MODUL AJAR KIMIA KELAS X SEMESTER GANJIL Flipbook PDF

MODUL AJAR LKPD KIMIA KELAS X SEMESTER GANJIL

97 downloads 109 Views 11MB Size

Recommend Stories


2011 Semester II
BSc. (Hons) Tourism and Hospitality Management Cohort: BTHM/10B/FT Year 1 Examinations for 2010/2011 Semester II & 2011 Semester I MODULE: SPANISH I

PRIMER SEMESTRE FIRST SEMESTER 2013
MATERIAS ORGANIZADAS POR EL PROGRAMA DE INTERCAMBIO / COURSES ORGANIZED BY EXCHANGE PROGRAM 2013 La oficina de programas internacionales organiza la

SYLLABUS Fall Semester
SYLLABUS Fall Semester SPANISH FOR BUSINESS Level: Advanced Instructors: Víctor Coto, Lorena Rodríguez, Concha De La Hoz, Beatriz Ferrería, Vanessa Co

Year Semester Credits 2 6.0
 BASIC INFORMATION  HOME  CONTEXT AND COMPETENCES  ASSESSMENT  ACTIVITIES AND RESOURCES Theory and History of Art in the 20th Century Year Sem

Story Transcript

KELAS X MODUL PEMBELAJARAN KIMIA SEMESTER GANJIL 2021-2022 Aghnia Nudiya Salam, ST OLEH KURIKULUM MERDEKA


1 DAFTAR ISI Identitas Umum ...................................................................................................................................................... 2 Tujuan Pembelajaran .............................................................................................................................................. 2 Contoh Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari .......................................................................................... 3 PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA..................................................................................................................... 4 CONTOH PERUBAHAN FISIKA ......................................................................................................................... 5 PERUBAHAN KIMIA ........................................................................................................................................... 5 CONTOH PERUBAHAN KIMIA .......................................................................................................................... 6 LKPD-1.................................................................................................................................................................. 7 1. LENGKAPI TABEL BERIKUT INI !............................................................................................................. 7 LKPD-2.................................................................................................................................................................. 8 LENGKAPI TABEL BERIKUT INI !..................................................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................. 8 GLOSARIUM ........................................................................................................................................................ 8 Mengenal Keselamatan Kerja di Laboratorium...................................................................................................... 10 Langkah-langkah Metode Ilmiah....................................................................................................................... 19 Perkembangan Teori Atom ................................................................................................................................... 22 Teori Atom Dalton........................................................................................................................................ 22 Teori Atom J.J. Thomson .............................................................................................................................. 23 Teori Atom Rutherford.................................................................................................................................. 23 Teori Atom Bohr........................................................................................................................................... 23 Teori Atom Mekanika Kuantum.................................................................................................................... 24 Hubungan Sistem Konfigurasi Elektron dengan Letak Unsur dalam Tabel Periodik Unsur ................................ 42 Tabel Konfigurasi Elektron Unsur Golongan IA............................................................................................ 42


2 Identitas Umum Nama Penulis : Aghnia Nudiya Salam, ST Institusi : SMAN 16 Pandeglang Tahun Penyusunan : 2022 FAS E JENJAN G KELA S PERKIRAAN JUMLAH SISWA MODA PEMBELAJARAN ALOKAS I WAKTU E SM A X 33 SISWA Paduan Tatap Muka 6 JP (6x45meni t) Tujuan Pembelajaran 10.1. Menganalisis karakteristik perubahan fisika dan kimia 10.2 Mengamati perubahan kimia sederhana yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti proses memasak, fermentasi, terjadinya karat dan lain-lain 10.3enjelaskan konsep kimia yang terjadi dalam perubahan kimia sehari-hari dalam contoh di atas. Elemen CP yang dituju : - Pemahaman Sains - Keterampilan Proses RUANG LINGKUP KIMIA llmu kimia dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan materi serta enaergi yang menyertai perubahan tersebut. MATERI adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Sifat – sifat materi Sifat fisis adalah sifat yang tidak memengaruhi perubahan komposisi kimia suatu zat oleh adanya perubahan wujud/keadaan zat. Contohnya : titik didih, titik leleh, daya hantar listrik, kelarutan. Sifat kimia adalah sifat yang ditunjukkan oleh suatu zat ketika zat tersebut mengalami perubahan menjadi zat lain melalui reaksi kimia. Contohnya : mudah terbakar, berkarat, mudah meledak dan beracun . PERUBAHAN KIMIA DAN PERUBAHAN FISIKA


3 Perubahan materi dapat digolongkan menjadi 2, yaitu : 1. Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai terbentuknya zat baru, tetapi hanya merupakan perubahan wujud semata. Contoh : bensin menguap, air menjadi es, emas melebur. 2. Perubahan kimia adalah perubahan zat yang disertai terbentuknya zat baru. Contoh : kertas dibakar, petasan meledak, besi berkarat. Ciri reaksi kimia Reaksi kimia adalah istilah lain dari perubahan kimia. Pada reaksi kimia selalu terjadi perubahan dari zat asal menjdi zat baru. Zat asal disebut zat pereaksi/reaktan, sedangkan zat baru disebut dengan hasil reaksi/produk. Secara umum, persamaan reaksi kimia dapat ditulis sebagai berikut : → Ada 4 hal yang menjadi ciri terjadinya reaksi kimia, yaitu ; 1. Terjadinya perubahan warna. Misal, kertas yang semula putih jadi hitam setelah dibakar. 2. Terjadinya perubahan suhu. Misalkan untuk pembakaran, itu pasti ada perubahan suhu yang dirasakan . 3. Terbentuknya gas. Banyak reaksi kimia yang menghasilkan gas, untuk pembakaran saja ada gas CO2 atau karbondioksida yang dihasilkan. 4. Terbentuknya endapan. Endapan terjadi gara-gara suatu zat tidak bisa larut lagi. Jadi endapan terjadi jika larutan tersebut berada dalam keadaan jenuh. Dan endapan menunjukkan adanya reaksi kimia. Contoh Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari Banyak sekali perubahan kimia yang terjadi di alam ini. Setiap makhluk mengalaminya setiap saat. Dari mulai proses pencernaan, pernafasan bahkan reproduksi. Besi yang berkarat, kayu yang terbakar, nasi yang basi, dan buah yang matang . Motor bisa jalan karena ada reaksi kimia dari pembakaran bensin, jam dinding tak lelah berputar selama baterainya masih ada. Obat maag yang mengandung magnesium hidroksida dapat menetralkan asam klorida yang diproduksi lambung. Berikut adalah beberapa contoh perubahan kimia : Kayu terbakar Besi berkarat Makanan membusuk Susu menjadi asam Petasan yang meledak Nasi yang basi Penguraian sampah Susu diubah menjadi keju Kedelai menjadi tempe Pelapukan kayu Zat pereaksi/reaktan hasil reaksi/produk


