MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ASIH Flipbook PDF

MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ASIH

67 downloads 122 Views 35MB Size

Recommend Stories


Panduan Kursus Bahasa Pusat Pengajian Bahasa, Literasi Dan Terjemahan
Panduan Kursus Bahasa Pusat Pengajian Bahasa, Literasi Dan Terjemahan Sidang Akademik 2014/2015 Wawasan USM Transformasi Pendidikan Tinggi untuk Kel

Headphones SRH1540. English. Français. Deutsch. Español. Italiano 日本語 한국어. Bahasa Indonesia. Português Shure Incorporated 27A22710 (Rev
Headphones SRH1540 English Français Deutsch Español Italiano 日本語 한국어 中文 Bahasa Indonesia Português ©2013 Shure Incorporated 27A22710 (Rev.

Story Transcript

MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII SEMESTER GANJIL

ASIH TRIRANTI SMP NEGERI 3 SEMENDE DARAT ULU

LEMBAR PENGESAHAN

MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII SEMESTER GANJIL

Oleh : Asih Triranti, S.Pd. NIP 199005072020122005

Telah diuji kelayakan dan disetujui untuk digunakan sebagai bahan ajar oleh siswa maupun guru di lingkungan SMP Negeri 3 Semende Darat Ulu

Kepala SMP Negeri 3 Semende Darat Ulu,

Yang Menyusun,

Rahmamita, S.Pd., Fis.

Asih Triranti, S.Pd.

NIP 196810261995122001

NIP 199005072020122005

Menyetujui, Pengawas Sekolah,

Hj. Istati, S. Pd., M. Si. NIP 196508161986012001

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul Bahasa Indonesia kelas VII Semester Ganjil. Penyelesaian ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa ilmu, ide, saran, dan kritik baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Rahmamita, S.Pd.,Fis. selaku kepala SMP Negeri 3 Semende Darat Ulu yang telah memberikan

arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama

pembuatan modul. 2. Keluarga besar SMP Negeri 3 Seende Darat Ulu atas dukungan dan kerjasamanya. 3. Maya Dewi, M.Pd. selaku ketua MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Muara Enim 4. Rekan guru sesama guru Bahasa Indonesia yang banyak memberikan saran serta bantuan 5. Orang tua yang telah memberikan do’a dan dukungan yang sangat berarti untuk penulis. 6. Semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam penyusunan modul ini. Penulis berdo’a semoga semua kebaikan kalian mendapat pahala dan kerja keras kita mendapat ridho Allah SWT. Penulis berharap modul pembelajaran ini dapat membawa manfaat bagi kita semua. Segamit,

Oktober 2021

Penulis

Asih Triranti, S.Pd.

KEL AS V II

BAB 1 TEKS DESKRIPSI Asih Triranti, S.Pd.

BAB I TEKS DESKRIPSI Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Semende Darat Ulu Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Materi Pelajaran : Teks Deskripsi

Kompetensi Dasar

3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca

Indikator Pencapaian Kompetensi Menentukan ciri umum teks deskripsi dari segi isi dan tujuan komunikasi pada teks yang dibaca atau didengar Menentukan jenis teks deskripsi pada teks yang dibaca atau didengar Menentukan ciri teks deskripsi dari aspek kebahasaan pada teks dibaca atau didengar

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat : 1. Menentukan ciri umum teks deskripsi dari segi isi dan tujuan komunikasi pada teks yang dibaca atau didengar 2. Menentukan jenis teks deskripsi pada teks yang dibaca atau didengar 3. Menentukan ciri teks deskripsi dari aspek kebahasaan pada teks dibaca atau didengar

Rayuan Pulau Kelapa Tanah airku Indonesia Negeri elok amat kucinta Tanah tumpah darahku yang mulia Yang kupuja sepanjang masa Tanah airku aman dan makmur Pulau kelapa yang amat subur Pulau melati pujaan bangsa Sejak dulu kala Reff Melambai – lambai Nyiur di pantai Berbisik – bisik Raja Kelana Memuja pulau Nan indah permai Tanah Airku Indonesia Ismail Marzuki

Teks di atas adalah salah satu contoh lirik lagu yang mendeskripsikan keindahan Indonesia. Lirik tersebut ditulis oleh Ismail Marzuki. Ismail Marzuki mendeskripsi keindahan Indonesia lewat lagunya berjudul Rayuan Pulau Kelapa.

Pernahkah kalian mendengarkan atau membaca teks deksripsi? Tentunya kalian pernah melihat acara jalan-jalan dari sebuah televisi yang menayangkan keindahan pariwisata Indonesia dengan pemaparan yang menarik. Atau pernahkan kamu membaca info perjalanan yang mendeskripsikan keindahan wisata Indonesia?

