Story Transcript
VISI GURU PENGGERAK
Penulis modul: Aditya Dharma Ibrena Merry Sella Purba
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PENDIDIKAN PROFESI DAN PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2021
Bahan Ajar Pendidikan Program Guru Penggerak Paket Modul 1: Paradigma dan Visi Guru Penggerak Modul 1.3 “Visi Guru Penggerak” Edisi Kedua
Penulis Modul: Edisi Kesatu (September 2020): •
Aditya Dharma
Edisi Kedua (Februari 2021): •
Aditya Dharma
•
Ibrena Merry Sella Purba
Editor: Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemdikbudristek _____________________________________________________________________________ Hak Cipta © 2021 pada Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dilindungi Undang-undang Diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Lembar Pengesahan Tahapan
Nama
Review
Dr. Rita Dewi Suspalupi, M.Ak.
Verifikasi
Dr. Kasiman, M.T.
Validasi
Dr. Praptono, M.Ed.
Tanda Tangan
Tanggal
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru & Tenaga Kependidikan Guru Penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar
yang
diluncurkan
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
(Kemendikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Untuk mendukung tercapainya tujuan itu, Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) dijalankan dengan menekankan pada kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) yang mencakup komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah. Kompetensi tersebut dituangkan ke dalam tiga paket modul, yaitu paradigma dan visi Guru Penggerak; praktik pembelajaran yang berpihak pada murid; dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah. Selanjutnya, ketiga paket modul tersebut diperinci menjadi 10 bagian, termasuk modul yang Anda baca sekarang. Program pendidikan ini dijalankan selama sembilan (9) bulan yang terdiri dari kelas pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan. Proses pendidikan ini mengedepankan coaching dan on-the-job training, yang artinya selama belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus menerapkan pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian, kepala sekolah dan pengawas menjadi mitra seorang calon guru penggerak dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin.
i
Di dalam proses pelaksanaan PPGP, Calon Guru Penggerak (CGP) akan sering diajak untuk merefleksikan praktik pembelajaran yang sudah dijalankan serta berdiskusi dan berkolaborasi dengan sesama CGP maupun komunitas di sekitarnya. Keseluruhan pengalaman belajar itu diramu dalam siklus MERRDEKA, yang diawali dengan Mulai dari Diri, lalu dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep; Ruang Kolaborasi; Refleksi Terbimbing; Demonstrasi Kontekstual; Elaborasi Pemahaman; Koneksi Antarmateri; dan ditutup dengan Aksi Nyata. Diharapkan model pembelajaran yang berbasis pengalaman seperti ini dapat mewujudkan guru dan murid yang menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan penyelesaian modul ini serta membantu terlaksananya PPGP. Semoga Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang kita lakukan demi pendidikan Indonesia. Amin.
Jakarta, Februari 2021 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Iwan Syahril, Ph.D.
ii
Surat dari Instruktur
“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.” Ki Hajar Dewantara
Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak di Modul 1.3! Dunia mengalami perubahan yang sangat ekstrim saat ini. Perubahannya begitu cepat dan mampu mempengaruhi berbagai sendi kehidupan baik perilaku individu, struktur sosial maupun praktek berorganisasi. Dalam melihat dunia yang berkembang dengan sangat cepat ini, kita perlu belajar melihat dengan jernih apa yang sungguh-
sungguh bermakna buat kita sekarang dan di masa depan. Derasnya rutinitas dunia membuat kita lupa akan makna. Kita jarang menilik kembali makna hidup kita dan harapan kita. Padahal, harapan itu bagaikan bahan bakar untuk tetap berputarnya dunia seorang manusia. Manusia yang berpengharapan akan memiliki peluang untuk mencapai lebih banyak ketimbang mereka yang tidak berpengharapan. Murid yang memiliki pengharapan tinggi dapat mengonseptualisasikan tujuan mereka dengan jelas, sedangkan murid yang memiliki pengharapan rendah lebih ragu-ragu dan tidak jelas akan tujuan mereka. Murid dengan pengharapan tinggi menentukan tujuan mereka berdasarkan kinerja mereka sebelumnya. Mereka memasang target belajar dan standar kinerja yang sedikit lebih tinggi dari apa yang dapat mereka capai, karena mereka dapat menyelaraskan diri dengan tujuan mereka sendiri dan mengendalikan bagaimana mereka akan mencapainya. Murid iii
seperti itu termotivasi secara intrinsik dan berkinerja baik secara akademis (Snyder et.al., 2002, p.824). Murid yang bertumbuh. Dari kenyataan empirik tersebut, kemudian muncullah pertanyaan mengenai bagaimana kita sebagai guru dapat mendesain lingkungan belajar yang memungkinkan tumbuhnya murid yang memiliki kemandirian dan motivasi intrinsik yang tinggi? Maka atas pertanyaan itulah, guru perlu terus berlatih meningkatkan kapasitas dirinya dalam memvisualisasikan harapan, menggandeng sesama dan mentransformasikannya menjadi harapan bersama. Dari sana, baru kemudian dilanjutkan dengan segala upaya gotong-royong yang diperlukan demi pencapaian harapan bersama tersebut. Harapan kita adalah visi kita. Visi kita sekarang adalah masa depan murid kita. Masa depan murid kita adalah masa depan bangsa kita, Indonesia. Pada Modul 1.3 ini, Anda sekalian diajak untuk menelusuri visi mendasar dari pendidikan, betapa pentingnya pendidik memiliki visi, dan mengembangkan visi untuk mewujudkan keberpihakan pada murid-murid di daerah Anda sehingga mereka bertumbuh dengan maksimal. Selamat belajar!
Salam, Instruktur.
iv
Daftar Isi Hlm. Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru & Tenaga Kependidikan ...................................... i Surat dari Instruktur .......................................................................................................................... iii Daftar Isi.................................................................................................................................................... v Daftar Gambar .......................................................................................................................................vi Glosarium .............................................................................................................................................. vii Capaian yang Diharapkan .................................................................................................................. 1 Ringkasan Alur Belajar MERRDEKA .............................................................................................. 2 Pembelajaran 1 - Mulai Dari Diri .................................................................................................... 5 Pembelajaran 2 – Eksplorasi Konsep ............................................................................................ 9 Pembelajaran 3 – Ruang Kolaborasi ........................................................................................... 18 Pembelajaran 4 – Refleksi Terbimbing ..................................................................................... 22 Pembelajaran 5 – Demonstrasi Kontekstual ........................................................................... 24 Pembelajaran 6 – Elaborasi Pemahaman ................................................................................. 31 Pembelajaran 7 – Koneksi Antar Materi ................................................................................... 33 Pembelajaran 8 – Aksi Nyata ......................................................................................................... 35 Surat Penutup ...................................................................................................................................... 37 Daftar Pustaka ..................................................................................................................................... 38
v
Daftar Gambar Gambar 1. Illustrasi ................................................................................................................................................ 5
vi
Glosarium CGP
Calon Guru Penggerak
Inkuiri Apresiatif
Sebuah paradigma sekaligus model manajemen perubahan yang memegang prinsip psikologi positif dan pendidikan positif, dan pendekatan berbasis kekuatan.
B-A-G-J-A
Model manajemen perubahan yang merupakan akronim dari Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi sebagai terjemahan bebas yang diadaptasi dari model 5D sebagai bagian dari inkuiri apresiatif (Define, Discover, Dream, Design, Deliver)
utas
Terjemahan kata thread yang digunakan menjelaskan tempat menuliskan respon dalam forum diskusi virtual dalam jaringan (online)
tautan
Terjemahan kata link yang jika di-klik akan mengarahkan pembaca ke alamat tujuan atau situs dalam jaringan (online)
rubrik
alat penilaian otentik yang dapat sekaligus difungsikan sebagai pemandu untuk menggambarkan kualitas tagihan yang diharapkan
vii
Capaian yang Diharapkan Capaian Umum Modul 1.3 Secara umum, profil kompetensi yang ingin dicapai dari modul ini adalah Calon Guru Penggerak mampu: 1. mengembangkan visi yang lebih jelas mengenai murid yang memiliki Profil Pelajar Pancasila dan pentingnya memetakan kekuatan yang dimiliki CGP demi mewujudkan visi pendidik yang berpihak pada murid. 2. memetakan dan mengimplementasikan strategi pengelolaan perubahan melalui kekuatan yang dimiliki dari dalam diri dan luar diri untuk mewujudkan visi pendidik yang berpihak pada murid.