4 REMEDIAL Jika dari hasil evaluasi masih terdapat siswa yang belum memenuhi standar minimal, maka guru melaksanakan kegiatan remedial. Kegiatan ini diawali dengan remedial teaching , yaitu guru memberikan pengulangan untuk materi-materi yang CP nya belum tercapai. Contoh soal remedial Saat melihat lilin, apa yang kamu pikirkan? Pembakaran? Atau perubahan? Sejatinya, kamu bisa melihat adanya perubahan pada lilin yang menyala. Perubahan yang dimaksud bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu perubahan fisika pada tubuh lilin itu sendiri dan perubahan kimia pada sumbunya. Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan materi atau zat baru. Artinya, hanya bentuk fisik atau wujud zat yang berubah. Meskipun bentuk fisik dan wujud zat berubah, tetapi sifat-sifat fisika zat tetap. Itulah mengapa perubahan fisika hanya bersifat sementara. PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA PERUBAHAN FISIKA Perubahan fisika terjadi karena beberapa keadaan berikut : Perubahan fisika karena perubahan wujud Perubahan fisika karena perubahan wujud bisa disebabkan oleh pemanasan. Namun demikian, wujud zat bisa dikembalikan ke bentuk semula, contoh es yang dibiarkan di suhu ruang semakin lama akan mencair. Perubahan fisika karena perubahan bentuk Perubahan ini bisa disebabkan oleh pemotongan dan peremasan, contohnya kayu dipotong menjadi kursi. Perubahan fisika karena perubahan ukuran Contoh perubahan akibat perubahan ukuran ini bisa kamu lihat pada proses penggilingan jagung. Perubahan fisika karena perubahan volume Perubahan volume bisa terjadi karena pengaruh suhu, contohnya raksa akan memuai saat menyentuh benda bersuhu tinggi. Perubahan fisika karena perubahan bentuk energi Perubahan fisika karena perubahan bentuk energi bisa kamu lihat pada proses berputarnya kipas angin atau panasnya lampu setelah dinyalakan. Perubahan energi listrik yang terjadi pada kipas maupun lampu tidak mengubah sifat fisika dan kimianya. Perubahan fisika karena pelarutan Saat kamu melarutkan suatu senyawa seperti garam, sebenarnya kamu hanya mengubah bentuk garam tersebut dari butiran menjadi partikel larutan.


5 Saat kamu meremas kertas, sifat-sifat fisika dan kimia yang ada pada kertas tidak berubah. Kertas hanya mengalami perubahan bentuk. Pada peristiwa tersebut, beras hanya mengalami perubahan bentuk dari butiran menjadi bubuk. Oleh karena tidak melibatkan reaksi secara kimiawi, jelas bahwa sifat fisika maupun kimia beras tidak berubah. Saat kalian melarutkan gula ke dalam air, sebenarnya gula hanya berubah bentuk dari butiran menjadi partikel larutan. Namun demikian, gula masih bisa dibentuk kembali melalui beberapa tahapan dengan bantuan alat tertentu. CONTOH PERUBAHAN FISIKA 1. Kertas yang diremas 2. Beras yang ditumbuk menjadi tepung 3. Gula dilarutkan ke dalam air PERUBAHAN KIMIA Perubahan kimia adalah perubahan yang menyebabkan terbentuknya materi/zat baru. Sifat zat yang baru berbeda dengan sifat zat sebelumnya. Artinya, jika suatu zat mengalami perubahan kimia, zat tersebut tidak dapat kembali ke keadaan semula. Pada prinsipnya, perubahan kimia terjadi karena keadaan berikut. 1. Perubahan kimia karena pembakaran Pembakaran adalah reaksi oksidasi di mana terjadi reaksi antara suatu zat dengan oksigen. Jika suatu zat mengalami pembakaran, sudah pasti zat tersebut mengalami perubahan struktur secara kimiawi, contohnya kayu dibakar menjadi arang. 2. Perubahan kimia karena korosi/perkaratan Peristiwa oksidasi lainnya adalah korosi/perkaratan. Pada proses ini, logam akan bereaksi dengan oksigen dan air. 3. Perubahan kimia karena pembusukan Pembusukan yang terjadi pada makanan atau zat lain disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme. Dengan demikian, makanan atau zat yang sudah mengalami pembusukan tidak bisa kembali ke keadaan awalnya.


6 Saat kalian menyalakan lilin, bagian yang berperan sebagai tempat melekatnya api adalah sumbu. Artinya, sumbu lilin mengalami pembakaran yang menyebabkan terbentuknya zat baru berupa arang berwarna hitam. Kertas yang dibakar merupakan salah satu contoh perubahan kimia karena hasil pembakarannya memiliki sifat yang berbeda dengan aslinya. CONTOH PERUBAHAN KIMIA Adapun contoh perubahan kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut. 1. Terbakarnya sumbu lilin 2. Kertas yang dibakar 3 Makanan basi (Diadopsi dari : https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/kupas-tuntas-perubahanfisika- dan-kimia/#Perubahan_Fisika) Makanan bisa basi karena pengaruh aktivitas organisme. Hal itu menyebabkan terbentuknya bau yang tidak sedap dan perubahan bentuk pada makanan.


7 LKPD-1 Tujuan Pembelajaran : Menganalisis karakteristik perubahan fisika dan kimia 1. LENGKAPI TABEL BERIKUT INI ! NO PERISTIWA JENIS PERUBAHAN FISIKA KIMIA 1 Kayu terbakar. 2 Susu menjadi asam. 3 Es batu yang mencair menjadi air 4 Besi berkarat 5 Susu diubah menjadi keju. 6 Proses pembusukan pada buah apel 7 Biji kopi digiling jadi serbuk kopi 8 Penguraian sampah. 9 Kapur barus yang menyublim menjadi benda gas 10 Nasi yang basi. 11 Pakaian yang mengering setelah dijemur 12 Gula dilarutkan menjadi air gula 13 Besi dan logam yang dipanaskan 14 Air raksa yang menguap 15 Ledakan pada petasan atau kembang Api 2. Setelah menyimak materi hari ini, sebutkan minimal 3 ciri-ciri perubahan fisika dan 3 ciri-ciri perubahan kimia : Ciri - ciri perubahan fisika : 1. 2. 3. Ciri – ciri perubahan kimia 1. 2. 3.


8 LKPD-2 Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan konsep kimia yang terjadi dalam perubahan kimia sehari- hari LENGKAPI TABEL BERIKUT INI ! NO PERUBAHAN KIMIA KONSEP KIMIA YANG TERJADI 1 Kayu terbakar. 2 Susu menjadi asam. 3 Ledakan pada petasan atau kembang api 4 Besi berkarat 5 Susu diubah menjadi keju. 6 Proses pembusukan pada buah apel 7 Penguraian sampah. 8 Nasi yang basi. DAFTAR PUSTAKA Buku Kimia kelas X, watoni Haris dan Dini K, Yrama Widya, Bandung 2014 BSE : https://s.id/CkWkg Modul pembelajaran kimia SMA : https://s.id/CkW6p GLOSARIUM Perubahan fisika : perubahan yang tidak disertai dengan perubahan komposisi kimia dari komponen – komponen penyusunnya Perubahan kimia : perubahan yang mengubah zat menjadi zat lain


