LEVIN MODUL (1) Flipbook PDF

LEVIN MODUL (1)

33 downloads 104 Views 4MB Size

Story Transcript

MODUL (BERDIFERENSIASI DAN PEMBELAJARANSOSIAL EMOSIONAL) Nama : Levin Panjaitan, S.Pd Sekolah : SMA Negeri 2 Pangkatan


Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Minat Kelas / Sekolah X IPS 2 Tujuan Pembelajaran 1. Melalui kegiatan mengamati video pembelajaran, siswa dapat menganalisis struktur teks anekdot komunikatif. 2. Melalui kegiatan menulis perasaan hal yang positif, siswa dapat mengenal emosinya dan keterampilan sosial terhadap sesama 3. Melalui membuat produk, siswa dapat menyajikan hasil kerja dengan kreatif. 4. Melalui teknik stop, siswa dapat merefleksikan pengalaman yang diperolehnya setelah menyajikan teks anekdot Tabel Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Minat Minat Olahraga Literasi Ekonomi Pendidikan Nama Murid -Ari Pratama - Yosse Hutabarat -Puji ternado -Paska -yovela - Micael siagian - Aldi - Mariana - Julius - Pernando -Agustian -Panca Arga - Juni -ela yuni -Alfi -Yoel -Dayat -Pika Produk Membuat produk berupa info melalui poster, flayer, Karton Membuat produkberupa video, audio Membuat produk berupa video dengan kebebasan Makalah


aplikasi Guru memberikan diferensiasi produk pembuatan hasil kerja sesuai minat


Sekolah : SMA Kelas/ Semester : X Mata Pelajaran : Bahasa indonesia Materi : Teks Anekdot Alokasi waktu : 4 Kali Pertemuan (Tatap Muka) ELEMEN ACP 4.2 Memproduksi teks anekdot baik secara lisan maupun tulisan. 5.2 Merancang teks anekdot dengan memerhatikan strukturdan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis.( menyimak) Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara; mengkreasi dan mengapresiasi gagasan dan pendapat untuk menanggapi teks yang disimak. B. TUJUAN 1. Melalui kegiatan mengamati video pembelajaran, siswa dapat menganalisis struktur teks editorial dengan komunikatif. 2. Melalui kegiatan menulis perasaan hal yang positif, siswa dapat mengenal emosinya dan keterampilan sosial terhadap sesama 3. Melalui membuat produk, siswa dapat menyajikan hasil kerja dengan kreatif. 4. Melalui teknik stop, siswa dapat merefleksikan pengalaman yang diperolehnya setelah menyajikan karya tentang menyusun artikel sesuai minat C. Sumber Belajar 1. Lingkungan sekitar 2. Buku Bahasa Indonesia 3. Blog, kompasiana D. Media Pembelajaran Model : Pembelajaran terpadu Nested berbasis berpikir kritis Media : 1. Animasi PowToon 2. Video pembelajaran 3. Power Point 4. Teks E. ATP


Kegiatan Deskrip Kegiatan Persiapan 1. Guru memberi salam pada murid, lalu mempersilakan muridmemimpin doa, dan mencek kehadiran 2. Guru mengajak murid menulis perasaan hal yang positif , kemudian menyampaikan perasaannya di depan kelas. Guru mengapresiasi setiap murid yang sukarela menyampaikan perasaannya (Kompetensi kesadaran diri dan pengelolaan diri) 3. Guru menyampaikan topik materi serta tujuan pembelajaran sambil mengingatkan murid tentang materi pada pertemuan yang lalu. 4. Guru mengajak murid menanggapi setiap pertanyaan pemantik tentang struktur, kaidah teks anekdot 5. Guru mencatat setiap murid yang memberi tanggapan sehingga memahami kesiapan belajar murid, minat, dan gaya belajar murid Pelaksanaan . Diferensiasi proses 6. Guru melakukan pengelompokan kepada murid berdasarkan minat murid sesuai tokoh sejarah yang diminati 7. Guru mengajak tiap kelompok untuk memilih tajuk rencana sesuai topik yang mereka sepakati Diferensasi Produk dan Konten 8. Guru mengajak tiap kelompok menganalisis struktur dan kaidah tajuk rencana yang dibagi guru sesuai minat kelompok, misalnya: olahraga, pendidikan, literasi, ekonomi. 9. Setiap kelompok berdiskusi tentang tajuk rencana yang dipilih 10. Guru mengajak murid melakukan teknik STOP (rileks) dipandu guru, yaitu guru mengajak siswa mengehentikan semua aktivitasnya, kemudian mengajak siswa menarik napas dan mengeluarkan napas, melakukannya sampai tiga kali. Kemudian setiap murid merasakan menikmati udara yang diambil dan dikeluarkan. Jika masih belum tenang, tetap kembali mengambil dan mengeluarkan naps. Pikiran tenang, kembali melanjutkan aktivitas. 11. Guru menugaskan tiap kelompok untuk membuat produk sesuai kreativitas tiap kelompok 12. Setiap kelompok mempresentasikan hasil produknya baik dalam bentuk video, slide di power point, kliping, poster, gambar, dan audiovisual sedangkan kelompok lain menangggapi