Teks di atas merupakan contoh deskripsi. Disebut demikian karena teks itu menggambarkan suatu objek atau keadaan tertentu dengan terperinci. Objek yang dimaksud dapat berupa keadaan alam, misalnya Pantai Parangtritis atau Gunung Bromo. Mungkin pula objeknya berupa hewan, misalnya kucing yang bernama si Manis. Objeknya dapat pula berupa orang. Dengan teks tersebut, penulis bertujuan menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seolaholah menyaksikan langsung objek dengan terperinci. Informasi dalam teks deskripsi mencakup hal-hal seputar objek tersebut. Teks semacam ini dapat kita temukan secara utuh, dapat pula sebagai bagian teks lainnya. Sebagai contoh, deskripsi sering muncul dalam cerita tentang pengalaman, cepren, dongeng, ataupun puisi. Ciri Objek yang Dideskripsikan Objek yang dibicarakan pada teks bersifat khusus (objek tertentu yang kemungkinan berbeda dengan objek lain). Objek yang dideskripsikan bersifat pendapat personal. Ciri ini tergambar pada judul berisi objek pada konteks tertentu (Si Bagas Kucingku, Ibuku Kebanggaanku). Hal yang dibicarakan khusus kucing yang bernama Bagas yang kemungkinan memiliki sifat berbeda dengan kucing-kucing yang lain. Demikian juga ibu dideskripsikan memiliki tanggapan khusus sesuai dengan pendapat penulis tentang ibu yang bisa jadi berbeda dengan ibu pada umumnya. Ciri Tujuan Tesk Deskripsi Tujuan teks deskripsi menggambarkan objek dengan cara memerinci objek secara subjektif atau melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis. Teks deskripsi bertujuan menggambarkan/melukiskan secara rinci dan penggambaran sekonkret mungkin suatu objek/suasana/perasaan sehingga pembaca seakan-akan melihat, mendengar, mengalami apa yang dideskripsikan.

Ciri Isi Teks Deskripsi Isi teks deskripsi diperinci menjadi perincian bagian-bagian objek. Isi teks deskripsi menggambarkan secara konkret (menggambarkan wisata yang indah kan dikonkretkan indahnya seperti apa, menggambarkan ibu yang baik akan dikonkretkan baiknya seperti apa). Dengan demikian, teks deskripsi banyak menggunakan kata khusus (warna dikhususkan pada kata hijau, biru toska, oranye). Isi teks deskripsi bersifat personal dengan kandungan emosi sehingga menggunakan kata-kata dengan emosi kuat (ombak menggempur, kemolekan pantai, ibuku yang tangguh).

2. Jenis Teks Deskripsi Ditinjau dari bentuknya, teks deskripsi dibedakan menjadi dua kategori yaitu teks deskripsi berdiri sendiri sebagai teks dan teks deskripsi yang menjadi bagian teks lain (cerpen, novel, lagu, iklan, dan lain-lain). 3. Ciri Penggunaan Bahasa pada teks deskripsi menggunakan kata-kata khusus untuk mengkonkretkan (warna dirinci merah, kuning, hijau). menggunakan kalimat rincian untuk mengkonkretkan (ibuku orang yang sangat baik. Dia berusaha menolong semua orang. Dia ramah dan tutur katanya lembut kepada siapa saja. menggunakan kata sinonim dengan emosi kuat (indah diungkapkan dengan sinonim yang lebih memiliki emosi kuat yaitu elok, permai, molek, mengagumkan, memukau, menakjubkan). menggunakan majas untuk melukiskan secara konkret (pasir pantai lembut seperti bedak bayi, hamparan laut biru toska seperti permadani indah yang terbentang luas, angin pantai dengan lembut mengelus wajah kita). menggunakan kalimat rincian (Terumbu karang berwarna-warni. Ada terumbu karang oranye, abuabu, hijau muda). menggunakan bahasa sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan apa yang dideskripsikan. teks deskrisi yang memunculkan kata ganti orang (Kucingku, Ibuku, memasuki wisata ini Anda akan disambut).

DAFTAR PUSTAKA

Kosasih, E, dkk. Bahasa Indonesia Kelas IX. 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, K Kemendikbud. Kosasih dan Restuti. Mandiri Bahasa Indonesia. 2018. Jakarta: Erlangga. Prajamika, Wisnu. Bahasa Indonesia Jilid 3. 2018. Jakarta: PT. Masmedia Buana.

BAB I TEKS DESKRIPSI Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Semende Darat Ulu Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Materi Pelajaran : Teks Deskripsi

Kompetensi Dasar

3.2 Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca

Indikator Pencapaian Kompetensi Memerinci bagian-bagian struktur teks deskripsi Menentukan bagian identifikasi dan deskripsi bagian pada teks deskripsi yang disajikan Menentukan variasi pola pengembangan teks deskripsi

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat : 1. Memerinci bagian-bagian struktur teks deskripsi 2. Menentukan bagian identifikasi dan deskripsi bagian pada teks deskripsi yang disajikan 3. Menentukan variasi pola pengembangan teks deskripsi

Struktur Teks Deskripsi

Struktur teks deskripsi mencakup: identifikasi, deskripsi bagian, dan simpulan/kesan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagian berikut. a. Identifikasi Berisi nama objek yang dideskripsikan, lokasi, sejarah lainnya, makna nama, pernyataan umum tentang objek. b. Deskripsi Bagian Berisi perincian bagian objek tetapi diperinci berdasarkan tanggapan subjek penulis. Perincian dapat berisi apa yang dilihat (bagian-bagiannya, komposisi warna, seperti apa objek yang dilihat menurut kesan penulis). Perincian juga dapat berisi perincian apa yang didengar (mendengar suara apa saja, seperti apa suara-suara itu/penulis membandingkan dengan apa). Perincian juga dapat berisi apa yang dirasakan penulis dengan mengamati objek. c. Simpulan/Kesan Dapat berisi kekaguman atau ketertarikan penulis terhadap objek yang digambarkan

Pola Pengembangan Deskripsi Bagian a. Deskripsi bagian berdasarkan ruang Berisi perincian bagian-bagian ruang objek yang dideskripsikan. Misalnya, penulis mendeskripsikan bagian pintu masuk, bagian tengah, bagian belakang. Perincian ruang juga dapat menyebut nama ruang-ruang dan ciri-cirinya.

b. Deskripsi bagian berdasarkan anggota bagian-bagian objek Berisi perincian bagian-bagian yang dideskripsikan. Misalnya, pantai digambarkan bawah lautnya, bibir pantai, ombak dan pasirnya, pemandangan tumbuhan dan hewan pantai. c. Deskripsi bagian berdasarkan proses sesuatu berlangsung Berisi perincian bagian awal, mulai meningkat, puncak (inti), penutup. Misalnya, penulis mendeskripsikan awal pementasan, puncak adegan, mulai meluruh, dan penutup. d. Deskripsi bagian berupa pemfokusan Berisi bagian yang paling disukai dari bagian yang dideskripsikan. Misalnya, bagian yang paling saya sukai dari perpustakaan ini adalah ruang bacanya. Desain unik dengan cat cerah memberikan kenyamanan yang luar biasa pada pengunjung.