9 Identitas Umum Nama Penulis : Aghnia Nudiya Salam, ST Institusi : SMAN 16 Pandeglang Tahun Penyusunan : 2022 FASE JENJANG KELAS PERKIRAAN JUMLAH SISWA MODA PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU E SMA X 33 SISWA Paduan Tatap Muka 6 JP (6x45menit) Tujuan Pembelajaran 10.4 Mengidentifikasi dan mendemonstrasikan penggunaan alat-alat laboratorium 10.5 Memahami dan menerapkan keselamatan kerja di laboratorium (penjelasan label bahan-bahan kimia, cara pembuangan limbah dan aturan keselamatan selama eksperimen). Elemen CP yang dituju : - Pemahaman Sains - Keterampilan Proses Tujuan Pembelajaran yang menjadi prasyarat bagi kegiatan dalam modul ini. - Mengetahui laboratorium baik pernah praktik di secara langsung atau melihatnya di video - Mengenal alat-alat laboratorium dan fungsinya baik pernah praktik atau membaca di buku referensi/dari internet - Memahami tentang keselamatan kerja di laboratorium KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM


10 Mengenal Keselamatan Kerja di Laboratorium Siapa yang kalau sudah besar nanti ingin jadi ilmuwan? Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, ilmuwan sering bekerja di laboratorium, kan? Nah, tahukah kamu, bekerja di laboratorium itu berbeda dengan bekerja di ruangan biasa. Ada beberapa peraturan yang harus kamu patuhi jika kamu akan bekerja atau berkegiatan di laboratorium. Apa saja, ya? Yuk, kita mengenal keselamatan kerja di laboratorium ! Teman-teman, untuk menunjang keselamatan kerjamu di laboratorium, ada beberapa tata tertib yang harus kamu penuhi. Tata tertib tersebut antara lain wajib menggunakan jas lab, tidak makan dan minum di dalam lab, dan meja kerja yang harus selalu rapi. Selain tata tertib di atas, ada beberapa poin penting yang harus kamu perhatikan sebelum, selama, dan setelah kamu beraktivitas di laboratorium. Kamu diwajibkan memakai jas lab karena di lab banyak sekali bahan kimia yang mungkin berbahaya jika langsung terkena kulitmu. Oleh karena itu, jas lab berfungsi untuk melindungimu selama berkegiatan di laboratorium. Terus, kenapa kita nggak boleh makan di laboratorium, ya? Kamu tidak boleh makan di laboratorium karena nanti dikhawatirkan akan ada kontaminasi, baik dari zat kimia ke makanan atau sebaliknya. Selain itu, kamu juga harus selalu menjaga kebersihan, kan?


11 Selain tata tertib di atas, ada beberapa poin penting yang harus kamu perhatikan sebelum, selama, dan setelah kamu beraktivitas di laboratorium. Kuy, perhatikan daftar berikut ini!


12 Buku Buku Kimia kelas X, watoni Haris dan Dini K, Yrama Widya, Bandung 2014 BSE bisa dilihat di link : https://s.id/ChAxd Modul pembelajaran kimia SMA : https://s.id/CkW6p GLOSARIUM Laboratorium : tempat atau kamar dan sebagainya tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan sebagainya. Meniskus : permukaan lengkung suatu zat cair di dalam tabung atau bejana yang dapat cembung atau cekung Reaksi kimia : pengubahan zat asal menjadi zat lain yang baru Simbol : lambing Salah satu hal penting yang nggak boleh kamu lupakan adalah memahami simbol-simbol keselamatan kerja yang ada di laboratorium. Jangan sampai tertukar, ya! Supaya nggak lupa, yuk, simak gambar berikut! (https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-keselamatan-kerja-di-laboratorium)


13 TUJUAN : Siswa dapat mengenal nama alat-alat di laboratorium dan bisa menjelaskan fungsi nya Siswa dapat memahami keselamatan kerja di laboratorium 1. Saat bekerja dalam laboratorium, kita selalu menggunakan alat-alat kimia. Datalah alat-alat yang tersedia dilaboratorium pada kolom kemudian tuliskan nama dan fungsinya berdasarkan literatur! NO GAMBAR NAMA ALAT FUNGSI 1. Tabung reaksi Tempat mereaksikan bahan kimia dalam skala kecil 2 Gelas kimia/ gelas beaker 3 4 alat pengukur cairan 5 LKPD KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM Laboratorium merupakan ruang khusus yang digunakan untuk mempelajari faktafakta empiris melalui percobaan. Dalam kegiatan percobaan digunakan alat-alat yang memerlukan penanganan khusus dan bahan-bahan kimia yang umumnya berbahaya dan beracun. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai laboratorium kimia dan tata tertib laboratorium sangat penting


14 NO GAMBAR NAMA ALAT FUNGSI 6 penyangga wadah berisi cairan saat di panaskan 7 8 pembakar spritus 9 menghaluskan zat padat 10 11 pipet gondok 12 13 spatula


15 NO GAMBAR NAMA ALAT FUNGSI 14 15 16 17 18 19 20 2. Hal apa saja yang harus diperhatikan saat akan bekerja di laboratorium? Menggunakan alat pengaman diri (jas lab, masker, sarung tangan, googles)


16 3.Bagaimana cara penanganan yang harus dilakukan saat terjadi kecelakaan di laboratorium? Bila terjadi kebakaran Bila terkena bahan kimia di kulit Bila terkena bahan kimia di mata 4.Setiap bahan kimia memiliki sifat-sifat tertentu. Jika Anda bekerja dengan bahan kimia, perhatikan simbol-simbol yang biasa terdapat dalam kemasannya. Lengkapi tabel di bawah ini : No Simbol bahan kimia Arti dari simbol Contoh bahan kimia 1 2 3 4 5


17 No Simbol bahan kimia Arti dari simbol Contoh bahan kimia 6 7 8


18 Identitas Umum Nama Penulis : Aghnia Nudiya Salam, ST Institusi : SMAN 16 Pandeglang Tahun Penyusunan : 2022 FASE JENJANG KELAS PERKIRAAN JUMLAH SISWA MODA PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU E SMA X 33 SISWA Paduan Tatap Muka 12 JP (12 x 45 menit) Tujuan Pembelajaran 10.6. Menjelaskan komponen-komponen dalam laporan ilmiah. 10.7 Merancang, melakukan percobaan, dan membuat laporan ilmiah tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan kimia secara kolaboratif. Elemen CP yang dituju : - Pemahaman Sains. - Keterampilan Proses. LAPORAN ILMIAH


19 Metode Ilmiah Metode ilmiah adalah suatu rangkaian proses pengelolaan informasi mengenai sifat, penjelasan mengenai apa yang diamati, prosedur percobaan yang dilakukan, dan penyampaian informasi hasil pengamatan yang diperoleh (kesimpulan). Langkah-langkah Metode Ilmiah Merumuskan Masalah Penelitian dimulai dengan merumuskan masalah. Kamu tahu nggak apa yang dimaksud dengan ‘masalah’? Dalam kajian ilmiah, masalah didefinisikan sebagai sesuatu yang harus diteliti untuk memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka yang memungkinkan adanya jawaban yang beragam. Rumusan pertanyaan ini perlu dicari jawabannya melalui eksperimen. Menemukan Hipotesis Setelah berhasil merumuskan, teman-teman bisa mengajukan jawaban sementara atas pertanyaan, yang bernama lain hipotesis. Hipotesis itu harus logis dan diajukan berdasarkan fakta. Menetapkan Variabel Penelitian Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat/bergantung dan variabel tetap. Menetapkan Prosedur Kerja Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir. Mengumpulkan data Setiap gejala yang terjadi dalam percobaan harus dicatat saat itu juga. Dengan begitu, temanteman dapat memperoleh data yang lebih akurat. Selanjutnya, kalian perlu mengorganisasi untuk memudahkan dalam menganalisis dan mengumpulkan hasil percobaan. Oleh karena itu, teman-teman perlu menyiapkan tabel data pengamatan sebelum melakukan percobaan. Mengolah dan Menganalisis Data Tabel dan grafik merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk menyusun dan menganalisis data. Tabel dan grafik ini menampilkan bagaimana variabel terikat berubah sebagai respon terhadap perubahan variabel bebas. Analisis data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer untuk pengolahan data. Membuat Kesimpulan Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian.


