Tugas Kelompok SIM E-Zine Flipbook PDF

Tugas SIM E-ZINE PERKEMBANGAN DAN MANFAAT SIM DALAM ORGANISASI LABA ATAU NIRLABA

26 downloads 115 Views 2MB Size

Recommend Stories


Sistema Integral de Multas (SIM)
Sistema Integral de Multas (SIM) Sistema Integral de Multas (SIM)...................................................................................

Sistema Integral de Multas (SIM)
Sistema Integral de Multas (SIM) TABLA DE CONTENIDO Sistema Integral de Multas (SIM) .................................................................

Story Transcript

E-ZINE PERKEMBANGAN DAN MANFAAT SIM DALAM ORGANISASI LABA ATAU NIRLABA

TANIA EKA YANTI SITOHANG 191011201361 TRISUSAH TIBA GULO 191011201328 YOHANES 191011200651

PRODI AKUNTANSI UNIVERSITAS PAMULANG

KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis ucapkan Kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan Rahmat- Nya, penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Perkembangan dan Manfaat SIM Dalam Organisasi Laba atau Nirlaba’’ untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Julian Muhammad Hasan selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan berbagai materi kuliah yang berhubungan dengan pembuatan makalah ini

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa Penulis memiliki kekurangan dan keterbatasan sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknikpenulisan, maupun dari isi, maka penulis memohon maaf. Kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama

LANDASAN TEORI Sebuah perusahaan harus memiliki sistem informasi manajemen yang baik agar bisa terus bersaing di era digital seperti sekarang ini. Dengan hadirnya sistem informasi manajemen, perusahaan menjadi lebih mudah untuk membuat perencanaan serta mengambil keputusan secara tepat dan akurat. Tanpa kita sadari, sebenarnya sistem manajemen sudah sering kita aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah ketika Anda mengatur keuangan rumah tangga, membuat daftar prioritas kegiatan, dan masih banyak lagi. Karena saat ini kita sudah memasuki era digital, maka sistem manajemen yang kita gunakan tersebut sudah dikembangkan dengan sentuhan teknologi. Hal inilah yang membuat sistem manajemen berkembang menjadi sistem informasi manajemen untuk mengolah data dari informasi yang tersedia. Secara garis besar, Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan, mengkoordinasi, mengontrol, menganalisis, serta memvisualisasi suatu informasi dalam organisasi. Sistem Informasi Manajemen ini terdiri dari hardware maupun software yang berfungsi sebagai dasar operasi suatu organisasi. SIM bekerja dengan cara mengumpulkan data-data dari beberapa sistem online untuk dianalisis, kemudian SIM akan melaporkan hasil analisis tersebut membantu manajemen mengambil keputusan, membuat perencanaan, atau memecahkan suatu masalah.

Pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut beberapa ahli •

Pengertian SIM menurut Turban, McLean, serta Waterbe (1999), Didalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages dalam bahasa Indonesia (Teknologi Informasi untuk Manajemen Strategi untuk Membuat Koneksi

Keuntungan) adalah

suatu Sistem

yang

mengumpulkan (collect), memproses (Processing), menyimpan (save),

menganalisa

(analyze),

serta

juga menyebarkan

(spread) informasi untuk tujuan yang lebih spesifik. •

Menurut Barry E.Cushing, SIM adalah : Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian‟. (Jogiyanto, 2005,14).



Menurut Frederick H.Wu SIM adalah : Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen‟. (Jogiyanto, 2005,14).



Menurut Gordon B.Davis dalam buku „Kerangka dasar SIM‟, SIM adalah : Sistem Informasi Manajemen adalah Suatu serapan teknologi baru kepada persoalan keorganisasian dalam pengolahan transaksi dan pemberian informasi bagi kepentingan keorganisasian‟. (Gordon B.Davis,1985;23). Masih menurut Gordon.B Davis, dalam buku „Analisis dan Desain informasi‟ SIM‟, adalah : Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisas‟i.Jjogiyanto,2005,15).

Menurut George M.Scott, dalam buku „Prinsipprinsip SIM‟ adalah : Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian Sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar criteria mutu yang telah ditetapkan

Tujuan Sistem Informasi Manajemen •

Menyediakan suatu informasi yang dipergunakan didalam suatu perhitungan harga pokok jasa, produk, serta tujuan lainnya yang diinginkan manajemen.



Menyediakan suatu informasi yang dipergunakan didalam suatu perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, serta juga perbaikan berkelanjutan.