Penggunaan Bahasa pada Teks Deskripsi

Adapun berdasarkan kaidah-kaidah kebahasaannya, teks deskripsi ditandai oleh hal-hal berikut.

a. Penggunaan kalimat perincian untuk mengkonkretkan Contoh: Ibuku orang yang sangat baik.Sangat baik dikonkretkan sehingga perinciannya menjadi : Dia berusaha menolong semua orang. Dia ramah dan tutur katanya lembut kepada siapa saja. b. Penggunaan kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra Teks deskripsi berisi kalimat yang seolah-olah dapat dilihat, didengar, dan dirasakan. Contoh: Bukit hijau menjadi latar pantai (dilihat), debur ombak pantai terdengar berirama (didengar), panas apinya terasa (dirasa). c. Penggunaan kata dengan kata dasar (k, p, t, s) Setelah awalan meN- diikuti kata dasar awalan k,p,t,s akan luluh. Contoh: kata dasar Pukau akan luluh jika diawali meN-, sehingga menjadi memukau (meN- + pukau = memukau) d. Penggunaan sinonim pada teks deskripsi Sinonim merupakan persamaan kata. Sebagai contoh kata indah sinonim dengan kata elok, permai, dan molek e. Penggunaan kata depan pada teks deskripsi Penggunaan kata depan di, dari, pada, ke. Sebagai contoh : Tongkonan berada di antara pohon-pohon bambu di puncak bukit. f. Penggunaan kata khusus Kata umum adalah kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat mencakup banyak hal. Sedangkan kata khusus adalah kata yang ruang lingkup dan cakupan maknanya lebih sempit. Kata umum dan kata khusus sebenarnya sinonim tetapi dengan makna yang lebih khusus. Contoh: indah (kata umum) = elok, molek, cantik, menawan, menakjubkan, memesona, manis (kata khusus)

g. Penggunaan kata depan di- dan huruf kapital Sebagai contoh : Tongkonan berada di antara pohon-pohon bambu di puncak bukit. h. Penggunaan kalimat bermajas Kalimat yang menunjukkan penggunaan majas (asosiasi menggunakan kata seperti dan memberi sifat manusia pada benda/personifikasi). Contoh: Angin laut mengelus wajah i. Penggunaan pilihan kata yang bervariasi Teks deskripsi menggunakan kosakata secara segar dengan variasi kata yang luas. Contoh: indah elok, permai, molek = pantai indah nan permai ***

DAFTAR PUSTAKA

Kosasih, E, dkk. Bahasa Indonesia Kelas IX. 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, K Kemendikbud. Kosasih dan Restuti. Mandiri Bahasa Indonesia. 2018. Jakarta: Erlangga. Prajamika, Wisnu. Bahasa Indonesia Jilid 3. 2018. Jakarta: PT. Masmedia Buana.

Selamat Belajar

BAHASA INDONESIA

BAB 2 TEKS CERITA FANTASI SEMESTER GANJIL

BAB II TEKS CERITA FANTASI

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Semende Darat Ulu Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Materi Pelajaran : Teks Cerita Fantasi

Kompetensi Dasar

3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar.

Indikator Pencapaian Kompetensi Menganalisis unsur intrinsik (tema, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat) dalam cerita fantasi yang dibaca dan didengar.

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat : Menganalisis unsur intrinsik (tema, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat) dalam cerita fantasi yang dibaca dan didengar.

A. URAIAN MATERI TEKS CERITA FANTASI Bacalah cerita fantasi berikut ini dengan cermat! RUANG DIMENSI ALPHA "Kau harus membawanya kembali!" Erza berteriak kalang kabut. Aku gugup. bingung. Tak tau apa yang harus kuperbuat, sedangkan manusia dengan wajah setengah kera itu memandang sekeliling. Manusia purba itu menemukanku ketika aku memasuki dimensi alpha. Tanpa kusadari ia mengikutiku. Manusia itu akan mati jika tidak kembali dalam waktu 12 jam. "Aku harus membawa dia kembali" teriakku. Erza menghempaskan tubuhnya pada meja kontrol labolatorium dengan kesal . Ardi berteriak lantang "Jangan main-main Don!" Ardi menatapku dengan tajam. "Padahal..," Erza tercekat , "Aku tau Er kita tinggal punya waktu 8 jam". Aku terus berusaha meyakinkan sahabat-sahabatku. "Jika kamu kembalikan manusia purba melebihi 8 jam, berarti tamat riwayatmu". Kembali Erza dan Ardi menatapku dengan tajam. Aku mengotak-atik komputer Luminaku dengan cepat. Aku memutuskan untuk tetap mengembalikan manusia purba itu. "sistem oke!" Manusia purba itu harus hidup. Setiap makhluk berhak untuk hidup. Aku yang membawanya, aku juga yang harus mengembalikannya. Orang tuaku tak pernah mengajarkanku untuk melarikan diri sesulit apapun masalah yang ku hadapi. ku klik tombol 'run' pada layar monitor Lumina di depanku dan diikuti gelombang biru mirip Aurora memenuhi ruangan. Pagar Asteroid terbuka lebar, memberikan ruang cukup untuk kulewati bersama manusia purba itu. Ruangan penuh asap dengan pohon-pohon yang meranggas. Hampir 8 jam, manusia purba tetap memegam tanganku. Kurang 10 menit aku lepaskan tangan manusia purba. kujabat erat dan aku lari menuju lorong dimensi alpha. Kurang 10 menit lagi waktu tersisa dan aku masih di lorong dimensi alpha. Aku berpikir ini takdir akhir hidupku. Tiba-tiba kudengar teriakkan keras dan goncangan hebat. Aku terlemapar kembali ke labiratoriumku. Alarm berbunyi. Gelombang dimensi alpha semakin mengecil Badanku lemas seakan rontok semua sendiku. Aku menengadah dan kulihat sahabat-sahabatku mengelilingiku. semua alat di laboratorium ini pecah berantakan. Tinggal laptop Luminaku yang masih menyala. "Ardi maafkan aku! Maaf telah merusak laboratorium untuk penelitian ini," Kataku mengiba. "Gak apa-apa asalkan dirimu bisa selamat," Ardi memelukku dengan erat. Kulihat Erza mebawa air minum untukku. Tidak menyangka aku bisa berhasil dikembalikan dan hidup lagi secara biasa. Manusia purba itu juga berhasil kembali ke habitatnya pada 500 tahun sebelum masehi. Aku dapat melihatnya dengan jelas di layar laptop. Manusia purba itu tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah ku.

