Copy of PARADIGMA FILOSOFI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA DALAM MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH UNTUK MEWUJUDKAN PROF Flipbook PDF

Copy of PARADIGMA FILOSOFI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA DALAM MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH UNTUK MEWUJUDKAN PROF

2 downloads 116 Views 16MB Size

Recommend Stories


Manual Maestría Karuna Ki
Manual Maestría Karuna Ki Apuntes para Sintonizacion de la Maestra Terapeuta Anna Ramon Pinto www.annamorah.com [email protected] 687307264 1

Fallecimiento del Prof. Enrique Di Carlo 1 María Cristina Melano
Fallecimiento del Prof. Enrique Di Carlo1 María Cristina Melano En el día de ayer, 3 de setiembre, falleció el Prof. Enrique Di Carlo. Titulado como f

INSTITUTO I)F. ANATOMIA I'ATOI.OGICA "TKLKMACO SUSSINT Director. Prof. l'edko T. KI,fZAI,DK CIRCULACION RENAL
INSTITUTO I)F. ANATOMIA I'ATOI.OGICA "TKLKMACO SUSSINT Director. Prof. l'EDKO T. KI,fZAI,DK CIRCULACION RENAL (CONTRIBUCION AL ESTUDIO DE LOS V A S O

Electronic copy available at:
2.....................................................................................................................................................

16 Page 1 of 46 EXHIBIT B-1. (Spanish language copy of the Homologation Order)
Case 16-10754-KJC Doc 143-3 Filed 11/18/16 Page 1 of 46 EXHIBIT B-1 (Spanish language copy of the Homologation Order) Case 16-10754-KJC Doc 143

Story Transcript

PARADIGMA FILOSOFI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA DALAM MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH UNTUK MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


ROSNAIDAH, S.Pd MUKHLIS, S.Pd., M.Pd Perkenalkan! CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7 SMP NEGERI 2 WATAMPONE KABUPATEN BONE MARSA, S.Si., M.Pd


TOPIK Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan Keyakinan Kelas Kebutuhan Dasar Manusia Restitusi: 5 Posisi Kontrol dan Restitusi: Segitiga Restitus Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal


TUJUAN : Memahami konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep budaya dan lingkungan positif di sekolah yang berpihak pada murid. Menjelaskan makna Disiplin Positif, dan mengamati penerapannya di lingkungannya, serta kaitan Teori Kontrol dengan 3 Motivasi Perilaku Manusia. Menjelaskan pentingnya memilih dan menentukan nilai-nilai kebajikan yang akan diyakini dan disepakati seluruh warga sekolah, sehingga kelak tercipta sebuah budaya positif.


FILOSOFI PENDIDIKAN MENURUT KHD


G u r u s e b a g ai pamong M e n e r a p k a n s i s t e m a m o n g, t i d a k l a g i m e n u n t u t, t e t a p i m e n u n t u n m u r i d m e n e r a p k a n p o l a a s i h, a s u h, d a n a s a h s e s u a i d e n g a n p e r k e m b a n g a n m u r i d u n t u k m e n c a p a i k o d r a t n y a d e n g a n m e n e r a p k a n p a t r a p t r i l o k a, d i d e p a n m e nj a d i t e l a d a n, d i t e n g a h m e nj a d i p e n d o r o n g, d i b e l a k a n g m e n g a m a t i p e r k e m b a n g a n a n a k 1 .


Ko d r a t ala m d a n k o d r a t z a m a n 2. G u r u h a r u s m e m b a c a k a r a kt e r m u rid n y a d e n g a n b a k a t d a n p o t e n sin y a m a sin g - m a sin g s e s u ai tuntutan alam dan zamannya. Sumber belajar bukan hanya b u k u d a n m o d ul n a m u n d a p a t b e r b a sis IT d a n linkgungan


B u di p ek e rti B u d i p e k e rt i m e r u p a k a n k e s e i m b a n g a n a n t a r a c i p t a, k a r s a, d a n k a r y a. D e n g a n m e n g i n t e g r a s i k a n k e a r i fa n lo k al dan budaya dapat m e n u m b u h k a n p e n d i d k a n k a r a kt e r s e s u a i p r ofil p elaj a r p a n c a s ila y a i t u m a n u s i a y a n g m a n d i r i , k r e a t i f, b e r i n o v a s i , b e r k a r y a, b e r b u d i p e k e rt i lu h u r s e h i n g g a m e nj a d i a n a k b a n g s a y a n g d a h s y a t.


P e m b e l a j a r a n s e s u ai kebutuh a n m u rid Pe m b elaj a r a n y a n g b e r h a m b a p a d a m u rid m e n e k a n k a n p a d a k e b u t u h a n m u rid d a n m e miliki esensi bahwa setiap murid memiliki keunikan masing- masing dan seharusnya belajar sesuai kesenangan mereka. Melalui pembelajaran berdifferensiasi, setiap murid difasilitasi untuk mengembangkan potensi terbaiknya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid.


Budaya positif yang tercakup dalam pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah watak/karakter yang merupakan pencerminan dari diri murid, kodrat yang mereka miliki dari lahir yang mereka bawa dan bisa dijadikan budaya positif di sekolah. Dalam hal ini guru sebagai penuntun murid dalam mengembangkan watak dan karakter mereka, guru hanya bisa mengontrol dan menuntun mereka menjadi lebih baik dan bukan mengubah kodrat yang mereka miliki.


