Story Transcript
GURU BELAJAR
Teacher Collaboration Learning
Strategi Praktis dan Inovatif Pemantapan Pedagogik Pemahaman Desain Pembelajaran dan Karakteristik AUD Lembaga Preschool
GURU BELAJAR
Modul TCL (Teacher Collaboration Learning) Strategi Praktis dan Inovatif Pemantapan Pedagogik Pemahaman Desain Pembelajaran dan Karakteristik AUD Lembaga Preschool
Penyusun : Siti Masfufah Sebagai Tugas Mata Kuliah Teori & Model Pembelajaran Prodi S3 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Angkatan 2020
Editor: Pengawas TK/PAUD Yayuk Nurma Harini,S.Pd.M.Pd NIP. 196501161987102
Desain Grafis dan Ilustrasi : https://www.bing.com/images/search
GURU BELAJAR
Daftar Isi Kata Sambutan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Pendahuluan A. B. C. D. E.
Pengantar Khusus Pendidik Deskripsi Peta kompetensi Ruang lingkup Tujuan
Pembelajaran I : PAUD/TK Holistik Integratif A. Indikator B. Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi 1. Individu Karakteristik Individu Abad 21 2. Kebutuhan Perkembangan Anak Usia Dini 3. Deteksi Perkembangan Anak Usia Dini 4. Diagnosa Perkembangan Dilembaga PAUD 5. PAUD/TK Holistik integratif 6. Model Pembelajaran di PAUD/TK Holistik Pembelajaran II : Perkembangan Belajar Anak Usia Dini A. Indikator B. Pencapaian Kompetensi C. Uraian Materi 1. Konsep Dasar Bermain Anak Usia Dini 2. Karakteristik Kegiatan Bermain 3. Manfaat dan Fungsi Bermain 4. Urgensi Kegiatan Bermain 5. Peran Guru Dalam Kegiatan Bermain 6. Jenis Kegiatan Bermain 7. Tahapan Bermain
GURU BELAJAR
8. Merancang Media Bermain Anak Usia Dini 9. Fungsi dan Kedudukan Media Dalam Belajar 10. Merancang Kegiatan Untuk Bermain 11. Aktivitas Bermain Dalam Pembelajaran AUD Pembelajaran III : Materi dan Kegiatan Belajar Anak Usia Dini A. B. C. D. E. F.
Kegiatan Belajar Matematika AUD Kegiatan Belajar Sains AUD Kegiatan Belajar Sosial AUD Kegiatan Belajar Bahasa dan Literasi AUD Konsep Seni dan Pembelajaran AUD Kegiatan Pengembangan Fisik Motorik AUD
Pembelajaran IV : Pendekatan Pembelajaran Anak Usia Dini A. B. C. D.
Strategi Pembelajaran Tematik Pendekatan Saintifik di TK Kegiatan Pembelajaran Bermuatan STEAM KTSP PAUD/TK
Pembelajaran V : Penyusunan Perangkat Pembelajaran A. Komponen Perangkat Pembelajaran AUD 1. Penyusunan PROSEM 2. Penyusunan RPPM 3. Penyusunan RPPH 4. Pengusunan Intrumen Penilaian Pembelajaran VI : Persiapan Assessments Lembaga Preschool A. B. C. D.
Performance Guru Kesiapan IT Kelengkapan Perangkat Pembelajaran 26 Butir Dokumen Terkait ASESI
Lampiran Rangkuman Penutup Daftar Pustaka
GURU BELAJAR
Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas selesainya Modul Modul TCL (Teacher Collaboration Learning) sebagai Strategi Praktis dan Inovatif Pemantapan Pedagogik Pemahaman Desain Pembelajaran dan Karakteristik AUD Lembaga Preschool di Kecamatan Candi. Modul ini merupakan salah satu bahan belajar berkolaborasi bagi semua guru. Dengan mengutamakan proses belajar kelompok yang setiap anggota atau guru mampu menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan ketrampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota. Pendidikan merupakan salah satu tonggak utama dalam perkembangan sebuah bangsa. Melalui pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan lulusan yang mampu berdaya saing. Salah satu elemen penting dalam pendidikan adalah ketersediaan tenaga guru yang kompeten dan profesionalitas dalam mentransfer ilmu pengetahuan. Terkait peningkatan kualitas guru di era informasi dan teknologi, pemerintah membutuhkan langkah terobosan. Terlebih pada tahap kesiapan kompetensi serta daya saing para guru untuk memasuki tantangan di era digital. Modul TCL (Teacher Collaboration Learning) untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dalam pemahaman desain pembelajaran dan perkembangan karakteristik peserta didik di Lembaga Preschool merupakan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan model pelatihan yang ditujukan bagi semua guru PAUD, tanpa melihat status guru sertifikasi atau bukan, hal ini dilakukan dengan tujuan agar pelatihan mampu menjangkau keseluruhan guru PAUD yang berada di KORWIL Candi Kabupaten Sidoarjo. Terima kasih dan penghargaan yang tinggi-tingginya disampaikan kepada : Bpk.H.Prof.Dr.Mustaji. Selaku Dosen Pengampu Mata kuliah Teori & Model Pembelajaran sekaligus sebagai KAPRODI S3 TP UNESA yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dalam penyusunan Modul ini. Pengawas TK Dinas Pendidikan Setempat serta kepala TK yang telah mengijinkan stafnya dalam menyelesaikan Modul TCL (Teacher Collaboration Learning) sebagai Strategi Praktis dan Inovatif Pemantapan Pedagogik Pemahaman Desain Pembelajaran dan Karakteristik AUD Lembaga Preschool di Kecamatan Candi. Tidak lupa juga saya sampaikan terima kasih kepada teman-teman sejawat di Lembaga TK Darussalam Kecamatan Candi dalam penyusunan modul ini. Semoga Modul ini mampu meningkatkan kolaborasi antar guru dalam praktik baiknya dan berbagi ilmu serta pengetahuan sesuai dengan bidangnya masingmasing.
GURU BELAJAR
Pendahuluan A. Pengantar Khusus Pendidik MOdul ini dalam Fasilitasi Pendidik berarti cara untuk membuat mudah suatu proses. Orang
yang melakukan fasilitasi disebut sebagai fasilitator. Fasilitator
ada untuk mendukung kegiatan belajar agar siswa bisa
mencapai tujuan
belajarnya. Fasilitator mendorong menstimulasi siswa agar mampu membangun rasa percaya diri dalam menyampaikan pengalaman dan pikirannya, mengajak serta peserta didik dominan untuk mendengarkan. Tugas fasilitator adalah merencanakan, membimbing, dan mengelola kelompok atau kelas dalam pembelajaran serta memastikan tujuan tercapai secara efektif dengan partisipasi siswa yang memadai. Fasilitator memperkenalkan teknik-teknik komunikasi yang baik untuk menstimulasi. Fasilitator menggunakan media yang cocok dengan kebutuhan siswa dan membantu proses belajar/komunikasi menjadi lebih efektif. Fasilitator memperkenalkan teknik-teknik komunikasi untuk menstimulasi siswa agar ikut serta berpartisipasi. Fasilitator menggunakan media yang cocok dengan kebutuhan peserta dan membantu proses belajar atau komunikasi menjadi lebih efektif. Peran fasilitator ini harus dikurangi secara bertahap agar anak mampu mengeksplorasi sendiri, sehingga proses pembelajaran bisa berpusat pada siswa dan pembelajaran bisa berjalan sebagai inisiatif sendiri. “Educational Technology is a field involved in the facilitating of human learning…” (Ely, 1972, p.36) , yang berarti bahwa teknologi pendidikan adalah bagaimana memfasilitasi belajar manusia. Kata ‘fasilitasi’ dipakai sebagai bantahan bahwa hasil belajar ditentukan oleh pesan dan metode. Fasilitasi memberi arti bahwa belajar ditentukan dari faktor internal si pembelajar, sedangkangkan faktor eksternal paling besar berpengaruh dalam mempengaruhi proses belajarnya. Peserta ajar mengelola dan mengontrol pembelajaran mereka sendiri.
1|Modul_TCL _ TK/PAUD_Kecamatan_Candi_Sidoarjo_2021
GURU BELAJAR
B. Deskripsi Semua lembaga pendidikan tak lepas dengan akreditasi. Akreditasi memang sangat penting bagi sebuah satuan Pendidikan, Akreditasi dapat dipandang sebagai instrumen regulasi diri (self-regulation), dengan maksud agar suatu Sekolah dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri; dan berdasarkan atas pemahaman kekuatan dan kelemahan diri tersebut, sekolah dapat melakukan perbaikan mutu secara berkelanjutan (quality continues improvement). Akreditasi merupakan sebuah proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan dan kinerja satuan dan/atau program pendidikan, yang dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas publik. Terdapat 8 Standar Akreditasi PAUD yang harus dipersiapkan oleh lembaga untuk dinilai oleh Badan Akreditasi Nasional. Sejak awal masa pandemi ini di tahun 2020 hingga 2021, proses akreditasi visitasi tetap dilakukan dengan system Daring atau online, Proses akreditasi di kecamatan candi kabupaten Sidoarjo. Akreditasi Lembaga PAUD tahap 1 di bulan agustus 2021 telah dilakukan. Ini merupkan ajang yang tidak biasa karena dilakukan secara daring dengan durasi waktu yang cukup lama. Visitasi online dilakukan mulai pukul 7.30 sampai dengan pukul 16.00 waktu setempat. Betul-betul menguras tenaga dan juga pikiran. Baik asesor dan juga Asesi. Dalam rangka memudahkan guru mempelajarinya isi dari bahan-bahan atau dokumen terkait yang harus disiapkan untuk Visitasi Online, maka Modul ini dapat membantu belajar mandiri, di dalam bahan belajar ini dimuat pada model kompetensi terkait yang memuat target kompetensi guru dan indikator pencapaian kompetensi, diantaranya adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Penyusunan Administrasi Pembelajaran Menyusun Desain Pembelajaran Penyusunan Model dan Metode yang tepat Melakukan Evaluasi Kegiatan Proses Pembelajaran Melakukan Koordinasi Dan Evaluasi Terkait Kegiatan Proses Pembelajaran Mengikuti Program Pembinaan Yang Dilaksanakan Oleh Sekolah Ataupun Lembaga Terkait Untuk Pengembangan Diri 7. Kisi-kisi 26 Butir Tanya Jawab Asesor Komponen-komponen di dalam bahan isi modul ini dikembangkan dengan tujuan agar lembaga yang terjaring Visitasi akreditasi online dapat dengan mudah memahami teori dan isi dokumen yang harus disiapka, sekaligus mendorong guru untuk mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi
2|Modul_TCL _ TK/PAUD_Kecamatan_Candi_Sidoarjo_2021
GURU BELAJAR
C. Peta Kompetensi Modul ASESI ini sebagai bahan belajar mandiri ini bagi semua pendidik PAUD dikembangkan berdasarkan model kompetensi guru. Kompetensi tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa indikator. Target kompetensi menjadi patokan penguasaan kompetensi oleh guru PAUD. Kategori Penguasaan Pengetahuan Profesional yang terdapat pada dokumen model kompetensi yang akan dicapai oleh guru P3K ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.Target Kompetensi Guru PAUD KOMPETENSI
INDIKATOR 1.1. Menganalisis Proses Menyusun perangkat pembelajaran Menganalisis Alur pengetahuan untuk 1.2. Menganalisis Prasayarat pembelajaran Guru PAUD Dalam penguasaaan konsep Model dan Persiapan Akreditasi dan Visitasi Metode Pembelajaran Online 1.3. Performance Pendidik Dalam Persiapan Visitasi Online Sebagai persiapan Akreditasi dan Visitasi Online, maka untuk membantu para pendidik PAUD Target kompetensi serta Indikator penguasaan Pembelajaran merupakan capaian serta wawasan kompetensi guru, maka dijabarkanlah target kompetensi guru yang terangkum dalam Modul ASESI ini dalam bentuk pembelajaranpembelajaran dan disajikan dalam bahan belajar mandiri khusus untuk guru PAUD sesuai bidangnya. Kompetensi guru PAUD dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Peta Kompetensi Guru PAUD Dalam Dokumen Visitasi Online Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1. Menyusun perangkat pembelajaran Mampu merancang dan mendesain 1. Guru mampu menyusun perangkat Perangkat pembelajaran sesuai dengan pembelajaran. STPPA 2. Guru mampu membuat inovasi baru terkait pembelajaran AUD 1.2. Model dan Metode Pembelajaran Membuat metode yang tepat sesuai 1. Guru memahami kebutuhan anak kebutuhan anak sesuai dengan tahapan usianya 2. Guru merancang model dan metode yang menarik untuk pembelajaran AUD 1.3. Analisis Enam Aspek Perkembangan Mengembangkan potensi anak dengan 1. Guru memahami indicator enam analisis enam aspek perkembangan aspek perkembangan anak
3|Modul_TCL _ TK/PAUD_Kecamatan_Candi_Sidoarjo_2021
GURU BELAJAR
2. Menstimulasi anak untuk meningkatkan kompetensi dengan enam aspek perkembangan 1.4.
Evaluasi Pembelajaran
Melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran
1. Guru mengevaluasi setiap kegiatan pembelajaran 2. Mengetahui dengan cermat hasil evaluasi untuk melakukan perbaikan 1.5. Desain Pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak Merancang kegiatan pembelajaran yang 1. Merancang kegiatan pembelajaran berpusat pada anak yang menarik bagi anak 2. Memahami situasi dan kebutuhan anak 3. Memusatkan kegiatan pembelajaran pada anak 4. Memberikan hak merdeka belajar bagi anak yakni dengan “Merdeka Bermain”
D. Ruang Lingkup Ruang lingkup materi pada Modul ASESI sebagai bahan untuk melatih guru belajar secara mandiri, untuk menyiapkan AKreditasi dan Visitasi Online bagi lembaga PAUD, karena kegiatan Visitasi Onlien semua pertanyaan Asesor terkait Implementasi Pembelajaran yang telah dilakukan guru selama ini, jadi Performan Seorang guru menjadi tolak ukur yang menentukan jalannya proses Visitasi. Modul ASESI ini disusun dalam dua bagian besar, bagian pertama adalah pendahuluan dan bagian berikutnya adalah materi terkait kebutuhan guru PAUD dan juga dokumen Visitasi yang mampu membantu guru untuk belajar mandiri. Bagian Pendahuluan berisi deskripsi singkat, Peta Kompetensi yang diharapkan dicapai setelah mempelajari materi terkait kebutuhan guru PAUD dan juga dokumen Visitasi yang mampu membantu guru untuk belajar mandiri. Ruang Lingkup, Bagian Pembelajaran terdiri dari lima bagian, yaitu bagian Kompetensi, Indikator Pencapaian Kompetensi, Uraian Materi, dan Rangkuman. Bahan belajar mandiri diakhiri dengan Penutup, Daftar Pustaka, dan Lampiran. E. Tujuan Tujuan utama sistem modul menurut Mulyasa 2003: 44 adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, baik waktu, dana, fasilitas maupun tenaga guna mencapai tujuan secara optimal. Menurut Nasution 2006: 206 modul yang disusun dengan baik dapat memberikan banyak keuntungan atau manfaat baik bagi guru dan siswa diantaranya adalah: 1. Modul memberikan feedback yang banyak memberikan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan guru PAUD. Dalam memenuhi kewajiban dan tugasnya sebagai seorang guru, sehingga mampu meningkatkan kualitas lembaga PAUD. 4|Modul_TCL _ TK/PAUD_Kecamatan_Candi_Sidoarjo_2021
GURU BELAJAR
2. Dengan penguasaan tuntas, sepenuhnya pendidik akan memperoleh dasar yang lebih mantap untuk menciptakan dan berkreasi dengan skill yang dimiliki. 3. Modul disusun secara jelas, spesifik dan dapat dicapai oleh pendidik. Dengan tujuan yang dapat terarah untuk mencapai hasil yang dinginkan. 4. Modul ini diharapkan mampu untuk mencapai sukses melalui langkah-langkah yang teratur tentu akan menimbulkan motivasi yang kuat untuk berusaha segiatgiatnya dengan semangat belajar dan belajar untuk meningkatkan keterampilan guru. 5. Modul ini memberikan rangsangan untuk mengembangkan setiap keterampilan yang dimiki guru, karena semua guru saya yakin mempunyai skill yang profesional
Langkah-Langkah dan Strategi Yang Wajib Dimiliki TENDIK A. Keterampilan Yang Harus Dimiliki Guru Setiap organisasi menyadari bahwa eksistensinya di masa depan bergantung pada faktor sumber daya manusia. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia yaitu orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas, dan usaha mereka untuk organisasi. Hal tersebut ternyata tidak terlepas dari kemampuan yang dimiliki oleh pendidik yang bersangkutan. Terlebih pada saat sekarang ini, dimana para pendidik harus bisa menyesuaikan kemampuan yang dimiliki dengan kemajuan teknologi yang ada. Pengembangan kualitas pendidik perlu dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Agar pengembangan dapat di laksanakan dengan baik, harus lebih dahulu ditetapkan suatu program pengembangan
pendidik.
Program pengembangan pendidik
hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan pada metode-metode ilmiah serta berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan organisasi saat ini maupun untuk masa depan. Pengembangan harus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral pendidik supaya prestasi kerja pendidik semakin baik dan mencapai hasil yang optimal. Pengembangan pendidik dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan teknologi. Pengembangan sumber daya manusia adalah kegiatan manajemen yang ingin menyiapkan para pendidik untuk memegang tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan datang (Handoko, 1998:104). Pengembangan (development) adalah membantu individu meningkatkan 5|Modul_TCL _ TK/PAUD_Kecamatan_Candi_Sidoarjo_2021
GURU BELAJAR
dan menumbuhkan kemampuan, sikap dan kepribadian, untuk menangani tanggung jawab untuk masa yang akan datang, meskipun tidak berhubungan dengan jabatan yang sedang dilakukan dan juga jabatan yang akan datang (Silalahi,2002:290). Program pengembangan sumber daya manusia membantu individu, kelompok dan organisasi menjadi lebih efektif. Adapun Langkah-Langkah Dan Strategi Yang Wajib Dimiliki TENDIK : 1. Keterampilan Yang Harus Dimiliki Guru Keterampilan Dasar Mengajar Guru dalam proses pembelajaran guru memegang peran yang sangat penting. Beberapa pendapat mengakatan guru merupakan kunci kesuksesan dari proses kegiatan pembelajaran. Hal tersebut tentu tepat karena guru yang mengatur setiap kegiatan di kelas. Seperti menstimulasi, memfasilitasi siswa untuk belajar, menentukan materi, media, model,sampai dengan evalusi pembelajaran. Dan sekarang yang lebih ditekankan adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran merupakan proses yang komplek. Pembelajaran dinilai sebagai penggunaan sejumlah keterampilan yang terintegratif (menyatu) bertujuan untuk memberikan kesempatan siswa untuk belajar. Menurut Helmiyati (2013: 43) terdapat 8 keterampilan dasar mengajar tersebut adalah: 1. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran 2. Keterampilan menjelaskan pembelajaran 3. Keterampilan bertanya 4. Keterampilan mengadakan variasi 5. Keterampilan memberikan penguatan 6. Keterampilan mengelola kelas 7. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
6|Modul_TCL _ TK/PAUD_Kecamatan_Candi_Sidoarjo_2021
GURU BELAJAR
2. Kemampuan Pendidik Dalam Mengelola Pembelajaran Secara Efektif dan Efisien Pembelajaran yang dinamis mengantarkan guru untuk mewujudkan pembelajaran yang tepat nilai maupun tepat guna. Pembelajaran berlangsung secara terarah dan menghasilkan sesuatu yang mengarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran efektif dan efisien akan terwujud melalui persiapan yang matang dan terstruktur. Baik persiapan administratif maupun materi pelajaran yang akan diajarkan. Berikut ini merupakan upaya penting dalam menciptakan pembelajaran efektif dan efisien, Berikut cara mengajarkan anak paud yang menyenangkan dan tidak membosankan sebagai referensi mengajar anak Paud yang efektif dan efisien: a. Melalui Permainan Memberikan pemahaman dengan cara lisan kepada anak Paud yang baru saja menginjak usia 2-3 tahun bukanlah hal yang mudah. Alih-alih bisa fokus, anak-anak Paud sibuk berjalan dan berlari kesana kemari dan sibuk dengan dunianya sendiri. Untuk itu, cara yang tepat memberikan pemahaman adalah melalui permainan yang cocok dengan anak-anak seusia mereka. Ada banyak referensi permainan yang menyenangkan yang cocok untuk Anda mainkan bersama mereka. Permainan anak Paud bukanlah semata permainan yang tidak mengandung nilai edukasi yang tinggi. Dalam permainan tersebut terbersit nilai-nilai edukasi yang kental yang diterima dan dipahami anak-anak dengan mudah dan dengan metode yang menyenangkan. Cara ini mempercepat nilai edukasi yang ada dalam permainan tersebut sampai pada memori anak dengan tanpa paksaan sama sekali.
