihan

Uji legal ( ada unsur pelanggaran hukum yaitu : Tidak ada, karena Ibu Dani yang ketauan menggunakan uang MKKSuntuk mengobati anaknya yang sakit, tetap berjanji akan mengembalikan uang tersebut sebelum rapat evaluasi

3. Pelanggaran peraturan/ kode etik ( uji regulasi) : Ada, menutupi kebenaran ibu Dani meminta ibu Azizah untuk tidak memberitaukan kepada sapapun tentang tindakannya

4.

5.

6.

Apakah ada yang salah dalam situasi ini ( uji intuisi) : dalam situasi ini jelas ada yang salah, karena walaupun ibu Dani berjanji akan menggantikan uang tersebut sebelum rapat evaluasi, dan meminta kepada ibu Azizah merahasiakan tentang ini, namun akan beresiko jika ketauan oleh anggota MKKS yanglainnya akan menganggap terjadinya penyalahgunaan Yang saya rasakan jika keputusan saya dipublikasikan ke media cetak/elektronik : tentu saja todak merasakan nyaman karena ranah pribadi menjadi bahan konsumsi publik Keputusan yang diambil oleh panutan/idola saya dalam kasus ini yaitu;

Keputusan yang membuthkan keberanian secara moral, untuk melakukannya. Tetap berempati kepada ibu Danidengan memberikan kesempatan waktu untuk mengembalikan uang yang sudah dipakai dan harus berkomitmen pada janjinny

7. Adakah sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terfikir sebelumnya untuk

menyelesaikan masalah (investigasi opsi trilemma) yaitu : melakukan pendekatan dan sikap terbuka serta kejujuran, menyakini semua maslaah ada solusi dan jalan yang terbaik, menagjak anggota untuk berdiskusi dan musyawarah, bahwa untuk tetap berempati pada bu dani dengan memberika kesempatan waktu untuk mengembalikan uang yang sudah dipakai 8. Apa keputusan yang anda ambil? Tetap berempati dengan bu dani dan mengajak bu Dani untuk membuat surat perjanjian bahwa ibu dani akan mengembalikan uang MKKS tersebut sebelum rapat evaluasi 9. Prinsip yang anda gunakan , dan mengapa? Berfikirberbasis rasa peduli. Prinsip ini yang membuat diri kita mementingkan kepentingan orang land an akan tumbuhnya rasa e,mpati

III.

KASUS 3

4 hari lagi adalah hari pembagian rapor Semester 1 di SMA Penggerak Bangsa. Sebelumnya, semua guru telah menyerahkan daftar nilai murid-murid pada pelajaran yang diampunya pada kepala sekolah, Ibu Rosdiana. Ibu Rosdiana adalah Kepala Sekolah yang baru bertugas di SMA Penggerak Bangsa di tahun ajaran ini. Hari ini Ibu Rosdiana mengadakan rapat guru. Ia membuka pertemuan dengan berterima kasih atas kerja keras para guru dalam mengajar murid-murid selama ini dan juga telah mengumpulkan nilai rapor dengan tepat waktu. Kemudian ia menyampaikan bahwa secara umum, nilai rapor yang diberikan oleh guru-guru terlalu rendah dan tidak mencukupi untuk mendukung murid-murid masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur nilai rapor atau jalur tanpa tes. Ia dengan tegas menyatakan, kalau nilai rapor tetap seperti itu, maka muridmurid SMA Penggerak Bangsa sampai kapan pun tidak pernah bisa diterima di PTN dengan jalur nilai rapor. Ia juga menyatakan bahwa salah satu target kerjanya di SMA Penggerak Bangsa adalah membuat 25% murid diterima di PTN dengan jalur rapor. Oleh karena itu, sejak murid-murid di kelas 10, nilai rapor mereka harus dibuat baik, dan menunjukkan grafik peningkatan.