13. Guru memberi bantuan atau pendampingan kepada kelompok yang produknya belum sesuai kriteria 14. Guru mengapresiasi produk tiap kelompok Tu gas 15. Guru mengajak tiap kelompok menyusun teks anekdot sesuai minat kelompok, misalnya: olahraga, pendidikan, literasi, ekonomi. 16. Setiap kelompok berdiskusi tentang topik yang dipilih 17. Guru menugaskan tiap kelompok untuk membuat produk sesuai kreativitas tiap kelompok 18. Setiap kelompok mempresentasikan hasil produknya baik dalam bentuk video, slide di power point,, poster, gambar, dan audiovisual sedangkan kelompok lain menangggapi 19. Guru memberi bantuan atau pendampingan kepada kelompok yang produknya belum sesuai kriteria 20. Guru mengapresiasi produk tiap kelompok Lampiran Tugas


Penutup 21. Guru mengajak murid melakukan teknik STOP (rileks) dipandu guru, yaitu guru mengajak siswa mengehentikan semua aktivitasnya, kemudian mengajak siswa menarik napas dan mengeluarkan napas, melakukannya sampai tiga kali. Kemudian setiap murid merasakan menikmati udara yang diambil dan dikeluarkan. Jika masih belum tenang, tetap kembali mengambil dan mengeluarkan naps. Pikiran tenang, kembali melanjutkan aktivitas. 22. Guru mengajak murid untuk mengenal emosi pada gambar yang ditayang di PPT (KSE Pengenalan Emosi) 23. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat berupa solusi jika temannya mengalami emosi takut dan marah pada gambar. (KSE Empati) Guru melakukan umpan balik kepada siswa tentang pembelajaran dengan melakukan refleksi 24. Guru memberi tugas kepada tiap kelompok dan memberikan materi selanjutnya untuk dipelajari pada pertemuan berikutnya 25. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam, dan doa F. Asesmen 1. Pengetahuan No. Aspek yang Dinilai Skor 1 Peserta didik dapat menganalisis kaidah kebahasaan dalam Teks anekdot dengan tepat sekali 4 2 Peserta didik dapat menemukan kaidah kebahasaan dalam teks anekdot dengan tepat 3


3 Peserta didik dapat menganalisis kaidah kebahasaan dalam tajuk rencana dengan cukup tepat 2 4 Peserta didik dapat menganalisi kaidah kebahasaan dalam teks anekdot rencana kurang tepat 1(Melakukan pendampingan atau memberi bantuan dalam bentuk scaffolding)


2. Keterampilan a. Produk: Menyusun tajuk rencana sesuai topik yang diminati Aspek yang Dinilai No. Isi teks anekdotse suai topik yang diminati Isi teks anekdot berdasarkan struktur teks anekdot Isi teks anekdot terdapat kaidah kebahasaan Kreativitas produk teks anekdot sesuai topik yang diminati Keterangan Sangat baik: 4 Baik : 3 Cukup: 2 Kurang: 1 (Memberi pendampingan kepada murid) b. Presentasi produk tajuk rencana Aspek yang Dinilai No. Kelancaran menganalis teks anekdot individu Menanggapi hasil pertanyaan Hasil produk teks anekdot Keterangan Sangat baik: 4 Baik: 3 Cukup; 2 Kurang: 1(memberi pendampingan atau bantuan kepada murid) 3. Sikap a. Sikap: Bagaimana kerja sama, kreatif saat menanggapi pertanyaan, disiplin saat mengerjakan tugas kelompok. No. Individu Kreatif Disiplin Tanggungjawab Keterangan Sangat baik: 4 Baik: 3 Cukup: 2 Kurang: 1 (memberi pendampingan kepada murid) G. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran teks anekdot terdiri atas definisi teks anekdot, fungsi teks anekdot, struktur teks anekdot, dan contoh teks anekdot.


1. Definisi Teks Anekdot Mahsun (2014, hlm. 1) mengemukakan teks adalah satuan bahasa yang digunakan sebagai ungkapan suatu kegiatan sosial, baik secara lisan maupun tulis dengan struktur berpikir yang lengkap. Selain itu, karena teks digunakan untuk pernyataan suatu kegiatan sosial dengan struktur berpikir yang lengkap, maka setiap teks memiliki struktur tersendiri. Sementara, tujuan sosial yang akan dicapai setiap manusia beragam, maka akan muncul beragam jenis teks dengan struktur teks atau struktur berpikirnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Pada buku peserta didik (wajib) yang berjudul Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik (2013, hlm. 99), anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Selain itu, anekdot merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat, partisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak harus orang penting. Teks anekdot juga berisi peristiwa yang membuat perasaan jengkel atau konyol, dimana perasaan tersebut merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan frustasi, serta tercapai dan gagal. 2. Fungsi Teks Anekdot Menurut Mulyadi dan Danaira (2013, hlm. 9) anekdot memiliki dua fungsi, yaitu sebagai berikut. a) Fungsi primer sebagai sarana ekspresiyang berhubungan dengan ketidakpuasaan, kejengkelan, kebencian, kemarahan, dan sebagainya. b) Fungsi sekunder sebagai bahan hiburan, sebagai analogi atau contoh dalam menjelaskan sesuatu sebagai penarik perhatian, dan sebagainya.


