2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karuniaNya sehingga Saya dapat menyelesaikan “E-modul Discovery Learning Terintegrasi Etnosains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Hidrolisis Garam” ini dengan lancar. Modul ini disusun sesuai dengan sintak discovery learning terintegrasi etnosains, diharapkan siswa dapat lebih mudah untuk mempelajari materi hidrolisis garam dengan adanya E-modul ini. Modul ini juga dilengkapi dengan evaluasi yang dapat digunakan siswa untuk menguji pemahaman siswa terkait materi yang terdapat dalam modul. E-modul Discovery Learning Terintegrasi Etnosains pada Materi Hidrolisis Garam ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini Saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Sigit Priatmoko, M.Si selaku dosen pembimbing, validator, keluarga, dan teman-teman yang telah memberikan do’a dan dukungan. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, Saya sangat mengharapkan kritik dan saran demi kebaikan dan kesempurnaan modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat. Rembang, Januari 2023 Penulis
3 SISTEMATIKA PENYAJIAN MODUL.............................................................. 4 PENDAHULUAN................................................................................................. 8 PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING........................................................ 10 PETA KONSEP................................................................................................... 11 KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN.............................................................. 12 TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................. 13 PROSES PEMBENTUKAN GARAM DAN HIDROLISIS GARAM DALAM AIR ...................................................................................................................... 14 Tokoh yang berperan dalam pemanfaatan garam ............................................ 16 HIDROLISIS GARAM DALAM AIR............................................................ 18 AKTIVITAS BELAJAR 1............................................................................... 22 SIFAT DAN JENIS GARAM ............................................................................. 24 1. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat ................................... 26 2. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah ................................ 27 3. Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah ................................ 35 4. Garam yang berasal dari basa lemah dan asam lemah ............................. 39 AKTIVITAS BELAJAR 2............................................................................... 48 PERHITUNGAN pH LARUTAN....................................................................... 50 AKTIVITAS BELAJAR 3............................................................................... 58 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 62 DAFTAR ISI
4 SISTEMATIKA PENYAJIAN MODUL 1. Deskripsi E-modul 2. Ketentuan awal pembelajaran 3. Petunjuk penggunaan E-modul 4. Pendekatan Discovery Learning Berisi penjelasan singkat mengenai E-nodul Berisi hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum belajar menggunakan E-modul Berisi panduan untuk mempermudah peserta didik dan guru dalam menggunakan E-modul Berisi gambaran keterkaitan antara konsep pembelajaran yang melibatkan secara maksimal kemampuan peserta didik
5 5. Peta konsep 6. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian 7. Tujuan Pembelajaran Berisi kompetensi dasar dan indikator pencapaian yang dijadikan sebagai patokan dalam menunjang proses pembelajaran Berisi gambaran besar materi yang akan dipelajari dari kegiatan belajar Berisi rangkaian pengembangan tujuan pembelajaran dari indikator pencapaian pembelajaran untuk satu KD
6 8. Pengantar awal kegiatan belajar 9. Tautan fenomena terkini 10. Tinjauan Konsep 11. Uji kemampuan konsep awal 12. Pemanfaatan garam Berisi stimulus yang digunakan untuk memancing rasa ingin tahu peserta didik Berisi keterangan atau penjelasan mengenai gambar stimulus yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan materi pembelajaran Berisi beberapa poin penting materi yang masih perlu ditinjau atau dipelajari kembali demi menunjang proses pembelajaran Berisi soal pertanyaan awalan yang digunakan untuk menggali seberapa siap peserta didik dalam mengikuti proses belajar pada materi pembelajaran Berisi tokoh yang berperan penting dalam pemanfaatan garam dan manfaat garam dalam kehidupan sehari-hari
7 13. Sekilas info 14. Aktivitas belajar 15. Tugas/ evaluasi Berisi berita penting atau motivasi pembelajaran Berisi materi, video atau praktikum sederhana yang berkaitan dengan proses pembelajaran Berisi tugas yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik
