Revisi E-Modul Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan Flipbook fix Flipbook PDF

Revisi E-Modul Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan Flipbook fix

84 downloads 101 Views 3MB Size

Story Transcript

E-Modul Biologi Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Halaman Judul E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Penulis : Muhammad Insannul Adi Prakoso

Pembimbing : Novy Eurika, S.Si., M.Pd Dr. Ali Usman, M.Pd

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Jember Tahun 2022

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

i

Redaktur E-Modul Biologi Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Ahli Materi : Indah Rakhamawati Afrida, S.Si., M.Pd

Ahli Bahasa/ Media : Syahrul Mubaroq, M.Pd

Desain Cover : Muhammad Insannul Adi Prakoso

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

ii

Kata Pengantar

Kata Pengantar Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas selesainya pembuatan modul pembelajaran Biologi ini tentang “Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan”. EModul ini diharapkan dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan tujuan adanya e-modul, modul ini dibuat untuk dapat membantu siswa memahami materi dengan proses belajar mandiri. Sehingga e-modul ini tidak hanya digunakan saat kegiatan belajar mengajar disekolah, namun dapat digunakan secara mandiri dimana pun siswa ingin belajar tentang materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Pembuatan e-modul ini merupakan salah satu variasi untuk penyampaian materi. Materi ini dirancang sedemikian rupa agar para siswa mampu mencapai kompetensi yang diinginkan dalam proses belajar mandiri siswa. Akhir kata, semoga e- modul ini dapat membimbing siswa dengan baik dalam rangka mencapai kompetensi yang diharapkan. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Penulis Muhammad Insannul Adi P

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

iii

Daftar Isi

Daftar Isi Halaman Judul ......................................................................................................... i Redaktur ................................................................................................................. ii Kata Pengantar ....................................................................................................... iii Daftar Isi................................................................................................................ iv Glosarium ............................................................................................................... v Pendahuluan ......................................................................................................... vii A. KD dan IPK ................................................................................................. vii B. Deskripsi E-Modul...................................................................................... viii Petunjuk Penggunaan E-Modul .............................................................................. ix A. Langkah- Langkah Penggunaan E-Modul ..................................................... ix B. Sarana/prasarana yang dibutuhkan ................................................................ ix C. Tujuan Akhir ................................................................................................. x D. Peta Konsep .................................................................................................. xi Kegiatan Pembelajaran 1 ......................................................................................... 1 A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................................... 1 B. Uraian Materi ................................................................................................ 1 C. Rangkuman.................................................................................................. 26 D. Penugasan Mandiri ...................................................................................... 27 E. Latihan Soal................................................................................................. 29 F. Penilaian Diri ............................................................................................... 32 Kegiatan Pembelajaran 2 ....................................................................................... 33 A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................... 33 B. Uraian Materi .............................................................................................. 33 C. Rangkuman.................................................................................................. 45 D. Penugasan Mandiri ...................................................................................... 46 E. Latihan Soal................................................................................................. 49 F. Penilaian Diri ............................................................................................... 54 Kegiatan Pembelajaran 3 ....................................................................................... 55 A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................... 55 B. Uraian materi ............................................................................................... 55 C. Rangkuman.................................................................................................. 64 D. Penugasan Mandiri ...................................................................................... 65 E. Latihan Soal................................................................................................. 66 F. Penilaian Diri ............................................................................................... 67 Evaluasi ................................................................................................................ 68 Kunci Jawaban...................................................................................................... 74 Daftar Pustaka ...................................................................................................... 83 Biografi Penulis .................................................................................................... 84

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

iv

Glosarium

Glosarium Akar : Organ tumbuhan yang umumnya berada di bawah permukaan tanah, tidak memiliki buku-buku, tumbuh ke pusat bumi atau menuju air, warna tidak hijau (keputih-putihan atau kekuning-kuningan), dan memiliki bentuk meruncing. Batang : Organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh tumbuhan, serta menghubungkan bagian akar dan daun Buah : terbentuk ketika terjadi pembuahan antara serbuk sari dan sel telur. Bakal buah dan bakal biji yang berada di dalam putik akan berkembang menjadi buah dan biji. Bunga : Organ reproduksi seksual atau generatif pada tumbuhan berbiji yang berasal dari modifikasi tunas (batang dan daun). Daun : Organ tumbuhan yang menjadi tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Floem : Jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Kolenkim angular : Jaringan kolenkim yang mengalami penebalan pada bagian-bagian sudutnya. Jaringan kolenkim ini sering ditemukan pada dedaunan. Kolenkim annular : Jaringan kolenkim berjenis langka, di mana pada dinding selnya menebal dengan rata. Contohnya pada daun wortel dan beberapa tanaman merambat. Kolenkim lakunar : Jaringan kolenkim yang mengalami penebalan pada permukaan ruang antar sel, jaringan kolenkim lakunar dikenal karena memiliki banyak ruang antara sel-selanya. Kolenkim lamellar : Jaringan kolenkim yang mengalami penebalan pada dinding-dinding sel yang tangensial atau menjalar saja. Meristem apikal : Meristem yang terletak pada ujung batang utama, ujung lateral, dan ujung akar. Meristem interkalar : Meristem yang terletak diantara jaringan dewasa tumbuhan atau jaringan yang sudah terdiferensiasi. Meristem lateral : Meristem yang terletak sejajar dengan permukaan batang atau akar tumbuhan. Parenkim air : Parenkim yang mampu menyimpan air. Berdinding sel tipis dengan vakuola besar yang berisi cairan agak berlendir.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

v

Parenkim asimilasi : Parenkim asimilasi merupakan parenkim yang dapat melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Parenkim bintang : Parenkim yang sel-selnya berbentuk seperti bintang dan saling bersambungan di bagian ujungnya terdapat pada tangkai bunga Canna sp. Parenkim bunga : Parenkim yang memiliki sel-sel dengan bentuk tidak teratur dan ruang antarsel yang besar. Parenkim lipatan : Parenkim yang dinding selnya mengalami lipatan ke arah dalam dan banyak mengandung kloroplas. Parenkim palisade : Parenkim yang sel-selnya berbentuk memanjang, tegak, dan mengandung banyak kloroplas. Parenkim pengangkut : parenkim yang terdapat di sekitar xilem dan floem. Parenkim pengangkut memiliki sel-sel yang bentuknya memanjang sesuai arah pengangkutannya. Parenkim penimbun : Parenkim penimbun merupakan parenkim yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan karena memiliki vakuola yang berukuran besar. Parenkim penutup luka : Parenkim yang bersifat meristematik karena melakukan pembelahan diri untuk regenerasi parenkim baru. Parenkim udara : Parenkim udara merupakan parenkim yang mampu menyimpan udara karena memiliki ruang antarsel yang besar. Parenkim udara disebut juga aerenkim. Sel kersik : Modifikasi sel epidermis pada batang Graminae. Sel kersik mengandung zat kersik atau silika (SiO2). Sel kipas : Sel kipas terdapat pada epidermis atas daun rumput-rumputan. Stomata : Stomata adalah celah/mulut kecil pada daun tumbuhan. Stomata pada umumnya ada pada permukaan bagian bawah daun, namun untuk beberapa tumbuhan air seperti terarai stomata berada diatas permukaan daun. Totipotensi : Kemampuan sel untuk tumbuh dan berkembang membentuk tanaman lengkap dalam suatu medium yang mengandung unsur hara dan zat pengatur tumbuh yang sesuai didalamnya. Trikomata : Epidermis yang membentuk struktur beragam seperti rambut, sisik, rambut kelenjar, tonjolan, dan lain-lain. Trikomata terdapat pada hampir semua organ tumbuhan. Velamen : Modifikasi sel epidermis yang terdapat pada akar udara tanaman anggrek. Velamen berfungsi sebagai tempat menyimpan air. Xilem : Jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

vi

Pendahuluan

Pendahuluan A. KD dan IPK Kompetensi Dasar

3.2 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan. 4.2 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada tumbuhan.

Indikator Pencapaian Kompetensi 3.3.1 Menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristem pada tumbuhan 3.3.2 Menjelaskan fungsi jenis jaringan permanen (jaringan dewasa) pada

tumbuhan. 3.3.3 Menganalisis struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan 3.3.4 Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan pada organ pada tumbuhan 3.3.5 Membedakan tanaman dikotil dan monokotil melalui gambar

3.3.6 Menganalisis sifat totipotensi dikaitkan dengan kultur jaringan tumbuhan 4.3.1 Menyajikan hasil diskusi tentang jaringan meristem dan jaringan permanen pada tumbuhan 4.3.2 Menyajikan hasil diskusi tentang struktur dan fungsi organ pada tumbuhan

4.3.3 Menyajikan hasil diskusi tentang sifat totipotensi dan kultur jaringan

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

vii

B. Deskripsi E-Modul E-Modul yang berjudul struktur dan fungsi jaringan tumbuhan ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yang disusun sedemikian rupa dan diharapkan akan memberikan penguatan kepada peserta didik didalam kegiatan belajar dikelas. EModul ini disusun sebagai implementasi pengembangan pembelajaran dalam program kelas IPA. E-Modul ini disusun untuk melengkapi sumber belajar materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan yang sudah ada sebelumnya. E-Modul ini dalam penggunaannya bisa dilakukan melalui alat elektronik seperti komputer, laptop, tablet atau bahkan smartphone. E-Modul ini dilengkapi dengan gambar sehingga bisa menarik perhatian peserta didik. E-Modul ini terdiri dari materi jenis-jenis penyusun jaringan tumbuhan, organ penyusun tumbuhan, dan sifat totipotensi dan kultur jaringan. Setelah peserta didik mencapai hasil belajar yang diharapkan maka peserta didik bisa menjelaskan ciri-ciri berbagai jaringan meristem pada tumbuhan, menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan permanen (jaringan dewasa) pada tumbuhan, menganalisis struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, menjelaskan struktur dan fungsi jaringan pada organ pada tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, dan buah), membedakan anatomi tanaman dikotil dan monokotil melalui gambar, dan menganalisis sifat totipotensi dikaitkan dengan kultur jaringan tumbuhan.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

viii

Petunjuk Penggunaan E-Modul

Petunjuk Penggunaan E-Modul A. Langkah- Langkah Penggunaan E-Modul 1. Bagi Peserta didik : a. Kalian bacalah dan pahami e-modul ini dengan baik. b. Bila kalian mengalami kesulitan dalam pemahaman materi maka diskusikan dengan teman kalian atau berkonsultasi dengan guru kalian. c. Kalian diharapkan untuk mengerjakan tugas-tugas dalam e-modul yang meliputi penugasan mandiri dan latihan soal untuk mengukur kemampuan kalian. d. Setelah tugas-tugas kalian semua selesai diharapkan mengisi tabel penilaian diri yang ada didalam e-modul ini untuk mengukur paham atau tidaknya kalian terhadap materi dalam kegiatan pembelajaran yang sudah diajarkan. e. Setelah semua kegiatan pembelajaran sudah selesai, maka kalian mengerjakan soal evaluasi yang ada didalam e-modul ini. 2. Bagi Guru : a. Menginformasikan

tentang

bagaimana

cara

penggunaan

e-modul,

cara

pembelajaran, cara penilaian, bahan dan alat yang akan digunakan dalam waktu yang dibutuhkan. b. Mengarahkan peserta didik untuk memahami isi modul dan merangsang peserta didik untuk menganalisis rumusan masalah, membuat kesimpulan dan latihan. c. Memberikan bimbingan pada peserta didik bila mereka mendapat kesulitan. B. Sarana/prasarana yang dibutuhkan 1. Untuk penggunaan e-modul biologi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan ini guru dan peserta didik menggunakan media digital yang memadai seperti handphone, tablet, laptop atau komputer. 2. Untuk penggunaan e-modul biologi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan ini guru dan peserta didik harus menggunakan jaringan internet yang memadai agar tidak mengalami kesulitan saat membuka e-modul pada saat pembelajaran.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

ix

C. Tujuan Akhir 1. Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristem pada tumbuhan. 2. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi jenis jaringan permanen (jaringan dewasa) pada tumbuhan. 3. Peserta didik dapat menganalisis struktur dan fungsi jaringan tumbuhan pada tumbuhan. 4. Peserta didik dapat menjelaskan struktur dan fungsi jaringan pada organ pada tumbuhan. 5. Peserta didik dapat membedakan tanaman dikotil dan monokotil melalui gambar. 6. Peserta didik dapat menganalisis sifat totipotensi dikaitkan dengan kultur jaringan tumbuhan.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

x

Peta Materi D. Peta Konsep

Artinya

Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh bahan antar sel untuk membentuk suatu kesatuan Membahas

Struktur dan Fungsi Jaringan Akar,

Struktur dan

Batang, Daun, dan

Fungsi

Buah

Penyusun

Totipotensi dan Kultur Jaringan

Jaringan Terdiri Dari

 Struktur dan

Tumbuhan

Terdiri Dari

Fungsi Batang  Struktur dan Fungsi

Meristem Culture Pollen

Fungsi Akar  Struktur dan

Terdiri Dari

 Jaringan

Meristem  Jaringan Dewasa

Daun  Struktur dan Fungsi Bunga

Culture/Anther Culture Protoplas Culture Chloroplast Culture Somatic Cross

 Struktur dan Fungsi Buah

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

xi

Kegiatan Pembelajaran 1 Jaringan Tumbuhan Kegiatan Pembelajaran 1 A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan melalui pembelajaran model Discovery Learning peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristem pada tumbuhan, menjelaskan fungsi jenis jaringan permanen (jaringan dewasa) pada tumbuhan, dan menganalisis struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan dengan jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif. B. Uraian Materi 1. Jaringan Tumbuhan Pada tumbuhan berbiji yang berkembang biak secara kawin, kehidupannya akan selalu diawali dengan satu sel yaitu zigot. Zigot sebagai hasil pembuahan yang akan membelah menghasilkan embrio. Selanjutnya,embrio akan berkecambah dan berkembang menghasilkan berbagai sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda. Proses pertumbuhan dan terbentuknya kumpulan sel yang mempunyai sifat yang berbeda dinamakan diferensiasi. Perubahan yang beda terhadap tahapannya tidak hanya dalam sekadar bertambah selnya, tetapi didalam organisasinya juga semakin kompleks. Sel membelah akan menghasilkan sekumpulan sel dengan fungsi dan bentuk yang sama yang disebut jaringan. Selanjutnya, jaringan akan menggandakan diri dan menghasilkan berbagai macam jaringan dengan fungsi dan memiliki struktur yang berbeda yang biasanya disebut

organ.