7|Modul_TCL _ TK/PAUD_Kecamatan_Candi_Sidoarjo_2021
GURU BELAJAR
b. Menyatu Dengan Alam Berinteraksi dengan alam adalah hal yang menyenangkan selain bermain. Di alam yang lepas dan bebas anak-anak bisa belajar secara langsung mengenai apa yang ada di alam, mulai dari tanaman, hewan dan bagaimana cara berinteraksi dengan mereka. Anak-anak merasa mendapatkan pengalaman yang baru yang menyenangkan karena kelas mereka menjadi lebih luas dan lebih santai. Apa yang terjadi di alam, bisa mereka pelajari secara langsung sehingga anak-anak pun tidak bosan. Metode pembelajaran ini masuk dalam kategori belajar di luar kelas yang pastinya memberikan suasana baru bagi anak-anak agar mereka tidak bosan dengan situasi kelas yang monoton. Belajar di luar kelas memberikan hawa segar bagi anak-anak agar lebih aktif dan menemukan rasa percaya diri pada dirinya. c. Dengan Metode Menyanyi Metode menyanyi adalah salah satu metode yang efektif untuk mengajar anak-anak Paud. Memasukkan materi dalam nyanyian disertai dengan gerakan yang sesuai dan khas anak-anak membuat si kecil lebih mudah mengingat materi apa yang disampaikan. Bahkan nyanyian tersebut sering kali menjadi lagu andalan saat bermain bersama temannya, atau saat sedang di rumah bersama ibundanya. Metode menyanyi adalah metode yang banyak digunakan oleh guru Paud saat ini dengan gerakan yang sesuai yang membuat anak-anak lebih happy, baik itu untuk belajar warna, rukun iman, rukun Islam dan masih banyak yang lainnya. Metode bernyanyi adalah metode yang cukup banyak dikembangkan di Paud dan TK. Nilai edukasi yang ada di dalamnya semakin mudah diserap dan lebih mudah dipahami serta mudah diingat. d. Belajar Dalam Kelompok Belajar sendiri tentu berbeda rasanya dengan saat anak-anak belajar kelompok. Belajar sendiri anak-anak pastinya lebih mudah bosan dibandingkan dengan saat belajar bersama teman-temannya. Ada 8|Modul_TCL _ TK/PAUD_Kecamatan_Candi_Sidoarjo_2021
GURU BELAJAR
anak yang saat belajar sendiri mereka akan merasa bosan, dan tidak bersemangat. Namun, saat mereka belajar secara kelompok akan berbeda lagi nuansanya. Gairah belajarnya tumbuh dan anak-anak merasa tidak sedang sendiri. Sering kali, saat belajar kelompok anakanak lebih terpicu untuk berkompetisi dengan temannya yang lain sehingga menjadi lebih maju. Ciptakan momen belajar kelompok yang nyaman bagi anak, sebagai cara untuk bekerja sama dalam tim dan menjaga kekompakan sesama temannya. Ini adalah wadah awal bagi anak untuk terlibat dalam diskusi bersama teman-temannya sehingga anak terbiasa bertukar ide. e. Menggunakan Alat Peraga Saat melihat guru menjelaskan dalam waktu yang sangat lama, pastinya si murid akan bosan dan tidak bisa fokus. Namun, saat Anda membawa alat peraga yang secara tampilan di anggap baru, dan menarik, maka akan sedikit berbeda nuansanya. Anak-anak akan fokus pada media tersebut, rasa ingin taunya muncul dan proses pembelajaran di sekolah bagi mereka tidak lagi menjadi proses yang membosankan. f. Diulang-ulang Perlu bagi Anda untuk mengulang-ulang pelajaran dan tidak membuat target pencapaian yang tidak terlalu cepat dan banyak. Ulang materi terdahulu yang menyenangkan itu dengan tujuan agar anak-anak semakin hafal, merasa bisa, dan tidak terbebani. Drill materi ini membantu menguatkan memori anak-anak tentang materi tersebut. Dengan begitu, anak-anak akan lebih paham materinya dan tidak tertekan dengan materi-materi baru yang secara kuantitas sangat banyak dan mungkin saja berat bagi anak-anak seusianya. g. Memberikan Contoh Langsung Dengan sistem pengajaran verbal dan hanya mendapatkan instruksi lisan, tentu anak-anak usia Paud akan kesulitan untuk mendapatkan gambaran apa yang sebenarnya di inginkan. Lain lagi saat Anda selaku tenaga pendidik memberikan pengarahan dengan cara memberi 9|Modul_TCL _ TK/PAUD_Kecamatan_Candi_Sidoarjo_2021
GURU BELAJAR
contoh langsung. Sistem audio visual yang mereka miliki akan memproses pengamatan tersebut dan mereka akan mengetahui apa yang mereka harus kerjakan dan bagaimana caranya. Proses pembetulan bisa dilakukan langsung saat anak sedang mempraktikkan apa yang Anda ajarkan. h. Bermain Warna Bisa dikata, dunia anak adalah dunia yang penuh dengan warna dan gambar. Setiap kali materinya adalah menggambar atau mewarna, anak-anak akan merasa happy dan ceria. Cobalah untuk memasukkan materi ini dalam materi anak Paud yang tentunya menyenangkan sekali bagi mereka. Mewarna, menggambar, menempel kolase adalah aktivitas yang ringan namun meningkatkan sisi kreatif anak-anak. Kita bisa menyiapkan sketsa gambar lalu kemudian meminta anak untuk mewarnainya. Kegiatan mewarna ini menjadi aktivitas yang efektif me-refresh kognitif anak-anak yang mungkin saja terbebani dengan kegiatan membaca dan menulis abjad yang bagi mereka cukup susah. i. Memberikan Reward Hadiah adalah pemicu bagi anak-anak untuk berkompetisi dan menjadi yang terbaik karena itu adalah dunianya. Sesekali siapkan hadiah untuk si kecil meski tidak setiap hari ada. Hadiah tidak selalu besar nilainya, hadiah tersebut bisa berupa pujian, bentuk Topi bintang, dan sebagainya. Sejauh pengalaman saya mengajar, hadiah biasanya lebih di ingat, dan memberikan kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak. Anak-anak akan menceritakan kepada ibunya, atau keluarganya di rumah sebagai bentuk kebanggaan pada dirinya yang mampu menjawab pertanyaan gurunya saat di sekolah dan mendapatkan hadiah. j. Mengikuti Suasana Hati Si Kecil Suasana hati anak-anak dan dunia anak-anak tentu saja berbeda dengan dunia kita selaku orang tua. Cara belajar dengan mereka pun harus menyesuaikan dengan suasana hati si kecil. Saat tampak raut 10 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
wajah
mereka
boring,
ngambek,
dan
marah-marah,
alihkan
perhatiannya sejenak dengan bermain atau menghibur hatinya sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya. Suasana hati anak perlu di timang agar anak tidak merasa lelah dan tertekan. Hindari sebisa mungkin kata-kata kasar dan pengekangan karena ini akan menimbulkan sikap memberontak pada anak dan ketidak nyamanan padanya. k. Memberikan Waktu Jeda Istirahat Terus-menerus belajar dalam ruangan meskipun sekedar mewarna tentu anak-anak membutuhkan waktu untuk istirahat meski hanya sebentar. Anak-anak tidak selamanya nyaman berada di bawah instruksi gurunya dan mereka ingin memiliki kebebasan di luar jadwal sekolahnya dan free berinteraksi dengan temannya sesuai keinginan mereka. Beri waktu jeda diantara serangkaian materi yang disampaikan pada hari itu agar anak merasa lebih bebas dan berkesempatan untuk berinteraksi dengan teman-temannya sehingga muncullah friendship yang kuat dengan teman di sekelilingnya. l. Menanyakan Pendapat Anak Sesekali libatkan anak dalam materi yang Anda ajarkan. Melibatkan anak bisa dalam bentuk memberikan pertanyaan atau soal dan menanyakan tentang pendapat mereka. Anda bisa memotivasi anak untuk menjawab dengan cara memberikan hadiah. Ini akan membantu anak untuk lebih percaya diri, dan terpacu jiwa kompetisinya. Selain itu, anak-anak akan merasa dilibatkan dan merasa bahwa Anda sebagai guru tidak mendominasi namun lebih menganggapnya sebagai kawan berbagi. m. Rekreasi Belajar di alam salah satunya bisa ditempuh dengan rekreasi. Ya, rekreasi
cocok
sekali
menjadi
agenda
akhir
semester
yang
menyenangkan. Bertandang ke wisata edukatif adalah hal yang
11 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
menyenangkan sebab anak-anak belajar langsung dari alam dalam kondisi hati yang fun dan tidak berada dalam kelas yang monoton. Agendakan rekreasi secara rutin dengan tujuan obyek wisata edukatif yang cocok dengan kebutuhan anak saat ini. Anda bisa siapkan acara selama berada di tempat rekreasi yang meningkatkan kekompakan seperti dengan mengadakan permainan yang diikuti semua anak. n. Menjelaskan Materi Melalui Cerita atau Dongeng Cara mengajarkan anak paud yang menyenangkan salah satunya adalah dengan melalui dongeng. Bercerita mengenai dongeng fabel misalnya, membantu anak mengimajinasikan bagaimana cerita dalam fabel tersebut. Dunia fabel adalah dunia yang dekat dengan anak-anak. Selanjutnya Anda bisa bertanya bagaimana respons anak tentang cerita tersebut, apa amanat yang ada di dalam cerita, dan sebagainya. Metode ini membuat anak lebih mudah mendapatkan gambaran dan sekaligus menangkap bagaimana menjawab pertanyaan dari ibu guru dengan benar. o. Memasuki Dunia Si Kecil Agar proses pembelajaran berhasil, belajar dengan siswa paud sebaiknya menimang hatinya terlebih dahulu. Penting bagi Anda untuk masuk dalam dunianya dan enjoy dengan mereka sehingga mereka menganggap Anda sebagai temannya. Namun, tetap ada waktu dimana instruksi Anda semestinya di dengar dengan baik oleh mereka sehingga proses pembelajaran berjalan lancar. Bercanda dengan selera anak-anak, masuk dalam permainan anak-anak, menyanyi dengan gaya mereka, dan bercerita yang lucu dan penuh canda tawa membantu melebur sekat yang ada antara Anda sebagai tenaga pengajar dan anak-anak. Hindari instruksi yang kasar dan mengekang, dan sesuaikan dengan dunia anak yang childish dan bebas dari beban berat pikiran. “Kreatif adalah skill untuk menyelesaikan sebuah kasus yang memberi kesempatan kepada setiap personal untuk berkreasi untuk memunculkan ide-ide baru/adaptif yang memiliki fungsi dan kegunaan secara menyeluruh untuk berkembang” (Widyatun,1999) 12 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR “Kreatif
adalah skill untuk menemukan hubungan baru, melihat subjek dari sudut pandang yang berbeda, dan mengkombinasikan beberapa konsep yang sudah mindstream di masyarakat dirubah menjadi suatu konsep yang berbeda” (James R. Evans, 1994)
3. Pembelajaran Berpusat Pada Anak Atau Siswa Seperti yang telah dikemukakan oleh Piaget, bahwa anak adalah pembangun aktif pengetahuannya sendiri. Anak membangun pemahaman mereka sendiri tentang dunianya. Anak memahami apa yang ada di sekeliling mereka dengan menggabungkan pengalaman- pengalaman baru dengan apa yang telah mereka pahami sebelumnya. Sering pula mereka menginterpretasikan sendiri apa yang mereka lihat. Melalui interaksi dengan objek dan interaksi sosial dengan orang tuanya, anak dapat membangun pengetahuannya sendiri. Orang tua, guru dan orang dewasa lainnya harus berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran yang berpusat pada anak lah yang merupakan satu alternatif yang dapat dipilih dalam memfasilitasi anak belajar aktif. Para pakar pendidik seperti, Rouseau, Pestalozzi, Froebel, Mereka mengatakan bahwa, anak pada hakikatnya memiliki potensi untuk aktif dan berkembang. Froebel menegaskan tentang pendidikan yang berpusat pada anak (child centre). Froebel sangat menegaskan bahwa dalam belajar harus dimulai dari kemampuan anak dan dari apa yang diminati anak dalam belajar. Sebenarnya anak memiliki potensi, jika orang dewasa mampu menyediakan lingkungan yang baik bagi anak, maka anak akan berkembang secara wajar. Pandangan lain yang banyak memberikan kontribusi terhadap pembelajran yang berpusat pada anak adalah paham konstuktivis yang dimotori oleh Jean Piaget dan Lev Vigotsky. Paham ini menekankan bahwa anak itu bersifat aktif dan memiliki kemampuan untuk membangun pengetahuannya sendiri
13 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
Anak Memilih Kegiatannya Sendiri
Biarkan Anak Merdeka Bermain
4. Memahami Perkembangan Anak Sesuai Tahapan Usianya Mengetahui tahap perkembangan anak sangatlah penting agar sebagai orangtua, guru dan pihak terkait lainnya tahu bagaimana memperlakukan anak sebagaimana mestinya sesuai dengan umurnya. Ada banyak sekali teori perkembangan yang dikemukakan oleh para ahli salah satunya ahli psikologi. Berikut ini tahap perkembangan anak menurut para ahli psikologi yang wajib Anda ketahui dan kita pahami. A. Tahap Perkembangan Anak Menurut Erick Erickson Erick Erickson merupakan ahli psikologi yang turut andil mengemukakan gagasannya. Menurut Erick tahap perkembangan manusia dipengaruhi oleh interaksi sosial dan juga budaya masyarakat lingkungan. Berikut ini gagasan tahap perkembangan anak menurut Erick selengkapnya. a. Tahap bayi (umur 0-1 tahun) Pada tahap ini bayi cenderung belum terlalu banyak bergerak namun setidaknya ada tahap sensori oral yang ditandai oleh dua jenis inkorporasi yakni tahap receiving (mendapat) dan accepting (menerima). b. Tahap anak (umur 1-3 tahun) Pada tahap ini anak cenderung sudah aktif bergerak mengekspresikan diri serta aktif untuk belajar hal-hal baru. Meski begitu, anak juga belajar bagaimana mengontrol atau membatasi diri dengan bimbingan orang lain. c. Tahap bermain (umur 3-6 tahun) Pada tahap ini anak lebih berkembang dengan mulai belajar keterampilan bahasa, meningkatnya imajinasi da rasa ingin tahu serta kemampuan untuk menentukan tujuan. d. Tahap sekolah (umut 6-12 tahun)
14 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
Pergaulan anak menjadi lebih meluas ketika memasuki usia sekolah. Pada tahap ini pula keingintahuan anak menjadi lebih besar serta memiliki keinginan kuat untuk memperjuangkan apa yang diinginkan. B. Tahap Perkembangan Anak Menurut Sigmund Freud Sigmund Freud merupakan ahli psikologi yang paling terkenal dengan teori kontroversialnya. Menurut Freud tahap perkembangan ini berpengaruh pada kepribadian seseorang. Berikut ini gagasan Freund selengkapnya.
a. Tahap Oral Pada tahap oral, hampir sama dengan pendapat Erick bayi memiliki gerakan yang cukup terbatas hanya berkutat pada gerakan disekitar mulut. b. Tahap Anal Pada tahap ini seorang anak mulai belajar mengendalikan kebutuhan dirinya. Berhasil tidaknya pada tahap ini menurut Freud sangat tergantung pada cara orangtua melakukan pendekatan ketika melatih anak. c. Tahap Phalic Pada tahap ini seorang manusia mampu membedakan antara laki-laki dan perempuan serta mulai timbul rasa kecemasan tatkala dihukum oleh ayahnya.
Itulah tahap perkembangan anak menurut 2 ahli psikologi Erick Erickson dan Sigmund Freud. Meski sedikit berbeda gagasan antara Erick dan Freud namun, keduanya memilki tujuan yang sama. Semoga bisa menjadi acuan untuk perkembangan dunia pengetahuan.
15 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
5. Menjadi Teladan Yang Baik Bagi Siswanya Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, bahwa “Keteladanan” dasar katanya adalah “teladan” yaitu : (perbuatan atau barang), yang patut ditiru dan dicontoh. Oleh karena itu “keteladanan” adalah hal-hal yamg dapat ditiru atau di contoh. Sedangkan dalam Bahasa Arab adalah Uswah Al-Hasanah, adalah suatu perbuatan baik seseorang yang ditiru atau diikuti oleh orang lain. Dengan kata lain, guru memiliki pengaruh terhadap perubahan siswa. Untuk itulah, guru harus dapat menjadi contoh dan menjadi teladan bagi siswa, karena guru adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu komunitas atau masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan, yang dapat digugu dan ditiru. Keteladanan guru adalah contoh yang baik dari guru, baik yang berhubungan dengan sikap, perilaku, tutur kata, mental maupun yang terkait dengan akhlak dan moral yang 16 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
patut dijadikan contoh bagi peserta didik. Keteladanan guru sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi peserta didik. Hal ini dapat dimaklumi karena manusia merupakan makhluk yang suka mencontoh, termasuk peserta didik mencontoh pribadi gurunya dalam proses pembentukan pribadinya. Dalam dunia pendidikan, keteladanan yang dibutuhkan oleh seorang guru berupa konsisten dalam menjalankan perintah agama dan menjauhi laranganlarangan-Nya. Keteladanan guru adalah suatu perbuatan atau tingkah laku yang baik, yang patut ditiru oleh peserta didik yang dilakukan oleh seorang guru di dalam tugasnya sebagai pendidik, baik tutur kata ataupun perbuatannya yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh murid, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
6. Memiliki Kemampuan Yang Baik Sehingga Membangun Paradigma Siswa Bahwa Gurunya Dapat Melakukan Berbagai Hal Dan Menjawab Berbagai Pertanyaan Pendidikan menemukan era paradigma baru yang membangun potensi masyarakat yang terdidik, pola pemikiran masyarakat berintelektual, mau atau tidak harus ada perubahan paradigma dan sistem pendidikan dengan model baru Selanjutnya menurut Kamdi, proses belajar bisa terfokus apabila pengembangan pola pikir intelektual secara sosial, inovatif, dan kultural, yang mampu mendorong siswa membangun pola pemahaman secara alamiah dengan pengetahuan sendiri dalam konteks sosial budaya, dan belajar dimulai sejak awal pengetahuan dan perspektif budaya lokal. Roda pembelajaran dengan desain diharapkan menantang dan juga menarik untuk mencapai pengolahan pemikiran tingkat intelektual.