20 Bab I Pendahuluan berisi tentang: Latar belakang, Identitas masalah, Pembatasan masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan manfaat Bab II : Kajian Pustaka/Teori Bab III : Metode/eksperimen (alat dan bahan yang digunakan, prosedur eksperimen, data yang diperoleh) Bab IV : Pembahasan Bab V : Penutup Bagian Akhir, terdiri atas Daftar Pustaka Daftar Lampiran Indeks : Daftar istilah LKPD 1 : METODE ILMIAH Laporan Ilmiah Laporan ilmiah ialah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan secara struktural atau kedinasan setelah melaksanakan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah dibuat sebagai bukti pertanggungjawaban bawahan/petugas atau tim/panitia kepada atasannya atas pelaksanaan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah harus memuat data yang tepat dan benar serta objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan ukuran untuk membuat pertimbangan dan keputusan. Berdasarkan sifat penyajiannya, laporan dibedakan menjadi laporan formal dan laporan informal. Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal yang terperinci berkaitan dengan data-data yang akurat dan lengkap. Laporan ilmiah atau laporan formal terdiri atas : Bagian awal, terdiri atas : Halaman judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, dan tahun Halaman pengesahan (jika perlu) Halaman motto/semboyan (jika perlu) Halaman persembahan (jika perlu) Prakata; Daftar isi; Daftar tabel (jika ada) Daftar grafik (jika ada) Daftar gambar (jika ada) Abstak : uraian singkat tentang isi laporan Indeks : Daftar istilah


21 DAFTAR PUSTAKA Buku Kimia kelas X, Watoni Haris dan Dini K, Yrama Widya, Bandung 2014 BSE bisa dilihat di link : https://s.id/ChAxd Modul pembelajaran kimia SMA : https://s.id/CkW6p GLOSARIUM Hipotesis : rumusan pernyataan yang harus diuji lebih lanjut dengan percobaan. Hukum : penggambaran perilaku berdasarkan hasil-hasil dari banyak percobaan. Metode ilmiah : pengamatan, penjelasan dan pengujian suatu rumusan, pernyataan melalui percobaan. Observasi : pengamatan secara akurat terhadap segala sesuatu yang dilihat, didengar, dirasakan atau dicium. Contoh Soal : Seorang ilmuwan melakukan fermentasi anggur dan percobaan untuk mengetahui zat-zat utama yang ada sebelum dan sesudah fermentasi. Diberikan informasi – informasi dan rumusan-rumusan pernyataan sebagai berikut : 1. Sebelum fermentasi, jus anggur sangat manis dan berwarna hitam pekat. 2. Setelah fermentasi : Rasa manis berkurang dan mulai terasa adanya alkohol yang terbentuk. Warna hitam jus mulai pudar. Terlihat adanya cairan lain yang sedikit memisah dari jus. Muncul bau yang berbeda dengan bau sebelum fermentasi. 3. Dugaan : Sebelum fermentasi, anggur mengandung banyak gula. Setelah fermentasi, jus anggur mengandung alkohol. 4. Melakukan percobaan untuk menentukan gula dan alkohol dalam jus anggur yang belum difermentasi dan yang sudah difermentasi. 5. Dalam fermentasi, terjadi perubahan gula menjadi alkohol. Tunjukkan beberapa tahapan metode ilmiah yang ditunjukka pada proses ketika ilmuwan tersebut melakukan fermentasi anggur. Penyelesaian : Informasi 1 dan 2 adalah Observasi karena menggambarkan sifat-sifat jus yang dapat dilihat, dirasakan dan dicium. Rumusan pernyataan 3 adalah hipotesis karena menyatakan apa yang ada dalam anggur berdasarkan informasi-informasi spesifik. Kegiatan 4 adalah eksperimen untuk menguji secara kuantitatif dan kualitatif jumlah gula dan alkohol yang terkandung pada kedua jus anggur. Informasi 5 adalah kesimpulan karena menyatakan zat utama yang ada dalam angggur berdasarkan hipotesis dan percobaan yang dilakukan untuk menguji hipotesis


22 Identitas Umum Nama Penulis : Aghnia Nudiya Salam, ST Institusi : SMAN 16 Pandeglang Tahun Penyusunan : 2022 FASE JENJANG KELAS PERKIRAAN JUMLAH SISWA MODA PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU E SMA X 33 SISWA Paduan Tatap Muka 6 JP (6 x45menit) Tujuan Pembelajaran 10.9. Menjelaskan perkembangan teori atom mulai dari Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr dan mekanika kuantum. 10.10 Menganalisis dan menyimpulkan bahwa nomor atom, nomor massa dan isotop berkaitan dengan partikel dasar penyusun atom. Elemen CP yang dituju : - Pemahaman Sains - Materi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - PERKEMBANGAN TEORI ATOM Perkembangan Teori Atom Pada beberapa abad sebelum masehi, filsuf-filsuf Yunani, di antaranya Leucippus dan Democritus berpendapat bahwa semua materi terdiri dari partikel-partikel kecil yang tak terbagi. Democritus menyatakan bahwa jika suatu materi dibagi menjadi bagian yang lebih kecil kemudian terus dibagi lagi maka akan sampai pada suatu saat di mana didapat bagian yang sangat kecil yang tidak dapat dihancurkan atau dibagi lagi yang disebut atom (‘atomos’ dalam bahasa Yunani yang artinya ‘tak terbagi’). Namun, pemikiran filosofis tersebut tidak begitu diterima pada saat itu hingga pada awal abad ke-18, John Dalton merumuskan teori atom yang berhasil menjelaskan hukum-hukum dasar kimia – hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum kelipatan perbandingan. Teori Atom Dalton Teori atom Dalton menyatakan bahwa: 1. Setiap unsur tersusun dari partikel yang sangat teramat kecil yang disebut atom. 2. Semua atom dari satu unsur yang sama adalah identik, namun atom unsur satu berbeda dengan atom unsur-unsur lainnya. 3. Atom dari satu unsur tidak dapat diubah menjadi atom dari unsur lain melalui reaksi kimia; atom tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan dalam reaksi kimia. 4. Senyawa terbentuk dari kombinasi atom-atom dari unsurunsur yang berbeda dengan rasio atom yang spesifik. 5. Teori atom Dalton ini memberikan gambaran model atom seperti model bola pejal atau model bola billiard.


