RA4 FIX Bahan Ajar 1 DARAH_229031495508_HESTI PRASASTI Flipbook PDF

RA4 FIX Bahan Ajar 1 DARAH_229031495508_HESTI PRASASTI

71 downloads 115 Views 6MB Size

Story Transcript

Materi: Sistem Peredaran Darah Sub Materi: D A R A H BAHAN AJAR IPA untuk SMP/sederajat kelas VIII Semester 1 Disusun oleh: Hesti Prasasti, M.Pd. [email protected]


Melalui model PBL peserta didik dapat menyebutkan komponen penyusun darah dengan tepat.. Melalui model PBL, peserta didik dapat menjelaskan fungsi masing-masing komponen penyusun darah dengan benar. Melalui model PBL, peserta didik dapat menganalisis karakteristik masingmasing komponen penyusun darah dengan benar. Melalui model PBL, peserta didik dapat menganalisis proses pembekuan darah dengan benar. Melalui percobaan dan diskusi, peserta didik dapat merancang percobaankomponen penyusun darah dengan benar Melalui percobaan dan diskusi, peserta didik dapat melakukan percobaan komponen penyusun darah dengan benar Melalui percobaan dan diskusi, peserta didik dapat mengumpulkan data hasil percobaan komponen penyusun darah dengan benar Melalui percobaan dan diskusi , peserta didik dapat menyajikan data hasil percobaan komponen penyusun darah dengan benar Setelah melakukan percobaan dan diskusi kelompok, peserta didik dapat mempersentasikan data hasil penyelidikan tentang darah dan komponen penyusun darah. KD: 3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan pada sistem peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah. 4.7 Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi) dengan frekuensi denyut jantung. Indikator Pencapaian Kompetensi: 3.7.1 Menyebutkan komponen penyusun darah. 3.7.2 Menjelaskan fungsi masing-masing komponen penyusun darah. 3.7.3 Menganalisis karakteristik masing-masing komponen penyusun darah. 3.7.4 Menganalisis proses pembekuan darah. 4.7.1.Merancang percobaan komponen penyusun darah 4.7.2.Mengamati percobaan komponen penyusun darah 4.7.3.Mengumpulkan data hasil percobaan komponenen penyusun darah 4.7.4. Menyajikan data hasil penyelidikan tentang darah dan komponen penyusun darah. 4.7.5. Mempersentasikan data hasil percobaan komponen penyusun darah Tujuan Pembelajaran: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. KD, IPK, Tujuan 2. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah - Darah


Komponen Darah dan Penyusunnya Di dalam tubuh kalian memiliki sistem peredaran darah yang berperan untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Selain itu darah juga berfungsi untuk mengatur suhu tubuh dan melawan penyakit. Tahukah kalian darah itu terdiri dari banyak komponen yang masing-masing komponen tersebut memiliki fungsi dan peranannya masing-masing? Mari kita cermati komponen darah dan penyusunnya berikut! Komponen Darah Darah merupakan jaringan ikat yang berwujud cair dan tersusun atas dua komponen utama yaitu plasma dan elemen seluler. Plasma darah merupakan cairan ekstraseluler yang mengandung zat-zat terlarut, sedangkan elemen seluler tersusun atas sel-sel darah. Apabila darah yang terdapat di dalam tabung reaksi disentrifugasi (diputar) dengan kecepatan tertentu, sel-sel darah akan berada pada bagian dasar sedangkan plasma berada pada bagian atas. URAIAN MATERI Darah tersusun atas 55% plasma darah dan 45% sel-sel darah. Secara normal, lebih dari 99% sel-sel darah tersusun atas sel darah merah (eritrosit) dan sisanya tersusun oleh sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Sumber gambar: http://rofaeducationcentre.blogspot.com/2016/10/materikomposisi-darah-dan-fungsi-darah.html 3. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah - Darah


URAIAN MATERI 4. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah - Darah


Plasma Darah Plasma darah tersusun atas 91,5% air (H2O) dan 8,5% zat-zat terlarut. Zat-zat terlarut tersebut tersusun atas protein dan zat-zat lain. Protein-protein yang terlarut dalam plasma antara lain albumin, fibrinogen dan globulin dan yang sering disebut protein plasma. Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara lain sari makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea dan karbon dioksida). Sel Darah Merah (Eritrosit) Sel darah merah berbentuk bulat pipih dengan bagian tengahnya cekung (bikonkaf). Sel darah merah tidak memiliki inti sel. Warna merah pada sel darah merah disebabkan adanya hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah. Hemoglobin merupakan suatu protein yang mengandung unsur besi. Sel darah merah paling banyak terdapat dalam darah, 1 mm3 (kurang lebih sekitar satu tetes) darah terdiri atas 4-5 juta sel darah merah. Ketika dalam paru-paru, hemoglobin dalam sel darah merah mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap oksigen, sehingga akan mengikat oksigen membentuk kompleks oksihemoglobin. Persamaan reaksi kimianya adalah: URAIAN MATERI 5. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah - Darah