Teks tersebut merupakan contoh teks cerita fantasi. Menurut kalian apa itu teks cerita fantasi? Apa ciri khas teks cerita fantasi? Serta apa saja unsur intrinsic cerita fantasi? Mari kita pahami uraian materi berikut ini!

A. Pengertian Cerita Fantasi 1. Nurgiyantoro Teks cerita fantasi adalah karangan yang memiliki tema, tokoh, latar, dan plot dengan kebenaran yang diragukan baik dalam sebagian maupun keseluruhan cerita. 2. Huck, dkk. Teks cerita fantasi merupakan cerita yang kaya akan makna. Pengarang tidak hanya menonjolkan kisah yang hebat melainkan juga pesan yang berguna bagi kehidupan. 3. Zoest Zoest membagi pengertian teks cerita fantasi menjadi tiga poin penting. Pertama, teks cerita fantasi memuat semesta yang tidak nyata karena berasal dari imajinasi penulis. Kedua, cerita tersebut menyuguhkan kejadian yang tidak rasional. Poin terakhir, teks cerita fantasi memiliki semesta yang dibuat mirip dengan dunia nyata dengan dibumbui unsur yang asing dan aneh. 4. Lloyd Alexander Teks cerita fantasi dimaknai sebagai sebuah cerita yang dibangun berdasarkan unsur kemustahilan. Dikatakan mustahil karena tidak sesuai dengan realita kehidupan yang ada.

B. Ciri umum cerita fantasi

1. Ada keajaiban, keanehan, dan kemisteriusan Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural, kemisteriusan, dan keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi berjenis fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar yang diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. 2. Ide cerita Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat sederhana tapi mampu menitipkan pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah gaib, supernatural atau futuristik. 3. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu) Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu. 4. Tokoh unik (memiliki kesaktian) Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktian-kesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai latar waktu. Tokoh dapat ada pada waktu dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang atau futuristik). 5. Bersifat fiksi Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi. 6. Bahasa Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).

C. Unsur Intrinsik Cerita Fantasi

1. Tema yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan suatu cerita. Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu cerita menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Untuk mengetahui tema suatu cerita, diperlukan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus terlebih dahulu mengenali rangkaian peristiwa yang membentuk alur cerita dalam cerita pendek itu.

2. Tokoh adalah orang/pemeran atau pelaku dalam cerita a) Antagonis adalah tokoh yang digambarkan berwatak buruk yang biasanya menjadi musuh dari tokoh protagonis b) Protagonis adalah tokoh yang digambarkan memiliki watak baik dan bersifat positif yang banyak disukai. c) Tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh tritagonis digambarkan sebagai seseorang yang bersifat netral, yang terkadang bisa 3. Penokohan ialah karakter dari pemeran atau pelaku di dalam suatu cerita. 4. Latar Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam suatu cerita. Latar dalam suatu cerita bisa bersifat faktual atau bisa pula yang imajinatif. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita. Dengan demikian, apabila pembaca sudah menerima latar itu sebagai sesuatu yang benar adanya, maka cenderung dia pun akan lebih siap dalam menerima pelaku ataupun kejadian-kejadian yang berada dalam latar itu.

a. Latar tempat latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi. b. Latar waktu Latar waktu berhubungan dengan masalah "kapan" terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi. c. Latar suasana Latar suasana merupakan keadaan yang terjadi di suatu cerita. 5. Sudut pandang Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri dalam cerita. Cerita pendek tergolong ke dalam jenis teks fiksi naratif. Dengan demikian, terdapat pihak yang berperan sebagai tukang cerita (pengarang). Terdapat beberapa kemungkinan posisi pengarang di dalam menyampaikan ceritanya, yakni sebagai berikut. a. Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh yang terlibat dalam cerita yang bersangkutan. Dalam hal ini pengarang menggunakan kata orang pertama dalam menyampaikan ceritanya, misalnya, aku, saya, kami. b. Berperan sebagai orang ketiga, berperan sebagai pengamat. Ia tidak terlibat di dalam cerita. Pengarang menggunakan kata dia untuk tokoh-tokohnya. 4. Amanat adalah satu di antara pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita di dalam cerita dan penokohan. Berdasarkan uraian materi di atas, kalian bisa melakukan analisis terhadap unsur intrinsik yang ada dalam sebuah teks cerita fantasi! Berikut ini contoh analisis unsur intrinsik terhadap teks Ruang Dimensi Alpha! DAFTAR PUSTAKA Kosasih, E, dkk. Bahasa Indonesia Kelas VII. 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Kosasih dan Restuti. Mandiri Bahasa Indonesia. 2018. Jakarta: Erlangga. Prajamika, Wisnu. Bahasa Indonesia Jilid 1. 2017. Jakarta: PT. Masmedia Buana.