17 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
Seperti sekarang ini dunia pendidikan telah di uji dengan pandemic covid dengan kurun waktu yang cukup lama, Banyak hal yang bisa diambil selama pandemi, seperti adanya adaptasi yang sangat cepat dalam pembelajaran, work from home tidak kalah produktifnya dengan work at the office, energi kreatif dan positif luar biasa, semangat gotong-royong terlihat sangat baik selama pandemi, dan kebaikan-kebaikan selama pandemi harus tetap dijaga. Dengan pendidikan jarak jauh (PJJ) dalam pembelajaran daring dapat membuka cakrawala baru, dan para guru menjadi co-pilot penjelajahan pendidikan dan pengembangan learning outcome siswa. Pendidikan pun masih dijunjung tinggi sebagai pondasi kokoh bagi setiap manusia. Perubahan wujud pengaplikasian proses pendidikan dari tatap muka ke daring (dalam jaringan) tidak menghancurkan semangat para pendidik untuk tetap memberikan yang terbaik bagi para peserta didiknya. Beberapa hal penting yang didapatkan dari berbagai literatur dan pendapat ahli: 1. Merubah paradigma lama, adalah Blended Learning sebagai kombinasi antara online dan offline orientasinya adalah memecahkan masalah (problem solving). Saat ini, revolusi pendidikannya adalah anak harus diajarkan abstract thinking sehingga bisa menganalisa permasalahan dengan baik. 2. Dalam blended learning, orientasi kurikulum, pendidikan, dan guru tidak hanya mencekokan pengetahuan kepada anak, namun anak didorong bisa menemukan sendiri pengetahuan, menganalisa dan mengolah menjadi value untuk dirinya. 3. Pembelajarannya harus berdasarkan personalized learning mengacu kodrat anak didik kita yakni keingintahuan, berimajinasi, berkolobrasi dan kemerdekaan. Sehingga pembelajaran bauran mampu mengubah cara-cara lama harus diubah menjadi cara baru. 4. Blended learning harus membongkar paradigma di mana siswa berkompetisi. Saat ini dan di masa mendatang yang harus dilakukan adalah membangun ekosistem inovasi dan fleksibilitas.
18 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
5. Adanya Flexibility Learning Delivery yang harus memberikan ruang pada anak untuk tidak takut salah dalam belajar, perubahan dalam sistem nilai yang terkadang memfix-kan anak kita ketika nilainya tidak baik. 6. Dalam ekosistem pendidikan harus terbiasa memecahkan persoalan yang terjadi dan memprediksi yang akan terjadi di masa mendatang. 7. Paradigma pendidikan harus mampu mendorong iklim pendidikan kolaborasi, bukan berkompetisi. 8. Pendidikan saat pandemi, anak tidak saja terbangun secara intelektual namun juga spiritual dan memiliki kesehatan mental. Adanya pendekatan konsep well being ketika ingin membangun manusia seutuhnya. 9. Daya dukung Teknologi, internet dan adanya Learning Management System (LMS) juga bisa meningkatkan interaksi antara guru dan para siswa sehingga masa pandemi Covid-19 dengan perubahan paradigma pembelajaran sudah tidak menjadi kendala bahkan berdampak positif bagi kami karena guru dan siswa dapat menggunakan berbagai media pembelajaran berbasis teknologi sesuai dengan era industri 4.0. Selain menggunakan LMS, bisa dengan mengkombinasikan proses pembelajaran dengan media virtual lainnya yang dapat membantu para siswa dalam memahami konsep materi yang di sampaikan. Pendidikan dengan menggunakan paradigma baru di Indonesia akan menjadi lebih baik bergantung pada cara konsep manusia dengan tujuan hidup dan menganalisis tantangan zaman sekarang.
19 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
Paradigma dan visi pendidikan yang cocok bagi tantangan zaman sekarang ini yaitu seperti yang pernah dibahas oleh UNESCO dalam World Education Forum dalam mempersiapkan pendidikan manusia abad ke-21. Pendidikan hendaknya mengubah paradigma teaching (mengajar) menjadi learning (belajar). Dengan perubahan ini proses pendidikan menjadi “proses bagaimana belajar bersama antara guru dan peserta didik”.
10. Memiliki Rasa Cinta Dan Ihlas Dalam Mendidik Jika mendidik dilandasi rasa cinta, Ihlas dan suka pada profesi sebagai pendidik dan juga pada peserta didik kita, maka akan muncul suatu kekuatan (power) yang bersumber dari hati yang akan melahirkan berbagai emosi positif seperti kasih sayang, kelembutan, kesabaran, kelapangan, kreativitas, keakraban, tawakkal serta sikapsikap positif lainnya dalam berinteraksi dengan para peserta didiknya. Sosok guru yang selalu menebar kasih sayang akan melahirkan sebuah kharisma. Peserta didik akan mencintai guru dengan cara mengidolakannya, serta menempatkannya sebagai sosok yang berwibawa dan disegani. Anak-anak juga akan merasa nyaman dalam menerima materi yang diberikan. Respon balik dari rasa cinta peserta didik terhadap guru yang mendidik dengan hati bisa terwujud melalui sikap-sikap positif. Anak akan merasa nyaman saat kita mengajar dengan hati ihlas penuh cinta dan kasih sayang, karena kita adalah orang tua mereka saat disekolah. Tidak perlu mengedepankan ego kita untuk menjadikan anak-anak itu pintar. Sehingga kita memaksa anak-anak harus bisa berhitung penambahan, perkalian, membaca dengan lancar, ingat dunia anak usia dini adalah BERMAIN dan Merdeka Belajar Anak adalah dengan Merdeka Bermain, ada waktunya sendiri dimana anak akan mengenal akademiknya, biarkan mereka menikmati prosesnya, untuk masalah urusan pandai, cerdas itu urusan Allah. Kita hanya bertugas menstimulasinya untuk menumbuh kembangkan semua potensinya dengan cara-cara yang benar sesuai perkembangan usia dan kebutuhannya. Kalau kita paham akan ini maka hati kita akan selalu ihlas dalam mendidik anak-anak tanpa ada beban dan pemaksaan.
20 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
“Jadi guru itu tidak usah punya niat pengen bikin murid pintar. Nanti kamu akan marah-marah jika melihat muridmu tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang. Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik dengan baik. Masalah muridnya nanti pintar atau tidak, serahkan saja pada Allah. Didoakan saja terus menerus agat dapat hidayah” (Nasehat KH. Maimun Zubair)
11. Mengenal Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0 dan Generasi Emas 2025 a. Pendekatan Pembelajaran Sainstifik Pembelajaran melalui pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran menuntut adanya perubahan setting dan bentuk pembejaran tersendiri yang berbeda dengan pembelajaran tradisional. Metode yang dipandang sejalan dengan prinsip pendekatan saintifik/ilmiah adalah problem based learning, project based learning, inkuiri, dan group investigation. Metode-metode tersebut mengajarkan kepada peserta didik untuk mengenal masalah, merumuskan masalah, mencari solusi, menguji jawaban sementara dengan melakukan penyelidikan (menemukan faktafakta melalui penginderaaan), dan pada akhirnya menarik simpulan dan menyajikan secara lisan maupun tertulis. Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi bahwa pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran mencakup komponen: mengamati, menanya, 21 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Komponen-komponen tersebut dapat dimunculkan dalam setiap praktik pembelajaran, tetapi bukan siklus pembelajaran. Pembelajaran saintifik pada anak usia dini merupakan hal yang sangat penting untuk banyak aspek perkembangan anak. para peneliti menganjurkan pembelajaran saintifik mulai dikenalkan sebelum anak memasuki sekolah, bahkan anak sejak lahir. (Eshach & Fried, 2005; Watters, Diezmann, Grieshaber, & Davis, 2000). Hal ini penting untuk membantu anak memahami dunia, mengumpulkan dan mengolah informasi sebagai kunci dasar anak belajar berpikir saintis (Eshach & Fried, 2005; Ravanis & Bagakis,1998). Mengembangkan berpikir saintifik sejak usia dini akan mempermudah transfer keterampilan saintifik yang mereka miliki menjadi area akademik yang dapat mendukung prestasi akademik. Berpikir saintifik adalah kemampuan berpikir dalam memahami masalah, menganalisa, mencari pemecahannya, dan menghasilkan sesuatu yang inovatif dan kreatif. selfefficacy (Kuhn & Pearsall, 2000; Kuhn & Schauble, & Garcia-Milla, 1992). Proses Mengamati Dalam Pendekatan Saintifik PAUD. Di dalam tahap atau proses pendekatan saintifik ada 5 proses pendekatan yang dapat dilihat berikut ini dan kali ini akan dibahas proses mengamati pemebelajaran saintifik PAUD. Beriku 5 Tahap/ Proses Pendekatan Saintifik PAUD: Tabel : Tahap Proses Pendekatan Saintifik No Langkah Saintifik Contoh Bentuk Kegiatan 1
Mengamati
Anak-anak mengamati pohon pisang
Bentuk Dukungan 1. Memberi waktu yang cukup untuk mengamati (pengamatan pada tahap ini ditujukan untuk mengetahui minat anak tentang pengalaman belajar yang menarik baginya) 2. Mendorong anak menggunakan seluruh indera 3. Mendorong anak untuk mengamati dari berbagai sudut/arah dan bagianbagian pohon pisang 4. Menyediakan alat dan bahan yang menunjang pengamatan, misalnya kaca pembesar, sarung tangan, sekop, dll.
22 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
2
Menanya
Menanya sebagai proses menggali pengetahuan baru. Guru dapat membantu anak untuk menyusun pertanyaan yang ingin mereka ketahui. Contoh: Pertanyaan 1 Bentuk pertanyaan : Mengingat Tujuan : mengulang kembali, menyatakan yang diobservasi Contoh: – Apa yang kamu ketahui tentang buah jambu? – Tadi bermain apa saja? – Apa yang kamu kerjakan tiap pagi? Pertanyaan 2 Bentuk pertanyaan : Memahami Tujuan : Menjelaskan, menguraikan, memperkirakan Contoh : – Berapa banyak? – Apa saja isi tasmu? – Lihat diatas sana awan nya terlihat gelap, kira-kira apa yang akan terjadi? Pertanyaan 3 Bentuk pertanyaan : Menerapkan Tujuan : Menggunakan pengetahuan dengan situasi baru Contoh : – Apa yang kita perlukan agar air ini menjadi manis? – Alat apa yang kita pakai untuk mencetak pasir ini? Pertanyaan 4 Bentuk pertanyaan : Analisa Tujuan : Membandingkan, mengelompokkan, membedakan, membangun, mengatasi masalah Contoh : – Mana yang lebih berat? – Dapatkah dikelompokkan roncean sesuai warna? – Bagaimana agar timbangan ini menjadi sejajar? – Apa yang harus kita lakukan agar tidak kehujanan? Pertanyaan 5 Bentuk pertanyaan : Evaluasi
23 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
Tujuan : Mengkritisi, menilai pernyataan, memutuskan untuk menolak atau menyetujui sesuatu Contoh : – Apa yang terjadi bila ikan tidak memiliki sirip? – Ibu lihat hari ini kamu sangat senang. Apa yang membuatmu senang? – Bagaimana pendapat kamu kalau tiangnya memakai balok yang kecil? Pertanyaan 6 Bentuk pertanyaan : Mencipta Tujuan : Merancang, merencanakan, membuat, menghasilkan Contoh : – Apa yang akan kamu buat dengan playdough ini? – Apa yang akan kamu tanyakan pada pak petani bayam? – Bisa kamu ceritakan, apa saja yang sudah dibuat? 3
Mengumpulkan informasi
Anak-anak mengamati pohon pisang
1. Memberi waktu yang cukup untuk mengeksplorasi pohon pisang melalui pengamatan mendalam (pengamatan ini ditujukan agar anak mendapatkan pengalaman belajar lebih dalam dan mendapatkan informasi lebih rinci) 2. Guru memfasilitasi ekplorasi dan pengamatan anak, seperti ketika anak bertanya guru menjawab, ketika anak membutuhkan sesuatu untuk melanjutkan eksplorasi guru menyediakannya. 3. Bagi anak yang guru dapat membantunya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: 4. “Kalian sudah lihat bagian dalamnya? Coba kalian amati.” 5. “Kalian sudah coba rasakan ada cairan di
24 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR bonggolnya? Coba kalian raba.” 6. Mendorong anak untuk mencatat yang didapatnya dengan menggunakan coretan, gambar, symbol, atau bentuk lainnya yang dikuasai anak. 7. Pastikan anak sudah mendapatkan pengalaman belajar melalui berbagai inderanya.
4
Menalar
Contoh penerapan : Anak-anak diajak dengan membandingkan, mengelompokkan dan melakukan pengukuran. Dukungan Guru: 1. Memperjelas/mematangkan pengetahuan yang diperoleh anak sesuai dengan standar pengetahuan yang seharusnya dengan berbagai cara, contohnya:
Dengan membandingkan, misalnya, “Coba perhatikan kembali, apakah sama pelepah daun pisang tunas, dengan pelepah pisang yang muda dan yang tua?”
Dengan mengelompokkan, misal, “Mari kita pilah apakah semua pisangnya sudah matang?
“Bagaimana kita tahu kalau buah pisang itu sudah matang?”
Dengan melakukan pengukuran, misal, “Kira-kira berapa jengkal panjang batang daun pisang itu? Siapa yang akan mengukurnya.”
2. Berikan penguatan atas pengetahuan baru yang didapatkan anak agar menjadi bagian pengetahuan yang masuk ke dalam ingatan anak 5
Mengkomunikasika n
Tujuan : Anak-anak mengomunikasikan apa yang telah mereka ketahui terkait dengan pohon pisang. Dukungan Guru: 1. Memberi anak kesempatan mengomunikasikan pengetahuan baru
25 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
melalui beragam cara, misalnya: Cerita, Gambar/lukisan, Grafik, Kolase, Coretan, Puisi/lagu, Konstruksi bangunan, Tulisan 2. Memberi kesempatan untuk menemukan ide kreatif untuk mengembangkan/memperluas gagasannya lebih lanjut atas pengetahuan baru yang telah diperolehnya dan dikomunikasikannya. Contoh:
Anak menunjukkan hasil gambarnya, guru berkata, “Jika kamu diberi waktu lagi, apa yang akan kamu tambahkan pada gambar pohon pisang ini?”
Anak menunjukkan kebun pisang yang dibuatnya dari balok-balok, guru menemukan bahwa belum ada gubug tempat tukang kebun beristirahat, lalu guru berkata, “Coba kita cermati, dimana tempat istirahat bagi tukang kebun yang merawat kebun pisang ini?”
b. Pembelajaran Berbasis STEM STEAM adalah sebuah singkatan untuk Sains (science), Teknologi (technology), Teknik (engineering), Seni (art) dan Matematika (mathematic). Istilah STEAM, berdasarkan yang dikutip di www.affordablecollegesonline.org, istilah ini diciptakan di Sekolah Desain Pulau Rhode (RIDS). STEAM sendiri menggambarkan peran seni dalam desain dan sains. STEAM adalah sebuah pendekatan pembelajaran terpadu yang mendorong siswa untuk berpikir lebih luas tentang masalah di dunia nyata. STEM juga mendukung pengalaman belajar yang berarti dan pemecahan masalah, dan berpendapat bahwa sains, teknologi, teknik, seni dan matematika saling terkait. Dalam STEAM, sains dan teknologi dapat diartikan melalui seni dan teknik, termasuk juga komponen matematika. Fondasi STEM sebenarnya terletak pada pembelajaran inkuiri, pemikiran kritis, dan berbasis proses. Berbasis proses di sini berarti proses saat mengajukan pertanyaan, menimbulkan rasa ingin tahu, dan mampu menemukan solusi dari suatu masalah. Inti dari pembelajaran STEAM adalah menjadikan pembelajar lebih kreatif dalam menemukan solusi masalah. STEM merujuk pada bidang Science (sains), Technology (teknologi), Engineering (teknik rekayasa) dan Mathematics (matematika). Indonesia memasuki era revolusi 26 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
industri 4.0. atau revolusi industri dunia ke-empat dimana teknologi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia dan akan mencapai Generasi Emas di tahun 2025. Indonesia perlu meningkatkan pendidikannya, salah satunya dengan menggunakan pembelajaran berbasis STEM. STEM (Science, Technology, Engineering And Mathematics) saat ini menjadi alternatif pembelajaran sains yang dapat membangun generasi yang mampu menghadapi revolusi industri dunia keempat dan generasi emas. Mengapa mengajarkan STEM kepada anak usia dini? Ulasan berikut menjelaskan beberapa alasan pentingnya memasukkan pemahaman STEM dalam pembelajaran AUD. 1. Rasa ingin tahu anak yang tinggi Aktivitas bermain dan belajar yang pada umumnya dilakukan oleh anak-anak usia dini (seperti bermain air, mengukur tinggi badan, dan menanam bibit) menunjukkan bahwa mereka telah siap menerima pendidikan STEM. Kegiatan bermain yang dilakukan anak merupakan dasar pembelajaran di bidang sains lingkungan, biologi dan anatomi tumbuhan, berpikir kritis (critical thinking) dan penyelesaian masalah (problem solving) secara lebih mendalam (Duschl, & Schweingruber Shouse, 2007). Selain itu, anak usia dini memiliki kapasitas untuk melakukan pembelajaran konseptual dan inkuiri (mempertanyakan) di tengah keinginan mereka untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar (National Science Teachers Association, 2014). Perpaduan pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) dengan pembelajaran Outbound berbasis permainan tradisional yang diterapkan outdoor menjadi suatu solusi untuk mengembangkan pembelajaran efektif. Pembelajaran STEM berbasis outbound permainan tradisional yang diimplementasikan di luar ruangan selaras dengan perkembangan zaman yang sudah berbasis teknologi dan global (Irman, 2018) . Banyak studi pula yang menyimpulkan bahwa anak-anak usia TK mampu berpikir secara konkrit maupun abstrak, serta memiliki semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi. 2. Literasi Sains Dengan pendidikan STEM yang berkualitas pada anak usia dini, pengalaman berpikir dan keterampilan yang diasah bersifat krusial bagi perkembangan anak di bidang lain, seperti literasi. Literasi sains seseorang sangat terkait dengan literasi teknologi dan matematika. Miller (1998) mengemukakan bahwa literasi sains dapat pula didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan menulis tentang sains dan teknologi. Lam et al. (2008) mengemukakan bahwa STEM telah banyak diterapkan dalam pembelajaran. Keadaan ini ditunjukkan dari hasil penelitian yang mengungkap bahwa penerapan STEM dapat meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik peserta didik. 27 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
3. Perkembangan di Usia Mendatang Beberapa studi telah menunjukkan bahwa pemahaman STEM mempengaruhi keberhasilan anak di tingkat pendidikan lebih tinggi maupun dalam pencarian pekerjaan di usia dewasa. Hasil laporan Transforming the Workforce for Children Birth Through Age 8 menunjukkan bahwa tanpa pendidikan STEM yang memadai, anak-anak mengalami kesulitan mengimbangi teman-temannya pada masa mendatang (Institute of Medicine and National Research Council, 2015). Dalam penelitian tentang pengalaman belajar 7.750 anak dari TK hingga kelas 8 di Amerika, ditemukan bahwa 62% dari anak-anak yang masuk TK dengan pengetahuan umum rendah akan mengalami kesulitan memahami sains saat memasuki kelas 3, dan 54% akan mengalami kesulitan pada kelas 8 (Morgan, Farkas, Hillemeier & Maczuga, 2016).