Kemudian, organ tersebut akan membentuk sistem organ dan akhirnya akan membentuk seluruh sistem organ yang akan bergabung dan berinteraksi dengan yang lainnya yang akan membentuk tubuh. Jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi 2 yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

1

1. Jaringan Meristem Pertumbuhan pada tumbuhan tidak bisa dipisahkan dari peran dan fungsi pada jaringan meristem. Jaringan meristem ini telah mendorong terjadinya pertumbuhan pada tumbuhan, baik itu pertumbuhan primer maupun pertumbuhan sekunder. Jaringan meristem atau disebut juga dengan jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah secara mitosis sehingga tumbuhan akan mengalami perkembangan tinggi dan volume. a. Ciri-ciri pada Jaringan Meristem : 1. Jaringan terdiri dari sel-sel muda yang aktif membelah dan berukuran kecil. 2. Susunan selnya sangat, sehingga tidak memiliki ruang antarsel. 3. Selnya berbentuk bulat, lonjong, poligonal, kuboid atau, prismatik. Setiap bentuk memiliki dinding sel yang tipis. 4. Memiliki satu atau 2 inti sel yang berukuran besar. 5. Sel memiliki protoplasma yang memenuhi isi sel. 6. Vakuola sangat kecil atau tidak sama sekali, dengplastida yang belum matang atau berupa proplastida. 7. Sel-sel belum mengalami diferensiasi. 8. Sebagian sel berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan. b. Fungsi Jaringan Meristem Jaringan meristem berfungsi sebagai jaringan embrionik untuk bisa membentuk selsel baru. Sel-sel baru ini nantinya akan berdiferensiasi untuk menjadi jaringan lain. Pada jaringan meristem, tidak ditemukan fungsi khusus seperti pada jaringan dewasa. Akan tetapi, keberadaan jaringan meristem sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Hal ini dikarenakan jaringan meristem menjadi kunci terbentuknya jaringan dewasa melalui proses diferensiasi atau terspesialisasi. c. Jenis-Jenis Jaringan Meristem Jaringan meristem dapat dibedakan berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Meristem apikal Meristem apikal adalah meristem yang terletak pada ujung batang utama, ujung lateral, dan ujung akar. Pertumbuhan meristem apikal menyebabkan pertambahan panjang (tinggi) pada tumbuhan, baik ke arah atas pada apikal batang maupun ke arah bawah pada apikal akar tumbuhan. Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan primer. Ada dua teori yang berkaitan dengan aktivitas titik tumbuh, yaitu teori tunika-korpus dan teori histogen. E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

2

a. Teori tunika korpus Teori tunika korpus dikemukakan oleh Schmidt. Menurut teori ini, titik tumbuh terdiri atas dua lapisan, yaitu sebagai berikut : 1. Tunika, merupakan lapisan pinggir yang terdiri atas satu atau beberapa lapis sel yang berukuran relatif kecil. Tunika mengalami pembelahan ke arah lateral atau samping dan akan berdiferensiasi menjadi epidermis. 2. Korpus, merupakan bagian pusat dari titik tumbuh yang terdiri atas sel-sel yang berukuran relatif besar. Korpus mengalami pembelahan ke segala arah dan akan membentuk seluruh jaringan selain epidermis. b. Teori Histogen Teori histogen dikemukakan oleh Hanstein. Menurut teori ini, titik tumbuh dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu sebagai berikut : 1. Dermatogen, merupakan lapisan luar yang akan berkembang menjadi epidermis tumbuhan. 2. Periblem, merupakan lapisan tengah yang akan berkembang menjadi korteks tumbuhan. 3. Plerom, merupakan lapisan dalam yang akan berkembang menjadi stele atau silinder pusat tumbuhan. 2. Meristem interkalar Meristem interkalar adalah meristem yang terletak diantara jaringan dewasa tumbuhan atau jaringan yang sudah terdiferensiasi. Meristem interkalar dapat juga dapat ditemukan pada pangkal ruas batang tumbuhan golongan rumput-rumputan (Poaceae), beberapa anggota spesies dari Caryophyllaceae dan Polygonaceae, serta paku ekor kuda (Equisetum sp.). 3. Meristem lateral Meristem lateral adalah jaringan meristem yang terletak sejajar dengan permukaan batang atau akar tumbuhan. Contohnya adalah kambium gabus (felogen) dan kambium vaskuler (kambium pembuluh). Contoh gambar dan video meristem apikal, meristem interkalar, dan meristem lateral bisa dilihat pada (gambar 1.1) dan (video 1.1) !.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

3

Gambar 1.1 Jaringan Meristem Apikal, Meristem Interkalar dan Meristem Lateral (Sumber : Campbell et al, 2008)

Video 1.1 Jaringan Meristem (Sumber : https://youtu.be/gHGPHXkeZ64)

2. Jaringan Dewasa (Jaringan Permanen) Jaringan embrional atau jaringan meristem akan berkembang menjadi jaringan dewasa atau jaringan permanen. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi menjadi bentuk lain sesuai dengan fungsinya. Jaringan dewasa ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

4

a. Tidak melakukan aktivitas pembelahan. b. Sel-selnya berukuran relatif besar dibandingkan dengan sel-sel meristem. c. Mengalami penebalan pada dinding sel sesuai dengan fungsinya. d. Sel-selnya memiliki vakuola yang besar, sehingga mengandung sedikit sitoplasma. e. Terdapat ruang antarsel. f. Kadang-kadang, sel-selnya telah mengalami kematian. Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibagi menjadi lima jenis, yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan pengangkut (vaskuler), jaringan penyokong (penguat), dan jaringan sekretoris. a. Jaringan Epidermis Jaringan epidermis adalah jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang penutupi permukaan organ pada tumbuhan, seperti daun, batang, dan akar. Jaringan epidermis berkembang dari protoderm dan umumnya tersusun dari selapis sel, misalnya pada epidermis atas dan epidermis bawah daun. Jaringan epidermis memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Umumnya tersusun atas selapis sel. 2. Sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, tidak terdapat ruang antarsel. 3. Dinding selnya memiliki ketebalan yang berbeda-beda. Pada organ-organ tertentu, dinding sel bagian luar mengalami penebalan, seperti pada lapisan kutikula daun dan batang. 4. Umumnya tidak memiliki kloroplas, sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi, pada sel-sel epidermis yang telah bermodifikasi menjadi sel penjaga stomata dan pada beberapa tumbuhan air atau tumbuhan yang hidup di tempat lembab, terdapat kloroplas. 5. Bentuk selnya bervariasi, misalnya bentuk heksagonal pada daun Aloe, cristata, bentuk tubuler pada daun dikotil, dan bentuk memanjang pada daun monokotil. 6. Sel-selnya memiliki banyak vakuola dan protoplas yang dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme. Jaringan epidermis memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Sebagai pelindung tubuh tumbuhan dari gangguan mekanik, patogen, atau kehilangan air dan nutrisi lainnya. 2. Sebagai sekresi getah. Pada beberapa tumbuhan insektivora, yaitu tumbuhan pemakan serangga, misalnya kantong semar. 3. Membatasi penguapan pada tumbuhan. Fungsi ini dilakukan oleh stomata dan E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

5

trikomata yang menjadi salah satu bagian dari jaringan epidermis. 4. Sebagai penyimpan cadangan air. Sel-sel pada jaringan epidermis memiliki protoplasma yang pipih dan besar sebagai tempat penyimpanan cadangan air bagi tumbuhan. 5. Berperan dalam penyerapan air dan hara. Fungsi ini dilakukan oleh sel-sel epidermis akar, yang sudah bermodifikasi menjadi bulu akar. 6. Sebagai tempat difusi oksigen dan karbondioksida. Fungsi ini dilakukan oleh sel-sel epidermis daun yang sudah bermodifikasi menjadi stomata. 7. Sel-sel epidermis dapat mengalami bermodifikasi menjadi struktur yang berbeda dengan fungsi yang berbeda pula. Contoh dari hasil bermodifikasi atau derivat dari sel-adalah sebagai berikut : 1. Stomata Stomata adalah celah atau lubang yang diapit oleh sepasang sel penjaga, merupakan derivat dari sel-sel epidermis daun, memiliki sepasang sel penjaga yang berbentuk seperti ginjal (pada tumbuhan dikotil) atau seperti halter (pada tumbuhan monokotil). Fungsinya adalah Tempat pertukaran gas O2 dan CO2 pada proses respirasi dan fotosintesis dan alat pengeluaran uap air pada proses transpirasi. Stomata biasanya ditemukan pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara terutama di daun, batang dan rizoma. Stomata umumnya terdapat pada permukaan bawah daun, tetapi ada beberapa spesies tumbuhan dengan stomata pada permukaan atas dan bawah daun (Sari & Herkules, 2017). Contoh tanaman yang memiliki stomata pada permukaan atas adalah tumbuhan hidrofit yang hidup di air. Hal ini berkaitan dengan pemasukan dan pengeluaran air yang dilakukan daun dalam melaksanakan fungsi transpirasi dan respirasi pada permukaan air. Gambar contoh stomata pada tumbuhan hidrofit bisa dilihat pada (gambar 1.3) dibawah ini !

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

6

Gambar 1.3 Stomata Nelumbo nucifera Gaertn (Sumber : Sari & Herkules, 2017). Dari gambar preparat awetan Nelumbo nucifera Gaertn, stomata hanya terdapat pada bagian permukaan atas saja. Tipe stomata yang terdapat pada jenis ini adalah tipe anomositik. Helaian daun Nelumbo nucifera Gaertn ada yang terdapat langsung bersentuhan dengan air, namun ada yang disangga dengan tangkai daun yang panjang (Sari & Herkules, 2017). 2. Trikoma Trikoma adalah rambut-rambut dari epidermis yang terdiri atas sel tunggal atau banyak sel. Trikoma dapat ditemukan pada daun, batang, akar, bunga, buah, dan biji. Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekresi, trikoma dibagi menjadi dua, yaitu trikoma nonglanduler dan trikoma glanduler. a. Trikoma non-glanduler Trikoma nonglanduler adalah trikoma yang tidak menghasilkan sekret. Trikoma non glanduler ini dapat ditemukan pada contoh tanaman suku Solanaceae seperti pada tanaman Capsicum frutescens (Cabe rawit), Capsicum annum (Cabe besar), dan Solanum melongena (Terong ungu). Contoh gambar trikomata nonglanduler bisa dilihat pada (gambar 1.4), (gambar 1.5), dan (gambar 1.6) dibawah ini !.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

7

Gambar 1.4 Trikoma Capsicum frutescens perbesaran 50x (Sumber : Ayub et al., 2021).

Gambar 1.5 Trikoma Capsicum annum perbesaran 500x (Sumber : Ayub et al., 2021).

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

8

Gambar 1.6 Trikoma Solanum melongena perbesaran 500x (Sumber : Ayub et al., 2021). b. Trikoma glanduler Trikomata glanduler adalah trikomata yang menghasilkan sekret. Trikoma glanduler terdapat pada contoh tanaman suku Asteraceae seperti Ageratum conyziodes (Bandotan), dan Ecliptra prostate (Urang-aring). Contoh trikoma glanduler bisa dilihat pada (gambar 1.7), dan (gambar 1.8) di bawah ini !.

Gambar 1.7 Trikomata Ageratum conyziodes perbesaran 50x (Sumber : Ayub et al., 2021).

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

9

Gambar 1.8 Trikomata Ecliptra prostate perbesaran 500x (Sumber : Ayub et al., 2021). Trikoma yang dijumpai pada setiap batang suku Solanaceae tidak memperlihatkan satu bentuk saja melainkan ada dua bentuk yaitu bintang dan jarum. Suku yang memperlihatkan satu bentuk trikoma yaitu Asteraceae. Capsicum frustescens ditemukan jenis trikoma non-glandular, dengan bentuk trikomanya adalah rambut sederhana yang bagian pucuk membengkok. Bentuk trikoma tidak berdiri tegak tetapi dengan posisi agak tidur atau merunduk. Trikoma non-glandular pada spesies Capsicum frustescens memiliki kesamaan bentuk dengan trikoma non-glandular pada Capsicum annum. Spesies Solanum melongena atau biasa disebut tanaman terong ini memiliki jenis trikoma non-glandular berbentuk stellata dengan banyak lengan pada batangnya. Temuan ini diperkuat dengan hasil penelitian Harisha (2013 dalam Ayub et al., 2021) bahwa pada genus solanum telah ditemukan jaringan trikoma yang berjenis non-glandular dengan bentuk stellata atau dikatakan menyerupai bintang pada organ daunnya. Anggota suku Asteraceae terdapat trikoma yaitu trikoma glandular bersel banyak,. Trikoma glandular bersel banyak merupakan tipe trikoma yang paling banyak ditemukan yaitu pada Ageratum conyziodes. Pada trikoma glandular bersel satu, bagian tepi badan trikoma membentuk tonjolan atau duri yang ditemukan pada Ecliptra prostate (Ayub et al., 2021).