BAHASA INDONESIA

bab 3 teks prosedur disusun oleh asih triranti

ASIH TRIRANTI

04/12

apa itu teks prosedur? Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Semende Darat Ulu Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Materi Pelajaran : Teks Cerita Fantasi

Kompetensi Dasar

3.6 Menelaah strukturdan aspek kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan dan membuat sesuatu dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar

Indikator Pencapaian Kompetensi 3.6.1 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan dan membuat sesuatu dari berbagai sumber yang dibaca atau didengar Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat : Menganalisis unsur struktur dan kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan dan membuat sesuatu dari berbagai sumber yang dibaca atau didengar dengan benar dan tanggung jawab

URAIAN MATERI TEKS PROSEDUR A. Contoh Teks Prosedur Bacalah teks prosedur berikut ini dengan cermat! Tata Cara Menyampul Buku Sekolah Buku sekolah yang dimiliki sebaiknya diberi sampul agar tidak mudah kotor dan rusak. Sehingga kegiatan belajar menjadi nyaman karena buku selalu dalam kondisi bersih dan tidak ada halaman yang sobek maupun hilang. Selain itu, kamu bisa memakai sampul dengan motif dan warna yang disukai sehingga tampilan buku sekolah lebih menarik. Bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk menyampul buku sekolah adalah: • Kertas sampul, sesuaikan dengan ukuran buku. • Selotip. • Gunting. Berikut adalah tata cara menyampul buku sekolah dengan baik dan benar: 1. Langkah pertama lipat kertas sampul menjadi dua bagian, kemudian letakan buku sekolah di bagian tengahnya. 2. Lipat setiap ujung kertas sampul yang melebihi ukuran buku ke dalam, supaya rapi potong sudutnya sedikit saja dan lipat menjadi bentuk amplop. 3. Pada bagian tengah, buat sobekan kecil agar kertas sampul tidak sobek saat dilipat berbentuk amplop. 4. Lipatan amplop kemudian ditambahkan selotip agar merekat dengan kuat. 5. Terakhir adalah mengambil kertas putih atau warna lain yang polos tanpa garis, tulis nama, kelas, dan nama buku (misalnya mata pelajaran biologi). Tempel di bagian depan buku yang sudah diberi sampul agar mudah dikenal dan tidak tertukar dengan buku lain. Sangat mudah untuk dipraktikkan kan? Selamat mencoba! Teks di atas merupakan contoh teks prosedur yang berisikan cara menyampul buku. Teks prosedur tersbut mencakup bagian tujuan yang berada di awal paragraph. Tujuan berisikan pendahuluan menyampul buku. Selajutnya teks tersebut menjelaskan bahan bahan pa saja yang diperlukan dalam menyampul buku yakni kertas sampu, selotif dan gunting. Kemudian berisikan tata cara tau langkah-langkah dalam menyampul buku. Tahap terahir adalah bagian penutup teks prosedur.

B. Pengertian Teks Prosedur

Teks prosedur merupakan jenis teks yang menyampaikan suatu cara, langkahlangkah, dan tujuannya adalah untuk membuat sesuatu sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan sehingga bisa mencapai tujuan atau membuat sesuatu dengan baik dan benar. Sehingga di dalam jenis teks ini terdapat langkah-langkah atau tahapan yang dijelaskan secara berurutan dengan bahasa yang jelas dan singkat. Supaya pembacanya lebih mudah untuk memahami maksud dari teks tersebut dan mengeksekusinya. Pembaca teks jenis ini kemudian perlu dan wajib melakukan praktek secara langsung. Teks prosedur pada dasarnya akan membantu siapa saja untuk melakukan suatu hal, suatu cara, maupun suatu kebiasaan dan aktivitas tertentu. Teks ini kemudian bisa dikatakan sebagai teks yang berisi tutorial. Sehingga membantu pembacanya untuk mencapai suatu tujuan, entah itu membuat sesuatu atau mencapai sesuatu yang diinginkan.

teks Prosedur

C. Struktur Teks Prosedur

Struktur teks prosedur terdiri atas tujuan, alat dan bahan (untuk teks prosedur cara membuat), langkah-langkah, serta penutup. Berikut penjelasannya. 1. Tujuan Bagian ini menyebutkan apa yang dibuat atau dilakukan. Pada bagian ini penulis mencoba menangkap minat pembaca pada produk atau kegiatan yang akan dibuat panduannya, dengan menggunakan pilihan kata yang mampu menarik perhatian dan hindari ungkapan negative seperti “susah dilaksanakan” atau “akan memakan waktu lama”. 2. Alat dan Bahan Pada teks prosedur cara membuat sesuatu diperlukan alat dan bahan. Misalnya resep makanan, membuat hiasan, atau membuat yang lain. Alat dan bahan dirinci sampai ukuran yang akurat karena untuk menghasilkan produk yang baik. 3. Langkah-Langkah Langkah-langkah dalam teks prosedur merupakan inti dari tujuan teks prosedur. Langkah-langkah berisi tahap-tahap kegiatan atau urutan kronologis (termasuk hal yang perlu diperhatikan; jika panduan untuk permainan, berikan aturan permainannya).

