04 KURIKULUM PENDIDIKAN AUD Flipbook PDF

04 KURIKULUM PENDIDIKAN AUD

59 downloads 119 Views 866KB Size

Story Transcript

PRODI S-1 MPI

1

KURIKULUM PENDIDIKAN AUD

v Kemampuan Akhir Tiap Pertemuan : Mahasiswa mampu memahami Manajemen Pendidikan AUD v Indikator : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan difinisi kurikulum melalui diskusi kelompok. 2. Mahasiswa dapat menguraikan sejarah perkembangan kurikulum di indonesia melalui iteratur 3. Mahasiswa dapat menguraikan kedudukan kurikulum dalam pendikan melalui literatur 4. Mahasiswa dapat menjelaskan landasan manajemen kurikulum melalui berbagai literatur 5. Mahasiswa dapat menguraikan pengembangan kurikulum melalui mini riset 6. Mahasiswa dapat menguraikan tugas kepala sekolah dan guru dalam manajemen kurikulum mini riset 7. Mahasiswa dapat menguraikan pembagian beban atau tugas mengajar guru melalui mini riset v Penilaian Kriteria & Bentuk : Kognitif Kriteria: Ketepatan, penguasaan, dan sistematika. Bentuk non-tes: Presentasi Sikap Observasi: Respon sikap terhadap diskusi kelompok

2

KURIKULUM PENDIDIKAN AUD

v Bahan Kajian/Materi Pembelajaran : 1) Difinisi kurikulum 2) Sejarah perkembangan kurikulum di indonesia 3) Kedudukan kurikulum dalam pendikan 4) Landasan manajemen kurikulum 5) Pengembangan kurikulum 6) Tugas kepala sekolah dan guru dalam manajemen kurikulum 7) Pembagian beban atau tugas mengajar guru v Metode : Ceramah interaktif, brainstorming, dan diskusi v Konten Unity Sciences dan Moderasi Beragama : Integrasi nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal v Pengalaman Belajar : 1) Mendengarkan materi yang disampaikan keompok 2) Memberikan pertanyaan terkait dengan materi perkuliahan yang kemudian didiskusikan bersama dikelas dengan dipandu dosen 3) Setiap Kelompok membuat peta konsep tentang materi yang telah dipelajari 4) Masing-masing kelompok membacakan kesimpulan materi yang telah dipelajari 5) Mereview jurnal yang berkaitan dengan materi v Alokasi Waktu : TM 150`

3

DEFINISI KURIKULUM

Secara bahasa Kurikulum berasal dari bahas latin, curriculum yang mempunyai arti bahan pengajaran. Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, kata kurikulum berarti perangkat mata pelajaran yang diberikan pada lembaga pendidikan, atau perangkat mata kuliah bidang khusus. Dalam penggunaan bahasa pada pendidikan Islam menggunakan kata manhaj didalam penyebutan sebuah istilah kurikulum, yang mempunyai arti sebagai rencana pengajaran, jalan yang terang, atau jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupannya.

4

DEFINISI KURIKULUM

Pendapat Ahli

Definis Kurikulum

UU RI No 20 Tahun 2003

Seperangkat rencana dan juga pengaturan tentang tujuan, isi, serta bahan pengajaran dan juga cara yang akan digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan suatu pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan pendidikan nasional

Daniel Tanner dan Laurel Tanner

suatu pengalaman pembelajaran yang terarah dan juga terencana dengan secara terstuktur serta tersusun dengan melalui proses rekontruksi pengetahuan serta pengalaman dengan secara sistematis yang berada dibawah pengawasan suatu lembaga pendidikan sehingga pelajar itu memiliki suatu motivasi dan juga minat belajar.

Inlow (1966)

suatu usaha menyeluruh yang dirancang khusus oleh sekolah dalam membimbing murid-muridnya memperoleh hasil dari suatu kegiatan pelajaran yang telah ditentukan.

Good V. Carter (1973)

suatu kelompok pengajaran yang sistematik atau juga yang urutan subjek yang dipersyaratkan untuk dapat lulus atau juga sertifikasi dalam pelajaran mayor

5

DEFINISI KURIKULUM

Pendapat Ahli

Definis Kurikulum

Grayson (1978)

perencanaan untuk mendapatkan suatu pengeluaran (out-comes) yang diharapkan dari suatu proses pembelajaran.

