TIM REDAKSI Dengan Hormat, Majalah ini dibuat oleh kelompok 3 yang berganggotakan : 1. Arya Bima Cakra (7) 2. Farhan Amar Muzhafar (12) 3. Nur Isnaini Safitri (28) 4. Zatia Dwi Aryanti (36)
DAFTAR ISI KEBUDAYAAN KHAS BETAWI Gambar Tanjidor
01
Pengertian Tanjidor
01
MAKANAN KHAS BETAWI
MINUMAN KHAS BETAWI
Gambar Bir Pletok
03
Pengertian Bir Pletok
03
Gambar Roti Buaya
02
Pengertian Roti Buaya
02
Roti buaya menjadi salah satu seserahan Kehadiran roti berbentuk buaya dalam pernikahan adat betawi wajib yang ada dalam pernikahan adat dipengaruhi oleh datangnya bangsa Betawi. Eropa ke Indonesia.
Roti berbentuk buaya bukanlah roti biasa, karena roti ini merupakan “barang wajib” saat upacara pernikahan Betawi. Biasanya roti berbentuk buaya itu panjangnya sekitar 50 sentimeter, terkadang sampai satu meter dan dibawa oleh pengantin pria pada acara pernikahan. Selama ini buaya memiliki konotasi yang buruk. Buaya sering merujuk pada sebutan "buaya darat", yaitu simbol tidak setia.
Jika orang Eropa menunjukkan cintanya dengan memberi bunga, maka orang Betawi menganggap perlu ada simbol lain untuk menyatakan cinta. Roti berbentuk buaya dipilih sebagai simbol dari cinta. Tidak ada yang tahu pasti kapan masyarakat Betawi mulai mengolah roti berbentuk buaya. Namun hal ini dipercaya sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Roti buaya bahkan dijadikan simbol sebuah tradisi masyarakat Betawi.
Bir Pletok Minuman ini awalnya diracik lantaran dahulu banyak orang Betawi yang melihat kebiasaan warga Belanda di Indonesia. Warga Belanda selalu mengonsumsi wine di dalam sebuah perayaan. Karena itu, orang Betawi juga ingin mengonsumsi minuman serupa saat ada perayaan khusus. Tapi karena minuman beralkohol masuk kategori minuman yang dilarang agama, orang Betawi membuat ‘wine’ dari racikan rempah-rempah di atas. Kata ‘pletok’ sendiri diambil dari bunyi ‘pletok’ saat orang Belanda membuka tutup botol wine. Penggabungan kata bir dan pletok menjadi nama dari racikan minuman herbal tersebut. Namun ada pula yang percaya kalau kata ‘bir’ di bir pletok berasal dari kata bi’run yang artinya abyar atau sumber mata air. Sedangkan kata ‘pletok’ artinya ada tiga yakni, dibuat dari bambu, ditaruh diteko dan dikocok sehingga berbunyi pletok.
TANJIDOR
Tanjidor adalah alat musik khas Betawi yang berkelompok. Alat musik ini dimainkan dengan ditiup.
dimainkan
secara
Tanjidor berasal dari kata Tanji dan dor. Tanji berarti menabuh sedangkan dor adalah bunyi dor, dor, dor. Dua kata itu digabungkan menjadi tanjidor. Alat musik ini kerap digunakan dalam acara pernikahan, khitanan, dan pawai. Dalam sebuah pementasan, kelompok tanjidor biasa mengikuti suatu pola. Mereka memulai permainan dengan lagu-lagu mars dan walz. Baru setelah itu memainkan jenis lagu lain: lagu-lagu Betawi atau gambang kromong, lagu Sunda (jaipongan), lagu Melayu, bahkan lagu dangdut