8 PENDAHULUAN Deskripsi Modul E-modul merupakan satu rangkaian perangkat pembelajaran yang dapat digunakan sebagai salah satu penunjang proses pembelajaran. E-modul ini dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Dalam E-modul ini akan disajikan tiga kegiatan belajar yaitu meliputi kegiatan belajar pertama mengenai proses pembentukan garam dan hidrolisis garam di dalam air, kegiatan belajar bagian kedua mengenai sifat dan jenis garam, terakhir kegiatan belajar bagian tiga mengenai perhitungan nilai pH larutan garam. Ketentuan Awal Sebelum berlanjut, Anda perlu menguasai cara penggunaan E-modul dengan baik. Anda perlu mempersiapkan diri untuk benar-benar mau belajar Hidrolisis Garam. Persiapan tersebut bertujuan untuk membangun konsep belajar yang Anda miliki yaitu dengan mengaitkan pengetahuan awal dengan pengetahuan yang baru saja diperoleh/diperbaiki. Petunjuk Penggunaan E-modul Gambar 1. Screen picture Fliphtml5.com melalui smartphone Bagi E-modul Merujuk pada halaman yang diinginkan Memperbesar dan memperkecil tampilan Mencari kata atau kalimat yang diiinginkan Opsi lanjutan Pemutaran halaman secara manual Menghubungkan dengan Gmail
9 Gambar 2 Screen picture Fliphtml5.com melalui komputer
10 PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING Discovery Learning adalah metode pembelajaran yang menerapkan InquiryBased Instruction. Discovery learning adalah pembelajaran yang mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, menemukan dan membangun pengalaman dan pengetahuan masa lalu, menggunakan intuisi, imajinasi, dan kreativitas, dan mencari informasi baru untuk menemukan fakta, korelasi, dan kebenaran baru. Belajar tidak sama dengan menyerap apa yang dikatakan atau dibaca, tetapi secara aktif dalam belajar mencari jawaban dan solusi sendiri. PENGERTIAN KOMPONEN PEMBELAJARAN 1 2 3 4 5 6 Stimulation Problem statemnent Data collection Data Processing Verification Generalization
basa lemah : ℎ = Untuk mencari pH bergantung pada nilai Ka dan Kb GARAM DAN HIDROLISIS GARAM DI DALAM AIR JENIS DAN SIFAT GARAM PERHITUNGAN NILAI pH SUATU LARUTAN GARAM • Hidrolisis garam • Hidrolisis parsial • Hidrolisis total • Hidrolisis kation • Hidrolisis anion • Asam lemah • Basa lemah • Asam kuat • Basa lemah PETA KONSEP INTI MATERI INTI MATERI
12 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar Indikator 3.9. Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan menghubungkan pH-nya 3.9.1 Menganalisis jenis larutan garam 3.9.2 Membedakan jenis garam yang mampu terhidrolisis dalam air 3.9.3 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam 3.9.4 Menuliskan reaksi hidrolisis suatu larutan garam 3.9.5 Menjelaskan sifat garam berdasarkan kekuatan hidrolisisnya dalam air 3.9.6 Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis di dalam air 4.9. Melaporkan percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan garam 4.9.1. Membuktikan percobaan sederhana tentang hidrolisis garam 4.9.2. Menganalisis suatu percobaan sederhana dalam kehidupan sehari-hari 4.9.3. Memecahkan soal mengenai pH larutan KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN
13 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan baik, maka peserta didik diharapkan mampu: 3.9.1.1 Mengetahui garam mineral yang ada di lingkungan sekitar dengan proses literasi mandiri. 3.9.1.2 Mengetahui garam yang dapat terhidrolisis secara parsial dan total secara mandiri. 3.9.2.1 Membedakan ciri-ciri dan jenis garam yang mampu terhidrolisis di dalam air berdasarkan video percobaan 3.9.2.2 Menganalisis jenis larutan garam yang bersifat asam, basa atau netral berdasarkan video percobaan 3.9.3.1 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam berdasarkan literasi mandiri 3.9.4.1 Menganalisis reaksi hidrolisis suatu larutan berdasarkan asam dan basa penyusunnya 3.9.5.1 Menjelaskan sifat garam berdasarkan kekuatan hidrolisisnya dalam air 3.9.6.1 Menghitung pH larutan garam berdasarkan jenis garam yang terhidrolisis di dalam air dengan tugas mandiri 4.9.1.1 Melakukan percobaan sederhana mengenai hidrolisis garam 4.9.2.1 Membuat presentasi singkat secara kelompok 4.9.3.2 Mengamati suatu percobaan hidrolisis garam berdasarkan penayangan video percobaan 4.9.4.1 Menganalisis percobaan sederhana mengenai sifat asam basa berbagai larutan garam berdasarkan gambar yang disajikan 4.9.4.2 Memecahkan soal perhitungan pH suatu larutan garam
14 URAIAN MATERI: PROSES PEMBENTUKAN GARAM DAN HIDROLISIS GARAM DALAM AIR Stimulation Garam dapur banyak terdapat di dalam air laut yang dapat diperoleh dan diproduksi dengan metode menguapkan air laut. Air laut mengandung sekitar 3,5% zat terlarut berupa garam. Artinya dalam 1 liter air laut terdapat 35 gram zat terlarut berupa garam yang sebagian besar adalah garam dapur atau natrium klorida (NaCl). Tentunya dalam air laut tersebut mengandung komponen basa (kation) dan komponen asam (anion) yang bilamana dilakukan proses penguapan dan kristalisasi maka akan terbentuk garam. Garam yang diperoleh kemudian dilakukan proses iodisasi (garam kalium, KI) sehingga diperoleh garam beriodium. Beberapa tempat tertentu, garam dapur banyak di temukan di dalam tanah. Pemurnian garam tersebut dapat dilakukan dengan proses pemisahan campuran. Garam dapur juga dapat diperoleh dengan cara mencampur zat asam dan basa (Irawati, 2019). GARAM ASAM (Anion) BASA (Kation) Video 1. konsep hidrolisis Gambar 3. Garam dapur (Sumber : youtu.be/Svpdc5RT0WM) (Sumber : Halodoc.com)