4. Pengajaran STEM untuk AUD saat ini Berdasarkan temuan dalam implementasi di sekolah di Amerika, McClure et al. (2017) menemukan bahwa ada kecenderungan bagi para pendidik AUD untuk memberi proporsi waktu yang kurang merata untuk keempat komponen STEM. Contohnya, proporsi waktu terbesar diberikan untuk bidang science dan maths terutama pada tingkat pre-school. Komponen teknologi dan teknik rekayasa dini (early technology and engineering) kurang dipahami oleh para guru sehingga mendapat julukan “T&E yang hilang “(National Science Teachers Association 2014). Teknologi adalah bidang yang rumit karena sering diasumsikan sebagai penggunaan media digital atau elektronik, seperti tablet touch-screen dalam kelas. Perlu ditekankan bahwa pendidikan literasi teknologi adalah mengajarkan anak-anak cara memperluas pengetahuan melampaui apa yang bisa dirasakan lewat panca indera manusia, serta merefleksikan dan menyebarluaskan penemuan baru. Sama halnya dengan teknologi, pengintegrasian teknik rekayasa (engineering) kurang mendapat perhatian. Justru anak-anak adalah para insinyur natural yang ingin membangun dan memecahkan masalah; contohnya, adalah kemampuan membangun balok di TK yang dapat memprediksi penguasaan matematika seorang anak ketika di bangku SMA (Wolfgang, Stannard, & Jones, 2001)
28 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
Persiapan Guru dan TENDIK Dalam Visitasi Online 1. Menyusun Administrasi Kelas Tugas guru bukan hanya mengajar siswa saja, melainkan juga melakukan kegiatan administrasi kelas, buku administrasi kelas merupakan pegangan wajib setiap guru, sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemajuan lembaga, begitupun guru PAUD harus tetap berusaha untuk tertib administrasi. Ada beberapa buku administrasi kelas yang harus dipenuhi dan dimiliki setiap guru dan buku-buku tersebut tersedia pada setiap masing-masing kelas. Ada beberapa contoh buku administrasi kelas yang wajib dimiliki antara lain: 1. Buku penghubung orang tua 2. Buku supervisi kelas 3. Buku bimbingan dan penyuluhan / bimbingan konseling 4. Buku tamu kelas 5. Buku prestasi siswa 6. Buku absensi 7. Buku kegiatan siswa 8. Buku kegiatan guru 9. Buku perbaikan dan pengayaan 10. Kalender pendidikan 11. Buku pembagian dan pengembalian rapot 12. Buku Mutasi Anak Didik 13. Buku Daftar anak yang masuk SD/MI 14. Buku Notulen Rapat 15. Buku Agenda Guru 16. PROTAH 17. PROSEM 18. RPPM 19. RPPH 20. Penilaian
29 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
2. Menyusun Perangkat Pembelajaran Yang Meliputi PROTAH, PROSEM, RPPM, RPPH, PENILAIAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rancangan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan bermain yang mendukung anak dalam proses belajar. Di dalam RPP berisi langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh guru agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun harus mengacu kepada karakteristik seperti usia, kemampuan dan kebutuhan setiap anak. Yang perlu dipahami bersama dalam penyusunan RPP BDR adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rancangan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan bermain yang mendukung perkembangan anak dalam proses belajar. Penyusunan Prosem, RPPM, dan RPPH bagi guru-guru PAUD tujuannya adalah untuk memudahkan guru dalam menyusun pembelajaran selama Belajar dari Rumah agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan teratur serta menyenangkan anak. Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh setiap guru diantaranya adalah : 1. Siapa yang menyusun RPP? Guru yang bertanggung jawab pada setiap rombongan belajar (rombel) atau guru yang ditunjuk menjadi wali kelas pada kelompok usia tertentu 2. Mengapa guru perlu menyusun perencanaan? Karena dapat membantu mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Rencana yang disusun oleh guru juga dapat memandu orangtua dalam menyiapkan dan mendampingi anaknya selama beraktivitas di rumah. 3. Kapan guru perlu menyusun perencanaan? Perencanaan wajib disusun guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perencanaan untuk satu semester dapat disusun di awal tahun pelajaran bersama tim guru di sekolah 4. Perencanaan apa saja yang disusun oleh Guru? 1. Program semester (Prosem) 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) 4. Penilaian 5. Apa yang harus diperhatikan oleh Guru sebelum menyusun RPP? a. Memahami STTPA pada Permendikbud 137 tahun 2014 b. Memahami KI dan KD pada Permendikbud 146 tahun 2014 30 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR c. Menetapkan materi pembelajaran sebagai muatan untuk pengayaan pengalaman belajar anak. Materi pembelajaran dapat dilihat di dalam dokumen KTSP Satuan PAUD, pada Dokumen I.
3. Membuat Desain Pembelajaran (Model, Metode dan Implementasi) Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak. Adapun komponen model pembelajaran meliputi : konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema, langkah-langkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar, dan teknik evaluasi.
31 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
Ada beberapa Desain model pembelajaran yang dilaksanakan di Taman KanakKanak, diantaranya adalah Model Pembelajaran Klasikal, Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman, Model Pembelajaran Berdasarkan SudutSudut Kegiatan, Model Pembelajaran Area, dan Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra. Model-model pembelajaran tersebut pada umumnya menggunakan langkahlangkah yang relatif sama dalam sehari, yaitu kegiatan pendahuluan/awal, kegiatan inti, istirahat/makan, dan kegiatan akhir/penutup. Metode Pembelajaran, Seorang guru harus memiliki keterampilan penguasaan metode pembelajaran yang banyak. Jika melihat karakteristik anak PAUD maka seorang guru PAUD dituntut untuk dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, aktif, dan berorientasi pada anak. Sehingga anak dapat berkembang dengan pesat dan potensi siswa dapat berkembang secara maksimal. Kemudian apa saja metode pembelajaran yang harus dikuasai oleh seorang guru PAUD. Pada artikel ini akan dijelaskan 11 metode pembelajaran yang wajib seorang guru PAUD ketahui dan kuasai, diantaranya adalah : 1. Metode Bercerita Tujuan utama penggunaan metode cerita tentu agar tercapainya tujuan pembelajaran. Namun lebih sepesifik metode bercerita memiliki tujuan untuk melatih siswa mendengarkan cerita, memahami isi cerita, bertanya dari isi cerita, menjawab soal yang bersumber dari cerita dan terakhir yaitu mampu untuk menceritakan kembali apa yang ia dengan dengan bahasa mereka sendiri. 2. Metode Bermain Metode bermainan dapat memberikan kesempatan secara langsung bagi siswa untuk mempelajari suatu hal dengan merasakannya. Hal itu berbeda dengan perkembangan pembelajaran di ruang kelas yang lebih menonjolkan kegiatan kognitif. Meskipun begitu metode bermain tidak serta merta meninggalkan tujuan perkembangan kognitif anak. Metode ini hanya memandang bahwa belajar dengan memberi kesempatan secara langsung kepada anak auntuk merasakan dan bermain dalam perannya di dalam akan lebih efektif dibandingkan cara lainnya.
32 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
3. Metode Kerja Kelompok Besar Di Sekolah PAUD metode kerja kelompok biasanya diberikan kepada kelompok besar. Kelompok besar adalah gabungan seluruh siswa di kelas. Metode pembelajaran ini hampir sama dengan metode pembelajaran proyek sederhana. Perbedaan antara keduanya yaitu metode pembelajaran proyek sederhana di kerjakan oleh kelompok-kelompok kecil dengan jumlah siswa 3-4, sementara kelompok besar jumlah siswa satu kelompok bisa seluruh siswa dalam 1 kelas atau 15-20 anak.
4. Metode Karyawisata Metode karyawisata merupakan kegiatan pembelajaran dengan mengamati dunia secara langsung yang meliputi manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar. Metode karya wisata memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengobservasi, mengamati, menemukan secara langsung dengan melihat objek yang mereka pelajari secara langsung.
5. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah metode pembelajaran yang dilakukan guru dengan memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawabnya. Sebaliknya juga dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan guru menjawabnya. Meskipun terdengan sederhana, metode tanya jawab dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan
berkomunikasi,
meningkatkan
keterampilan
berfikir,
meningkatkan keterampilan berbicara secara lisan dengan baik, dan mampu untuk meningkatkan keterampilan bersama. 6. Metode Proyek Sederhana Metode proyek artinya melakukan pekerjaan. Metode proyek dalam pembelajaran artinya memberikan pekerjaan kepada siswa untuk menyelesaikan suatu persoalan tertentu. Proyek ini dapat dikerjaakan secara kelompok atau individu. Di PAUD proyek yang diberikan adalah 33 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
proyek sederhana, oleh sebab itu metode pembelajarannya disebut sebagai metode pembelajaran proyek sederhana. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode proyek yaitu: 1. Melakukan pengamatan terhadap warna daun (adaa yang hijau, kuning, merah, dll) 2. Melakukan kegiatan menjiplak 3. Mewarnai gambar tumbuh-tumbuhan 4. Menemukan benda yang memiliki bentuk persegi, segitiga, dll. 7. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara menunjukan. Dalam kegiatan pembelajaran di PAUD. Guru menunjukan proses melakukan sesuatu, mengerjakan sesuatu itulah yang dimaksud dengan metode demontrasi. 8. Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas adalah pemberian tugas belajar kepada anak. Tugas yang diberikan dapat berupa soal, materi untuk dipelajari, pekerjaan rumah dll. Tugas diberikan guru kepada siswa harus mengarahkan terhadap tercapainya suatu materi yang diinginkan untuk diselesaikan. 9. Beyond Center Circle TIme (BCCT) Metode pembelajaran BCCT merupakan metode pembelajaran dimana guru sebagai pendidik menghadirkan funia nyata di dalam kelas dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan, pengalaman dan penerapan dalam dunia nyata. Metode pembelajaran BCCT memberikan kesempatan siswa untuk dapat terus aktif berfikir, anak berlatih untuk menemukan pengetahuannya sendiri sementara guru mencoba untuk menjadi fasilitaor yang memberikan fasilias untuk mendukung siswa mempelajaari banyak hal. 10. Circle The Time (Lingkari Kalender) Metode pembelajaran Circle The Time merupakanmetode pembelajaran yang mengunakan kalender sebagai tema-tema pada materi pembalajaran. Pembelajaran dengan metode ini menghubungkan anatara hari hari besar di kelender dengan tema-tema pembelajaran, Guru menandai hari-har besar yang ada di kalender dan selanjutnya menggunakannya sebagai tema pada pembelajaran yang ada di kelas atau luar kelas. 34 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
11. Metode Presentasi dan Cerita Metode ini adalah salah satu metode yang paling saya sukai, khusus di PAUD caranya dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan informasi yang mereka miliki dengan cara bercerita. Kegiatan ini biasa dilakukan setiap pagi, dengan memilih 2 -3 anak untuk menceritakan pengetahuan mereka tentang topik tertentu. Topik tersebut selanjutnya diankat dalam materi pelajaran pada hari itu. Biasanya metode ini dilakukan 3 kali dalam satu minggu dengan siswa yang presentasi acak atau bergantian.
a. Melakukan Evaluasi Kegiatan Proses Pembelajaran Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran secara luas. Sistem pembelajaran dimaksud meliputi: tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Selain itu, evaluasi pembelajaran juga ditujukan untuk menilai efektifitas strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan efektifitas program kurikulum, menilai dan meningkatkan efektifitas pembelajaran, membantu belajar peserta didik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, serta untuk menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan. Chittenden (1994) secara simpel mengklasifikasikan tujuan penilaian (assessment purpose) adalah untuk (1). keeping track, (2). checkingup, (3). finding-out, and (4). summing-up. Keempat tujuan tersebut oleh Arifin (2013:15) diuraikan sebagai bertikut: 1. Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. Untuk itu, guru harus mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu
35 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
tertentu melalui berbagai jenis dan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan belajar peserta didik. 2. Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. Dengan kata lain, guru perlu melakukan penilaian untuk mengetahui bagian mana dari materi yang sudah dikuasai peserta didik dan bagian mana dari materi yang belum dikuasai. 3. Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga guru dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya. 4. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dapat digunakan guru untuk menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak yang berkepentingan
b. Mengikuti Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Guru PAUD dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif agar pengetahuan dan skill peserta didik bisa berkembang secara optimal saat berada di bangku sekolah dasar. Guru kelas juga harus memiliki kompetensi yang mumpuni sebagaimana tertuang di dalam undang-undang. Untuk memfasilitasi itu semua, Bapak/Ibu bisa mengikuti berbagai pelatihan, misalnya bimtek, diklat, seminar, atau kelompok kerja guru (KKG). Sebagai seorang tenaga pendidik, guru harus memiliki kompetensi dan keahlian mumpuni sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 20 ayat b menyatakan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
36 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
Undang-undang di atas sudah memberikan gambaran jelas bahwa tenaga pendidik harus memiliki kualitas unggul, sehingga bisa menghasilkan generasi unggul pula. Kualitas pendidik ditentukan oleh kualitas kompetensi yang dimilikinya. Oleh karena itu, pendidik/guru harus memiliki wadah tersendiri untuk meningkatkan profesionalitas kerjanya. Wadah yang memungkinkan untuk dibentuk adalah KKG untuk guru PAUD. Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut. 1. Menjadi tempat untuk berbagi dan diskusi tentang proses pembelajaran. 2. Memperluas pemahaman dan pengetahuan profesional guru berdasarkan rasa kekeluargaan. 3. Memberikan bantuan profesional pada guru kelas. 4. Menyediakan informasi tentang pendidikan, misalnya kebijakan terbaru tentang pembelajaran tatap muka, bimtek melalui SIM Guru Pembelajar, dan sebagainya. 5. Meningkatkan manajemen pengelolaan kelas melalui pembelajaran yang aktif kreatif, dan menyenangkan (PAKEM).
c. Mengikuti Program Pembinaan Yang Dilaksanakan Oleh Sekolah Ataupun Lembaga Terkait Untuk Pengembangan Diri Guru, secara keseluruhan, adalah figur yang manarik perhatian, baik di tengah keluarga, di masyarakat, apalagi di sekolah. Kemuliaan seorang guru tercermin dari kepribadian sebagai manifestasi dari sikap dan prilaku dari kehidupan sehari-hari (Djamarah, 2008). Kepribadian guru ini nantinya yang akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan kualitas belajar siswa, kualitas pembelajaran, dan kualitas diri guru. Berdasarkan Permendikbud No 16 Tahun 2017 guru dapat meningkatkan kualitas dirinya dengan dua hal, yaitu (1) meningkatkan kualitas akademis. Peningkatan kualitas guru melalui peningkatan kualitas akademis dapat dilakukan oleh guru mengikuti pendidikan akademis secara formal di perguruan tinggi dan mengikuti pendidikan akademis nonformal, baik dalam bentuk diklat ataupun workshop. (2) Meningkatkan kualitas kompetensi. Peningkatan kualitas kompetensi guru di atur dengan meningkatkan empat kompetensi guru. Empat kompetensi guru tersebut sudah lama digaung-gaungkan melalui regulasi. Empat kompetensi guru tersebut terdiri atas kompetensi pedagogik, kepribadian, social, dan professional. Setiap kompetensi perlu dipahami, dimaknai, dan dilakukan oleh guru secara komprehensif 37 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
agar terjadi peningkatan kualitas guru dalam menjadi panutan bagi siswa dan dalam meningkatkan proses belajar mengajar. Selain hal di atas, peningkatan kualitas guru dapat dilakukan dengan meningkatkan kreativitas guru. Peningkatam kreativitas tidak dapat dilakukan dengan serta merta. Kreativitas akan terwujud melalui proses interaksi antara faktor-faktor psikologis guru dengan lingkungannya (Musbikin, 2010). Factor psikologis guru bersifat internal guru, baik itu motivasinya untuk berkreasi, daya dukung sarana dan orang yang ada disekitarnya, pengalaman, dan teori keilmuan yang dia miliki. Semua factor tersebut akan menjadi suatu hal yang kreatif apabila dissesuaikan dengan kebutuhan lingkungan dan zamannya. Menurut Sudarma (2014) terdapat beberapa kreativitas guru yang perlu ditingkatkan seiring dengan perubahan pembelajaran abad ke-21. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memiliki akses informasi yang luas dan cepat Meningkatkan kreativitas membaca Meningkatkan kreativitas menulis Meningkatkan keterampilan dasar pembelajaran Meningkatkan kreativitas mengelola model pembelajaran Meningkatkan kreativitas mengelola materi pembelajaran berbasis teknologi
d. Kisi-kisi 26 Butir Tanya Jawab VISITASI 1. Bagaimana cara guru menstimulasi anak untuk mempraktikkan berbagai pengalaman keagamaan dalam konteks keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa? a. Bagaiman pendidik menanamkan nilai-nilai keagamaan/keimanan melalui dialog, dongeng, cerita baik dengan alat maupun tanpa alat, dan/atau membaca buku cerita (story telling). b. Bagaimana pendidik mengenalkan makhluk ciptaan Tuhan (manusia /matahari/bulan/ bintang/pelangi) dan mengenalkan benda hasil karya manusia (rumah/meja /sepatu/makanan). c. Bagaimana cara pendidik memberikan contoh perilaku baik sesuai dengan nilai agama terhadap manusia sebagai ciptaan Tuhan YME d. Bagaimana cara pendidik memberikan contoh perilaku baik terhadap makhluk ciptaan Tuhan YME melalui kegiatan memelihara tanaman dan kegiatan menyangi binatang (Dokumen: PROSEM, RPPM, RPPH, PENILAIAN, SOP, FOTO, VIDIO KEGIATAN ANAK) 2. Bagaimana guru menstimulasi anak untuk mempraktikkan ibadah sesuai agama/keyakinan yang Dianut ? 38 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
a. Bagaimana pendidik menstimulasi anak untuk dapat mengucapkan do’a sesuai dengan agamanya. b. Bagaimana pendidik menstimulasi anak untuk mengucapkan salam/ membalas salam kepada teman/Pendidik/orangtua/orang lain c. Bagaimana pendidik menstimulasi anak untuk dapat menirukan praktik ibadah sesuai agamanya d. Bagaimana pendidik mengenalkan tempat ibadah sesuai agama anak (Dokumen: RPPM, RPPH, PENILAIAN, SOP, VIDIO PEMBELAJARAN, FOTO, VIDIO KEGIATAN ANAK) 3. Bagaimana guru menstimulasi anak dalam pembiasaan untuk berperilaku terpuji/berbudi luhur ? Jawaban Misal : Menyiram tanaman, memberi makan hewan, membantu org tua, berbagi makanan, baksos, a. Bagaimana Pendidik membiasakan anak untuk menghormati orang yang lebih tua b. Pendidik membiasakan anak untuk bersikap jujur c. Pendidik menstimulasi anak untuk menolong orang lain (Dokumen: RPPM, RPPH, PENILAIAN, SOP, VIDIO PEMBELAJARAN, FOTO, VIDIO KEGIATAN ANAK) 4. Bagaimana cara guru menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motorik kasar ? Pernahkan guru mengajak anak Kegiatan: melempar, menangkap, menendang, memukul, berjalan, mengocok, menarik, Berjalan, berlari, melompat, meloncat, meluncur, skipping (lompat tali), dll a. Pernahkah anak-anak diajak kegiatan menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, dan lain-lain b. Memutar, mengocok, melingkar, melambungkan (Dokumen: RPPH, PENILAIAN, VIDIO PEMBELAJARAN, FOTO, VIDIO KEGIATAN ANAK) 5. Bagaimana guru menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motorik halus Mungkin dengan cara memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya a. Pernahkah anak diajak dengan kegiatan mencoretcoret/menggambar/melukis b. Ataukah dengan kegiatan Meremas/membentuk/menggunting /merobek c. Apakah pernah Menggunakan alat tulis dengan kegiatan seperti apa 6. Guru menstimulasi anak untuk mengenal dan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) a. Mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun 39 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
b. c. d. e.