4. Penutup Cara membuat penutup teks prosedur yaitu dengan merujuk kembali ke hal-hal pokok yang disebutkan dalam pendahuluan dan ulang kembali dengan kata yang lain (sinonim) atau ucapan selamat atau memotivasi orang untuk melaksanakan. Ucapan selamat menikmati keindahan, kenyamanan, kelezatan hasil kegiatan yang dilakukan.

D. Aspek Kebahasaan Teks Prosedur

Berdasarkan aspek kebahasaan, teks prosedur memiliki karakteristik sebagai berikut. 1. Menggunakan kalimat perintah Kalimat perintah merupakan kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Contoh : Posisikan tubuh sejajar dengan monitor 2. Menggunakan bentuk pasif (untuk proses) Intruksi atau panduan dapat diberikan dalam bentuk pasif jika kita ingin berbicara tentang proses, yaitu bagaimana sesuatu dibuat atau dilaksanakan, bukan tentang bagaimana membuat atau melakukan sesuatu. Penggunaan kalimat pasif dalam teks prosedur biasanya untuk memberi saran tambahan atau peringatan supaya tidak terjadi kesalahan fatal atau membahayakan. Contoh: Tombol keyboar sebaiknya ditekan dengan lembut. 3. Menggunakan kriteria atau batasan Teks prosedur dibuat agar orang bisa melakukanseperti apa yang ditulis. Oleh karena itu,kalimat pada teks prosedur harus rinci dan jelas batasannya. Contoh: angkat kaki setinggi lutut

4. Menggunakan kata keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan tujuan Adverbia atau kata keterangan adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain, seperti verba (kata kerja) atau adjektiva (kata sifat). Adverbia yang banyak digunakan pada teks prosedur yaitu keterangan cara (dengan dan secara), keterangan alat (dengan, menggunakan, dan dengan menggunakan), keterangan tujuan (untuk, supaya, dan agar), keterangan derajat atau kuantitas (secepatnya, satu kali, dan sebulan sekali), keterangan syarat (jika), dan keterangan akibat (hingga, akibatnya, sehingga, sampai, dan menjadi). 5. Menggunakan kalimat saran atau larangan Teks prosedur memandu pembaca agar selamat, aman, dan dapat mencapai hasil maksimal. Oleh karena itu, bahasa teks prosedur juga menggunakan saran, keharusan, dan larangan agar tidak menimbulkan bahaya (sebaiknya, hindari, jangan, dan sebaiknya). 6. Menggunakan kata penghubung, pelesapan, dan kata acuan Langkah dalam panduan dapat dihubungkan dengan ungkapan seperti kemudian, sekarang, berikutnya, dan setelah ini. Kadang-kadang penulis menggunakan suatu penghubung yang diulang terlalu sering. Untuk itu diperlukan pelesapan. Pelesapan adalah penghilangan bagian tertentu yang sama dan sudah disebutkan sebelumnya. Pelesapan biasanya terdapat pada kalimat majemuk ratapan. Kalimat majemuk ratapan adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat, atau objeknya sama sehingga bagian yang sama disebutkan hanya sekali. E. Menyajikan Isi Teks Prosedur Rambu-rambu menulis teks prosedur. 1. Judul a. Dapat berupa nama benda atau sesuatu yang hendak dibuat atau dilakukan b. Dapat berupa cara melakukan atau menggunakan sesuatu 2. Tujuan penulisan a. Dapat berupa pernyataan yang menyatakan tujuan penulisan b. Dapat berupa paragraf pengantar yang menyatakan tujuan penulisan 3. Bahan atau alat a.Dapat berupa daftar atau rincian b.Dapat berupaparagraf c.Pada teks prosedur melakukan sesuatu, tidak diperlukan bahan atau alat 4. Langkah atau tahapan a.Tahapan yang ditunjukkan dengan penomoran b.Tahapan ditunjukkan dengan kata yang menunjukkan urutan: pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya c.Tahapan ditunjukkan dengan kata penandaurutan waktu: sekarang, kemudian,setelah itu, dan seterusnya d.Tahapan biasanya dimulai dengan kata perintah: tambahkan, aduk, masukkan, dan seterusnya.

Latihan Soal Berdasarkan gambar di atas buatlah sebuah teks prosedur berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan yang berlaku!

DAFTAR PUSTAKA Kosasih, E, dkk. Bahasa Indonesia Kelas IX. 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Kosasih dan Restuti. Mandiri Bahasa Indonesia. 2018. Jakarta: Erlangga. Prajamika, Wisnu. Bahasa Indonesia Jilid 3. 2018. Jakarta: PT. Masmedia Buana. https://journal.unhas.ac.id/index.php/jib/article/view/4798/3074 https://www.ruangguru.com/blog/contoh-teksprosedur-dan-strukturnya

BAB 4

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB 4 Teks Laporan Hasil Observasi SMP NEGERI 3 SEMENDE DARAT ULU Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Materi Pelajaran : Teks Laporan Hasil Observasi

Indikator 1. Mengenali ciri, tujuan dan isi teks hasil observasi 2. Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi

Kompetensi Dasar 3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan 4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan

Tujuan Pembelajaran Setelah mengamati video pembelajaran siswa dapat: 1. Mengenali ciri, tujuan dan isi teks hasil observasi 2. Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi

SMP NEGERI 3 SEMENDE DARAT ULU

MATERI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI Pengantar Pernahkah kamu mendengar atau membaca teks laporan hasil observasi? Tentu kamu pernah melihat acara jendela pengetahuan, film dokumenter tentang flora, fauna yang menjelaskan dari sisi pengetahuan. Atau pernahkah tentang rincian suatu objek dari sisi ilmiah? Teks laporan hasil observasi dapat ditemukan di buku pengetahuan (buku ilmiah popoler). Teks laporan hasil observasi dapat berupa buku referensi (ensiklopedia), film dokumenter, hasil penelitian, dan lainlain.