15 Simaklah video dibawah ini mengenai proses pembuatan garam untuk menambah pemahaman Anda! Video 2. proses pembuatan garam (Sumber : https://youtu.be/YnAu5QmDbRo) Pada umumnya garam mudah larut dalam air. Tahukah Anda apa yang terjadi jika garam dilarutkan dalam air? Tahukah Anda bahwa beberapa ion-ion garam jika dilarutkan dalam air dapat mengalami reaksi hidrolisis? Tahukah Anda apa itu reaksi hidrolisis? Buatlah hipotesis awal untuk memecahkan masalah pada tahap problem statement di atas ! Klik untuk Menjawab Data Collection Tabel 1. garam dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya No Nama garam Rumus kimia Penggunan 1 Ammonium klorida NH4Cl Pupuk alami kawah vulkanik 2 Ammonium nitrat NH4NO3 Pupuk dan bahan peledak 3 Ammonium sulfat (NH4)2SO4 Bahan pupuk 4 Kalium nitrat KNO3 Bahan salpeter 5 Kalsium sulfat CaSO4 Bahan gibs 6 Magnesium sulfat MgSO4 Garam inggris 7 Natrium bromida NaBr Bahan film 8 Natrium fluorida NaF Pasta gigi 9 Natrium klorida NaCl Garam dapur 10 Tembaga sulfat CuSO4 Fungisida Gambar 4. garam-garam dalam kehidupan sehari-hari Garam Natrium Klorida NaCl Natrium Fluorida NaF Tembaga sulfat Magnesium sulfat Natrium bromida NaBr Kalium nitrat Kalsium sulfat Ammonium klorida Ammonium sulfat () Problem Statement Hipotesis
Namun dalam kegiatan belajar yang pertama ini tidak akan dibahas secara mendalam mengenai proses netralisasi, tetapi akan dibahas lebih mendalam mengenai garam-garam yang ketika dicampurkan dengan air akan terurai menjadi ion-ion pembentuknya. Perhatikan pertanyaan berikut! 1) Apakah yang dimaksud dengan asam basa menurut Bronsted Lowry 2) Apa yang dihasilkan dari campuran antara asam dan basa? Berikut adalah pertanyaan pengantar yang dapat digunakan untuk membantu Anda mempelajari proses pembentukan garam. Tinjauan konsep Sebelum mempelajari bab ini, tinjaulah konsep mengenai: 1) Sifat suatu larutan 2) Teori asam basa Tokoh yang berperan dalam pemanfaatan garam
17 Untuk memperkuat pemahaman Anda, mari ingat kembali sifat asam basa berikut. Tabel 2. tujuh senyawa asam kuat No Asam Kuat 1 Asam bromin HBr 2 Asam iodida HI SEKILAS INFO Garam menjadi salah satu jenis bahan dari sembilan jenis bahan pokok yang sangat penting dalam menunjang kebutuhan masyarakat. Khusus Indonesia dan di belahan negara tropis umumnya masih memproduksi garam dengn kristalisasi. Garam dominan berfungsi sebagai bahan pengawet, penambah cita rasa dan msih banyak lagi (Assadad & Utomo, 2011) . Secara umum garam merupakan senyawa kimia dengan nama Natrium Klorida atau NaCl. Selain garam bersifat penting dalam kehidupan sehari-hari, garam juga merupakan salah satu sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Kebutuhan garam ternyata terus mengalami lonjakan dari tahun ke tahun. Terbukti pada tahun 2007 sebesar 2,7 ton konsumsi garam meningkat menjadi 2,9 juta ton untuk tahun 2008, lalu menjadi 3 ton pada tahun 2010. Namun di Indonesia sendiri ternayata produksi garam oleh para petani garam mengalami penurunan, sehingga permintaan konsumsi garam ditutup dengan garam impror (Aprilia dan Ali, 2011) Pada hari ini Anda akan diajak untuk mempelajari proses pembuatan garam melalui aktivitas belajar yang pertama mengenai rekristalisasi. Sebelum itu, Anda perlu tahu selain garam dapur (NaCl) ternayata banyak garamgaram yang tanpa Anda sadari hadir dalam kehidupan sehari-hari. Beliau merupakan salah satu orang yang tergerak hatinya melihat kegelisahan warga korban gempa Sulawesi Barat. Akibat terkena musibah gempa bumi tersebut, banyak warga yang hidup tanpa penerangan lampu. Oleh sebab itu, beliau berinovasi melahirkan suatu karya cipta dengan memanfaatkan air garam sebagai salah satu komponen penerangan lampu. Hasilnya beliau berhasil mengubah air garam menjadi komponen penghantar arus listrik dengan menggunakan teori redoks. Apakah diantara Kalian ada yang ingin berinovasi di bidang hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari? Patut dicoba! Muhammad Sarwani Warga Purworejo, Jawa Tengah
OH− Perlu Anda ketahui bahwa garam dapur sering dijumpai dalam bentuk netral. Kemudian, untuk garam lain seperti garam asam dan garam basa (dipelajari dalam kegiatan belajar 2 mengenai sifat dan jenis garam, umumnya mudah larut dalam air dan merupakan padatan yang berada pada suhu 25℃. SEKILAS INFO
19 Untuk lebih memahami mengenai garam yang dapat terhidrolisis dalam air, pelajari sifat dan jenis garam ! Setelah Anda mempelajari materi mengenai konsep hidrolisis, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut! Sebelumnya silahkan menonton video berikut ini untuk menambah pemahaman Anda ! Video 3. Jenis garam yang terhidrolisis (Sumber : https://youtu.be/bOYLWbTkSk4) 1. Apakah yang akan terbentuk jika asam dan basa direaksikan ? Data Processing __________________________________________________________ __________________________________________________________ __________________________________________________________ ____________________