Menyediakan suatu informasi untuk pengambilan suatu keputusan

Dari 3(Ketiga) tujuan itu menunjukkan bahwa manajer serta pengguna lainnya itu perlu mempunyai akses ke informasi akuntansi manajemen serta juga mengetahui bagaimana cara untuk menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen tersebut dapat membantu mereka dalam mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan suatu masalah, serta mengevaluasi kinerja.

Manfaat Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen memiliki sejumlah manfaat yang bisa diambil oleh para penggunanya, berikut ini beberapa manfaat dari sistem informasi manajemen : 1. Dapat meningkatkan aksestabilitas data yang disajikan dengan akurat dan tepat waktu untuk para pengguna informasi tanpa melalui perantara sistem informasi 2. Sistem Informasi Manajemen bisa menjamin kwalitas dan keterampilan didalam memanfaatkan sistem informasi manajemen secara kritis 3. Sistem informasi manajemen dapat mengantisipasi serta memahami konsekuensi ekonomis dari sebuah sistem informasi dan tekhnologi baru 4. Mengembangkan sebuah perencanaan yang lebih efektif 5. Mengidentifikasikan kebutuhan pendukung sistem informasi 6. Menetapkan investasi yang nantinya akan diarahkan kepada sistem informasi 7. Memperbaiki produktifitas didalam aplikasi pengembangan dan maintenance sistem 8. Mengolah seluruh transaksi, mengurangi biaya serta menciptakan pendapatan

Proses Manajemen Proses manajemen tersebut didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas atau kegiatankegiatan •

Perencanaan, formulasi terinci untuk dapat mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah suatu aktivitas manajemen yang disebut dengan perencanaan. Oleh sebab itu , perencanaan mensyaratkan suatu penetapan tujuan serta juga identifikasi metode untuk dapat mencapai tujuan tersebut.



Pengendalian, perencanaan tersebut hanyalah setengahnya dalam proses manajemen

.

Setelah

suatu

rencana

tersebut

dibuat,

rencana

itu harus

diimplementasikan, serta juga manajer dan pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk dapat memastikan rencana itu berjalan dengan sebagaimana mestinya.Aktivitas atau kegiatan manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana serta juga melakukan tindakan korektif sesuai dengan kebutuhan, disebut kebutuhan. •

Pengambilan Keputusan, proses didalam pemilihan di antara berbagai alternative itu disebut dengan proses pengambilan suatu keputusan. Fungsi dari manajerial ini adalah suatu jalinan antara perencanaan serta juga pengendalian.Manajer tersebut harus mempunyai diantara beberapa tujuan serta juga metode untuk melaksanakan tujuan yang sudah dipilih. Hanya 1(satu) dari beberapa rencana yang dapat untuk dipilih. Komentar yang serupa juga dapat dibuat berkenaan dengan adanya fungsi pengendalian

Karakteristik Sistem Informasi Managemen Sistem Managemen Informasi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: •

Beroperasi pada tugas-tugas terstruktur



Menyediakan laporan



Fokus pada event-event interna

Contoh Sistem Informasi Managemen •

Sistem Informasi Registrasi dan Pembayaran Kuliah

Sistem ini dibangun untuk melakukan pencatatan dan menyajikan informasi-informasi yang berkaitan dengan pengambilan jumlah mata kuliah dan sistem kredit semester yang dilakukan oleh para mahasiswa. Sistem ini juga dapat menghitung berapa banyak mahasiswa yang melakukan registrasi, mencetak daftar nilai dan presensi, serta memberikan informasi tentang pengajar mana yang disukai, konsentrasi apa yang paling diminati. •

Sistem Informasi Supermarket Sistem ini dibangun untuk meningkatkan kontrol baik terhadap tingkat pembelian, persediaan barang maupun omset supermarket tersebut. Karena supermarket merupakan pasar modern yang harus menyediakan kebutuhan harian, maka dengan bantuan SI Supermarket ini pihak pengelola dapat mengetahui setiap saat jenis barang yang harus disorder kembali, diretur atau tidak dipesan lagi karena tidak terjual dalam jangka waktu lama.

Titik kritis dari sistem ini adalah pemodelan database untuk mendeteksi dimana satu jenis produk tersedia dalam jumlah yang banyak, atau bauran produk sejenis, seperti Indomie tersedia 1000 kantong, tetapi baurannya ada Indomie goring, sup ayam, kari ayam, dll

Di samping itu, pemodelan database yang ada juga dihadapkan pada tantangan untuk pendeteksian tanggal kadaluarsa. Factor kontrol penting lainnya adalah mengenai barang yang akan segera kadaluarsa, jumlah barang yang segera habis, pembatasan hak akses kasir dalam penentuan harga jual dan pembatalan transaksi karena konsumen tidak jadi.

