Interkoneksi 2022 X Flipbook PDF

Interkoneksi 2022 X

80 downloads 97 Views 42MB Size

Story Transcript

EDISI V • Januari 2023 AIR UNTUK KETAHANAN PANGAN bekerja di balik layar


DESEMBER 2021 DESEMBER 2023 2


DESEMBER 2021 JANUARI 2023 3


DESEMBER 2023 4


JANUARI 2023 5


DESEMBER 2023 6


SISDA BWS NT I Beringin Sila Pembangunan Bendungan JANUARI 2023 7


DESEMBER 2023 8


SISDA BWS NT I Beringin Sila Bendungan JANUARI 2023 9


DESEMBER 2021 DESEMBER 2023 10


DESEMBER 2021 Bekerja di balik layar S aat acara peresmian Bendungan Beringin Sila, Presiden Joko Widodo tidak menekan tombol elektrik untuk membuka pintu air sebagai tanda beroperasinya bangunan air tersebut. Presiden menekan sebuah button virtual di komputer tablet untuk membuka pintu hollow jet. Ada aplikasi yang tertanam di tablet untuk mengontrol buka-tutup pintu air bendungan. Saat button virtual di release pintu hollow jet terbuka dan air mengalir keluar sebagai klimaks acara peresmian infrastruktur air senilai Rp 1,7 triliun tersebut. Detail kecil ini tertutup kemeriahan acara yang dihadiri orang nomor satu di republik. Untuk menyiapkan 'detail kecil" ini, Tim SDA Muda Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I bekerja siang malam, hampir tanpa tidur. Mereka diberi tanggung jawab untuk menyiapkan aplikasi yang mampu mengontrol buka tutup pintu bendungan berbasis internet. Waktunya hanya 2 minggu untuk membuat pintu otomatis yang bisa dikendalikan melalui internet. Menambahkan hardware yang bisa dikontrol dari jarak jauh ke dalam sistem elektronik pintu hollow jet. Menambahkan fungsi aktif atau tidak aktif melalui aplikasi. Dua tim bekerja simultan. Tim software dan tim hardware. Tim software menulis kode untuk membuat aplikasi berbasis web yang berhubungan dengan input-output >[email protected] BWS Nusa Tenggara I @bws_nt1 pupr_sda_bwsnt1 BWS Nusa Tenggara I REDAKSI BEKERJA DI BALIK LAYAR (HAL - 10) COMMAND CENTRE (HAL-16) Wajah Balai dalam Pengelolaan SDA APLIKASI BUKA TUTUP PINTU BENDUNGAN (HAL - 14) Sistem otomatisasi pertama dan satusatunya pada bendungan di Indonesia sampai saat ini Sorgum 1 2 3 DESEMBER 2021 DESEMBER 2023 12


DESEMBER 2021 AIR BAKU DAN AIR TANAH (HAL-26) Kami membangun infrastruktur air yang akan mendukung air baku untuk KEK Mandalika sampai 50 tahun ke depan TANTANGAN PENGELOLAAN AIR (HAL-50) Mayoritas bendungan Persoalan pengelolaan sumber daya air tidak dapat diselesaikan oleh satu lembaga saja dan dibutuhkan komunikasi dan koordinasi. OPTIMALISASI EMBUNG (HAL54) Ada 300-an embung di provinsi NTB tercatat di data BWS NT 1. Sekitar 30 persennya sudah dikelola OP Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1. SORGUM: TANAMAN PANGAN YANG TERLUPAKAN (HAL-34) Sorgum sebenarnya merupakan makanan yang sudah dikenal nenek moyang di Pulau Lombok atau Sumbawa. MANDALIKA MESTI STERIL DARI BANJIR (HAL-20) Bekerja keras untuk memastikan kawasan ekonomi khusus Mandalika steril dari banjir 4 5 6 7 HATHI JANUARI 2023 13


DESEMBER 2021 Pengelolaan Sumber Daya Air Sistem operasi buka tutup pintu bendungan Beringin Sila merupakan sistem otomatisasi pertama dan satu-satunya pada bendungan di Indonesia sampai saat ini. DESEMBER 2023 14


DESEMBER 2021 Aplikasi Buka Tutup Pintu Bendungan Tanggapan Bapak terkait sistem operasi buka tutup pintu di bendungan Beringin Sila? Operasi buka tutup pintu Bendungan Beringin Sila menggunakan sistem berbasis aplikasi yang dapat mengendalikan panel bukaan pintu hollow jet secara otomatis sesuai dengan kebutuhan. Sistem tersebut dapat membantu mempermudah pengendalian pintu terutama dalam kondisi darurat. Selama ini buka tutup pintu bendungan masih sistem mekanik dan elektrik, mohon tanggapan bapak terkait terobosan yang dilakukan BWS NT I menggunakan sistem berbasis internet (IOT). Sistem berbasis internet ini merupakan satu terobosan yang dilakukan BWS Nusa Tenggara I Mataram sebagai upaya otomatisasi pelaksanaan operasi bendungan yang akan sejalan dengan semangat reformasi industri 4.0 di Indonesia. Apakah benar sistem buka tutup berbasis internet ini adalah pertama dan satusatunya di indonesia? Sistem operasi buka tutup pintu bendungan Beringin Sila merupakan sistem otomatisasi pertama dan satu-satunya pada bendungan di Indonesia sampai saat ini. Paling membanggakan adalah alat tersebut hasil karya asli tim SDA muda di BWS NT I. Tanggapan bapak? Hasil karya ini merupakan hal yang sangat membanggakan karena diciptakan oleh SDA Muda di BWS Nusa Tenggara I dan tentu saja akan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat khususnya bagi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Apa rencana ke depannya di Ditjen SDA terkait penggunaan sistem ini pada bendungan yang ada di Indonesia? Sistem buka pintu pada bendungan berbasis aplikasi diharapkan dapat dikembangkan pada bendungan lain, baik pada bendungan baru maupun bendungan eksisting. Hal ini akan sangat membantu mempermudah pelaksanaan operasi bendungan terutama dengan adanya perubahan iklim yang saat ini dampaknya mulai dirasakan di Indonesia [] Pengelolaan Sumber Daya Air Ir. Jarot Widyoko Sp-1 Direktur Jenderal Sumber Daya Air JANUARI 2023 15


Pengelolaan Sumber Daya Air COMMAND CENTRE: Di balik gegap gempita pemberitaan kesuksesan penyelenggaraan Moto GP di Mandalika ada banyak kerja yang luar biasa. Salah satunya dilakukan Command Centre-Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I. Perencanaan panjang yang rumit, kerja keras di lapangan dan akhirnya koordinasi dari sebuah ruangan gedung UPB mampu menjaga sirkuit Moto GP dari bencana banjir mengingat lokasi sirkuit di hilir yang lebih rendah, dikelilingi bukit dan potensi hujan sepanjang hari bersamaan dengan acara puncak. Melangkah lebih jauh, command centre juga akan menjadi dirigen yang mengaransemen seluruh pengelolaan sumber daya air melalui pemanfaatan teknologi untuk pemantauan sungai, jaringan irigasi, bendungan bahkan buka tutup pintu air otomatis remotely berbasis perhitungan kebutuhan riil dari setiap head work. Pengelolaan sumber daya air (SDA) semakin kompleks. Berbagai permasalahan dan tantangan semakin banyak dihadapi baik pada saat perencanaan, pelaksanaan maupun pada operasi dan pemeliharaan. Setiap permasalahan membutuhkan penyelesaian yang cepat dan tepat agar tidak berlarut-larut dan membesar. Setiap penyelesaian tantangan atau permasalahan harus berdasarkan data yang akurat sesuai kondisi 1 Wajah Balai dalam Pengelolaan SDA Irwansyah, ST, M.Eng riil di lapangan. Sayangnya untuk pengumpulan data lapangan hingga saat ini masih dirasa susah dan terkadang berbeda-beda meski berbasis pada satu realitas yang sama di lapangan. Belum lagi waktu pengumpulan data yang relatif lama karena lokasi air dan sumber air yang dikelola menyebar di setiap daerah aliran sungai (DAS). Era Teknologi digital 4.0 saat ini, memperlihatkan kemajuan luar biasa dalam teknologi dan komunikasi. Perkembangan yang membuat harga piranti modernitas semakin terjangkau ini mengubah perilaku dan budaya manusia, sekaligus menuntut semua orang untuk terlibat dalam budaya baru tersebut. Budaya teknologi dalam setiap aspek kehidupan dan persoalan keseharian individu maupun kelompok. Begitu juga dalam pengelolaan sumber daya air. Penerapan teknologi dalam pengelolaan sumber daya air sudah lama diterapkan, seperti pada pos hujan, pos duga air, iklim, pintu air otomatis, teknologi konstruksi dan lain sebagainya. Namun dari penerapan DESEMBER 2023 16


Pengelolaan Sumber Daya Air 2 yang ada, data-datanya masih bersifat lokal dan dibutuhkan usaha lagi untuk mendapatkan datanya. Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I (BWS NT I) terus berbenah dalam pengelolaan SDA yang ada di Wilayah Sungai Lombok dan Sumbawa melalui penerapan teknologi dan komunikasi. Pada tahun 2021 BWS NT I telah membangun sistem yang terintegrasi dengan semua unit yang ada agar data yang dikelola dapat diakses secara cepat dan tepat sehingga mendukung pimpinan dalam pengambilan keputusan dengan cepat. Semua unit yang mengelola data dan informasi terkait pengelolaan SDA seperti unit Hidrologi, Unit Alokasi Air, Unit Pengelola Bendungan dan Unit Informasi Sumber Daya Air disatukan dalam satu sistem yang terintegrasi dan ditempatkan dalam satu unit khusus yang kemudian disebut Command Centre. Command Centre diresmikan oleh Menteri PUPR Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc pada 11 November 2021 di Gedung UPB, Unit Pengelola Bendungan. Command Centre dapat dikatakan sebagai wajah BWS NT I dalam pengelolaan SDA yang ada di NTB. Semua kegiatan pengelolaan SDA dapat dipantau secara real-time baik secara data maupun visual audio dan videonya. Command Centre memantau perangkat hidrologi berbasis telemetry yang terpasang sehingga data curah hujan, baik yang di hulu maupun di hilir suatu daerah aliran sungai (DAS), dapat diketahui langsung. Pencatatan data juga dilakukan secara otomatis oleh pos hujan telemetry. Selanjutnya tinggi muka air di bendungan maupun di sungai dapat terpantau secara realtime juga. Selain itu, untuk memastikan kebenaran data real-time yang masuk, setiap titik pantau dipasang kamera pantau (CCTV) sehingga keputusan untuk instruksi buka-tutup pintu saluran irigasi maupun bendungan dapat diambil secara cepat dan tepat. Baru-baru ini kita semua bangga bahwa Indonesia menjadi tuan rumah ajang balap motor bergengsi internasional Moto GP, tepatnya di pulau Lombok di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (KEK Mandalika). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui BWS Nusa Tenggara I memiliki tugas khusus yakni harus memastikan bahwa perhelatan tersebut berjalan dengan baik dan sukses tanpa ada ancaman air tergenang sedikitpun di sekitar wilayah sirkuit Moto GP apalagi banjir. Untuk memastikan event internasional tersebut berjalan lancar, BWS NT I membangun saluran pengendali banjir dengan panjang total 7,8 kilometer untuk mengamankan KEK Mandalika terutama pada saat perhelatan Moto GP berlangsung. Bagian Hulu DAS Rembitan dipasang pos hujan telemetry dan bagian hilir yang merupakan kawasan di sekitar sikuit juga dipasang pos hujan telemetry beserta peilschaal untuk mengetahui tinggi muka air di saluran pengendali banjir. Perangkat teknologi untuk memastikan pemantauan dapat dilaksanakan secara langsung melalui command centre BWS Nusa Tenggara I. Saat perhelatan berlangsung dari tanggal 18 hingga 20 Maret Kepala JANUARI 2023 17