20 3. Apa yang terjadi jika ion-ion garam tersebut bereaksi dengan air? 4. Apakah semua ion-ion garam dapat bereaksi dengan air? Jelaskan alasan Anda! 5. Apa yang akan terjadi jika ion-ion garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bereaksi dengan air? 6. Apa yang dimaksud dengan hidrolisis garam 7. Apakah syarat suatu larutan garam dapat mengalami hidrolisis ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ________ https://docs.google.com/document/d/1weKwopaISxz8i 3XU5pprf_FyIqJwYdFtFMKuoT4- l_Y/edit?usp=sharing
21 Verification Berdasarkan tahap data collection dan data processing, ayo buktikan hipotesis yang telah Anda buat! Tulis kembali hipotesis awal yang telah Anda buat! Buktikan kebenaran hipotesis awal Anda _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ ___________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ ___________________ https://docs.google.com/document/ d/1weKwopaISxz8i3XU5pprf_FyI qJwYdFtFMKuoT4- l_Y/edit?usp=sharing Generalization Berdasarkan yang telah dipelajari, apa yang dapat Anda simpulkan ? Hidrolisis Garam -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- _________________________________________________________________________ Syarat garam mengalami hidrolisis -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- _________________________________________________________________________ Jenis hidrolisis garam -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- _________________________________________________________________________
22 Klik untuk menjawab AKTIVITAS BELAJAR 1 Gambar 5. Aktivitas petani garam saat memproduksi garam Kalian tahu tidak, berdasarkan gambar di atas, apa yang sedang mereka lakukan??? Sebagai bangsa Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah terutama di daerah pesisir, maka kalian harus tahu apa saja sumber daya alam yang ada di daerah pesisir khususnya garam. Tidak hanya tahu bentuk garam saja tetapi juga harus tahu proses pembuatan garam, dan yang paling penting karena kalian sedang belajar kimia, maka harus tahu sisi kimia yang ada dalam garam. Dengan kalian tahu materi yang diajarkan dan tahu proses pembuatan garam, maka kalian akan mendapatkan manfaat yang berlimpah yaitu belajar kimia sekaligus melestarikan potensi lokal daerah dan budaya di daerah setempat. Sebagai contoh, petani garam dalam menyebutkan nama garam krosok yang dihasilkan dengan bahasa asli masyarakat atau yang dikenal dengan sains asli. Mereka tidak mengetahui nama ilmiah garam yang dihasilkan. Biasanya mereka menyebut garam yang dihasilkan dengan nama “uyah krosok”. Untuk menambah wawasan, tugas kalian adalah menerjemahkan sains asli kedalam sains ilmiah seperti sains asli yang disebutkan petani garam untuk hasil panennya adalah uyah krosok, ternyata uyah krosok dalam ilmu kimia adalah NaCl (Natrium Klorida). Selain itu, masih banyak pengetahuan lain yang dapat digali melalui pembuatan garam yang dilakukan oleh petani garam tradisional, makanya ayo cari tahu ke tempat pembuatan garam lokal. Untuk petunjuknya, dilihat pada halaman selanjutnya.
23 PETUNJUK TUGAS MENERJEMAHKAN SAINS ASLI KE SAINS ILMIAH 1) Dengan teman sekelompokmu, lakukan kunjungan kerja ke petani garam yang ada di sekitar tempat tinggalmu untuk melihat cara pembuatan garam lokal 2) Amati setiap proses pembuatannya dengan cermat ! 3) Lakukan wawancara sesuai pedoman wawancara berikut ini! PEDOMAN WAWANCARA a) Apa pengertian garam menurut petani garam? b) Menurut Anda, bagaiman garam itu bisa terbentuk? c) Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk membuat garam? Jelaskan pula fungsinya! d) Apa langkah-langkah dalam membuat garam secara tradisional? e) Menurut anda, senyawa kimia apa saja yang dihasilkan dalam proses pembentukan garam? f) Apakah hasil panen (garam lokal) semuanya dijual? Adakah yang dimanfaatkan untuk keperluan lainnya? g) Berdasarkan yang anda ketahui, apa saja kegunaan garam yang anda hasilkan ini? Bertanyalah secara mendetail pada proses dan pemanfaatan garam lokal itu sendiri ! 4) Dokumentasikan setiap kegiatan ketika menjelajah ke tempat proses pembuatan garam (dokumentasi dapat berupa foto atau video) 5) Setelah selesai kunjungan kerja, diskusikan bersama teman sekelompokmu mengenai istilah yang kalian temukan saat pembuatan garam. Analisislah data hasil pengamatan maupun wawancara dengan cara menerjemahkan sains asli (pemahaman masyarakat) menjadi sains ilmiah. Untuk lembar penerjemah sains asli menjadi sains ilmiah dapat dilihat berikut ini. No Pertanyaan Sains asli masyarakat Sains ilmiah 1 Pengertian garam Garam adalah (cari pengertian garam daribuku atau internet) 2 Bahan dan alat yang digunakan petani untuk produksi garam dst Bahan…. Alat…. (Cari sisi kimianya ya 1) 6) Tulislah hasil penerjemahan sains asli menjadi sains ilmiah tersebut dalam kolom yang telah disediakan pada lembar “Aktivitas Etnosains”. 7) Presentasikan di depan teman sekelasmu.