Perkembangan dan Manfaat SIM dalam Organisasi Laba atau Nirlaba Organisasi Nirlaba Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kompetensi berbeda-beda yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan bersama. Di Indonesia banyak sekali organisasi yang dapat membangun perekonomian, pendidikan, dan pelayanan masyarakat, salah satunya organisasi nirlaba.Organisasi nirlaba ini dapat bermanfaat dan membantu pemerintah dalam mewujudkan Negara yang sejahtera masyarakatnya. Karena tidak berorientasi pada keuntungan, organisasi ini juga bisa disebut dengan organisasi non profit atau NGO

Organisasi nirlaba atau biasa disebut dengan organisasi non profit merupakan organisasi yang sasarannya untuk mendukung suatu kebijakan atau memecahkan masalah penting yang terjadi di suatu Negara. Dengan tujuannya yang tidak komersial atau tidak menarik perhatian terhadap sesuatu yang bersifat mencari keuntungan. organisasi nirlaba bisa terbentuk dari organisasi keagamaan, organisasi politik, rumah sakit, sekolah negeri, dan organisasi lainnya. Menurut PSAK No.45 pengertian dari organisasi Non Profit adalah organisasi yang memperoleh sumber daya yang berasal dari sumbangan pihak anggota. Para penyumbang ini tidak mengharapkan keuntungan yang akan diperoleh pada saat organisasi ini berkembang. Namun perkembangan selanjutnya, organisasi ini menerima hasil pendapatan jasa yang diberikan publik atau dari kegiatan investasi Karakteristik atau ciri-ciri dari lembaga nirlaba adalah saat menjalankan kegiatan dalam organisasi tidak ada tujuan untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Karena hal ini akan berpengaruh terhadap susunan, visi dan misi yang telah ada pada organisasi nirlaba.

Menurut ruang lingkup PSAK NO.45 organisasi non profit/nirlaba memiliki ciri-ciri seperti dibawah ini



Sumber daya utamanya berasal dari penyumbang yang tidak mengharapkan laba atau keuntungan yang sebanding dengan sumber daya yang mereka dikorbankan.



Organisasi tersebut mampu menghasilkan barang dan jasa tanpa bertujuan untuk menuntut laba atau keuntungan. Jika entitas menghasilkan laba maka nominalnya tidak akan pernah dibagikan kepada penyumbang atau pemilik entitas



Di organisasi ini tidak ada kepemilikan yang jelas seperti organisasi lain. Artinya dalam organisasi non profit ini tidak dapat dijual, dialihkan atau dikembalikan sumbangannya. Pada dasarnya organisasi ini tidak mencerminkan adanya proporsi pembagian laba atau keuntungan pada saat likuidasi atau pembubaran organisasi. Organisasi ini akan dikembangkan kembali saat pembubaran instansi

Anthony dan Young mengemukakan karakteristik atau ciri-ciri lain mengenai organisasi nirlaba. Anthony dan Young berpendapat bahwa organisasi non profit ini memiliki ciri khas yang berbeda dari organisasi lain yang bergerak dan berkembang di Indonesia.

Ciri-ciri lembaga nirlaba yang dikemukakan oleh Anthony dan Young sangat singkat, padat dan jelas, berikut ciri-cirinya



Organisasinya tidak mencari keuntungan



Memiliki pertimbangan dalam hal pembebanan pajak



Hanya cenderung berorientasi pada pelayanan



Terdapat banyak kendala yang terjadi pada tujuan dan strategi organisasi



Tidak banyak mengharapkan keuntungan dari klien yang bermitra kerja dalam mendapatkan bantuan dana



Didominasi oleh professional



Politik sangat berpengaruh dalam memainkan peranan organisasi

Contoh Organisasi Nirlaba Di Indonesia

Seperti yang sudah banyak orang ketahui bahwa organisasi non profit atau lembaga nirlaba adalah suatu organisasi yang tidak bertujuan untuk mencari profit. Banyak sekali pertanyaan mengenai sumber dana organisasi non profit ini, karena selama ini yang diketahui bahwa sumber utamanya dari sumbangan masyarakat. Untuk itu berikut disajikan lembaga nirlaba dan sumber pendanaannya.