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

10

3. Sel kersik Sel kersik adalah bagian epidermis dengan bentuk bulat, elips, halter atau pelana yang berisi kristal kersik (SiO2). Adanya sel kersik menyebabkan permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contohnya pada batang tumbuhan dari famili Poaceae seperti tebu, Cyperaceae, dan Equisetaceae. Fungsi dari sel kersik adalah untuk memperkuat batang. Gambar sel kersik bisa dilihat pada (gambar 1.9) dibawah ini !.

Gambar 1.9 Sel kersik pada tebu (Sumber : https://slidetodoc.com/-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-sumber/)

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

11

4. Emergensia Emergensia adalah tonjolan pada permukaan organ yang terbentuk dari jaringan epidermis dan jaringan di bawah epidermis. Contoh pada tanaman mawar dan rambutrambut pada buah rambutan. Contoh gambar emergensia bisa dilihat pada (gambar 1.10) dan (gambar 1.11) dibawah ini !.

Gambar 1.10 Emergensia pada rambutan (Sumber : https://slidetodoc.com/ -struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-sumber/).

Gambar 1.11 Emergensia pada mawar (Sumber : https://slidetodoc.com/ -struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-sumber/). 5. Spina Spina atau duri adalah tonjolan pada permukaan epidermis batang yang terbentuk dari jaringan stele di bawah korteks. Contohnya pada batang bunga bougenville. Gambar bisa dilihat pada (gambar 1.12) dibawah ini !.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

12

Gambar 1.12 Spina pada bougenville (Sumber : https://slidetodoc.com/-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-sumber/) 6. Velamen Velamen adalah derivat epidermis yang terdapat pada epidermis akar gantung tumbuhan epifit, seperti anggrek. Velamen tersusun dari sel-sel mati. Velamen beserta epidermisnya disebut epidermis ganda. Fungsi dari velamen adalah untuk menimbun air yang diperolehnya dan mengikat oksigen. Gambar bisa dilihat pada (gambar 1.13) dibawah ini !.

Gambar 1.13 Velamen pada anggrek Sumber : https://www.slideshare.net/wijining/jaringan-epidermis-66105973)

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

13

7. Litokis Litokis adalah sel yang berasal dari epidermis normal dengan pertumbuhan khusus ke arah dalam. Litokis berisi kristal kalsium karbonat yang disebut sistolit. Gambar litokis bisa dilihat pada (gambar 1.14) di bawah ini !

Gambar 1.14 Litokis (Sumber : https://slidetodoc.com/-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-sumber/)

Video 1.3 Derivat Epidermis (Sumber : https://youtu.be/a--p_Y75hAg)

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

14

b. Jaringan Parenkim Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi dan fisiologi yang sangat bervariasi. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena terdapat pada hampir seluruh pada bagian tubuh tumbuhan. Jaringan parenkim memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Tersusun dari sel-sel hidup yang berukuran besar. 2. Bentuk sel berbentuk polihedron dengan dinding sel primer. 3. Memiliki inti sel yang berukuran sangat besar dengan banyak vakuola. 4. Letak selnya tidak terlalu rapat, sehingga tidak terdapat ruang antarsel. 5. Dapat bersifat meristematik. Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dapat dibagi menjadi 6 yaitu : 1. Parenkim asimilasi, merupakan parenkim yang dapat melakukan fotosintesis, karena memiliki klorofil. Terdapat di bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau karena mengandung klorofil, maka parenkim ini disebut juga klorenkim. 2. Parenkim udara, merupakan parenkim yang mampu menyimpan udara, karena memiliki ruang antarsel yang besar. Parenkim udara disebut juga aerenkim. Terdapat pada alat pengapung tumbuhan hidrofit seperti eceng gondok. 3. Parenkim penimbun,

merupakan parenkim

yang

berfungsi

sebagai tempat

penyimpanan cadangan makanan, karena memiliki vakuola yang berukuran besar. Terdapat pada empulur batang dan akar, umbi, akar rimpang, serta biji. Cadangan makanan yang disimpan oleh parenkim penimbun dapat berupa gula, tepung, lemak, dan protein. 4. Parenkim penutup luka, merupakan parenkim yang bersifat meristematik, karena melakukan pembelahan diri untuk regenerasi parenkim baru. Parenkim penutup luka disebut juga felogen (kambium gabus). 5. Parenkim pengangkut, merupakan parenkim yang terdapat di sekitar xilem dan floem. Parenkim pengangkut memiliki sel-sel yang bentuknya memanjang sesuai dengan arah pengangkutannya. 6. Parenkim air, merupakan parenkim yang mampu menyimpan air. Berdinding sel tipis dengan vakuola besar yang berisi cairan agak berlendir. Parenkim air terdapat pada tanaman epifit dan tanaman xerofit.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

15

Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dapat dibedakan menjadi empat, yaitu: 1. Parenkim palisade, merupakan parenkim yang sel-selnya berbentuk memanjang, tegak, dan mengandung banyak kloroplas. Terdapat pada mesofil daun dan kadang-kadang ditemukan pada biji. 2. Parenkim bintang, merupakan parenkim yang sel-selnya berbentuk seperti bintang dan saling bersambungan di bagian ujungnya. terdapat pada tangkai bunga Canna sp. 3. Parenkim lipatan, merupakan parenkim yang dinding selnya mengalami lipatan ke arah dalam dan banyak mengandung kloroplas. Parenkim ini terdapat pada mesofil daun Pinus sp. dan padi. 4. Parenkim bunga karang atau spons, merupakan parenkim yang memiliki sel-sel dengan bentuk tidak teratur dan ruang antarsel yang besar. Parenkim bunga karang terdapat pada mesofil daun. Contoh parenkim bisa dilihat pada (gambar 1.15) !

Gambar 1.15 Jaringan Parenkim (Sumber : https://kabarkan.com/jaringan-parenkim/)

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

16

c. Jaringan Pengangkut (Vaskuler) Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral, serta hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem. 1. Xilem Xilem adalah jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun. Tersusun atas yang umumnya berupa sel mati dengan dinding tebal dari bahan lignin. Komponen penyusun xilem adalah sebagai berikut : 1. Unsur trakeal, merupakan bagian yang terdiri atas sel-sel memanjang, tidak mengandung protoplasma, dinding sel berlignin, dan memiliki noktah-oktah. Noktah adalah bagian dari dinding sel yang tidak ikut menebal dan berfungsi sebagai tempat lewatnya zat dari sel ke sel. Unsur trakeal terdiri atas dua macam sel, yaitu trakea dan trakeid. 2. Trakea (pembuluh), merupakan deretan sel yang tersusun memanjang dengan ujung berlubang dan saling bersambungan pada bagian ujung dan pangkalnya. Bagian trakea yang berlubang disebut lempeng perforasi. Ada tiga tipe lempeng perforasi, yaitu sebagai berikut: a. Tipe sederhana adalah tipe perforasi yang hanya memiliki satu lubang. Tipe ini memenuhi seluruh dinding ujung sel. b. Tipe skalariform adalah tipe perforasi yang memiliki lubang pipih dan sejajar dengan lempeng, sehingga berbentuk seperti tangga. c. Tipe mata jala adalah tipe perforasi dengan lubang yang tersusun seperti jala. d. Trakeid, merupakan sel panjang dengan ujung yang runcing tanpa lubang. Pengangkutan pada trakeid dilakukan melalui noktah-noktah pada dinding selnya. 3. Serat xilem, merupakan sel panjang dengan dinding sekunder mengandung lignin. Ada dua macam serat xilem, yaitu serat trakeid dan serat libriform. 4. Serat trakeid adalah serat yang memiliki noktah terlindung. 5. Serat libriform adalah serat yang berukuran lebih panjang daripada serat trakeid, memiliki dinding sel yang lebih tebal dan noktah yang lebih sederhana. 6. Parenkim xilem, merupakan komponen xilem yang tersusun dari sel-sel yang masih hidup dan berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan. Ditemukan pada xilem primer maupun xilem sekunder. Contoh gambar jaringan xilem dapat dilihat pada (gambar 1.16) ! E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

17

Gambar 1.16 Komponen Penyusun Parenkim (Sumber : https://informasains.com/edu/post/2021/12/) 2. Floem Floem

adalah

jaringan

pengangkut

yang

berfungsi

mengangkut

dan

mendistribusikan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem tersusun dari sel-sel hidup dan sel-sel mati. Komponen penyusun floem adalah sebagai berikut : a. Unsur tapis, merupakan bagian yang terdiri atas sel-sel panjang dengan ujung-ujung berpori yang disebut lempeng tapis. Pada bagian ujungnya, selsel saling berlekatan dengan sel di atas atau di bawahnya membentuk pembuluh. Pori-pori pada lempeng tapis akan dilewati oleh plasmodesmata yang menghubungkan unsur tapis satu dengan lainnya. b. Sel pengiring (sel tetangga), merupakan untaian sel-sel hidup yang menyerupai parenkim. Sel pengiring memiliki nukleus, plastida, danplasmodesmata yang bercabang. Sel pengiring berperan dalam proses keluar dan masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis. c. Serat floem, merupakan serat yang dapat berupa sel hidup atau sel mati. Sel yang hidup berfungsi sebagai cadangan makanan. d. Parenkim floem, merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat tepung, lemak, dan zat-zat organik lainnya. Parenkim floem terletak di bagian buluh tapis dan merupakan sel hidup. e. Sel albumin, merupakan sel yang terdapat pada tumbuhan Gymnospermae. Sel albumin adalah sel-sel jari-jari empulur dan parenkim buluh tapis yang mengandung E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

18

banyak zat putih telur (albumin). Sel albumin memiliki fungsi seperti sel pengiring. Gambar penyusun floem dapat dilihat pada (gambar 1.17) dan video terkait xilem dan floem bisa dilihat di (video 1.6) !

Gambar 1.17 Komponen Penyusun Floem Sumber : (https://informasains.com/edu/post/2021/12/).

Video 1.6 Jaringan Xilem dan Floem (Sumber : https://youtu.be/4RkpfSrauw0). 3. Tipe-tipe jaringan pengangkut Berdasarkan letak xilem dan floemnya, jaringan pengangkut dibagi menjadi tiga tipe, yaitu tipe kolateral, tipe konsentris, dan tipe radial : a. Tipe kolateral Tipe kolateral adalah tipe jaringan pengangkut yang letak xilem dan floemnya berdampingan. Floem berada di bagian luar dari xilem. Ada tiga jenis tipe kolateral, yaitu E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

19

kolateral terbuka, kolateral tertutup, dan bikolateral. 1. Tipe kolateral terbuka adalah tipe kolateral yang kambiumnya terletak di antara xilem dan flooem. Tipe ini terdapat pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan dikotil. 2. Tipe kolateral tertutup adalah tipe kolateral yang tidak memiliki kambium di antara xilem dan floemnya. Tipe ini terdapat pada tumbuhan monokotil. 3. Tipe bikolateral adalah tipe kolateral yang memiliki floem luar, floemdalam, xilem, kambium luar, dan kambium dalam. Urutan posisi dari luar ke dalam adalah floem luar – kambium luar – xilem – kambium dalam floem dalam. Tipe ini terdapat pada tumbuhan dari famili Solanaceae (terong-terongan). b. Tipe konsentris Tipe konsentris adalah tipe jaringan pengangkut yang letak xilemnya dikelilingi oleh floem atau sebaliknya. Ada dua jenis tipe konsentris, yaitu konsentris amfivasal dan konsentris amfikribal. 1. Konsentris amfivasal adalah tipe konsentris dengan _ oem berada di tengah dan xilem mengelilingi floem. Tipe ini terdapat pada rhizoma dari Acorus sp. 2. Konsentris amfikribal adalah tipe konsentris dengan xilem berada di tengah dan floem mengelilingi xilem. Tipe ini terdapat pada tumbuhan paku-pakuan. c. Tipe radial Tipe radial adalah tipe jaringan pengangkut yang letak xilem dan floemnya bergantian menurut jari-jari lingkaran. Tipe ini terdapat pada akar monokotil dan akar primer dikotil. Berikut ini adalah gambar tipe-tipe jaringan pengangkut bisa dilihat pada (gambar 1.18) !

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

20

Gambar 1.18 Tipe-Tipe Jaringan Pengangkut (Sumber : https://informasains.com/edu/post/2021/12/).

d. Jaringan Penyokong (Penguat) Jaringan penyokong adalah jaringan yang menunjang bentuk tubuh tumbuhan. Ciriciri jaringan penyokong adalah memiliki sel-sel berdinding tebal dan kuat, serta telah mengalami spesialisasi pada sel-selnya. Jaringan penyokong memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Menegakkan batang dan menguatkan daun. 2. Melindungi embrio biji. 3. Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis. 4. Memperkuat jaringan aerenkim (parenkim penyimpan udara). 5. Melindungi jaringan pengangkut. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibagi menjadi dua, yaitu kolenkim dan sklerenkim : a. Kolenkim Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan ini terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga dan buah, serta akar yang terkena cahaya matahari. Selsel penyusun jaringan kolenkim adalah sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dan umumnya memiliki dinding dengan penebalan yang tidak teratur. Penebalan dinding terutama terjadi pada sudut-sudut sel dan terdiri atas bahan selulosa yang tebal. Jaringan kolenkim hanya memiliki dinding primer yang lunak, lentur, dan tidak berlignin. Isi selnya E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

21

dapat mengandung tanin dan kloroplas.