Pengelolaan Sumber Daya Air 3 DESEMBER 2023 18


Pengelolaan Sumber Daya Air BWS Nusa Tenggara I, Dr. Ir. Hendra Ahyadi, MT bersama tim melakukan pemantauan kondisi saluran pengendali banjir pada KEK Mandalika di Command Centre. Dua hari sebelum acara kondisi cuaca cerah berawan sehingga kondisi saluran aman. Namun pada puncak penyelenggaraan Moto GP yaitu pada hari ke-3, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, citra satelit serta forecast dari data hidrologi ada potensi cuaca berawan. Hujan (dengan curah) sedang diperkirakan akan terjadi di areal sirkuit Mandalika antara pukul 14.00-17.00 Wita. Kepala Balai Wilayah Sungai NT I tidak beranjak dari tempat duduknya di command centre. Perhatiannya selalu tertuju ke layar monitor besar di depannya. Semua tim di lapangan diinstruksikan untuk siaga di beberapa titik. Tiga unit mobil pompa serta satu pompa portabel berkapasitas 250 liter/ detik juga disiapkan untuk memompa air jika sewaktu-waktu tinggi muka air mendekati ambang batas aman. Sekitar pukul 15.00 wita, hujan mengguyur Mandalika termasuk sirkuit Moto GP mengakibatkan jadwal balapan tertunda. Sementara di command centre, semua personil terus memantau curah hujan dan kondisi air di saluran pengendali banjir. Semua perhatian itu untuk memastikan sirkuit Mandalika aman dari luapan air akibat hujan yang melanda saat perhelatan Moto GP berlangsung. Sebelum balapan akan dimulai berdasarkan data pos hujan real-time ARR Sirkuit Mandalika, curah hujan yang melanda sirkuit sebesar 31,24 mm dan tinggi muka air di saluran setinggi 78 cm. Kepala BWS NT I menginstruksikan tim yang ada di lapangan untuk menghidupkan pompa air yang sudah siaga dari awal. Kondisi sirkuit KEK Mandalika aman terkendali dari ancaman banjir akibat hujan deras yang terjadi sore itu. Balap motor bergengsi itu berlanjut dan sukses. Command centre merupakan salah satu inovasi penerapan teknologi dalam pengelolaan SDA. Sebuah keputusan visioner dari Kepala BWS Nusa Tenggara I untuk mendukung pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Inovasi BWS NT I akan terus berkembang. Dalam perspektif kami, sistem otomatisasi pintu buka tutup setiap pintu air akan dilakukan secara remotely, jarak jauh berdasarkan perhitungan kebutuhan dari setiap head work. Sistemnya masih dikembangkan Unit Alokasi Air, BWS NT I yang secara khusus mendesain sistem untuk jaringan interkoneksi. Pada Unit Pengelola Bendungan, sampai saat ini terus didukung untuk melakukan perubahan dari segi pengelolaannya ke arah penggunaan teknologi. Contohnya dengan pemasangan alat telemetry monitoring bendungan. Outputnya nanti akan terpantau semua secara real time di Command Centre BWS Nusa Tenggara I []. Command Centre memantau perangkat hidrologi berbasis telemetry yang terpasang sehingga data curah hujan, baik yang di hulu maupun di hilir suatu daerah aliran sungai (DAS), dapat diketahui langsung. Selain itu, untuk memastikan event internasional Moto GP berjalan lancar, BWS NT I membangun saluran pengendali banjir dengan panjang total 7,8 kilometer dan kolam retensi. 3 Command Centre Kolam Retensi Mandalika 1 2 3 3 SISDA BWS NT I JANUARI 2023 19


Pembangunan sistem pengendalian banjir di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika muncul karena Perpres 16 tahun 2020. Mandalika adalah salah satu kawasan ekonomi kreatif yang ada di Indonesia sehingga kawasan ini betul-betul harus terbebas dan steril dari banjir. Selain tahun 2022, event internasional Moto GP akan menjadi kegiatan tetap setiap tahun di Mandalika. Untuk mendukung kegiatan menjadi tatapan mata seluruh dunia, kita memerlukan sistem pengendalian banjir sehingga kawasan tersebut bisa terhindar dari banjir. “Sesudah pembuatan saluran air yang mengelilingi kawasan KEK Mandalika, kami membuat kolam retensi. Kolam retensi berada di sebelah utara sirkuit. Kolam retensi dipakai untuk menampung air sementara yang akan menuju ke sirkuit. Saat hujan, air ditampung di kolam. Saat air di saluran utama sudah mulai surut, air di kolam retensi itu kita alirkan melalui mobil pump. Ada mobil pump dengan kapasitas 250 liter/detik,” kata Andi Sulfikar, Kabid Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA), Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I. Kegiatan normalisasi dan tebing yang dilakukan di Sungai Bengkang juga untuk mendukung kawasan ekonomi khusus Mandalika untuk memastikan kawasan tersebut steril dari banjir. Jadi di setiap daerah yang memiliki potensi menyebabkan banjir yang tinggi, kami bekerja keras untuk melindungi sarana dan prasarana baik fasilitas umum maupun permukiman. Karenanya pekerjaan di sungai Bengkang menjadi sangat penting karena bertujuan memberikan perlindungan kawasan ekonomi khusus tersebut. Mengapa dibutuhkan kolam retensi? Mengapa tidak langsung dialirkan ke pantai? Ketika pertanyaan itu terlontar, magister teknik sipil ini menyatakan bahwa berdasarkan analisis yang dilakukan sebelum dibuat kolam retensi, pada musim hujan kapasitas tampungan drainase tidak mencukupi. Debit air yang dialirkan tidak akan tertampung dengan drainase yang ada. Sehingga kalau hanya mengandalkan drainase saja, airnya akan limpas. Karenanya sesudah kajian yang mendalam diputuskan untuk membuat tampungan air sementara. Namanya kolam retensi, tempat penampungan sementara air sebelum kemudian dialirkan lagi perlahanlahan ke saluran utama Mandalika. Sebelum mengeluarkan air dari kolam, kita harus mengamati kondisi di hilir. Jangan sampai air dilepas justru mengakibatkan banjir di hilir. "Ada beberapa aliran sungai yang masuk melalui saluran utama. Sayangnya catchment area di hulu sungai-sungai tersebut dalam kondisi kritis. Kalau hujan turun dalam waktu lama, air tidak akan tertampung hanya mengandalkan saluran yang ada. Karenanya dibuatkan kolam retensi. Setengah airnya ditampung di kolam, setengahnya lagi mengalir seperti biasa. Banjir bisa dihindari," kata Andi. Catchment area di hulu sungai-sungai mengalami perubahan karena alih fungsi lahan dan pembalakan liar. Alih fungsi untuk pemukiman dan pertanian. Wilayah tangkapan air ditanami pohon berakar serabut yang tidak akan mampu menahan air. Air langsung masuk ke sungai dengan kecepatan tinggi dan volume besar menuju hilir. Air ini yang dikelola saluran utama Mandalika. Tanpa kolam retensi, saluran tidak akan mampu mendukung debit air yang masuk. Kolam retensi memiliki volume 9600 meter kubik. Sekitar 5 kali kolam renang standar internasional untuk olimpiade. Tahun 2022, selain membangun kolam retensi, PJSA juga mengintegrasikan seluruh saluran air, mulai dari banjir kanal Timur sampai banjir kanal Barat Mandalika yang akhirnya bermuara di pantai. Kawasan sekitar kolam retensi juga dibenahi dengan konsep desain luar ruang untuk aktivitas masyarakat seperti olahraga, kegiatan komunal, DESEMBER 2021 Pengelolaan Sumber Daya Air MANDALIKA MESTI STERIL DARI BANJIR 1 Debit air yang dialirkan tidak akan tertampung dengan drainase yang ada. Sehingga kalau hanya mengandalkan drainase saja, airnya akan limpas. Karenanya sesudah kajian yang mendalam diputuskan untuk membuat tampungan air sementara. Namanya kolam retensi. Andi Sulfikar, Kabid Pelaksanaan Jaringan Sumber Air DESEMBER 2023 20


sosial, komunitas dan hiburan. Selain menyediakan taman tematik sebagai landscape untuk melatari jogging track sampai gazebo untuk bersantai. PJSA Jadi PJSA itu singkatan dari Pelaksanaan Jaringan Sumber Air. Tahun 2022 Satker PJSA memiliki tiga kegiatan utama. Pertama bangunan pengendali banjir di kawasan Mandalika beserta supervisinya. Kedua normalisasi dan tebing sungai Bengkang dalam mendukung Mandalika beserta supervisinya. Ketiga rekonstruksi penanganan banjir di Kabupaten/Kota Bima beserta supervisinya. Pekerjaan rekonstruksi penanganan banjir di Kabupaten/Kota Bima tujuan utamanya melindungi masyarakat dari banjir. Tahun 2004, 2016 dan 2018 Kota Bima dilanda banjir bandang. Sehingga di tahun 2022 pemerintah melalui Kementerian PUPR membuat program rekonstruksi pengendalian banjir kota. Kegiatan pengendalian banjir di kota Bima meliputi normalisasi sungai dan pembuatan tanggul sungai untuk mencegah banjir terutama masyarakat di sekitar bantaran. Tahun ini mudahmudahan bisa diselesaikan sehingga masyarakat dapat menerima manfaat dan tentu saja untuk meminimalkan banjir. Singkatnya Satker PJSA menangani pembangunan. Misalnya ada bencana. Kita menunggu OP BWS NT I. Sesudah itu kami masuk untuk melakukan pembangunan, seperti memperbaiki bangunan air atau membuat tanggul sungai. Hampir setiap tahun kami memiliki program untuk melindungi masyarakat dari bencana khususnya banjir. Apakah itu normalisasi, perbaikan tebing sampai edukasi ke masyarakat tentang pentingnya peranan mereka untuk mencegah banjir. “Yang perlu kami sampaikan di sini, kita selalu memberikan edukasi ke masyarakat tentang peran penting mereka dalam pencegahan bencana. Misalnya bagaimana untuk menjaga kelestarian vegetasi di daerah hulu. Mengapa? Karena salah satu penyumbang terbesar terjadinya bencana banjir saat ini adalah rusaknya kawasan tersebut.” Saat ini banyak terjadi di daerah aliran sungai penyerobotan batas sempadan. Bahwa dalam berapa meter itu ada yang namanya batas sempadan Sungai, tidak boleh ada aktivitas disana. tetapi masih saja. Memang godaannya cukup besar ha..ha...[] Tim Sisda BWS NT I Andi Sulfikar, Kabid Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Kolam retensi Mandalika 1 2 Pengelolaan Sumber Daya Air 2 JANUARI 2023 21


Sederhananya penggunaan tablet, ponsel cerdas, aplikasi atau perangkat lunak apa pun yang membuat persoalan yang rumit menjadi lebih sederhana, mewah dan ramping, kita sudah terlibat dengan Internet of Think. Pengelolaan Sumber Daya Air DESEMBER 2021 Internet I nternet of Things (IoT) pada dasarnya adalah frasa yang mewakili dunia digital tempat kita hidup sekarang. Dalam pengertian sehari-hari, Internet of Things adalah keterhubungan yang memungkinkan Google atau Siri memperoleh data tentang minat anda dari cara anda menggunakan smart phone. Apa barang kesukaanmu? Belanjaan apa yang paling sering kamu lihat? Siapa tokoh yang paling sering kamu kunjungi? Artis mana yang paling kamu kepoin? IoT meliputi hal sederhana seperti barang belanja sampai otomatisasi yang menentukan suhu paling tepat untuk menjaga rumah saat tidak berada di rumah atau koneksi smart phone ke kamera untuk memantau rumah yang sedang ditinggal ke mudik melalui internet. Sambil juga menyetel lampu menyala secara otomatis setiap sore dan mematikannya ketika pagi tiba. Baru-baru ini dalam peresmian Bendungan Beringin Silah, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Presiden Jokowi menekan tombol virtual dari sebuah tablet untuk membuka pintu hollow jet bendungan. IoT yang diwakili tombol virtual di dalam tablet hanyalah kesederhanaan dari puncak gunung es yang mewakili kerumitan di balik kemewahan yang sederhana tersebut. Dalam bisnis e-commerce, hal paling efektif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profitabilitas adalah merangkul Internet of Things. Anda dapat dan harus membiarkan Internet of Things menjadi panduan setiap keputusan yang dibuat sebagai sebuah perusahaan. Itu sangat penting. Dalam persoalan buka tutup pintu air bendungan yang memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi, karena tidak sembarang orang dapat melakukan hal tersebut, IoT menjadi pemandu dengan kontrol ketat dari sisi keamanan dan tentu saja pembatasan akses bagi siapapun Things of DESEMBER 2023 22