23 Teori Atom J.J. Thomson Pada tahun 1897, J.J. Thomson melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Eksperimen tersebut menunjukkan bahwa sinar katoda terdefleksi (terbelokkan) oleh medan magnet maupun medan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi partikel yang bermuatan listrik. Pada eksperimen dengan medan listrik, sinar katoda terbelokkan menuju ke arah kutub bermuatan positif. Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Selanjutnya, partikel sinar katoda ini disebut sebagai elektron. Penemuan elektron ini kemudian mengacu pada kesimpulan bahwa di dalam atom terdapat elektron yang bermuatan negatif. Menurut model atom Thomson, elektron bermuatan negatif tersebar dalam bola bermuatan positif seperti model roti kismis, di mana kismis-kismis adalah elektron-elektron, dan roti adalah bola bermuatan positif. Teori Atom Rutherford Pada tahun 1911, Ernest Rutherford melakukan eksperimen menembakkan partikel α — partikel bermuatan positif — pada lempeng emas tipis. Ia menemukan bahwa sebagian besar partikel-partikel α tersebut menembus melewati lempeng emas, namun ada sebagian yang mengalami pembelokan bahkan terpantulkan. Hal ini mengacu pada kesimpulan model atom Rutherford: model inti, di mana dalam atom yang sebagian besar merupakan ruang kosong terdapat inti yang padat pejal dan masif bermuatan positif yang disebut sebagai inti atom; dan elektron-elektron bermuatan negatif yang mengitari inti atom. Teori Atom Bohr Pada tahun 1913, Niels Bohr mengajukan model atom untuk menjelaskan fenomena penampakan sinar dari unsur-unsur ketika dikenakan pada nyala api ataupun tegangan listrik tinggi. Model atom yang ia ajukan secara khusus merupakan model atom hidrogen untuk menjelaskan fenomena spektrum garis atom hidrogen. Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti atom bermuatan positif pada jarak tertentu yang berbeda-beda seperti orbit planet-planet mengitari matahari. Oleh karena itu, model atom Bohr disebut juga model tata surya


24 Teori Atom Mekanika Kuantum Pada tahun 1924, Louis de Broglie menyatakan hipotesis dualisme partikel-gelombang — semua materi dapat memiliki sifat seperti gelombang. Elektron memiliki sifat seperti partikel dan juga sifat seperti gelombang. Pada tahun 1926, Erwin Schrödinger merumuskan persamaan matematis yang kini disebut persamaan gelombang Schrödinger, yang memperhitungkan sifat seperti partikel dan seperti gelombang dari elektron. Pada tahun 1927, Werner Heisenberg mengajukan asas ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan bahwa posisi elektron tidak dapat ditentukan secara pasti, namun hanya dapat ditentukan peluang posisinya. Teori-teori — dualisme partikel gelombang, asas ketidakpastian Heisenberg, dan persamaan Schrödinger—ini kemudian menjadi dasar dari teori atom mekanika kuantum. Penyelesaian persamaan Schrödinger menghasilkan fungsi gelombang yang disebut orbital. Orbital biasanya digambarkan seperti awan elektron, di mana kerapatan awan tersebut menunjukkan peluang posisi elektron. Semakin rapat awan elektron maka semakin tinggi peluang elektron, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, model atom mekanika kuantum disebut juga model awan elektron. Sebelumnya, pada tahun 1919, Rutherford berhasil menemukan partikel bermuatan positif, yang disebut proton, dari eksperimen penembakkan partikel α pada atom nitrogen di udara. Lalu, pada tahun 1932, James Chadwick menemukan partikel netral, yang disebut neutron, dari eksperimen bombardir partikel α pada berbagai unsur. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam model awan elektron, awan elektron terdiri dari elektron-elektron bermuatan negatif yang bergerak sangat cepat mengelilingi inti atom yang tersusun dariproton yang bermuatan positif dan neutron yang tak bermuatan.


25


26 TUJUAN : Menganalisis perkembangan model atom LANGKAH KEGIATAN: Data pengumpulan informasi perkembangan model atom Tabel : Perkembangan model atom LKPD PERKEMBANGAN MODEL ATOM 1. Amati percobaan/fenomena pendukung untuk model atom di bawah ini : Gambar 1 (Model Atom Thomson) a b Gambar 2 (Model Atom Rutherford) a b Gambar 3 (Model atom Niels Bohr) a b 2. 3. 4. ; 5. Gambar 4 (Model atom modern) a b 2. Kumpulkan informasi dan tuliskan latar belakang munculnya model atom yang berupa fakta/fenomena/hasil percobaan yang mendukung model atom tersebut. 3. Tuliskan kelemahan/kekurangan model atom tersebut. 4. Lakukan analisis singkat tentang kelebihan model atom yang ada. 5. Tuliskan informasi yang diperoleh dan lengkapi tabel dibawah ini.


27 DAFTAR PUSTAKA Buku Kimia kelas X, watoni Haris dan Dini K, Yrama Widya, Bandung 2014 BSE bisa dilihat di link : https://s.id/ChAxd Buku ESPS Kimia 1, Johari dan Rachmawati, Erlangga Modul pembelajaran kimia SMA : https://s.id/CkW6p Rumusan teori/model atom Atom tersusun dari ………………….. yang tersebar …………………. Dalam bola bermuatan …………….. Model ini disebut juga model ……….. ………………………… …… Muatan positif dan sebagian besar massa atom terkumpul ……………. Yang disebut ……. Atom Elektron ……………….. Inti atom seperti ….. ……………………………… Atom terdiri dari inti bermuatan … ……………………………… Dan elektron bermuatan………….. Elektron mengeliling inti pada ……………………. Atau ……………………. tertentu Energi elektron selama mengorbit selalu ………………… Elektron dapat berpindah lintasan jika ……………………. De Broglie:materi memiliki sifat dualisme, yaitu Werner Heisenberg: Mengemukakan prinsip ……………….. …………………………… …………………………… Erwin Schrodinger : Elektron yang mengelilingi inti terdapat di dalam ………………………… …. Kelemahan/ kekurangan ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… Analisis kelebihan ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ………………………………


28 Identitas Umum Nama Penulis : Aghnia Nudiya Salam, ST Institusi : SMAN 16 Pandeglang Tahun Penyusunan : 2022 FASE JENJANG KELAS PERKIRAAN JUMLAH SISWA MODA PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU E SMA X 33 SISWA Paduan Tatap Muka 6 JP (6 x 45 menit) Tujuan Pembelajaran 10.11. Menjelaskan dan menuliskan konfigurasi elektron untuk elemen sampai dengan nomor atom = 36 serta menggambarkan orbital diagramnya Eleman CP yang dituju : - Pemahaman Sains - Keterampilan Proses A. Konfigurasi Elektron Gambar 1. Lintasan Elektron Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron-elektron pada sebuah atom, ion, atau molekul yang berdasarkan hukum mekanika kuantum. Berdasarkan teori atom Bohr, gerakan elektron mengelilingi inti mengikuti lintasan-lintasan tertentu. Lintasan-lintasan elektron itu dapat dipandang sebagai kulit-kulit atom. Jumlah kulit-kulit atom menentukan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron mengikuti aturan-aturan berikut: 1. Tiap kulit atom dari yang paling dalam (dekat inti) diberi notasi K, L, M, N, ... untuk menyatakan kulit atom 1, 2, 3, 4, ... dan seterusnya. 2. Tiap kulit atom maksimum berisi 2n², n adalah nomor kulit atom. Jadi, kulit K (n = 1) maksimum berisi elektron 2 x 1² = 2 elektron; kulit L (n = 2) maksimum berisi elektron 2 x 2² = 8 elektron; kulit M (n = 3) maksimum berisi elektron 2 x 3² = 18 elektron. Semakin besar nilai n, maka semakin jauh jarak elektron itu dari inti. KONFIGURASI ELEKTRON KONFIGURASI ELEKTRON, BILANGAN KUANTUM, DIAGRAM ORBITAL