A. Mengenali ciri, tujuan, dan isi teks laporan hasil observasi Bacalah contoh teks laporan hasil observasi berikut ini! Kucing Kucing merupakan binatang peliharaan yang paling populer. Kucing merupakan hewan dari kelas mamalia. Berdasarkan makannya kucing termasuk binatang karnivora karena pemakan daging. Ciri karnivora terlihat dari struktur gigi kucing yang tajam dan bertaring. Kucing Felis catus merupakan kucing piaraan atau rumahan yang sering kita lihat berkeliaran. Kucing disebut juga kucing domestik atau kucing rumah (nama ilmiah felis silvestris catus atau feliscatus). Kata “kucing” biasanya merujuk kepada “kucing” yang telah dijinakkan. Kucing dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan asalnya dikenal adanya kucing kampung (Indonesia), kucing anggora, kucing persia, dan kucing hutan. Kucing berdasarkan garis keturunan ada dua kelompok, yaitu kucing galur murni dan keturunan campuran. Tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, dan sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung. Kucing memiliki mata yang cukup unik. Kucing memiliki mata/penglihatan yang tajam yang berfungsi untuk mencari mangsa pada malam hari. Kucing dapat melihat dalam cahaya yang amat terang. Kucing memiliki selaput pelangi atau iris membentuk celah pada mata yang akan menyempit jika terkena cahaya yang amat terang. Seperti kebanyakan predator, kedua mata kucing menghadap ke depan, menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi besarnya bidang pandang. Mata kucing memiliki persepsi yang lemah.

Ciri fisik kucing yang lain adalah memiliki kumis (misai). Kucing memiliki misai yang berfungsi untuk menentukan arah saat berjalan di ruang yang gelap maupun di tengah kegelapan malam. Misai dapat mendeteksi perubahan angin yang amat kecil.Kumis ini juga dapat digunakan oleh kucing untuk menentukan apakah badannya dapat melewati ruangan yang sempit (seperti pipa), karena jarak antara kedua ujung kumis kucing hampir sama dengan lebar tubuhnya. Selain kumis, ciri khusus lain terdapat pada kaki dan telinga kucing. Kucing memiliki bantalan halus di telapak kakinya. Bantalan ini berfungsi untuk memperkecil suara langkah kakinya dalam berjalan sehingga musuh/mangsanya tidak mendengar atau mengetahui kedatangan kucing. Sebagai anggota mamalia, kucing memiliki tiga tulang kuping yang berukuran kecil dan dikenal dengan nama ossicles. Dengan tulang ini kucing dapat mendeteksi suara-suara yang sangat halus. Alat keseimbangan pada telinga berfungsi untuk mengatur keseimbangan pendengarannya sehingga jika kucing jatuh tetap dalam keadaan berdiri. Seperti halnya hewan yang telah mengalami penjinakan, kucing hidup dalam hubungan mutualistik dengan manusia. Karena keuntungan yang diperoleh dari adanya kucing, manusia membiarkan kucing liar berkeliaran di pemukiman. Kucing banyak dimanfaatkan manusia untuk menangkap tikus-tikus. 1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang suatu objek atau situasi, setelah diadakannya investigasi/penelitian secara sistematis. 2. Tujuan teks laporan hasil observasi Teks laporan hasil observasi bertujuan menjelaskan dari sudut pandang ilmu. 3. Isi teks Teks LHO biasanya membahas ilmu tentang objek atau konsep. Objek atau konsep yang dibahas secara sistematis, dirinci bagian-bagiannya, dan objektif.Mmerinci objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu (definisi, klasifikasi, jabaran ciri objek).Teks LHO menghadirkan informasi tentang suatu hal secara apa adanya lalu dikelompokkan dan dianalisis secara sistematis sehingga dapat menjelaskan suatu hal secara rinci dan sudut pandang keilmuan. 2. Menyimpulkan Gagasan Pokok Teks Hasil Observasi Cara mencari gagasan utama pada teks LHO a. Mendaftar kata-kata kunci pada teks b. Memetakan bagian-bagian pada teks LHO c. Memetakan pargraf (memilih kalimat utama dan kalimat penjelas) d. Menentukan kalimat utama e. Merumuskan inti kalimat utama. Kalimat utama merupakan kalimat yang yang menjadi inti dalam paragraf dan perlu penjelasan kalimat lain sedangkan kalimat penjelas merupakan kalimat tambahan untuk menjelaskan kalimat utama dalam paragraf.

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Semende Darat Ulu Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Materi Pelajaran : Teks Laporan Hasil Observasi Kompetensi Dasar

3.8 Menelaah struktur, aspek kebahasaan dan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang dibaca maupun yang didengar 4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil yang berupa buku pengetahuan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lain

Indikator Pencapaian Kompetensi 3.8.1 Menganalisis struktur, aspek kebahasaan dan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang dibaca maupun yang didengar 4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil yang berupa buku pengetahuan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lain Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan kegiatan diskusi diharapkan siswa dapat : 1. Menganalisis struktur, aspek kebahasaan dan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang dibaca maupun yang didengar 2. Menyajikan rangkuman teks laporan hasil yang berupa buku pengetahuan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lain A. Struktur teks laporan hasil observasi Observasi merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin. Observasi berarti melihat dan memperhatikan sesuatu secara akurat. Observasi meliputi kegiatan mencatat data-data berdasarkan fenomena yang ada. Pencatatan data-data dari hasil observasi tersebut dituangkan dalam sebuah tulisan hasil observasi yang disebut teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi menjelaskan pola hubungan antara aspek dalam fenomena yang diamati. Dengan demikian, teks laporan hasil observasi tidak hanya memuat kumpulan data-data dari hasil pengamatan tetapi juga upaya menjelaskan keterkaitan antara objek pengamatan sehingga fenomena yang tampak dapat dipahami dengan jelas.