Capaian Khusus Modul 1.3 Secara khusus, modul ini diharapkan dapat membantu Calon Guru Penggerak untuk dapat: 1. merumuskan visinya mengenai lingkungan belajar yang berpihak pada murid. 2. mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki CGP dalam mendukung penumbuhan potensi murid. 3. membuat rencana manajemen perubahan (menggunakan paradigma dan model inkuiri apresiatif) di tempat di mana mereka berkarya. 4. menjalankan rencana manajemen perubahan (menggunakan paradigma dan model inkuiri apresiatif) di tempat di mana mereka berkarya.
1
Ringkasan Alur Belajar MERRDEKA Mulai dari diri (1 JP) ● CGP menyampaikan pendapatnya mengapa guru perlu memiliki visi. ● CGP diajak untuk berkreasi merumuskan visi pribadi mengenai murid yang mereka impikan. Eksplorasi konsep (3 JP) Eksplorasi konsep mandiri (1 JP) ● CGP menyimak bacaan “Visi: Mengelola Perubahan yang Positif” kemudian mengkorelasikan visi yang telah mereka susun di pembelajaran sebelumnya dengan paradigma inkuiri apresiatif dalam penumbuhan murid di sekolah. ● CGP menyimak video model inkuiri apresiatif BAGJA (5D). ● CGP melakukan refleksi mengenai pengalaman nyata mewujudkan mimpi pribadi berdasarkan kekuatan. Eksplorasi konsep bersama lewat forum diskusi (2 JP) ● Berbagi tanggapan tentang visi sekolah impian pada pembelajaran sebelumnya dan paradigma inkuiri apresiatif dalam menumbuhkan murid. ● Berbagi kesimpulan mengenai materi inkuiri apresiatif. Ruang Kolaborasi (4 JP) ● Berkolaborasi membuat format untuk pemetaan kekuatan dan potensi dari dalam diri dan luar diri di lingkungan sekolah. ● Mengisi format pemetaan kekuatan serta kontribusi kekuatan tersebut bagi penumbuhan murid di sekolah.
2
Refleksi Terbimbing (1 JP) ● Melakukan refleksi mengenai ciri murid yang diimpikan dan cara pencapaian visi mengenai murid berdasarkan pendekatan inkuiri apresiatif. ● Melakukan refleksi individu 4P (peristiwa, perasaan, pembelajaran, perubahan) mengenai proses pembelajaran yang telah dilalui dan mendiskusikannya bersama dengan fasilitator. Demonstrasi Kontekstual (2 JP) ● Berlatih membuat prakarsa perubahan menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif pada kasus yang ditentukan: “Strategi Pengenalan Kekuatan dan Potensi Murid”. ● Berlatih melakukan umpan balik secara terstruktur terhadap pekerjaan rekan CGP lain dalam membuat prakarsa perubahan pada kasus yang diberikan. Elaborasi Pemahaman (2 JP) ● Melakukan refleksi secara mandiri dalam menghubungkan maksud Profil Pelajar Pancasila pada anak dengan penumbuhan murid dan paradigma inkuiri apresiatif. ● CGP mendiskusikan pemahaman yang dimiliki mengenai kodrat anak, penumbuhan murid melalui visi pribadi, serta paradigm inkuiri apresiatif bersama rekan CGP lain dan Instruktur. Koneksi Antar Materi (1 JP) ● Menentukan 5 langkah perubahan yang akan CGP lakukan berdasarkan materi pembelajaran yang telah diterima dan dipahami.
3
● Membuat rencana manajemen perubahan sederhana berdasarkan visi pribadi yang telah dicanangkan untuk menumbuhkan murid dengan menerapkan paradigma dan model inkuiri apresiatif. Aksi Nyata (1 JP) ● Eksekusi rencana manajemen perubahan dengan menerapkan paradigma inkuiri apresiatif dan membuat dokumentasi pribadi untuk proses pendampingan individu oleh Pengajar Praktik.
4
Pembelajaran 1 - Mulai Dari Diri Durasi: 1 JP Moda: Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu merumuskan visi pribadi mengenai murid dan bagaimana sekolah yang berpihak pada murid di masa depan. Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak! Dalam Pembelajaran 1 ini kita akan menggali pemahaman kita atas visi. Ingatkah Bapak/Ibu CGP, pada masa kecil, kita pernah ditanya mengenai cita-cita. Pertanyaan yang sering diajukan adalah, “Mau jadi apa jika sudah besar?”. Pada masa itu, sebagian besar dari kita dapat menjawab dengan percaya diri. Kita menjawab dengan bersemangat tentang profesi yang ingin kita geluti di masa depan. Padahal, kita belum tahu apakah hal itu dapat dicapai atau tidak. Seperti itulah visi. Visi itu bagaikan membayangkan sebuah lukisan lengkap pada kanvas yang masih kosong. Visi juga dapat diibaratkan sebagai bintang penunjuk arah yang memandu penjelajah untuk mencapai tujuannya. Visi adalah sesuatu yang belum terjadi saat ini, namun kita yakini akan terwujud di masa depan.
Gambar 1. Illustrasi
5
Refleksi Mandiri 1.1
Saat ini kita akan mencoba membayangkan tanggung jawab kita sebagai seorang guru, terlebih dengan peran sebagai guru penggerak. Kita memiliki peran untuk dapat mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen
sekolah,
dan
memimpin
pengembangan
sekolah.
Peran
ini
memunculkan harapan bahwa ada hal besar yang kita harap dapat kita capai di masa depan nanti. Hal besar yang kita harapkan di masa depan inilah yang kita sebut sebagai visi. Untuk membantu Bapak/Ibu memahaminya, ada beberapa pertanyaan yang perlu kita ajukan pada diri sendiri mengenai visi ini. 1. Apa arti penting visi bagi Anda sebagai seorang guru? 2. Visi seperti apa yang Anda miliki sebagai guru?
Ketika membayangkan tentang visi kita sebagai seorang guru, apakah ada di antara Bapak/Ibu yang melibatkan murid di dalam visi tersebut? Mari kita mengingat lagi bahwa sebagai seorang guru, mendidik bukan sekedar pekerjaan administrasi. Target pekerjaan kita bukan sebuah dokumen kertas saja. Mendidik juga tidak hanya berbicara tentang waktu sekarang. Sasaran pekerjaan kita adalah seorang manusia. Target pekerjaan kita adalah pertumbuhan seorang manusia. Sedangkan, hasil pekerjaan kita baru akan terlihat saat manusia ini berkarya di masa depan nanti. Oleh karena itu, memiliki visi tentang pertumbuhan murid menjadi hal yang sangat penting bagi seorang guru. Murid seperti apa yang Bapak/Ibu harapkan terwujud pada mereka di masa depan. Visi mengenai murid inilah yang nantinya menjadi bintang penunjuk arah bagi guru dalam menentukan strategi pengajaran. 6
Untuk membantu Anda dalam memaknai bagaimana pentingnya visi tentang murid kita, mari kita membuat “lukisan”. Lukisan ini bertemakan “Imajiku tentang Muridku di Masa Depan”. Buatlah satu gambar mengenai murid seperti apa yang Bapak/Ibu dambakan. Dalam gambar itu, sertakan juga lingkungan pembelajaran yang sesuai untuk murid seperti apa yang Bapak/Ibu cita-citakan. Gambarkan situasi murid, peran guru, juga suasana sekolah sesuai dengan cita-cita Bapak/Ibu. Ketika membuat gambar ini, Anda dapat melihat kembali ilustrasi yang telah dibuat dalam tahap Demonstrasi Kontekstual di modul 1.2. Bebaskan diri untuk ‘melukis’ masa depan sekolah menurut Anda.
Refleksi Mandiri 1.2 Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah membuat “lukisan”? Lukisan mengenai mimpi tentang murid dan lingkungan pembelajaran di masa depan ini mendatangkan perasaan bahagia dalam diri sebagai guru. Lukisan yang Bapak/Ibu buat sesungguhnya adalah visi yang menggambarkan seperti apa layanan dan lingkungan pembelajaran di masa depan yang akan kita berikan pada murid kita. Ketika kita menggambar visi, maka akan muncul keyakinan dalam diri untuk mewujudkannya. Akhirnya, kita terpacu untuk melakukan peningkatan kualitas diri serta menguatkan kolaborasi di lingkungan sekolah sehingga terjadi upaya perbaikan dan perubahan yang berkesinambungan.