Alokasi Air 3 Pengelolaan Sumber Daya Air DESEMBER 2021 yang berwenang menekan tombol tersebut. Sederhananya penggunaan tablet, ponsel cerdas, aplikasi atau perangkat lunak apa pun yang membuat persoalan yang rumit menjadi lebih sederhana, mewah dan ramping, kita sudah terlibat dengan Internet of Think. Pesatnya pertumbuhan perangkat seluler dan aplikasi adalah bagian dari revolusi digital yang terus bergerak maju (disadari atau tidak). Saat ini, kita mungkin mendapatkan smartphone baru setiap dua tahun, atau bahkan mungkin setiap saat ketika perusahaan smart phone berlomba-lomba mengeluarkan produk terbaru mereka yang melayani banyak sekali ceruk pasar. Tetapi seperti apakah smartphone dalam lima tahun ke depan? Belajar dari pengalaman perkembangan telepon seluler, 5 tahun adalah waktu yang cukup untuk membuat setiap perangkat saat ini menjadi usang atau ketinggalan zaman. Kecuali bagi kolektor benda-benda antik. Di masa depan, kita mungkin tidak lagi menginginkan perangkat baru dengan fitur layar yang lebih besar atau kamera yang lebih baik. Kita selalu menginginkan peningkatan misalnya melakukan percakapan holografik dengan teman atau keluarga. Melakukan presentasi bisnis menggunakan hologram yang memungkinkan klien mendapatkan pengalaman yang sesungguhnya. Sebagai pembuat aplikasi berbasis internet untuk buka tutup pintu bendungan, SDA muda Balai Nusa Tenggara I sangat menyadari persoalan kecepatan laju teknologi ini. Karenanya selain terus meningkatkan kemampuan dengan banyak pelatihan, praktik di lapangan juga dukungan fasilitas yang terus diperbaharui. Saat ini, Internet of Things dan teknologi seluler masih terus tumbuh dan berkembang, terutama dibandingkan dengan apa yang akan terjadi tahun depan atau lima tahun ke depan. Ketika berbicara tentang perluasan teknologi dan dampak dunia digital pada kehidupan kita seharihari, kita tidak berbicara tentang pola pertumbuhan yang stabil yang terus berlanjut pada tingkat yang sama selama beberapa dekade mendatang. Dunia digital tumbuh pada kurva yang melengkung langsung ke atas, yang mewakili pertumbuhan eksponensial. Tetapi perkembangan agresif dari ruang digital juga menghadirkan tantangan bisnis yang sangat kompleks. Sulit untuk menjalankan seluruh urusan dengan baik. Apalagi ketika mencoba mengikuti kemajuan teknologi yang hampir tak terduga. Perkembangan teknologi secara langsung mempengaruhi setiap industri dan pasar. Tetapi paling tidak, ada dua poin utama yang mesti diperhatikan ketika kita ingin memproses seluruh kegiatan kita. Pertama adalah betapa sangat penting bagi setiap orang untuk tetap memperhatikan cakrawala digital. Melihat ke masa depan dan merangkul teknologi (dan perubahan yang menyertainya). Sangat penting untuk mencapai kesuksesan di dunia digital. Hal kedua adalah kita tidak sendirian. Apakah kita memerlukan panduan terperinci atau bantuan orang lain untuk membantu menerapkan strategi dalam pekerjaan? Atau siapa yang tahu? Dalam 30 tahun, mungkin komputer akan melakukan segalanya terkait seluruh urusan pekerjaan untuk kita. Kita tinggal healing dan refreshing tanpa khawatir banyak utang dan cicilan apalagi dapur belum aman [] JANUARI 2023 23


DESEMBER 2023 24


SISDA BWS NT I Baka Dompu Daerah Irigasi JANUARI 2023 25


Pengelolaan Sumber Daya Air Saat ini kami sudah membangun untuk kebutuhan air sebanyak 150 liter per detik. Padahal dalam 10 sampai 20 tahun yang akan datang kebutuhan masih sekitar 75% nya. Apa yang kami bangun di Pengga dirancang untuk memenuhi proyeksi kebutuhan 50 tahun yang akan datang. Pasokan air untuk Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika paling tidak aman selama 50 tahun ke depan S ebelum menjadi unit sendiri, Satker ATAB (Air Baku dan Air Tanah) tergabung dalam PJPA. Unit baru di BWS NT I ini khusus menangani kegiatan yang berhubungan dengan air baku dan air tanah. Menurut Kepala Bidang Air Baku & Air Tanah, Nugradi mereka membangun intake, pipa-pipa transmisi, menyediakan air baku untuk pedesaan sampai membuat sumur bor untuk irigasi dan air baku . “Khusus di Lombok Utara dan Lombok Timur Cekungan Air Tanahnya (CAT) masih bagus. Di sana banyak kegiatan kami untuk pengeboran baik untuk irigasi maupun air baku. Singkatnya kami menangani air baku, air tanah serta sebagian danau, situ dan embung. Mitra kami dalam pendistribusian air adalah PDAM,” terang Nugradi. Dalam pengamatan saya, pengelolaan air di NTB ini, kalau secara profesional Pulau Lombok dan Sumbawa tidak akan kekurangan air. Pulau Lombok memiliki 3 bendungan besar Batujai, Pengga, dan Pandan Duri. Belum lagi bendungan Meninting yang baru dibangun. Semua bendungan memiliki fungsi sebagai penyedia air baku. BWS NT I hanya mengelola pekerjaan hanya dari sumber air sampai ke penampungan. Selanjutnya untuk penampungan WTP sampai distribusi ke masyarakat menjadi tugas pihak lain, seperti BPIW atau PDAM. Tugas Satker ATAB secara khusus hanya membangun prasarana sampai bak penampungan. Kita hanya memastikan ketersediaan air dari sumber air menggunakan pipa transmisi sampai ke bak penampungnya. Sumber air berasal dari mata air, air permukaan bisa juga air tanah. Seperti yang kita bangun di Pengga. Sumbernya air permukaan dari bendungan Pengga. Di sana kita bangun infrastrukturnya, mulai pengambilan sampai penampungan WTP. Sesudahnya ada pihak yang mengelola. “Karena lintas lembaga, pengelolaan air baku harus sinkron mulai hulu sampai hilirnya. Jadi tidak bisa hanya menunjuk ATAP saja untuk ketersediaan air baku di masyarakat. ATAB hanya memasok air. Tugas distribusi dari pengelola atau yang ditunjuk pemda, BPIW atau PDAM. Saling bekerjasama. Jadi kalau ada keluhan tentang air yang dikonsumsi keruh atau bau, itu sudah bukan lagi ranah ATAB. Tupoksi ATAP jelas yakni menyediakan air dari sumber air sampai ke bak penampungan atau ke WTP”. Setiap tahun BWS NT I bersama dengan Pemda dan BPIW selalu mengadakan kegiatan untuk melakukan sinkronisasi. Misalnya tahun 2023 ada permintaan air dari masyarakat. BPIW dan PDAM akan menginformasikan ke ATAB untuk membantu bangunan airnya. Komunikasi ini memungkinkan informasi tentang kebutuhan air masyarakat bisa didistribusikan secara merata baik wewenang pekerjaan atau tanggung jawabnya. Ketika PDAM atau semua warga negara Indonesia ingin memanfaatkan sumber daya air, secara undang-undang karena pengelola airnya BWS, mereka harus mendapatkan rekomendasi dari balai. Banyak faktor untuk sebuah rekomendasi. Kita mesti menghitung neraca airnya seperti apa. Kalau asalasalan dikhawatirkan akan mengurangi keseimbangan ketersediaan dan penggunaan air secara keseluruhan. Contohnya seperti di Pengga yang menyediakan air baku untuk kawasan Mandalika dan Lombok bagian Tengah Selatan. Setelah menghitung neraca air untuk kebutuhan irigasi dan lainnya, para perencana menghitung proyeksi kebutuhan air sampai 50 tahun yang Air Baku dan Air Tanah 1 DESEMBER 2023 26


Pengelolaan Sumber Daya Air akan datang. Dapat angka sekitar 150 liter/detik. Maksudnya kebutuhan air sebanyak 150 liter/detik akan tercapai pada 50 tahun yang akan datang. “Saat ini kami sudah membangun untuk kebutuhan 150 liter per detik tersebut. Padahal di 10 sampai 20 tahun yang akan datang kebutuhan masih sekitar 75% nya. Apa yang kami bangun di Pengga dirancang untuk memenuhi proyeksi kebutuhan 50 tahun yang akan datang. Jadi ketika ada kebutuhan misalnya dari PDAM ingin menambah debit air, semuanya sudah masuk dalam proyeksi kebutuhan kami,” terang Nugradi. Perhitungan neraca air di Pengga ini juga sudah menghitung kebutuhan untuk irigasi bahkan sampai menghitung perubahan tata guna lahan sampai laju sedimentasi yang akan terjadi. Jadi dalam 50 tahun ke depan kawasan KEK Mandalika dan sekitarnya tidak akan mengalami defisit air. Apalagi dengan pengelolaan air yang baik. Karena kebutuhan air baku untuk masyarakat tidak bisa terputus. “Kebutuhan air irigasi bisa ditunda beberapa waktu, tetapi kebutuhan manusia akan air tidak bisa ditunda. Kita bisa menunda waktu tanam untuk menunggu air. Hal yang sama tidak bisa dilakukan untuk kebutuhan konsumsi”. Pembangunan air baku di Pengga saat ini sudah 99,7%. Dengan kapasitas air baku 150 liter/detik, saat ini baru WTPnya baru sekitar 50 liter/detik. Sisanya yang 100 liter/detik sedang dalam proses. Air diambil dari bendungan Pengga yang memiliki elevasi 60 meter. Lokasi WTP-nya berada di atas bukit dengan elevasi 180 meter. Ada selisih 120 meter. Penyaluran air tidak bisa menggunakan gravitasi harus menggunakan pompa. “Ada 2 pompa air yang digunakan. Pertama pompa di intake untuk mengumpulkan air dari bendungan ke booster. Kedua pompa dorong untuk menaikkan air dari booster ke penampungan WTP. Diameter pipanya 20 inchi. Operasi dan pemeliharaannya cukup besar. Kalau tidak ada kerja sama yang baik, akan sulit untuk mencapai tingkat efisiensi yang diharapkan,” terang Nugradi. Meski menggunakan pompa, harga air baku dari Pengga tetap lebih murah daripada air penyulingan dari laut. Air hasil penyulingan air laut per kubiknya bisa mencapai Rp. 40.000,-. Air dari Pengga perkubiknya berada di kisaran Rp. 15.000,-. “Memang harganya lebih mahal dibandingkan dengan air yang mengandalkan gravitasi untuk penyalurannya. Tetapi dibandingkan dengan air pemurnian dari laut jelas lebih murah”. Bendungan Pengga secara khusus dibangun untuk mendukung ketersediaan air di kawasan Mandalika. Tujuh puluh lima persen untuk kawasan ekonomi khusus sisanya untuk daerah penyangga. Air Baku Pedesaan Satker ATAB juga membangun air baku pedesaan. Khusus untuk kegiatan ini, ATAB membangun infrastruktur airnya mulai dari pengambilan air dari sumbernya sampai distribusinya ke masyarakat melalui hydran umum atau bak-bak pengambilan. Kami membangun sebuah sistem penyediaan air. Pengelolanya dari kelompok masyarakat. Apakah lewat bumdes atau lewat pemerintah daerah setempat. “Air baku pedesaan bisa dari mata air atau dari dalam tanah. Kita mengalirkan air dari sumber mata air atau melakukan pengeboran air tanah. Kemudian kita bangun bak penampungannya, penyediaan pompa, lalu diserahkan kepada masyarakat”. Penyerahan bangunan dan fasilitas air ini sifatnya pinjam pakai. Operasi dan pemeliharaannya diserahkan kepada 2 JANUARI 2023 27


Pengelolaan Sumber Daya Air masyarakat. Apakah itu pembelian solar, pemakaian listrik dan tentunya biaya perawatan mesin. Hal ini kadang memunculkan tindakan yang ‘kurang elok” dengan dalih meringankan biaya operasional. Karena prioritas utama air baku pedesaan ini khusus untuk masyarakat, sama sekali bukan komersil. Selain mengalirkan air dari bendungan, embung, sumur bor, ATAB juga membangun bak-bak penampungan air hujan. Tahun ini ada 10 titik yang dibangun. Konsepnya menampung air hujan melalui pipa-pipa yang dialirkan dari genteng bangunan lalu ditampung dalam bak penampungan. Pengambilan airnya melalui pompa manual dragon. Sementara untuk irigasi, ATAB membantu masyarakat menyediakan air kebutuhan irigasi dari air tanah, bukan dari air permukaan. Contohnya pertanian di desa Akar-Akar, Bayan, Gangga, Lombok Utara, Dompu, dst. Irigasi dari air tanah sudah dimulai sejak tahun 1991-an karena di daerah yang bersangkutan tidak memiliki irigasi air permukaan. Teman-teman petani hanya mengandalkan air tanah dan hujan. Misalnya di desa Akar-Akar, karena berada di bawah kaki gunung Rinjani, cekungan air tanahnya sangat bagus, sumur yang dibangun relatif bagus debit airnya. ATAB membangun jaringan irigasi dari air tanah, air sumur lalu diserahkan kepada masyarakat. Biaya operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi air tanah lebih mahal daripada irigasi air permukaan. Kita harus beli solar, pulsa listrik dst. Karenanya pola tanam dan jenis tanaman di daerah itu harus memiliki karakter berbeda dengan lahan dengan irigasi air permukaan. Tanaman harus memiliki ekonomi tinggi. Kalau tidak, hasil panen tidak akan menutup biaya operasional. “Kami banyak membangun jaringan irigasi air tanah. Lombok Utara ada 136 sumur. Sumbawa ada 500 sumur. Total untuk pulau Lombok dan Sumbawa ada sekitar 876 sumur produksi. Kami juga berkoordinasi dengan Pertanian terkait operasional tinggi karena kenaikan solar. Penyuluh-penyuluh pertanian juga sudah mulai mendorong petani untuk menanam jenis tanaman yang lebih bernilai ekonomis tinggi di Lombok Utara, Sumbawa sampai Dompu. Sudah ada contoh misalnya di kelurahan Gangga, ada yang menanam semangka dan melon varietas tinggi. Petani beralih dari semula jagung ke tanaman-tanaman tersebut untuk menyiasati harga operasional jaringan irigasi air tanah yanga tinggi menyusul kenaikan harga solar”. Pemerintah saat ini juga sedang mendorong masyarakat untuk menanam Sorgum, tanaman pangan alternatif. Saat ini ada di Akar-Akar dan Batujai seluas masing-masing 10 hektar. Sorgum adalah tanaman yang membutuhkan air sedikit dan perawatan yang minim. Mudah-mudahan pilot project di dua tempat ini akan sukses [] Tim Sisda BWS NT I Nugradi Kepala Bidang Air Baku & Air Tanah Sumur Bor air Tanah untuk irigasi Embung tempat menampung air 1 2 3 3 DESEMBER 2023 28