29 Gambar 2. Konfigurasi Elektron Menurut prinsip Aufbau (Jerman: aufbauen = membangun), konfigurasi elektron dimulai dari subkulit yang memiliki tingkat energi terendah dan diikuti dengan subkulit yang memiliki tingkat energi lebih tinggi. Hal itu disebabkan dalam atom (pada kondisi dasarnya), elektron berada dalam tingkat-tingkat energi terendah. Misalnya, dalam atom hidrogen, elektron ditempatkan pada subtingkatan energi (subkulit) 1s. Jadi konfigurasi elektron hidrogen adalah 1s¹. Gambar 3. Diagram Tingkatan Energi dan Cara Pengisian Elektron Berdasarkan diagram tersebut, pengisian elektron dalam suatu atom disusun berdasarkan urutan:


1/2 dan –1/2.


31 Gambar 3. Spin Elektron Pada tahun 1926, Wolfgang Pauli menyelidiki tidak adanya garis pada spektrum pancaran yang seharusnya ada menurut teori yang berlaku. Berdasarkan penyelidikannya, ia menyimpulkan bahwa tidak ada elektron dalam sebuah atom yang boleh memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Kesimpulan itu selanjutnya dikenal dengan nama asas eksklusi (pengecualian/larangan) Pauli. Menurut asas ini, dua elektron dapat memiliki bilangan kuantum n, l, dan m yang sama, tetapi harus memiliki bilangan kuantum spin (s) yang berbeda. Jadi, asas ini membatasi jumlah elektron dalam tiap orbital. Tiap orbital maksimum diisi oleh dua elektron dan keduanya harus memiliki rotasi yang berlawanan. Berdasarkan asas pengecualian Pauli, jumlah elektron maksimum di setiap orbital adalah dua. Jumlah elektron maksimum yang dapat ditempatkan pada subtingkatan energi (subkulit) s, p, d, dan f sebagai berikut: C. Diagram Orbital Orbital merupakan wilayah atau daerah dalam ruang di sekitar inti atom di mana memiliki kemungkinan tertinggi untuk bisa menemukan elektron atau tempat kebolehjadian elektron. Pasangan elektron dalam satu orbital dinyatakan dengan spin yang berlawanan arah. Hal ini sesuai dengan asas eksklusi Pauli. Berdasarkan hasil eksperimen, diagram yang terakhir menunjukkan konfigurasi elektron dengan energi terendah. Hasil eksperimen itu diringkas dalam aturan Hund, yaitu dalam suatu subkulit tertentu, tiap orbital dihuni oleh satu elektron terlebih dahulu sebelum ada orbital yang memiliki sepasang elektron. Elektron-elektron tunggal dalam orbital itu mempunyai spin searah (paralel). Elektron valensi adalah elektron yang berada di kulit terluar. Kulit terluar ditandai dengan bilangan kuantum utamanya (n) tertinggi. Besar elektron valensi dari 1 sampai 8. Besar elektron valensi itu selanjutnya digunakan untuk menyatakan golongan unsur pada tabel periodik. Disusun oleh: Yasmin Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UPR ( http://www.chem.co.id/2020/07/konfigurasi-elektron.html)


1/2 LKPD BILANGAN KUANTUM


33 DAFTAR PUSTAKA Buku Kimia kelas X, watoni Haris dan Dini K, Yrama Widya, Bandung 2014 BSE : https://s.id/CkWkg Modul pembelajaran kimia SMA : https://s.id/CkW6p GLOSARIUM Elektron valensi : Elektron yang terletak di kulit terluar yang berperan dalam pembentukan ikatan kimia Golongan : Unsur-unsur pada kolom vertikal dalam tabel periodik Konfigurasi elektron : Distribusi elektron-elektron dalam ruang atom Periode : Unsur-unsur pada baris mendatar dalam tabel periodik Tabel periodik : Susunan unsur kimia berdasarkan kenaikan nomor atomnya, unsur seperiode diletakkan dalam garis mendatar dan unsur-unsur segolongan diletakkan dalam kolom tegak


34 Identitas Umum Nama Penulis : Aghnia Nudiya Salam, ST Institusi : SMAN 16 Pandeglang Tahun Penyusunan : 2022 FASE JENJANG KELAS PERKIRAAN JUMLAH SISWA MODA PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU E SMA X 33 SISWA Paduan Tatap Muka 6 JP (6 x 45 menit) Tujuan Pembelajaran 10.11. Menjelaskan dan menuliskan konfigurasi elektron untuk elemen sampai dengan nomor atom = 36 serta menggambarkan orbital diagramnya Eleman CP yang dituju : - Pemahaman Sains - Keterampilan Proses A. Konfigurasi Elektron Gambar 1. Lintasan Elektron Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron-elektron pada sebuah atom, ion, atau molekul yang berdasarkan hukum mekanika kuantum. Berdasarkan teori atom Bohr, gerakan elektron mengelilingi inti mengikuti lintasan-lintasan tertentu. Lintasan-lintasan elektron itu dapat dipandang sebagai kulit-kulit atom. Jumlah kulit-kulit atom menentukan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron mengikuti aturan-aturan berikut: 3. Tiap kulit atom dari yang paling dalam (dekat inti) diberi notasi K, L, M, N, ... untuk menyatakan kulit atom 1, 2, 3, 4, ... dan seterusnya. 4. Tiap kulit atom maksimum berisi 2n², n adalah nomor kulit atom. Jadi, kulit K (n = 1) maksimum berisi elektron 2 x 1² = 2 elektron; kulit L (n = 2) maksimum berisi elektron 2 x 2² = 8 elektron; kulit M (n = 3) maksimum berisi elektron 2 x 3² = 18 elektron. Semakin besar nilai n, maka semakin jauh jarak elektron itu dari inti. KONFIGURASI ELEKTRON KONFIGURASI ELEKTRON, BILANGAN KUANTUM, DIAGRAM ORBITAL