7
Anda telah memiliki lukisan masa depan mengenai murid dan kelas/sekolah Anda. Saat ini, mari merangkai mimpi tersebut dalam bentuk kata-kata yang jelas sebagai sebuah visi. Kalimat rumpang dalam paragraf berikut ini adalah panduan untuk menuliskan visi yang telah Anda gambar. Ini akan membantu Anda dalam menyingkap visi apa yang sebetulnya telah dan perlu terus diyakini demi kebaikan murid-murid. Silahkan lengkapi kalimat rumpang ini sehingga tersusun sebuah paragraf utuh yang dapat menggambarkan visi tentang sekolah yang Anda impikan. Sebuah sekolah yang mewujudkan keberpihakan pada murid! Saya memimpikan murid-murid yang ……………………………………. …….……………………………………………………………………………….. Saya percaya bahwa murid adalah ………………………….…………… …….……………………………………………………………………………….. Di sekolah, saya mengutamakan ………………………………..…..….... …….……………………………………………………………………………….. Murid di sekolah saya sadar betul bahwa …………………………..…… …….……………………………………………………………………………….. Saya dan guru lain di sekolah saya yakin untuk ……………....………. …….……………………………………………………………………………….. Saya dan guru lain di sekolah saya paham bahwa ……………..……. …….………………………………………………………………………………..
8
Pembelajaran 2 – Eksplorasi Konsep Durasi: 3 JP Moda: Belajar Mandiri dan Forum Diskusi Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. CGP memahami pentingnya melakukan manajemen perubahan dengan pola pikir positif melalui pendekatan inkuiri apresiatif. 2. CGP mampu menghubungkan visinya dengan pendekatan inkuiri apresiatif dalam membantu pertumbuhan murid di masa depan.
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, selamat datang di pembelajaran kedua! Kali ini, kita akan mengeksplorasi mengapa lingkungan belajar yang bermakna dan berpihak pada murid itu harus ditumbuhkan. Bapak/Ibu CGP telah membuat lukisan mimpi dan narasi visi mengenai murid dan lingkungan belajar di masa depan yang sesuai murid yang Bapak/Ibu impikan. Nah, kali ini kita akan membahas lanjutan mengenai visi, bagaimana mewujudkannya dengan sebuah pendekatan perubahan. Mari menyimak bacaan berikut ini. a) Kegiatan eksplorasi konsep mandiri VISI: MENGELOLA PERUBAHAN YANG POSITIF Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak sekalian, Menjadikan sekolah sebagai rumah yang aman, nyaman dan bermakna bagi murid sepertinya sudah menjadi hal yang umum diinginkan semua pihak. Mungkin saja, sebagian dari Bapak/Ibu juga menuliskan mimpi itu pada gambaran visinya. Namun, dalam prakteknya, kalimat tersebut bukan kalimat yang mudah untuk diwujudkan. Perlu perubahan yang mendasar dan upaya yang konsisten. Inilah salah satu tujuan visi, yaitu untuk mencapai perubahan yang lebih baik dari kondisi saat ini. Visi membantu kita untuk melihat kondisi saat ini sebagai garis “start” dan membayangkan garis “finish” seperti apa yang ingin dicapai. Ini bagaikan seorang pelari yang perlu mengetahui garis “start” dan garis “finish” bahkan sebelum ia benar-benar berlari melintasi jalur lari tersebut. Menurut Evans (2001), untuk memastikan bahwa perubahan terjadi secara 9
mendasar dalam operasional sekolah, maka para pemimpin sekolah hendaknya mulai dengan memahami dan mendorong perubahan budaya sekolah. Budaya sekolah berarti merujuk pada kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilakukan di sekolah. Kebiasaan ini dapat berupa sikap, perbuatan, dan segala bentuk kegiatan yang dilakukan warga sekolah. Walaupun sulit, reformasi budaya sekolah bukanlah hal yang tidak mungkin. Untuk melakukannya diperlukan orang-orang yang bersedia untuk terus berinovasi dan terbuka terhadap perubahan zaman. Untuk mewujudkan hal ini seorang pemimpin membutuhkan partisipasi dari semua warga sekolah. Perubahan yang positif dan konstruktif di sekolah biasanya membutuhkan waktu dan bersifat bertahap. Oleh karena itu, sebagai pemimpin, Bapak/Ibu CGP hendaknya terus berlatih mengelola diri sendiri sambil terus berupaya menggerakkan orang lain yang berada di dalam pengaruh Anda untuk menjalani proses perubahan ini bersama-sama. Hal ini perlu dilakukan dengan niatan belajar yang tulus demi mewujudkan visi sekolah impian. Untuk dapat mewujudkan visi sekolah impian dan melakukan proses perubahan, maka perlu sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. Jika diibaratkan seperti seorang pelari yang memiliki tujuan mencapai garis “finish”, maka ia butuh peralatan yang mendukung selama berlatih seperti alat olahraga. Dalam pembelajaran kali ini, kita akan mengeksplorasi paradigma yang disebut Inkuiri Apresiatif (IA). IA dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Konsep IA ini pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider (Noble & McGrath, 2016). Kita akan memakai pendekatan IA sebagai ‘alat olahraga’ untuk kita berlari mencapai garis “finish” kita yaitu visi yang kita impikan. Dalam sebuah video di Youtube, Cooperrider, yang adalah tokoh yang mengembangkan IA, menyatakan bahwa pendekatan IA dapat membantu membebaskan potensi inovatif dan kreativitas, serta menyatukan orang dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh proses manajemen perubahan yang biasa. Manajemen perubahan yang biasa dilakukan lebih menitikberatkan pada masalah apa yang terjadi dan apa yang salah dari proses tersebut untuk diperbaiki. Hal ini berbeda dengan IA yang berusaha fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap anggota dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi. IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan aset organisasi. Dengan demikian, dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan. Menurut Cooperrider, saat ini kita hidup pada zaman yang membutuhkan mata 10
yang dapat melihat dan mengungkap hal yang benar dan baik. Mata yang mampu membukakan kemungkinan perbaikan dan memberikan apresiasi atas hal yang sudah berjalan baik. Bila organisasi lebih banyak membangun sisi positif yang dimilikinya, maka kekuatan sumber daya manusia dalam organisasi tersebut dipastikan akan meningkat dan kemudian organisasi akan berkembang secara berkelanjutan. Dalam video di Youtube tersebut, Cooperider juga menceritakan bahwa pendapatnya ini sejalan dengan pendapat Peter Drucker, seorang Begawan dalam dunia kepemimpinan dan manajemen. Menurut Drucker, kepemimpinan dan manajemen adalah keabadian. Oleh sebab itu, seorang pemimpin bertugas menyelaraskan kekuatan yang dimiliki organisasi. Caranya adalah dengan mengupayakan agar kelemahan suatu sistem dalam organisasi tidak menjadi penghalang, karena semua aspek dalam organisasi fokus pada penyelarasan kekuatan. Di sekolah, pendekatan IA dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. Nantinya, kelemahan, kekurangan, dan ketiadaan menjadi tidak relevan lagi. Berpijak dari hal positif yang telah ada, sekolah kemudian menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah impian dan visi setiap warga sekolah. Perubahan yang positif di sekolah tidak akan terjadi jika pertanyaan yang diajukan mengenai kondisi sekolah saat ini diawali dengan permasalahan yang terjadi atau mencari aktor sekolah yang melakukan kesalahan. Pertanyaan yang sering diajukan adalah, “Mengapa capaian hasil belajar siswa rendah?”, “Apa yang membuat rencana kegiatan sekolah tidak berjalan lancar?”, dan sebagainya. Motivasi untuk melakukan perubahan tentu akan berangsur menurun jika diskusi diarahkan pada permasalahan. Suasana psikologis yang terbangun tentu akan berbeda jika pertanyaan diawali dengan pertanyaan positif seperti ini : ● Hal-hal baik apa yang pernah dicapai murid di kelas? ● Apa pelajaran menarik yang dapat dipetik dari setiap guru di kelas? ● Bagaimana mengembangkan praktik baik setiap guru untuk dipertahankan sebagai budaya sekolah? Dalam modul 1.3 ini, kita mempelajari IA lebih dalam sebagai salah satu model manajemen perubahan di lingkungan pembelajaran, baik itu di kelas maupun sekolah. Kita akan mencoba menerapkannya melalui tahapan dalam IA yang di dalam bahasa Indonesia disebut dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi). Silakan simak dan pelajari videonya terlebih dahulu melalui tautan berikut ini [tautan video BAGJA pusdatin].