SISDA BWS NT I Penanaman Sorgum Desa Akar-Akar JANUARI 2023 29


Diversifikasi Pangan: Sorgum I ndonesia merupakan negara kepulauan. Setiap pulau memiliki karakter geografis berbeda. Perbedaan itu memunculkan jenis tumbuhan dan tanaman pangan yang berbeda yang pada akhirnya membentuk pola konsumsi pangan sesuai tanaman yang tumbuh. Sebelum tahun 90-an masyarakat memiliki aneka kuliner sebagai makanan utama. Sagu untuk sebagian besar masyarakat Maluku dan Papua. Beras dikonsumsi sebagian masyarakat di Jawa, Bali dan Sumatra. Tiwul untuk masyarakat Gunung Kidul, Jogjakarta, Lombos (Uwi) di masyarakat di Sumba ketika musim paceklik dan sorgum menjadi makanan pokok masyarakat Nusa Tenggara. Mereka menyebutnya lathu. “Pada 1990-an pemerintah mengeluarkan kebijakan yang menganjurkan masyarakat yang dulunya makan sorgum atau ketela menjadi nasi. Sebuah kebijakan yang kurang bijaksana karena tidak mendasarkan pangan yang bisa tumbuh di wilayah lokal,” terang Prof. Sarwiji, Guru Besar Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram. Awal tahun 90-an ada kebijakan untuk menyeragamkan konsumsi makanan pokok, masyarakat harus mengkonsumsi beras. Potensi Indonesia saat itu, sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia, sangat percaya diri untuk memenuhi swasembada pangan (beras). Menyusul tahun 1984 negara ini mencapai swasembada beras. Dunia memuji keberhasilan Indonesia karena mampu memenuhi kebutuhan beras untuk kebutuhan rakyat. Puncak pengakuannya, Presiden Soeharto diundang sebagai pembicara pada di depan sidang FAO di Italia. Namun belakangan, ketersediaan beras sebagai makanan pokok di Indonesia, tidak dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri saja. Pemerintah melakukan impor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 32,07 juta ton. Sementara konsumsi beras penduduk Indonesia secara rata-rata mengalami peningkatan sejak pandemi. Pada 2018 konsumsi beras dari semua jenis, termasuk beras lokal, kualitas unggul, dan impor, rata-ratanya mencapai 1,404 kg per kapita per minggu. Jumlah ini kemudian sempat turun menjadi 1,374 kg per kapita per minggu pada 2019. Namun, ketika pandemi melanda, ratarata konsumsinya naik ke 1,379 kg per kapita per minggu. Konsumsinya juga terus bertambah pada tahun kedua pandemi, yakni menjadi 1,451 kg per kapita per minggu pada 2021. Menurut salah satu pejabat Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi pola konsumsi masyarakat menunjukkan bahwa beras atau nasi masih mendominasi porsi menu konsumsi masyarakat hingga 60%. Idealnya maksimal 50% agar masyarakat dapat hidup lebih sehat, aktif, dan produktif. Berbanding terbalik dengan konsumsi pangan lain, konsumsi jagung, sagu, umbi dan sorgum masyarakat masih relatif rendah. Karenanya Dia mengharapkan seluruh pemerintah daerah mengembangkan potensi sumber pangan lokal, dan mengajak masyarakat agar mengubah pola pikir, bahwa beras/nasi bukan satu-satunya sumber karbohidrat, karena masih banyak sumber pangan lokal seperti umbi, sukun, jagung, sagu dan lainnya yang nilai gizinya setara dengan beras. Sejak masa awal kemerdekaan, Sukarno sebenarnya sudah memasalahkan pangan yang terpusat pada beras. Ketika mulai menjabat sebagai presiden, ia pun begitu rewel mewanti-wanti soal keamanan, ketahanan, dan peragaman pangan. Dalam pidato kepresidenannya bertajuk Tahun Vivere Pericoloso pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia 1964, ia bersaran: "Kepada yang biasa makan nasi 2-3 kali sehari saja serukan: Ubahlah menumu, tjampurlah dengan djagung, ketela-rambat, singkong, ubi, dan lain-lain. Hanja ini jang kuminta –mengubah menu, jang tidak akan merusak kesehatanmu." SORGUM Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian PUPR untuk bergerak menanami setiap lahan-lahan kosong di bawah wewenang mereka atau lahan-lahan yang dapat dikerjasamakan untuk mulai menanam Diversifikasi Pangan Kesuksesan dalam pengairan itu kalau petani merasa puas karena tercukupi dan aman. Karena pengairan terkait dengan banyak intansi sebaiknya dikelola dengan sebuah sistem managemen air regulasi terpadu. Teknik (kewenangan) irigasi di tingkat jaringan utama harus dipadukan dengan teknik (kewenangan) irigasi di tingkat tersier. Itu menjadi ranah pertanian. DESEMBER 2023 30


Diversifikasi Pangan: Sorgum tanaman pangan alternatif. Pilihannya alpukat, jagung atau sorgum. Presiden Jokowi menyampaikan sebuah prediksi bahwa di masa depan ada potensi bangsa ini akan mengalami kekurangan pangan. Karenanya untuk mengantisipasi bencana kekurangan tersebut sejak dini, presiden menyampaikan arahan untuk memanfaatkan setiap jengkal tanah untuk ditanami. Demikian disampaikan Ir. Jarot Widyoko Sp-1, Direktur Jenderal Sumber Daya Air saat meninjau lokasi penanaman Sorgum, tanaman pangan pengganti padi, di desa Akar-Akar, Nusa Tenggara Barat. "Saya di sini dalam rangka menindaklanjuti arahan presiden. Kita ke depan ada kesulitan bahan pangan, makanya setiap jengkal tanah agar ditanami. Untuk seluruh balai di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dipastikan dan diharuskan menanam setiap jengkal tanah yang merupakan lahan milik ataupun milik masyarakat petani yang bisa ditanami," jelasnya. Menurut Jarot, Kementerian PUPR akan membantu menyiapkan sarana dan prasarana jaringan pengairan. Mereka juga akan berkolaborasi dengan mitra kerja termasuk dengan kontraktor dan konsultan. Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I bergerak cepat dengan menyiapkan irigasi jaringan air tanah di lahan-lahan kering untuk penanaman sorgum. Sebagaimana dinyatakan Prof., Sarwiji, Lahan kering di Nusa Tenggara sangat cocok untuk menanam sorgum. “Sekarang Pak Jokowi ingin mengembalikan kekuatan pangan lokal dan potensinya dan memang sorgum ini tahan terhadap kering, tidak rakus hara dan cocok dengan berbagai jenis tanah yang ada di NTB,” ujarnya Luas lahan kering di NTB yang belum dimanfaatkan sekitar 1,36 juta hektare. Misalnya bisa dimanfaatkan setengahnya saja atau sekitar 600 ribu hektar untuk tanaman Sorgum, NTB akan memiliki surplus pangan yang sangat besar. NTB bahkan bisa mengekspornya ke luar daerah. Salah satu keunggulannya, sorgum adalah tanaman di lahan kering bukan tanaman di sawah. Sehingga kami yakin kebijakan Pak Jokowi untuk mengembangkan sorgum di daerah, terutama NTB akan memiliki masa depan yang baik. NTB memiliki lahan kering sekitar 1,8 juta hektar. Luas itu sekitar 80% dari areal lahan termasuk hutan, lanjut Prof. Sarwiji. Tanaman sorgum menghasilkan 3 manfaat: bioetanol, pangan dan pakan ternak. Bijinya sebagai sumber karbohidrat. Batangnya untuk bahan bioetanol. Terakhir ampas batang sesudah melalui proses pemerasan dan daunnya dapat diolah menjadi pakan ternak. Berbeda dengan tanaman jagung yang sesudah panen akan menghasilkan lahan yang meranggas, ladang sorgum sesudah dipanen akan tetap hijau karena batangnya akan menumbuhkan tunas-tunas baru. Dari tunas baru ini, panen kedua akan menghasilkan jumlah yang bahkan lebih banyak dari yang pertama. SISDA Penanaman Sorgum di desa Akar-Akar 1 1 JANUARI 2023 31


SISDA BWS NT I Penanaman Sorgum Desa Akar-Akar DESEMBER 2023 32


JANUARI 2023 33


Diversifikasi Pangan: Sorgum 2 Prof. Suwarji Guru Besar Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram SORGUM: TANAMAN PANGAN YANG TERLUPAKAN DESEMBER 2023 34


Diversifikasi Pangan: Sorgum Sorgum sebenarnya merupakan makanan yang sudah dikenal nenek moyang di Pulau Lombok atau Sumbawa. Saya tahu makanan ini banyak digemari masyarakat. Sekarang masih ada masyarakat lokal di Lombok Utara kalau sakit harus makan sorgum. Konon sorgum mempunyai potensi untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Pada 1990-an pemerintah mengeluarkan kebijakan yang menganjurkan masyarakat yang dulunya makan sorgum atau ketela menjadi nasi. Sebuah kebijakan yang kurang bijaksana karena tidak mendasarkan pangan yang bisa tumbuh di wilayah lokal. Sekarang Pak Jokowi ingin mengembalikan kekuatan pangan lokal dan potensinya dan memang sorgum ini tahan terhadap kering, tidak rakus hara dan cocok dengan berbagai jenis tanah yang ada di NTB. Kalau kita bandingkan kebutuhan air jagung dengan sorgum itu hanya separuhnya. Dengan 420 milimeter, sorgum bisa berproduksi secara bagus. Jagung butuh 670 sampai 700 milimeter. Jagung menyerap banyak air dan bukan tanaman yang efisien sebagai penghasil karbohidrat. Kami meneliti sorgum sejak tahun 2015 tahun 2021. Bekerjasama dengan Kementerian ESDM kita mulai mengembangkan cara budidaya yang efisien. Ternyata produksi di tingkat masyarakat sekarang baru 3 ton tanpa masukan. Kalau sudah ada masukan, seperti pupuk, pemilihan varietas yang baik, ternyata bisa meningkatkan produksinya sampai 7-9 ton. Hasil riset kami menunjukkan bahwa setiap hektar tanaman sorgum bisa menghasilkan 2000 liter bioetanol. “Batangnya diperas jadi nira, lalu diproses melalui instalasi bioetanol. Kita punya di Universitas Mataram. Pandemi kemarin, kita membantu beberapa rumah sakit kebutuhan etanolnya. Selain perasan batang sorgum, ampas perasan batang dan daun per hektarnya mencapai kira-kira 40 tonan. Itu bisa untuk pakan. Kalau dijual misalnya Rp100 per kilo, kan ada 40.000 kilo. Dari ampasnya kita bisa menghasilkan 4 juta rupiah,” terang Sarwiji. Jadi petani yang hanya panen 3 ton per hektar, selain mendapat biji sebanyak itu juga akan etanol dan ampas sekaligus daun yang bisa dijual. Kalau 3 komponen tersebut digabung, Prof. Sarwiji yakin tanaman sorgum bisa bersaing dengan jagung. Per hektarnya jagung kira-kira paling tinggi akan menghasilkan 7-9 ton. Kalau harga per kilonya Rp5.000 berarti petani akan mendapat 35 juta 1 JANUARI 2023 35