Ibu Rosdiana akhirnya meminta guru-guru untuk menaikkan nilai murid-murid 10 poin, maka bila nilai murid 70 maka akan menjadi 80, dan seterusnya, demi membantu masa depan muridmurid, dan juga demi nama baik sekolah agar kepercayaan masyarakat meningkat bila banyak murid-murid sekolah ini yang diterima di PTN dengan jalur nilai rapor. Bila Anda berada di posisi Ibu Rosdiana, apakah Anda akan melakukan hal yang sama atau berbeda? Apa alasannya?

Berikut Ini Analisis kasusnya 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Stuasi yang terjadi yaitu situasi dilema etika, Paradigma yang terjadi yaitu : kebenaran lawan kesetiaan. nilai kepatuhan kepada pemimpin dan kejujuran. Seorang guru harus bersikap adil dan jujur terhadap muridnya, apalagi masalah nilai tetapi seorang guru juga harus patuh kepada pemimpin yang ada di sekolah. Uji legal ( ada unsur pelanggaran hukum yaitu : Dalam kasus tersebut tidak ada pelanggaran hukum, karena dalam kasus tersebut merupakan situasi benar lawan benar Pelanggaran peraturan/ kode etik ( uji regulasi) : Dalam kasus tersebut tidak ada pelanggaran/ kode etik profesi, karena guru hanya memberi tambahan nilai kepada semua murid, menurut saya yang salah dalam situasi tersebut, bertentangan dengan nilai peran kita sebagai guru. Jika berikir nalar, kita sebagai guru memberi nilai berdasarkan hasil kemampuan murid. Apakah ada yang salah dalam situasi ini ( uji intuisi) :ia ada yang salah dalam kasus ini karena adanya penambahan nilai rapor yang diberikan kepada murd tanpa adanya penilai Jika kasus tersebut dipublikasikan,pakah anda meraa nyaman? saya merasa tidak nyaman. Karena bagi saya masalah nilai dalam kasus pendidikan wajar, tetapi pihak-pihak yang tidak mengerti pendidikan akan menambah permasalahan yang negatif, apalagi jika orang tua yang merasa anaknya pandai, mereka akan berpikir terasa dirugikan. Oleh karena itu, tidak perlu mempublikasikan supaya hidup merasa aman. Tetapi jika hal tersebut sudah terpublikasi, kita para pengajar harus merapatkan barisan bersama-sama menghadapi permasalahan dan saling menguatkan. Keputusan yang diambil oleh panutan/idola saya dalam kasus ini yaitu : Panutan/ idola saya dalam situasi ini adalah Ibu Kepala Sekolah yaitu Bu Rosdiana, karena Bu Rosdiana memperjuangkan muridnya untuk kebaikan memperbaiki nilai dalam menempuh sekolah yang lebih tinggi. Sehingga Bu Rosdiana membuat kesepakatan

7. Adakah sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terfikir sebelumnya untuk

menyelesaikan masalah (investigasi opsi trilemma) yaitu : ya ada, sebuah penyelesaian yang kratif dan tidak terfikirkan sebelumnya untuk meyelesaikan maslaah ini dengan mengadakan rapat dengan semua guru untuk memnrei himbauan melaksanakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif agar murid dapat menyerap pembelajaran denga mudah dan mneyenangkan, jika da nilai murid yang dibwah KKM dilkukan program remedia sehingga mencapai KKM.

8. Apa keputusan yang anda ambil? Keputusan yang saya ambil adalah menveri himbauan untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan media yang meraik dan mneyenangkan yatu pembelajaran interaktif sehingga murid dapat menyerap pembelajaran dengan mudah 9. Prinsip yang anda gunakan , dan mengapa? Prinsip yang saya gunakan yaitu Prinsip Rule Based Thinking (Berpikir Berbasis Peraturan), karena saya akan melakukan pemberian tambahan nilai sesuai dengan peeraturan berlaku dan kesepakatan bersama para guru.

IV.