11
Inilah langkah-langkah yang perlu Anda ikuti dalam menerapkan perubahan sesuai dengan visi yang Anda telah impikan berdasarkan tahapan BAGJA. Tahap pertama, Buat Pertanyaan Utama. Di tahap ini, Anda merumuskan pertanyaan sebagai penentu arah penelusuran terkait perubahan yang diinginkan atau diimpikan. Tahap kedua, Ambil Pelajaran. Pada tahapan ini, Anda mengumpulkan berbagai pengalaman positif yang telah dicapai di kelas maupun sekolah serta pelajaran apa yang dapat diambil dari hal-hal positif tersebut. Tahap ketiga, Gali Mimpi. Pada tahapan ini, Anda dapat menyusun narasi tentang kondisi ideal apa yang diimpikan dan diharapkan terjadi di lingkungan pembelajaran. Disinilah visi benar-benar dirumuskan dengan jelas. Tahap ketiga, Jabarkan Rencana. Di tahapan ini, Anda dapat merumuskan rencana tindakan tentang hal-hal penting apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi. Tahapan terakhir, Atur Eksekusi. Di bagian ini, Anda memutuskan langkah-langkah yang akan diambil, siapa yang akan Anda ajak dan pasti mau untuk terlibat, bagaimana strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi perlahan-lahan. Semoga semua yang telah Anda pelajari memperkaya “persenjataan” Anda dalam meniti langkah-langkah kecil hingga terwujudnya visi Anda mengenai murid yang telah Anda jabarkan di Pembelajaran 1. Pada awal penerapannya, mungkin Anda akan merasakan kejanggalan atau meragukan keberhasilannya. Namun, kami mengajak Anda untuk mencobanya dan menikmati kurva belajarnya. Kurva belajar
12
yang Anda akan alami mirip seperti seekor anak burung yang belajar terbang. Pada saat pertama kali terbang, jalur terbang anak burung tidak akan langsung ke atas, tapi akan ke bawah dahulu kemudian meliuk ke atas sebagaimana terlihat pada gambar berikut.
Dengan merujuk pada kurva belajar ini, maka marilah terus percaya bahwa pendekatan positif akan membuahkan hasil yang lebih luar biasa. Ini adalah kebiasaan baru.
Contoh Sederhana Menerapkan Inkuiri Apresiatif (Model BAGJA)
PRAKARSA PERUBAHAN
TAHAPAN
B-uat pertanyaan (Define) • Membuat pertanyaan utama yang akan menentukan arah investigasi kekuatan/potensi/ peluang; • Menggalang atau membangun
Mendapatkan lingkar pinggang ideal
Pertanyaan
• Berapa lingkar pinggang yang ideal bagi perempuan tinggi 162 cm? • Apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan lingkar pinggang ideal dengan cara yang sehat?
13
Daftar tindakan/riset/penyelidikan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan jawaban Mencari informasi di buku/jurnal Kesehatan Berkonsultasi ke dokter gizi melalui aplikasi daring
koalisi tim perubahan
A-mbil pelajaran (Discover) • Menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali kekuatan/potensi/ peluang lewat investigasi; • Menentukan bagaimana cara kita menggali fakta, memperoleh data, diskusi kelompok kecil/besar, survei individu, multi unsur
G-ali mimpi (Dream) • Menyusun deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud; • Mengalokasikan kesempatan untuk berproses bersama, multi unsur (kapan, di mana, siapa saja).
J-abarkan rencana (Design) • Mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan
• Siapakah orang yang pernah berhasil mendapatkan lingkar pinggang yang ideal? • Bagaimana dia mengatur menu dan pola makanannya? • Aktivitas apa saja yang dia lakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan? • Situasi apa saja yang selama ini telah mendukung usaha mencapai lingkar pinggang ideal? • Keterampilan apa yang sudah saya kuasai untuk mendukung usaha mencapai lingkar pinggang ideal?
Mencari profil orang atau tokoh terkenal yang sudah pernah berhasil Mencari tahu dan mencatat bagaimana dia mengatur makanan dan kegiatannya
• Apakah kebiasaankebiasaan baru yang saya bayangkan akan lakukan ketika lingkar pinggang ideal sudah tercapai? • Bagaimana perasaan saya dengan memiliki lingkar pinggang ideal? • Apa saja hal-hal baru yang bisa kulakukan setelah memiliki lingkar pinggang ideal? • Apa hal-hal yang mendukung / sumberdaya yang kita bayangkan akan tersedia untuk mempertahankan lingkar pinggang ideal?
Membuat gambar diri dengan lingkar pinggang yang sudah ideal Memajangnya di kamar dan mengingatnya selama saya melakukan usaha-usaha selanjutnya.
• Berapa lama target untuk mencapai lingkar pinggang ideal? • Apa tindakan-tindakan yang bisa mendukung usaha mencapai lingkar pinggang ideal?
Membuat capaian yang realistis untuk setiap minggunya Membuat catatan besar target yang akan dicapai per minggu dan
14
untuk menjalankan langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera,dan langkah berani/terobosan yang akan memudahkan keseluruhan pencapaian; • Menyusun definisi kesuksesan pencapaian
• Bagaimana mengukur kemajuan dan melanjutkan langkah? • Bagaimana cara untuk saling menyemangati usaha bersama mencapai lingkar pinggang ideal? • Apa langkah paling sederhana/ langkah pertama yang bisa dilakukan?
memajangnya di kaca lemari Memasang pengingat di gawai untuk jam olahraga dan untuk pengingat pola makan yangs sehat Meminta pasangan untuk mengingatkan pola makan dan olahraga
A-tur eksekusi (Deliver)
• Siapa saja yang akan saya libatkan dalam mewujudkan rencana ini? Berperan sebagai apa saja? • Kapan usaha mencapai lingkar pinggang ideal akan mulai dilakukan? • Siapa yang bisa mengarahkan dan memantau jenis dan pola makanan yang saya konsumsi? • Bagaimana pencatatan kemajuan latihan untuk mencapai lingkar pinggang ideal? • Siapa yang akan menampung curhatan tentang kesulitankesulitan melakukan usaha mencapai lingkar pinggang ideal?
Mengajak teman sekantor yang memiliki keinginan yang sama Bergabung grup pesepeda ke kantor, Melakukan joging setiap pagi keliling komplek perumahan, Puasa Senin dan Kamis
Menentukan siapa yang berperan/ dilibatkan dalam pengambilan keputusan; • Mendesain jalur komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal: SOP, knowledge management, monev/refleksi) •
Refleksi Mandiri 2.1 Berdasarkan penjelasan mengenai Inkuiri Apresiatif dan video BAGJA sebelumnya, mari Bapak/Ibu CGP refleksikan kepada pengalaman pribadi. Pertanyaan utama untuk refleksi kali ini adalah: “Pernahkah Anda bermimpi tinggi dan memulai mewujudkannya dari kekuatan pribadi yang Anda miliki?”. Pengalaman pribadi tersebut mungkin terjadi bertahun-tahun yang lalu. Pengalaman tersebut bisa saja 15
terjadi di masa bersekolah dahulu. Sesederhana bermimpi mendapatkan prestasi yang bagus pada mata pelajaran yang disukai saat bersekolah dulu. Refleksikan pengalaman tersebut dan unggahlah di media sosial Anda sebagai pengingat pribadi tentang pencapaian mimpi. Ceritakan kekuatan apa yang Anda miliki dan strategi apa yang Anda lakukan sehingga mimpi tersebut dapat tercapai. Pengalaman ini akan menjadi pengingat bagi Anda dalam mencapai visi Anda mengenai murid yang telah dijabarkan di Pembelajaran 1. b) Kegiatan eksplorasi konsep bersama Forum Diskusi Asinkron 2.2 Usai menyimak bacaan Inkuiri Apresiatif dan video BAGJA di atas, Anda akan berdiskusi secara asinkron melalui forum. Dalam forum tersebut, buatlah sebuah kesimpulan sepanjang 200-400 kata dengan menggunakan pertanyaan pemandu berikut: ● Apa saja yang menurut Anda menjadi informasi utama dalam bacaan dan video tersebut? ● Informasi apa yang paling dapat membantu Anda dalam peran sebagai guru penggerak kelak?