Menggosok gigi dan memotong kuku Menaruh sampah pada tempatnya Membersihkan lingkungan setelah bermain Standar penanganan covid-19
7. Satuan pendidikan mengupayakan keamanan anak dan lingkungan a. Memastikan satuan pendidikan menerapkan standar dan prosedur keselamatan anak b. Melakukan safety talk (mengkampanyekan prosedur kesalamatan dan keamanan) secara berkala kepada peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. c. Mengadakan emergency drills (praktik menghadapi keadaan darurat) secara berkala. (Bahan, masker, penyemprotan, video PTM, banner 5M, tata tertib, SOP, rapat walmur, pemberitahuan wa group, undangan, notulen, absensi, foto)
8. Guru menstimulasi kemampuan anak dalam proses pemecahan masalah a. Menstimulasi anak agar bisa mengidentifikasi masalah yang dihadapi sesuai dengan tingkat usia b. Menstimulasi anak untuk mencari solusi masalah yang dihadapi c. Memberikan dukungan (scaffolding) kepada anak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi d. Memberikan penghargaan kepada anak apabila masalah sudah terpecahkan 9. Guru menstimulasi kemampuan anak untuk berpikir logis, kritis dan kreatif a. Memahami persamaan b. Memahami perbedaan c. Memahami konsep menghubungkan d. Mengklasifikasi berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna e. Memahami konsep sebab-akibat 10. Guru menstimulasi kemampuan anak untuk berpikir simbolis a. Mengenal konsep bilangan dan/atau huruf. b. Menyebutkan dan menggunakan konsep bilangan dan/atau huruf. c. Mempresentasikan berbagai benda dalam bentuk karya. d. Mempresentasikan berbagai imajinasinya dalam bentuk karya. 11. Guru memfasilitasi proses pembelajaran agar anak memahami bahasa reseptif a. Cerita sederhana b. Pertanyaan sederhana c. Pernyataan sederhana
40 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
12. Guru memfasilitasi proses pembelajaran dalam menstimuliasi anak untuk mengungkapkan bahasa (ekspresif) a. Bertanya/menjawab pertanyaan b. Berkomunikasi secara lisan c. Bercerita/menceritakan kembali yang diketahui d. Mengekspresikan perasaan/ide/keinginan dalam bentuk coretan/tulisan 13. Guru memfasilitasi proses pembelajaran keaksaraan (pra membaca dan pra menulis) Membuat kalimat dg batu, dg kertas lipat, gagang bayam a. Mengamati/memegang/ menyentuh bahan bacaan dalam bentuk gambar/tulisan cetak maupun non cetak b. Kegiatan pra membaca dengan berbagai media (alat dan bahan) sesuai dengan tingkat usia melalui bermain c. Kegiatan pra menulis dengan berbagai alat dan bahan sesuai dengan tingkat usia melalui bermain 14. Kemampuan guru untuk menstimulasi anak dalam mengendalikan diri a. Kebiasaan antri b. Disiplin c. Bertanggung jawab 15. Guru menstimulasi anak untuk berperilaku prososial a. Peduli teman/lingkungannya b. Tolong menolong c. Bekerjasama d. Main bergantia 16. Guru menstimulasi anak untuk mengenal dan mencintai negara melalui simbol dan lambang Negara a. Bendera negara (Sang Merah Putih) b. Garuda Pancasila c. Lagu kebangsaan dan/atau lagu Nasional d. Presiden RI dan Wakil Presiden RI 17. Guru menstimulasi anak untuk mengenal keragaman budaya daerah a. Bahasa daerah b. Lagu-lagu daerah c. Tarian daerah d. Pakaian daerah 18. Pemanfaatan sumber belajar berbasis potensi lingkungan sekitar (ruangan, bahan, alat, serta sumber lainnya) 41 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
a. Menggunakan ruangan atau tempat di lingkungan sekitar sebagi sumber belajar b. Memanfaatkan mahluk hidup di lingkungan sekitar sebagai sumber belajar c. Memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar untuk sumber belajar d. Menggunakan ruangan atau tempat di lingkungan sekitar sebagi sumber belajar 19. Guru menyediakan berbagai pilihan kegiatan bermain sesuai dengan tahap Perkembangan dan minat anak a. Tersedianya berbagai pilihan kegiatan bermain yang memfasilitasi kemerdekaan anak untuk belajar b. Tersedianya berbagai pilihan kegiatan bermain yang terkait dengan konteks lingkungan c. Tersedianya berbagai pilihan kegiatan bermain yang mengandung tiga jenis main (Main Sensori Motor, Main Peran Dan Main Pembangunan) 20. Guru memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintif a. Mengamati benda/gambar/foto/video terkait pengetahuan yang akan disampaikan b. Bertanya terkait pengetahuan yang akan dikenalkan c. Mengumpulkan informasi menggunakan berbagai media terkait dengan pengetahuan yang akan dikenalkan d. Mengasosiasikan pengetahuan melalui berbagai kegiatan main anak e. Mengomunikasikan pengetahuan melalui berbagai kegiatan main anak 21. Guru menstimulasi anak agar dapat berkarya sesuai ide dan minatnya dengan a. Menggunakan berbagai alat dan bahan b. Membuat karya yang dibuat sendiri oleh anak sesuai ide/minatnya menggunakan alat dan bahan c. Membuat karya yang dibuat bersama dengan temannya d. Kebebasan memanfaatkan alat dan bahan yang ada disekitarnya untuk membuat karya 22. Guru memberikan dukungan (scaffolding) pada anak saat melakukan kegiatan a. Menata alat/bahan untuk menstimulasi pemikiran, keingintahuan, eksplorasi, dan percakapan anak b. Memberikan inspirasi awal sebelum anak bermain melalui buku, benda asli, miniatur, video, gambar, dan lain-lain sesuai tema dan kegiatan c. Memberikan dukungan, penguatan, dan perluasan ide pada saat anak melakukan kegiatan 42 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
d. Memberikan kebebasan dan otonomi kepada anak untuk mengeksplorasi ide-ide mereka dan menentukan sendiri kegiatan yang akan dilakukan oleh anak 23. Satuan pendidikan memfasilitasi layanan belajar yang inovatif. a. Inovasi model atau metode pembelajaran b. Mengaitkan pembelajaran dengan budaya lokal c. Memanfaatkan media belajar berbasis IT dan digital d. Menjadi tempat pelatihan / workshop / observasi / studibanding / pengembangan model/riset PAUD baik diadakan mandiri, kerjasama maupun pemerintah 24. Dukungan orangtua terhadap proses pembelajaran a. Membantu program sekolah melalui persatuan orangtua murid b. Adanya media komunikasi antara satuan pendidikan dengan orangtua c. Kerjasama satuan PAUD dengan orangtua d. Menjadi narasumber/Pendidik pendamping di kelas anak (Berkas: foto, video, sertifkat, undangan, surat tugas, absensi, hasil karya)
25. Satuan pendidikan memfasilitasi pengembangan profesionalitas pendidik dan tenaga Kependidikan a. Diskusi internal dan berbagi praktik baik dalam lingkungan satuan PAUD b. Pelatihan/magang/observasi atas inisiatif masing-masing Pendidik baik internal maupun eksternal atau tugas dari yg berwenang c. Memastikan adanya pengembangan profesional secara berkelanjutan bagi pendidik/tenaga kependidikan 26. Satuan pendidikan mengenalkan dan membiasakan Perilaku Hidup Sehat a. Pengenalan makanan sehat bergizi seimbang b. Membiasakan minum air putih dalam jumlah yang cukup c. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun d. Membiasakan berkegiatan di luar kelas pada pagi hari untuk mendapatkan sinar matahari. Bagi setiap guru kata ‘akreditasi’ membuat kening berkerut dan hati berdebar-debar. Tidak heran karena kata akreditasi mengacu pada pekerjaan administrasi yang bertumpuk dan penyiapannya sedari jauh hari. Padahal sejatinya akreditasi dengan segala prosesnya hadir untuk membuat sekolah makin maju kearena, Akreditasi sekolah punya serangkaian kreteria dan syarat yang mesti dipenuhi. Apalagi kegiatannya dilakukan secara daring, saat mengahadap laptop bersama asesor apa yang ada dalam pikiran kita semua hilang, padahal kalau kita mau melihat dari 26 butir pertanyaan yang akan ditanyakan tersebut. Itu semua diluar kepala kita, 43 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
kita sudah pernah bahkan sering mengimplementasikannya saat mengajar. Tapi kembali lagi tidak ada yang perlu kita takuti yang terpenting Performance kita dan saya yakin semua pendidik PAUD pasti bisa dan menguasai dari 26 butir tersebut. Satu lagi, Koordinasi sangatlah penting dari pihak kepala sekolah mengenai arsip apa saja yang diperlukan dalam akreditasi. Misalnya foto, vidio, dipusatkan kedalam satu folder khusus di server jika sekolah anda sudah mempunyai atau ada seseorang yang ditunjuk untuk urusan foto selama satu tahun ajaran. Dengan demikian gampang mencarinya. Sebenarnya akreditasi ini adalah ukuran sejauh mana setiap guru merasa punya loyalitas pada sekolah tempat ia mengajar. Karena dalam prosesnya gurulah yang mempersiapkan segalanya. Karena mustahil kepala sekolah mempersiapkannya sendiri. Tentunya rasa loyalitas ini hadir karena pembinaan yang baik juga dari kepala sekolah sebagai pengayom para guru. Akreditasi yang sukses dalam prosesnya tentu akan berdampak yang baik pada hasilnya. Tetap yakin berdoa dan semangat.
44 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
Penutup Kita perlu memahami materi dalam modul dengan baik. Oleh karena itu, modul perlu dipelajari dan dikaji lebih lanjut dengan mengusung kolaborasi baik dalam komunitas pembelajaran secara daring maupun komunitas praktisi (Gugus, KKG, Komunitas PKB) masing-masing. Kajian semua substansi materi yang disajikan perlu dilakukan, sehingga para pendidik mendapatkan gambaran teknis mengenai rincian materi. Pembelajaran-pembelajaran yang disajikan dalam setiap modul merupakan gambaran materi yang digunakan mencapai masing-masing kompetensi Guru sesuai dengan indikator yang dikembangkan oleh tim penulis dan juga editor. Selanjutnya kita perlu mencari bahan belajar lainnya untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidang studinya masing-masing, sehingga memberikan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang komprehensif. Capaian yang diharapkan dari penggunaan Modul ini adalah terselenggaranya pembelajaran di TK/PAUD yang optimal, mampu menciptakan desain pembelajaran yang lebih kreatif dan banyak memunculkan inovasi baru, sehingga berdampak langsung terhadap proses pembelajaran yang berpusat pada anak. Kami menyadari bahwa modul Modul TCL (Teacher Collaboration Learning) yang dikembangkan masih jauh dari kesempurnaan. Saran, masukan, dan usulan penyempurnaan dapat disampaikan kepada tim penyusun melalui What Shap atau Email sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan dan pengembangan modulmodul lainnya. Terimakasih Salam Sehat dan Salam Guru Belajar.
45 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
Daftar Pustaka Abidin, Yunus. (2013). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT. Rafika Aditama Aisyah, Siti. tt., Buku Materi Pokok PAUD: Perkembangan dan Konsep Dasar Bowman, B., Donovan, S., & Burns, S. (Eds.). (2001). Eager to learn: Educating our preschoolers. Washington, DC: National Academies Press. Daryanto. (1993). Media Visual untuk Pengajaran Teknik. Bandung: Tarsito Handoko (1998) Manajemen Produksi dan Operasi : latihan pemecahan, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta Irman Artobatama. (2018). Pembelajaran STEM Berbasis Outbound Permainan Tradisional. Indonesian Journal of Primary Education.2, 40-47. Kencana Prenada Media Group Mulyasa. 2014. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mustaji. (2008). Pembelajaran Mandiri. Surabaya : Unesa FIP Nana Sudjana. (2004). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Nasution. 2012. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Pengembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Universitas Terbuka. Permen 137 Tahun 2014 Standar Nasional PAUD Permen 146 Tahun 201 4 Tentang Kurikulum 2013 PAUD Rahayu, W.P. 2014. Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Universitas Negeri Malang Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen. Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Santyasa, Wayan,” Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul”,dalamhttp://maskursmkn.files.wordpress.com/2009/07/teori_modul.pdf Sofwan Amri, et.al.(2010). Kontruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka Wolfgang, C. H., Stannard, L. L., & Jones, I. (2001). Block play performance among preschoolers as predictor of later school achievement in mathematics. Journal of Research in Childhood Education, 15, 173–180.
46 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
LAMPIRAN
47 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
NAMA LEMBAGA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBELAJARAN TK ……… KODE DOK.
SOP/PROS-…….
UNIT PROGRAM
TK
STANDAR
PROSES
TGL. DISAHKAN
13 JULI 2020
TGL. REVISI
-
PROSEDUR PEMBELAJARAN
1
Judul
2
Tujuan
Membangun kenyamanan anak dengan guru dan lingkungan (2.11) Membangun kemampuan berkomunikasi (3.11) Membiasakan berkata dan bersikap sopan dan ramah
3
Referensi
Permendikbud no. 146 tahun 2014 Permendikbud no 137 tahun 2014 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
4
Pihak-Pihak Terkait
5
Dokumen
RPPH, SOP
Prosedur Kerja
1. Penataan Sekolah / Kelas 30 menit sebelum anak datang, pendidik sudah menyiapkan alat main yang akan digunakan. Lingkungan belajar yang akan digunakan di dalam ruang (indoor) dan di luar ruang (outdoor) harus bersih, aman, nyaman, dan menyenangkan. RPPH yang sudah dibuat harus menjadi acuan untuk penataan alat main Penataan alat bermain harus mewakili 3 jenis main yaitu main sensorimotor, main peran, dan main pembangunan, untuk memberikan pengalaman bermain yang beragam serta harus mendukung perkembangan bahasa, kognitif, sosial- emosional anak Peletakan alat main harus tepat sehingga anak bisa memusatkan perhatian pada kegiatan yang dilakukannya Pastikan alat main ditata di area yang aman. Jika bermain menggunakan air, pastikan bahwa lantai di area tersebut tidak licin, sehingga tidak mudah terpeleset. Alat main yang disediakan harus bisa digunakan dengan berbagai cara sehingga menumbuhkan kreativitas anak. Alat main yang disiapkan harus dalam kondisi baik, lengkap jumlahnya, tidak retak/membahayakan. Alat dan bahan main serta buku ditata pada tempat yang mudah dijangkau oleh anak. Disiapkan celemek tidak tembus air untuk digunakan saat anak bermain air Saat beres-beres harus disediakan tempat/wadah untuk menyimpan mainan sesuai dengan kategorinya 2. Proses Penyambutan Kedatangan Anak Penyambutan kedatangan anak Memberi dan menjawab salam (Berkomunikasi aktif)
6
Guru / Media Pembelajaran / Alat Peraga
48 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR 3. Transisi Sebelum Masuk Kelas (berbaris, menyanyi, kegiatan fisik motorik kasar anak) Pembiasaan bersabar / menunggu giliran dalam berbagai kegiatan Pembiasaan mengikuti aturan sederhana Pembiasaan perilaku hidup bersih sehat 4. Kegiatan Sebelum Pembelajaran Pembiasaan mengamati, menanya, mencobakan untuk mencari tahu Menggunakan berbagai bahan bacaan Pembiasaan mengikuti aturan sederhana Pengenalan berbagai doa sebelum melakukan kegiatan Mengajak anak berbicara, mengemukakan pendapat, pengalaman sehari-hari Memberikan kesempatan pada anak untuk memilih kegiatan bermain yang disukainya 5. Kegiatan Pembelajaran Pembiasaan mengamati, menanya, mencobakan untuk mencari tahu Pembiasaan membuat sesuatu dengan ide sendiri Pembiasaan berani melakukan tantangan baru Pembiasaan melakukan kegiatan secara mandiri Pembiasaan saling membantu dengan guru dan teman Bermain aktif di semua kegiatan dengan berbagai alat dan bahan untuk mengenalkan budaya, lingkungan alam dan fenomenanya, keaksaraan awal, penggunaan alat secara tepat, dan untuk menghasilkan karya seni. Pembiasaan berkata santun (menggunakan kata terima kasih, maaf, tolong dan permisi). Pembiasaan menghargai hasil karya diri dan teman 6. Kegiatan Setelah Pembelajaran Pembiasaan bersabar / menunggu giliran dalam berbagai kegiatan Pembiasaan mengikuti aturan sederhana Pembiasaan perilaku hidup bersih sehat 7. Makan Sehat Pembiasaan perilaku hidup bersih sehat Pembiasaan bersyukur pada Tuhan 8. Penutup (Pesan, do'a, salam) Pembiasaan bersyukur pada Tuhan Pengenalan doa sesudah kegiatan Pembiasaan memelihara berbagai ciptaan Tuhan Menamakan emosi yang dirasakan anak 9. Kegiatan Ekstrakurikuler Bermain sesuai dengan ekstrakurikuler yang dipilih 10. Proses Penjemputan Pembiasaan bersabar dalam berbagai kegiatan Pembiasaan melakukan kegiatan secara mandiri Pembiasaan transisi untuk berbagai situasi Pembiasaan berkata santun (menggunakan kata terima kasih, maaf, tolong).
49 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
NAMA LEMBAGA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERIMAAN ANAK DIDIK BARU TK KODE DOK.
SOP/PROS-……
UNIT PROGRAM
TK
STANDAR
PROSES
TGL. DISAHKAN
13 JuLi 2020
TGL. REVISI
-
1
JUDUL
2
TUJUAN
PENERIMAAN ANAK DIDIK BARU
Penerimaan peserta didik baru bertujuan memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik-baiknya.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.17 Tahun 2017 Permendikbud No 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan tahun pembelajaran 2021/ 2022
3
REFERENSI
4
PIHAK-PIHAK TERKAIT
Kepala Lembaga, Panitia PPDB, Orang Tua
5
DOKUMEN
Brosur, Formulir Penerimaan Murid Baru, Tata Tertib Sekolah
6
PROSEDUR KERJA
Orang tua calon peserta didik baru mendaftarkan anaknya pada sekolah yang dituju secara offline atau online Melampirkan Persyaratan : a. Foto Copy Kartu Keluarga b. Foto Copy Akte Kelahiran Anak c. Pasfoto Calon Peserta Didik ukuran 3x4 sebanyak 4 lembar d. Berusia 4 (empat) tahun sampai 5 (lima) tahun untuk Kelas Kelompok A, dan e. Berusia 5 (lima) tahun sampai 6 (enam) tahun untuk Kelas Kelompok B, f. Kelompok A dan Kelompok B bukan merupakan jenjang yang wajib harus diikuti oleh peserta didik g. Jumlah peserta didik pada kelompok A dan Kelompok B paling banyak 15 (lima belas) siswa per rombel; Calon Peserta Didik membayar biaya formulir dan Uang Masuk yang sudah ditentukan jumlahnya Panitia PPDB sekolah setempat, meneliti berkas pendaftaran dan meverifikasi data persyaratan calon peserta didik. Peserta Didik yang memenenuhi kriteria persyaratan berhak menerima Baju Seragam, Baju Olah Raga, Buku Pembelajaran, Perlengkapan ATK Pendaftaran, seleksi, pengumuman dan pendaftaran ulang yang dilakukan dengan tatap muka dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19
50 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
NAMA LEMBAGA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELIBATAN ORANG TUA / KELUARGA TK KODE DOK.
SOP/PROS-000
UNIT PROGRAM
TK
STANDAR
PROSES
TGL. DISAHKAN
13 JULI 2020
TGL. REVISI
-
1
JUDUL
Pelibatan Orang Tua
2
TUJUAN
Mendukung Penyelenggaraan Pendidikan untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab bersama antara Satuan Pendidikan, Keluarga, dan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pendidikan; mendorong Penguatan Pendidikan Karakter Anak; meningkatkan kepedulian Keluarga terhadap pendidikan Anak; membangun sinergitas antara Satuan Pendidikan, Keluarga, dan Masyarakat; dan mewujudkan lingkungan Satuan Pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Permendikbud no. 30 Tahun 2017 tentang perlibatan keluarga pada penyelenggaraan Pendidikan UU no. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 66 tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
3
REFERENSI
4
PIHAK-PIHAK TERKAIT
Orang tua / Wali Murid, Guru
5
DOKUMEN
Foto Pertemuan Orang tua murid, Notula rapat wali murid, Buku penghubung / buku konsultasi.
6
PROSEDUR KERJA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan; Mengikuti kelas Orang Tua/Wali; Menjadi narasumber dalam kegiatan di Satuan Pendidikan; Berperan aktif dalam kegiatan pentas kelas akhir tahun pembelajaran; Berpartisipasi dalam kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler, dan kegiatan lain untuk pengembangan diri Anak; Bersedia menjadi anggota Komite Sekolah; Berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Komite Sekolah; Memfasilitasi dan/atau berperan dalam kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter Anak di Satuan Pendidikan
51 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TK PEMBIAYAAN NAMA LEMBAGA TK KODE DOK. SOP/PROS-000 UNIT PROGRAM
TK
STANDAR
PROSES
TGL. DISAHKAN
13 JULI 2020
TGL. REVISI
-
1
JUDUL
SOP PEMBIAYAAN
2
TUJUAN
3
REFERENSI
4
PIHAK-PIHAK TERKAIT
Menjadi acuan bagi orang tua/wali siswa dalam masalah pembiayaan pembelajaran serta pelaporan penggunaan anggaran Pendidikan. Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus.
