Jurnal Dwimingguan 3 modul 1.3 Flipbook PDF

Jurnal Dwimingguan 3 modul 1.3 mengambil tema dengan Visi Guru Penggerak.

23 downloads 113 Views 9MB Size

Story Transcript

JURNAL REFLEKSI SATRIAH, S.PD C G P A N G K A T A N 7 L OMB O K TIMU R DWIMINGGUAN 3 Modul 1.3


Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja tetapi harus juga mendidik si murid agar dapat mencari sendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum. Pengetahuan yang baik dan perlu itu yang manfaat untuk keperluan lahir batin dalam hidup bersama (Ki Hajar Dewantara) WANNA LEARN MORE? Fasilitator : Dindin Ginanjar, M. Pd Pengajar Praktik : Dwi Rahayu, M. Pd


Satriah, S. Pd Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan jurnal dwimingguan ketiga Calon Guru Penggerak di minggu ini. Dalam pendidikan guru, jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk, 1999). Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung. Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran (Denton, 2018), sehingga Kita dapat semakin mengenali diri sendiri. Kegiatan dwimingguan ketiga ini, menitik beratkan pada modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak. Kegiatan yang telah kami laksanakan seperti mendiskusikan Visi Sekolah dengan Inkuiri Apresiatif menggunakan ATAP dan BAGJA serta kegiatan Lokakarya pertama yang dilaksanakan di SMP negeri 1 Selong.


Satriah, S. Pd Pada pembuatan jurnal refleksi dwimingguan ketiga ini, CGP mencoba menggunakan model refleksi dengan Teknik 6 topi. Diperkenalkan oleh Erward de Bono pada tahun 1985, bahwa Model Six Thinking Hats ini mewakili berbagai cara berpikir sesuai warna topinya. Tarik kesimpulan dari peristiwa yang terjadi, atau ambil keputusan setelah mempertimbangkan kelima sudut pandang lainnya. Bandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya Process Creativity Jabarkan ide-ide yang muncul setelah mengalami peristiwa tersebut Facts Tuliskan informasi berupa fakta sebanyakbanyaknya terkait pengalaman yang terjadi Benefits Tuliskan hal-hal positif yang terkait dengan topik tersebut. Feelings Gambarkan perasaan anda terkait dengan topik yang sedang dibahas Cautions Tuliskan kendala, hambatan, atau risiko dari tindakan/peristiwa yang sedang dibahas


Menjadi guru penggerak tidaklah mudah, dibutuhkan proses yang panjang untuk mampu memahami dan menjiwai peran serta nilai- nilai guru penggerak. Selama mempelajari modul 1.3, Saya memahami bagaimana cara membuat sebuah Visi dan prakarsa Guru Penggerak. Pembentukan sebuah visi perlu sebuah kontemplasi panjang. Dalam modul ini kita diarahkan untuk menyusun sebuah visi yang tentunya bertautan dengan visi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Penyusunan visi dengan paradigma inkuiri apresiatif merupakan sebuah metode berpikir dengan tolok ukur pemikiran positif dan berfokus pada kekuatan/asset awal. Setelahnya kita diajak untuk memvisualisasikan dalam sebuah sketsa gambaran visi tersebut. Kalimat prakarta perubahan merupakan Tindakan lanjut setelah menyusun sebuah visi dengan sebuah alat yang dinamakan A-T-A-P (Aset, Tantangan, Aksi, dan Pembelajaran). Terahir kita menyusun rancangan visi dan Prakarsa perubahan dalam sebuah kanvas kebahagiaan yang disebut B-A-G-J-A (Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi) Process Satriah, S. Pd


Satriah, S. Pd Visi Kelompok Pernyataan Prakarsa Perubahan Berusaha mengimplementasikan Pernyataan Prakarsa Perubahan di kelas dan sekolah Selama proses kegiatan pembelajaran modul 1.3, setelah menerima materi dari Bapak fasilitator pada ruang kolaborasi, setiap kelompok di tuntut untuk membuat "Satu Visi Bersama" kemudian membuat "Satu Pernyataan Prakarsa Perubahan" berdasarkan visi yang sudah kelompok sepakati. Berdasarkan hal tersebut kemudian kami di minta merancang satu perubahan sesuai alur BAGJA lengkap dengan menggunakan KANVAS BAGJA. Adapun ide - ide yang muncul setelah kami mengadakan diskusi dengan rekan satu kelompok adalah : Mewujudkan generasi yang berakhlak mulia, berprestasi dan berkebinekaan global sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila Menumbuhkan Pembiasaan Baik di Lingkungan Sekolah Creativity