Setelah selesai memberikan kesimpulan tertulis di atas, Anda akan masuk ke dalam forum diskusi. Forum ini dimaksudkan untuk memberikan Anda kesempatan
16
mendiskusikan gagasan, pemikiran dan pertanyaan-pertanyaan yang Anda miliki bersama Fasilitator. Sebelum masuk dalam forum diskusi, mohon memperhatikan hal ini: 1. Diskusi ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman bersama mengenai inkuiri apresiatif sebagai model manajemen perubahan demi mewujudkan keberpihakan pada murid. 2. Peserta forum diskusi diharapkan dapat bersikap terbuka terhadap pendapat dan menunjukkan sikap saling menghargai. 3. Fasilitator akan menjadi moderator diskusi yang akan memandu sesi berbagi dan memastikan semua CGP mendapat kesempatan menyampaikan opininya. 4. Fasilitator juga akan memberikan gambaran umum, berbagi visi, dan menguatkan pemahaman di akhir sesi. Forum diskusi di LMS ini akan dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: 1) Bagian Pertama: Berbagi visi murid impian (dari Pembelajaran 1) 2) Bagian Kedua: Berbagi tugas kesimpulan tentang inkuiri apresiatif.
17
Pembelajaran 3 – Ruang Kolaborasi Durasi: 4 JP Moda: Penugasan kelompok Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat mengidentifikasi kekuatan dari dalam diri dan luar diri yang dapat mendukung terwujudnya visi pribadi untuk menumbuhkan murid di masa depan.
Pemetaan Kekuatan “Tugas kepemimpinan adalah menciptakan keselarasan kekuatan, dengan cara membuat kelemahan suatu sistem menjadi tidak relevan.” Peter F. Drucker Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak pada sesi pembelajaran ketiga! Mari kita mengingat kembali visi yang telah dilukiskan dan dirumuskan mengenai murid Anda di masa depan di Pembelajaran 1. Untuk mencapai visi ini, tentu Anda tidak dapat berjalan sendiri. Pada pembelajaran sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa perubahan dapat terjadi dengan adanya keterlibatan dari berbagai aktor di dalam lingkungan tersebut. Begitu pun pada mimpi yang telah Anda lukiskan, terdapat aktor-aktor lain yang juga turut berperan. Berdasarkan pendekatan inkuiri apresiatif, ini adalah aset atau sumber kekuatan yang dapat Anda manfaatkan untuk menggapai mimpi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk membuat pemetaan kekuatan. Pemetaan kekuatan ini dilakukan untuk mengetahui siapa yang dapat ikut berperan mendukung Anda dan bentuk dukungan seperti apa yang bisa dimanfaatkan. Pemetaan kekuatan ini tidak dimaksudkan agar Anda bergantung pada banyaknya aktor di lingkungan Anda untuk mewujudkan mimpi pribadi Anda mengenai murid. 18
Pada saat membuat pemetaan kekuatan, aktor penting pertama yang perlu dipertimbangkan adalah Anda dan murid Anda. Bayangkanlah diri Anda sebagai aktor kunci dan aset pertama yang Anda miliki dalam mewujudkan mimpi. Kemudian, bayangkanlah juga murid Anda sebagai aset utama dan harta yang Anda miliki karena Anda sedang bermimpi tentang mereka.
Hari Pertama: Forum Diskusi 3.1 Kali ini Anda akan dibagi dalam kelompok kolaborasi yang akan berdiskusi secara langsung dalam pembelajaran sinkronus. Anda dan anggota kelompok akan ditantang bersama-sama untuk membuat pemetaan kekuatan. Pemetaan ini dibuat dalam bentuk kategorisasi atau pengelompokan aset yang kelompok Anda miliki. Aset ini dapat berupa tempat, benda, orang, komunitas, lembaga atau yang lainnya. Di dalam format tersebut, kategori pertama yang perlu dicantumkan adalah diri Anda sendiri dan murid Anda sebagai aset pertama dan utama. Kemudian, tentukan kategorisasi yang lain. Bersama anggota kelompok, temukan kekuatan apa saja yang dimiliki setiap kelompok aset (kategori) secara spesifik. Setelah pengelompokan (kategorisasi) tersebut dilakukan, kemudian jabarkan peran dan manfaat penting apa yang dimiliki sebagai sumber kekuatan. Diskusi ini dilakukan secara langsung (sinkronus) dengan panduan dari fasilitator.
Tugas Individu 3.2 Setelah format dipresentasikan dan disepakati, masing-masing anggota kelompok kemudian melanjutkan mengisi format tersebut dengan menyebutkan secara spesifik nama orang, benda, tempat, komunitas, lembaga, dan lainnya yang dapat Anda andalkan sebagai aset di sekolah Anda. Tuliskan secara spesifik kekuatan apa yang dimiliki oleh masing-masing aset tersebut. Tentu saja yang pertama kali perlu anda rincikan adalah kekuatan apa yang Anda dan murid Anda miliki sebagai aset
19
utama dalam mencapai mimpi Anda. Unggahlah dokumen Anda dalam bentuk JPG ke dalam LMS. Kemudian, Anda diminta untuk melihat pekerjaan rekan CGP lain dan wajib memberikan komentar atau saran secara terstruktur kepada minimal 3 pekerjaan CGP dari kelompok lain. Perhatikan bahwa Anda tidak dapat lanjut ke tahap berikutnya sebelum memberikan komentar tertulis di LMS.
Hari Kedua: Forum Diskusi 3.3 Pada hari berikutnya, Anda akan mendiskusikan hasil pemetaan ini melalui pembelajaran sinkronus bersama CGP lain serta memberikan umpan balik atas pekerjaan CGP lain yang telah dilihat melalui gallery walk dalam LMS. Diskusi ini dilakukan secara sinkronus melalui LMS.
Dukungan sistem manajemen belajar ● Alokasi penyerahan tagihan digital individu berupa gallery walk yang dapat dilihat oleh CGP lain dari kelompok yang berbeda. Mereka akan membaca dan memberikan umpan balik positif dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan reflektif (mungkin berbentuk utas forum diskusi yang dapat direspon oleh CGP lain, dan dapat upload lampiran dokumen). ● Mengatur sedemikian rupa sehingga setiap CGP dapat memberikan respon tulisan pada pekerjaan minimal 3 orang CGP lainnya. CGP tidak dapat lanjut ke tahapan berikutnya jika tidak memberikan komentar pada pekerjaan minimal 3 orang CGP lainnya.
20
Rubrik penilaian Ruang Kolaborasi Modul 1.3 “Pemetaan Kekuatan untuk Mewujudkan Visi” Komponen Penilaian Kategorisasi aktor/aset pendukung (30%)
1 CGP hanya menuliskan diri sendiri dan murid sebagai kategori aktor/aset pendukung dalam mewujudkan visi CGP mengenai murid di masa depan.
2 CGP menuliskan satu (1) kategori aktor/aset pendukung selain diri sendiri dan murid untuk mewujudkan visi CGP mengenai murid di masa depan.
Penjabaran peran dan manfaat tiap kategori aktor/aset pendukung (30%)
CGP tidak menjabarkan peran dan manfaat dari masing-masing kategori aktor/aset pendukung dalam upaya mewujudkan visi.
Tugas Individu: Rincian isi dan kekuatan tiap kategori aktor/aset pendukung di sekolah (25%)
CGP hanya mengisi format yang sudah disusun bersama kelompok dengan detail nama dari setiap kategori aktor/aset pendukung. Namun, peran, manfaat dan kekuatan dari setiap kategori di sekolah tidak dijabarkan. CGP mengumpulkan tugas 2 hari atau lebih dari batas waktu pengumpulan tugas. Batas waktu pengumpulan tugas adalah 2 hari setelah RK H2 pkl. 23:59 waktu sistem.