Kepala Lembaga, Guru, Tendik, Orang Tua Pembiayaan meliputi jenis, sumber, dan pemanfaatan, serta pengawasan dan pertanggung jawaban dalam penyelenggaraan dan pengembangan lembaga PAUD yang dikelola secara baik dan transparan. 10. Jenis dan Pemanfaatannya: a. Biaya investasi, dipergunakan untuk pengadaan sarana prasarana, pengembangan SDM, dan modal kerja tetap. b. Biaya operasional, digunakan untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan yang melekat, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya operasional pendidikan tak langsung. c. Biaya personal, meliputi biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. 11. Sumber Pembiayaan a. Biaya investasi, Biaya operasional, dan Biaya personal dapat diperoleh dari pemerintah, pemerintah daerah, yayasan, partisipasi masyarakat dan/atau pihak lain yang tidak mengikat. Dapat juga meliputi biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaan. 12. Pengawasan dan Pertanggungjawaban Lembaga memiliki mekanisme untuk melakukan pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 9.
5
PROSEDUR KERJA
13. Bukti Fisik pada pembiayaan ini juga berhubungan dengan standarstandar lainnya, sehingga untuk melengkapi bukti fisik akreditasi standar pembiayaan dapat dilengkapi dengan file berikut ini: a. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah b. Administrasi Keuangan Lengkap c. APBS TK Azzahrah d. Buku Bantu Kas Tunai e. Buku KAS Umum f. RAPBS TK Azzahrah g. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
52 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TK Pengembangan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan NAMA LEMBAGA
TK
KODE DOK.
SOP/PROS-000
UNIT PROGRAM
TK
STANDAR
PROSES
TGL. DISAHKAN
13 JULI 2020
TGL. REVISI
-
1
JUDUL
Pengembangan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Mengembangkan pengetahuan, dan kreativitas sesuai dengan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan agar menjadi pendidik yang professional Melaksanakan Pengajaran sesuai kurikulum yang ditetapkan Meningkatkan Mutu Pendidik pada Lembaga nya Permendikbud no. 146 tahun 2014 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Guru dan Dosen
2
TUJUAN
3
REFERENSI
4
PIHAK-PIHAK TERKAIT
Kepala Sekolah / Guru / Operator sekolah
5
DOKUMEN
Sertifikat guru, Ijazah , Penilaian Kinerja Guru Strategi pengembangan SDM melalui jalur belajar. Terdapat deretan panjang strategi perubahan SDM melalui jalur belajar yang dapat dilaksanakan di lingkup sekolah. Berikut adalah cara-cara tersebut :
6
PROSEDUR KERJA
1. Peningkatan kualifikasi pendidikan Kualifikasi pendidikan formal yang dipersyaratkan bagi guru SMP rintisan SBI adalah S-1 atau D-4, sedangkan tenaga kependidikan lain adalah D-3 kecuali kepala tata usaha S-1/D-4 (Dit. PSMP, 2007, h.). Peningkatan kualifikasi pendidikan formal, jika demikian, adalah wajib bagi mereka yang belum memenuhi kriteria. Peningkatan kualifikasi pendidikan akan sangat menguntungkan baik kepada individu maupun bagi lembaga. Keuntungan individual diperoleh karena peningkatan kualifikasi pendidikan disamping merupakan agen pencerahan (enlightment agent) bagi guru juga menambah poin untuk kepentingan sertifikasi dan kenaikan jabatan guru dan pangkatnya. 2. Pendidikan dan Pelatihan (diklat)
53 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
Diklat umumnya diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi yang memiliki tugas pembinaan terhadap sekolah berkisar mulai dari tingkat Kabupaten/Kota sampai tingkat pusat bahkan tingkat internasional. Berbeda dengan pendidikan formal, diklat bersifat luwes dalam hal waktu. 3. Kursus Seperti halnya diklat, kursus diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi di luar sekolah. Bedanya, diklat diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi sedangkan kursus biasanya oleh organisasi berorientasi laba. Karena berorientasi bisnis, lembaga pengelola kursus umumnya berusaha menjual produk jasanya dalam kualitas maksimal yang dapat mereka tawarkan. 4. In-house training (IHT) Berbeda dengan diklat dan kursus yang diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi di luar sekolah, IHT dilaksanakan sendiri oleh sekolah. Instruktur dapat diambil dari kalangan dalam sekolah atau dari luar sekolah. Karena diselenggarakan oleh sekolah, materi IHT dapat lebih dispesifikasikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan sekolah penyelenggaranya. Karena diselenggarakan di sekolah, 5. Peningkatan Budaya Membaca Membaca masih terbukti sebagai cara belajar yang sangat efektif. Bahan dan waktu membaca dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesempatan yang dimiliki oleh individu. 6. Aktif dalam Group-group Media Sosial Sekarang banyak sekali group-group WEBINAR, WHATSUP GROUP, TELEGRAM Banyak sekali yang biasanya diikuti oleh orang-orang dalam kelompok minat tertentu, akan sangat membantu guru memperoleh banyak pengetahuan baru di bidang tugasnya. 7. Naratif (Narrative) Naratif berkaitan dengan cerita seseorang tentang pengalamannya kepada orang lain. Walaupun naratif dengan sengaja dapat difasilitasi untuk disampaikan pada pertemuan resmi, naratif umumnya berkembang dalam suasana informal pada waktu luang.
54 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PAUD BERMAIN MOTORIK KASAR NAMA LEMBAGA
TK
KODE DOK.
SOP/PROS-…
UNIT PROGRAM
TK
STANDAR
PROSES
TGL. REVISI
-
TGL. DISAHKAN
1
JUDUL
Bermain Motorik Kasar
2
TUJUAN
3
REFERENSI
4
PIHAK-PIHAK TERKAIT
Melatih otot-otot kasar; (kekuatan, kelenturan, keseimbangan, kelincahan) Mengembangkan sensorik motorik (koordinasi tangan, mata, kaki) Membiasakan untuk bekerjasama Mengembangkan sikap sosial- emosional Mengembangkansikap berani melakukan hal baru dan mau mengambil resiko Permendiknas no. 146 tahun 2014 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Guru sentra/area/kelompok
5
DOKUMEN
RPPH
6
PROSEDUR KERJA
1. Pendidik menawarkan kegiatan yang beragam dan menarik , sesuai tahapan perkembangan anak. 2. Pendidik mempersilahkan anak memilih kegiatan yang disukai. 3. Pendidik mengajak anak yang baru datang untuk bermain bersama teman. 4. Pendidik mengawasi, mengamati, memotivasi dan memberikan bantuan kepada anak yang membutuhkan. 5. Pendidik mengajak anak minum air putih sebelum pindah ke kegiatan berikutnya.
55 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PAUD PENATAAN ALAT MAIN NAMA LEMBAGA TK KODE DOK.
SOP/PROS-….
UNIT PROGRAM
TK
STANDAR
PROSES
TGL. DISAHKAN
………………………….
TGL. REVISI
-
1
JUDUL
PENATAAN ALAT BERMAIN
2
TUJUAN
3
REFERENSI
4
PIHAK-PIHAK TERKAIT
5
DOKUMEN
RPPH
6
PROSEDUR KERJA
Menumbuhkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari agar bisa menjadi disiplin (2.6) Menumbuhkan perilaku yang mencerminkan kemandirian (2.8) Mengembangkan perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab (2.12) Menumbuhkan minat anak bermain dan mengembangkan pengalamannya dengan alat yang disediakan (3.9) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan yang tertuang dalam RPPH Permendiknas no. 146 tahun 2014 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Guru sentra/area/kelompok
30 menit sebelum anak datang, pendidik sudah menyiapkan alat main yang akan digunakan. Lingkungan belajar yang akan digunakan di dalam ruang (indoor) dan di luar ruang (outdoor) harus bersih, aman, nyaman, dan menyenangkan. RPPH yang sudah dibuat harus menjadi acuan untuk penataan alat main Penataan alat bermain harus mewakili 3 jenis main yaitu main sensorimotor, main peran, dan main pembangunan, untuk memberikan pengalaman bermain yang beragam serta harus mendukung perkembangan bahasa, kognitif, sosial- emosional anak Peletakan alat main harus tepat sehingga anak bisa memusatkan perhatian pada kegiatan yang dilakukannya Pastikan alat main ditata di area yang aman. Jika bermain menggunakan air, pastikan bahwa lantai di area tersebut tidak licin, sehingga tidak mudah terpeleset. Alat main yang disediakan harus bisa digunakan dengan berbagai cara sehingga menumbuhkan kreativitas anak. Alat main yang disiapkan harus dalam kondisi baik, lengkap jumlahnya, tidak retak/membahayakan. Alat dan bahan main serta buku ditata pada tempat yang mudah dijangkau oleh anak. Disiapkan celemek tidak tembus air untuk digunakan saat anak bermain air aat beres-beres harus disediakan tempat/wadah untuk menyimpan mainan sesuai dengan kategorinya
56 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TOILETING / TOILET TRAINING NAMA LEMBAGA
TK
KODE DOK.
SOP/PROS-…..
UNIT PROGRAM
TK
STANDAR
PROSES
TGL. DISAHKAN
……………..
TGL. REVISI
-
1
JUDUL
Melatih Anak Ke Kamar Mandi
2
TUJUAN
3
REFERENSI
4
PIHAK-PIHAK TERKAIT
Membiasakan untuk menjaga kebersihan diri sendiri Membiasakan berperilaku hidup bersih sehat Membiasakan untuk menentukan keinginan sendiri (memahami keinginan diri sendiri) Permendiknas no. 146 tahun 2014 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Guru sentra/area/kelompok
5
DOKUMEN
RPPH
6
PROSEDUR KERJA
1. Pendidik mempersilahkan anak untuk ke toilet/WC/kloset pada waktu-waktu tertentu, namun tetap disesuaikan dengan kebutuhan individual anak. 2. Pendidik melatih anak untuk melepas dan mengenakan celana secara mandiri/sesuai tahap perkembangan. 3. Pendidik melatih anak untuk menyiram toilet/WC/kloset. 4. Pendidik mengawasi dan memberikan bantuan jika dibutuhkan. 5. Pendidik memastikan anak mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir setelah BAK dan BAB. 6. Pendidik memastikan anak untuk mengeringkan tangannya setelah cuci tangan. 7. Pendidik mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir sebelum keluar dari kamar mandi sesuai kebutuhan.
57 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MEMBACA BUKU UNTUK ANAK (DARING) NAMA LEMBAGA
TK
KODE DOK.
SOP/PROS-015
UNIT PROGRAM
TK
STANDAR
PROSES
TGL. DISAHKAN
27 JULI 2020
TGL. REVISI
-
1
JUDUL
Kegiatan Membaca Buku Untuk Anak
2
TUJUAN
3
REFERENSI
4
PIHAK-PIHAK TERKAIT
Mengembangkan kemampuan mengamati, menanya, mencobakan untuk mencari tahu Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan yang tertuang dan RPPH Permendiknas no. 146 tahun 2014 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Guru sentra/area/kelompok
5
DOKUMEN
6
PROSEDUR 1. Pendidik menerapkan waktu-waktu rutin untuk membaca, misalnya: pagi hari sebelum jam belajar, sebelum tidur, setelah KERJA SECARA mandi sore atau pada saat-saat transisi/pergantian kegiatan sesuai DARING Lks yang sudah di siapkan pendidik. (menggunakan 2. Pendidik menyediakan/memilih buku dengan ilustrasi yang menarik video menggunakan video call/zoom. call/zoom) 3. Pendidik membacakan buku dengan cara-cara yang ekspresif, kreatif dan interaktif dengan anak (membuat anak berpartisipasi) menggunakan video call/zoom. 4. Pendidik membacakan buku dengan intonasi dan ucapan yang jelas menggunakan video call/zoom. 5. Pendidik menunjukkan cara memperlakukan buku yang benar (misalnya: membuka halaman dengan hati-hati, tidak melipat halaman, mengembalikan ke tempatnya) menggunakan video call/zoom.
RPPH
58 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
NAMA LEMBAGA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEGIATAN CUCI TANGAN TK KODE DOK.
SOP/PROS-003
UNIT PROGRAM
TK
STANDAR
PROSES
TGL. DISAHKAN
27 JULI 2020
TGL. REVISI
-
1
JUDUL
7 Langkah Mencuci Tangan
2
TUJUAN
3
REFERENSI
4
PIHAK-PIHAK TERKAIT
5
DOKUMEN
6
PROSEDUR KERJA
Membiasakan untuk mencuci tangan (2.1) Membiasakan untuk tertib (2.6) Membiasakan untuk bertanggung jawab dengan kebersihan diri (2.1) Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan tubuh (2.12) Permendiknas no. 146 tahun 2014 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Kostelnik J. Marjorie et all (2007). Developmentally Appropriate Curriculum Best Practices in Early Childhood Education (4th ed.). USA: New Jersey. http://paudjateng.xahzgs.com, tanggal 04/11/2015, jam 13.26 Guru kelompok/ wali kelas Catatan Perkembangan Anak 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Basahilah kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu
59 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEGIATAN SIKAT GIGI NAMA LEMBAGA
TK
KODE DOK.
SOP/PROS-004
UNIT PROGRAM
TK
STANDAR
PROSES
TGL. REVISI
-
TGL. DISAHKAN
1
JUDUL
Menyikat Gigi Agar Gigiku Sehat
2
TUJUAN
3
REFERENSI
4
PIHAK-PIHAK TERKAIT
Membiasakan untuk menyikat gigi (2.1) Membiasakan untuk tertib (2.6) Membiasakan untuk bertanggung jawab dengan kebersihan diri (2.1) Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan tubuh (2.12) Permendiknas no. 146 tahun 2014 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Kostelnik J. Marjorie et all (2007). Developmentally Appropriate Curriculum Best Practices in Early Childhood Education (4th ed.). USA: New Jersey. Kementerian Kesehatan RI, Buku kesehatan Peserta Didik. Jakarta Guru kelompok/ Walikelas
5
DOKUMEN
Catatan Perkembangan Anak
6
PROSEDUR KERJA
1. Siapkan sikat gigi dan pasta gigi berfluor 2. Kumur-kumur 3. Sikat semua permukaan gigi, maju mundur, pendek-pendek 8 kali gerakan, rahang atas & bawah 4. Permukaan sikat gigi menghadap langit langit & lidah 5. Sikat permukaan gigi menghadap pipi dan bibir atas & bawah 6. Permukaan yang dipakai mengunyah 7. Kumur 1x saja, fluor masih ada 8. Bersihkan sikat gigi, simpan posisi tegak kepala di atas
60 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYAMBUTAN KEDATANGAN ANAK NAMA LEMBAGA
TK
KODE DOK.
SOP/PROS-002
UNIT PROGRAM
TK
STANDAR
PROSES
TGL. REVISI
-
TGL. DISAHKAN
1
JUDUL
Penyambutan Kedatangan Anak
2
TUJUAN
3
REFERENSI
4
PIHAK-PIHAK TERKAIT
Membangun kenyamanan anak dengan guru dan lingkungan (2.11) Membangun kemampuan berkomunikasi (3.11) Membiasakan berkata dan bersikap sopan dan ramah(2.14) Permendiknas no. 146 tahun 2014 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Guru sentra/area/kelompok
5
DOKUMEN
Buku kehadiran guru, buku kehadiran anak, jadwal piket, catatan perkembangan anak
6
PROSEDUR KERJA
15 menit sebelum anak datang, guru piket sudah siap dan berdiri didepan pintu masuk sekolah senyuman ramah Guru piket menyapa (mengucapkan salam) dan berkomunikasi dengan anak (menanyakan kabar dan perasaan anak hari ini) dengan posisi tubuh sejajar dengan anak. Guru piket menanyakan kepada orang tua/pengantar mengenai kondisi fisik dan perasaan anak termasuk obat yang harus diminum bila diperlukan. Bila anak tidak diantar, guru piket secara langsung menanyakan dan mengecek keadaan anak. Catat seluruh informasi mengenai kondisi anak dan segera ambil tindakan sesuai prosedur Guru piket mempersilahkan anak meletakkan tas di loker, melepas sepatu dan menaruhnya di rak sepatu yang sudah disediakan.
61 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN KEGIATAN BELAJAR DARING NAMA LEMBAGA TK KODE DOK.
SOP/PROS-014
UNIT PROGRAM
TK
STANDAR
PROSES
TGL. DISAHKAN
27 JULI 2020
TGL. REVISI
-
1
JUDUL
Pengelolaan Kegiatan Belajar
2
TUJUAN
3
REFERENSI
4
PIHAK-PIHAK TERKAIT
5
DOKUMEN
6
PROSEDUR 14. Pendidik menyiapkan bahan bermain yang aman, nyaman dan tersedia APE yang mendukung dengan LKS yang sudah di siapkan KERJA DARING oleh pendidik. (menggunakan 15. Pendidik mengawali kegiatan dengan membacakan buku video call/zoom) menggunakan video call/zoom. 16. Pendidik mengajak anak berdiskusi tentang tema hari ini menggunakan video call/zoom. 17. Pendidik membacakan buku atau bercerita dengan menggunakan APE sesuai kebutuhan menggunakan video call/zoom. 18. Pendidik mendorong anak untuk aktif mendiskusikan tema yang sedang dibahas menggunakan video call/zoom. 19. Pendidik menginformasikan kegiatan main hari ini, dan menyampaikan gagasan main menggunakan video call/zoom. 20. Mendiskusikan aturan main. 21. Pendidik memberikan kesempatan pada anak untuk memilih teman main di rumah menggunakan video call/zoom. 22. Anak melakukan kegiatan bermain sesuai minat menggunakan video call/zoom. 23. Pendidik melakukan observasi (pengamatan) dan membuat dokumentasi atau catatan tentang perkembangan anak. 24. Pendidik mengingatkan pada anak sisa waktu bermain. 25. Pendidik mengajak anak untuk membereskan alat menggunakan video call/zoom 26. Pendidik mengajak anak untuk duduk dan menanyakan kembali, pengalaman bermain anak menggunakan video call/zoom. 27. Anak didorong untuk memberikan unjuk kerja, bisa dalam bentuk gambar, tulisan, bercerita menggunakan hasil karyanya atau recalling (menceritakan kembali pengalaman bermainnya) menggunakan video call/zoom/video rekaman.
Menumbuhkan minat anak bermain dan mengembangkan pengalamannya dengan alat yang disediakan Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan yang tertuang dan RPPH Permendiknas no. 146 tahun 2014 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Guru sentra/area/kelompok RPPH
62 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
SOP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SATUAN PENDIDIKAN PADA MASA KENORMALAN BARU Nama Satuan Pendidikan Unit Program Tanggal Disahkan 1. 2.
TK ……………
Kode Dok.
Pendidikan anak usia dini 21 Desember 2020 Judul
Standar
Pengelolaan, Proses dan Sarana Prasarana
Tanggal Revisi SOP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SATUAN PENDIDIKAN PADA MASA KENORMALAN BARU.
Tujuan
3.
SOP/Pengelolaaan-04
Referensi
Mendukung program sekolah Memberikan hak anak memperoleh pendidikan dengan optimal. Menjaga kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan Menjalin kerja sama dengan orang tua dalam mendidik anak
SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa pandemic Covid 19.(edisi 20 November 2020) SE Bupati Sidoarjo No. 421/9041/438.5.1/2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembelajaran Di Satuan Pendidikan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19
4.
5.