KASUS 4

Sejak pandemi covid-19 melanda dunia, seluruh lini kehidupan manusia terpengaruh, tidak terkecuali dunia pendidikan. Proses belajar mengajar beralih dilakukan dengan cara daring. Dunia bisnis secara keseluruhan juga terkena imbasnya. Banyak orang kehilangan pekerjaan dan berkurang pendapatannya. Hal ini membuat beberapa orangtua murid memindahkan sekolah anak-anaknya ke sekolah yang lebih murah atau menunda menyekolahkan anak-anaknya, terutama di jenjang pendidikan usia dini atau taman kanak-kanak. Banyak TK dan Kelompok Bermain yang menjadi kekurangan murid, tak terkecuali TK dan Taman Bermain Pelangi. Jumlah murid yang telah mendaftar untuk tahun ajaran depan menurun drastis bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kepala sekolah, Ibu Marina, pun harus membuat keputusan yang sulit dalam hal pengelolaan anggaran sumber daya manusia.

Dengan turunnya jumlah murid, yayasan menetapkan 5 dari 10 gurunya perlu diberhentikan, agar biaya operasional bulanan sekolah tetap aman dan agar institusi tetap dapat bertahan dalam masa pandemi. Dalam hati kecilnya, sangat berat bagi Ibu Marina untuk melakukan ini, ia tidak tega membayangkan beberapa gurunya akan kehilangan pekerjaan, apalagi di masamasa sulit pandemi ini. Namun ia juga paham bahwa ia bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dari TK dan Kelompok Bermain yang ia pimpin agar tetap dapat bertahan. Ia pun perlu mengurangi jumlah karyawan agar tetap mampu membayar gaji mereka . Bila Anda berada dalam posisi Ibu Marina, apa yang akan Anda lakukan? Karyawan mana yang akan anda berhentikan, kriteria apa yang akan Anda gunakan? Apa alasannya?

Berikut Ini Analisis kasusnya 1. Stuasi yang terjadi yaitu situasi dilema etika, Paradigma yang terjadi yaitu : jangka panjang lawan jangka pendek 2. Uji legal ( ada unsur pelanggaran hukum yaitu : Dalam kasus tersebut tidak ada pelanggaran hukum, karena merupakan kebijakan dari kepala sekolah yang masih dalam ruang lingkup sekolah dan koridor prosedural 3. Pelanggaran peraturan/ kode etik ( uji regulasi) : tidak ada pelanggaran peraturan dalam kasus ini, karena menurut saya tidak melibatkan kinerjdari guru 4. Apakah ada yang salah dalam situasi ini ( uji intuisi) :ia dalam kasus ini adanya dilemma etika dimana memberhentika beberapa guru agar biaya operasional sekolah tetap stabil dan instintusi tetap bertahapa saat pandemic berlangsung 5. Jika kasus tersebut dipublikasikan,pakah anda meraa nyaman? Bagi saya kasus ini tidak perlu dipublikasikan karena disamping tdak ada urgensi untuk diketahui oleh khalayak ramai juga akan membuat orang-orag yang teribat merasa tidak nyaman atas publikasi tersebut 6. Keputusan yang diambil oleh panutan/idola saya dalam kasus ini yaitu : keputusan yang akan memihak pada kepentingan orang banyak dan juga keberlangsungan lembanga yang dipimpin agar tetap berdriri dengan stabil

7. Adakah sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terfikir sebelumnya untuk

menyelesaikan masalah (investigasi opsi trilemma) yaitu : keputusan yang dapat diambil yatu melakukan rapat degan pihak yang berwewenang untuk melakukan kebijakan dnegan memotong semua honor guru sehingga tidak ada yang harus diberhentikan 8. Apa keputusan yang anda ambil? Saya akan mengambil kebijakan untuk melakukan rapat dengan para guru memberi pengertian bahwa akan adanya pemotongan gaji selam pandemic dikarenakan berkurangnya murid, dan guru yang direncakan mau diberhentikan tidak terjadi 9. Prinsip yang anda gunakan , dan mengapa? Prinsip yang saya gunakan yaitu peduli dan rasa emapti, karena dengan adanya prinsip ini semua guru dan staf karyawan tidak dirugikan.

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.