Diversifikasi Pangan: Sorgum rupiah. Dikurangi ongkos produksi dan angkut petani akan memperoleh 15-an juta rupiah. Kalau dibandingkan dengan petani tembakau yang ratarata penghasilannya sekitar 25 juta, tanaman sorgum bisa bersaing. Salah satu keunggulannya, sorgum adalah tanaman di lahan kering bukan tanaman di sawah. Sehingga kami yakin kebijakan Pak Jokowi untuk mengembangkan sorgum di daerah, terutama NTB akan memiliki masa depan yang baik. NTB memiliki lahan kering sekitar 1,8 juta hektar. Luas itu sekitar 80% dari areal lahan termasuk hutan. Kalau areal produktif kira-kira 449.000 ha. Potensi pengembangan sorgum menjadi pangan, sorgum ke bioetanol dan sorgum ke pakan ternak sangat besar sekali. Apalagi NTB digadanggadang menjadi bumi sejuta sapi. Pengembangan sapi sangat terkait dengan adanya pakan sepanjang tahun tersedia. Kondisi kering tidak memungkinkan hal tersebut. Tetapi dengan sorgum inilah nanti ada industri pangan, ada industri bioetanol atau industri gula dan kemudian ada industri pakan ternak. Masa tanam sorgum kira-kira 3 bulan. Tetapi kalau mau dapat tigatiganya, bijinya dapat, bioetanol-nya tinggi kadarnya dan bisa dijadikan pakan ternak umur panen sekitar 100 hari. Dengan teknologi yang kami kembangkan petani bisa memakai pupuk hayati tidak tergantung pada pupuk kimia. Kalau masih berbasis pupuk kimia, N, P dan K mesti didukung dengan pupuk hayati. Menanam sorgum sekali panennya bisa 3 kali. Pertama kali panen, batang dan daunnya dipangkas sesudah itu ratun akan tumbuh. Ratun merupakan kemampuan tanaman menghasilkan anakan baru setelah tanaman pertama dipanen. Sampai 3 kali ratunnya masih bagus. Terkait produktivitas dari ratun baru ini, menurut Prof. Sarwiji hasilnya sama. Bahkan panen kedua menurut pengalaman di lapangan akan mendapat jumlah yang lebih banyak. “Tidak ada perbedaan dalam 3 kali panen sorgum dari sekali tanam. Untuk varietas sweet sorgum, nira yang dihasilkan memiliki kadar gula fruktosa (2,63%), sakarosa (9,76%) dan glukosa (2,12%). Kadar gulanya hampir sama dengan tebu 17,5%. Gula reduksi 4,64 gula totalnya 11,94% dan kadar air 18%. Gula dari sorgum merupakan makanan sehat karena tidak mengandung gluten. Saat ini banyak penderita penurunan imun tubuh karena gluten yang banyak ditemukan pada tepung. Sorgum disisi lain merupakan makanan sehat karena tidak mengandung gluten. Karena gluten free, ketika dijadikan tepung dan dibuat sebagai bahan adonan roti dia tidak bisa mengembang. Karenanya harus dicampur dengan bahan lain,” terang Guru Besar Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram ini. Peneliti di UGM sudah mencoba mencampurkan sorgum dan porang (sejenis umbi tanah) dan akhirnya mempunyai hasil yang cukup memadai. Tetapi karena sudah menyangkut teknologi pangan, ke depan teman-teman fakultas teknologi pangan yang akan menindaklanjuti hal ini. Di NTB ada Irwan alumni fakultas pertanian yang sudah mengembangkan sorgum secara luas di Bima, Dompu, Sumbawa dan Sumbawa Besar bahkan melintas ke Lombok Timur. Dia sekaligus sebagai offtaker dan mempunyai kuota sekitar 1000 ton untuk ekspor. Keuntungan petani memiliki offtaker utamanya adalah memberikan pendampingan secara rutin selama proses aktivitas pertanian, lalu menyerap hasil panen petani. Tetapi petani tidak perlu galau, karena industri pangan di Ampenan sudah mulai memproduksi pangan berbasis sorgum. Nantinya akan digunakan pada acara himpunan ahli hidrolik Indonesia yang mengadakan konferensi di Universitas Mataram. Konsumsi yang disediakan di acara tersebut adalah makanan berbasis sorgum. “Penggerak pertama kebanyakan dari Bima. Ada bu Ratu yang menyediakan makanan berbasis sorgum untuk konferensi Hathi. Ada juga bu Yanti yang pernah mendapat dana dari Astra Internasional untuk pengembangan makanan berbasis sorgum dan sudah diekspor sampai ke Malaysia dan Timor Leste”. BIOGAS Tanaman sorgum menghasilkan 3 manfaat: bioetanol, pangan dan pakan ternak. Untuk membangun 1 unit pabrik bioetanol mini, dengan produksi sekitar 1000 liter perhari sampai 4000 liter perhari, diperlukan lahan 50-100 hektar. Lahan seluas 50 sampai 100 hektar tersebut harus berproduksi secara berkelanjutan. Jadi selama masa produksi tersebut dibutuhkan suplai air yang kontinyu. Air disediakan Direktorat Sumber Daya Air, Kementerian PUPR. Selain suplai air juga diperlukan pengolahan unsur 2 DESEMBER 2023 36


Diversifikasi Pangan: Sorgum hara yang berkelanjutan. “Dengan jaminan air dan pengelolaan unsur hara ini, saya meyakini di NTB yang tanahnya mayoritasnya merupakan lahan kering, akan muncul pusat-pusat industri bioetanol, pusatpusat industri pangan dan pusatpusat industri pakan ternak. Desa akan menjadi menarik bagi anak-anak milenial yang melihat pertanian tidak menguntungkan. Geliat dan kemunculan pusat-pusat industri dari hasil pertanian itu akan menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk lebih menekuni bidang pertanian. Kementerian ESDM juga berjanji untuk menginisiasi pembuatan pabrik bioetanol pertama di NTB,” ungkap Prof. Sarwiji. Munculnya industri di desa memiliki indikasi bahwa ada pekerjaan di desa sehingga dampaknya untuk NTB luas sekali. Karena sudah banyak pekerjaan tersedia di desa, penduduk tidak lagi memilih untuk menjadi TKI. Cukup di rumahnya sendiri mengelola lahannya. “Kita bisa melihat di bandara banyak anak muda pergi ke Malaysia untuk menjadi buruh. Tetapi kalau ada pekerjaan di sini, masa akan memilih ke luar negeri kalau ada pekerjaan yang menjanjikan. Tetapi merealisasikan hal seperti ini tidak mudah. Perlu kebijakan yang memihak dari pemerintah”. Seperti saat ini ada dukungan nyata dari Kementerian PUPR untuk menyediakan jaringan irigasi sebagai pendukung pertanian sorgum. Bahkan Pak Jarot, Dirjen SDA berjanji akan merevitalisasi jaringan irigasi sampai ke Lombok Selatan. Semuanya akan dioperasikan melalui digitalisasi dan tidak lagi analog. Secara pribadi saya akan mendorong pak Irwan sebagai penggiat awal pertanian sorgum untuk menangkap kesempatan ini. Rencananya akan ada penandatanganan kesepakatan dengan para petani binaan. Pak Irwan nantinya akan membeli biji seharga 3.500 rupiah perkilonya dan 100 rupiah untuk batangnya. Hal ini penting karena petani membutuhkan jaminan ketersediaan pasar. Pak Irwan sudah menjadi pebisnis sorgum. Sehingga hasil panen dari para petani tidak akan siasia karena tidak memiliki pasar atau 3 JANUARI 2023 37


Diversifikasi Pangan: Sorgum pembeli. Saya tidak mau kejadian seperti petani jarak terulang. Jadi saya mengundang pak Irwan sebagai offtaker langsung tanda-tangan kontrak dengan petani-petani binaan di Lombok Selatan dan Batujai. MENGAPA SORGUM Ketika Presiden menginstruksikan Kementerian PUPR untuk menanam tanaman pengganti padi seperti alpukat, sorgum dan jagung, NTB lebih memilih sorgum. Alasannya menurut Prof. Suwarji karena NTB memiliki prasarana irigasi terbesar. Selain itu sorgum bisa tumbuh di lahan yang kurang subur dan kurang air seperti Lombok Selatan. Misalkan saja mereka menanam padi 1 kali lalu musim tanam ke 2 dan ke 3 menanam sorgum. Produktivitasnya akan sangat baik. Kondisi ini butuh dukungan kebijakan pemerintah. Tetapi saya melihat Kementerian Pertanian sepertinya kurang serius. Apakah kekurangan anggaran atau bagaimana. Saya harapkan mereka lebih serius menangani hal ini. Saya ngobrol ngobrol dengan Pak Bupati Lombok. Dia serius tentang sorgum. Dia mengalokasikan sekitar 5000 hektar untuk menanam sorgum di lahan kering yang ketika musim kemarau mengalami krisis air. Secara umum tanaman sorgum tidak akan menggantikan padi. Karena lahan untuk padi sudah jelas, waktunya jelas. Menanam sorgum untuk meningkatkan indeks pertanaman. Ada tiga musim tanam. Musim pertama masih ada air, menanam padi. Tetapi musim tanam ke-2 dan ke-3, air sudah tidak tersedia, karenanya memilih sorgum menjadi alternatif. Apalagi cara menanamnya mudah. Tidak membutuhkan banyak air dan pupuk. Biaya penanamannya murah. Selain sorgum petani juga bisa memilih kedelai. Tetapi kembali ke bisnis, petani sudah pintar. Kalau menanam kedelai paling banyak dia bisa panen 1,5 ton dengan harga 7500 rupiah per kilo. Jelas rugi. Pilihannya sekarang ada di sorgum dan jagung. Keduanya berkompetisi. Silahkan saja berkompetisi. Model bisnis seperti apa yang akan berkembang? Kita lihat saja nanti [] Tim Sisda BWS NT I Prof. Suwarji, Guru Besar Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Mataram Penanaman sorgum Percobaan penyiraman menggunakan jaringan irigasi air tanah 1 2 3 DESEMBER 2023 38


Presiden Jokowi menyampaikan sebuah prediksi bahwa di masa depan ada potensi bangsa ini akan mengalami kekurangan pangan. Karenanya untuk mengantisipasi bencana kekurangan tersebut sejak dini, presiden menyampaikan arahan untuk memanfaatkan setiap jengkal tanah untuk ditanami. Demikian disampaikan Ir. Jarot Widyoko Sp-1, Direktur Jenderal Sumber Daya Air saat meninjau lokasi penanaman Sorgum, tanaman pangan pengganti padi, di desa Akar-Akar, Nusa Tenggara Barat. "Saya di sini dalam rangka menindaklanjuti arahan presiden. Kita ke depan ada kesulitan bahan pangan, makanya setiap jengkal tanah agar ditanami. Untuk seluruh balai di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dipastikan dan diharuskan menanam setiap jengkal tanah yang merupakan lahan milik ataupun milik masyarakat petani yang bisa ditanami," jelasnya. Menurut Jarot, Kementerian PUPR akan membantu menyiapkan sarana dan prasarana jaringan pengairan. Mereka juga akan berkolaborasi dengan mitra kerja termasuk dengan kontraktor dan konsultan. Dalam penanaman Sorgum di desa Akar-Akar, provinsi Nusa Tenggara Barat, PUPR berkolaborasi dengan Universitas Mataram. Seorang peneliti Sorgum dari Universitas Mataram, Prof. Suwarji akan turun secara langsung bersama mahasiswanya mendampingi petani mulai dari proses penanaman sampai panen. Alokasi lahan yang akan ditanami Sorgum di desa Akar-Akar seluas 10 hektare. Sementara di daerah Batujai, masih di provinsi NTB, akan ada 5 hektare lahan yang ditanami Sorgum. "Total ada 15 hektare. Itu partisipasi Provinsi NTB untuk mengantisipasi krisis pangan di masa depan," jelas Jarot. Dalam kesempatan yang sama, Jarot juga menyampaikan tentang penyelenggaraan pertemuan ahli hidraulika se Indonesia. Dia berharap para ahli dari 86 universitas akan berkolaborasi dan bersatu padu untuk menyampaikan apa kelebihan dan kekurangan pengelolaan sumber daya air, sehingga akan menghasilkan dukungan terhadap sarana dan prasarana pengairan termasuk dalam hal tanam yang ada di wilayah masing-masing. "Saya kira ini adalah suatu kolaborasi yang sangat baik dan bisa kita tiru. Nanti pada saat pertemuan HATHI di Lombok ada 86 universitas yang akan bergabung melakukan MOU dengan Direktorat Jenderal sumber daya air kementerian PUPR. Kami harapkan nanti bapak Menteri PUPR berkenan menanam Sorgum dan ini merupakan dorongan PUPR mendukung ketersediaan sarana prasarana jaringan pengairan khususnya untuk daerah Akar-Akar adalah ketersediaan air," katanya mengakhiri wawancara [] Krisis Pangan dan Alternatif Tanaman Pengganti Padi Untuk seluruh balai di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dipastikan dan diharuskan menanam setiap jengkal tanah yang merupakan lahan milik ataupun milik masyarakat petani yang bisa ditanami," jelasnya. Tim Sisda BWS NT I Ir. Jarot Widyoko Sp-1, Direktur Jenderal Sumber Daya Air ketika mencoba pompa bertekanan tinggi untuk penyiraman sorgum 1 JANUARI 2023 39