Jaringan kolenkim memiliki ciri-ciri sebagai

berikut : a. Tersusun dari sel-sel yang hidup. b. Ukuran dan bentuk sel beragam. Ada yang berbentuk prisma pendek atau panjang seperti serat dengan ujung meruncing. c. Penebalan dinding sel tidak teratur. Hanya memiliki dinding sel primer yang lunak, lentur, dan tidak berlignin. d. Isi sel dapat mengandung kloroplas dan tanin. Berdasarkan bentuk penebalan dan letaknya, jaringan kolenkim dapat dibedakan menjadi empat yaitu : a. kolenkim angular, merupakan jaringan kolenkim yang mengalami penebalan di bagian sudutnya. Tipe kolenkim ini terdapat pada daun-daunan seperti daun seledri. b. kolenkim lamellar, merupakan jaringan kolenkim yang mengalami penebalan di bagian dinding sel tangensial atau menjalar saja. Fungsi kolenkim ini adalah untuk menopang kekuatan lapisan luar struktur tanaman, seperti pada batang atau daun. c. kolenkim annular, merupakan jaringan kolenkim yang dinding selnya menebal secara merata. Tipe kolenkim ini hanya ditemukan pada daun wortel dan beberapa tumbuhan merambat. d. kolenkim lakunar, merupakan jaringan kolenkim yang mengalami penebalan pada permukaan ruang antarsel. Gambar jenis-jenis kolenkim dapat dilihat pada (gambar 1.19) dan video terkait jenis-jenis kolenkim bisa dilihat pada (video 1.8 ) !.

Gambar 1.19 Tipe-Tipe Jaringan Kolenkim Sumber : (https://www.bospedia.com)

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

22

Video 1.8 Pembelajaran Jaringan Kolenkim (Sumber : https://youtu.be/phxIYXqS4ms) b. Sklerenkim Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang sudah berhenti melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang dindingnya mengalami penebalan sekunder dari bahan lignin. Jaringan sklerenkim memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Tersusun dari sel-sel yang sudah mati. b. Sel-sel penyusunnya memiliki dinding yang tebal dari bahan lignin, sehingga bersifat kaku dan keras. c. Sel-selnya tidak memiliki protoplasma karena merupakan sel mati. d. Penebalan dinding sel terjadi secara merata pada seluruh bagian dinding. Jaringan sklerenkim dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut: a. Serabut (serat-serat) Sklerenkim Serabut (serat-serat) sklerenkim merupakan sel-sel yang berbentuk serat, baik serat pendek maupun serat panjang dengan ukuran 2 mm sampai 25 cm. Serat sklerenkim yang panjang terdapat pada tanaman Agave, Hibiscus sabdarifa, dan Hibiscus canabinus. b. Sklereid (sel batu) Sklereid (sel batu) merupakan sel-sel yang mati saat dewasa, tetapi protoplasnya tetap aktif sepanjang hidup organ tersebut. Sel sklereid umumnya berbentuk bulat atau bentuk lain, lebih pendek dari serat, soliter, atau berkelompok. Berdasarkan bentuknya, sklereid dibagi menjadi lima macam, yaitu :

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

23

1. Brakisklereid, merupakan sklereid yang berbentuk seperti insang, misalnya pada daging buah pir. 2. Makrosklereid, merupakan sklereid yang berbentuk seperti tongkat, misalnya pada kulit buah kacang-kacangan. 3. Osteosklereid, merupakan sklereid yang berbentuk seperti tulang dengan bagian ujung membesar, misalnya pada daun dan kulit biji dikotil. 4. Asterosklereid, merupakan sklereid yang bercabang-cabang seperti bintang, biasanya terdapat pada daun. 5. Trikosklereid, merupakan sklereid yang berbentuk memanjang seperti benang. Gambar dan video skelerenkim dilihat pada (gambar 1.20) dan (video 1.9) !.

Gambar 1.20 Sklerenkim (Sumber : https://www.harapanrakyat.com/2021/01/fungsi-jaringan-sklerenkim/)

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

24

Video 1.9 Jaringan Kolenkim (Sumber : https://youtu.be/7Gnsy5fg6qM) e. Jaringan Sekretoris Jaringan sekretoris adalah sekumpulan sel yang berfungsi menghasilkan suatu zat. Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal, karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Berdasarkan tempat penyimpanan materi yang akan disekresikan, ada dua macam sekresi, yaitu sekresi intraseluler dan sekresi ekstraseluler. a. Sekresi Intraseluler, sekresi intraseluler adalah sekresi yang terjadi jika zat yang akan disekresikan disimpan di dalam sel. Meliputi sel kelenjar atau idioblas. Idioblas adalah sel yang terspesialisasi untuk menyimpan metabolit. 1. Sel lendir, merupakan sel hidup dengan inti sel berbentuk benang dan memiliki lendir yang dihasilkan oleh dinding sel. Contohnya, sel lendir pada kaktus. 2. Sel minyak, merupakan sel yang memproduksi dan menyimpan minyak eteris. Contohnya, sel minyak pada daun Magnolia, biji jarak, dan kulit kayu manis. 3. Sel penyamak, merupakan sel tunggal atau kelompok sel yang menghasilkan zat penyamak. Contohnya, sel penyamak pada tumbuhan pinang, gambir, atau ketapang. 4. Sel mirosin, merupakan sel yang bentuknya seperti bulu-bulu dan berisi senyawa protein mirosin. Sel ini terdapat pada tanaman sawi dan kol b. Sekresi Ekstraseluler, sekresi ekstraseluler adalah sekresi yang terjadi jika zat yang akan disekresikan disimpan di luar sel. Ada dua macam sekresi ekstraseluler, yaitu sekresi endogen dan sekresi eksogen. Sekresi endogen meliputi saluran getah dan saluran kelenjar. Untuk video pembelajaran pada jaringan sekretori bisa dilihat pada (video 1.10 ) dibawah ini ! E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

25

Video 1. 10 Jaringan sekretoris (Sumber : https://youtu.be/YO758q8u1YU) C. Rangkuman 1. Jaringan meristem dapat dibedakan berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan dan berdasarkan asal-usulnya. Berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan ada 3 jenis jaringan yaitu meristem apikal, meristem interkalar, meristem lateral. 2. Berdasarkan asal-usulnya terdiri atas jaringan promeristem, meristem primer, meristem sekunder. 3. Kambium vaskuler merupakan lapisan sel-sel yang aktif membelah di antara pembuluh angkut xilem dan floem. 4. Kambium gabus (felogen) adalah jaringan kambium yang membentuk lapisan periderm (pelindung). Kambium ini terletak di bawah epidermis batang dan akar yang sudah tua. 5. Jaringan embrional atau jaringan meristem akan berkembang menjadi jaringan dewasa atau jaringan permanen. 6. Sel-sel epidermis dapat mengalami bermodifikasi menjadi struktur yang berbeda dengan fungsi yang berbeda pula. 7. Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena terdapat pada hampir seluruh bagian tubuh tumbuhan. Contohnya, parenkim palisade yang terdapat di daun dan parenkim penimbun yang terdapat di akar. 8. Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral, serta hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

26

D. Penugasan Mandiri Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1 A. Kompetensi Dasar 3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan. B. Indikator 3.3.1 Menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristem pada tumbuhan (C2) 3.3.2 Menjelaskan fungsi jaringan permanen (jaringan dewasa) pada tumbuhan (C2) 3.3.3 Menganalisis struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan (C4) C. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristem pada tumbuhan, menjelaskan fungsi jenis jaringan permanen (jaringan dewasa) pada tumbuhan, dan menganalisis struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan. Cara kerja : 1. Isilah tabel dibawah ini dengan benar dan tepat ! 2. Sebutkan ciri-ciri dan fungsi pada jaringan meristem sesuai dengan nama jenis meristem yang sudah tersedia pada tabel ! 3. Kerjakan secara kelompok ! Nama Kelompok : Kelas : No

Macam

Ciri Struktur

Fungsi

Meristem 1

Apikal

2

Interkalar

3

Lateral

4

Jaringan Pelindung (epidermis)

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

27

5

Jaringan Parenkim

6

Skelerenkim

Kolenkim 7

Xilem Floem

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

28

E. Latihan Soal Pilihan Ganda 1 Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan menyilang (X) disalah satu jawaban A, B, C, D, E yang benar dan tepat ! 1. Berikut ini adalah ciri-ciri jaringan pada tumbuhan. 1. Sel memiliki vakuola yang sangat kecil. 2. Susunan sel sangat rapat. 3. Memiliki ruang antarsel. 4. Inti sel berukuran besar. 5. Sel mengandung sedikit protoplasma. Ciri-ciri jaringan meristem ditunjukkan oleh nomor .… a. 3, 4, dan 5 b. 1, 3, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 2, dan 4 e. 2, 4, dan 5 2. Bagian yang berperan dalam pertumbuhan dan diferensiasi ujung batang, ujung lateral, dan ujung akar adalah.... a. Parenkim b. Skelerenkim c. Meristem primer d. Meristem sekunder e. Kolenkim 3. Berikut ini adalah modifikasi dari sel-sel epidermis, kecuali …. a. Spina b. Sel kipas c. Sel kersik d. Lentisel e. Velamen

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

29

4. Pernyataan yang salah tentang sel kipas atau bulliform adalah .... a. Sel tersusun seperti kipas b. Terdapat pada epidermis atas daun rumput-rumputan c. Sel memiliki vakuola berukuran besar d. Berfungsi untuk menggulung daun sehingga mengurangi penguapan e. Dapat melakukan fotosintesis 5. Jaringan penyimpan udara atau aerenkim, pada tumbuhan, banyak ditemukan pada jaringan… a. Epidermis b. Korteks c. Parenkim d. Sklerenkim e. Meristem 6. Jika bagian tubuh tanaman terluka, maka jaringan yang berperan pada proses regenerasi adalah . . . . a. Xilem b. Kolenkim c. Epidermis d. Parenkim e. Sklerenkim 7. Tanaman Boehmeria sp. dapat dimanfaatkan untuk membuat serat kain. Serat tersebut merupakan .... a. Jaringan mesofil b. Jaringan parenkim c. Jaringan pengangkut d. Sel batu e. Serabut sklerenkim

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

30

8. Sel-sel penyusun jaringan berikut yang berubah bentuk dan menghasilkan lateks (karet) adalah . . . . a. Xylem b. Kolenkim c. Epidermis d. Parenkim e. Floem Uraian 1 Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar ! 1. Jelaskan ciri-ciri jaringan epidermis ? 2. Bagaimanakah terjadinya pertumbuhan primer ? 3. Tanaman benalu mempunyai zat klorofil pada daunnya sehingga dapat melakukan fotosintesis, tetapi benalu tidak dapat memperoleh air dan unsur hara sebagai bahan fotosintesis langsung dari tanah. Benalu mendapatkan air dan unsur hara dari tumbuhan inangnya. Menurut kalian, jaringan inang manakah yang dirusak oleh benalu untuk mengambil air dan zat hara? Jelaskan! 4. Hasil percobaan dengan melakukan perendaman pangkal batang yang telah dipotong dalam larutan eosin, secara perlahan batang akan berubah menjadi warna merah. Jaringan yang lebih dulu berwarna merah adalah jaringan? Jelaskan!

5. Jelaskan mengenai stomata dan mekanisme kerja stomata pada saat tumbuhan berada pada kondisi kekeringan !

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

31

F. Penilaian Diri No

Pertanyaan

1

Apakah kamu dapat menjelaskan ciri-ciri dan

Jawaban Iya

Tidak

Iya

Tidak

Iya

Tidak

Iya

Tidak

fungsi jaringan meristem pada tumbuhan? 2

Apakah kamu dapat menjelaskan fungsi jaringan permanen (jaringan dewasa) pada tumbuhan ?

3

Apakah kamu dapat menganalisis struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan ?

4

Apakah kamu dapat menyajikan hasil diskusi tentang jaringan meristem dan jaringan permanen melalui diskusi ?

Bila semua jawaban “iya” maka kamu bisa melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya. Bila ada jawaban "Tidak", maka kamu segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak".