24 SIFAT DAN JENIS GARAM URAIAN MATERI : Stimulation Rembang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini terdiri dari 14 kecamatan, 7 kelurahan, dan 287 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 625.991 jiwa dengan luas wilayah 887,13 km² dan sebaran penduduk 705 jiwa/km². Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rembang dipengaruhi oleh sector kehutanan, perikanan dan pertanian. Pada tahun 2020 Sektor pertanian masih mendominasi penopang perekonomian di Rembang dengan dominasi 4.45 dari 17 sektor yang ada. Padi sawah merupakan komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Rembang. Pak Rehan merupakan salah satu penduduk baru di Desa Jukung yang terletak di Rembang. Pak Rehan bekerja sebagai buruh tani yang menanam padi di daerah tempat tinggalnya. Pak Rehan merasa aneh dengan tanaman padi yang ditanamnya karena menunjukkan gejala tidak baik bahkan hampir mati. Kemudian pak Rehan mencoba menggunakan pupuk urea (CO(NH2) 2 ) dan ternyata tanaman pak Rehan semakin memburuk. Pak Rehan mendatangi Pak Burhan sesama petani yang berada di Gudang pupuk miliknya. Pak Rehan bercerita tentang permasalahan yang dialaminya. Kemudian Pak Burhan menyarankan untuk menggunakan pupuk-pupuk pilihan seperti TSP (Ca(H2PO4)2), pupuk ZA ((NH4) 2 SO4) dan pupuk niter (KNO3).
OH− (aq) Data Collection
atau OH− dari air, kesetimbangannya akan terganggu dan akhirnya tidak lagi bersifat netral. 1. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat Pada kehidupan sehari-hari, contoh garam yang berasal dari asam kuat adalah pupuk KCl. Pupuk KCl dulunya biasa digunakan petani sebelum menjelang acara adat yaitu “ngliweti pari” atau tradisi pasar. Tradisi Ngliweti pari di Desa Jurangrejo, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang Gambar 6. Tradisi ngliweti pari Tradisi ngliweti pari merupakan syukuran yang biasanya dilaksanakan oleh petani sebelum memulai tanam dan panen padi. Petani meyakini bahwa terdapat kekuatan di luar diri manusia (sing mbahu rekso, ariwah leluhur, danyang, roh-roh, jin, memedi, dan lainnya). (Purwanti, 2014).
H2O(l) ↛
28 BATIK LASEM, KABUPATEN REMBANG Batik tulis Lasem merupakan salah satu batik pesisir yang ada di Indonesia yang memiliki ciri khas tersendiri dimana batik Lasem terkenal dengan warna abang gethih pitik (merah darah ayam). Batik Lasem sangat dipengaruhi adanya akulturasi budaya Tionghoa yang tinggal di Lasem dan kemudian mewariskan budaya membatik kepada warga masyarakat pribumi. Dari akulturasi inilah dapat menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia dan Tionghoa telah membaur sejak dahulu, karena batik Lasem ini sudah ada sejak kedatangan Na Li Ni istri dari anak buah Cheng Hoo yaitu Bi Nang Un pada tahun 1413 M. Hal ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk memiliki sikap saling menghargai dan toleransi dengan budaya lain, namun tanpa menghilangkan ciri khas khusus dari budaya asli. Selain hal tersebut juga adanya inisiasi Lasem sebagai sentra batik tulis. Desa Babagan mampu menjadi pioneer gerakan sosial yaitu adanya agent of change yang menggerakkan masyarakat Desa Babagan untuk komitmen membangun batik di Lasem. Dari kondisi itulah, di Desa Babagan banyak bermunculan para pengrajin batik hingga didapati bahwa di Desa Babagan terdapat paling banyak pengrajin batik dibanding dengan semua desa yang ada di Lasem serta di tingkat Kabupaten Rembang. Paguyuban Pecinta Batik Indonesia meyakini bahwa Lasem sebagai “The Big 5 (Five) Batik” yaitu Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Banyumas dan Lasem. Unjiya, (2014) menyampaikan di Museum Nasional Batik, Batik Lasem sebagai salah satu varian klasik yang memiliki corak kekhasan tersendiri. Lalu Bu, apa kaitan antara batik Lasem dengan materi hidrolisis garam yang sedang kita pelajari ini? Mari kita cari tahu jawabannya. Silahkan dibaca untuk materi hidrolisis garam pada modul yang sudah Ibu Gambar 8. Batik Lasem berikan