Satriah, S. Pd Facts Kegiatan Calon Guru Penggerak pada Modul 1.3 memfokuskan kami untuk membuat sebuah visi yang berpusat pada murid, dengan terlebih dahulu membuat pernyataan "Prakarsa Perubahan" kemudian merancangnya dalam Kanvas BAGJA. Kegiatan modul 1.3 diawali dengan seorang CGP merancang sebuang mimpi dengan judul "Imajiku tentang murid di masa depan" kemudian melakukan refleksi gambaran mengenai imajinasi murid impian 5- 10 tahun mendatang dalam bentuk foster, video, slide, votenote dan lainnya. Untuk tugas ini saya mencoba kemampuan mandiri saya menyelesaikan tugas tersebut dengan menggunakan poster. Poster yang saya buat mencakup imajinasi terhadap murid, membuat visi yang dimulai dari diri kemudiaan mencoba untuk membuat sebuah visi guru penggerak. Kegiatan belajar selanjutnya adalah membahas mengenai pentingnya visi yang berpihak pada murid sebagai landasan segala inisiatif perubahan dalam pendidikan serta pentingnya manajemen perubahan dengan pola pikir positif melalui pendekatan Inkuiri Apresiatif.


Satriah, S. Pd Kegiatan CGP selanjutnya adalah kami menerima materi selajutnya dari Bapak Fasilitator tentang cara membuat Pernyataan Prakarsa Perubahan agar lebih terarah yang di tuangkan dalam suatu bagan yang di sebut dengan ATAP dan bagaimana menuangkannnya dalam KANVAS BAGJA.


Satriah, S. Pd Kegiatan berikutnya adalah ruang kolaborasi modul 1.3.a 5, dimana saya dan rekan guru penggerak dalam satu kelompok melakukan diskusi dengan dipandu oleh fasilitator serta dihadiri oleh pengajar praktik secara virtual. Dalam forum ini kami berdiskusi untuk membuat visi bersama dan satu prakarsa perubahan menggunakan pendekatan IA model BAGJA. Visi yang kami buat haruslah berpihak pada murid serta memasukkan dimensi Profil Pelajar Pancasila (Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif)


Satriah, S. Pd Saya dan rekan sejawat lainnya merasa sangat tertantang untuk membuat visi dan prakarsa perubahan ini karena merupakan pengalaman pertama kami. Dalam kegiatan diskusi, kami saling bertukar pikiran, saling melengkapi ide dan gagasan sehingga tercapailah satu visi bersama yang kemudian kami presentasikan.


Satriah, S. Pd Kegiatan selanjutnya saya membuat pertanyaan yang menguatkan pemahaman saya akan materi 1.3 melalui lamam LMS yang nantinya akan dibahas dalam kegiatan elaborasi bersama instruktur dan calon guru penggerak lainnya secara virtual. Kegiatan elaborasi ini bertujuan untuk memberikan penguatan mengenai paradigma dan visi guru penggerak menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif. Selanjutnya saya berusaha mendemonstrasikan secara kontekstual/nyata visi dan prakarsa perubahan yang sudah saya buat dengan pendekatan IA model BAGJA dalam bentuk video. Kegiatan ini untuk memenuhi tugas pada modul 1.3.a.6 tentang Demontrasi Kontekstual.


Satriah, S. Pd Benefits Pentingnya melakukan visioning. Untuk melakukan upaya transformasi pendidikan di sekolah seorang guru penggerak harus memiliki visi dan imaji yang kuat terkait perannya sebagai agen perubahan. Inkuiri Apresiatif (IA), yaitu sebuah pendekatan dalam manajemen perubahan dan pengelolaan lingkungan yang positif. Pendekatan Inkuiri Apresiatif bermanfaat dalam melakukan visi suatu organisasi/komunitas, terlebih untuk menemukan kekuatan, impian, merumuskan strategi serta sejumlah langkah aksi dalam rangka mewujudkan impian bersama suatu komunitas/kelompok. Pernyataan Prakarsa Perubahan adalah gambaran upaya nyata yang memungkinkan gotong-royong dalam meningkatkan kualitas pembelajaran murid berbasis aset/kekuatan. Penyusunan Prakarsa perubahan dapat dibantu dengan model ATAP. Setelah menerima materi Modul 1.3 dari Fasilitator, Instruktur, LMS, dan dari sumber lainnya, ada beberapa hal positif yang saya dapatkan terkait dengan materitersebut, yaitu :