Diversifikasi Pangan: Sorgum itu dengan bantuan dana APBD kami mengembangkan sorgum pertama di Kota Bima. Luas lahan 6 Ha itu kami mengembangkan benih sorgum. Selanjutnya tahun 2020 dikembangkan lagi di Kota Bima dengan luasan 265 ha, kemudian di Kabupaten Bima 250 Ha yang merupakan program dan Kementerian Pertanian. Kemudian secara mandiri juga kami mengembangkan di kabupaten Sumbawa dengan luas 160 hektar. Rata-rata kepemilikan lahan petani adalah 1 hektar. Tahun S etiap kali kami melakukan sosialisasi budidaya sorgum untuk petani, bisa dipastikan pertanyaan pertama adalah apakah ada pasarnya? Atau apakah ada pembelinya? Kami tidak membuat janji kosong. PT Bima Hutana Sejahtera didirikan untuk memberikan jaminan bahwa hasil panen sorgum akan dibeli. Selain keuntungan cara penanaman yang relatif lebih mudah, lahan yang sangat cocok dan kebutuhan air yang sangat sedikit, sudah waktunya masyarkat untuk melirik sorgum sebagai tanaman alternatif yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Awalnya kami mulai budidaya sorgum sebagai penangkar benih. Saat itu di Indonesia jarang sekali melihat petani yang membudidayakan sorgum. Itu salah satu alasan kami memulai dari penangkaran benih. Selanjutnya kami mulai melakukan edukasi dan pendampingan kepada petani sementara Kemudian dalam pendampingan petani kami dengan bendera LSM, untuk offtaker-nya adalah PT Bima Hutana Sejahtera. Ketersediaan lahan kering dan marginal di NTB masih sangat luas untuk pengembangan tanaman Sorgum. Meski banyak yang sudah ditanami jagung, tetapi masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk sorgum. Apalagi tanaman sorgum memiliki keunggulan dari sisi kemudahan tanam dan konsumsi air yang jauh lebih sedikit dibanding jagung. Kebutuhan air untuk sorgum ½ dari jagung dan 1/3 kebutuhan air untuk tebu. Keuntungan kedua, kesesuaian iklim, NTB adalah salah satu daerah yang sangat cocok untuk pengembangan tanaman Sorgum selain NTT. Berdasarkan pemetaan nasional Indonesia, wilayah NTB dan NTT merupakan daerah yang memiliki tingkat kesesuaian sangat tinggi untuk pengembangan sorgum dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia. Irwan menekuni sorgum sejak 2019. Tahun Apakah Ada Pasarnya? 2020 dimulai dan panennya pada awal 2021, dimana pada saat itu Kota Bima sedang merayakan hari jadi Kota Bima. Pada saat itu dilakukan pengapalan perdana batang sorgum ke pulau Jawa yang dilakukan secara simbolis oleh Walikota Bima. “Pengembangan lebih lanjut, alhamdulillah daerah seperti Kabupaten Lombok Timur, itu lewat dana APBD nya melakukan pengembangan di luasan 457 ha dan sudah dipanen tahun 2020. Dan kami ditunjuk oleh dinas pertanian Kabupaten Lombok Timur untuk menjadi offtaker-nya. Di samping itu pengembangan sorgum juga dilakukan secara swadaya seperti di Kabupaten Sumbawa. Lombok Tengah juga sudah mengembangkan sekitar 20 ha secara mandiri yang dilakukan oleh kelompok tani kelompok tani yang menjadi mitra. Kami mendampingi para petani dalam konteks budidaya sorgum. Kami juga memfasilitasi dan menghubungkan dengan sumber-sumber pendanaan atau program lewat dinas pertanian provinsi Nusa Tenggara Barat. Alhamdulillah petani di Lombok Tengah sudah mendapatkan bantuan peralatan unit pengolahan hasil berbasis sorgum,” cerita Irwan. Ada dua hal yang menjadi prioritas kami ketika mengembangkan sorgum di Kota Bima. Dalam panen pertama kami mengembangkan visi Kota Bima untuk menjadi sentral dari budidaya sorgum. Alhamdulillah volume yang terbesar pada panen pertama lebih banyak diperuntukkan pada ketersediaan benih. Benih sorgum Indonesia sangat terbatas. “Kami giat melakukan penangkaran benih sorgum pada awalnya, sesudah panen alhamdulillah kami mampu menyuplai benih ke seluruh pelosok Indonesia. Terakhir untuk penanaman di NTT, kami mengirim 18 ton. Semua benih dari Bima”. Kami sendiri saat ini sudah mulai kewalahan memenuhi permintaan biji sorgum. Terutama permintaan dari para pengolah produk turunan sorgum. Jadi sementara ini kami lebih gencar untuk mensosialisasikan, mengedukasi dan memotivasi petani untuk membudidayakan sorgum. Berkat dukungan Pemerintah Daerah seperti Lombok Timur, Lombok Tengah, Kota Bima dan Kabupaten Bima ke depan luasan lahan untuk penanaman Tim Sisda BWS NT I Irwan, Penggiat Sorgum NTB Penanaman bibit sorgum 1 2 Irwan, Penggiat Sorgum NTB 1 DESEMBER 2023 40


Mitigasi Sedimen sorgum akan semakin luas sehingga jaminan pasar ke depan akan semakin terbuka. Selama ini kan petani selalu bertanya tentang pasar. Pertanyaan pertama petani ketika kami melakukan sosialisasi adalah ada pembeli enggak? Itulah yang mendasari kami membangun PT Bima Hutan Sejahtera untuk memberikan jaminan ke petani binaan bahwa ada perusahaan yang membeli panen sorgum mereka. Perusahaan nantinya akan menandatangani kontrak pembelian dengan petani harga perkilo dengan syarat yang sudah ditentukan di awal. Perusahaan tidak hanya membeli biji, tetapi juga melakukan pembelian batang sorgum. Kontrak di atas materai. Harganya 3.000 per kilo dengan catatan kadar airnya 12% dan kotorannya maksimal 2%. Batang dihargai 100 rupiah per kilo. Petani bisa datang menjual ke tempat kami atau kami datang ke petani. Kami juga akan melihat tingkat kesulitan petani misalnya pengangkutan, kotorannya dan setersusnya. Jadi minimal kami mengatakan harga Rp 3.000/kg, tapi pada kondisi tertentu di mana kualitas hasil petani maksimal, kami juga akan memberikan reward harga yang lebih tinggi. Tetapi standar harganya di kisaran itu. Harga ini untuk memberikan kepastian kepada petani. Sekali tanda-tangan kontrak, harga tidak akan berubah. “Di samping membeli kami melakukan edukasi kepada para petani bagaimana memanfaatkan batang sorgum untuk menjadi gula cair. Kami langsung membawa alat press untuk memperlihatkan kepada masyarakat cara membuat gula cair, langsung mengedukasi petani untuk pemanfaatan nira sorgum menjadi gula juga mengedukasi pembuatan pakan ternak (silase). Karena hampir semua petani kita juga termasuk peternak,” jelas pendamping petani pembudidaya sorgum yang sudah berhasil menanam sorgum seluas lebih dari 1.000 hektar ini. Setiap hektar lahan akan menghasilkan 4 ton biji sorgum. Memang ada yang lebih, tetapi rata-rata petani berhasil mendapatkan angka di kisaran 4 ton. Dan kami selalu melakukan sosialisasi jumlah angka rata-rata ini sebagai bayangan hasil per hektarnya. Kalau dikonversi rupiah per hektarnya akan menghasilkan angka 12-16 juta rupiah. “Angka 16 juta didapat dari kualitas panen, kadar air, kotoran dan tentu saja penjualan batang dan daunnya. Ada petani dengan kualitas panennya sangat baik, harga per kilonya bisa mencapai Rp.3.500/kg. Batang yang dihasilkan per hektarnya bisa mencapai 30 ton. Dari batang petani bisa mendapat uang sekitar 3.000.000 rupiah. Banyak petani yang memiliki lahan lebih dari 1 hektar”. 2 2 JANUARI 2023 41


Diversifikasi Pangan: Sorgum Batang dimanfaatkan untuk membuat nira yang kemudian diubah menjadi gula cair. Ada peluang bisnis penjualan nira atau bahkan gula cair secara langsung. Nilainya tentu lebih tinggi dari batang per kilonya. Ampas dari batang yang sudah diambil gulanya akan dibuat silase (pakan ternak). Kelebihan Sorgum Jagung dan sorgum merupakan jenis tanaman C4, sama-sama membutuhkan pencahayaan maksimal meskipun sorgum sedikit lebih unggul dalam hal ini. Ketika ditempatkan di bawah naungan sorgum tetap berproduksi meski tidak maksimal. Kelebihan sorgum dibanding jagung lainnya adalah jagung hanya bisa dipanen sekali sementara sorgum bisa 3 kali selama agroklimat-nya mendukung. Kita juga tidak dapat mengabaikan kesuburan tanah. Di Lombok hal seperti itu sangat memungkinkan terjadi. Tetapi pada umumnya petani hanya panen 2 kali. Saat ini banyak petani yang menanam sorgum lebih awal sebelum turun hujan. Kisaran di bulan September. Harapannya ketika panen pertama usai hujan masih ada. Sehingga ratun kedua muncul dan memiliki perkembangan yang lebih cepat. “Karena akarnya sudah tertanam kuat di tanah, ratun kedua akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih cepat. Ratun pertama dipanen sekitar 105 hari. Ratun kedua akan dipanen lebih cepat sekitar 2 minggu. Hasil panennya bahkan lebih banyak. Tetapi mesti diperhatikan kesuburan tanah juga,” terang Irwan. Selain itu sorgum memiliki manfaat yang lebih baik untuk lingkungan. Ketika jagung dipanen, lahan berhektar-hektar akan meranggas. Berbeda dengan panen sorgum, selama akarnya masih ada, tanaman masih akan tumbuh dan lahan akan tetap hijau. Bahkan untuk tujuan wisata visual, beberapa jenis sorgum memiliki warna beragam. Kalau itu ditanam di bukit, akan menghasilkan pemandangan yang luar biasa. Kelebihan selanjutnya adalah pemakaian pupuk. Kita semua tahu kelangkaan pupuk yang sering terjadi. Meski semua tahu penggunaan pupuk kimia akan merusak hara tanah. Sorgum tidak butuh banyak pupuk. Jagung membutuhkan pupuk 15 sak per hektar. Sorgum yang kami kembangkan per hektarnya hanya membutuhkan paling banyak 4 sak. Akhirnya mana lebih menguntungkan sorgum atau jagung? Jelasnya sorgum membutuhkan air lebih sedikit. Pupuk lebih sedikit. Bisa panen minimal 2 kali. Benihnya lebih murah. Benih jagung 2 jutaan per hektar. Benih sorgum hanya 250 ribu per hektar. Sorgum tidak membutuhkan kalaris (herbisida selektif) sementara jagung tidak bisa panen tanpa itu. Perawatannya juga jauh lebih mudah dibanding jagung. “Meski gulmanya setinggi 1 meter, sorgum masih tetap bisa panen”. Panennya juga lebih mudah dengan memanfaatkan mesin perontok padi atau jagung. Selanjutnya dalam proses budidaya, sorgum hampir tidak memiliki hama. Babi atau monyet tidak menyentuh sorgum. Tetapi memang pada saat panen ada potensi serangan burung. Sorgum juga relatif bebas dari penyakit. Berbeda dengan jagung yang harus menghabiskan 4 bulan di tegalan untuk berjaga. Petani sorgum relatif lebih memiliki banyak waktu karena tidak perlu menginap di huma. Petani bisa mendapatkan waktu luang dan memanfaatkannya untuk melakukan pekerjaan dan meningkatkan pendapatannya[] Selama ini kan petani selalu bertanya tentang pasar. Pertanyaan pertama petani ketika kami melakukan sosialisasi adalah ada pembeli enggak? Itulah yang mendasari kami membangun PT Bima Hutan Sejahtera untuk memberikan jaminan ke petani binaan bahwa ada perusahaan yang membeli panen sorgum mereka. DESEMBER 2023 42