35 Gambar 2. Konfigurasi Elektron Menurut prinsip Aufbau (Jerman: aufbauen = membangun), konfigurasi elektron dimulai dari subkulit yang memiliki tingkat energi terendah dan diikuti dengan subkulit yang memiliki tingkat energi lebih tinggi. Hal itu disebabkan dalam atom (pada kondisi dasarnya), elektron berada dalam tingkat-tingkat energi terendah. Misalnya, dalam atom hidrogen, elektron ditempatkan pada subtingkatan energi (subkulit) 1s. Jadi konfigurasi elektron hidrogen adalah 1s¹. Gambar 3. Diagram Tingkatan Energi dan Cara Pengisian Elektron Berdasarkan diagram tersebut, pengisian elektron dalam suatu atom disusun berdasarkan urutan: B. Bilangan Kuantum Bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem dinamis, dibedakan menjadi: 1. Bilangan Kuantum Utama (n)


1/2 dan –1/2. Gambar 3. Spin Elektron


37 Pada tahun 1926, Wolfgang Pauli menyelidiki tidak adanya garis pada spektrum pancaran yang seharusnya ada menurut teori yang berlaku. Berdasarkan penyelidikannya, ia menyimpulkan bahwa tidak ada elektron dalam sebuah atom yang boleh memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Kesimpulan itu selanjutnya dikenal dengan nama asas eksklusi (pengecualian/larangan) Pauli. Menurut asas ini, dua elektron dapat memiliki bilangan kuantum n, l, dan m yang sama, tetapi harus memiliki bilangan kuantum spin (s) yang berbeda. Jadi, asas ini membatasi jumlah elektron dalam tiap orbital. Tiap orbital maksimum diisi oleh dua elektron dan keduanya harus memiliki rotasi yang berlawanan. Berdasarkan asas pengecualian Pauli, jumlah elektron maksimum di setiap orbital adalah dua. Jumlah elektron maksimum yang dapat ditempatkan pada subtingkatan energi (subkulit) s, p, d, dan f sebagai berikut: C. Diagram Orbital Orbital merupakan wilayah atau daerah dalam ruang di sekitar inti atom di mana memiliki kemungkinan tertinggi untuk bisa menemukan elektron atau tempat kebolehjadian elektron. Pasangan elektron dalam satu orbital dinyatakan dengan spin yang berlawanan arah. Hal ini sesuai dengan asas eksklusi Pauli. Berdasarkan hasil eksperimen, diagram yang terakhir menunjukkan konfigurasi elektron dengan energi terendah. Hasil eksperimen itu diringkas dalam aturan Hund, yaitu dalam suatu subkulit tertentu, tiap orbital dihuni oleh satu elektron terlebih dahulu sebelum ada orbital yang memiliki sepasang elektron. Elektron-elektron tunggal dalam orbital itu mempunyai spin searah (paralel). Elektron valensi adalah elektron yang berada di kulit terluar. Kulit terluar ditandai dengan bilangan kuantum utamanya (n) tertinggi. Besar elektron valensi dari 1 sampai 8. Besar elektron valensi itu selanjutnya digunakan untuk menyatakan golongan unsur pada tabel periodik. Disusun oleh: Yasmin Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UPR ( http://www.chem.co.id/2020/07/konfigurasi-elektron.html) 6. Tentukan kulit valensi dan jumlah elektron valensi unsur-unsur berikut TUJUAN : Memahami konfigurasi elektron Jawablah soal dibawah ini : 2. Tuliskan konfigurasi elektron atom unsur-unsur dibawah ini : Atom Jumlah elektron Konfigurasi elektron Kulit K Kulit L Kulit M Kulit N Li 3 B 5 Al 13 Ca 20 Br 35


1/2 LKPD BILANGAN KUANTUM


39 DAFTAR PUSTAKA Buku Kimia kelas X, watoni Haris dan Dini K, Yrama Widya, Bandung 2014 BSE : https://s.id/CkWkg Modul pembelajaran kimia SMA : https://s.id/CkW6p GLOSARIUM Elektron valensi : Elektron yang terletak di kulit terluar yang berperan dalam pembentukan ikatan kimia Golongan : Unsur-unsur pada kolom vertikal dalam tabel periodik Konfigurasi elektron : Distribusi elektron-elektron dalam ruang atom Periode : Unsur-unsur pada baris mendatar dalam tabel periodik Tabel periodik : Susunan unsur kimia berdasarkan kenaikan nomor atomnya, unsur seperiode diletakkan dalam garis mendatar dan unsur-unsur segolongan diletakkan dalam kolom tegak


40 Identitas Umum Nama Penulis : Aghnia Nudiya Salam, ST Institusi : SMAN 16 Pandeglang Tahun Penyusunan : 2022 FASE JENJANG KELAS PERKIRAAN JUMLAH SISWA MODA PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU E SMA X 33 SISWA Paduan Tatap Muka 3 JP (3x45 menit) Tujuan Pembelajaran 10.13. Menganalisis hubungan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik. Elemen CP yang dituju : - Pemahaman Sains - Keterampilan Proses Sistem Periodik Unsur Sistem Periodik Modern atau sering disebut dengan Tabel Periodik Unsur adalah daftar susunan unsur-unsur kimia berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Terdiri atas lajur horizontal dan lajur vertikal. Lajur horizontal disebut periode, disusun menurut kenaikan nomor atom sedangkan lajur vertikal disebut golongan, disusun menurut kemiripan sifat unsur. Gambar berikut ini adalah contoh tabel periodik unsur modern Tujuan Pembelajaran yang menjadi prasyarat bagi kegiatan dalam modul ini. Memahami sejarah perkembangan sistem periodik dan mampu menganalisis hubungan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik. KONFIGURASI ELEKTRON DAN KEPERIODIKAN UNSUR


41 Dalam tabel periodik unsur, setiap cell (kotaknya) terdapat lambang unsur, nomor atom dan nomor massa. Perhatikan gambar berikut Golongan Periode Periode Berdasarkan gambar di atas:Mgadalah lambang unsur Magnesium, memiliki nomor atom 12 dan nomor massa 24.305. Golongan-golongan dalam sistem periodik unsur antara lain: 1. Golongan IA terdiri dari H, Li, Na, K, Rb,Cs,Fr; 2. Golongan IIA terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra 3. Golongan IIIA terdiri dari B, Al, Ga, In, Ti; 4. Golongan IVA terdiri dari C, Si, Ge, Sn, Pb; 5. Golongan VA terdiri dari N,P, As, Sb, Bi; 6. Golongan VIA terdiri dari O, S,Se,Te, Po; 7. Golongan VIIA terdiri dari F, Cl, Br, I, At; 8. GolonganVIIIA He,Ne,Ar,Kr,Xe,Rn;


42 Hubungan Sistem Konfigurasi Elektron dengan Letak Unsur dalam Tabel Periodik Unsur Untuk mengetahui hubungan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam SPU, perhatikan 2 tabel konfigurasi elektron berikut ini. Tabel Konfigurasi Elektron Unsur Golongan IA Periode Unsur Z K L M N O P Q 1 Hidrogen 1 1 2 Litium 3 2 1 3 Natrium 11 2 8 1 4 Kalium 19 2 8 8 1 5 Rubidium 37 2 8 18 8 1 6 Sesium 55 2 8 18 18 8 1 7Fransium 87 2 8 18 32 18 8 1 Tabel Konfigurasi Elektron Unsur Periode 2 Periode Unsur Z K L M N O P Q 1 Litium 3 2 1 2 Berilium 4 2 2 3 Boron 5 2 3 4 Karbon 6 2 4 5 Nitrogen 7 2 5 6 Oksigen 8 2 6 7 Fluor 9 2 7 8 Neon 10 2 8 Berdasarkan konfigurasi elektron unsur-unsur tersebut dapat ditarik hubungan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur (nomor golongan dan periode) dalam tabel periodik sebagai berikut: 1. Jumlah elektron valensi : nomor golongan 2. Jumlah kulit elektron : nomor periode