Satriah, S. Pd BAGJA, yakni sebuah tahapan dalam pendekatan Inkuiri Alternatif dalam mengelola perubahan. Tahapan BAGJA terdiri dari : B = Buat pertanyaan utama ; A = Ambil pelajaran; G = Gali mimpi; J = Jabarkan rencana; A = Atur eksekusi. Kurva belajar, dalam membiasakan sesuatu yang baru dapat melihat lintasan kurva dari seekor burung yang baru bisa terbang. Seekor burung yang baru bisa terbang, lintasan terbangnya membentuk kurva melandai ke bawah lalu kemudian meninggi ke atas Menurut saya, semua informasi tersebut sangat penting diberikan kepada calon guru penggerak sebagai bekal pengetahuan dasar dalam memimpin dan mengelola transformasi pendidikan di masa depan.


Satriah, S. Pd Feelings Materi Modul 1.3 tentang visi guru penggerak cukup mencerahkan bagi saya dan tentunya menambah semangat saya sebagai guru. Ketika Saya mempelajari modul ini saya menjadi paham bahwa bahwa ketika kita ingin melakukan perubahan ternyata ada metode atau langkah-langkahnya. Ternyata bila kita ingin berubah, sekedar niat saja tidak cukup. Kita perlu merancang sebuah strategi perubahan agar perubahan yang kita lakukan lebih terarah dan lebih mudah mencapai tujuan. Perasaan positif ini kemudian saya tuangkan ke dalam bentuk ide-ide yang akan saya terapkan baik di kelas maupun di sekolah. Saya berusaha untuk menyebarkan ke rekan sejawat dan seluruh komponen sekolah agar ilmu baik yang saya dapatkan dari modul ini bisa dirasakan manfaatnya oleh lingkungan sekitar saya. Hal - hal positif terkait dengan visi guru penggerak adalah mampu nantinya menjadi pendidik yang siap berubah pola pendidikan lama menjadi pendidikan yang berpusat pada siswa. Dengan demikian siswa akan mencapai keselamatan dan kebahagiaan.


Satriah, S. Pd Cautions Tantangan yang saya hadapi ketika mengikuti kegiatan ini adalah saya harus bisa mengatur waktu antara mengerjakan tugas - tugas pada LMS dengan tugas pokok sebagai guru di sekolah. Saat kegiatan Pembelajaran tentang Visi Guru Penggerak di LMS ternyata bertepatan dengan persiapan sekolah saya melaksanakan Kegiatan Penilaian Akhir Semester, sehingga proses menyelesaikan LMS terkadang terhenti karena saya sebagai guru matematika harus membuat soal untuk kegiatan tersebut. Hambatan disini saya adalah pengaturan waktu untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan tepat waktu. Sebuah pembelajaran akan semakin bermakna, jika bisa diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Saya berupaya untuk menerapkan apa yang menjadi pernyataan prakarsa perubahan yang telah saya buat yaitu "Mengembangkan Pembelajaran pada Kemampuan Numerasi dengan Memanfaatkan Smartphone". Dalam melaksanakan Pernyataan Prakarsa Perubahan yang saya susun ternyata ada beberapa hambatan yang saya temui seperti wkatu pembuatan materi penyajian tentang Numerasi yang membutuhkan waktu yang banyak.


Satriah, S. Pd Hambatan berikutnya adalah masih banyak siswa yang belum memiliki Smarphone Androit karena siswa/siswi di tempat saya mengajar tingkat ekonomi di bawah rata - rata, Untuk mengatasi masalah ini saya mencoba memanfaatkan Laboraturiom Komputer di sekolah saya, walaupun tampilan yang muncul agak berbeda, karena settingan tampilan yang saya gunakan adalah tampilan smarphone. Saya berharap kedepannya lebih inovatif lagi dalam kegiatan pembelajaran matematika yang dapat berpusat kepada siswa.


Satriah, S. Pd Guru Bergerak Indonesia Maju Terima Kasih


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.