29 Motif batik hasil akulturasi antara budaya Jawa dan Tionghoa dikenal dengan “Batik Tiga Negeri”. Batik Tiga Negeri adalah representasi dari tiga budaya yang berpengaruh di Lasem, yakni budaya Tionghoa, Belanda, dan Jawa. Hal ini tentu tidak lepas dari sejarah Kecamatan Lasem di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah pada abad ke-19 sampai awal Abad ke-20 sebagai tempat persinggahan etnis Tionghoa yang datang dari pesisir pantai selatan Tiongkok. Sedangkan, pola-pola yang ada di Batik Tiga Negeri Lasem ini, diperkenalkan pada abad ke-15 oleh Si Putri Campa, istri Bi Nang Un, seorang anggota ekspedisi Cheng Ho dan terdapat unsur Belanda karena pada waktu itu Belanda menjajah daerah Lasem. 3 unsur warna yang dipakai dalam batik Tiga Negeri yaitu merah (gethih pitik), soga dan biru. Batik Lasem memiliki motif yang sangat rumit yang terdapat filosofi makna pada setiap helai kain batik yang di gores canting. Misalnya pada motif latohan ini berbentuk seperti bunga dengan bulatan-bulatan kecil. Latohan ini diambil dari nama Latoh yang merupakan salah satu jenis tanaman laut yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Lasem. Motif sekar jagad mengandung makna kecantikan dan keindahan. Motif batik parang melambangkan seseorang yang kuat dan kokoh melawan kejahatan. Penggunaan gaya-gaya ornament Tionghoa dalam motif batik Lasem membuat ragam motif batik lasem menjadi kaya dan Indah. Gaya motif Tionghoa ini terlihat dari gambar-gambar yang melambangkan kebudayaan Tionghoa. Motif ini meliputi motif fauna yaitu motif burung hong, peksi huk, baga ( Liong ), Kilin, ayam hutan,ikan emas,kelelawar, kupu-kupu, kura-kura, udang dan kepiting. Selain motif fauna ada juga motif Flora meliputi Bunga seruni, teratai, Magnolia, sakura dan Bambu. Di luar motif Fauna dan Flora tadi ada juga motif khas tionghoa yaitu Gambar 9. Batik motif kawung mbaganan Gambar 10. Batik motif sekar jagad Gambar 11. Batik motif Latohan
30 Proses pembuatan batik dimulai dengan menciptakan motif, menggambar desain, melelehkan malam, membatik, hingga proses pewarnaan dan pencuciannya. Dalam proses pewarnaan dan pembuatan batik menggunakan bahan-bahan kimia yang bisa dijadikan sumber belajar dalam materi hidrolisis garam berbasis kearifan lokal. Selain siswa dapat mempelajari proses pembuatan batik Semarang, siswa juga belajar untuk melestarikan bahkan mengembangkan kearifan lokal yang ada di Rembang. PROSES PEMBUATAN BATIK Batik Lasem sudah banyak di produksi oleh industri-industri rumah tangga. Dalam proses pembuatannya kita membutuhkan peralatan dan bahan-bahan sebagai berikut. 1. Kain Mori / Kain Sutera Kain mori merupakan bahan utama dalam pembuatan batik. Alasan penggunaan kain mori dikarenakan kain mori lebih mudah menyerap warna, bewarna putih sehingga mempermudah dalam proses pewarnaan, hasil pewarnaan lebih bagus dan lebih tahan lama. Selain kain mori, dapat juga digunakan kain sutera. Gambar 12. kain mori Sumber:Indonesiasurgabatik .blogspot.com/ 2. Canting Canting merupakan alat yang digunakan untuk melukis batik (mengaplikasikan malam pada kain). Canting terbuat dari tembaga dan kayu/bambu pada bagian gagangnya. Canting berfungsi untuk isen, pembentuk pola dan sebagainya. 3. Malam Malam merupakan bahan yang digunakan dalam batik tulis maupun cap. Malam mempunyai beberapa fungsi, sesuai dengan jenis-jenisnya. Malam tembok digunakan untuk mengisi (memblok) suatu pola. Malam klowong digunakan untuk mempertegas pola (nglowongi), sedangkan malam bironi Gambar 13. Canting Sumber: jnjbatik
31 Gambar 14. malam Sumber: alatbatik.net 4. Wajan dan Kompor Wajan dan kompor merupakan alat yang digunakan untuk melelehkan malam sebelum diaplikasikan pada kain mori. Kompor yang digunakan biasanya Gambar 340. wajan dan kompor menggunakan kompor minyak Gambar 15. wajan dan kompor Sumber youtube.com 5. Zat Pewarna Zat pewarna ada dua jenis yaitu zat pewarna alami dan sintetis (buatan). Bagi industri batik saat ini, pewarna yang digunakan merupakan pewarna sintetis, sebab lebih praktis, murah, bahan mudah didapat, dan terdapat banyak pilihan warna. Gambar 16. Zat Pewarna Sumber : elevenia.com 6. Gawangan Gawangan pada umumnya terbuat dari kayu atau bambu. Gawangan berfungsi sebagai penyangga kain saat proses pembatikan berlangsung. Gambar 17. Gawangan Sumber: jnjbatik 7. Meja Kayu Meja kayu digunakan untuk meluruskan atau meratakan permukaan kain se dan juga difungsikan untuk menggambar pola atau motif pada kain.