Mitigasi Sedimen Kalau pakai analis para akademisi, biaya menanam sorgum memang lebih murah. Pupuknya lebih sedikit dan airnya juga tidak butuh banyak. Tidak seperti tanaman jagung yang pupuknya harus banyak, kalau sedikit tidak mau dia. Sekali tanam juga bisa dipanen lebih dari satu kali. Tetapi dari sudut petani ya lihat pas panennya bagaimana. Jagung harganya sekian. Itu di atas harga sorgum. Kenapa jagung lebih mahal karena sudah banyak pangsa pasarnya. Selain harganya murah dan persoalan pasar, ada persoalan sederhana yang cukup mengganggu, yaitu burung. Persoalan sepele tetapi cukup bikin pusing. Memang ada teknologi untuk pengusir burung tetapi belum efektif. Saat tanaman diserbu burung, tentu akan mengurangi hasil panen. "Harapan petani mungkin tanaman sorgum ini seperti jagung. Dahulu ketika pertama kali jagung diperkenalkan, tidak banyak yang menanam. Tetapi begitu melihat hasilnya, mereka berbondongbondong menanam jagung. Mudahmudahan sorgum juga akan seperti itu. Tetapi sekarang masih sedikit yang tertarik jadi memang berat untuk memulai dari awal," kata Kusuma, seorang petani sorgum di desa AkarAkar, Nusa Tenggara Barat. Harga sorgum mentah memang lebih murah dibanding jagung, tetapi ketika sorgumnya diubah menjadi tepung seperti yang dilakukan pabrik pengolahan sorgum di Salatiga, harganya akan meningkat. “Ada teman saya yang membutuhkan tepung sorgum. Dia harus ambil dari Pulau Jawa. Harganya cukup tinggi, sampai di kisaran lima puluh ribuan. Sementara kami menjual sorgum kering di angka Rp. 1000,-/kg. Jagung dijual dengan harga Rp. 2.000/kg. Kalau nanti punya mesin dan kita bisa mengolah sorgum menjadi tepung, kami akan jual dengan harga yang jauh lebih murah,” lanjutnya. Kusuma juga menceritakan pengalaman dia dan kawan-kawannya mengirim satu truk batang dan daun sorgum ke Jawa. Bahan itu untuk membuat pelet dan pakan ternak. Tetapi mengapa harus dikirim jauhjauh, provinsi NTB sendiri dikenal sebagai pulau 1000 sapi. Banyak kebutuhan untuk pakan ternak. Daun dan batang sorgum bisa menjadi alternatif pakan di tempat sendiri. Tanaman sorgum bermanfaat untuk dipanen buahnya sebagai bahan makanan. Selain juga mengandung kadar gula cukup tinggi sehingga bisa menjadi bahan pembuatan gula. Selain itu batang dan daunnya yang dipangkas setiap kali panen, bisa dijadikan makanan ternak. Tanaman sorgum bisa dipanen tiga kali. Satu kali panen tiga kali panen. Setiap panen, batang dan daunnya dipangkas sehingga sorgum bisa memulai dari tunas lagi [] Merintis Memang Berat Kusuma, Petani Sorgum di NTB JANUARI 2023 43


Diversifikasi Pangan: Sorgum Centre For Sustainable Farm System adalah sebuah pusat studi pertanian berkelanjutan di Universitas Mataram yang didirikan tahun 2020. CESFARMS menghimpun berbagai tim peneliti di Universitas Mataram yang mengarah kepada pengembangan sistem pertanian berkelanjutan. Sebelum CESFARMS dibentuk, tim yang terlibat di CESFARMS pernah melakukan kerja sama dengan Masehi University, nama project-nya Iska. Pertama kerja sama pengembangan integrasi jagung dan sapi selama 5 tahun di Dompu. Kedua peningkatan kapasitas petani di bidang hortikultura di Lombok Utara. Semua Project berorientasi pada peningkatan kapasitas petani. Sekarang ketika sudah berbentuk CESFARMS, kami Bekerjasama dengan HATHI (Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia dalam pengembangan sorgum. Tanaman serealia sama dengan jagung. Merupakan tanaman yang beradaptasi cukup luas dari berbagai tipe agroklimat. Sorgum merupakan tanaman yang secara agronomi membutuhkan air lebih sedikit dibanding jagung. Kebutuhannya hanya setengah dari tanaman jagung. Sorgum juga merupakan tanaman yang mampu beradaptasi pada daerah yang beriklim kering seperti di NTB. Seperti kita ketahui, NTB memiliki iklim semi-arid tropis, dengan curah hujan relatif terbatas pada kisaran 1000-1200 mm per tahun. Sorgum bisa tumbuh berkembang dengan baik dan variasi kesuburan tanah juga tidak seperti tanaman lainnya, dia dapat tumbuh pada tanah yang relatif kurang subur bahkan pada tanah yang sedikit masam pun bisa tumbuh. Nusa Tenggara Barat memiliki beberapa tipe lahan kering, seperti di bagian Selatan pulau Lombok adalah tanah vertisol ( tanah liat). Sorgum masih tumbuh dengan baik demikian juga di lahan kering si Utara yang tanahnya Pasiran, sorgum juga tumbuh dengan baik. Paling penting dalam fase awal pertumbuhan sorgum, memang harus ada kelembaban tanah yang cukup. Setelah umur 1-3 minggu sorgum akan dapat beradaptasi dengan keterbatasan air dan lingkungan. Masyarakat Lombok dan Sumbawa sudah mengenal sorgum dari dulu. “Saya dari kecil sekitar tahun 1970- an sudah biasa menanam sorgum di Pematang di Lombok Selatan sebagai tanaman pelengkap. Setelah panen padi, sorgum masih bisa dipanen. Sorgum juga dipakai untuk merambatkan tanaman-tanaman seperti komak dan kecipir. CESFARMS Sukartono, Ketua Centre for Sustainable Farm System Universitas Mataram Lahan kering yang sangat cocok untuk tanaman sorgum 1 2 1 Centre for Sustainable Farm System Universitas Mataram Dengan dukungan pasar dan pembelian yang menarik, saya kira sorgum akan segera menjadi salah satu tanaman alternatif yang menarik minat masyarakat. Jangan sampai seperti tanaman jarak, pasarnya tidak ada. Petani tentunya tidak akan mau menanam. Tim Sisda BWS NT I DESEMBER 2023 44


Diversifikasi Pangan: Sorgum Jadi dari dulu sorgum sudah menjadi tanaman alternatif masyarakat Lombok. Kemudian pada perkembangannya kalah populer dengan tanaman lain seperti jagung. Saya kira persoalan pasar juga ikut menentukan kenapa sorgum tidak seperti tanaman. Kalau nanti sorgum memiliki prospek pasar yang bagus saya kira petani akan mudah untuk mengadopsinya,” jelas Sukartono. Sisi teknologi, Sukartono menyatakan bahwa petani tidak akan sulit mengadopsi tanaman Sorgum karena teknik budi dayanya jauh lebih sederhana dibanding tanaman padi dan jagung. Apalagi kebutuhan haranya juga relatif lebih rendah dari jagung. Jagung lebih rakus terhadap air dan lebih rakus terhadap unsur hara. Dengan dukungan pasar dan pembelian yang menarik, saya kira sorgum akan segera menjadi salah satu tanaman alternatif yang menarik minat masyarakat. Jangan sampai seperti tanaman jarak, pasarnya tidak ada. Petani tentunya tidak akan mau menanam. Sepanjang pasar menjanjikan Saya kira petani tidak akan sulit. Intinya bagi petani adalah bagaimana produksinya bisa terserap pasar. Di sini pasar itu menjadi kunci untuk mensosialisasikan sorgum. Dari perspektif teknologi budidaya, budidaya sorgum tidak ada masalah. Karena teknologinya jauh lebih sederhana para petani saya pikir sudah sangat akrab dengan cara penanaman. Sekarang tinggal bagaimana pemerintah bisa berpihak untuk memastikan komoditi ini ada pasarnya. Apalagi seperti dijelaskan Prof. Suwarji, tanaman sorgum memiliki fungsi yang sangat banyak, bisa untuk pangan, energi juga untuk pakan. Jadi saya kira dari perspektif ketahanan pangan budidaya sorgum ini cukup menjanjikan. Kita jangan terlalu berbasis padi saja. Kalau iklim misalnya dalam kondisi hujan terbatas, sorgum bisa menjadi alternatif untuk menunjang ketahanan pangan. Padi memang tanaman pokok dan padi akan tetap diusahakan masyarakat petani. Kita tahu di musim hujan air lebih dari cukup bahkan berlebihan. Katakanlah bulan Desember-Januari itu pasti menanam padi. Petani juga sudah cerdas, saat itu adalah waktunya menanam padi. Lagipula sorgum tidak suka dengan lahan tergenang air. Baru ketika musim hujan berakhir, sorgum bisa menjadi pilihan tanam. Sementara di tanah tegalan yang kering, petani bisa kapan saja menanam sorgum. Sorgum ini sebagai sumber karbohidrat dan mempunyai nilai gizi yang cukup baik. Sorgum bebas dari gluten dan tentu saja menjadi pilihan masyarakat yang semakin peduli dengan kesehatan. Masyarakat yang mau terhindar dari gula yang berlebihan. Dengan lahan kering seluas 80% dari lahan produktifnya, pengembangan sorgum bisa dipusatkan di lahan-lahan kering atau daerah tadah hujan. Kalau daerah yang memiliki fasilitas irigasi, pengembangan sorgum bisa dilakukan dilakukan di musim kemarau. Ada juga di Lombok tengah daerah tadah hujan tapi memiliki fasilitas embung. Di daerah ini bisa menanam padi saat banyak air dan sorgum saat air menipis. Indonesia ke depan perlu melakukan diversifikasi pangan, jangan terlalu bergantung sama beras. Sumber karbohidrat tidak hanya dari beras tapi juga dari jagung, sorgum bahkan dari tanaman-tanaman umbi-umbian yang biasa kita lihat di pasar. Kesehatan itu kan bukan pada komoditas beras/ jagung tetapi pada sumber karbohidrat, sumber protein dan sebagainya. Ketahanan pangan itu adalah ketahanan yang berkaitan dengan ketersediaan sumber-sumber karbohidrat protein dan lain sebagainya. Pemanfaatan lahan tidur untuk mengembangkan tanaman-tanaman yang berpotensi sebagai sumber pangan alternatif menjadi penting, apalagi sorgum ini kan tanaman yang mudah ditanam, teknologi budidayanya tidak sulit, tidak butuh air banyak dan merupakan sumber pangan yang bagus untuk kesehatan saya setuju mungkin [] 2 JANUARI 2023 45


Diversifikasi Pangan: Sorgum Rasio ketersediaan dan kebutuhan pangan di NTB sebenarnya sudah cukup. Angka 2,16 menunjukkan ketersediaan pangan 2,16 kilo, sementara yang dibutuhkan 1 kg. Kita surplus pangan. Mengapa sorgum dikatakan pangan alternatif? Karena NTB memiliki lahan kering yang luas. Ada 1,7 juta hektar lahan kering di NTB baru termanfaatkan secara efektif sekitar 15 sampai 20%. Sorgum adalah tanaman yang sangat toleran dengan kekeringan. Melihat banyaknya lahan kering yang belum dioptimalkan, itu bisa dijadikan alternatif penanaman sorgum. Tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat sekaligus sebagai bahan pembuatan bioetanol. Disebut sebagai bahan pangan alternatif karena sorgum memiliki kandungan gizi pangan yang secara keseluruhan lebih baik dibandingkan dengan padi yang menjadi bahan pangan utama kita di NTB. Hal itu disampaikan I Gusti Lanang Parta Tanaya, dosen Universitas Mataram Fakultas Pertanian Program Studi Bisnis. Lebih lanjut menurut Dia, luasan lahan kering di NTB yang belum dimanfaatkan sekitar 1,36 juta hektare. Misalnya bisa dimanfaatkan setengahnya saja atau sekitar 600 ribu hektar untuk tanaman Sorgum, NTB akan memiliki surplus pangan yang sangat besar. Kita bahkan bisa mengekspornya ke luar daerah. Produktivitas sorgum yang sudah kami coba bersama teman-teman di UNRAM, setiap hektare lahan kering di Lombok Utara menghasilkan panen di kisaran 4 sampai 6 ton. Kalau panen ini dikeringkan petani akan mendapat sekitar 3-4 ton. Harga akan meningkat. Mengapa sorgum lebih menguntungkan dibandingkan jagung? Padahal keduanya berasal dari rumpun yang sama tanaman serelia, jenis tanaman rumput-rumputan. Biaya penanaman sorgum sangat rendah, terutama dalam pemanfaatan air. Kalau kita menggunakan sumur pompa, sorgum menggunakan 3/4 daripada air yang digunakan untuk penanaman jagung. Secara ekonomi tanaman sorgum lebih unggul dibandingkan tanaman jagung walaupun sama-sama bisa tumbuh di lahan kering. Pertama karena tanaman sorgum hemat biaya. Tanaman sorgum sifatnya tahan kering sehingga membutuhkan air jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman lainnya di lahan kering. Kalau tanaman lain membutuhkan air dengan penyiraman selama 1 jam, untuk kondisi yang sama tanaman Sorgum hanya membutuhkan 3/4 jam. Artinya biaya yang dikeluarkan untuk air itu lebih rendah dibandingkan tanaman jagung. Kedua tanaman sorgum ditanam sekali tetapi bisa dipanen 3 kali. Sorgum ditanam pertama dengan benih, Optimalisasi Lahan Kering 1 Tanaman sorgum sifatnya tahan kering sehingga membutuhkan air jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman lainnya di lahan kering, seperti jagung. DESEMBER 2023 46