Yayasan

Contoh organisasi non profit yang pertama adalah yayasan. dasar landasan hukum yayasan dalam perundang-undangan adalah UU No 28 Tahun 2004. Undang-undang tersebut mendefinisikan yayasan sebagai organisasi yang didirikan berdasarkan pembagian aset.Maksudnya, organisasi ini ditujukan untuk mencapai suatu tujuan dalam bidang sosial, bidang keagamaan, atau bidang kemanusiaan lainnya yang dapat m embantu masyarakat. Yayasan memiliki ciri khas yaitu kepemilikannya yang ekslusif. Organisasi ini hanya memiliki pendiri dan warga Negara asing dapat membangun yayasan atas kepemilikannya sendiri. Hal tersebut dilihat dari susunan strukturnya yang terdiri dari dewan pengawas, dewan penasehat dan dewan pengurus. Dewan pengawalan yang berhak untuk memberikan keputusan terhadap dewan penasihat dan pengurus. Organisasi Laba Perusahaan laba (dikenal juga sebagai organisasi profit atau organisasi laba) adalah suatu bentuk usaha/organisasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan melalui operasinya dan hanya mementingkan kepentingan sendiri, bukan untuk kepentingan publik (organisasi non-profit/korporasi nirlaba). Pada jenis perusahaan ini, kepemilikan saham tersedia untuk masyarakat umum, di mana mereka dapat membeli saham tersebut dengan memberikan sejumlah uang (berbeda dari suatu perusahaan ke perusahaan lain) atau aset dengan nilai tertentu. Setelah melakukan pembelian, orang tersebut akan menjadi salah seorang pemegang saham perusahaan. Organisasi seperti ini biasanya tidak dibantu oleh pemerintah karena mereka bekerja untuk keuntungan finansial pribadi, tidak seperti organisasi nirlaba, yang berfungsi untuk melayani publik.

Oleh karena sifat perusahaan yang berorientasi laba, mereka diharuskan untuk membayar pajak yang berlaku dan mendaftarkan diri pada negara. Sumbangan apapun yang mereka terima juga harus tunduk pada kebijakan pajak di negara terkait karena jenis perusahaan ini memiliki identitas terpisah dari pemiliknya, maka pemiliknya tidak perlu seutuhnya untuk memenuhi setiap hutang yang harus dibayar perusahaan kepada seseorang/suatu lembaga. Tujuan perusahaan laba lebih berorientasi pada materi, berbeda dengan perusahaan nirlaba yang berorientasi pada kepentingan umum (publik).Organisasi ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya demi kepentingan suatu golongan/perseorangan, biasanya untuk memperkaya diri.Namun, ada pula perusahaanperusahaan laba yang memiliki tujuan mencari keuntungan sekaligus melayani publik. Perusahaan laba dapat dikenali melalui ciri-ciri berikut. •

Berorientasi pada laba/keuntungan/materi.



Berbentuk perusahaan/korporasi, perusahaan perseorangan, atau perusahaan kemitraan.



Pemegang perusahaan adalah seorang pebisnis, pemegang tunggal, atau kemitraan.



Modal benih/awal ditanamkan dan diatur oleh pemilik atau pendiri perusahaan/firma tersebut.



Pendapatan diperoleh melalui penjualan barang atau jasa, baik secara langsung, maupun tidak langsung.



Laporan/pernyataan perusahaan, yakni mengenai pemasukan, pengeluaran, arus kas, keuntungan, dan sebagainya, telah direncanakan secara teratur dan sistematis.



Pendapatan/keuntungan diserahkan/ditransfer ke akun modal.



Perusahaan laba terbagi menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut:



Perusahaan milik pemerintah

Perusahaan milik pemerintah adalah suatu perusahaan yang dimiliki baik sebagian kecil, sebagian besar, maupun sepenuhnya oleh pemerintah dan diatur oleh undang-undang/kebijakan tertentu pada suatu negara, daerah, atau desa serta menguasai sektor-sektor penting, sensitif, dan vital dalam masyarakat, khususnya menyangkut hajat hidup orang banyak.Selain melayani masyarakat umum, perusahaan milik pemerintah juga memerlukan laba untuk menjaga stabilitas kinerja dan kesejahteraan anggota perusahaan serta melaksanakan berbagai investasi baru. Di Indonesia, terdapat tiga jenis perusahaan milik pemerintah, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).[11] Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terdiri atas dua jenis, yaitu Perusahaan Umum (Perum) dan Badan Usaha Perseroan (Persero).