Abudin Nata

secara umum pengertian kurikulumini dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu pengertian kurikulum secara sempit dan luas.

Crow

rancangan pengajaran yang sinya sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis yang diperlukan sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu progam pendidikan tertentu.

Abdurrahman Shalih

Sejumlah mata pelajaran yang disiapkan berdasarkan rancangan yang sistematik dan koordinatif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang direncanakan.

Omar Muhammad

jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik atau guru latih dengan orangorang yang dididik dan di latihnya untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap mereka.

Hasan Langgulung

sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian baik yang berada di dalam maupun luar kelas yang dikelola oleh sekolah.

6

SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA

Bagi kebanyakan masyarakat kita, barangkali sebagian besar dari mereka pada umumnya belum mengetahui secara rinci bagaimana sejarah perjalanan kurikulum yang digunakan pada sistem pendidikan di negara kita. Pemahaman mereka pada umumnya hanya terbatas pada pengertian bahwa kurikulum yang digunakan di sekolah saat ini adalah kurikulum yang tidak pernah mengalami perubahan. Padahal selama ini Indonesia telah melakukan beberapa kali pergantian kurikulum yang digunakan. Dalam artikel ini akan digambarkan secara singkat kronologis pemberlakuan kurikulum pendidikan di Indonesia sejak kemerdekaan hingga saat ini.

7

KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN

Mutu lulusan, dipengaruhi oleh mutu kegiatan belajar mengaajar, sedangkan mutu kegiatan belajar ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain peserta didik, kurikulum, pendidik, dan tenaga pendidikan, saranaprasarana, menejemen dan lingkungan, yang saling terkait satu sama lain, yang merupakan subsitem dalam sistem pembelajaran. Apabila mutu lulusanya baik, dapat diprediksi bahwa mutu kegiatan belajar mengajarnya baik, input siswa, kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasana, pengolahan dana, manejemen, dan lingkunganya memadai. Akan tetapi, dari berbagai faktor tersebut, kurikulum mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh pendidikan (Widyastono, 2015).

8

KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN

Adapun Kedudukan kurikulum dalam pendidikan adalah sebagaim konstruk yang dibangun untuk mentransfer apa yang sudah terjadi di masa lalu kepada generasi berikutnya untuk dilestarikan, diteruskan, atau dikembangkan, jawaban untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial yang berkenaan dengan pendidikan dan untuk membangun kehidupan masa depan dimana masa lalu, masa sekarang, dan berbagai rencana pengembangan serta pembangunan bangsa dijadikan dasar untuk mengembangkan kehidupan masa depan, serta sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No, 20 Tahun 2003) (Widyastono, 2015).

9

LANDASAN MANAJEMEN KURIKULUM Manajemen kurikulum sebagai suatu disiplin ilmu memiliki landasan-landasan atau dasar sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada pasal 36 ayat 2 disebutkan bahwa “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan siswa.” 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada pasal 17 ayat 1 dinyatakan bahwa “Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.” Serta ayat 2 yang menegaskan bahwa “Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK, serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.”8

10

LANDASAN MANAJEMEN KURIKULUM

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan pendidikan dasar dan menengah. Dalam permendiknas tersebut dijelaskan mengenai kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, serta kalender pendidikan yang menjadi standar pendidikan nasional. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Permendiknas ini berisi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan jenjang pendidikan.

11

PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA

§

Perubahan Kurikulum merupakan konsekuensi dan implikasi dari terjadinya perubahan; Politik, Sosial, Budaya, Ekonomi dan IPTEK. “ https://binus.ac.id/character-building/2020/12/sejarah-perjalanan-kurikulum-pendidikan-indonesia/

12

TUGAS KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KURIKULUM

1. Menyusun perencanaansekolah madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan; 2. Mengembangkanorganisasi sekolah madrasah sesuai dengan kebutuhn; 3. Memimpinsekolah madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah madrasahsecara optimal; 4. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah madrasahmenuju organisasi pembelajaran pesertaa didik; 5. Menciptakan budaya dan iklimsekolah madrasah yang kondusif dan inovasif bagi pembelajaran peserta didik; 6. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusiasecara optimal; 7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah madrasah dalamrangka pendayagunaan secara optimal; 8. Mengelola hubungan sekolah madrasah dan masyarakat dalam rangka pendirian dukungan ide, sumber belajar, dan pembinaan sekolah madrasah; 9. Mengelola peserta didik dalamrangka penerimaan peserta didik baru serta penempatan dan pengembangankapasitas peserta didik;