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

32

Kegiatan Pembelajaran 2 Organ Tumbuhan Kegiatan Pembelajaran 2 A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan melalui pembelajaran model Discovery Learning peserta didik dapat Menjelaskan struktur jaringan pada organ tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, dan buah), Menjelaskan fungsi jaringan pada organ tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, dan buah), Membedakan anatomi tanaman dikotil dan monokotil melalui gambar dengan jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif. B. Uraian Materi 1. Akar Akar merupakan organ tumbuhan yang umumnya berada di bawah permukaan tanah, tidak memiliki buku-buku, tumbuh ke pusat bumi atau menuju air, warna tidak hijau (keputih-putihan atau kekuning-kuningan), dan memiliki bentuk meruncing. a. Fungsi Akar 1. Untuk mengikat tubuh tumbuhan pada tanah. 2. Untuk menyimpan cadangan makanan. 3. Untuk menyerap air dan garam-garam mineral terlarut. 4. Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. b. Struktur Akar Bagian akar terbagi menjadi struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar akar terdiri atas tudung akar, batang akar, percabangan akar (hanya pada dikotil), dan bulu-bulu akar. Sementara itu, struktur bagian dalam akar (anatomi akar) terbentuk oleh jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan stele (silinder pusat). a. Epidermis Jaringan epidermis akar merupakan lapisan yang hanya terdiri dari satu lapisan sel. Keadaan sel-sel yang menyusun epidermis akar sangat rapat, tetapi karena dinding sel epidermisnya tipis, akar mudah ditembus oleh air. Air dan garam-garam mineral yang terlarut di dalamnya masuk pertama kali melalui rambut-rambut akar, bagian di antara epidermis akar, atau melalui dinding sel epidermis akar itu sendiri. Rambut akar merupakan hasil dari penonjolan epidermis yang arahnya ke luar. E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

33

b. Korteks Korteks adalah bagian dalam akar yang tersusun oleh berbagai sel yang membentuk beberapa lapisan. Pada korteks ini terdapat jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Korteks tersusun oleh sel-sel yang susunannya longgar, yang menghasilkan ruang di antara sel-selnya disebut rongga antarsel. Rongga antarsel bermanfaat untuk proses pertukaran gas. Dinding-dinding sel pembentuk korteks keadaannya tipis, hal ini memberikan kelancaran pada proses pertukaran gas. Di dalam sel korteks kadang-kadang terdapat butir-butir zat tepung. c. Endodermis Endodermis merupakan bagian dari jaringan akar yang terdiri atas satu lapisan sel. Pada arah radial dan transversal lapisan dinding sel endodermis terdapat penebalan yang dihasilkan dari endapan zat yang disebut suberin. Zat suberin (gabus) memiliki sifat kedap air (tidak dapat ditembus). Penebalan pada dinding sel jaringan endodermis tampak berupa titik-titik yang disebut titik caspary. Deretan titik caspary selanjutnya membentuk pita caspary. d. Stele (Silinder Pusat) Silinder pusat terbentuk oleh berkas-berkas pengangkut dan beberapa jaringan lain. Berkas pengangkut yang membentuk silinder pusat, yaitu xylem, floem, dan perisikel. Letak xylem dan floem pada silinder pusat tumbuhan monokotil berselingan tersusun secara teratur sehingga membentuk jari-jari atau radial (berbentuk lingkaran). Tumbuhan dikotil, memiliki xylem yang terletak di pusat akar dan floemnya mengelilingi xylem, di antara xylem dan floemnya terdapat lapisan kambium. Fungsi lapisan kambium ke arah luar yaitu untuk membentuk bagian kulit, sedangkan ke arah dalam untuk membentuk bagian kayu. c. Anatomi akar 1. Akar monokotil Akar monokotil umumnya adalah akar serabut, dengan batas antara ujung akar dan tudung akar yang tampak jelas. Struktur dalam akar monokotil adalah epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. a. Epidermis, terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat. Epidermis memiliki dinding sel yang tipis sehingga mudah dilewati oleh air. Epidermis disebut juga epiblem. b. Korteks, terdiri atas beberapa lapis sel parenkim yang tersusun longgar sehingga banyak terdapat ruang antarsel. Fungsi utama korteks adalah untuk menyimpan air dan cadangan makanan. E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

34

c. Endodermis, merupakan lapisan paling dalam dari korteks. Endodermis terdiri atas selapis sel yang tersusun kompak. Sel-sel endodermis mengalami penebalan dari zat suberin, kecuali beberapa sel yang tidak mengalami penebalan pada dinding selnya. d. Silinder pusat, terdiri atas perisikel, jaringan penghubung, berkas pengangkut, dan empulur. e. Perisikel adalah lapisan terluar dari silinder pusat yang terdiri atas beberapa lapis sel parenkim. Bagian ini berfungsi untuk membentuk akar cabang. f. Jaringan penghubung adalah lapisan yang terdiri atas sel-sel parenkim yang tersusun longgar. Fungsi jaringan penghubung adalah menjaditempat penyimpanan air. g. Berkas pengangkut pada akar monokotil tersusun secara radial. Xilem dan floem letaknya berselang-seling membentuk lingkaran. h. Empulur adalah bagian paling tengah yang terdiri atas jaringan parenkim yang tersusun longgar. 2. Akar dikotil Akar dikotil umumnya berupa akar tunggang, dengan batas antara ujung akar dan tudung akar yang tidak jelas. Struktur dalam dari akar dikotil adalah epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat. a. Epidermis, merupakan bagian terluar yang tersusun dari selapis sel yang berdinding tipis. Pada bagian ini, terdapat sel-sel yang membentuk rambut akar dengan cara mengadakan perpanjangan dari dinding luarnya ke arah lateral. b. Korteks, merupakan bagian antara epidermis dan endodermis. Bagian ini menempati porsi paling besar pada akar. Korteks terdiri atas beberapa lapis sel dan di dalamnya terdapat ruang antarsel yang memanjang sepanjang akar. c. Endodermis, merupakan bagian yang terletak di sebelah dalam dari korteks. Endodermis terdiri atas sel-sel berbentuk kotak yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. d. Silinder pusat, terdiri atas perisikel dan berkas pengangkut. e. Perisikel, merupakan bagian terluar dari silinder pusat yang hanya terdiri atas satu lapis sel. Perisikel berfungsi untuk membentuk akar cabang dan kambium gabus. f. Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem. Xilem berbentuk seperti bintang dan berada di pusat akar, sedangkan floem mengelilingi xilem. Di antara xilem dan floem terdapat kambium. E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

35

Gambar anatomi akar dikotil dan monokotil dapat dilihat pada (gambar 2.1) dan video dapat dilihat pada (video 2.1) !.

Gambar 2.1 Anatomi akar dikotil dan monokotil (Sumber : https://www.zenius.net)

Video 2.1 Akar Dikotil dan Akar Monokotil (Sumber : https://youtu.be/w4RHGuEjods) Pada sayatan melintang akar monokotil dan dikotil ini akan terlihat dari luar ke dalam jaringan-jaringan pada penyusun, yaitu epidermis, korteks, endodermis dan stele (silinder pusat).

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

36

2. Batang Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh tumbuhan, serta menghubungkan bagian akar dan daun. Berfungsi untuk menopang daun, bunga, dan buah. a. Fungsi Batang 1. Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar, serta hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. 2. Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkapan cahaya matahari. 3. Sebagai tempat tumbuhnya organ-organ generatif, seperti bunga dan buah. 4. Meningkatkan efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran biji. b. Struktur Batang Bagian-bagian batang tumbuhan dikotil memiliki persamaan dengan bagian-bagian yang terdapat pada akarnya. Namun demikian, terdapat juga perbedaan di antara keduanya. Perbedaan ini terlihat dari bentuk morfologi antara batang dan akar. Pada batang terdapat ruas dan daun, sedangkan pada akar tidak terdapat ruas dan daun. Sebaliknya, pada akar terdapat bulu dan tudung akar, sedangkan pada daun tidak terdapat bulu dan tudung akar. c. Anatomi Batang Perbedaan anatomi batang dikotil dan monokotil : 1. Batang Dikotil Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam : a. Epidermis Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus. b. Korteks Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beber apa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. c. Endodermis Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas

selapis sel,

merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Angiospermae mengandung zat tepung, tet api tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae. E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

37

d. Stele/ Silinder Pusat Lapisan silinder pusat ini terdiri atas dua bagian: 1. Perisikel atau perikambium, lapisan silinder pusat ini bersifat meristematis. Sel-sel pada lapisan perikambium aktif membelah dan menghasilkan sel-sel yang baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar. Sifat meristematis ini juga dapat diambil manfaatnya untuk memperbanyak tumbuhan, yaitu dengan cara mencangkok. 2. Berkas Pengangkut, terdiri atas xylem dan floem. Di antara xylem dan floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium ini menyebabkan pertumbuhan sekunder berlangsung terusmenerus, tetapi pertumbuhan sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan. Pada saat air dan zat hara tersedia cukup, yaitu pada musim penghujan, maka pertumbuhan sekunder terhenti. Jika keadaan lingkungan tidak mendukung, maka pertumbuhan sekunder berlangsung lagi. Demikian silih berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak berlapislapis. Setiap lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk melingkar konsentris mengelilingi pusat. Lingkaran konsentris tersebut dinamakan lingkaran tahun. 2. Batang Monokotil a. Epidermis Epidermis merupakan struktur terluar yang disusun oleh satu lapis sel. Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. Pada umumnya epidermis tumbuhan monokotil sama dengan tumbuhan dikotil. b. Korteks Jaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran gas. Pada tumbuhan monokotil, korteks kadang-kadang terdeferensiasi secara baik atau kadang sangat sempit, bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele. c. Stele Tumbuhan monokotil biasanya memiliki batas korteks dan stele yang tidak terlalu terlihat. Xylem dan floem terdapat pada lapisan stele ini dan susunan berkas pengangkut yaitu bertipe kolateral tertutup, sehingga batang pada tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan membesar. E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

38

Gambar anatomi akar batang dikotil dan monokotil dapat dilihat pada (gambar 2.2) dan video dapat dilihat pada (video 2.2) !.

Gambar 2.2 Anatomi Batang Monokotil dan Batang Dikotil (Sumber : www.edubio.info )

Video 2.2 Batang Monokotil dan Batang Dikotil (Sumber: https://youtu.be/BN25XSuWOhk) 3. Daun Daun merupakan organ tumbuhan yang menjadi tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Berdasarkan ada tidaknya jaringan palisade, ada dua tipe daun, yaitu daun dorsiventral dan daun isobilateral. 1. Fungsi Daun Fungsi daun bagi tumbuhan adalah sebagai berikut : a. Membuat makanan melalui proses fotosintesis. b. Sebagai alat pengeluaran air melalui gutasi. c. Sebagai alat pengeluaran uap air dalam proses transpirasi. E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

39

d. Menyerap CO2 dan melepaskan O2 pada saat fotosintesis. 2. Struktur Daun Daun dikatakan sebagai daun lengkap jika memiliki bagian-bagian berikut : 1. Helaian

daun

adalah

bagian

berupa

lembaran

yang

bentuknya

bermacammacam. Helaian daun menjadi tempat utama berlangsungnya proses fotosintesis. 2. Pelepah daun adalah bagian pangkal atau bawah daun yang membungkus batang. Pelepah daun juga berfungsi untuk mendudukkan daun pada batang. 3. Tangkai daun adalah bagian yang menempel pada batang dan berfungsi sebagai penopang helaian daun. Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap adalah daun bambu (Bambusa sp.), sedangkan contoh tumbuhan yang tidak memiliki daun lengkap adalah daun mangga. Secara umum, daun memiliki bagian-bagian seperti epidermis, jaringan dasar (mesofil), jaringan pengangkut, jaringan penguat, dan jaringan sekretoris. a. Epidermis Epidermis merupakan jaringan yang terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun. Jaringan epidermis terdiri atas selapis sel atau beberapa lapis sel. Sel-sel jaringan epidermis daun umumnya tidak memiliki klorofil, kecuali yang sudah bermodifkasi menjadi sel penjaga stomata. Sel penjaga stomata adalah sepasang sel yang membentuk bukaan dari stomata. Dinding sel epidermis yang menghadap ke lingkungan luar akan mengalami penebalan dari bahan lignin dan kutin membentuk lapisan kutikula. b. Jaringan mesofil Jaringan mesofil merupakan jaringan yang terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah daun. Pada kebanyakan daun dikotil, jaringan mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan spons, sedangkan pada daun monokotil umumnya tidak. Jaringan palisade, terdiri atas selapis sel atau lebih, berbentuk silindris, tersusun rapat, dan banyak mengandung klorofil. c. Jaringan spons Jaringan spons terdiri atas sel-sel dengan bentuk yang tidak teratur,berdinding tipis, memiliki ruang antarsel yang besar, serta memiliki klorofil lebih sedikit dibandingkan dengan jaringan palisade.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

40

d. Jaringan pengangkut Jaringan pengangkut terdapat pada tulang daun. Selain berfungsi untuk pengangkutan, jaringan pengangkut juga berfungsi sebagai penguat daun. Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Pada tulang daun, xilem terletak di bagian atas floem atau di sebelah dalam. Sementara itu, floem terletak di bagian bawah xilem atau di sebelah luar. Hal ini terjadi karena tulang daun merupakan kelanjutan dari tangkai daun yang berasal dari batang. e. Jaringan penguat Jaringan penguat terdiri atas jaringan kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim umumnya terdapat di sekitar ibu tulang daun dan tepi daun dikotil. Sementara serabutserabut sklerenkim umumnya banyak ditemukan pada berkas pengangkut tumbuhan monokotil. f. Jaringan sekretoris Jaringan sekretoris dapat berupa saluran kelenjar, sel resin, sel mirosin, sel tanin, saluran getah, dan sel-sel kristal. Contoh jaringan sekretoris adalah kelenjar minyak pada daun jeruk (Citrus sp). 3. Anatomi Daun Daun monokotil dan dikotil memiliki perbedaan, baik pada struktur luar maupun struktur dalamnya. Untuk memahami perbedaan antara keduanya, perhatikan penjelasan berikut : a. Daun monokotil Daun monokotil umumnya memiliki pertulangan daun sejajar atau melengkung. Pada pertulangan daun sejajar, daun memiliki bentuk seperti pita, misalnya pada daun rumput-rumputan. Sementara itu, pada pertulangan daun melengkung, daun memiliki bentuk bulat atau seperti hati, misalnya pada daun eceng gondok. Struktur dalam daun monokotil terdiri atas epidermis, mesofil, dan jaringan pengangkut. 1. Epidermis Epidermis daun monokotil terdiri atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis daun monokotil tersusun dari selapis sel, dengan dinding sel yang menghadap ke luar mengalami penebalan membentuk lapisan kutikula. 2. Mesofil Pada daun monokotil, umumnya mesofil tidak terdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan spons. Oleh karena itu, daun monokotil umumnya digolongkan ke dalam tipe isobilateral. Sel-sel mesofil berbentuk isodiametris, berdinding tipis dan tersusun rapat, E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