CGP menjabarkan peran dan manfaat dari masing-masing kategori aktor/aset pendukung dalam upaya mewujudkan visi namun kurang spesifik. Semua peran dan manfaat tertulis dalam bentuk jargon ataupun konsep yang umum, misalnya menyukseskan visi, memberi dukungan moral, dll. CGP mengisi format yang sudah disusun bersama kelompok dengan detail nama dari setiap kategori aktor/aset pendukung. Namun, ada salah satu dari peran, manfaat dan kekuatan yang tidak dijabarkan.
Ketepatan waktu pengumpulan tugas (15%)
CGP mengumpulkan tugas 1 hari setelah batas waktu pengumpulan tugas. Batas waktu pengumpulan tugas adalah 2 hari setelah RK H2 pkl. 23:59 waktu sistem.
21
3 CGP menuliskan 2-3 kategori aktor/aset pendukung selain diri sendiri dan murid untuk mewujudkan visi CGP mengenai murid di masa depan. CGP menjabarkan peran dan manfaat dari masing-masing kategori aktor/aset pendukung dalam upaya mewujudkan visi namun kurang spesifik. Sebagian peran dan manfaat masih dituliskan dalam bentuk jargon ataupun konsep yang umum
4 CGP menuliskan lebih dari 3 kategori aktor/aset pendukung untuk mewujudkan visi CGP mengenai murid di masa depan (selain diri sendiri dan murid). CGP menjabarkan secara spesifik peran dan manfaat dari masing-masing kategori aktor/aset pendukung dalam upaya mewujudkan visi. Seluruh peran dan manfaat disusun dengan diksi yang menunjukkan tindakan konkret.
CGP mengisi format yang sudah disusun bersama kelompok dengan nama, peran, manfaat dan kekuatan dari setiap kategori aktor/aset pendukung namun tidak terperinci.
CGP mengisi format yang sudah disusun bersama kelompok dengan detail nama, peran, manfaat dan kekuatan dari setiap kategori aktor/aset pendukung secara terperinci.
CGP mengumpulkan tugas pada batas waktu pengumpulan tugas. Batas waktu pengumpulan tugas adalah 2 hari setelah RK H2 pkl. 23:59 waktu sistem.
CGP mengumpulkan tugas sebelum batas waktu pengumpulan tugas. Batas waktu pengumpulan tugas adalah 2 hari setelah RK H2 pkl. 23:59 waktu sistem.
Pembelajaran 4 – Refleksi Terbimbing Durasi: 1 JP Moda: Asinkron Tujuan Pembelajaran Khusus 1. CGP dapat merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilalui. 2. CGP dapat mengambil pembelajaran dari proses kolaborasi dan hasil pekerjaannya sendiri.
Selamat Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, kita telah berada di tengah Modul 1.3. Banyak hal telah coba dipelajari melalui 3 pembelajaran sebelumnya. Mari kita membuat refleksi individu 4P (rubrik di bagian akhir pembelajaran ini) atas proses kolaborasi yang telah kelompok Anda lalui di Pembelajaran 3 dalam menyelesaikan tugas pembuatan pemetaan kekuatan dari setiap aset yang dimiliki. Gunakan poin-poin panduan (4P) berikut untuk menyusun refleksi Anda: ● Peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi dalam diskusi? ● Perasaan apa yang muncul saat proses pembelajaran? ● Pembelajaran apa saja yang diperoleh melalui peta kekuatan? ● Jika saya ingin membuat perubahan dengan konsep inkuiri apresiatif: Apa saja yang perlu saya pelajari lebih lanjut? Apa saja strategi yang dilakukan untuk melaksanakan perubahan?
Berikut ini terdapat rubrik yang dapat Anda gunakan sebagai panduan untuk menjawab pertanyaan di atas. Refleksi ini merupakan tugas dengan penilaian pribadi (self-assessment) namun tetap perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh.
22
Setelah Anda melakukan refleksi, unggahlah hasil refleksi tersebut ke dalam LMS dan diskusikan bersama fasilitator.
23
Pembelajaran 5 – Demonstrasi Kontekstual Durasi: 2 JP Moda: Penugasan mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus 1. CGP berlatih menerapkan Inkuiri Apresiatif untuk mengidentifikasi potensi murid dan membuat strategi untuk menumbuhkannya. 2. CGP berlatih memberikan umpan balik secara terstruktur terhadap pekerjaan CGP lainnya.
Menerapkan Inkuiri Apresiatif Pada Kasus Yang Ditentukan
Selamat datang kembali di sesi pembelajaran ke-5! Pada bagian ini, Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak akan ditantang untuk menjalankan model manajemen perubahan Inkuiri Apresiatif BAGJA secara nyata. Sebagai latihan, Anda diminta untuk menjalankan tahapan BAGJA untuk menghasilkan sebuah rekomendasi perubahan. Sebagai tambahan, Anda juga dapat menyimak terlebih dahulu paparan Jon Townsin seorang Psikolog Organisasi yang menjelaskan inkuiri apresiatif dalam videonya (tautan: http://youtu.be/apqKi_m6Ejs) sebagai filosofi dan proses untuk memanfaatkan kekuatan dan pengalaman semua orang yang berada dalam suatu sistem untuk mewujudkan yang diinginkan. Menurut Townsin, inkuiri apresiatif dapat menyuntikkan energi, harapan dan optimisme ketika kebutuhan untuk perubahan telah teridentifikasi. Kali ini, sebagai latihan, kita tentukan kebutuhan perubahan tersebut. Tugas Individu 5.1 Merekomendasikan “Strategi Pengenalan Kekuatan dan Potensi Murid”. Sebagai pendidik, merupakan hal yang lumrah terjadi ketika perhatian kita lebih 24
banyak tertuju pada murid yang secara akademik berprestasi atau malah lebih memfokuskan perhatian pada murid ‘bermasalah’ atau murid yang mengalami kesulitan untuk dididik. Namun, seringkali kita lupa bahwa mayoritas murid yang kita miliki adalah murid-murid yang tampak biasa saja. Murid-murid ini memiliki kemungkinan untuk kita abaikan karena tidak ada hal menonjol yang mereka miliki. Namun, perlu ada perubahan dalam memandang mereka dan mendidik mereka. Ingat kembali tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, bahwa pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”. Pedoman ini adalah Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan menjadi pegangan untuk para pendidik di ruang belajar yang lebih kecil. Profil ini tidak hanya dimiliki oleh murid berprestasi secara akademik atau murid yang menonjol dalam bakat lainnya, profil pelajar Pancasila ini diharapkan dimiliki oleh seluruh murid Anda di dalam kelas. Oleh karena itu, pada Tugas Individu kali ini, Bapak/Ibu diminta membuat rancangan tindakan perubahan berdasarkan tahapan B-A-G-J-A untuk mulai mengubah arah didikan dengan lebih adil dan berpihak pada murid, khususnya pada murid yang selama ini jarang diperhatikan. Temukan potensi dan kekuatan yang mereka miliki serta temukan juga hal baru apa yang dapat Anda lakukan untuk menggali potensi mereka. Fokuskan diri Anda untuk menjalankan B-A-G-J-A tahap demi tahap. Susunlah pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengungkap hal paling menyenangkan, positif atau menarik apa yang Anda temukan saat berinteraksi dengan murid yang tampak biasa ini. Bukalah ruang dialog bersama murid-murid ini untuk menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai di tiap tahapan B-A-G-J-A Anda. Model B-A-G-JA merupakan praktik membawakan proses perubahan berbasis kekuatan. Untuk memperjelas gambaran tugas yang harus Anda kerjakan, pada kesempatan 25
ini kita akan ambil contoh di tahapan Buat pertanyaan utama (inisial B dalam BA-G-J-A). Tahapan ini adalah tahap menemukan apa yang ingin Anda selidiki menjadi bentuk pertanyaan. Misalnya: Kita akan menyelidiki apa saja yang potensi yang murid-murid biasa ini tunjukkan ketika belajar. Oleh karena itu, pertanyaan utama penyelidikannya antara lain adalah: ●
Hal baik apa yang dapat Anda temukan dari murid rata-rata ini dalam kegiatan belajar?
●
Hal menarik apa yang dapat Anda pelajari dari respon, aktivitas, dan hasil belajar yang murid rata-rata ini?