13

TUGAS KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KURIKULUM

10. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan penidikan nasional; 11. Mengelolakeuangan sekolah madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel,transparan, dan efisien; 12. Mengelola ketatausahaan sekolah madrasah dalammendukung pencapaian tujuan sekolah madrasah; 13. Mengelola unit layanankhusus sekolah madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik disekolah madrasah; 14. Mengelola sistem informasisekolah madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilankeputusan; 15. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah madrasah; 16. Melakukan monitoring,evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program sekolah madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjut.

14

TUGAS GURU DALAM MANAJEMEN KURIKULUM

1. Sebagai pelaksana. Tugas guru adalah menerapkan kurikulum yang ada. Dalam pengembangan kurikulum, guru dianggap sebagai tenaga teknis yang bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan berbagai peraturan yang ada. 2. Menyelaraskan kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik serta kebutuhan masyarakat. Guru memiliki wewenang untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan lokal dan detail sekolah. 3. Sebagai pengembang kurikulum. Guru memiliki kewenangan untuk merancang kurikulum. Guru tidak hanya dapat menentukan tujuan dan isi pengajaran, tetapi juga memutuskan strategi mana yang akan dikembangkan dan sistem penilaian mana yang akan digunakan. Sebagai pengembang kurikulum, guru dapat mengembangkan kurikulum sepenuhnya sesuai dengan karakteristik, misi, dan visi sekolah, serta sesuai dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa. 4. Sebagai peneliti kurikulum. Peran ini dijalankan dalam konteks tugas profesional oleh guru yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam peran ini, guru bertanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum.

15

TUGAS GURU DALAM MANAJEMEN KURIKULUM

Kewajiban seorang guru pun sudah diatur dan dijelaskan dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal (20) yang meliputi: 1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; 2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; 3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; 4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan 5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

16

BEBAN KERJA (MENGAJAR) GURU

Beban kerja guru sudah diatur dalam UndangUndang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 35 ayat (2) yang menyatakan bahwa : “Beban kerja guru mengajar sekurangkurangnya 24 jam dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka perminggu.” Seorang guru harus memenuhi beban kerja paling sedikit 24 jam dan paling banyak 40 jam dalam seminggu secara tatap muka. Dalam melaksanakan tugas pokok yang terkait langsung dengan proses pembelajaran, guru hanya melaksanakan tugas mengampu 1 (satu) jenis mata pelajaran saja, sesuai dengan kewenangan yang tercantum dalam sertifikat pendidiknya.

17

BEBAN KERJA (MENGAJAR) GURU

Hal tersebut di tambah lagi dengan isi dari PP No. 74 Tahun 2008 bab IV Pasal (52) Tentang guru yang menyatakan bahwa beban guru meliputi: 1. Kegiatan pokok: 2. Merencanakan pembelajaran; 3. Melaksanakan pembelajaran; 4. Menilai hasil pembelajaran; 5. Membimbing dan melatih peserta didik; dan 6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja Guru.

18

STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN AUD

Struktur Kurikulum pada PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA), terdiri atas: 1. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak. Kegiatan perlu didukung oleh penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak. 2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila. Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD). Penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD. Alokasi waktu pembelajaran di PAUD usia 4 - 6 tahun paling sedikit 900 (sembilan ratus) menit per minggu. Alokasi waktu di PAUD usia 3 - 4 tahun paling sedikit 360 (tiga ratus enam puluh) menit per minggu.

19

-

20

LATIHAN

Kerjakan Soal berikut : 1. Jelaskan definisi kurikulum! 2. Jelaskan sejarah perkembangan kurikulum di indonesia! 3. Jelaskan Kedudukan kurikulum dalam pendidikan! 4. Sebutkan landasan manajemen kurikulum? 5. Jelaskan Pengembangan kurikulum di Indonesia! 6. Sebutkan tugas kepala sekolah dalam manajemen kurikulum? 7. sebutkan tugas guru dalam manajemen kurikulum? 8. Jelaskan Pembagian beban atau tugas mengajar guru!

21

22

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.