32 Gambar 18. Meja kayu Sumber: lensabudaya.com 1. Langkah pertama adalah membuat pola yaitu menggambar motif dengan pensil di atas kain Gambar 19. Penggambaran motif 2. Selanjutnya dilakukan proses pencantingan pada kain dengan menggunakan malam yang hingga motif terbentuk Gambar 20. Proses pencantingan 3. Dilakukan proses pewarnaan sesuai dengan bentuk motif yang telah dibuat Gambar 21. Pewarnaan batik tulis Gambar 22. Proses pelorodan 4. Selanjutnya dilakukan teknik pelorodan Gambar 23. Penjemuran batik 5. Dilakukan proses penjemuran 6. Batik yang sudah kering dan siap untuk dijual Gambar 24. Batik Lasem
33 Larutan Garam Pengunci Warna pada Proses Pewarnaan Batik Lasem Warna-warna alami biasanya menggunakan zat pembangkit asam klorida (HCl) Pembangkit warna untuk napthole adalah garam diazonium Zat warna indogosol merupakan zat warna batik campuran anatara indigo dan natrium nitrit (NaNO2) yang menggunakan pengunci berupa HCl. Zat warna remazol merupakan zat warna yang proses penggunaannya menggunakan teknik colet (seperti lukis, menggunakan kuas) dengan pengunci warna berupa waterglass Na2(SiO2) / sodium silikat). Batik tulis Lasem merupakan salah satu batik pesisir yang ada di Indonesia dengan ciri khas warna abang gethih pitik (merah darah ayam). Warna merah darah ayam sebagai warna khas dari batik Lasem memang tidak dapat ditemukan di wilayah penghasil batik lainya. Warna merah darah ayam ini dihasilkan dari akar pohon mengkudu (pace) yang selanjutnya dicampur dengan air serta bahan lain yang merupakan rahasia pada tiap pembatik di kampung batik Lasem, dan rahasia kenapa warna merah tersebut tidak dapat ditemui diluar Lasem beberapa berpendapat karena kadar garam yang terkandung pada air di Lasem. Pada industri batik “Kidang Mas” pewarnaan yang digunakan yaitu secara alami dan sintetik. Namun, mayoritas menggunakan pewarnaan sintetik. Pewarnaan alami diperoleh dari daun indigo (warna biru), akar mengkudu (merah), kayu tenggeran (kuning), jolawe (kuning kehijauan) dan kulit mahoni (merah bata). Sedangkan, warna sintetiknya menggunakan indatren, napthole, dan indigosol. Setiap pewarna, baik pewarna alami maupun sintesis mempunyai pengunci atau pembangkit warna masingmasing yang bermanfaat untuk mencegah pemudaran warna. Proses untuk mempertahankan warna pada kain batik ini dinamakan dengan fiksasi. Gambar 25. Proses pewarnaan batik Sumber: katadata.co.id Gambar 26. Tawas
yang menyebabkan larutan bersifat asam. Pada umumnya untuk proses fiksasi terdapat beberapa senyawa yang diguanakan. Misalnya dengan menggunakan FeSO4 dan tawas Al2(SO4) sehingga menyebabkan ketahanan luntur semakin meningkat ini disebabkan oleh terjadinya pemasukan dan penguncian zat warna pada serat kain. Ketahanan warna suatu zat warna ditentukan oleh berat molekul, gugus pelarut yang sama jumlahnya maka ketahanan cucinya lebih baik. Gambar 28. 2(SO4)3
H2O(l) ↛ (tidak terjadi reaksi)
OH− (aq)
H2O(l) ↛ (tidak terjadi reaksi)
2OH− (aq) Gambar 34. uyah bleng dan gendar Pasar Mbrumbung, Wisata Kuliner Bernuansa Jawa Kuno yang terletak di Dusun Randugosong, Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang
OH−
dan OH− dalam larutan). Oleh karena itu larutan tersebut merupakan larutan netral. 2. Hidrolisis Parsial Hidrolisis parsial adalah hidrolisis yang terjadi pada salah satu jenis ion saja (pada anion atau kation saja). A. Hidrolisis Anion
dan anion (C5H8NO4 − ) yang berasal dari asam lemah (C5H9NO4) akan mengalami hidrolisis yang kemudian akan membentuk
42 Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik pakaian, perabotan, badan, dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali, dan trigliserida dari lemak. Sabun dibuat secara kimia melalui reaksi saponifikasi atau disebut juga reaksi penyabunan. Dalam proses ini asam lemak akan terhidrolisa oleh basa membentuk gliserin dan sabun mentah. Sabun tersebut kemudian akan di olah lagi untuk menyempurnakannya hingga kemudian sampai ke kita. Sabun pada mulanya berbentuk batang. Lalu seiring dengan kemajuan zaman, di buatlah sabun colek, sabun sintetis atau deterjen. Gambar 37. sabun (Sumber : id.pngtree.com/) Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion. Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Dalam sabun terdapat zat aktif yang disebut surfaktan. Zat aktif ini merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). PELARUTAN SABUN CUCI