41

serta memiliki kloroplas. Ruang antarsel pada daun monokotil berkembang dengan baik. 3. Jaringan pengangkut Jaringan pengangkut pada daun monokotil memiliki tipe yang sama dengan jaringan pengangkut pada batangnya, yaitu kolateral tertutup. Xilem yang terdiri atas trakea menghadap ke permukaan atas daun. Sementara floem yang terdiri atas sel buluh tapis dan sel pengiring menghadap ke permukaan bawah daun. Setiap berkas pengangkut biasanya diselubungi oleh seludang berkas pengangkut yang terdiri atas sel-sel parenkim berdinding tipis. Biasanya, sel-sel seludang berkas pengangkut mengandung butir-butir amilum. b. Daun dikotil Daun dikotil umumnya memiliki pertulangan daun menyirip atau menjari. Struktur bagian dalam daun dikotil terdiri atas epidermis, mesofil, dan jaringan pengangkut. 1. Epidermis Epidermis daun dikotil terdiri atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis tersusun dari selapis sel, kecuali pada daun Ficus, terdapat epidermis ganda. Dinding sel yang menghadap ke luar mengalami penebalan membentuk lapisan kutikula. Stomata memiliki sel-sel penjaga berbentuk seperti ginjal. Daun dikotil umumnya bertipe dorsiventral, sehingga stomata paling banyak terdapat pada permukaan bawah daun (hipostomatik). 2. Mesofil Mesofil terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Berbeda dengan daun monokotil, mesofil daun dikotil berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan spons. Jaringan palisade tersusun dari sel-sel berbentuk silindris yang saling berdekatan satu sama lain. Akan tetapi, masih terdapat ruang antarsel. Jaringan palisade terletak di bawah epidermis atas daun. Jaringan ini mengandung banyak kloroplas sehingga menjadi tempat penting untuk proses fotosintesis. Jaringan spons tersusun dari sel-sel berdinding tipis, tidak teratur, dan memiliki ruang antarsel yang besar. Jaringan spons berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. 3. Jaringan pengangkut Jaringan pengangkut pada daun dikotil memiliki tipe yang sama dengan jaringan pengangkut pada batangnya, yaitu kolateral terbuka. Jaringan pengangkut terdapat di dekat atau di pusat ibu tulang daun. Xilem terletak di dekat permukaan atas daun, sedangkan floem terletak di dekat permukaan bawah daun. Agar lebih memahami anatomi daun monokotil dan daun dikotil dapat dilihat pada (gambar 2.3) dan (video 2.3) terkait daun monokotil dan daun dikotil !. E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

42

Gambar 2.3 Anatomi Daun Monokotil dan Daun Dikotil (Sumber : www.brainly.co.id)

Video 2.3 Daun Monokotil dan Daun Dikotil (Sumber: https://youtu.be/E2cQGsEESXk) 4. Bunga Bunga merupakan organ reproduksi seksual atau generatif pada tumbuhan berbiji yang berasal dari modifikasi tunas (batang dan daun). Bunga yang lengkap memiliki bagian-bagian berupa dasar bunga, perhiasan bunga (kelopak dan mahkota), benang sari, dan putik. Pada umumnya, bunga memiliki beberapa sifat, antara lain adalah mempunyai warna yang menarik, berbau harum, bentuknya bermacam-macam, dan mengandung madu. Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif yang menjadi tempat bersatunya gamet jantan dan gamet betina untuk menghasilkan biji. Bunga sebagai organ seksual tumbuhan memiliki alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat kelamin betina berupa putik dengan bakal buah.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

43

Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif yang menjadi tempat bersatunya gamet jantan dan gamet betina untuk menghasilkan biji. Bunga sebagai organ seksual tumbuhan memiliki alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat kelamin betina berupa putik dengan bakal buah. Bagian-bagian bunga dapat dibedakan menjadi bagian steril dan bagian fertil. Bagian steril terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, dan mahkota bunga. Sementara bagian fertil terdiri atas benang sari dan putik. Gambar bagian-bagian bunga bisa dilihat pada (gambar 2.4) dan untuk video tentang bagian-bagian bunga bisa dilihat pada (video 2.4) !.

Gambar 2.4 Bagian-Bagian Bunga (Sumber : https://decyra.com/struktur-dan-bagian-bagian-bunga/).

Video 2.4 Bagian-Bagian Bunga (Sumber : https://youtu.be/tMnggE3SnUs) 5. Buah Buah terbentuk ketika terjadi pembuahan antara serbuk sari dan sel telur. Bakal buah dan bakal biji yang berada di dalam putik akan berkembang menjadi buah dan biji. Macam-macam buah adalah: a. Buah tunggal: buah yang dibentuk oleh hanya satu bakal buah, contoh: buah mangga dan pepaya. E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

44

b. Buah agregat: buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari satu bunga, contoh: buah murbai. c. Buah majemuk (buah berganda): buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, contoh: buah nanas, nangka dan keluwih.

C. Rangkuman 1. Akar merupakan organ tumbuhan yang berada di dalam tanah dan berfungsi menyerap air dan mineral dari tanah serta melekatkan dan menyokong tegaknya tubuh tumbuhan. 2. Akar tumbuhan memiliki tiga jaringan utama yaitu epidermis, korteks dan stele. Pada akar tumbuhan dikotil, xilem primer terletak di pusat akar dan berbentuk bintang, sedangkan floem primer terletak di sebelah luar xilem primer. Pada akar tumbuhan monokotil, xilem primer terletak berselang seling dengan floem primer 3. Batang tumbuhan memiliki tiga jaringan utama yaitu epidermis, korteks dan stele. Batang tumbuhan dikotil memiliki ikatan pembuluh tipe kolateral terbuka, yaitu di antara xilem dan floem terdapat kambium. Pada batang tumbuhan monokotil, ikatan pembuluhnya bertipe kolateral tertutup, yaitu di antara xilem dan floem tidak terdapat kambium. 4. Daun memiliki tiga jaringan yaitu epidermis, mesofil dan berkas vaskuler. Pada epidermis terdapat stomata yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas dan air. Pada tumbuhan dikotil, di bagian mesofil terdapat jaringan parenkim palisade dan jaringan spons. Pada tumbuhan monokotil tidak terdapat jaringan parenkim palisade dan jaringan spons, tetapi berupa jaringan mesofil. 5. Bunga merupakan organ reproduksi seksual atau generatif pada tumbuhan berbiji yang berasal dari modifikasi tunas (batang dan daun). Bunga yang lengkap memiliki bagianbagian berupa dasar bunga, perhiasan bunga (kelopak dan mahkota), benang sari, dan putik. 6. Buah terbentuk ketika terjadi pembuahan antara serbuk sari dan sel telur. Bakal buah dan bakal biji yang berada di dalam putik akan berkembang menjadi buah dan biji.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

45

D. Penugasan Mandiri Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar ! Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 2 A. Kompetensi Dasar 3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan. B. Indikator 3.3.4 Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan pada organ tumbuhan (C2) 3.3.5 Membedakan anatomi tanaman dikotil dan monokotil melalui gambar (C2) C. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan pada organ tumbuhan, Membedakan anatomi tanaman dikotil dan monokotil melalui gambar. Cara kerja : 1. Isilah tabel dibawah ini dengan benar dan tepat ! 2. Sebutkan ciri-ciri dan fungsi pada jaringan meristem sesuai dengan nama jenis meristem yang sudah tersedia pada tabel ! 3. Kerjakan secara kelompok ! Nama Kelompok : Kelas :

1. Lengkapi tabel dibawah berdasarkan gambar berikut !

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

46

No

Nama Jaringan

Fungsi

1

2

3

4

5 6

7

8

9 10

2. Perhatikan struktur penampang anatomi batang dibawah ini, kemudian lengkapi tabel dibawahnya !

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

47

Nama Jaringan

Fungsi

1.

1.

2.

2.

3.

3.

4.

4.

5.

5.

6.

6.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

48

E. Latihan Soal Pilihan Ganda 2 Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan menyilang (X) disalah satu jawaban A, B, C, D, E yang benar dan tepat ! 1. Endodermis pada penampang melintang akar tanaman Mangifera indica terdapat di... a. Bawah jaringan epidermis b. Tengah jaringan korteks c. Antara korteks dan silinder pusat d. Antara xilem dan floem e. Sebelah dalam kambium 2. Pada tanaman tali putri, akar isapnya terdapat pada batang inang dan menyerap zat pada tubuh inang pada bagian.... a. Epidermis b. Korteks c. Kayu d. Empulur e. Kulit kayu 3. Pembuluh pada batang dikotil berbeda dengan monokotil, karena pada

batang

dikotil.... a. Tidak terdapat floem b. hanya terdapat floem c. floem dan xilem tersebar d. floem dan xilem tersusun beraturan e. floem di dalam, xilem di luar 4. Pernyataan berikut ini salah, kecuali.... a. pertumbuhan felogen kearah dalam membentuk feloderma b. pertumbuhan felogen kearah dalam bentuk gabus dan feloderma c. pertumbuhan felogen kearah dalam membentuk gabus dan feloderma d. pertumbuhan felogen kearah luar membentuk kambium gabus e. pertumbuhan felogen kearah luar membentuk kambium gabus dan feloderma

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

49

5. Struktur primer batang monokotil terdiri dari epidermis pada bagian luar dan pada bagian dalam terdiri atas ikatan pembuluh, empulur, dan.... a. jaringan bunga karang b. perenkim spons c. jaringan tiang d. kambium vaskular e. sklerenkim 6. Berikut ini merupakan bagian-bagian dari struktur anatomi daun : 1. jaringan epidermis 2. jaringan palisade 3. jaringan spons 4. stomata 5. sel penjaga/ penutup stomata Bagian yang dapat melangsungkan proses fotosintesis adalah.... a. 1,2 dan 3 b. 2,3 dan 4 c. 2,3 dan 5 d. 1,4 dan 5 e. 3,4 dan 5 7. Proses pembentukan serbuk sari berlangsung di dalam struktur bunga bagian .… a. Kepala putik b. Tangkai putik c. Kaliks d. Ruang serbuk sari e. Tangkai sari 8. Yang termasuk buah tunggal adalah …. a. Mangga b. Murbai c. Semangka d. Jeruk e. Nanas

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

50

9. Perhatikan gambar berikut, gambar ini untuk menjawab soal no 9 dan 10 !

Pernyataan yang benar mengenai pembuluh angkut pada batang monokotil adalah … a. Pembuluh angkut tersebar b. Pembuluh angkut tidak jelas c. Pembuluh angkut jelas d. Pembuluh angkut teratur e. Pembuluh angkut merata 10. Struktur anatomi batang monokotil dan dikotil pada gambar berbeda dalam hal-hal berikut, kecuali.... a. Letak epidermis b. Letak korteks c. Letak jaringan pengangkut d. Struktur jaringan dasar e. Struktur empulur

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

51

Soal Uraian 2 Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar ! 1. Jelaskan struktur dan fungsi jaringan penyusun epidermis pada akar monokotil ? 2. Jelaskan mengapa struktur batang tumbuhan dikotil bisa semakin besar? Jaringan apa yang menyebabkan batang semakin besar? 3. Perhatikan gambar penampang melintang daun berikut, lalu tunjukkan bagian-bagian yang ditunjuk !

4. Perhatikan gambar berikut !

Jelaskan perbedaan antara anatomi akar tanaman dikotil dan monokotil berikut ?

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

52

5. Perhatikan gambar struktur morfologi bunga tumbuhan dikotil dan monokotil, jelaskan perbedaan bunga tumbuhan dikotil dan monokotil ?

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

53

F. Penilaian Diri No

Pertanyaan

1

Apakah kamu dapat menjelaskan struktur dan

Jawaban Iya

Tidak

Iya

Tidak

Iya

Tidak

fungsi organ pada tumbuhan? 2

Apakah kamu dapat membedakan anatomi tanaman dikotil dan monokotil melalui gambar ?

3

Apakah kamu dapat menyajikan hasil diskusi tentang struktur dan fungsi organ pada tumbuhan ?

Bila semua jawaban “Iya” maka kamu bisa melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya. Bila ada jawaban "Tidak", maka kamu segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak".

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

54

Kegiatan Pembelajaran 3

Totipotensi dan Kultur Jaringan

Kegiatan Pembelajaran 3 A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan melalui pembelajaran model Discovery Learning peserta didik dapat menganalisis sifat totipotensi dikaitkan dengan kultur jaringan tumbuhan dengan jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif. B. Uraian materi a. Totipotensi dan Kultur Jaringan Pengetahuan mengenai jaringan tumbuhan akan bermanfaat dalam usaha kultur jaringan. Dasar teknik kultur jaringan adalah bahwa sel tanaman mempunyai sifat totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan sel untuk tumbuh dan berkembang membentuk tanaman lengkap dalam suatu medium yang mengandung unsur hara dan zat pengatur tumbuh yang sesuai didalamnya. Teori totipotensi ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli fisiologi Jerman yaitu G. Heberlandt pada tahun 1898. Pada tahun 1969 teori tersebut diuji ulang oleh F.C. Steward, dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wortel, F.C. Steward dapat menumbuhkannya menjadi satu individu wortel.

Prinsip kerja dari kultur jaringan tumbuhan adalah

memotong pada jaringan hidup pada tumbuhan (eksplan) atau diisolasi dari suatu organisme hidup dan ditumbuhkan selama waktu tertentu didalam medium nutrisi. Eksplan dapat diambil dari jaringan meristem tumbuhan seperti ujung akar, tunas atau kecambah.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

55

b. Jenis Kultur Jaringan Jenis kultur jaringan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis eksplan. Jenis eksplan tumbuhan dapat dilihat pada (gambar 3.1) !

Gambar 3.1 Jenis Kultur Jaringan Tumbuhan (Sumber : https://pendidikan.co.id/pengertian-kultur-jaringan/) a. Meristem culture, budi daya jaringan dengan menggunakan eksplan dari jaringan muda atau meristem.