Pihak-Pihak Terkait
Kepala TK, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Peserta Didik, Orang Tua/Wali
Dokumen
Buku Tamu, Buku inventaris, jadwal kegiatan dll
6. Prosedur Kerja
SOP Satuan Pendidikan 1. Satuan pendidikan mengatur waktu dan titik tempat penurunan dan penjemputan peserta didik agar tidak terjadi kerumunan berlebihan. 2. Satuan pendidikan menyiapkan tempat cuci tangan dengan sabun dengan jumlah proposional sesuai jumlah warga satuan pendidikan. 3. Satuan pendidikan mengatur dan menjaga agar setiap ruang kelas dan kantor terdapat sirkulasi dan ventilasi.udara 4. Satuan pendidikan menyiapkan dan menggunakan alat pengukur suhu tubuh / thermogun dana tau sejenisnya. 5. Satuan pendidikan menyiapkan cadangan masker, jika terdapat peserta didik atau pendidik tidak membawa masker / masker rusak 6. Satuan pendidikan mengatur tempat duduk peserta didk dan PTK di setiap ruangan dengan jarak minimal 1,5 meter
63 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
7. Satuan pendidikan menjaga kebersihan semua ruangan beserta lingkungan satuan pendidikan. 8. Satuan pendidikan tidak membuka kantin sekolah 9. Satuan pendidikan meniadakan atau menutup tempat bermain atau berkumpul 10. Satuan pendidikan menyiapkan dukungan Unit Kesehatan Sekolah (UKS ) 11. Satuan pendidikan menyiapkan kotak sampah khusus untuk pembuangan masker bekas, dan memusnahkan segera setiap hari 12. Satuan pendidikan membuat pengaturan waktu kehadiran dan jadwal pembelajaran dengan sistem shift dengan durasi jam belajar paling lama 90 menit tanpa istirahat 13. Satuan pendidikan meniadakan kegiatan upacara bendera, olahraga dan ekstrakurikuler SOP Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1. Pendidik dan tenaga kependidikan saat hadir di satuan pendidikan harus dalam keadaan sehat, jika daya tahan tubuh melemah atau sakit, maka harus melakukan tugas di rumah.. 2. Pendidik dan tenaga kependidikan mengikuti SOP memasuki halaman dan lingkungan satuan pendidikan saat masa pandemic covid 19. (selalu memakai masker, cuci tangan pakai sabun saat masuk pintu gerbang, diukur suhu menggunakan termogun, disemprot disinfectan, dengan rute di satuan pendidikan, selalu menjaga jarak dengan semua warga satuan) 3. Pendidik dan tenaga kependidikan sebelum berangkat ke satuan pendidikan, agar kondisi badan stabil diharuskan makan pagi 4. Pendidik dan tenaga kependidikan selalu menggunakan masker yang menutup hidung dan mulut / face shield serta hand sanitizer. 5. Pendidik dan tenaga kependidikan dianjurkan tidak berbagi makanan dan minuman di satuan pendidikan. 6. Pendidik dan tenaga kependidikan menjaga jarak dengan semua orang warga satuan pendidikan. 7. Pendidik dalam melaksanakan tupoksinya selalu menggunakan program, media dan metode yang relefan. SOP Peserta Didik 1. Peserta didik dalam keadaan sehat. Jika daya tahan tubuh lemah atau sakit, tidak diperkenankan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan / tetap mengikuti PJJ. 2. Peserta didik dianjurkan makan pagi sebelum berangkat ke sekolah, agar kondisi badan stabil 3. Peserta didik harus menggunakan masker yang menutup hidung dan mulut / face shield serta hand sanitizer 4. Peserta didik tidak menggunakan jam tangan atau perhiasan 64 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
5. Peserta didik membawa perlengkapan sekolah sendiri dari rumah,, untuk menghindari pinjam meminjam dengan teman 6. Peserta didik masuk ke kelas dengan tetap menjaga jarak 7. Peserta didik mengikuti proses belajar di dalam kelas dengan jaran 1,5 m 8. Peserta didik tidak diperkenankan meminjam peralatan sekolah 9. Setelah proses pembelajaran selesai, peserta didik keluar kelas dengan tetap menjaga jarak dan mencuci tangan kembali dengan sabun di air mengalir 10. Peserta didik lansung menuju titik penjemputan pulang oleh orang tua 11. Peserta didik sesampai di rumah, segera buka sepatu sebelum masuk ke dalam rumah 12. Peserta didk langsumg menyemprotkan disinfektan pada barangbarang yang dibawa ke sekolah 13. Peserta didik tidak menyentuh benda apapun atau menyentuh keluarga lainnya sesampai di rumah, sebelum membersihkan diri 14. Peserta didik segera membuka pakaian sekolah,memasukkan ke tempat cucian dan segera mandi dengan sabun, dan berganti pakaian yang bersih lainnya. 15. Peserta didik segera istirahat agar badan kembali segar dan sehat SOP Orang Tua / Wali 1. Orang tua / wali memastikan putra/putinya berangkat dari rumah menuju ke sekolah dalam keadaan sehat 2. Orang tua/wali dianjurkan berangkat lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan untuk menghindari jam sibuk (macet) 3. Orang tua / wali selalu menggunakan masker/ yang menutup hidung dan mulut dana tau face shield 4. Orang tua menggunakan moda/sarana ttansportasi yang menjamin terlaksananya standar protokok kesehatan, hindari naik kendaraan umum dengan banyak penumpang 5. Orang tua /wali sesampai di satuan pendidikan berhenti pada titik penurunan peserta didik, tidak berkerumun kemudian segera meninggalkan anak-anak tanpa menunggu di sekolah. 6. Orang Tua / Wali menjemput tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan satuan pendidikan di titik penjemputan. 7. Orang tua/wali sesampai di rumah, segera mengajak dan menganjurkan anak segera buka sepatu sebelum masuk ke dalam rumah 8. Orang tua / wali dan anak segera menyemprotkan disinfektan pada barang-barang yang dibawa oleh anak ke sekolah 9. Rang tua / wali menghimbau anak untuk tidak menyentuh benda apapun atau anggota keluarga sesampai di rumah, sebelum membersihkan diri 65 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
10. Orang tua/ wali menganjurkan anak untuk membuka pakaian sekolah dan langsung memasukkan ke tempat cucian 11. Orang tua/ wali mengajak dan menganjurkan anak untuk segera mandi dengan sabun, dan berganti pakaian yang bersih 12. Orang tua mengajak anak beristirahat agar badan kembali segar SOP Tamu Satuan Pendidian 1. Semua tamu satuan pendidkan mengikuti SOP memasuki halaman dan lingkungan satuan pendidikan saat masa pandemic covid 19. (selalu memakai masker, cuci tangan pakai sabun saat masuk pintu gerbang, diukur suhu menggunakan termogun, disemprot disinfectan, dengan rute di satuan pendidikan, selalu menjaga jarak dengan semua warga satuan) 2. Semua tamu harus dalam keadaan sehat. 3. Semua tamu harus melapor kepada penjaga sekolah tentang tujuan dan akan bertemu siapa di satuan pendidikan. 4. Setaip tamu harus mengisi buku tamu satuan pendidikan. 5. Semua tamu harus menjaga sopan santun, norma dan etika saat berada di satuan pendidikan
Sidoarjo…………………………………. Kepala Sekolah
……………………………………………………………..
66 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
CONTOH JADWAL KEGIATAN HARIAN SELAMA MASA BDR GURU BELAJAR
67 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
68 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
69 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
70 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
71 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
72 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
73 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR PROGRAM SEMESTER I TK DARUSSALAM VIRTUAL DAN NON VIRTUAL PEMBELAJARAN DIMASA PANDEMI COVID-19 TAHUN AJARAN 2021/2022 KELOMPOK TK (4-6 TAHUN) KD TEMA SUB TEMA SUB - SUB TEMA ALOKASI KEGIATAN WAKTU MPLS Perkenalan Vidio Perkenalan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah 12 Juli s/d 16 Belajar Dari Rumah Vidio MPLS Masa Ta’arufan Guru dan Murid TK Darussalam Aku Siap Belajar Juli 2021 MPLS Drive Thru Masa Ta’arufan Guru dan Wali Murid TK Online (Pengambilan Peralatan Belajar Anak Selama di Rumah) Nam : 1.1, 1.2, 3.1, 4.1, 3.2, 4.2. Fismot: 2.1, 3.4,4.4,3.5,4.5 Kognitif: 2.2, 2.3, 3.5, 4.5, 3.6, 4.6, 3.7, 4.7, 3.8, 4.8 Sosem: 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 2.11, 2.12, 3.14, 4.14. Bahasa: 2.14, 3,10, 4.10, 3.11, 4.11,3.12, 4.12. Seni: 2.4, 3.15, 4.15
Ourselves Diri Kita Sendiri 3 Minggu
Identitasku (1)
Tubuhku (2)
Kesukaanku (3)
Namaku Jenis kelaminku Tempat tinggalku Usiaku Alamat rumahku Bagian tubuhku Fungsi Bagianbagian tubuh kepala (telinga, hidung, mulut) Praktek cara memakai baju muslim, atau memakai mukenah atau baju takwah Makanan Minuman Mainan (Kesukaanku)
Kegiatan Puncak Tema I (4) Mewarnai gambar anak muslim Membentuk jari tangan dengan pewarna makanan Mengenal benda berdasarkan lima seriasi ukuran melalui kegiatan mengurutkan Membuat mainan dari media pelepah pisang. Membuat wayang orang dengan memberi nama panggilan Membuat mainan dari bahan bekas (sedotan, kertas, dan tissue) Melafalkan bacaan doa sehari-hari dengan artinya Percobaan menghilangkan gambar kuman
Nam : 1.1, 1.2, 3.2, 4.2. Fismot: 2.1, 3.4,4.4,3.5,4.5 Kognitif: 2.2, 2.3, 3.6, 4.6, 3.7, 4.7, 3.8, 4.8 Sosem: 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 3.14, 4.14. Bahasa: 2.14, 3,10, 4.10, 3.11, 4.11,3.12, 4.12. Seni: 2.4, 3.15, 4.15
Lingkungan 4 Minggu
Keluargaku (5)
Rumahku (6)
Sekolahku (7)
Anggota keluarga Nama – nama dari anggota keluarga Profesi anggota keluarga
Manfaat rumah Bagian – bagian rumah Ruangan yang ada dirumah Taman dirumahku Ayo jaga kebersihan rumah Fungsi peralatan rumah Nama sekolahku Alamat sekolahku
19 Juli s/d 23 Juli 2021
Vidio Pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda
26 Juli s/d 30 Juli 2021
Vidio pembelajaran Vidio cara memakai perlengkapan sholat (mukenah, sarung baju takwa) bersama ayah bunda
Vidio pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda membuat jus buah, membuat makanan dan minuman kesukaan 9 Agustus s/d 13 Mewarnai gambar Agustus 2021 anak sholih dan sholihah Membuat topeng dari bentuk jari tangan Kegiatan didampingi oleh ayah bunda 2 Agustus s/d 6 Agustus 2021
16 Agustus s/d 20 Agustus 2021
Vidio pembelajaran Foto Twibbon anak bersama anggota keluarga Membuat pohon keluarga di buku gambar 23 Agustus s/d Vidio 27 Agustus pembelajaran 2021 Kegiatan Birrul Walidain 1. Membantu mama dirumah 2. Menyiram tanaman yang ada dirumah 3. Merapikan tempat tidur 30 Agustus s/d 3 Vidio September 2021 pembelajaran
74 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
Sosial (8)
Ruangan yang ada disekolah Peralatan sekolahku Nama Kepala sekolah dan guru ku Benda-benda yang ada didalam kelasku
6 September s/d 10 September 2021
13 September s/d 17 September 2021
Menyebutkan 4 sehat 5 sempurna Asal mula nasi Cara memasak nasi Aku suka buah dan sayuran Aku bisa membuat susu coklat dan putih Aku mengenal lauk pauk (ikan, telur, tahu, temped an daging, dll)
20 September s/d 24 September 2021
Arti Pakaian Manfaat pakaian Jenis pakaian Cara memakai pakaian dan masker dengan benar Cara membersihkan pakaian
27 September s/d 1 Oktober 2021
Pengertian PHBS Manfaat PHBS Macam-macam PHBS Praktek PHBS
11 Oktober s/d 15 Oktober 2021
18 Oktober s/d 22 Oktober 2021
25 Oktober s/d 29 Oktober 2021
Nama tetangga rumahku Nama teman dilingkungan rumahku
Kegiatan Puncak Tema II (9) Mewarnai gambar rumah Membuat pohon keluarga Membuat percobaan menarik garis dengan benang dan warna pada buku gambar Menarik garis dari gambar peralatan sekolah dengan tulisannya Melafalkan bacaan surat-surat pendek
Nam : 1.1, 1.2, 3.2, 4.2. Fismot: 2.1, 3.4,4.4,3.5,4.5 Kognitif: 2.2, 2.3, 3.6, 4.6, 3.7, 4.7, 3.8, 4.8 Sosem: 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 3.14, 4.14. Bahasa: 2.14, 3,10, 4.10, 3.11, 4.11,3.12, 4.12. Seni: 2.4, 3.15, 4.15
Kebutuhan 4 Minggu
4 sehat 5 sempurna (10)
Pakaian (11)
PHBS dan Keamanan (12)
GURU BELAJAR
Kegiatan Puncak Tema III (13) Kolase gambar baju dengan daun kering Mencoba membuat gelembung dari air dan sabun Mewarnai gambar 4 Sehat 5 Sempurna Stempel gambar topi dengan menggunakan pelepah papaya dengan pewarna makanan Melafalkan bacaan doa sehari – hari dan surat pendek Nam : 1.1, Binatang Binatang Air Ciri-ciri binatang 1.2, 3.2, 4.2. 4 (14) Jenis binatang Air Fismot: 2.1, Minggu (Ikan) Manfaat binatang 3.4,4.4,3.5,4.5 Bahaya binatang Kognitif: Makanan binatang 2.2, 2.3, 3.6, Tempat hidupnya 4.6, 3.7, 4.7, 3.8, 4.8
75 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
Pengenalan lingkungan sekolah di TK Darussalam
Vidio Pembelajaran Menyebutkan nama teman atau tetangga sebelah rumahku Vidio Pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda
Vidio Pembelajaran Vidio pembelajaran anak mengambil dan memilih makanan 4 sehat 5 sempurna
Vidio Pembelajaran Vidio atau foto anak saat membantu ibu mencuci pakaian Vidio anak memakai pakaian dan masker dengan benar Vidio Pembelajaran Praktek PHBS bersama ayah bunda di rumah
Vidio Pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda
Vidio Pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda Aku suka makan ikan bersama ayah bunda
GURU BELAJAR
Sosem: 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 3.14, 4.14. Bahasa: 2.14, 3,10, 4.10, 3.11, 4.11,3.12, 4.12. Seni: 2.4, 3.15, 4.15
Nam : 1.1, 1.2, 3.2, 4.2. Fismot: 2.1, 3.4,4.4,3.5,4.5 Kognitif: 2.2, 2.3, 3.6, 4.6, 3.7, 4.7, 3.8, 4.8 Sosem: 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 3.14, 4.14. Bahasa: 2.14, 3,10, 4.10, 3.11, 4.11,3.12, 4.12. Seni: 2.4, 3.15, 4.15
Tanaman 2 Minggu
Binatang Darat (15) (dengan jumlah kaki)
Binatang bisa terbang (16) (Kupu, Burung, lalat dan nyamuk)
Binatang Peliharaan (17)
Buah dan sayur (18)
Hias dan obat (19)
Kegiatan Puncak Tema IV (20) Mengupas telur Mengupas buah pisang dan jeruk
Cara berkembang biak Ciri-ciri binatang Jenis binatang Air Manfaat binatang Bahaya binatang Makanan binatang Tempat hidupnya Cara berkembang biak Ciri-ciri binatang Jenis binatang Air Manfaat binatang Bahaya binatang Makanan binatang Tempat hidupnya Cara berkembang biak
1 Nopember s/d 5 Nopember 2021
8 Nopember s/d 12 Nopember 2021
Ciri-ciri binatang Jenis binatang Air Manfaat binatang Bahaya binatang Makanan binatang Tempat hidupnya Cara berkembang biak
15 Nopember s/d 19 Nopember 2021
Jenis buah-buahan Manfaat buah Cara mengupas buah Cara membersihkan buah Makan buah kesukaan Membuat sate buah bersama ayah bunda Jenis sayuran Manfaat sayuran Cara memotong sayuran Cara membersihkan sayuran Makan sayuran kesukaan Memasak sayuran bersama ayah bunda Pengertian tanaman hias Manfaat tanaman hias Jenis tanaman hias Cara merawat tanaman hias Pengertian tanaman obat Manfaat tanaman obat Jenis tanaman obat Cara merawat tanaman obat
22 Nopember s/d 26 Nopember 2021
29 Nopember s/d 3 Desember 2021
6 Desember s/d 10 Desember 2021
76 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
Vidio Pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda
Vidio Pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda Mengenal binatang ternak di rumah bersama ayah bunda Vidio Pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda Mengenal binatang ternak di rumah bersama ayah bunda Makan daging ayam dan telor mata sapi Vidio Pembelajaran Vidio makan sayur dan buah bersama ayah bunda
Vidio Pembelajaran Membedakan tanaman hias dan obat-obatan Menyiran dan merawat tanaman hias dan obat Mencoba membuat minuman untuk kebugaran tubuh (kunyit asam dan temu lawak) Vidio Pembelajaran Kegiatan Bersama ayah bunda
GURU BELAJAR Mewarnai gambar ayam Meronce dengan batang kangkung Melafalkan bacaan At Tartil 13 s/d 16 Desember 2021
Pengayaan
17 s/d 21 Desember 2021
Persiapan Penilaian LPPD SMT I
Pengambilan LPPD (Laporan Perkembangan Peserta Didik) /Rapot SMT I
Kegiatan Akhir Semester 22 s/d 23 Desember 2021
Alokasi Waktu Pembelajaran Efektif: 20 Minggu
Sugihwaras, 12 Juli 2021 Kepala TK Zaitun Mulfiyah, S.Pd
77 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR PROGRAM SEMESTER II TK DARUSSALAM VIRTUAL DAN NON VIRTUAL PEMBELAJARAN DIMASA PANDEMI COVID-19 TAHUN AJARAN 2021/2022 KELOMPOK TK (4-6 TAHUN) KD TEMA SUB TEMA SUB-SUB TEMA ALOKASI KEGIATAN WAKTU Nam : 1.1, 3 s/d 7 Januari Air, Api dan Air Pengertian Air Vidio 1.2, 3.2, 4.2. 2022 Udara Pembelajaran Manfaat Air Fismot: 2.1, (3) (1) Membuat Bahaya Air 3.4,4.4,3.5,4.5 Minggu gelembung Jenis-jenis Air Kognitif: dengan air dan Cara menghemat 2.2, 2.3, 3.6, sabun Air 4.6, 3.7, 4.7, Membuat Sumber Air 3.8, 4.8 minuman Sosem: 2.5, kesukaan 2.6, 2.7, 2.8, dengan air 3.14, 4.14. hangat Bahasa: 2.14, 3,10, 10 s/d 14 Januari Api Pengertian Api Vidio 4.10, 3.11, 2022 Pembelajaran Manfaat Api 4.11,3.12, (2) Kreasi Bahaya Api 4.12. Membuat Api Sumber Api Seni: 2.4, Unggun 3.15, 4.15 Dengan Tehnik Hand Print Udara (3)
Pengertian Udara Manfaat Udara Bahaya Udara
17 s/d 19 Januari 2022
Kegiatan Puncak Tema Air, Api dan Udara Membuat awan dari kapan dan paying dari piring kertas kue dan sedotan Membuat kincir angina dari kertas origami
Nam : 1.1, 1.2, 3.2, 4.2. Fismot: 2.1, 3.4,4.4,3.5,4.5 Kognitif: 2.2, 2.3, 3.6, 4.6, 3.7, 4.7, 3.8, 4.8 Sosem: 2.5, 2.6, 2.7, 2.8,
Pekerjaan (3) Minggu
Dokter (4)
Pengertian Dokter Tugas Dokter Peralatan Dokter Tempat tugas Dokter
20 Januari 2022
24 s/d 28 Januari 2022
31 s/d 4 Februari Pengertian 2022 Pedagang Tugas Pedagang 78 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1 Pedagang (5)