Jalankan setiap tahapan dan pertanyaan dalam model B-A-G-J-A secara lengkap. Pada pembelajaran sebelumnya, Anda telah membuat pemetaan kekuatan. Nah, Anda dapat memanfaatkan informasi dalam daftar tersebut. Kemudian susunlah dengan sungguh-sungguh sebuah rencana rekomendasi seolah-olah Anda akan segera melaksanakannya. Berikut ini hanyalah contoh tabel untuk mengumpulkan pertanyaan utama dan kegiatan apa saja yang ada di setiap tahapan B-A-G-J-A sebagai dasar pertimbangan Anda ketika merumuskan rekomendasi untuk mengenali serta menumbuhkan potensi murid-murid tersebut.
26
PRAKARSA PERUBAHAN TAHAPAN
Strategi Pengenalan Kekuatan dan Potensi Murid
Pertanyaan
Daftar tindakan/riset/penyelidikan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan jawaban
B-uat pertanyaan (Define) A-mbil pelajaran (Discover) G-ali mimpi (Dream) J-abarkan rencana (Design) A-tur eksekusi (Deliver)
Forum Diskusi 5.2 Setelah Anda membuat rekomendasi perubahan berdasarkan tahapan B-AG-J-A, maka proses berikutnya adalah Anda diminta untuk mengunggah Tugas Individu 5.1 ini pada LMS dalam bentuk forum. Forum diskusi kali ini merupakan kesempatan bagi Bapak/Ibu CGP dalam berlatih untuk saling memberikan masukan secara sistematis dan terstruktur. Hal ini penting dilakukan dalam rangka mengevaluasi proses pembelajaran pribadi berdasarkan pengamatan rekan lain. Masukan yang diberikan dari rekan lain
akan membantu kita untuk
mengembangkan diri lebih baik lagi sebagai guru penggerak. Aktivitas ini disebut juga umpan balik.
27
Umpan Balik: Peran Dan Dampaknya Bagi Proses Belajar Umpan balik adalah informasi yang diberikan oleh seseorang mengenai aspek kinerja atau pemahaman orang lain. Hal ini biasanya terjadi seusai pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan atau untuk mengembangkan sikap tertentu (Hattie & Timperley, 2007). Hattie & Timperley (2007) menyimpulkan bahwa umpan balik yang efektif akan: ● membahas tujuan dari tugas yang diberikan ● mengarahkan perhatian pada elemen positif dari proses kerja ● memberikan informasi tentang seberapa baik tugas telah dilakukan dan seberapa efektif tugas telah dikerjakan ● menyertakan kritik yang membangun melalui saran-saran yang dapat memprovokasi peningkatan kualitas unjuk kerja ● mengacu pada perbaikan kinerja ● mendorong perbaikan proses belajar yang diperlukan untuk memahami dan menyelesaikan tugas ● mencakup unsur penilaian diri sebagai bagian dari proses untuk mendorong kemandirian dan tanggung jawab ● menginspirasi bagaimana penyelesaian tugas dapat direncanakan, dimonitor dan dikelola dengan strategi/pendekatan tertentu (AITSL, n.d., p.8).
Setelah memahami konsep mengenai umpan balik, saat ini kita akan belajar mempraktekkannya. Anda diminta untuk memberikan umpan balik yang efektif terhadap pekerjaan CGP lain mengenai rekomendasi perubahan berdasarkan tahapan B-A-G-J-A. Dalam memberikan umpan balik, perhatikan hal-hal yang dibahas dalam tulisan di atas tadi. Tuliskan umpan balik Anda pada utas jawaban pada forum diskusi, sesuai utas milik rekan yang ditugaskan kepada Anda. Pastikan Anda fokus pada apa yang berhasil dilakukan dengan baik oleh rekan CGP lain dan berikan pertanyaan reflektif yang dapat memantik ide mereka untuk 28
meningkatkan kualitas pekerjaan pada Tugas Individu ini. Umpan balik Anda juga dapat mengacu pada rubrik berikut. Rubrik ini digunakan sebagai panduan untuk membuat dan menilai tugas yang telah Anda dan rekan CGP lainnya buat pada Tugas Individu. Umpan balik harus memenuhi komponen yang ada di rubrik.
Rencana meliputi halhal berikut:
4
3
2
1
Tujuan khusus
Tujuan khusus yang dibuat memperjelas tujuan utama rekomendasi perubahan dan selaras dengan konteks dimana rencana akan dieksekusi
Tujuan khusus yang dibuat memperjelas tujuan utama rekomendasi perubahan meskipun pertimbangan yang dibuat belum selaras dengan konteks dimana rencana akan dieksekusi
Tujuan khusus yang dibuat memperjelas tujuan utama rekomendasi perubahan
Tujuan khusus belum memperjelas tujuan utama rekomendasi perubahan
Pertanyaan dalam tiap tahapan BAGJA
Pertanyaan yang dibuat selaras dengan pertanyaan utama yang dipilih dan secara jelas memandu menentukan apa aksi tindak lanjutnya
Pertanyaan yang dibuat belum selaras dengan pertanyaan utama yang dipilih namun dapat memandu menentukan apa aksi tindak lanjutnya
Pertanyaan yang dibuat selaras dengan pertanyaan utama yang dipilih namun belum dapat memandu menentukan apa aksi tindak lanjutnya
Pertanyaan yang dibuat tidak selaras dengan pertanyaan utama yang dipilih
29
Pemetaan Kekuatan
Terdapat rincian identifikasi kekuatan yang dimiliki oleh setiap murid serta strategi untuk meningkatkan kekuatan dan potensi tersebut
Terdapat rincian identifikasi kekuatan yang dimiliki pada beberapa murid saja serta strategi untuk meningkatkan kekuatan dan potensi tersebut
Terdapat rincian identifikasi kekuatan yang dimiliki pada beberapa murid saja namun belum disertai strategi peningkatan kekuatan dan potensi
Tidak terdapat rincian identifikasi kekuatan yang dimiliki pada murid di kelas
Peran murid
Ada rencana yang jelas dan rinci untuk menempatkan murid sebagai kontributor, pemeran utama, dan target perubahan dalam rencana perubahan
Ada rencana untuk menempatkan murid sebagai kontributor perubahan namun belum dijadikan pemeran utama dan target utama perubahan
Ada rencana untuk menempatkan murid sebagai kontributor perubahan meskipun rencana perubahan belum jelas
Tidak ada rencana untuk menempatkan murid sebagai kontributor utama perubahan
30
Pembelajaran 6 – Elaborasi Pemahaman Durasi: 2 JP Moda: Mandiri dan forum diskusi Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat menghubungkan visi CGP dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara serta pendekatan inkuiri apresiatif.
Kebutuhan Perubahan di Sekolah Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak sekalian, berikut ini adalah materi belajar mandiri yang akan menjadi bahan pertimbangan awal dalam mengelaborasi pemahaman Anda mengenai bagaimana guru penggerak dapat berkontribusi dalam mewujudkan murid dengan Profil Pelajar Pancasila di sekolah. Refleksi Mandiri 6.1 Bapak/Ibu CGP tentu mengingat materi pada Modul 1.2 mengenai Profil Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Karakter tersebut adalah 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Profil ini diharapkan juga menjadi cita-cita Bapak/Ibu yang tertuang dalam visi pribadi mengenai murid dan sekolah di masa depan. Kali ini, Bapak/Ibu diminta untuk merefleksikan pemahaman dari materi pembelajaran dan melakukan elaborasi pemahaman dengan beberapa pertanyaan pemandu berikut: ● Apa yang Anda pahami tentang paradigma inkuiri apresiatif (IA)? ● Apa yang Anda pahami mengenai peran sebagai pendidik dalam mewujudkan murid dengan Profil Pelajar Pancasila di sekolah Anda? 31
● Sebagai seorang guru yang mendidik, apa yang harus Anda lakukan berdasarkan konsep IA dan Profil Pelajar Pancasila dalam memahami murid yang Anda ajar? ● Jika masih terdapat hal-hal yang belum Anda pahami, silakan mengajukan pertanyaan untuk dibahas dalam forum diskusi bersama Instruktur.
Forum Diskusi 6.2
Setelah melakukan refleksi secara mandiri, Anda akan diminta untuk berdiskusi langsung bersama CGP lain dan Instruktur melalui pembelajaran sinkronus. Anda dan kelompok diminta untuk membahas tentang pemahaman yang dimiliki masingmasing terkait materi yang telah dipelajari dan saling memberikan umpan balik, mulai dari profil pelajar Pancasila serta kaitannya dengan paradigm IA. Mintalah Instruktur dan rekan CGP lain untuk memberikan contoh pengalaman pribadi dan best practice yang dapat menginspirasi Anda dalam mempraktekkan materi ini di sekolah Anda.