Video 3.1 Meristem culture (Sumber : https://youtu.be/jNypyCKb1PM)

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

56

b. Pollen culture/anther culture, menggunakan eksplan dari polen atau benang sari

Video 3.2 Pollen culture/anther culture (Sumber : https://youtu.be/x7CQcA3uhKM) c. Protoplas culture, menggunakan eksplan dari protoplas

Video 3.3 Protoplas culture (Sumber : https://youtu.be/bZ94apZvSO4) d. Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan menggunakan eksplan kloroplas untuk tujuan perbaikan sifat tanaman dengan membuat varietas baru. e. Somatic cross atau silangan protoplasma, yaitu penyilangan dua macam protoplasma menjadi satu, kemudian di budidayakan hingga menjadi tanaman yang mempunyai sifat baru.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

57

Video 3.4 Somatic cross (Sumber : https://youtu.be/ZWz-lTwB96Q)

c. Syarat Kultur Jaringan 1. Pemilihan Eksplan Jaringan yang diambil guna dilakukan kultur tersebut seharusnya merupakan jaringan muda masih aktif dalam membelah, sehingga kemudian bisa atau dapat membantu dalam perkembangan jaringan selanjutnya yang kemudian akan tumbuh menjadi tanaman baru. 2. Pemilihan Media Media yang baik serta juga cocok digunakan sebagai media kultur jaringan ialah media yang menyediakan segala macam nutrisi bagi adanya proses pertumbuhan jaringan seperti sumber karbohidrat, mineral, vitamin, dan zat pengatur hormone. Oleh karena itu, kita harus menambahkan berbagai macam seperti sumber karbohidrat, mineral, vitamin, dan zat pengatur hormone itu ke dalam media kultur.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

58

Gambar 3.2 Media Kultur Jaringan (Sumber : https://pendidikan.co.id/pengertian-kultur-jaringan/) 3. Pemilihan Lingkungan Keadaan atau situasi lingkungan yang baik tersebut ialah memenuhi syarat-syarat aseptic yakni sebagai prinsip dari kultur jaringan. Maksudnya, seluruh tahapan yang dilakukan di dalam proses kultur tersebut haruslah steril. Hal tersebut memiliki tujuan supaya dapat menghindari kontaminasi kuman atau juga bakteri. Sterilisasi eksplan serta media itu bisa atau dapat dilakukan di dalam suatu laminar air flow. Tempat penyimpanan tersebut juga harus diperhatikan, yakni seperti suhu, pencahayaan, serta juga pengaturan udara yang baik. d. Proses dan Tahapan Kultur Jaringan

Gambar 3.3 Proses Kultur Jaringan (Sumber : https://pendidikan.co.id/pengertian-kultur-jaringan/)

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

59

1. Pemilihan serta Persiapan Tanaman Induk Hal tersebut merupakan hal yang sangat penting. Pemilihan tanaman ini dimulai dari jenis, spesies, serta varietas yang jelas. Tanaman ini juga harus sehat serta bebas dari hama juga penyakit. Persiapan pemilihan ini bisa atau dapat dilakukan di dalam laminar air flow atau pun juga bisa atau dapat dilakukan di greenhouse, supaya tanaman yang ingin di kultur ini bisa atau dapat tumbuh dengan baik.

Gambar 3.4 Pemilihan Tanaman Induk (Sumber : https://pendidikan.co.id/pengertian-kultur-jaringan/)

2. Inisiasi Kultur Tujuan dari inisiasi kultur disini yakni untuk memenuhi prinsip aseptic serta aksenik. Aseptic ialah bebas dari mikroorganisme, sedangkan untuk aksenik yakni bebas dari mikroorganisme yang tidak diinginkan. Eksplan yang dikulturkan tersebut bisa atau dapat menginisiasi pertumbuhan tanaman yang baru, sehingga kita bisa atau dapat memilih bagian tanamn yang paling baik untuk proses kultur selanjutnya.

Gambar 3.5 Inisiasi Media (Sumber : https://pendidikan.co.id/pengertian-kultur-jaringan/)

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

60

3. Sterilisasi Segala kegiatan pada kultur jaringan harus ditempat yang steril, yaitu di laminar air flow cabinet menggunakan alat-alat yang steril. Sterilisasi peralatan dapat dilakukan dengan pemanasan di dalam autoclaf serta pencelupan kedalam etanol atau larutan kaporit. Sterilisasi eksplan dapat dilakukan menggunakan alkohol, bahan pemutih pakaian, atau HgCl2. Laboran yang melakukan kultur jaringan juga harus membersihkan anggota tubuhnya sebelum bekerja.

Gambar 3.6 Autoklaf untuk sterilisasi (Sumber : https://pendidikan.co.id/pengertian-kultur-jaringan/) 4. Multiplikasi Tahap ini dilakukan di dalam menggandakan atau juga memperbanyak bahan tanaman serta juga memelihara bahan tanaman ini untuk dapat atau bisa digunakan pada waktu-waktu tertentu. Perbanyakan bisa atau dapat ini dilakukan dengan melalui perangsangan pertumbuhan tunas cabang serta juga aksiler dan juga merangsang dari terbentuknya tunas pucuk yang adventif, baik itu dengan secara langsung maupun juga dengan melalui perangsangan kalus itu terlebih dahulu.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

61

Gambar 3.7 Multiplikasi Media (Sumber : https://pendidikan.co.id/pengertian-kultur-jaringan/) 5. Pemanjangan Tunas, Induksi, dan Perkembangan Akar Tunas-tunas yang dihasilkan disaat multiplikasi dipindahkan dari media in-vitro yang memiliki sifat steril ke lingkungan luar di dalam proses pemanjangan tunas. Setelah tumbuh cukup panjang, tunas tersebut kemudian dapat diakarkan. Pemanjangan tunas atau juga pengakaran tersebut bisa atau dapat dilakukan dengan sekaligus ataupun juga dengan tahap satu persatu. Keberhasilan tahap tersebut ditentukan oleh mutu yang dihasilkan diproses sebelumnya. 6. Aklimatisasi Aklimatisasi ini ialah proses pengkondisian planlet atau juga tunas mikro (apabila pengakaran dilakukan dengan secara ex-vitro) di lingkungan baru. Lingkungan baru yang dimaksud disini yakni lingkungan yang non aseptic ialah seperti botol itu dengan media tanah atau pakis, sehingga planlet ini bisa atau dapat terus bertahan itu menjadi tanaman yang siap untuk diindukkan. Aklimatisasi ini adalah prosedur yang sangat penting serta kritis di dalam keseluruhan proses kultur jaringan. Keberhasilan kultur jaringan ini dinyaatakan berhasil jika planlet bisa atau dapat diaklimatisasi ke lingkungan eksternal itu dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.

Gambar 3.8 Aklimatisasi (Sumber : https://pendidikan.co.id/pengertian-kultur-jaringan/) E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

62

e. Masalah pada Kultur Jaringan 1. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus, dan lain-lain. Agar terhindar dari kontaminasi maka langkah-langkah pelaksanaan-nya harus mengikuti prosedur yang benar dan dalam keadaan steril. 2. Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan cara mengabsorbsi fenol penyebab pencoklatan dengan arang aktif. f. Kelebihan Kultur Jaringan 1. Kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit tanaman yang banyak dalam waktu singkat. 2. Tidak memerlukan tempat yang luas. 3. Tidak tergantung pada musim sehingga bisa dilaksanakan sepanjang tahun. 4. Bibit yang dihasilkan lebih sehat. 5. Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik. g. Kekurangan Kultur Jaringan 1. Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam laboratorium dan menggunakan bahan kimia. 2. Memerlukan keahlian khusus. 3. Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal karena tanaman hasil kultur biasanya berukuran kecil dan bersifat aseptik serta sudah terbiasa berada di tempat yang mempunyai kelembapan udara tinggi.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

63

C. Rangkuman 1. Totipotensi adalah kemampuan sel untuk tumbuh dan berkembang membentuk tanaman lengkap dalam suatu medium yang mengandung unsur hara dan zat pengatur tumbuh yang sesuai didalamnya. 2. Jenis kultur jaringan antara lain sebagai berikut : a. Meristem culture b. Pollen culture/anther culture c. Protoplas culture d. Chloroplast culture e. Somatic cross 3. Syarat kultur jaringan terdiri dari : 1. Pemilihan Eksplan, 2. Pemilihan Media, dan 3. Pemilihan Lingkungan. 4. Proses atau tahapan kultur jaringan terdiri dari : 1. Pemilihan serta Persiapan Tanaman Induk yakni sebagai Sumber Eksplan, 2. Inisiasi Kultur, 3. Sterilisasi, 4. Multiplikasi, 5. Pemanjangan Tunas, Induksi, dan Perkembangan Akar, dan 6 Aklimatisasi. 5. Masalah pada kultur jaringan : a. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus, dan lain-lain. Agar terhindar dari kontaminasi maka langkah-langkah pelaksanaan-nya harus mengikuti prosedur yang benar dan dalam keadaan steril. b. Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan cara mengabsorbsi fenol penyebab pencoklatan dengan arang aktif. 6. Kelebihan : a. Kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit tanaman yang banyak dalam waktu singkat. b. Tidak memerlukan tempat yang luas. c. Tidak tergantung pada musim sehingga bisa dilaksanakan sepanjang tahun. 7. Kekurangan : a. Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam laboratorium dan menggunakan bahan kimia. b. Memerlukan keahlian khusus.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

64

D. Penugasan Mandiri Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) 3 A. Kompetensi Dasar 3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan. B. Indikator 3.3.6 Menganalisis sifat totipotensi dikaitkan dengan kultur jaringan tumbuhan (C4) C. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menganalisis sifat totipotensi dikaitkan dengan kultur jaringan tumbuhan Cara kerja : 1. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan benar ! 2. Kerjakan secara kelompok ! Nama Kelompok : Kelas : 1. Apakah yang dimaksud dengan sifat totipotensi ? 2. Mengapa kultur jaringan hanya dapat dilakukan pada tumbuhan tidak pada hewan ? 3. Apa saja jenis-jenis kultur jaringan ?

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

65

E. Latihan Soal Soal Uraian 3 Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar ! 1. Jelaskan syarat kultur jaringan ? 2. Perhatikan gambar proses kultur jaringan di bawah ini !

Sebutkan proses kultur jaringan sesuai dengan gambar diatas ? 3. Jelaskan masalah dari kultur jaringan ? 4. Jelaskan manfaat dari kultur jaringan ? 5. Jelaskan kerugian dari kultur jaringan ?

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

66

F. Penilaian Diri No 1

Pertanyaan Apakah

kamu

dapat

memahami

Jawaban sifat

Iya

Tidak

Apakah kamu memahami sifat totipotensi dan

Iya

Tidak

Iya

Tidak

totipotensi dan kultur jaringan ? 2

teknik kultur jaringan melalui gambar ? 3

Apakah kamu dapat menyajikan hasil diskusi berupa peta konsep tentang sifat totipotensi dan kultur jaringan ?

Bila semua jawaban “Iya” maka kamu bisa melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya. Bila ada jawaban "Tidak", maka kamu segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak".

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

67

Evaluasi Evaluasi Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan menyilang (X) disalah satu jawaban A, B, C, D, E yang benar dan tepat ! 1. Jaringan tumbuhan yang sel-selnya aktif membelah secara mitosis, yaitu.. a. Epidermis b. Meristem c. Parenkim d. Kolenkim e. Sklerenkim 2. Bagian yang berperan dalam pertumbuhan dan diferensiasi ujung batang, ujung lateral, dan ujung akar adalah.... a. Meristem lateral b. Meristem interkalar c. Promeristem d. Meristem sekunder e. Meristem apikal 3. Aktivitas meristem primer akan mengakibatkan .... a. Pemanjangan batang dan akar b. Akar dan batang akan bertambah besar c. Terbentuknya lapisan pelindung gabus pada batang d. Terbentuknya lingkaran tahun pada batang dikotil e. Munculnya bunga pada ruas batang

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

68

4. Tumbuhan yang masih muda walaupun belum berkayu tetapi dapat tumbuh tegak. Jaringan yang memberikan kekuatan pada tumbuhan yang masih muda adalah .... a. Parenkim b. Sklerenkim c. Kolenkim d. Epidermis e. Xilem dan floem 5. Sebuah batang disayat melingkar dari kulit ke kayunya, ternyata bagian tanaman sebelah atas sayatan tetap segar. Hal ini membuktikan .... a. Kulit kayu tidak dapat mengangkut air dengan cukup b. Kulit kayu dapat mengangkut air dengan cukup c. Bagian kayu tidak dapat mengangkut air dengan cukup d. Bagian kayu dapat mengangkut air dengan cukup e. Bagian kayu dapat mengangkut hasil fotosintesis dengan baik 6. Tanaman Boehmeria sp. dapat dimanfaatkan untuk membuat serat kain. Serat tersebut merupakan .... a. Jaringan mesofil b. Jaringan parenkim c. Jaringan pengangkut d. Sel batu e. Serabut sklerenkim 7. Bayu melakukan pengamatan irisan melintang batang tumbuhan dikotil menggunakan mikroskop. Pada pengamatannya Bayu menemukan jaringan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Selnya bersegi banyak. 2. Mempunyai banyak ruang antar sel 3. Dinding sel tipis 4. Terdapat vakuola yang besar

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

69

Berdasarkan ciri-ciri yang diperoleh, Bayu dapat menyimpulkan bahwa jaringan tersebut berfungsi sebagai … a. Tempat menyimpan cadangan makanan b. Tempat terjadi fotosintesis c. Pelindung jaringan di bagian dalam d. Pengangkut hasil-hasil fotosintesis e. Tempat pertukaran gas 8. Perhatikan gambar dibawah ini !