Ketika sel darah merah berada dalam jaringan tubuh, daya ikat hemoglobin terhadap oksigen berkurang, sehingga oksigen terlepas dari hemoglobin menuju sel-sel tubuh. Sebaliknya, saat berada dalam jaringan tubuh, daya ikat hemoglobin terhadap karbon dioksida tinggi. Karbon dioksida berikatan dengan hemoglobin membentuk karbaminohemoglobin. Persamaan reaksi kimianya adalah: Sel darah merah yang mengandung karbaminohemoglobin selanjutnya menuju paru-paru. Di dalam paru-paru karbon dioksida dilepaskan untuk dikeluarkan dari tubuh. Sel Darah Putih (Leukosit) Berbeda dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat ameboid dan mempunyai inti. Jumlah sel darah putih tidak sebanyak jumlah sel darah merah, setiap 1 mm3 darah mengandung sekitar 8.000 sel darah putih. Fungsi utama dari sel darah putih adalah melawan kuman/bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Apabila di dalam darah terjadi peningkatan jumlah leukosit, maka kemungkinan terjadi infeksi di bagian tubuh. Jika jumlah leukosit sampai di bawah 6.000 sel per 1 mm3 darah disebut sebagai kondisi leukopenia. Jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas 9.000 sel per 1 mm3) disebut leukositosis. URAIAN MATERI 6. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah - Darah


Sel Darah Putih (Leukosit) Berikut bentuk sel darah putih beserta cirinya. URAIAN MATERI 7. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah - Darah Keping Darah (Trombosit) Bentuk trombosit beraneka ragam, yaitu bulat, oval, dan memanjang. Trombosit tidak berinti dan bergranula. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel per 1 mm3 darah. Umur dari keping darah cukup singkat, yaitu 5 sampai 9 hari. Keping darah sangat berhubungan dengan proses mengeringnya luka, sehingga tidak heran jika ada yang menyebut keping darah dengan sel darah pembeku. Pernahkah kamu berpikir bagaimana proses pembekuan darah terjadi? Sesaat setelah bagian tubuh terluka, trombosit akan pecah karena bersentuhan dengan permukaan kasar dari pembuluh darah yang luka. Di dalam trombosit, terdapat enzim trombokinase atau tromboplastin. Enzim tromboplastin akan mengubah protrombin (calon trombin) menjadi trombin karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam darah. Trombin akan mengubah fibrinogen (protein darah) menjadi benang-benang fibrin. Benangbenang fibrin ini akan menjaring sel-sel darah sehingga luka tertutup dan darah tidak menetes lagi.


Waktu yang dibutuhkan luka untuk sembuh tergantung seberapa besar dan dalam luka itu sendiri. Luka terbuka cenderung membutuhkan waktu lebih lama daripada luka tertutup. Namun, luka yang besar dan dalam juga bisa sembuh dengan cepat, apabila mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa membuat luka membutuhkan waktu lama untuk sembuh: 1. Gangguan aliran darah atau oksigen Luka lama sembuh dapat disebabkan oleh aliran darah dan suplai oksigen yang buruk. Saat sirkulasi darah dan suplai oksigen tidak lancar, proses penyembuhan luka pun akan terganggu. Kondisi yang menyebabkan aliran darah tidak lancar umumnya adalah penyakit pada pembuluh darah, seperti vaskulitis, aneurisma, dan penyakit arteri perifer. URAIAN MATERI 8. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah - Darah


2. Infeksi Infeksi pada luka juga menyebabkan luka lama sembuh. Infeksi lebih sering terjadi bila luka tidak dirawat dengan benar. Saat luka mengalami infeksi, tubuh akan lebih banyak berupaya melawan infeksi dibandingkan menyembuhkan luka tersebut. Kondisi ini tentu dapat menghambat penyembuhan luka. 3. Diabetes Tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes dapat menurunkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga mempermudah terjadinya infeksi pada luka. Hal lain yang juga menyebabkan luka sulit sembuh pada penderita diabetes adalah gangguan peredaran darah dan kerusakan saraf atau neuropati. 5. Malnutrisi Beberapa jenis nutrisi dapat memengaruhi proses penyembuhan luka, terutama protein yang berfungsi untuk memperbaiki kerusakan pada jaringan tubuh. Selain itu, kalsium, zat besi, dan vitamin K, juga diperlukan untuk membantu penyembuhan luka. Apabila kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi atau malnutrisi, proses penyembuhan luka dapat lebih lama daripada biasanya. 6. Efek kemoterapi Ada beberapa efek kemoterapi yang dapat dirasakan, seperti kelelahan, rambut rontok, mual dan muntah, serta perdarahan dan memar. Pasalnya, kemoterapi dapat menurunkan fungsi trombosit yang membantu proses pembekuan darah sehingga saat Anda mengalami luka, lukanya akan lebih lama sembuh. Oleh karena itu, orang yang menjalani kemoterapi perlu menghindari hal yang dapat memicu luka, seperti olahraga ekstrem serta penggunaan benang gigi dan alat cukur rambut. URAIAN MATERI 9. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah - Darah Artikel dapat diakses dengan scan barcode berikut:


7. Sirkulasi darah yang buruk Faktor terpenting dalam proses penyembuhan luka adalah kelancaran aliran darah yang melewati luka, baik yang mengalir ke arah luka maupun yang menjauhi luka menuju jantung. Darah membawa oksigen serta nutrisi yang diperlukan jaringan kulit untuk menutup luka. Saat sirkulasi darah tidak lancar, proses pemulihan luka bisa terpengaruh sehingga menyebabkan luka sembuh lebih lama. Pada umumnya, penyumbatan aliran darah akibat kotoran, penumpukan cairan (edema), dan tekanan dalam pembuluh yang tinggi menjadi penyebab utama terhambatnya sirkulasi darah. Selain itu, kurangnya pergerakan pada bagian tubuh yang terluka bisa memengaruhi sirkulasi darah. Kondisi ini biasanya menyebabkan luka lebih lama sembuh pada pasien yang mengalami kelumpuhan atau gangguan saraf di organ gerak. 8. Cedera berulang pada luka Hal lain yang dapat menyebabkan luka lebih lama sembuh adalah cedera yang terjadi berulang kali pada luka. Cedera terjadi saat luka menerima tekanan berlebih akibat terbentur, gesekan kuat dengan permukaan benda, atau ketika Anda menggaruk luka yang gatal terus-menerus. Luka yang mengalami cedera akan memakan waktu lebih lama untuk pulih karena proses penyembuhan di awal terhambat dengan kemunculan luka baru. URAIAN MATERI 10. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah - Darah Artikel dapat diakses dengan scan barcode berikut:


9. Kurang istirahat Tidur adalah salah satu pertahanan tubuh terbaik yang berperan penting dalam proses perbaikan jaringan. Ketika Anda tidur, tubuh akan menghasilkan berbagai hormon guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang dapat membantu proses penyembuhan luka. Oleh karena itu, saat Anda kurang beristirahat, luka membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Kondisi ini juga rentan menyebabkan luka mengalami infeksi dan komplikasi lainnya. URAIAN MATERI 11. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah - Darah Artikel dapat diakses dengan scan barcode berikut: bersihkan luka dari kotoran dengan air yang mengalir oleskan salep antibiotik, yang berfungsi menjaga luka tetap lembap, mempercepat penyembuhan, mencegah infeksi tutup luka dengan kassa streril yang lembut dan gantilah tiap hari hindari membersihkan luka dengan alkohol jaga luka tetap dalam keadaan kering Penyembuhan luka jatuh dari sepeda, tersayat, terkena pisau dan sejenisnya dapat dilakukan dengan cara berikut ini : Artikel dapat diakses dengan scan barcode berikut:


Fungsi sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut, kecuali…. 1. A. mengangkut sari makanan ke dalam sel tubuh B. mengangkut sisa pembakaran ke alat pembuangan C. mengatur suhu tubuh D. menetralkan racun 2. Pernyataan yang tepat tentang ciri komponen penyusun darah adalah .... A. leukosit tidak memiliki inti sel, selnya memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat ameboid B. eritrosit memiliki inti sel, selnya berbentuk bulat pipih dan bagian tengahnya cekung (bikonkaf) C. plasma darah adalah cairan darah yang di dalamnya terdapat protein plasma dan zat terlarut lainnya D. trombosit memiliki inti sel dan bergranula, bentuk selnya beraneka ragam, bulat, oval, dan memanjang 3. Perhatikan gambar di bawah ini! Fungsi untuk darah sesuai pada gambar tersebut adalah .... A. membunuh kuman penyakit di dalam tubuh B. membawa glukosa ke seluruh tubuh C. membantu proses pembekuan darah D. membawa oksigen ke seluruh tubuh LATIHAN SOAL Foto: pulpbits.net 12. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah - Darah


4. Perhatikan diagram proses pembekuan darah di bawah ini! Berdasarkan diagram di atas, X dan Y berturut-turut yaitu …. A. trombokinase/tromboplastin dan fibrin B. fibrinogen dan trombokinase/tromboplastin C. trombokinase/tromboplastin dan fibrinogen D. trombokinase/tromboplastin dan protrombin 5. Analogi berikut yang sesuai untuk tiruan model komponen darah adalah .... LATIHAN SOAL 13. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah - Darah


B B A D A Kunci Jawaban Latihan Soal 1. 2. 3. 4. 5. Daftar Pustaka https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/ 8/ipa/sistem-peredaran-darahmanusia/4501945 http://rofaeducationcentre.blogspot.com/201 6/10/materi-komposisi-darah-dan-fungsidarah.html https://www.atlmedu.id/2018/02/mengenal-fungsi-darahdan-komponen-darah.html 14. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah - Darah


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.