Perusahaan swasta

Perusahaan swasta adalah suatu perusahaan yang dimiliki oleh seorang pebisnis awam atau beberapa orang pemegang usaha yang bukan pemerintah. Perusahaan jenis ini tidak menawarkan atau memperdagangkan stok (saham) perusahaannya kepada masyarakat umum melalui pasar saham, tetapi untuk ditawarkan, dimiliki, dan diperdagangkan atau dibursakan secara swasta/tertutup (eksklusif). Ada berbagai jenis perusahaan swasta di Indonesia, seperti perusahaan perseorangan, firma (Fa), persekutuan komanditer (CV), dan perseroan terbatas (PT).

Manfaat Kehadiran perusahaan laba dapat dilihat dari segi bisnis maupun dari segi ekonomi makro.

Dari segi bisnis, karena perusahaan laba hanya bekerja untuk kepentingannya sendiri, maka perusahaan ini dapat mengevaluasi setiap pekerjaan yang telah dilakukan dan memperbaikinya ke arah yang lebih baik demi kebaikan perusahaan tersebut. Pada jenis perusahaan ini, (para) pemilik perusahaan memiliki pengaruh yang besar pada bisnis karena mereka bebas memilih serta bertindak dalam melakukan investasi dan mengambil keputusan yang akan menghasilkan pendapatan yang maksimal bagi bisnis mereka. Di sini mereka tidak berkewajiban untuk mempertimbangkan faktor luar (kesejahteraan) saat merancang kebijakan. Dengan menghasilkan lebih banyak laba, mereka dapat menginvestasikan laba kembali ke bisnis dan meningkatkan kecepatan pertumbuhannya. Dalam suatu negara dari segi ekonomi, perusahaan laba sangat berperan dalam menjaga kesehatan ekonomi karena organisasi jenis ini bertujuan untuk memaksimalkan laba; semakin banyak yang dihasilkan, semakin besar pula jumlah yang dibayarkan dalam pajak. Pada akhirnya, pajak tersebut akan dihabiskan kembali untuk kepentingan rakyat. Perusahaan semacam ini memiliki kapasitas untuk tumbuh dengan kecepatan yang sangat cepat, sehingga mampu memberi kesempatan kerja yang lebih besar kepada banyak orang (menurunkan beban kerja pada pemerintah). Motif untuk melakukan maksimalisasi keuntungan perusahaan laba juga berarti bahwa perusahaan ini akan bekerja sesuai dengan produktivitas yang dimiliki dan akan berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) suatu negara. PDB yang lebih tinggi akan mengarah pada standar hidup yang lebih tinggi pula.

Di Indonesia, peraturan/undang-undang mengenai perusahaan laba secara khusus diatur dalam: •

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;



Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;



Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan;



Undang-undang Nomor 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengajuan Nama Perseroan Terbatas (PT);



Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 tentang Merger, Akusisi, dan Konsolidasi; dan



Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2012 tentang Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas).

Perbedaan organisasi laba dengan organisasi nirlaba Perbedaan perusahaan laba dengan organisasi nirlaba dapat dilihat dari tujuan dan kepemilikan, di mana perusahaan laba lebih mementingkan keuntungan dan pemilik tidak harus bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perusahaan, sedangkan organisasi nirlaba lebih mementingkan pelayanan publik dan pemilik harus bertanggung jawab sepenuhnya terhadap organisasi.Selain itu, perusahaan laba wajib membayar pajak, sedangkan organisasi nirlaba dibebaskan dari pajak.

Pengembangan Sistem Informasi di Organisasi Laba dan Nirlaba. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat peningkatan transparansi dan akuntabilitas pada organisasi laba maupun organisasi nirlaba membutuhkan perhatian masyarakat maupun anggota organisasi tersebut. Dalam Hidayati (2019) pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secata keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sudah ada supaya perusahaan dapat mencapai tujuan dan mempertahankan keberadaanya di masyarakat, maka setiap perusahaan harus memiliki sistem informasi yang baik.