Diversifikasi Pangan: Sorgum tumbuh sampai umur 100 hari bisa dipanen. Kemudian dipangkas batang dan daunnya setelah itu akan tumbuh lagi tunasnya yang disebut ratun. Setelah 100-110 hari ratun itu bisa dipanen lagi. “Artinya pada panen kedua, petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk benih lagi. Tidak lagi mengeluarkan biaya untuk pengolahan lahan. Berdasarkan pengamatan kami, ratun pertama atau panen kedua memiliki hasil yang lebih banyak,” jelas dosen studi bisnis yang akrab dipanggil Nonong ini. Selain biji, batang sorgum juga memiliki nilai ekonomis. Batangnya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan nira sebagai bahan bioetanol. Ampas dari perasan batang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Nira hasil perasan batang sorgum biasanya airnya 35% dengan kadar brixnya bisa sampai 18 poin. Itu yang kami dapatkan di Lombok Utara. Tingkat manis nira sorgum mencapai 18 poin. Lebih rendah dibanding tebu. Batang yang bisa diperas adalah jenis dari sorgum khusus. Kalau menginginkan panen biji sorgum kadar nira pada batangnya akan sedikit berkurang, begitu juga yang menginginkan panen batang. “Dari 100 kilo batang sorgum yang khusus dipanen batangnya, kami bisa mendapat 35 liter nira. Itu jumlah paling banyak. Untuk batang yang dipanen dengan biji, kami belum mencoba”. Bioetanol yang akan dihasilkan dari sorgum direncanakan untuk menjadi energi baru yang terbarukan sebagai alternatif untuk mengganti atau melengkapi sumber energi yang ada. Dari informasi terakhir yang kami dapatkan dari Batan, pencampuran bioetanol dari sorgum ke bahan bakar pertalite bisa meningkatkan nilai oktan dari 92 menjadi 95. Tetapi hal ini tidak serta-merta bisa dilaunching ke pasar, karena membutuhkan kebijakankebijakan tertentu. Sorgum bisa dikonsumsi layaknya beras, bisa juga dijadikan bahan baku industri baik itu industri pangan maupun energi. Di NTB sudah banyak yang sudah mengolah sorgum, karena masyarakat sudah terbiasa dengan sorgum ini. Misalnya dibuat makanan tradisional atau jajanan pasar dengan teknologi sederhana. Untuk investasi ke depan, saya punya keyakinan bahwa sorgum ini akan menjadi komoditas yang menarik investor karena manfaat yang sangat banyak dari tanaman ini. Bisa dijadikan bahan pangan, bio energi bahkan pakan ternak. Teknologi pengolahannya juga tidak terlalu rumit atau dengan teknologi rumahan sudah bisa menghasilkan varian produk dari sorgum. Saya tidak khawatir [] 1 2 Tim Sisda BWS NT I I Gusti Lanang Parta Tanaya, Dosen Universitas Mataram Fakultas Pertanian Program Studi Bisnis NTB Memiliki ratusan ribu hektar lahan kering yang cocok untuk budidaya tanaman sorgum 1 JANUARI 2023 47


Roti Untuk Kesehatan Ratu Sya’bani Pengolah sorgum & Ketua Wanita Pengusaha Muslimah Indonesia Nusa Tenggara Barat DESEMBER 2023 48


Ada tiga produk hasil olahan sorgum, cookies, roti kering (bagelen) dan bubur. Ketiga produk itu memang tidak dipasarkan melalui pasar tradisional, tetapi bisa dijumpai di hampir semua pasar oleholeh khususnya di NTB. Kalau menginginkan produk olahan sorgum hampir semua pasar oleh-oleh tersedia, bahkan di bandara. Mungkin masih banyak yang belum mengenal sorgum, tetapi bisa dikatakan bahwa sorgum merupakan bahan free gluten yang baik untuk kesehatan. Sebagai produk baru, proses pembuatannya menuntut quality kontrol yang cukup ketat. Ada SOP yang sudah ditetapkan untuk pembuatan produk olahan dari sorgum. Apalagi berbicara tentang produk olahan dari sorgum, kita mesti berbicara tentang kesehatan. Para pengrajin betul-betul dipilih dengan standar yang ketat. “Pengrajin yang memenuhi standar masih sedikit. Tetapi mereka memiliki produksi yang rutin. Selain itu, sebuah pekerjaan yang sulit untuk membuat produk yang pas di lidah masyarakat yang sudah sangat terbiasa dengan rasa manis. Tetapi selain untuk pangan, produk ini untuk kesehatan. Berdasarkan informasi dari mulut ke mulut, banyak kolega kami yang kemudian bertanya apa produk yang sedang saya kembangkan. Mereka mulai mencoba dan membeli secara pribadi.,” ungkap Ratu Sya’bani, seorang pengusaha produk olahan sorgum. Masyarakat semakin menyadari pentingnya kesehatan. Masyarakat juga semakin menyadari kesehatan bermula dari makanan yang sehat. Karena sorgum adalah bahan pangan free gluten, tentunya menjadi bahan yang sangat baik untuk dijadikan makanan penunjang kesehatan. Penderita diabetes tidak perlu khawatir mengkonsumsi produk olahan sorgum kami. Bahan dari sorgum ketika ingin dijadikan cookie atau roti, mesti diperlakukan secara khusus. Tepung sorgum karena free gluten tidak bisa berdiri sendiri harus ada bahan campuran. Campurannya juga dari jenis yang sama dengan sorgum yang free gluten. Fungsi campuran ini sebagai bahan pengikat sehingga adonan bisa dibentuk. Tanpa bahan campuran ini adonan tidak akan bisa dibentuk. NTB memiliki pabrik pengolahan sorgum, tepatnya di Bima. Ratu mengambil seluruh bahannya dari tempat itu dan kemudian memasarkannya dalam bentuk mentah seperti tepung dan produk olahan jadi. Peluang pengembangan komoditas sorgum sangat besar. Memang banyak yang belum akrab dengan sorgum, tetapi ketika informasi tentang sorgum tersebar dan menjadi informasi kolektif masyarakat, saya sangat yakin kesempatan akan sangat terbuka, jelas Ketua Wanita Pengusaha Muslimah Indonesia Nusa Tenggara Barat ini. “Saya juga memperkenalkan sorgum ke luar negeri. Belum lama saya diwawancarai salah satu media Malaysia. Saya kaget, pengetahuan mereka tentang sorgum lebih mendalam. Dalam kesempatan berbeda saya juga mendapat informasi bahwa saya menjadi salah satu dari 30 orang Indonesia yang terpilih untuk mendapatkan pelatihan dari salah satu lembaga di sana. Semacam lembaga pangan nasional,” jelas Ratu. Tahap awal pelatihan dilakukan di Bali selama 7 hari dan akan dilanjutkan di Malaysia dan Singapura bulanbulan berikutnya. Pemaparannya tentang sorgum di pertemuan itu menjadikannya sebagai peserta yang dinyatakan lulus dengan sempurna dan mendapat kesempatan untuk diwawancarai media dari negeri Jiran tersebut. Akhirnya, Ratu menyatakan optimismenya tentang masa depan sorgum. Sangat mungkin untuk mengembangkan banyak produkproduk pangan untuk kesehatan berbasis sorgum yang memiliki peluang bahkan untuk pasar internasional [] Roti Untuk Kesehatan JANUARI 2023 49


SDA Muda Persoalan ini tidak dapat diselesaikan oleh 1 lembaga saja dan dibutuhkan komunikasi dan koordinasi. Saya merasakan kata koordinasi mudah diucapkan, tetapi di lapangan sangat berat untuk dilakukan. Namun suka atau tidak hal ini harus dilakukan, terutama dalam persoalan pengelolaan air, jelas Mira. Tantangan terbesar pemanfaatan air ke depan, kalau di Lombok adalah mengalirkan air dengan lancar dari barat ke timur, utara dan selatan, mengalir melalui banyak kewenangan. Sementara di Sumbawa banyak wilayah-wilayah sungai yang debit airnya bervariasi dan juga ada yang semakin berkurang. Ada juga persoalan pencemaran sungai yang menunjukkan tendensi meningkat. Limbah-limbah industri dan rumah tangga memenuhi sungai dan jika persoalannya dibiarkan hanya akan semakin membesar. “Persoalan irigasi di lapangan kadang rumit karena persoalan persepsi berbeda juga banyaknya perilaku yang meninggalkan rasionalitas. Sulit untuk berbagi karena mereka yang punya air merasa punya air. Air ini punya kami, mengapa dibawa ke selatan? Tantangan dalam pengelolaan air memang sangat banyak,” ungkap Made Mira Charisma salah satu SDA muda Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I saat ‘ngobrol jarak jauh’ dengan redaksi Interkoneksi. Pengelolaan air selain memiliki banyak persoalan juga kompleks dan melibatkan banyak stakeholder. Persoalan ini tidak dapat diselesaikan oleh 1 lembaga saja dan dibutuhkan komunikasi dan koordinasi. Saya merasakan kata koordinasi mudah diucapkan, tetapi di lapangan sangat berat untuk dilakukan. Namun suka atau tidak hal ini harus dilakukan, terutama dalam persoalan pengelolaan air, jelas Mira. Pengertian ‘harus dilakukan’ merujuk pada upaya untuk menjadikan pengelolaan air semakin baik setiap saat. Kalau hanya dibiarkan berjalan apa adanya, sulit untuk meningkatkan kualitas pengelolaan air ke depan. Karena kepentingan terhadap air sangat banyak, diperlukan wadah koordinasi lintas sektor untuk menemukan titik pemahaman tentang pengelolaan air. Mereka yang tergabung harus sama-sama mau berkomunikasi dan berkoordinasi. Mengelola air dari hulu, tengah dan hilir dengan begitu banyak kepentingan dan instansi tentunya membutuhkan komunikasi yang terus menerus. Komunikasi tidak bisa hanya dilakukan sekali lalu berhenti. Memproses komunikasi terus menerus dan melakukan koordinasi lintas sektor adalah pekerjaan super berat. Tetapi karena balai menginginkan pengelolaan air ke depan menjadi lebih baik, tentu saja harus dilakukan. “Pengalaman saya melakukan komunikasi dengan berbagai sektor dalam pengelolaan air ini memang sangat menantang. Sulit untuk mendapatkan kesepahaman hanya dengan satu kali komunikasi. Komunikasi dan koordinasi harus terus menerus dilakukan. Memang awalnya tidak menyenangkan, tetapi akan terbiasa pada akhirnya. Proses ini tidak boleh berhenti,” cerita Teknik Pengairan Ahli Pertama, Pelaksana PPK Perencanaan dan Program, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I ini. Wadah komunikasi dan koordinasi di wilayah NTB sendiri menurut saya sudah mulai berkembang ke arah yang baik. Sekarang TKPSDA, Komisi Irigasi sudah lebih baik dibandingkan dahulu. Di sana dibicarakan apa yang harus dilakukan satu sampai lima tahun ke depan, ingin melakukan apa, oleh siapa dan bagaimana melakukannya. Ada banyak aspek yang harus dicermati dalam pengelolaan air. Sasarannya harus jelas. Pengelolanya harus jelas. Peruntukannya harus terukur. Sehingga untuk mencapainya kita dituntut untuk memiliki data, model, sistem dan fasilitasnya. Untuk merancang fasilitas seperti apa yang akan dibuat dan dimanfaatkan, jelas membutuhkan data. Begitu juga untuk Made Mira Charisma Teknik Pengairan Ahli Pertama, Pelaksana PPK Perencanaan dan Program, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Tantangan Pengelolaan Air DESEMBER 2023 50


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.