2OH− (aq)
3OH− (aq)
46 Data Processing SEKILAS INFO Pada kegiatan 2 Anda diajak untuk membedakan garam yang bersifat asam, basa dan netral. Untuk lebih memperkuat pemahaman Anda mengenai garam yang bersifat asam, basa dan netral, maka tontonlah video percobaan berikut !. Video 4. percobaan hidrolisis garam (Sumber : https://youtu.be/oRHjuRkHeGg) Berdasarkan percobaan yang telah teramati tersebut, Anda dapat mengetahui : 1) Tidak semua garam bersifat netral 2) Penentuan sifat garam dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menggunaka kertas lakmus berdasarkan perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus. 1) Perkirakan komponen dan kekuatan asam basa penyusunnya dan sifat dari masingmasing larutan garam yang digunakan dalam percobaan di atas. Tabel 4. Komponen penyusun asam basa Larutan garam Komponen penyusun Kekuatan komponen asam basa pembentuk Basa pembentuk Asam pembentuk NaCl(aq) NaOH HCl Asam kuat-Basa kuat CH3COONH4(aq) NH4Cl(aq) Na2CO3(aq)
47 RANGKUMAN Hidrolisis adalah reaksi penguraian garam dan air atau reaksi ion-ion garam dengan air. Konsep hidrolisis garam menjelaskan bahwa komponen garam (anion dan kation) yang berasal dari asam lemah dan basa lemah akan bereaksi dengan air (terhidrolisis) yang Berdasarkan tahap data collection dan data processing, ayo buktikan hipotesis yang telah Anda buat ! Tulis kembali hipotesis awal yang telah Anda buat ! Buktikan kebenaran hipotesis awal Anda Verification Generalization __________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ ____ __________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ ________ Klik untuk menjawab 3) Menurut Anda bagaimana hubungan sifat larutan garam dengan pH nya berdasarkan tabel percobaan pada nomor 1? a. Jika nilai pH = 7, bagaimana sifat larutan garamnya? b. Jika nilai pH > 7,, bagaimana sifat larutan garamnya? c. Jika nilai pH < 7, bagaimana sifat larutan garamnya? Klik untuk menjawab
48 AKTIVITAS BELAJAR 2 Stimulation Ayo mengamati video upacara wiwitan yang diselenggarakan oleh petani di daerah Dobangsan, Kecamatan, Kulon Progo, Yogyakarta berikut Video 5. tradisi wiwitan (Sumber ; https://youtu.be/pzt-ePS9FU4) Upacara wiwitan mengandung makna menjaga kesadaran alam dengan roh-roh di sekelilingnya. Selain masih mengadakan tradisi wiwitan, petani juga berupaya menjaga kesuburan tanah dengan memberikan pupuk pada tanaman padi. Ada beberapa pupuk yang digunakan yaitu pupuk ZA (NH4)2SO4, pupuk sodium nitrat (NaNO3), pupuk ammonium klorida (NH4Cl), dan pupuk KCl. Problem Statement: 1. Petani di daerah Jurangrejo, Kabupaten Rembang dan dobangsan. kulonprogo telah memanfaatkan garam ((NH4)2SO4), (NaNO3), dan KCl sebagai pupuk untuk menjaga kesuburan tanah merupakan representasi penerapan materi hidrolisis garam. Apakah senyawa garam pada pupuk-pupuk yang digunakan
49 Data Collection : 2. Berdasarkan informasi pada stimulasi terkait pupuk yang digunakan petani untuk menjaga kesuburan tanah, kelompokkanlah pupuk-pupuk tersebut berdasarkan jenis hidrolisisnya !. ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ Data Processing 3. Bagaimana reaksi yang terjadi ketika pupuk ZA, sodium nitrat dan pupuk KCl bercampur dengan air sawah ? ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ Verification 4. Berdasarkan reaksi hidrolisis pupuk ZA, menurut Anda apakah pupuk ZA cocok untuk tanah alkalis (basa) ? Jelaskan alasan Anda ! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ Generalization 5. Buatlah kesimpulan dari apa yang telah Anda pelajari ! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________
50 Untuk menjawab soal-soal di atas, klik link google form berikut : URAIAN MATERI Stimulation Perhatikanlah gambar berikut, mengapa tanaman tersebut diberi pupuk ? Benar sekali, perlu Anda ketahui bahwa ada banyak jenis garam yang dapat dijadikan sebagai bahan pupuk tanaman. Salah satunya amonium sulfat (NH4)2SO4 Untuk menjaga pH tanah Bu PERHITUNGAN pH LARUTAN
© Copyright 2013 - 2025 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.