Informasi yang baik adalah informasi yang dapat disediakan tepat pada waktunya, bermanfaat dan dapat diandalkan. Pengembangan sistem informasi pada organisasi nirlaba perlu dilakukan, hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal yaitu: •

Adanya permasalahan permasalahan yang timbul di sistem yang lama



Untuk meraih kesempatan-kesempatan baru



Adanya instruksi dari pimpinan/adanya peraturan pemerintah

Agar sistem informasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan organisasi maka diperlukan upaya proses pengembangan sistem (system develoment life cycle [SDLC]) yang harus dilakukan oleh organisasi. SDLC merupakan proses formal yang harus dilakukan organisasi yang akan membangun sebuah sistem informasi yang berbasis komputer. Termasuk dalam hal ini adalah size of organisation, jobs description, relevant

Secara umum, pengembangan sistem informasi melalui tahap sebagai berikut: •

Survei Sistem ( prelminary)

Survei sistem merupakan hal yang harus dilakukan bagi organisasi yang ingin membuat sistem informasi. Pada tahap ini, organisasi dan konsultan mendefinisikan tentang sistem yang akan dibuat. Upaya yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengidentifikasi permasalahan, peluang, arahan melalui investigasi awal dalam melihat kebutuhan organisasi. Penyusunan proposal meliputi gambaran umum pelaksanaan proyek, jadwal pelaksanaan, rincian biaya, aplikasi yang dikembangkan, analisis keuntungan, metodologi. •

Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang mendekomposisi sebuah sistem menjadi komponen-komponen penyusunanya dalam rangka mempelajari lebih jauh bagaimana komponen sistem tersebut bekerja dan berinteraksi dengan komponen lainnya untuk tujuan tertentu. Tahap analisis sistem sudah lebih mendalam dalam mengidentifikasi komponen dan interaksi yang terjadi. Dalam analisis sistem juga dibangun desain sistem yang akan dikembangankan sesuai kebutuhan organisasi. Desain sistem yang merupakan kelanjutan dari teknik pemecahan masalah yang merangkai kembali komponenkomponen sistem menjadi satu kesatuan sistem yang utuh dengan harapan akan membentuk perbaikan sistem.



Desain Sistem

Apabila analisis sistem lebih berbicara ‘’what?’’ sedangkan desain sistem lebih banyak berbicara tentang ‘’how?’’. Desain sistem lebih fokus pada bagaimana sistem itu dibentuk untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis sistem. Manfaat desain sistem memberikan rancang bangun(blueprint) yang lengkap sebagai penuntun (guideline) bagi programmer dalam mengembangkan aplikasi. •

Pembuatan Sistem

Setelah proses perancangan yang cukup panjang, tahap berikutnya adalah membuat sistem informasi. Pembuatan sistem ini meliputi kegiatan pembuatan aplikasi berdasarkan rancangan yang telah dibuat, disertai dengan pembuatan buku penggunaan aplikasi agar mudah saat melakukan training dan implementasi sistem. •

Implementasi Sistem

Implementasi Sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan berupa perangkat lunak maupun perangkat keras yang digunakan. Dengan penerapan sistem yang dirancang hasilnya dapat dioperasikan dan digunakan secara optimal sesuai kebutuhan.

BAB V PENUTUP Kesimpulan Walaupun organisasi nirlaba ini tidak mencari keuntungan, namun pengelolaan keuangan pada organisasi non profit adalah hal penting. Hal ini dikarenakan lembaga atau organisasi non profit memiliki pertanggungjawaban atas penggunaan dana yang dikelola. Baik dana dari para donatur, stakeholder, dan Negara seperti masalah perpajakannya.Untuk mengelola laporan keungan dari lembaga non profit, Anda harus menggunakan proses pembukuan untuk mencatatat semua informasi keuangan yang terjadi pada organisasi ini. Hal ini bertujuan untuk transparansi dan bukti atas pertanggungjawaban organisasi tersebut di masa depan. Untuk memudahkan proses pembukuan pada organisasi nirlaba, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi yang mudah digunakan dan memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan organisasi yang Anda kelola, contohnya adalah Accurate Online. Menyongsong era globalisasi dewasa ini, Sistem Informasi semakin dibutuhkan perusahaan, khususnya dalam meningkatkan kesehatan aliran informasi dalam perusahaan, control kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerjasama dengan rekanan lainnya. Perusahaan yang sudah melakukan otomatisasi pada setiap lini manajerialnya, perlu menindaklanjuti dengan membangun Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang integral dan terpadu. SIM akan menolong perusahaan-perusahaan dalam mengintegrasikan data, mempercepat dan mengestimatisasi pengolahan data, meningkatkan kualitas informasi dan kontrol manajemen, mendorong terciptanya produk-produk baru, meningkatkan layanan dan control, mengotomatisasi sebagian pekerjaan rutin, dan menyederhanakan alur kerja. Pendek kata, SIM beserta perkembangan teknologi pendukungnya akan memicu transformasi besar dalam bidang bisnis dan manajemen.

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.