43 Pengecualian untuk unsur helium, elektron valensinya 2 tetapi terletak pada golongan gas mulia (VIIIA). Diadopsi dari :https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/04/sistem-periodik-unsur-modern.html DAFTAR PUSTAKA Buku Kimia kelas X, watoni Haris dan Dini K, Yrama Widya, Bandung 2014 BSE : https://s.id/CkWkg Modul dari kemdikbud : https://s.id/CkW6p


44 Identitas Umum Nama Penulis : Aghnia Nudiya Salam, ST Institusi : SMAN 16 Pandeglang Tahun Penyusunan : 2022 FASE JENJANG KELAS PERKIRAAN JUMLAH SISWA MODA PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU E SMA X 33 SISWA Paduan Tatap Muka dan PJJ 6 JP Elemen CP yang dituju : - Pemahaman Sains - Keterampilan Proses Konten Utama Sifat Keperiodikan Unsur Tujuan Pembelajaran 10.14. Siswa mampu menganalisis sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan elektronegativitas) Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat : Menunjukkan bahwa unsur-unsur dapat disusun dalam suatu tabel berdasarkan kesamaan sifat unsur melalui Tabel Periodik Unsur. Menganalisis hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegatifan) berdasarkan data sifat keperiodikan unsur. BAGAIMANA SIFATKU DALAM SISTEM PERIODIK? Modul Ajar Sifat Keperiodikan


45 Materi Sifat-sifat Keperiodikan Unsur Atom merupakan bagian terkecil dari unsur, sehingga dapat disimpulkan bahwa sifat suatu unsur ditentukan oleh keadaan dari atom-atom penyusun unsur tersebut. Atom tersusun dari inti atom (proton dan neutron) yang dikelilingi oleh elektron. Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai elektron valensi yang sama, sedangkan unsur-unsur dalam satu periode mempunyai elektron valensi yang menghuni kulit yang sama. Maka sifat-sifat unsur mempunyai hubungan dengan konfigurasi elektron, dimana unsur-unsur dengan konfigurasi elektron yang mirip akan mempunyai sifat yang mirip. Sifatsifat yang terlihat dalam tabel periodik unsur yaitu: 1. Jari-jari Atom Jari-jari atom merupakan jarak dari pusat atom (inti atom) sampai kulit elektron terluar


46 yang ditempati elektron dan menunjukkan ukuran suatu atom. Panjang pendeknya jari-jari atom ditentukan oleh 2 faktor, yaitu: Jumlah kulit elektron Semakin banyak jumlah kulit yang dimiliki oleh suatu atom, maka jari-jari atomnya makin panjang. Muatan inti atom Bila jumlah kulit dari dua atom sama banyak, maka yang berpengaruh terhadap panjangnya jari-jari atom adalah muatan inti atom. Semakin besar muatan intinya, gaya tarik inti atom terhadap elektron lebih kuat sehingga semakin pendek jari-jari atomnya. Berikut gambar dan tabel ukuran atom dalam Tabel Periodik Unsur: Dari gambar dan tabel tersebut, terlihat bahwa: Dalam satu golongan semakin ke bawah, periode( jumlah kulit) bertambah, meskipun dalam hal ini jumlah muatan inti semakin banyak tetapi pengaruh bertambahnya jumlah kulit lebih besar daripada pengaruh muatan inti. Akibatnya jarak elektron kulit terluar terhadap inti makin jauh (panjang). Dalam satu periode semakin ke kanan, jumlah kulit elektronnya tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit semakin bertambah. Akibatnya, gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kuat sehingga menyebabkan jarak elektron kulit terluar dengan inti semakin dekat (pendek). 2. Energi Ionisasi Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk melepas suatu elektron paling luar (yang terikat paling lemah) membentuk ion positif. Semakin mudah melepas elektron, maka energi ionisasi semakin kecil. Sebaliknya semakin sukar elektron terlepas dari atom, maka semakin besar energi ionisasinya, Dalam satu Golongan, dari atas ke bawah, jari jari atom semakin bertambah Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari jari atom semakin berkurang


47 Energi ionisasi pertama atom unsur-unsur golongan utama dapat dilihat pada tabel: Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom unsur-unsur digambarkan pada grafik: Dari tabel dan grafik tersebut terlihat bahwa: Dalam satu golongan semakin kebawah, jari-jari atom semakin besar (elektron valensinya semakin jauh dari inti), akibatnya elektron valensinya semakin mudah dilepas. Dalam satu periode dari kiri ke kanan cenderung mencapai kestabilan (mempunyai 8 elektron valensi). Golongan I,II, dan III cenderung melepaskan elektron sedangkan golongan V,VI, dan VII cenderung menerima elektron. Dalam satu Golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin besar


48 3. Afinitas Elektron Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron. Afinitas elektron dapat digunakan sebagai ukuran mudah tidaknya suatu atom menangkap elektron. Semakin besar energi yang dilepas (afinitas elektron) menunjukkan bahwa atom tersebut cenderung menarik elektron dan menjadi ion negatif. Berikut merupakan gambar dan grafik afinitas elektron beberapa unsur: Berdasarkan tabel dan grafik diatas, terlihat bahwa: Dalam satu golongan, muatan inti bertambah positif, jari-jari atom makin besar, dan gaya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap makin lemah, akibatnya afinitas elektron berkurang. Dalam satu periode, muatan inti bertambah positif sedangkan jumlah kulit tetap menyebabkan gaya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap makin kuat, akibatnya afinitas elektron cenderung bertambah. 4. Keelektronegatifan Keelektronegatifan atau elektronegatifitas adalah kecenderungan suatu atom dalam Dalam satu Golongan, dari atas ke bawah afinitas elektron semakin kecil Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar


49 menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan. Harga keelektronegatifan bersifat relatif (berupa harga perbandingan suatu atom terhadap atom yang lain). Berikut merupakan gambar data skala kuantitatif menurut Pauling : Semakin besar harga keelektronegatifan suatu atom, semakin mudah bagi atom tersebut untuk menarik pasangan elektron ikatan, atau gaya tarik elektron dari atom tersebut semakin kuat. Dengan demikian, pola kecenderungannya akan sama dengan afinitas elektron. Keelektronegatifan mempunyai makna yang berlawanan degan energi ionisasi, sebab semakin mudah suatu atom melepaskan elektron berarti semakin sukar dalam menarik electron. Sebaliknya, Skala keelektronegatifan tidak mempunyai satuan sebab harga ini didasarkan kepada gaya tarik suatu atom pada elektron, relatif terhadap gaya tarik atom lainnya pada elektron. Secara keseluruhan, sifat periodik unsur dapat disimpulkan : Dalam satu Golongan, dari atas ke bawah, keelektronegatifan atom semakin kecil Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan atom semakin besar


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.