Vidio Pembelajaran Membuat balon udara Meniup balon Vidio Pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda Vidio Pembelajaran Menyebutkan jenis peralatan yang dibawa oleh dokter Vidio Pembelajaran
GURU BELAJAR
3.14, 4.14. Bahasa: 2.14, 3,10, 4.10, 3.11, 4.11,3.12, 4.12. Seni: 2.4, 3.15, 4.15
Polisi (6)
Peralatan Pedagang Tempat Bekerja Pedagang
Pengertian Polisi Tugas Polisi Peralatan yang biasa dibawa Polisi Tempat tugas Polisi
Kegiatan Puncak Tema Pekerjaan Membuat mainan pistol polisi dari pelepah pisang Membuat rambu-rambu lalu lintas dari kardus bekas Membuat keranjang pedagang buah dari kertas lipat Nam : 1.1, 1.2, 3.2, 4.2. Fismot: 2.1, 3.4,4.4,3.5,4.5 Kognitif: 2.2, 2.3, 3.6, 4.6, 3.7, 4.7, 3.8, 4.8 Sosem: 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 3.14, 4.14. Bahasa: 2.14, 3,10, 4.10, 3.11, 4.11,3.12, 4.12. Seni: 2.4, 3.15, 4.15
Tanah Airku (3) Minggu
Lambang Negara 7
Bendera Negara 8
Tuguh Pahlawan 9
7 s/d 10 Februari 2022
Menyebutkan berbagai jenis barang yang dijual oleh pedagang
Vidio Pembelajaran Mengenal dan menyebutkan alat-alat yang biasa di bawa oleh polisi
11 Februari 2022
Vidio Pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda Vidio Pembelajaran
Pengertian Pancasila Bunyi Pancasila dan lambangnya jumlah bulu yang ada di tubuh burung garuda yang melambangkan 178-1945 Semboyan dan arti yang ada pada pita kaki burung garuda
14 s/d 18 Februari 2022
Pengertian bendera Warna dan arti bendera Indonesia Dimana bendera merah putih sering dikibarkan? Ayo membuat bendera Indonesia
21 s/d 25 Februari 2022
Vidio Pembelajaran
Vidio Pembelajaran
28 s/d 3 Maret Pengertian Tugu 2022 Pahlawan Tempat apa saja yang ada di tugu pahlawan Apa saja yang ada di musium Tugu 79 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
Pahlawan Kunjungan Ke Tugu Pahlawan Surabaya
Kegiatan Puncak Tema Tanah Airku Menggambar bendera merah putih Kolase bingkai pahlawan dari bahan alam Membuat tuguh pahlawan dari kertas lipat Nam : 1.1, 1.2, 3.2, 4.2. Fismot: 2.1, 3.4,4.4,3.5,4.5 Kognitif: 2.2, 2.3, 3.6, 4.6, 3.7, 4.7, 3.8, 4.8 Sosem: 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 3.14, 4.14. Bahasa: 2.14, 3,10, 4.10, 3.11, 4.11,3.12, 4.12. Seni: 2.4, 3.15, 4.15
Alat Komunikasi (2) Minggu
Hand Phone dan Laptop (10)
Surat, kentongan, Koran, TV, telephone (11)
Rekreasi (3) Minggu
Tempat Rekreasi 12
Kenderaan Rekreasi 13
Vidio Pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda Vidio Pembelajaran
4 Maret 2022
Pengertian HP dan laptop Manfaat HP dan laptop Cara merawat HP dan laptop Cara penggunaannya
7 s/d 11 Maret 2022
Pengertian Manfaat Cara penggunaannya
14 s/d 17 Maret 2022
Vidio Pembelajaran
Vidio Pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda Vidio Pembelajaran
Kegiatan Puncak Tema Alat Komunikasi Membuat hanpphone dari kardus bekas susu atau teh Kolase gambar televisi
Nam : 1.1, 1.2, 3.2, 4.2. Fismot: 2.1, 3.4,4.4,3.5,4.5 Kognitif: 2.2, 2.3, 3.6, 4.6, 3.7, 4.7, 3.8, 4.8 Sosem: 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 3.14, 4.14. Bahasa: 2.14, 3,10, 4.10, 3.11, 4.11,3.12,
Pengertian Rekreasi Mengenal tempat rekreasi Manfaat rekreasi Kegiatan yang dilakukan ditempat rekreasi Pengertian Rekreasi Mengenal kendaraan yang dipakai untuk rekreasi
18 Maret 2022
21 s/d 23 Maret 2022
24 s/d 25April 2022
80 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
Vidio Pembelajaran
4.12. Seni: 2.4, 3.15, 4.15
Peralatan Rekreasi 13
Pengertian Rekreasi Mengenal Peralatan rekreasi
Kegiatan Puncak Tema Rekreasi Membuat kendaraan dari bagian-bagian bentuk geometri bahan dari kertas lipat Kolase topi rekreasi Membuat amplop surat dari kertas lipat Libur Permulaan Ramadhan 14 Kegiatan Pondok Ramadhan 1443 H 15 Nam : 1.1, Alam Macam-macam Terjadinya banjir, 1.2, 3.2, 4.2. Semesta gejala alam gunung meletus Fismot: 2.1, (3) (16) Gempa bumi, tanah 3.4,4.4,3.5,4.5 Minggu longsor Kognitif: Angin puyuh, 2.2, 2.3, 3.6, halilintar/petir 4.6, 3.7, 4.7, Ombak, pelangi 3.8, 4.8 Siang dan malam Sosem: 2.5, Sebab terjadi gejala 2.6, 2.7, 2.8, alam 3.14, 4.14. Pemeliharaan Bahasa: lingkungan supaya 2.14, 3,10, tidak terjadi gejala 4.10, 3.11, alam yang 4.11,3.12, merugikan 4.12. Seni: 2.4, Matahari, bulan, Kegunaan 3.15, 4.15 bintang dan matahari, bulan, bumi bintang dan bumi (17) Pencipta matahari, bintang dan bumi Kapan dapat dilhat bila malam, siang Kehidupan di kota, desa, pesisir dan pegunungan (18)
Keadaan lingkungan di kota, desa, pesisir dan pegunungan Tata cara kehidupan / kebiasaan di kota, desa, pesisir dan pegunungan
GURU BELAJAR 28 s/d 30April 2022
1 April 2021
Vidio Pembelajaran
Vidio Pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda
2 s/d 9 April 2022 11 s/d 21 April 2022 9 s/d 13 Mei 2022
Vidio Pembelajaran
16 s/d 20 Mei 2022
Vidio Pembelajaran
23 s/d 27 Mei 2022
Vidio Pembelajaran
81 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
GURU BELAJAR
Macam-macam mata pencaharian di kota, desa, pesisir dan pegunungan
Puncak Tema Alam Semesta 19 Membuat hiasan Jendela Kelas dan rumah berbentuk Matahari, Bulan dan Bintang (kegiatan 3M : Melipat, Menggunting, dan Menempel)
30 s/d 3 Juni 2022
6 s/d 10 Juni 2022 13 s/d 18 Juni 2022
Kegiatan Akhir Semester (20, 21, 22)
20 s/d 23 Juni 2022
24 s/d 25 Juni 2022
Vidio Pembelajaran Kegiatan bersama ayah bunda Pengayaan Persiapan Penilaian LPPD SMT II Persiapan PENTAS SENI Pelepasan Siswa Kel B Pengambilan LPPD SMT II dan Ijazah
Alokasi Waktu Pembelajaran Efektif: 18 Minggu
Sugihwaras, 12 Juli 2021 Kepala TK Zaitun Mulfiyah, S.Pd
82 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
CONTOH RPPM MODEL SENTRA GURU BELAJAR RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) SEMESTER/BULAN/MINGGU : I (Satu) / Juli 2021/ I (Ke Satu) TEMA / SUB TEMA : Ourselves / Identitasku KELOMPOK : B (5-6 Tahun) Kompetensi Yang Dicapai
KD
NAM (1.1) FISMOT (3.4, 4.4, 3.5, 4.5) KOGNITIF (3.6, 4.6) SOSEM (2.11, 2.12) BAHASA (3.11, 4.11, 3.12, 4.12) SENI (3.15, 4.15)
Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya (1.1) Mengetahui cara hidup sehat (3.4) Menggunakan anggota tubuh untuk mengembangan motoric kasar dan halus Beradtasi secara wajar dengan situasi yang baru (2.11) Mengungkapkan keinginan dengan kalimat sederhana (3.11) Menghubungkan nama benda dengan tulisan sederhana (3.6) Mengenal keaksaraan awal melalui bermain (3.12) Membuat karya seni sesuai dengan kreativitas (3.15)
Materi
Membiasakan mengucapkan kalimat hamdalah Bersyukur atas semua ciptaan Tuhan Menjawab dengan tepat ketika ditanya Mengenal berbagai hasil karya dan aktifitas seni gambar, dan lukis, seni suara, seni musik, karya tangan dan lainnya Mengenali huruf Vokal pada nama benda, menuliskan huruf-huruf dari namanya sendiri Kelompok anak lakilaki dan perempuan Pengenalan diri Mampu menghubungkan benda dengan tulisannya Terampil menggunakan tangan kiri dan kanan dengan kegiatan menggunting
Kegiatan Bermain Sentra Imtaq Bercakap – cakap tentang ciptaan Tuhan Mengucap hamdalah sebagai rasa syukur atas ciptaan tuhan Melafalkan bacaan surat AlFatihah Mewarnai kaligrafi kalimah hamdalah Menulis nama panggilan di buku gambar
Kegiatan Bermain Sentra Balok
Mengenal bentuk lingkaran dari benda yang ada di rumah (permukaan piring, gelas, mangkok, dll) Menggambar bentuk lingaran dari permukaan piring dengan caryon di buku gambar menjadi bentuk kepala badut Mencari jejak sesuai dengan arah dan gambar Menggunting bentuk segi empat untuk melengkapi gambar rumah ega
83 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
Kegiatan Bermain Sentra Seni
Mewarnai bentuk lingkaran dari gambar wajah boneka Membuat mainan sederhana dari bahan bekas Menyanyi lagu “Namaku dan teman-teman” Bersyair Diriku Membuat hiasan pintu dari kertas lipat dengan memberi nama anak
Kegiatan Bermain Sentra Alam Membuat topi dari daun nangka Menghitung kerikil atau biji-bijian Mengenali bentuk biji – bijian dari berbagai macam tanaman (jagung, kacang hijau, beras, kacang merah) Menulis nama dengan arang Membentuk bagianbagian Diriku (kepala, tangan, kaki, badan) dari tanah liat Mengenal warna dari kunyit dan daun jati Mewarnai gambar anak laki –laki dan perempuan dengan bahan alam (kunyit dan daun jati)
Kegiatan Bermain Sentra Bermain Peran Bercerita tentang : Diriku dan usiaku Bercerita tentang kegiatanku Bermain dengan boneka sesuai dengan identitasku Bermain mainan kesukaan di rumah
CONTOH RPPH MODEL SENTRA GURU BELAJAR RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) KELOMPOK : B (5-6 Tahun) Tema SEMESTER/MINGGU/HARI KE :I/I/1 Sub Tema HARI / TANGGAL : Rabu, 21 Juli 2021 Sentra
Materi Ayo Kenali Identitas Kita
Tujuan Pembelajaran
Konsep STEM Yang Dikembangkan 1. Science (Sains) Anak mampu mengucap hamdalah Anak mengenal diri beserta artinya sendiri 2. Technology Anak mengetahui (Teknologi) identitas diri dengan namanya Menggunakan peralatan tulis Anak mengetahui jenis kelamin laki-laki 3. Engineering (Teknik) dan perempuan Cara menulis Anak berani mengenalkan diri Cara mengenalkan dengan menyebutkan identitasnya nama dan alamat 4. Math (Matematika) rumahnya melalui Menghubungkan Vidio nama dengan tulisan Anak mampu dan terbiasa Toilet Training
Kegiatan Bermain
Alat dan Bahan
Indikator Penilaian
BedahTema
III. PIJAKAN SAAT MAIN
IV.
Menulis nama Panggilan Dibuku Gambar Beradaptasi dengan baik Menghubungkan nama dengan tulisan Mengenal Huruf awal dari nama panggilannya PIJAKAN SETELAH MAIN Refleksi, informasi, Doa, salam Toilet Training
84 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
Pemberian Tugas Pemberian Tugas Demontrasi
Pemberian Tugas
Bercerita Tanya Jawab
Platform Virtual VC WAG Video Pembelajaran (Via WAG)
I. PEMBUKAAN SOP Pembiasaan Pagi
Bangun tidur dipagi hari membaca doa bangun tidur Minum Air Putih secukupnya Mandi dan senam pagi bersama ayah bunda Penerapan PHBS (Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, sarapan pagi dengan menu bergizi membaca doa sebelum dan sesudah makan) Ngaji Pagi, melafalkan doa sehari-hari, melafalkan bacaan surat-surat pendek (Sesuai jadwal) II. PIJAKAN SEBELUM MAIN Story telling Review materi
Keterangan /Metode
: Ourselves : Identitasku : Sentra Imtaq
Air putih
Air, sabun, makanan bergizi
Cara cuci tangan Dan Sikap berdoa
At Tartil dan buku panduan Berdoa
Sikap Mengaji dan bacaan doa Sikap Cara Menjawab
Contoh RPPM MODEL KELOMPOK GURU BELAJAR RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) BELAJAR DI RUMAH TK DARUSSALAM SUGIHWARAS SEMESTER/BULAN/MINGGU : II (Dua) / Januari 2021/ III (Tiga) TEMA : Udara (Balon) SUB TEMA : Pengertian Balon KELOMPOK : B (4-6 Tahun)
KD NAM : 3.2, 4.2. FISMOT : 3.4, 4.4, 3.5, 4.5
KOGNITIF : 3.8, 4.8
SOSEM : 3.14, 4.14 BAHASA : 3.12, 4.12 SENI : 3.15, 4.15
KOMPETENSI YANG CAPAI Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia (3.2) Menunjukan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia (4.2) Mengetahui cara hidup sehat (3.4) Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat (4.4) Mengenal anggota tubuh, fungsi dan gerakannya untuk mengembangkan motorikakasar dan halus (3.5) Menggunakan anggota tubuh untuk mengembangkan motoric kasar dan halus (4.5) Mengenal lingkungan alam (hewan, batu, air, udara, dll) (3.8) Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, air, udara, batu, dll) dalam bentuk gambar, bercerita, beryanyi dan gerak tubuh (4.8) Mengenal bebutuhan, keinginan dan minat diri (3.14) Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat (4.14) Mengenal keaksaraan awal melalui bermain (3.12) Menunjukan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya (4.12) Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni (3.15) Menunjukan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media (4.15)
MATERI Memberi dan membalas salam Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan Senang membantu orang tua Mau berbagi dengan sesama Terbiasa dengan hidup bersih Menjaga kebersihan diri untuk hidup sehat Makan makanan bergizi Naik sepeda roda dua Mengenal pengertian udara Meniup balon Menyanyikan balonku ada lima Menghitung jumlah balon dalam buku tugas Mengungkapkan keinginannya sesuai dngan minatnya Menulis kata B A L O N Membuat mainan dengan berbagai media “Bola Tiup” dari kertas dan sedotan Penerapan PHBS
85 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
KEGIATAN BERMAIN Mengucapkan salam dan menjawab salam Berdoa sebelum dan sesudah makan Aku bisa bangun pagi Terbiasa mandi sendiri dengan sabun dan air bersih Mau membantu orang tua baik menyapu mencuci piring atau yang lainnya Suka berbagi dengan sesama yang membutuhkan Aku bisa makan dan sarapan pagi dengan 4 sehat 5 sempurna Olah raga pagi dengan bersepeda roda dua di depan rumah Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir Belajar mengenal udara Merasakan udara dari kipas angin, tiupan nafas dll Mencoba meniup balon Aku bisa Menulis kata B A L O N Membuat mainan Bola Tiup
Contoh RPPH BDR MODEL KELOMPOK GURU BELAJAR RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) BELAJAR DI RUMAH TK DARUSSALAM SUGIHWARAS KELOMPOK : B (5-6 Tahun) Tema : Air, Api dan Udara SEMESTER/MINGGU/HARI KE : II / III / 1 Sub Tema : Pengertian Balon HARI / TANGGAL : Senin, 18 Januari 2021 WAKTU : 30 – 60 Menit
KD
NAM : 3.2, 4.2. FISMOT : 3.4, 4.4, 3.5, 4.5 KOGNITIF : 3.8, 4.8 SOSEM : 3.14, 4.14 BAHASA : 3.12, 4.12 SENI : 3.15, 4.15
Tujuan Pembelajaran
1.
2.
3. 4. 5.
6.
7.
8.
9. 10. 11. 12.
Anak mampu mengucapkan salam dan menjawab salam Anak mampu melafalkan bacaan doa mau makan dan sesudah makan Senang membantu orang tua Mau berbagi dengan sesama Anak terbiasa dengan hidup bersih untuk menjaga kesehatan diri Anak terbiasa dengan sarapan pagi menu bergizi seimbang Anak mampu mengungkapkan keinginan berdasarkan minatnya Senam pagi / menggerakkan anggota badan Anak mengenal pengertian udara Anak bisa meniup balon Anak mampu menulis kata sederhana Mampu membuat kreativitas sederhana 13. Toilet Training
Materi Pembelajaran
Mengenal pengertian balon udara Mengenal udara Mampu melafalkan bacaan doa sebelum dan sesudah makan Bercerita pengalaman anak saat bermian layang-layang, meniup balon dll Mau mengungkapkan keinginan lewat cerita Melakukan kegiatan kreativitas : membuat mainan bola tiup dengan berbagai media Toilet Training
Kegiatan Bermain di Rumah
Bangun tidur dipagi hari membaca doa bangun tidur Minum Air Putih secukupnya Mandi dan senam pagi bersama ayah bunda Penerapan PHBS (Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, sarapan pagi dengan menu bergizi membaca doa sebelum dan sesudah makan) Mengucap salam dan menjawab salam Aku bisa naik sepeda roda dua Bercerita tentang udara Menjawab pertanyaan tentang udara Membuat mainan bola Tiup dengan berbagai media Membantu orang tua dengan kegiatan menyapu atau lainnya Berbagi dengan sesama yang membutuhkan
86 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
Alat dan Bahan
1. Buku panduan dari sekolah 2. Balon 3. Kamar mandi 4. Air kran yang mengalir Sabun dan lap bersih/tissue / handsaintizer 5. Kertas lipat, sedotan
Pendekatan Saintifik
Platform
Anak Mengamati dan merasakan udara, anak diberi kesempatan untuk bertanya tentang udara serta Menalar/mengasosiasi/ Menggali Informasi tentang udara. Menyimpulkan dan Mengomunikasikan dari materi yang disampaikan.
Modul pembelajaran Video Pembelajaran Guru (kirim via WA) grup kelas
Contoh Format Penilaian GURU BELAJAR FORMAT PENILAIAN SISWA Kelompok : B
Hari : Senin, 18 Januari 2021
No
Nama anak
Lingkup Perkembangan/KD
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Rakha Nauval Galang Rizky Rakha Nauval Galang Rizky Rakha Nauval Galang Rizky Rakha Nauval Galang Rizky Rakha Nauval Galang Rizky Rakha Nauval Galang Rizky
NAM : 3.2, 4.2.
FISMOT : 3.4, 4.4, 3.5, 4.5
KOGNITIF : 3.8, 4.8
SOSEM : 3.14, 4.14
BAHASA : 3.12, 4.12
SENI : 3.15, 4.15
Ceklis/Rating Skala 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Penilaian Anekdot
Ananda nauval anak yang rajin, setiap kegiatan selalu tepat waktu dan selesai dengan baik, namun memang anaknya agak terburu-buru setiap melakukan tugasnya dan kurang hati-hati, pada saat membuat bola tiup meniup bolanya terlalu keras dan akhirnya bolanya terjatuh ke tempat minum, dan tidak bisa terpakai lagi karena bola terbuat dari kertas, untungnya tidak nangis dan akhirnya dibuatkan lagi sama mamanya dari kertas tissue.
Capaian Nilai Rekapan
Hasil karya
Hasil karya anak dalam melakukan
C 3 3 3 3
A 3 2 3 3
HK 4 4 4 4
Keterangan
1 Anak tidak mau melakukan kegiatan
2 Anak mau melakukan kegiatan tapi tidak sesuai perintah
Hasil Karya Nauval
Hasil Karya Rizky
87 | M o d u l _ T C L _ T K / P A U D _ K e c a m a t a n _ C a n d i _ S i d o a r j o _ 2 0 2 1
Hasil Karya Rakha
Hasil Karya Galang
3 Anak mau melakukankegiatan sesuai dengan perintah
4 Anak mau melakukan kegiatan dengan hasil yang sempurna / baik
FUFAH S A M I T I S BY
r e h c a e T n o i t a r o b a l Col g n i n r a e L Strategi Praktis dan Inovatif Pemantapan Pedagogik Pemahaman Desain Pembelajaran dan Karakteristik AUD Lembaga Preschool