Pendapat Mulyadi dan Danaira mengungkapkan teks anekdot berfungsi sebagai sarana ekspresi dan hiburan. Jadi, fungsi anekdot sebagai penunjang dari karangan narasi, sebagai sarana ekspresi dalam mengemukakan sindiran atau kritik untuk mengubah perilaku yang erat kaitannya dengan pendidikan, serta sebagai sarana hiburan dalam menyampaikan sebuah sindiran atau kritikan yang dinyatakan dalam bentuk humor sebagai penghilang kejenuhan para pembaca. 3. Struktur Teks Anekdot Teks anekdot pada umumnya terdiri atas lima bagian atau struktur generik. Lima bagian tersebut antara lain abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda (Gerot dan Wignell dalam Wachidah, 2004, hlm. 10). Senada dengan pendapat Maryanto, dkk (2013, hlm.114) struktur teks anekdot terdiri atas lima komponen penting adalah sebagai berikut. a) Abstraksi (sama dengan pembukaan). b) Orientasi (berfungsi untuk membangun konteks). c) Krisis (dimaknai sebagai saat terjadinya ketidakpuasaan atau kejanggalan). d) Reaksi (berkenaan dengan tanggapan). e) Koda (sama denga penutup). Mulyadi dan Danaira (2013, hlm. 5) anekdot berupa cerita ataupun percakapan singkat. Di dalamnya terkandung tokoh, latar, dan rangkaian peristiwa. Struktur teks anekdot sendiri dibagi menjadi tiga komponen. Komponen tersebut yaitu tokoh, latar, dan alur. Jadi, struktur teks anekdot kerangka utamanya dibagi menjadi tiga komponen, yaitu tokoh, latar, dan alur. Selanjutnya, alur atau cerita teks anekdot ini dikembangkan menjadi lima komponen penting, yaitu abstaksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.


1. Contoh Teks Anekdot BEBAS PARKIR VS BEBAS BELANJA Pada suatu sore, Jono pergi ke sebuah minimarket untuk membeli perlengkapan rumah tangga dengan menaiki sepeda motor. Pada saat tiba di halaman supermarket tersebut, terlihat olehnya tulisan besar “BEBAS PARKIR.” “Wah bisa hemat nih” katanya di dalam hati dengan riang. Selesai membeli berbagai keperluan yang dibutuhkan dan membayarnya, dia kemudian menuju ke sepeda motor miliknya untuk kembali ke rumahnya. Di halaman parkir minimarket tersebut, dia langsung menaiki motor dan menyalakannya. Pada saat dia akan menjalankan sepeda motornya, tiba-tiba si tukang parkir berteriak, “ Mas, Mas… uang parkirnya mana?.” Merasa heran, Jono malah balik bertanya, “Loh Pak, kan di sini bebas parkir, berarti tidak perlu membanyar dong?” Si tukang parkir pun dengan ketus menjawab, “Memang betul Mas, di sini bebas parkir, sampeyan bisa parkir di sana (sambil menunjuk ke arah utara), disini (sambil menunjuk ke arah tepat Jono), di depan sana, di sebalah kanan, kiri, di atas atap mini market, terserah. Bebas kok. Cuma, kalau mau pulang tetap harus bayar” kata si tukang parkir dengan berapiapi “Sini dua rebu.” Dia menambahkan. Jono pun dengan pasrah meroggoh saku celananya dan memberikan uang seribu rupiah, sambil berlalu mengendarai sepeda motornya, ia melambai dan berteriak “Duitku tinggal segitu, habis buat belanja. Lain kali di dalam minimarketnya saja buat tulisan “BEBAS BELANJA.” Si tukang parkirpun marah dan berusaha mengingat-ingat wajah Jono untuk merencanakan balas dendam kalau Jono balik lagi. Abstraksi, yaitu bagian dari pendahuluan cerita yang berfungsimemberikan gambaran umum tentang isi teks. Contohnya: Jono pergi ke sebuah supermarket untuk membeli perlengkapan rumah tangga dengan menaiki sepeda motor. (Paragraf 1). Abstraksi Orientasi Krisis Reaksi Orientasi


Gambar Anekdot 1 GGG Gamabr 2


Gambar 3 Gambar 4


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.