32
Pembelajaran 7 – Koneksi Antar Materi Durasi: 1JP Moda: Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. CGP dapat mengaitkan materi-materi yang telah dipelajari dan materi lain yang relevan ke dalam rencana manajemen perubahan yang menerapkan paradigma dan model inkuiri apresiatif. 2. CGP dapat menunjukkan penggalian seluruh kekuatan dan potensi dari dalam dan luar diri pada rencana manajemen perubahannya.
Mengaitkan Semuanya Dalam Rencana Inkuiri Apresiatif
Selamat Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak sekalian, ini adalah tahapan terakhir sebelum tahapan eksekusi. Sebagai CGP, Anda ditantang untuk membuat rencana perubahan nyata untuk mewujudkan visi pribadi Anda mengenai murid. Anda perlu mempertimbangkan semua materi dan tugas sepanjang Modul 1.3 ini menggunakan model manajemen perubahan Inkuiri Apresiatif. Anda juga ditantang untuk menunjukkan koneksi dengan materi lain yang relevan di luar modul ini.
Refleksi Mandiri 7.1 Setelah melihat keterkaitan berbagai materi, Anda tentu memiliki perspektif yang lebih luas yang dapat memperkaya Anda dalam membuat perubahan di lingkungan Anda berkarya. Pada tahapan pembelajaran setelah ini, Anda diminta untuk melakukan sebuah tindakan sebagai implementasi dari pemahaman yang sudah didapat. Oleh karena itu, sebelum melakukan tindakan, rumuskanlah kembali visi yang telah Anda rancang di awal pembelajaran Modul ini. Kaitkan kembali dengan materi yang telah Anda pelajari sebelumnya baik di Modul 1.3 ini maupun di modul sebelumnya (Modul 1.1 mengenai Filosofi Pendidikan dan Modul 1.2 mengenai Nilai dan Peran Guru Penggerak). 33
Rumuskan dengan penuh keyakinan, visi sekolah impian Anda di masa depan dalam 1 kalimat yang singkat, padat, dan jelas.
Anda telah menentukan visi dengan sangat yakin. Keputusan akan visi ini harus Anda jalankan berdasarkan proses perencanaan Inkuiri Apresiatif menggunakan tahapan B-A-G-J-A. Proyeksikan implementasi rencana Anda sampai pada dampak nyata yang akan diperoleh murid Anda atas perubahan yang Anda lakukan tersebut. Pastikan kembali, bahwa ini bukan sekedar untuk menyelesaikan tugas pendidikan sebagai CGP, namun ini Anda lakukan untuk menumbuhkan murid-murid di sekolah/kelas Anda. Oleh karena itu, pertimbangkanlah bagaimana Anda memastikan kontribusi suara dan pandangan murid Anda dalam pembuatan rencana implementasi Anda.
Tugas Individu 7.2 Setelah memutuskan visi pribadi yang ingin Anda capai mengenai murid dan sekolah Anda di masa depan, maka buatlah rancangan mengenai strategi perubahan yang akan Anda lakukan berdasarkan pendekatan IA dengan tahapan B-A-G-J-A. Ingat kembali latihan yang telah Anda lakukan pada studi kasus di Pembelajaran 5 : Demonstrasi Kontekstual. Kemudian, unggahlah rancangan perubahan tersebut di LMS.
34
Pembelajaran 8 – Aksi Nyata Durasi: 1 JP Moda: Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu menjalankan rencana manajemen perubahan yang telah dibuat.
Eksekusi Rencana Inkuiri Apresiatif
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, Ki Hajar Dewantara dalam majalah “Keloearga” tahun 1937 menyatakan sebuah frasa “peralatan pendidikan”. Beliau menjelaskan, peralatan pendidikan merupakan cara-cara mendidik yang beragam bentuknya. Namun, beliau membaginya menjadi 6 cara utama sebagai berikut: 1. memberi contoh 2. pembiasaan 3. pengajaran 4. perintah, paksaan dan hukuman 5. laku 6. pengalaman lahir dan batin
Beliau menyatakan bahwa alat-alat itu tidak perlu dipergunakan semua. Beliau pun menyampaikan bahwa ada yang tidak sepakat terutama dengan penggunaan cara nomor 4. Beliau pun menyatakan penggunaan cara-cara tersebut harus dihubungkan dengan jenjang usia dan perkembangan murid yang merupakan kodrat mereka. Dari pernyataan Ki Hajar Dewantara tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa prakarsa yang Anda telah buat dalam bentuk rencana manajemen perubahan 35
berdasarkan pendekatan IA, dimaksudkan untuk menumbuhkan murid yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Kemudian, tindakan untuk mewujudkan pertumbuhan murid ini perlu diejawantahkan dalam cara mendidik yang beragam dan disesuaikan dengan kondisi murid maupun situasi di sekolah Anda. Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERRDEKA, kali ini Bapak/Ibu akan mendapat kesempatan untuk menjalankan rancangan yang sudah dibuat pada tahap Koneksi Antarmateri. Ingatlah bahwa penerapan Aksi Nyata ini bukan semata penugasan modul Program Pendidikan Guru Penggerak, melainkan sebuah praktik dalam pengembangan profesi berkelanjutan. Selamat menjalankan Aksi Nyata, buatlah dokumentasi untuk Anda pribadi mengenai proses yang terjadi. Utamakan dokumentasi tersebut pada tahapantahapan yang Anda anggap penting. Dokumentasi dapat berupa foto atau video. Kemudian, setiap minggunya, buatlah jurnal cerita singkat dimana Anda dapat menceritakan pengalaman berkesan yang Anda peroleh selama menjalankan aksi nyata. Jurnal ini dapat berupa cerita 1 paragraf tentang 1 hal menarik yang Anda temukan dalam proses Aksi Nyata. Selain menjadi catatan pengembangan profesi Anda, jurnal singkat ini akan membantu Anda saat hendak menulis artikel refleksi di akhir paket modul dan melakukan pendampingan individu bersama Pengajar Praktik.
36
Surat Penutup Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak. Selamat! Anda telah menyelesaikan Modul 1.3 ini. Terimakasih atas semangat dan upaya Anda yang maksimal dalam menyelesaikan semua tantangan yang diberikan. Semoga segala proses yang Anda jalani dalam Modul 1.3 ini dapat membawa manfaat bagi mimpi Anda pada murid-murid Anda di masa depan kelak. Anda tetap harus memperhatikan bahwa sama dengan Modul 1.2, status penyelesaian Modul 1.3 juga sangat bergantung pada bagaimana Anda menyelesaikan Pembelajaran 8 Aksi Nyata masing-masing. Semoga modul ini berhasil membuat Anda memberanikan diri untuk bermimpi dan terlebih penting lagi mewujudkan mimpi untuk menyediakan lingkungan belajar terbaik bagi bertumbuhnya murid-murid Anda secara maksimal. Selamat menemukan, menumbuhkan dan menguatkan jati diri Anda sebagai Guru Penggerak. Salam belajar!
37
Daftar Pustaka AITSL. (n.d.). Spotlight: Reframing feedback to improve teaching and learning. Australian Institute for Teaching and School Leadership. Retrieve from https://bit.ly/3dQnMsg Evans, R. (2001). The human side of school change: Reform, resistance, and the reallife problems of innovation. San Francisco: Jossey-Bass. Hattie, J. & H. Timperley. (2007). The power of feedback. Review of educational research
77
(1),
p.81-112.
Retrieved
form
http://www.columbia.edu/~mvp19/ETF/Feedback.pdf Noble, T. & H. McGrath. (2016). The PROSPER school pathways for student wellbeing: Policy and practices. SpringerBriefs in well-being and quality of life research. Springer, Australia. Snyder, C.R., H.S. Shorey, K.M. Pulvers, V.H. Adam III, & C. Wiklund. (2002). Hope and academic success in college. Journal of educational psychology 94 (4): 820826.
Retrieved
from
https://www.ofyp.umn.edu/ofypmedia/pdfs/highered/fye/hope_and_acad emic_success_snyder.pdf
38
39