Perubahan paradigma stimulus respon melawan Teori Kontrol Arti disiplin dan 3 motivasi Perliaku Manusia Untuk dapat memunculkan dan mengembangkan budaya positif di sekolah kita akan mengeksplore Konsep Budaya postif yang terdiri dari :


Ada A dan B (Anda dan teman Anda). Sobeklah secarik kertas kecil, tuliskan benda atau sesuatu yang sangat berharga untuk Anda. Letakkan di salah satu tangan Anda dan genggam benda/sesuatu tersebut dengan segala daya. Buatlah sebuah kepalan. Teman Anda (B) akan mencoba dengan sekuat tenaga, dengan berbagai cara untuk meminta Anda memberikan benda tersebut. B bisa membujuk, mengancam, menghardik, merayu, menyuap, apa saja agar dapat membuka kepalan tangan Anda. Apa yang terjadi? Dalam kegiatan ini siapa yang memegang kendali untuk menutup dan memegang kendali tangan? Perubahan Paradigma Kegiatan Kepalan Tangan


Ilusi guru mengontrol murid. Perubahan Paradigma Teori Kontrol/Teori Pilihan (Ilusi Kontrol) Pada dasarnya kita tidak dapat memaksa murid untuk berbuat sesuatu jikalau murid tersebut memilih untuk tidak melakukannya. Walaupun tampaknya kita sedang mengontrol perilaku murid tersebut, hal ini karena murid tersebut sedang mengizinkan dirinya dikontrol. Saat itu bentuk kontrol guru menjadi kebutuhan dasar yang dipilih murid tersebut. Teori Kontrol menyatakan bahwa semua perilaku memiliki tujuan, bahkan terhadap perilaku yang tidak disukai.


Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan karakter. Menggunakan kritik dan rasa bersalah untuk mengontrol murid menuju pada identitas gagal. Mereka belajar untuk merasa buruk tentang diri mereka. Mereka mengembangkan dialog diri yang negatif. Kadang kala sulit bagi guru untuk mengidentifikasi bahwa mereka melakukan perilaku ini, karena seringkali guru cukup menggunakan suara halus untuk menyampaikan pesan negatif.


Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan bermanfaat Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk memaksa. Menggunakan kritik dan rasa bersalah untuk mengontrol murid menuju pada identitas gagal. Mereka belajar untuk merasa buruk tentang diri mereka. Mereka mengembangkan dialog diri yang negatif. Kadang kala sulit bagi guru untuk mengidentifikasi bahwa mereka melakukan perilaku ini, karena seringkali guru cukup menggunakan suara halus untuk menyampaikan pesan negatif. Banyak orang dewasa yang percaya bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk membuat murid-murid berbuat hal-hal tertentu. Apapun yang dilakukan dapat diterima, selama ada sebuah kemajuan berdasarkan sebuah pengukuran kinerja. Pada saat itu pula, orang dewasa akan menyadari bahwa perilaku memaksa tidak akan efektif untuk jangka waktu panjang, dan sebuah hubungan permusuhan akan terbentuk.


Perubahan Paradigma Stimulus Respon-Teori Kontrol/Teori Pilihan Siapa sesungguhnya yang memiliki kontrol?


Apakah makna ‘Disiplin’? Berasal dari bahasa Latin, ‘disciplina’ , yang artinya belajar. Makna asal dari kata ini berkonotasi dengan disiplin diri dari Disiplin diri membuat orang menggali potensinya menuju Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah berubah Kecenderungan umum adalah menghubungkan kata disiplin dengan Murid-murid Socrates dan Plato. sebuah tujuan, apa yang dia hargai. menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan. ketidaknyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai, atau pencapaian suatu tujuan mulia.


PENGARUH JANGKA PENDEK DAN PANJANG TIDAK EFEKTIF Jika kita menggunakan penghargaan lagi, dan lagi, maka orang tersebut akan bergantung pada penghargaan yang diberikan, serta kehilangan motivasi intrinsik Jika seseorang mengharapkan suatu penghargaan dan tidak mendapatkannya, maka orang tersebut akan kecewa dan berkecil hati. Kemungkinan ia tidak akan berusaha sekeras sebelumnya. MERUSAK HUBUNGAN jika di dalam kelas seorang guru memberikan penghargaan kepada muridnya, besar kemungkinan muridmuridnya termotivasi hanya untuk menyenangkan gurunya. Mereka tidak akan bersikap jujur kepada guru tersebut. Penghargaan juga menciptakan persaingan di dalam kelas. Sementara, persaingan menciptakan kecemasan.


TIDAK EFEKTIF Dalam pemberian juara di kelas, yang tidak mendapatkan juara akan merasa terhukum Jika seseorang mengharapkan suatu penghargaan dan tidak mendapatkannya, maka orang tersebut akan kecewa dan berkecil hati. Kemungkinan ia tidak akan berusaha sekeras sebelumnya. MENGHUKUM


Refleksi Hal baru apa yg mengubah paradigma saya, yang saya dapatkan? Perasaan apa yang muncul selama mengikuti sesi ini ?


THANK YOU FOR COMING!


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.