Bagian yang berfungsi untuk pertumbuhan sekunder adalah yaitu nomor .... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 dan 6

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

70

9. Perhatikan gambar berikut !

Bagian yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas adalah nomor... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 10. Perhatikan gambar berikut !

Fungsi organ bunga tersebut adalah.. a. Titik tumbuh primer b. Titik tumbuh sekunder c. Organ perkembangbiakan vegetatif d. Organ perkembangbiakan generatif e. Tempat menyimpan zat makanan

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

71

11. Berikut ini adalah ciri-ciri dari akar monokotil, kecuali .... a. Merupakan akar serabut b. Letak xilem dan floem berselang-seling menurut jari-jari c. Batas antara ujung akar dan kaliptra tidak jelas d. Tidak memiliki kambium e. Terdapat empulur di pusat akar 12. Struktur anatomi batang monokotil dan dikotil berbeda dalam hal-hal berikut, kecuali.... a. Letak epidermis b. Letak korteks c. Letak jaringan pengangkut d. Struktur jaringan dasar e. Struktur empulur 13. Berikut ini yang bukan ciri-ciri batang dikotil adalah.... a. Batang bercabang-cabang b. Letak jaringan pengangkutnya teratur c. Memiliki meristem lateral d. Bagian korteks dan silinder pusat dapat dibedakan e. Jaringan pengangkutnya dikelilingi oleh seludang berkas pengangkut 14. Bagian daun yang dapat melakukan proses fotosintesis adalah .… a. Xilem, epidermis, dan floem b. Epidermis, mesofil palisade, dan stomata c. Sel penjaga, epidermis, dan mesofil spons d. Mesofil palisade, mesofil spons, dan sel penjaga e. Xilem, mesofil palisade, dan mesofil spons

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

72

15. Perhatikan ciri-ciri daun berikut : 1. Pertulangan daun menjari. 2. Mesofil daun tidak berkembang. 3. Tipe jaringan pengangkut kolateral tertutup. 4. Terdapat palisade dan spons. 5. Tipe daun umumnya isobilateral. Pernyataan yang benar tentang daun monokotil adalah .... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 3, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 5 e. 3, 4, dan 5 16. Proses pembentukan serbuk sari berlangsung di dalam .… a. Kepala putik b. Tangkai putik c. Kaliks d. Ruang serbuk sari e. Tangkai sari 17. Berikut ini adalah bagian-bagian bunga : 1. Mahkota 2. Kelopak 3. Benang sari 4. Putik Bunga Melati disebut bunga lengkap, karena memiliki bagian-bagian .... a. 1 dan 2 saja b. 1, 2, dan 3 saja c. 2 dan 4 saja d. 2, 3, dan 4 saja e. 1, 2, 3, dan 4

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

73

Kunci Jawaban Kunci Jawaban a. Kegiatan Pembelajaran 1 1. Pilihan ganda 1 No

Pilihan jawaban

Skor

1

D

1

2

C

1

3

D

1

4

E

1

5

D

1

6

D

1

7

E

1

8

D

1

Jumlah skor

8

2. Uraian 1 No

Jawaban

Skor

1

terdiri dari sel-sel hidup, berbentuk persegi panjang sel-sel rapat dan

5

tidak memiliki ruang antar sel terletak di paling luar bagian tumbuhan dapat bermodifikasi menjadi berbagai macam organ 2

Pertumbuhan primer terjadi karena adanya aktivitas di jaringan apikal

10

(meristematik primer). Pertumbuhan meristematik terjadi pada : 1. Daerah pembelahan, berada di bagian ujung akar dan ujung batang 2. Daerah pemanjangan, terletak setelah daerah pembelahan. Di daerah ini, sel akan mengalami pemanjangan dan pembesaran. 3. Daerah diferensiasi, daerah yang sel-selnya mengalami perubahan fungsi menjadi jaringan yang lebih kompleks. 3

Jaringan yang dirusak adalah jaringan pembuluh angkut (xylem,

10

floem). Alasannya : 1. Benalu mendapatkan air dan unsur hara dari jaringan pembuluh angkut (xylem, floem) pada batang tanaman inangnya. E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

74

2. Benalu mempunyai akar haustorium untuk menembus jaringan epidermis, dan masuk ke jaringan pembuluh angkut inang. Kemudian haustorium menghisap air dan unsur hara tanaman inang dan digunakan untuk proses fotosintesis 4

Jaringan yang lebih dulu berwarna merah adalah jaringan xylem

10

alasannya : 1. Larutan eosin yang menunjukkan warna merah merupakan indikator adanya air dan unsur hara atau mineral pada jaringan tumbuhan. 2. Batang yang direndam eosin berwarna merah, karena jaringan yangg berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar melewati batang menuju organ fotosintesis adalah xylem, jadi jaringan yang terlebih dahulu berwarna merah adalah xylem 5

Stomata dapat membuka dan menutup, aktivitas membuka dan

10

menutup ini berhubungan dengan aktivitas tekanan turgiditas sel penjaga. Aktivitas membuka dan menutup stomata sangat penting bagi proses transpirasi dan respirasi tumbuhan. Mekanismenya adalah: Apabila sel penutup menyerap air secara osmosis, maka sel-sel tersebut akan mengembang yang menyebabkan stomata terbuka. Stomata terbuka akan menghirup karbondioksida dan mengeluarkan oksigen serta air. Sedangkan, apabila sel penjaga kehilangan air, secara osmosis, maka sel-sel tersebut mengkerut dan menyebabkan stomata menutup tidak mengeluarkan oksigen dan air.Sehingga untuk menghadapi kondisi kekeringan, stomata akan tertutup untuk mengurangi penguapan air. Jumlah skor maksimum

45

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat didalam e-modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

75

Nilai =

Jumlah Skor Perolehan Jumlah Skor Maksimum

X 100

Konversi tingkat penguasaan : 90 - 100 = baik sekali 80 - 89 = baik 70 - 79 = cukup < 70 = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 70 atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Jika masih di bawah 70, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai. b. Kegiatan Pembelajaran 2 1. Pilihan ganda 2 No

Pilihan jawaban

Skor

1

A

1

2

A

1

3

D

1

4

A

1

5

E

1

6

C

1

7

D

1

8

A

1

9

A

1

10

E

1

Jumlah skor maksimum

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

10

76

2. Uraian 2 No

Jawaban

Skor

1

Epidermis monokotil terdiri atas selapis sel yang

10

tersusun rapat. Epidermis memiliki dinding sel yang tipis sehingga mudah dilewati oleh air. Epidermis disebut juga epiblem. 2

Tumbuhan

dikotil

bisa

semakin

besar

karena

10

mengalami pertumbuhan sekunder. Jaringan yang menyebabkan batang semakin besar adalah kambium. 3

1. Kutikula

10

2. Jaringan tiang 3. Jaringan bunga karang 4. Jaringan mesofil 5. Stomata 6. Sel penjaga 7. Epidermis atas 8. Xilem 9. Floem 10. Berkas pembuluh angkut 4

perbedaan :

10

a. Akar monokotil umumnya adalah akar serabut, dengan batas antara ujung akar dan tudung akar yang tampak jelas. Struktur dalam akar monokotil adalah epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. b. Akar dikotil umumnya berupa akar tunggang, dengan batas antara ujung akar dan tudung akar yang tidak jelas. Struktur dalam dari akar dikotil adalah epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

77

5

- Bunga monokotil :

10

1. Memiliki bagian kelompok dalam kelipatan 3 seperti 6 atau 9 2. Mempunyai benang sari dalam kombinasi dari 3 3. Contoh: bunga lily, bunga jagung - Bunga dikotil 1. Memiliki bagian kelompok dalam kelipatan 4 atau 5 seperti 8 atau 10 2. Mempunyai benang sari dalam kelipatan 4 atau 5 3. Contoh: bunga mawar, bunga mangga Jumlah skor maksimum

50

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat didalam e-modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2 Nilai =

Jumlah Skor Perolehan Jumlah Skor Maksimum

X 100

Konversi tingkat penguasaan : 90 - 100 = baik sekali 80 - 89 = baik 70 - 79 = cukup < 70 = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 70 atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Jika masih di bawah 70, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

78

c. Kegiatan Pembelajaran 3 1. Uraian 3 No 1

Jawaban

Skor

1. Pengaturan udara dan pH yang baik.

10

2. Penggunaan medium dengan komposisi nutrisi yang cocok. Media yang cocok memengaruhi pertumbuhan eksplan (bagian tanaman yang dikultur) yang telah ditanam untuk menjadi plantlet (tanaman kecil). 3. Pemilihan eksplan, yaitu bagian tanaman yang akan dikultur memiliki kondisi baik, misalnya jaringan meristem pada tunas muda di bagian pucuk atau di ketiak daun dan di ujung akar. Strilisasi eksplan dilakukan di dalam sebuah alat aseptik yang disebut laminar air flow cabinet. 4. Semua dilakukan dalam lingkungan yang steril. Hal ini untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh jamur, virus, atau bakteri. 2

Proses atau tahapan kultur jaringan terdiri dari : 1.

10

Pemilihan serta Persiapan Tanaman Induk yakni sebagai Sumber Eksplan, 2. Inisiasi Kultur, 3. Sterilisasi, 4. Multiplikasi, 5. Pemanjangan Tunas, Induksi, dan Perkembangan Akar, dan 6 Aklimatisasi. 3

1. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus, dan lain-lain.

10

Agar terhindar dari kontaminasi maka langkahlangkah pelaksanaan-nya harus mengikuti prosedur yang benar dan dalam keadaan steril. 2. Browning dengan

(pencoklatan), cara

untuk

mengabsorbsi

mengatasinya

fenol

penyebab

pencoklatan dengan arang aktif. 4

1. Menghasilkan keturunan baru sesuai yang diinginkan,

5

misalnya tanaman yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

79

2. Mendapatkan benih yang baik, banyak, dan identik semuanya dalam waktu singkat. 3. Dapat digunakan untuk menciptakan varietas baru. 5

1. Tidak ada keragaman genetik pada tanaman anakan

10

Tanaman anakan yang dihasilkan akan sama persis karena merupakan klone dari induk. Meski ini bermanfaat menghasilkan tanaman yang seragam ini juga beresiko jika ada wabah penyakit. Karena materi genetik tanaman anakan sama persis, bila ada satu tanaman terkena penyakit maka tanaman lain juga beresiko terkena penyakit yang sama. 2. Tidak dapat menghasilkan varietas baru Karena tidak adanya penyerbukan, maka tidak bisa dilakukan persilangan untuk membentuk variasi tanaman baru. Sehingga tanaman hibrida jenis baru tidak bisa dihasilkan dengan metode vegetatif buatan. 3. Akar tanaman dari metode seperti pencangkokan lebih lemah Akar yang dihasilkan dari pembenihan tanaman akan memiliki akar yang lebih kuat dan tumbuhan umumnya lebih sehat dan berumur panjang dibandingkan tanaman hasil perkembangbiakan vegetatif buatan Jumlah skor maksimum

45

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat didalam e-modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

80

Nilai =

Jumlah Skor Perolehan Jumlah Skor Maksimum

X 100

Konversi tingkat penguasaan : 90 - 100 = baik sekali 80 - 89 = baik 70 - 79 = cukup < 70 = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 70 atau lebih, Anda dapat meneruskan mengerjakan soal evaluasi. Jika masih di bawah 70, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai. d. Evaluasi No

Pilihan jawaban

Skor

1

B

1

2

E

1

3

A

1

4

C

1

5

D

1

6

E

1

7

A

1

8

C

1

9

E

1

10

D

1

11

C

1

12

E

1

13

E

1

14

D

1

15

B

1

16

D

1

17

E

1

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

81

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat didalam modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap semua materi yang sudah diajarkan pada soal evaluasi ini.

Nilai =

Jumlah Skor Perolehan Jumlah Skor Maksimum

X 100

Konversi tingkat penguasaan : 90 - 100 = baik sekali 80 - 89 = baik 70 - 79 = cukup < 70 = kurang

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

82

Daftar Pustaka Daftar Pustaka Irnaningtyas. (2016). Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang Disempurnakan Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga.

N. Ayub, H. Karim, & Syamsiah , 2021. Jenis-jenis Trikoma pada Tumbuhan Solanaceae, Malvaceae dan Asteraceae sebagai Sumber Bahan Praktikum pada Materi Anatomi Tumbuhan.

Biology

Teaching

and

Learning.

4(2),

102-112.

https://ojs.unm.ac.id/btl/article/view/25885/13073.

Nurhayati, N. 2014. Biologi untuk SMA Kelas XI. Bandung : Yrama Widya.

Pujianto, S & Ferniah, R.S. (2016). Menjelajah Dunia Biologi SMA/MA kelas XI. Jakarta : Tiga

W. Sari & Herkules, 2017. Analisis Struktur Stomata Pada Daun Beberapa Tumbuhan Hidrofit Sebagai Materi Bahan Ajar Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan. jurnal biosains. 16(3), 156-161. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/biosains/article/view/8114.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

83

Biografi Penulis Biografi Penulis Muhammad Insannul Adi Prakoso lahir di Pangkalan Bun Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat pada tanggal 18 Maret 1999. Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar di SDN 5 Raja, SMPN 1 Arut Selatan, SMAN 1 Pangkalan Bun Jurusan

IPA.

Sekarang

berkuliah

di

Universitas

Muhammadiyah Jember Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. E-Modul Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan ini merupakan tugas untuk memenuhi syarat penyelesaian S1 Pendidikan Biologi dengan dosen pembimbing Ibu Novy Eurika, S.Si., M.Pd dan Bapak Dr. Ali Usman, M.Pd. E-Modul Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan ini disusun dengan harapan siswa dapat memahami materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dengan mudah dan bisa membantu belajar siswa di rumah.

E-Modul Biologi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

84

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.