Tujuan melakukan observasi adalah menjelaskan objek yang diamati. Objek atau hal yang diamati dapat berupa makhluk hidup, lingkungan aktivitas orang-orang yang terlibat di dalam lingkungan dan aktivitas, serta keterkaitan data dengan makna objek yang diamati. Karena berisi data yang terjadi di lapangan sesuai kenyataan, teks laporan hasil observasi menyajikan data-data faktual. Menulis teks hasil observasi hendaknya memperhatikan isi, struktur teks, dan tata bahasa. Struktur isi teks hasil observasi terdiri atas bagian-bagian berikut. 1. Judul Menggambarkan isi karangan dalam rangkaian kata. 2. Definisi umum Menjelaskan konsep-konsep umum dari fakta yang diamati. 3. Deskripsi khusus atau bagian Menjelaskan fakta-fakta yang diamati dan keterkaitan fakta dengan makna. 4. Penutup Berisi kesimpulan pembahasan yang dijelaskan sebelumnya. B. Ciri kebahasaan teks hasil observasi Di samping memiliki kekhasan di dalam strukturnya, teks laporan hasil observasi memiliki karakteristik tersendiri dalam kebahasaannya, yakni sebagai berikut. a. Banyak menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai objek utamanya. Kata-kata yang dimaksud, misalnya gunung, sungai, keadaan penduduk, peristiwa banjir, bencana alam, dan buah manggis. b. Banyak menggunakan kata kerja material atau kata kerja yang menunjukkan tindakan suatu benda binatang manusia atau peristiwa. c. Banyak menggunakan kopula, seperti adalah, merupakan, yaitu. d. Banyak menggunakan fakta-fakta yang berupa angka, penjumlahan, ataupun perhitungan. Contoh : Bunga manggis berdiameter 5,5 cm. Berat buah bervariasi antara 75-150 gram. e. Banyakmenggunakan kata yang menggambarkan sifat atau perilaku benda, orang, atau suatu keadaan. Contoh: Gempa ini sedikit lebih kuat daripada gempa dalam. Daun kelopak dua pasang, daun mahkota dua pasang, tebal dan berdaging, berwarna hijau-kuning dengan pinggir ke merah-merahan.

a) Pernyataan umum/ defi nisi umum/klasifi kasi umum Pernyataan umum/defi nisi umum berisi defi nisi, kelas/ kelompok, keterangan umum, atau informasi tambahan tentang subjek yang dilaporkan. Pernyataan umum berisi informasi umum (nama latin, asal usul, kelas, informasi tambahan tentang hal yang dilaporkan). b) Deskripsi bagian Berisi perincian bagian- bagian hal yang dilaporkan. Saat melaporkan tentang hewan, maka aspek yang dilaporkan mencakup ciri fi sik, habitat, makanan, perilaku. Saat melaporkan tumbuhan, maka aspek yang dilaporkan adalah perincian ciri fisik bunga, akar, buah atau perincian bagian yang lain. Perincian manfaat dan nutrisi juga dapat dipaparkan pada bagian ini. Saat melaporkan suaru objek, maka yang dilaporkan berupa objek, deskripsi bagian berisi klasifi kasi objek dari berbagai segi dan deskripsi manfaat suatu objek, sifat-sifat khusus objek. c) Simpulan berisi ringkasan umum hal yang dilaporkan (simpulan ini boleh ada dan boleh tidak ada). Untuk memperjelas pemahamanmu tentang struktur teks laporan hasil observasi, baca teks berikut dengan cermat!

Kaidah Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi Teks laporan hasil observasi oleh kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut. 1. Banyak menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai objek utama pemaparannya. Contoh : Tanaman lamtoro gung hidup di daerah beriklim sedang. 2. Banyak menggunakan kopula (kata kerja defi nisi) : adalah, merupakan, yaitu. Contoh : Lumba-Lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus) merupakan mamalia laut yang dapat hidup hingga 40-50 tahun. 3. Banyak menggunakan kata pengelompokan : dipilih, dikelompokkan, terbagi, terdiri atas. Contoh : Sampah terbagi menjadi sampah organik dan anorganik. 4. Banyak menggunakan istilah pada bidang ilmu tertentu. Contoh : atmosfi r, antibiotik, aerodinamika, iklim, tropis. Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas pada bidang tertentu. Untuk mencari makna kata suatu istilah, kita dapat menggunakan kamus istilah pada bidang ilmu tertentu, misalnya kamus istilah ekonomi, kimia, kedokteran, politik, dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Kosasih, E, dkk. Bahasa Indonesia Kelas IX. 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Kosasih dan Restuti. Mandiri Bahasa Indonesia. 2018. Jakarta: Erlangga. Prajamika, Wisnu. Bahasa Indonesia Jilid 3. 2018. Jakarta: PT. Masmedia Buana. https://bhsindonesiabinawarga.blogspot.com/2019/10/struktur-teks-laporan-hasil-observasi.html

TERIMA KASIH

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.